Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL WAWANCARA

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data dan


informasi mengenai peranan Intelijen Kepolisian dalam melakukan
pengamanan terhadap penyelenggara dan pengisi acara dalam suatu acara
guna mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan jelas yang akan
digunakan sebagai sumber data dalam penulisan proposal ini sehingga
proposal ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar. Laporan hasil
wawancara ini dibuat sebagai bahan tertulis yang dapat dipertanggung
jawabkan dan akan dijadikan pedoman dalam menjawab permasalahan yang
diangkat dalam usulan penelitian hukum ini.

B. Tujuan Wawancara

1. Mengetahui dasar hukum Intelijen Kepolisian dalam melakukan


pengamanan terhadap penyelenggara dan pengisi acara dalam suatu
acara.
2. Mengetahui langkah-langkah Intelijen Kepolisian dalam melakukan
pengamanan terhadap penyelenggara dan pengisi acara dalam suatu
acara.

C. Topik Wawancara

Topik Wawancara ini tentang peranan Intelijen Kepolisian dalam


melakukan pengamanan terhadap penyelenggara dan pengisi acara dalam
suatu acara.

D. Waktu dan Tempat Wawancara

1. Waktu

2
Wawancara ini dilakukan pada hari Selasa 13 Desember 2016,
pukul 18.00 wita sampai dengan 20.00 wita.

2. Tempat

wawancara dilakukan di kediaman Narasumber Jln. ….,


Gianyar Bali.

3
HASIL WAWANCARA

A. Narasumber

Nama : KOMPOL I WAYAN SURATA, SH., MH


Tempat Tanggal Lahir : Gianyar, Oktober 1961
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pekerjaan : Polri
Pangkat : Komisaris Polisi
NRP : 61100268
Jabatan : Kabag Sumda Polres Bangli
Riwayat Jabatan : 1. Kapolsek Tembuku Bangli
2. Ps. Kasat Binmas Polres Bangli
3. KBO Reserse Polres Gianyar
4. Kapolsek Blahbatuh Gianyar
5. Kapolsek Ubud Gianyar
6. Kasat Intelkam Polres Gianyar
7. Panit Unit III Sat Opsnal III Dit Intelkam
Polda Bali
8. Kanit Sat Opsnal I Dit Intelkam Polda Bali
9. Kanit 1 Subdi 1 Dit Intelkam Polda Bali
10. Kabag Sumda Polres Bangli

4
B. Narasumber

Nama : I PUTU YOVA ARYADINATA


Tempat Tanggal Lahir : Sanding, Tampaksiring, 23 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pekerjaan : Polri
Riwayat Pendidikan : 1. SD
2. SMP
3. SMA

B. Transkrip Hasil Wawancara

1. Pewawancara : selamat sore pak, mohon ijin menganggu, saya


mahasiswa dari Universitas Dwijendra
Fakultas Hukum ingin mewawancarai bapak
sehubungan dengan penelitian hukum yang
saya lakukan saat ini, bersediakah bapak untuk
diwawancarai?
Narasumber : ya, saya bersedia.

2. Pewawancara : dimanakah saat ini bapak bekerja dan dapatkah


bapak jelaskan sedikit tentang riwayat jabatan
bapak di kepolisian ?
Narasumber : saat ini saya bekerja di Polres Bangli sebagai
Kabag Sumda dan riwayat jabatan saya yakni

5
saya lama bertugas di satuan fungsi Intelijen
Keamanan Polri.

3. Pewawancara : berkaitan dengan judul yang saya ambil yakni


”peranan intelijen dalam melakukan
pengamanan terhadap penyelenggara dan
pengisi acara dalam suatu acara”, dapatkah
bapak jelaskan tentang intelijen kepolisian itu?
Narasumber : untuk pengertian intelijen menurut pendapat
saya yakni cerdas atau kecerdasan, untuk
pengertian lebih spesifiknya dapat dicari dalam
buku maupun internet (narasumber
memberikan sebuah buku tentang intelijen).

4. Pewawancara : dalam struktur organisasi institusi kepolisian


ada berapa satuan fungsikah yang ada ?
Narasumber : ada lima satuan fungsi yakni fungsi teknis
Sabhara, fungsi teknis binmas, fungsi teknis
reskrim, fungsi teknis lantas, dan fungsi teknis
intelkam.

5. Pewawancara : bagaimanakah peranan intelijen kepolisian


dalam mendukung tugas pokok Kepolisian
Republik Indonesia?
Narasumber : peranan intelijen kepolisian adalah Mendeteksi
dan mengidentifikasi secara dini segala bentuk
hakekat ancaman baik berupa Faktor Korelatif
Kriminogen (FKK), Police Hazard (PH)
maupun Ancaman Faktual (AF), Memberikan
early warning/peringatan dini/serta penentu
arah dan dasar bagi pengambilan kebijaksanaan
pimpinan Polri, Menciptakan situasi dan
kondisi masyarakat yang menguntungkan bagi
kepentingan pelaksanaan tugas pokok Polri,
Pengamanan tubuh lingkungan Polri untuk
mencegah dan menanggulangi hambatan,
ancaman dan gangguan baik yang datang dari
luar negeri maupun di dalam negeri.

6. Pewawancara : bagaimanakah teknis kerja intelijen kepolisian


itu dalam melaksanakan tugasnya sebagai
anggota Polri?

