Anda di halaman 1dari 22

3 PILAR INDONESIA SEHAT

DI SUSUN OLEH :
NATALIA YOSSY P. 1490120074
NIKO RENALDI S. 1490120061
NOPIA DEWI 1490120056
PROGRAM INDONESIA SEHAT
• Menurut Kemenkes (2016) Program Indonesia Sehat merupakan salah
satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan
Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung oleh
program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia
Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan
yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
SASARAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
• Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
• Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:
1. meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. meningkatnya pengendalian penyakit
3. meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan
5. terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
meningkatnya responsivitas sistem kesehatan (Kemenkes, 2016).
3 PILAR INDONESIA SEHAT
• Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar
utama, yaitu:
1. penerapan paradigma sehat Penerapan paradigma sehat dilakukan
dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat
2. penguatan pelayanan kesehatan. Penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan,
optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.
3. pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN), pelaksanaan JKN
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta
kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya
keluarga-keluarga sehat (Kemenkes, 2016).
PERUBAHAN MENCAKUP PERUBAHAN PADA PENENTU
KEBIJAKAN (LINTAS SEKTOR), TENAGA KESEHATAN, INSTITUSI
KESEHATAN, DAN MASYARAKAT YAITU :
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA INI
MELIPUTI PELAYANAN KESEHATAN NON SPESIALISTIK
YANG MENCAKUP
• Administrasi pelayanan,
• Pelayanan promotif dan preventif (perorangan, berupa: penyuluhan kesehatan
perorangan, imunisasi dasar, keluarga berencana, dan skrining kesehatan),
• Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis,
• Tindakan medis non spesialistik baik operatif maupun non operatif,
• Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai,
• Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis,
• Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama, dan
• Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. Dalam hal ini BPJS melakukan
pembayaran kepada FKTP secara praupaya berdasarkan kapitasi atas jumlah peserta
yang terdaftar di FKTP bersangkutan. Karena itu, keberhasilan JKN juga ditentukan
oleh ketersediaan (availability) dan kesiapan (readiness) pelayanan kesehatan.
PILAR JKN HARUS DIPERKUAT OLEH PILAR
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN, YANG
MENCAKUP
• Peningkatan Akses, terutama untuk FKTP,
• Optimalisasi Sistem Rujukan, dan
• Peningkatan Mutu.
GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
DI INDONESIA
• Menurut Kemenkes (2016) berikut merupakan gambaran umum dan
permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia.
A. Upaya Kesehatan
• Kesehatan Ibu dan Anak
• Kematian Bayi dan Balita
B. Gizi Masyarakat
C. Penyakit Menular
D. Penyakit Tidak Menular
E. Kesehatan Jiwa
KEGIATAN AREA PRIORITAS

Menurut Kemenkes (2016) berikut merupakan uraian secara garis besar


kegiatan yang dilakukan dalam masing-masing area prioritas.
• Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB)
• Upaya Penurunan Prevalensi Balita Pendek (Stunting)
• Upaya Pengendalian Penyakit Menular (PM)
• Upaya Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

• Menurut Kemenkes (2016) Tujuan pembangunan kesehatan adalah


meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud.
• Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025
adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator
meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian
Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu, dan menurunnya prevalensi
gizi kurang pada balita.
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN INI
DAPAT DICAPAI DENGAN MELAKUKAN LIMA STRATEGI
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2005-2025, YAITU:

1. pembangunan nasional berwawasan kesehatan


2. pemberdayaan masyarakat dan daerah
3. pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan
4. pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan; serta penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN
• Adapun strategi pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 meliputi 12 pokok strategi berikut.
• Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang
Berkualitas.
• Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.
• Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
• Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas.
• Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas.
• Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan.
• Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan.
• Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan.
• Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
• Menguatkan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, serta Sistem Informasi Kesehatan.
• Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan atau JKN
• Mengembangkan dan Meningkatkan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN DARI SUDUT KEPERAWATAN
• Dalam menegakan tiga pilar utama dalam Program Indonesia Sehat.
Perawat dapat turut serta dengan memberikan Perawatan kesehatan
masyarakat (Perkesmas). Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan
terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat
(Mertajaya dkk, 2019).
TUJUAN
• Tujuan Umum
• Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
• Tujuan Khusus
• Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
• Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya
perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan
• Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan
• Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan
keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat
• Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di
rumah
• Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan
dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas
RUANG LINGKUP PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT MENURUT MERTAJAYA DKK
(2019)
PROMOTIF PREVENTIF
• Penyuluhan kesehatan • Imunisasi
• Peningkatan gizi • Pemeriksaan kesehatan berkala melalui
posyandu, puskesmas dan kunjungan
• Pemeliharaan kesehatan perorangan rumah
• Pemeliharaan kesehatan lingkungan • Pemberian vitamin A, Iodium
• Olahraga teratur • Pemeriksaan dan pemeliharaan
• Rekreasi kehamilan, nifas dan meyusui

• Pendidikan seks
KURATIF REHABILITATIF
• Perawatan orang sakit dirumah • Latihan fisik pada penderita kusta,
• Perawatan orang sakit sebagai patah tulang dan lain sebagainya
tindak lanjut dari Pukesmas atau • Fisioterapi pada penderita strooke,
rumah sakit batuk efektif pada penderita TBC
• Perawatan ibu hamil dengan kondisi dan sebagainy
patologis RESOSIALITATIF

• Perawatan buah dada • Adalah upaya untuk


mengembalikan penderita ke
• Perawatan tali pusat bayi baru lahir
masyarakat yang karena
• Melaksanakan rujukan penyakitnya dikucilkan oleh
masyarakat seperti, penderita AIDS,
kusta dan wanita tuna susila.
SASARAN PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT

• Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan


• Keluarga dengan resiko tinggi
• Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
• Pembinaan kelompok khusus
• Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
• Menurut Mertajaya dkk (2019), kegiatan perawatan kesehatan masyarakat terdiri dari :
• Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home care.
• Penyuluhan kesehatan
• Konsultasi dan problem solving
• Bimbingan
• Melaksanakan rujukan
• Penemuan kasus
• Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
• Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
• Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
• Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
• Memberikan tauladan
• Ikut serta dalam penelitian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai