Anda di halaman 1dari 9

DEFINISI :

Himpunan adalah kumpulan obyek-obyek yang berbeda tetapi dari satu segi dapat dianggap sebagai
satu kesatuan.
Kemampuan untuk membedakan sangat diperlukan untuk menguasai teori himpunan.
x  S artinya " x adalah anggota himpunan S".
x  S artinya " x bukan anggota himpunan S"

Contoh :
{1, 2, 3} adalah himpunan yang anggotanya adalah “1” dan “2” dan “3”.
{1, 1, 2, 3, 3} = {1, 2, 3} jika tidak boleh ada pengulangan.
{1, 2, 3, …} adalah himpunan bilangan asli tak berhingga.
 = {} adalah himpunan kosong yang tidak memiliki anggota.

SUPERSET DAN SUBSET


A  B artinya " A adalah himpunan bagian dari B".
A  B artinya " A memuat B".
A = B jika dan hanya jika A dan B memiliki elemen yang sama.

Contoh :
{1, 2, 3}  {1, 2, 3}
Apakah   {1, 2, 3} ? Ya.
Apakah   {1, 2, 3} ? Tidak.
Apakah   {, 1, 2, 3} ? Ya.
Apakah   {, 1, 2, 3} ? Ya.

CARA MENYATAKAN HIMPUNAN


1.EKSPLISIT : {John, Paul, George, Ringo}
2.IMPLISIT : {1, 2, 3, …} atau {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, …}
3.PEMBENTUK HIMPUNAN : {x : x bilangan prima}, {x  x bilangan ganjil}. Secara umum {x : P(x) adalah
benar}, dimana P(x) menggambarkan suatu himpunan.

Cara 1 dan cara 2 disebut juga sebagai cara tabulasi.


Cara 3 disebut juga sebagai cara deskriptif.

KARDINALITAS :  S 
Menunjukkan banyaknya elemen berbeda pada suatu himpunan berhingga.
Contoh :
a.Jika S = {1, 2, 3}, maka  S  = 3.
b.Jika S = {3, 3, 3, 3, 3}, maka  S  =1.
c.Jika S = , maka  S  = 0.
d.Jika S ={0, 1, 2, 3, …}, maka  S  = tak hingga.

HIMPUNAN KUASA : P(S)


Adalah himpunan dari seluruh himpunan bagian S.
Contoh :
a.Jika S = {a}, maka P(S) = {, {a}}
b.Jika S = {a, b}, maka P(S) = {, {a}, {b}, {a, b}}
c.Jika S = , maka P(S) = {}

CATATAN :
Kardinalitas dari P :  P(s)  = 2 S , dimana  S  adalah kardinalitas dari S.

PERKALIAN KARTESIAN
Adalah perkalian antara himpunan A dan himpunan B, yaitu :
A x B = {<a,b> : a  A Λ b  B}
Contoh :
Jika A = {Kim, Moon, Xi} dan B = {Trump, Putin},
Maka :
A x B = {<Kim, Trump>, <Moon, Trump>, <Xi, Trump>, <Kim, Putin>, <Moon, Putin>, <Xi, Putin>}

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN
1.GABUNGAN (UNION)
A  B = {x : xA  xB}
Contoh :
Jika : A = {Kim, Moon, Xi} dan B = { Xi, Putin}, maka :
A  B = {Kim, Moon, Xi, Putin}

2.IRISAN (INTERSECTION)
A  B = {x : xA  xB}

Contoh :
Jika : A = {Kim, Moon, Xi} dan B = {Xi, Putin}, maka :
A  B = {Xi}

3.SALING ASING (DISJOINT)


Tidak mempunyai irisan.

Contoh :
Jika : A = {Kim, Moon} dan B = {Trump, Putin}, maka :
A  B = . Sehingga A dan B adalah himpunan yanjg saling asing.

4.KOMPLEMEN
Komplemen dari himpunan A adalah : Ac = {x : x  A}

Contoh :
Jika : A = {x : x adalah dosen pria Binus}, maka AC = {x : x adalah dosen wanita Binus}.

