Anda di halaman 1dari 1

Resume Kelas Kolaboratif

Guru memahami bahwa anak menyukai hal baru dan menantang. Kreatifitas
anak dalam mengeksplorasi hal baru adalah kunci bagi proses perkembangan dan
perbaikan pembelajaran di keals. Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk
membentuk kelas yang efektif; pertama adalah pendekatan pembelajaran aktif
yang berpusat pada siswa, kedua adalah penerapan prinsip-prinsip
manajemen kelas yang dinamis.
Guru-guru mampu memperhitungkan segala kebutuhan yang membuat
proses pembelajaran dapat berjalan lancar. Lingkungan yang serba kondusif tercipta
saat para pendidik mampu mempraktikkan keterampilan-keterampilan
mengorganisasikan dan mengelola kelas.
Disiplin positif adalah sebuah model disiplin yang difokuskan pada perilaku
positif siswa agar menjadi pribadi yang penuh hormat dan bertanggungjawab (.
Disiplin positif mengajarkan keterampilan sosial dan emosional dan keterampilan
kehidupan yang penting dengan cara penuh hormat  dan membesarkan hati tidak
hanya bagi murid tetapi juga bagi orang dewasa (termasuk orangtua, guru, staf
administrasi dan lainnya).
Upaya dalam membangun budaya positif untuk menciptakan PTM yang aman
dan sehat di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan membentuk
lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan
menyusun kesepakatan kelas. Dalam menyusun kesepakatan kelas, guru perlu
mempertimbangkan hal yang penting dan hal yang bisa dikesampingkan.
Kesepakatan harus disusun dengan jelas sehingga murid dapat memahami perilaku
apa yang diharapkan dari mereka. Kesepakatan yang disusun sebaiknya mudah
dipahami dan dapat langsung dilakukan.
Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid
bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan
kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid
terhadap guru. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru
dan murid.
Relasi guru dan murid tidak cukup hanya berpindah dari pendekatan
monologis menuju dialogis, namun juga mesti kolaboratif.
Ruang baru pembelajaran juga memerlukan penyegaran paradigma tata
kelola kelas ajar yang disebut dengan manajemen kelas multiliterat dimana
membutuhkan peran guru sebagai pemimpin bagi anak-anak didiknya. Peran guru
sebagai pemimpin merupakan kunci penting bagi keberhasilan gerakan transformasi
kelas ajar.

Anda mungkin juga menyukai