Anda di halaman 1dari 3

Sumber : https://www.harmony.co.

id/blog/prinsip-akuntabilitas-jenis-fungsi-dan-contoh-
penerapan-dalam-bisnis

AKUNTABILITAS DALAM PROSES ADMINISTRASI

Dalam Bahasa Inggris akuntabilitas adalah accountability, yang berarti memberikan pertanggung
jawaban ataupun keadaan dimana seseorang diminta untuk melaporkan pertanggung jawabannya.

 Menurut Lawton and Rose, akuntabilitas adalah suatu proses terjadinya seseorang atau
sebuah orgainsasi akan membuat laporan kegiatan yang menjadi bentuk tanggung
jawabannya.
 Menurut Mardiasmo (2006), akuntabilitas adalah suatu bentuk kewajiban yang
mempertanggung jawabkan sebuah keberhasilan atas kegagalan dalam melaksanakan
misi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu akuntabilitas dengan responsibilitas ini memiliki makna yang berbeda. Dilihat dari
perbedaan akuntabilitas merupakan suatu etika yang berhubungan dengan kemampuan
seseorang, ataupun tanggung jawab pimpinan dalam keputusan atau hasil yang diraih dalam
tugasnya.
Sedangkan responsibilitas adalah tanggung jawab perusahaan sebagai anggota masyarakat untuk
mematuhi hukum yang berlaku dan menjalankan ketentuan sesuai dengan norma masyarakat.
Sebagai kesimpulannya definisi dari akuntabilitas adalah sebuah sistem yang dapat mengontrol
tanggung jawab seseorang yaitu seperti tugas, fungsi, ataupun dari setiap jabatannya. Berbeda
makna dengan akuntabilitas keuangan adalah sebuah tanggung jawab atas laporan keuangan
sesuai dengan prinsip keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan seperti
penyajian laporan keuangan sesuai dengan persamaan dasar akuntansi.

 Jenis – Jenis Akuntabilitas


Menurut pendapat Mardiasmo, Akuntabilitas meliput dua jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Akuntabilitas Vertikal
Akuntabilitas vertikal merupakan suatu kondisi seseorang harus
mempertanggungjawabkan sebuah keputusan yang diambil dari jabatan otoritas
yang lebih tinggi. Contohnya seseorang dari pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat, atau kepala cabang perusahaan kepada direktur dan sebagainya.
2. Akuntabilitas Horizontal
Akuntabilitas horizontal merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada
masyarakat atau lingkungan yang luas dan tidak ada hubungan antara atasan
dengan bawahan. Misalnya tanggungjawab ini berkaitan erat dengan
menyelesaikan tugas untuk melayani dan membantu publik.

 Prinsip Akuntabilitas
1. Memberikan suatu penjaminan dalam menggunakan sumber daya secara konsisten
sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
2. Memiliki komitmen dari pimpinan kepada seluruh staf dalam melaksanakan kegiatan
organisasi yang memiliki nilai akuntabel.
3. Melaksanakan tujuan dari visi, misi, manfaat, dan hasil yang diperoleh melalui
organisasi.
4. Mememberikan informasi mengenai tingkat pencapaian atas tujuan maupun sasaran
yang telah ditentukan.
5. Memiliki prinsip transparan, kejujuran, inovatif dan objektif.

 Fungsi dalam Akuntabilitas


1. Sebagai Alat Monitor Tugas Dan Kegiatan
Dalam fungsinya akuntabilitas merupakan sebuah cara untuk memonitor tugas dan
program kegiatan yang dilakukan atasan kepada bawahannya ataupun kepada jabatan
paling atas.
Adanya akuntabilitas kinerja ini merupakan sebuah alat yang dijadikan pengukuran
atas keberhasilan yang diraih oleh pemimpin di masa jabatan tertentu. Setelah itu
pada jabatan atas atau dewan pengawas dan pihak berkepentingan dapat menjalankan
evaluasi kinerja yang telah dilakukan.

2. Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan Atau Jabatan


Kegunaan akuntabilitas ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan
atau jawaban dari tugas maupun wewenangnya yang mengacu pada kegiatan korupsi.
Sehingga ketika terjadinya sistem perusahaan yang tidak beraturan dalam sebuah
organisasi, akan memberikan peluang yang besar bahkan menimbulkan terjadinya
budaya korupsi.
Hal ini dikarenakan karena adanya keinginan untuk memperkaya diri sendiri dengan
cara yang instan, sehingga tindakan ini akan ditemukan ketika adanya proses audit
keuangan. Melalui akuntabilitas kinerja inilah dibuat laporan pertanggungjawaban
untuk diberikan kepada direksi atau pihak kepentingan lainnya dalam mengetahui
potensi atau indikasi korupsi pada sebuah bisnis.

3. Meningkatkan Efisisensi Dan Efektivitas Kinerja Bisnis


Dengan menjalankan kegiatan perusahaan dapat dikatakan efisien dan efektif jika
perusahaan meraih keberhasilan serta keuntungan yang besar. Contohnya perusahaan
dapat memproduksi 2000 barang secara cepat dan tepat, maka selanjutnya
keuntungan tersebut menghasilkan pendapatan yang besar.
Adanya sistem yang efisien dikarenakan adanya sebuah proses dan evaluasi yang
dilakukan secara terus menerus. Sehingga pada akuntabilitas kinerja ini dapat
membantu atasan untuk mengevaluasi masalah kegiatan yang belum efisien. Dalam
sistem efektivitas ini berkaitan dengan hasil kepuasan dari stakeholder atau
masarakat, karena inilah pentingnya sebuah bisnis untuk berhati-hati dalam
menjalankan usahanya.
Dengan adanya proses akuntabilitas ini dapat membantu perusahaan untuk
mengatahui kebutuhan masyarakat ataupun stakeholder. Sehingga dengan menyajikan
laporan keuangan dapat membantu untuk efektivitas dalam menilai akuntabilitas
bisnis Anda.

Anda mungkin juga menyukai