5.SELISIH HIMPUNAN
Adalah A – B = A  Bc
ATURAN INCLUSIVE/EKSCLUSIVE
Jika A, B dan D adalah suatu himpunan berhingga, maka :
N(A  B) = N(A) +N(B) – N(A  B)
N(A  B  C) = N(A) + N(B) + N(C) – N(A  B) – N(A  C) – N(B  C) + N(A  B  C)

Contoh inklusif/eksklusif :
a.Berapa banyak bilangan bulat dari 1 sampai 1000 yang merupakan kelipatan 3 atau 5 ?
b.Berapa banyak bilangan bulat dari 1 sampai 1000 yang bukan kelipatan 3 atau 5 ?

N(A) : cacah kelipatan 3 = 333


N(B) : cacah kelipatan 5 = 200
N(AB) : cacah kelipatan 15 = 66.

a.N(AB) = N(A) + N(B) – N(AB) = 333 + 200 – 66 = 467


b.N(AcBc) = N((AB)c) = 1000 – 467

Contoh banyaknya anggota irisan :


Dari 115 orang mahasiswa aktif di salah satu jurusan, diketahui 100 orang mengambil paling sedikit satu
mata kuliah pilihan, yaitu mata kuliah Matematika, Kalkulus, dan Probabilitas. Diketahui juga 65 orang
mengambil Matematika, 45 orang mengambil Kalkulus, 42 orang mengambil Probabilitas, 20 orang
mengambil Matematika dan Kalkulus, 25 orang mengambil Matematika dan Probabilitas, dan 15 orang
mengambil Kalkulus dan Probabilitas.
Tentukan banyaknya mahasiswa yang :
a.Mengambil ketiga mata kuliah tersebut.
b.Hanya mengambil mata kuliah Matematika.
c.Hanya mengambil mata kuliah Kalkulus.
d.Hanya mengambil mata kuliah Probabilitas.
e.Hanya mengambil satu dari tiga mata kuliah tersebut.
f.Sama sekali tidak mengambil mata kuliah pilihan.

Jawab :
Misal : S = himpunan semesta, M = himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematika, K =
Kalkulus dan P = Probabilitas.
n(S) = 115
n(M ꓴ K ꓴ P) = 100
n(M) = 65
n(K) = 45
n(P) = 42
n(M ∩ K) = 20
n(M ∩ P) = 25
n(K ∩ P ) = 15
a.n(M ꓴ K ꓴ P) = n(M) + n(K) + n(P) – n(M ∩ K) – n(M ∩ P) – n(K ∩ P) + n(M ∩ K ∩ P)
100 = 65 + 45 + 42 – 20 – 25 – 15 + n(M ∩ K ∩ P)
100 = 92 + n(M ∩ K ∩ P)
Banyaknya mahasiswa yang mengambil ketiga mata kuliah tersebut : n(M ∩ K ∩ P) = 100 – 92 = 8
orang.

b.Banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil mata kuliah Matematika dan Kalkulus, tetapi tidak
mengambil mata kuliah Probabilitas = 20 – 8 = 12 orang.
Banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil mata kuliah Matematika dan Probabilitas, tetapi tidak
mengambil mata kuliah Kalkulus = 25 – 8 = 17 orang.
Jadi banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil mata kuliah Matematika = 65 – 12 – 17 – 8 = 28
orang.

c.Banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil mata kuliah Kalkulus dan Probabilitas, tetapi tidak
mengambil mata kuliah Matematika = 15 – 8 = 7 orang.
Banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil mata kuliah Kalkulus = 45 – 12 – 7 – 8 = 18 orang.

d.Banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil mata kuliah Probabilitas = 42 -17 – 7 – 8 = 10 orang.

e.Banyaknya mahasiswa yang hanya mengambil satu dari tiga mata kuliah tersebut = 28 + 18 + 10 = 56
orang.

f.Banyaknya mahasiswa yang sama sekali tidak mengambil mata kuliah pilihan = 115 – 100 = 15 orang.

