Anda di halaman 1dari 34

PSIKOLOGI

MENURUT
PANDANGAN ISLAM
M5
Dr. Mariani Bt. Omar
Pensyarah Kanan
Jabatan Sains Kemanusiaan
Fakulti Pengajian Islam
USAS
PSIKOLOGI ISLAM

Satu pendekatan pembelajaran dalam memahami kejiwaan dan


perilaku manusia yang berdasarkan konsep tauhid,
dengan cara integrasi antara ilmu dan iman

CORAK PSIKOLOGI
Berlandaskan citra manusia menurut ajaran Islam, yang mempelajari
keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan pengalaman
interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam keruhanian,
dengan tujuan meningkatkan kesihatan mental dan kualiti dalam
beragama.
Dasar Pemikiran Psikologi Islam
Ilmu yang mempelajari seluk-beluk Kejiwaan Manusia

René Descartes John Locke


Jiwa itu tersusun atas elemen-elemen sederhana dalam bentuk ide-
Para ahli falsafah Yunani Kuno
ide yang muncul dari pengalaman panca indera

Teori dikemukakan berlandaskan The Father’s of


argumentasi-argumentasi logik Psychology
(akal) belaka
Psikologi mulai
bercabang-cabang
ke dalam aliran-alian
Simposium Nasional Psikologi Islam bertema “Membangun Kepribadian Masa
Depan” yang diselenggarakan oleh Forum Silahturahim Mahasiswa Muslim
Psikologi se-Indonesia (Fosimamupsi) di PSJ-UI Jakarta pada tanggal 17 Julai 2000

Persoalan di Minda!!!

1. Apakah Islam memiliki teori-teori Psikologi, sehingga


menimbulkan apa yang disebut dengan di khusus psikologi
Islam?

2.Bagaimana metode dan pendekatan yang digunakan


dalam membangunnya, sehingga bermuatan ilmiah?

3. Apakah psikologi Islam yang bersumber dari falsafah


atau tasawuf itu tidak berbau bid’ah?
Kajian oleh Ibn Sina
Kesimpulan kajian
Psikologi Barat

Nilai-nilai sosial budaya yang sangat rasional dan sekular. Ini


tampak dari corak psikologi yang orientasi idealoginya adalah
rasional serta hanya mengakui unsur-unsur jasmani (organ-
biologi) kejiwaan (psiko-eduksi) dan lingkungan (sosio-budaya)
sebagai penentu utama keperibadian dan perilaku/tingkah laku.
PSIKOLOGI ISLAM

Al-Qur’an dan As Sunnah


Tokoh-tokoh Psikologi Islam

Al-Farabi

Imam Al-Ghazali
Ibnu Sina

Ibnu Miskawayh
Pandangan Islam Terhadap Psikologi Dan Aliran-Alirannya
1. Pemikiran Ke Arah Psikologi Islam
Artinya : “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-
Nya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya. (Q.S. Asy-Syams : 7-8)

Dan juga pada surah Al-Fajr ayat 27 yang berbunyi :


Artinya : “Hai jiwa yang tenang”. (Q.S. Al-Fajr : 27).
Perbincangan tentang jiwa (ruh) dalam dunia Islam sudah dimulai pada
pertama munculnya pemikir-pemikir Islam. Perbincangan tentang jiwa
(nafs) dimungkinkan kerana Islam sudah memilki konsep tentang
manusia dan unsur-unsurnya maka sangat wajar jika pemikir muslim
berbicara masalah manusia dan jiwa (nafs).
Kepribadian Manusia Dalam Islam