6
Narasumber : teknis kerja dari intelijen kepolisian itu adalah
pertama harus adanya dasar hukum, kemudian
melakukan observasi TKP dengan menerapkan
teori-teori intelijen yakni terdiri dari
penyelidikan, penggalangan, dan pengamanan
guna memperoleh buket yang A1 (pasti
benar/fakta) kemudian melakukan analisa
terhadap buket tersebut yang dituangkan
kedalam laporan tertulis yang akan
dipertanggung jawabkan kepada pimpinan.

7. Pewawancara : berkaitan dengan dasar hukum dalam


pelaksanaan tugas intelijen kepolisian, apa saja
dasar hukum yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas intelijen kepolisian?
Narasumber : dasar hukumnya terdiri dari Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2011 tentang Manajemen Operasi
Kepolisian, Peraturan Kepala Badan Intelijen
Keamanan Polri Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Produk Intelijen di
Lingkungan Intelijen Keamanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Peraturan Kepala
Badan Intelijen Keamanan Polri Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pengamanan Intelijen
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan
Peraturan Kepala Badan Intelijen Keamanan
Polri Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan
Peraturan Kepala Badan Intelijen Keamanan
Polri Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Produk Intelijen di
Lingkungan Intelijen Keamanan Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

8. Pewawancara : berkaitan dengan pengamanan dalam teori


intelijen, acara-acara apa yang perlu mendapat
pengamanan yang intensif dari intelijen
kepolisian?
Narasumber : acara yang perlu mendapat pengamanan
intensif dari intelijen kepolisian biasanya acara
konser musik dimana dalam acara konser

7
musik biasanya riskan menimbulkan
kerawanan bahkan kegaduhan serta kerusuhan
yang diakibatkan dari beberapa faktor baik
faktor intelnal maupun faktor eksternal
sehingga diperlukan kehadiran intelijen untuk
mengatasi hal tersebut dengan melakukan
pengamanan secara tertutup dengan harapan
dapat menetralkan situasi dan kondisi di tempat
tersebut sehingga acara dapat berjalan dengan
lancar.

9. Pewawancara : diatas dijelaskan bahwa dalam suatu acara


riskan dengan adanya suatu kerawanan yang
diakibatkan dari faktor internal maupun
eksternal, yang ditanyakan faktor intenal dan
faktor eksternal apa yang dimaksud ?
Narasumber : faktor internal penyebab munculnya kerawanan
dalam acara konser musik adalah karena
adanya ketidakpuasan penonton terhadap
pelayanan penyelenggara baik dari segi tempat
dan kenyamanan acara. Sedangkan faktor
eksternal penyebab munculnya kerawanan
dalam konser musik adalah adanya oknum
yang tidak senang dengan acara tersebut
mengadu domba penonton sehingga
menimbulkan bentrok, adanya perselisihan
antar penonton akibat situasi yang tidak
terkendali, bahkan adanya ancaman teroris
yang menimbulkan kekhawatiran bagi pihak
penyelenggara acara dan pengisi acara tersebut.

10. Pewawancara : bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan


intelijen kepolisian dalam melakukan
pengamanan terhadap penyelenggara dan
pengisi acara dalam suatu acara?
Narasumber : langkah-langkah yang dilakukan intelijen
kepolisian terdiri dari 4 tahapan yakni tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan
penyajian yang masing-masing penjelasan
tentang keempat tahapan tersebut telah tertuang
dalam dasar hukum intelijen kepolisian.

8
PENUTUP
A. Simpulan

Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Dasar hukum intelijen kepolisian dalam melakukan pengamanan


terhadap penyelenggara dan pengisi acara dalam suatu acara yakni
terdiri dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 tentang Manajemen Operasi Kepolisian,
Peraturan Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Nomor 2 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Produk Intelijen di Lingkungan Intelijen Keamanan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Peraturan Kepala Badan Intelijen
Keamanan Polri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pengamanan Intelijen
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Peraturan Kepala Badan Intelijen
Keamanan Polri Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Kepala
Badan Intelijen Keamanan Polri Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Produk Intelijen di Lingkungan Intelijen Keamanan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Langkah-langkah yang dilakukan intelijen kepolisian dalam melakukan
pengamanan terhadap penyelenggara dan pengisi acara dalam suatu
acara yakni terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan,
dan penyajian.

B. Saran

Saran kami untuk Bapak I WAYAN SURATA adalah dapat melakukan


sosialisasi ke kampus-kampus tentang Intelijen Kepolisian guna
memperkenalkan kepada mahasiswa dan dosen sehingga dapat menambah
wawasan mahasiswa dan dosen.

9
HASIL WAWANCARA

A. Narasumber

Nama : KETUT DWI WITARINI


Tempat Tanggal Lahir : Buleleng, 03 Maret 1963
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pekerjaan : Polri
Pangkat : Komisaris Polisi
NRP : 63030101
Jabatan : Kasubag Renmin Dit Intelkam Polda Bali
Riwayat Jabatan : 1. Panit Bag Poa Dit IPP
2. Paur TU Subag Din Min Set Dit Intelkam
Polda Bali
3. Ps. Kanit IV Sat IV Dit Intelkam Polda Bali
4. Kanit II Sat Opsnal I Dit Intelkam Polda Bali
5. Kanit II Subdit I Dit Intelkam Polda Bali
6. Kasubag Renmin Dit Intelkam Polda Baliu

10
11

Anda mungkin juga menyukai