HUKUM-HUKUM ALJABAR HIMPUNAN


IDENTITAS : KOMUTATIF :
AU=A AB=BA
A=A AB=BA

IDEMPOTEN : ASOSIATIF :
AA=A (A  B)  C = A  (B  C)
AA=A (A  B)  C = A  (B  C)
DOMINASI : DISTRIBUTIF :
AU=U A  (B  C) = (A  B)  (A  c)
A=A A  (B  C) = (A  B)  (A  C)

EXCLUDED MIDDLE : A  AC = U
KEUNIKAN : A  A = 
DOBEL KOMPLEMEN : (AC)C = A
DE MORGAN 1 : (A  B)C = AC  BC
DE MORGAN 2 : (A  B)C = AC  BC

DEFINISI FUNGSI
Fungsi f dari himpunan X ke himpunan Y adalah hubungan dimana setiap anggota X (input)
dipasangkan dengan satu anggota Y (ouput).

Notasi : f : X → Y
X = domain = daerah asal = {x1,x2,x3,x4}
Y = co-domain = daerah kawan = {y1,y2,y3,y4,y5}
F : X →Y = {(x1,y3),(x2,y1),(x3,y3),(x4,y4)}

MEMBEDAKAN FUNGSI DENGAN BUKAN FUNGSI

a.Bukan fungsi. Karena ada anggota X, yaitu b, yang tidak punya pasangan.
b.Bukan fungsi. Karena ada anggota X, yaitu c, yang punya lebih dari satu pasangan.
c.Fungsi.
FUNGSI SATU-SATU (FUNGSI INJECTIVE)

Contoh : Apakah f(x) = 4x – 1 fungsi satu-satu ?


Jawab : f(1) = 3; f(-1) = -5; f(2) = 7; f(-2) = -9
F(3) = 11; f(-3) = -13
Kesimpulan : f(x) = 4x – 1 adalah fungsi satu-satu.

BUKAN FUNGSI SATU-SATU

Contoh : Apakah g(n) = n2 fungsi satu-satu ?


Jawab : f(1) = 1; f(-1) = 1; f(2) = 4; f(-2) = 4; f(3) = 9; f(-3) = 9
Kesimpulan : g(n) = n2 bukan fungsi satu-satu.

FUNGSI ONTO (FUNGSI SURJECTIVE)

BUKAN FUNGSI ONTO


FUNGSI YANG BERKORESPONDENSI SATU-SATU (BIJECTION)
F : X → Y satu-satu dan onto

FUNGSI INVERS
Fungsi : F : X → Y
Fungsi invers : F-1 : Y → X

FUNGSI KOMPOSISI

Contoh :
Diketahui : f(n) = n + 1 dan g(n) = n2
a.Carilah g  f dan f  g
b.Apakah g  f = f  g ? Jelaskan !
Jawab :
a.(g  f)(n) = g(f(n)) = g (n + 1) = (n + 1) 2
(f  g)(n) = f(g(n)) = f(n 2 ) = n 2 + 1
b.(g  f)(1) = (1 + 1) 2 = 4
(f  g)(1) = (1) 2 + 1 = 2
Jadi g  f  f  g
REKURSI
Adalah suatu proses yang dapat memanggil dirinya sendiri.
Contoh :
Misalkan f didefinisikan secara rekursif sbb.:
3 , n = 0 basis
f(n) =
2 f (n - 1) + 4 , n  0 rekurens
Tentukan nilai f(4) !
Jawab :
F(4) = 2 f(3) + 4
= 2(2f(2) + 4) + 4
= 2(2(2f(1) + 4) + 4) + 4
= 2(2(2(2f(0) + 4) + 4) + 4) + 4
= 2(2(2(2x3 + 4) + 4) + 4) + 4
= 2(2(2(10) + 4) + 4) + 4
= 2(2(24) + 4) + 4
= 2(52) + 4
= 108

Anda mungkin juga menyukai