Jasad Ruh
Nafs
Unsur tanah, api, air, dan udara. Ruh merupakan substansi
 Material yang abiotik (mati). esensi kehidupannya.
Hidup jika diberi energi kehidupan yang Fungsinya berguna untuk
bersifat fizik (thaqah al-jismiyah)  memberikan motivasi dan
Nyawa menjadikan dinamik
Ibnu Miskawayh dan Abu Hasan Al- tingkah laku manusia.
Asy’ary menyebut energi tersebut
dengan al-hayah (daya hidup). Fitrah ruh multidimensi
Iman Al-Ghazali menyebutnya dengan yang tidak dibatasi ruang
al-ruh jasmani ( ruh material). dan waktu. Ruh dapat keluar
masuk ke dalam tubuh
Al-hayat berbeza dengan al-ruh, sebab manusia. Ruh hidup sebelum
ia ada sejak adanya sel kelamin tubuh manusia ada. (QS Al
al-ruh menyatu dalam tubuh manusia A’raf [7]: 172, Al Ahzab [33] :
setelah embrio berusia empat bulan 72)
dalam kandungan.
Nafs
 Jiwa (soul), nyawa, ruh, konasi yang berdaya syahwat dan ghadab,
keperibadian, dan substansi psikofisik manusia. Nafs adalah potensi
jasad-ruhani (psikofisik) manusia yang telah ada sejak manusia siap
menerimanya amanah sbg khalifah dunia.
Nafsani dibagi menjadi tig bagian, yaitu :
1. QALBU
 Materi organil (al-a’dhuw al-madiy) yang memiliki sistem kognisi (jihaz idrakiy
ma’rifiy) yang berdaya emosi (al-syu’ur).
i. Qalbu Jasmani  Adalah daging sanubari yang
Imam Al-Ghazali A. berbentuk seperti jantung pisang yang terletak
didalam dada sebelah kiri.
Qalbu ini lazimnya disebut jantung.
B. ii. Qalbu Ruhani  Sesuatu yang bersifat halus
(lathif), rabbani, dan ruhani yang berhubungan
dengan qalbu jasmani.
Al-Ghazali berpendapat bahawa qalbu memilki insting
yang disebut dengan al-nur al-ilahiy (cahaya ketuhanan)
dan al-bashirah al-bathinah (mata batin) yang
memancarkan keimanan dan keyakinan. Qalb berfungsi
sebangai pemandu, pengontrol, dan pengendali struktur
nafs yang lainnya.
• bermakna al-hikmah
(kebijaksanaan) atau
juga bermakna
Akal tindakan baik dan
tepat.
• Akal juga bermakna
‘aql sifat, dikatakan; ‘uqila
lahu shay’un’ ertinya
“dijaga atau “diikat
akalnya dan dibatasi”.
Akal:

Sebahagian Ulama membahagi akal menjadi dua


Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
jenis

• iaitu akal insting dan akal tambahan. • “Jika dua akal ini berkumpul pada seorang hamba, maka
itu merupakan anugerah besar yang diberikan oleh
• Akal insting adalah kemampuan asas Allâh kepada hamba yang dikehendaki-Nya, urusan
manusia untuk berfikir. hidupnya akan menjadi baik, dan kebahagiaan akan
mendatanginya dari segala arah.
• dan memahami sesuatu yang • Keutamaan Akal
dibawa sejak lahir. • Akal merupakan anugerah Allâh Azza wa Jalla kepada
• akal tambahan adalah kemampuan bani Adam.
berfikir dan memahami, yang • Ia adalah pembeza antara manusia dengan haiwan,
• Akal manusia dapat terus berinovasi dan membangun
dibentuk oleh pengalaman dan peradaban, dapat membezakan mana yang
pengetahuan dimiliki oleh bermanfaat dan mana yang berbahaya sesuai
seseorang. jangkauan akal mereka.
• Islam Menggariskan untuk menjaga akal
– menjaga dan mengembangkan akal, seperti:
– Mengharamkan apa pun yang dapat menghilangkan akal,
– baik makanan, minuman, ataupun tindakan.
• Memasukkan akal dalam lima hal keperluan yang harus dijaga,
• Agama, Jiwa, Keturunan, Akal dan Harta.
– Islam menganjurkan bahkan mewajibkan umatnya untuk belajar.
– Lalu memberikan darjat yang tinggi bagi mereka yang berilmu dan mengamalkan
ilmunya.
– Melarang umatnya membaca bacaan atau mendengarkan perkataan-perkataan, yang
dapat menyesatkannya dari pemahaman yang benar.
Jika akal didahulukan, akan
tergelincir pada banyak
bahaya dan ancaman hawa
nafsu’ dan logik akal.

• semoga Allah subhanahu wa ta’ala


melaknatinya—ketika diperintahkan untuk
1. Menyerupai Iblis— sujud kepada Nabi Adam ‘alaihissalam,
kemudian ia membangkang dan
menentang dengan akalnya.

• “Allah berfirman, ‘Apakah yang


َۖ ۡ
َ ‫َقال َ َما َم َن َع َك أَ اَّل َت ۡس ُجدَ إِذ أَ َم ۡر ُت َك َقال‬
menghalangimu untuk bersujud (kepada
Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’
‫ر ِّم ۡن ُه َخلَ ۡق َتنِي مِن ان ٖار َو َخلَ ۡق َت ُهۥ‬ٞ ‫أَ َن ۠ا َخ ۡي‬ • Iblis menjawab, ‘Saya lebih baik daripada
١٢ ‫ين‬ ٖ ِ‫مِن ط‬
dia. Engkau ciptakan saya dari api sedang
dia Engkau ciptakan dari tanah’.” (al- A’raf:
12)
2. Menyerupai orang kafir yang menolak
keputusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
dengan akal mereka, seperti penentangan
mereka terhadap kenabian Nabi َ‫َو َقالُو ْا لَ ۡو ََّل ُن ِّزل َ َٰ َه َذا ۡٱلقُ ۡر َءانُ َعلَ َٰى َر ُج ٖل ِّمن‬
ۡ
ٍ ِ‫ٱل َق ۡر َي َت ۡي ِن َعظ‬
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. ٣١ ‫يم‬
•Mereka katakan,

“Dan mereka berkata,


‘Mengapa al-Qur’an ini
tidak diturunkan kepada 3. Tidak mengambil faedah dari rasul sedikit
seorang besar dari salah pun karena mereka tidak merujuk kepadanya
satu dua negeri (Makkah pada perkara-perkara ketuhanan.
dan Thaif) ini?’.” (az-
Zukhruf: 31).
4. Mengikuti hawa nafsu dan keinginan jiwa.
• Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

ُّ ‫ضل‬ َ َ‫ٱعلَمۡ أَ ان َما َي ات ِب ُعونَ أَ ۡه َوآ َءهُمۡۚۡ َو َم ۡن أ‬


ۡ ‫َفإِن لامۡ َي ۡس َت ِجي ُبو ْا لَ َك َف‬
‫ٱّلل ََّل َي َٰ ۡهدِي ۡٱل َق ۡو َم‬
َ ‫ٱّلل إِنا ا‬
ِۡۚ ‫ِم ام ِن ٱ ات َب َع ه ََو َٰى ُه ِب َغ ۡي ِر ه ُٗدى ِّمنَ ا‬
٥٠ َ‫ٱلظلِمِين‬ ‫ا‬
• “Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu),
ketahuilah bahawa sesungguhnya mereka hanyalah
mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah
yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa
nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah
sedikit pun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim.” (al-Qashash: 50)
Punya Dua daya
utama :
Dimensi al-nafsu
• Daya Gadab (marah)  memiliki tiga tingkatan,
Daya untuk menghindari
sesuatu yang membahayakan iaitu
3. NAFSU atau menimbulkan hal-hal yang
tidak menyenangkan. al-nafsu al ammarah, al-
• Daya syahwah (senang)  nafsu al-lawwamah, dan
Daya untuk merebut dan al- nafsu al-
mendorong kepada hal-hal muthmai’nnah
yang memberikan kenikmatan.
Terus bezanya manusia Pandangan Falsafah Muslim ≠
dengan para nabi Aristoteles
&rasul?

Jiwa yang bersih akan mampu menangkap s tanda-tanda dari alam ghaib
yang dipancarkan melalui Akal Suci (al-‘aql al-qudsi). Kemampuan
semacam inilah yang dimiliki oleh para nabi. Jiwa para nabi itu begitu
bersih dan kuat sehingga mereka mampu menerima intuisi, ilham dan
wahyu ilahi (Lihat: kitab an-Nafs, ed. Fazlur Rahman, hlm 248-50 dan
Avicenna’s Psychology, hlm 36-7).

Mulai dari Miskawayh yang menulis kitab Tahdzib al-Akhlaq


dan Abu Bakrar-Razi pengarang kitab at-Thibb ar-Ruhani
hingga Ibnu Rusyd dan Abu Barakat al-Baghdadi.
PERBANDINGAN

1. Aliran Psikoanalisis
Psychologi Islam
1. Freud memandang manusia 1. Manusia diciptakan dan
sebagai mahluk yang tidak dilahirkan dalam kesucian
sihat mental. dan kefitrahan, tidak
2. Berfokus pada insting-insting membawa dosa dan
haiwan. kesalahan.
3. Menekankan pada faktor 2. Islam juga memiliki pedoman dan
insting seksual. ajaran yang lebih agung
daripada sekadar libido, iaitu.
3. Al Qur’an dan As-Sunnah
• Mencuba memanusiakan
• manusia. Namun, pemanusiaan itu telah melewati
fitrah
• kemanusiaan.
• Pandangan humanistic
• terlampau optimistis terhadap
• upaya pengembangan sumber
• daya manusia.
• Manusia dipandang sebagai
• penentu tunggal yang mampu
• melakukan Play-God.
2. Aliran • Manusia dianggap mampu menyelesaikan segala
Humanistik permasalahannya sendiri.
• Psikologi Islam
• Manusia mempunyai kekurangan, kelemahan, dan
keterbatasan dalam melakukan segala hal, sehingga
manusia tidak boleh lepas dari Dzat Yang Maha
Penguasa, Sang Maha Pengatur.
Prof Dr. Malek BADRI
“THE DILEMMA OF
MUSLIM
PSYCHOLOGISTS”
against

BEHAVIOURISM

Mengecam wawasan mengenai manusia


yang dianggap sebagai makhluk yang
hedonis yang memiliki motif tunggal untuk
menyesuaikan diri pada lingkungan fizik
dan sosial dengan mementingkan kini (here)
dan di sini (now).
This is to inform that Prof.
Dr. Malik Badri, the father
of Islamisation of modern
Psychology has passed
away afternoon Monday 8
February 2021, 8 days
before his next birthday
on 16 February 2021.
• Imam al-Ghazali (w. 1111 M)

Aneka penyakit jiwa dan metode


penyembuhannya.

“Psychology from Islamic Perspective:


Contributions of Early Muslim Scholars
and Challenges to Contemporary Muslim
Psychologists,” Journal of Religion and
Health 43/4 [2004], hlm 357-77).

KITAB
ULUMuDDIN
IBNU SINA

Menegaskan pentingnya Penyucian Jiwa dengan Ibadah


seperti Shalat dan Puasa

KITAB AS-SYIFA
Bagaimana Caranya Bagi Yang
Mengalami Sakit Jiwa?
Menurut Perspektif Islam

Here’s the answer


Menurut Abu Thalib al-
Makki (w. 996)

Jiwa manusia sebagaimana


tubuhnya memerlukan makanan
yang baik, bersih, dan bergizi.
Jiwa yang tidak cukup makan
pasti lemah dan mudah sakit.
Semua itu diterangkan beliau
dalam kitab Qut al-Qulub
(‘nutrisi hati’).
TAZKIYYAH
• Pembersihan, iaitu membersihkan
daripada akhlak yang cela dan
buruk;
• at-tahaquuq, iaitu melakukan
apa yang disukai oleh ALLAH,
• berterusan dalam bertaubat,
dan menghapuskan segala dosa;
• berakhlak, iaitu dengan sifat-
sifat yang mulia seperti taqwa,
bersyukur dan ihsan.
Makna
tazkiyyah
ialah:
KAEDAH PENYUCIAN JIWA

• Solat malam
• Membaca al-Quran
• Berzikir berpanjangan ,roh perlukan makanan dengan cara
• bertafakkur (berfikir) terhadap penciptaan manusia dan
alam;
• Banyak ingat mati
• Muraqabah dan muhasabah berterusan
• Berjihad dan amar makruf nahi mungkar;

Halangan-halangan menyucikan jiwa iaitu penyakit hati.

Syaitan menguasai hati perlu mengetahui pintu-pintu syaitan


masuk seperti riyak, takabbur dan bakhil.
Jaga hati
HASIL PENYUCIAN JIWA

• Menjaga lidah, percakapan buruk/keji


dan berkata-kata tidak baik kerana
berdiam diri lebih baik.
• Menghalang mengumpat, mengata,
mencaci, dan menyakiti orang lain.
• Menghalang dari mendengar lagu-lagu
yang melalaikan kerana di dalamnya
terkandung lirik-lirik/bait-bait yang
batil;
• Tidak bertalam dua muka.
• Pergaulan baik dengan semua orang.

Langkah
Menyuci Jiwa
Perbincangan kumpulan

Soalan kumpulan no Genap Soalan kumpulan no Ganjil

 Berikan sebab-sebab  Berikan seba-sebab


 Dan pandangan terhadap  Dan pandangan terhadap
golongan LGBT yang meminta pentingnya belajar tentang
mendapat persamaan dalam tokoh-tokoh ilmuan Islam?
perlembagaan Malaysia.  Berikan contoh 2 ke 3 orang
 Bincang dalam kumpulan: buat tokoh ilmuah Islam.
pembentangan slides  Bincang dalam kumpulan: Buat
pembentangan slides:
BARAKALLAHU FIIKUM

Anda mungkin juga menyukai