Oleh:
Resmawati
201510104252
2016
1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TEORI
I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan)
2. Program Studi : DIII Kebidanan
3. Kode/Bobot SKS : BD 4107 /2 SKS
4. Semester : IV (Empat)
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 25 Menit
8. Pokok Bahasan : Pertolongan Persalinan Patologi dengan Ketuban
Pecah Dini
2
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan dikelas mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi ketuban pecah dini dengan benar
2. Mengidentifikasi etiologi ketuban pecah dini dengan benar
3. Menentukan diagnosa ketuban pecah dini berdasarkan data subjektif dan objektif
dengan benar
4. Menentukan penanganan ketuban pecah dini dengan benar.
5. Menjelaskan komplikasi ketuban pecah dini dengan benar
3
IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Menyiapkan fisik dan psikis 3 Menit
b. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-
nilai islam
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menarik perhatian dengan menceritakan
pengalaman pribadi terkait dengan materi.
Inti a. Menjelaskan definisi ketuban pecah dini 15 Menit
kemudian dosen memutar video terkait
materi dan mahasiswa menyimak.
b. Mengidentifikasi etiologi ketuban pecah
dini. Mahasiswa secara aktif mencurahkan
pendapat masing-masing (brainstorming)
dan menyerahkan kartu setelah berbicara.
c. Menentukan diagnosa ketuban pecah dini.
Mahasiswa secara aktif mencurahkan
pendapat masing-masing (brainstorming)
dan menyerahkan kartu setelah berbicara.
d. Mengimplementasikan penanganan
ketuban pecah dini. Dosen menjelaskan
materi yang ada di slide dan mahasiswa
menyimak.
e. Menjelaskan komplikasi ketuban pecah
dini. Mahasiswa secara aktif mencurahkan
pendapat masing-masing (brainstorming)
dan menyerahkan kartu setelah berbicara.
Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan 7 menit
soal vignette
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
c. Tindak lanjut pemberian tugas essai
terkait KPD
d. Menutup dengan salam
4
X. PENILAIAN
A. Jenis
Test tertulis
Penugasan analisis jurnal
Keaktifan mengemukakan pendapat
B. Bentuk
MCQ
C. Instrument
Materi
Pedro A. Poma, (2014). Premature Rupture of Membranes, Chicago, Journal of The National
Medical Association, 88. (1).
(……………..……………) (………………………….)
5
XII. LAMPIRAN MATERI
URAIAN MATERI
KETUBAN PECAH DINI
A. Definisi
1. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda–tanda
persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi in partu (Manuaba, 2008).
2. Ketuban Pecah Dini didefinisikan sebagai pecahnya amnion setelah 37 minggu
kehamilan tetapi sebelum tahap pertama persalinan. Hal ini terjadi pada 1%
sampai 2% dari kehamilan (Mohr, 2009).
3. Ketuban pecah dini (PROM) didefinisikan sebagai kebocoran spontan cairan
ketuban dari kantung ketuban tempat bayi berenang. Cairan keluar melalui
membran fetus yang pecah, terjadi setelah 28 minggu kehamilan dan setidaknya
satu jam sebelum awal persalinan terjadi. PROM dapat terjadi sebelum atau
sesudah periode kehamilan 40 minggu (Milad M, 2015).
B. Etiologi
Walaupun banyak publikasi tentang ketuban pecah dini, namun penyebabnya
belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Beberapa laporan
menyebutkan factor-faktor yang berhubungan erat dengan ketuban pecah dini, namun
faktor yang lebih berperan sulit diketahui. Kemungkinan yang menjadi faktor
predisposisi adalah :
6
3. Pecahnya selaput janin dapat terjadi ketika leher rahim tertutup atau melebar.
Kadang-kadang, hal itu dapat terjadi dalam kehamilan awal (sebelum dua puluh
delapan minggu, ini mengarah ke aborsi yang tak terelakkan), atau awal trimester
ketiga (antara dua puluh delapan dan tiga puluh empat minggu). Faktor risiko yang
sangat terkait dengan PROM: Infeksi, malpresentation dari janin, kelebihan cairan
ketuban, ketidakmampuan serviks, trauma abdomen (Milad M, 2015).
4. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap PROM prematur termasuk (Pedoman
APEC, 2013):
a. Infeksi Intra ketuban
b. status sosial ekonomi rendah
c. Merokok
d. Rendah BMI <19,8
e. Riwayat PROM
f. insufisiensi serviks
g. Riwayat perdarahan / hematoma.
C. Diagnosa
Diagnosa Ketuban Pecah Dini ditegakkan dengan cara :
1. Anamnese
Penderita mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir, cairan
berbau khas, keluarnya cairan sebelum ada his atau his belum teratur dan belum
ada pengeluaran lendir dan darah.
2. Inspeksi
Pengamatan dengan mata biasa tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban
baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak.
7
4. Pemeriksaan dalam
Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi.
Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan tocher perlu dipertimbangkan, pada
kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu dilakukan
pemeriksaan dalam. Karena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan
mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal.
Mikroorganisme tersebut biasa dengan cepat menjadi patogen. Pemeriksaan dalam
vagina hanya dilakukan kalau KPD yang sudah dalam persalinan dan dibatasi
sedikit mungkin.
5. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa warna, konsentrasi, bau dan
PH-nya.
(1) Tes lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru,
menunjukkan adanya air ketuban (alkalis).
(2) Mikroskopik (tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek
dan dibiarkan kering, pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran
daun pakis.
b) Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam
kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit
(Sujiyatini, 2009).
D. Penanganan
1. Konservatif
a) Rawat di Rumah Sakit dengan tirah baring
b) Berikan antibiotic (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tidak tahan
ampisilin) dan metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari
c) Jika umur kehamilan < 32 – 34 minggu, dirawat selama air ketuban masih
keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
d) Jika umur kehamilan 32 – 37 minggu, belum in partu, tidak ada infeksi, tes
busa negative : beri deksametason, observasi tanda-tanda infeksi, dan
kesejahteraan janin. Treminasi pada umur kehamilan 37 minggu
8
e) Jika umur kehamilan 32 – 37 minggu, sudah in partu, tidak ada infeksi,
berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah 24 jam.
f) Jika umur kehamilan 32 – 37 minggu, ada infeksi, beri antibiotic dan lakukan
induksi.
g) Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterin)
h) Pada usia kehamilan 32 – 34 minggu berikan steroid untuk memacu
kematangan paru janin, dan kalau memungkinkan priksa kadar lesitin dan
spingomielin tiap minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal
selama 2 hari, deksametason IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
2. Aktif
a) Kehamilan < 37 mingggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio caesar.
Dapat pula diberikan misoprostol 50 µg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4
kali.
b) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi, dan persalinn
diakhiri :
1) Bila skor pelvic < 5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. Jika
tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio Caesar.
2) Bila skor pelvic > 5, induksi persalinan, partus pervaginam. (Pudiastuti,
2012)
3. Penatalaksanaan lanjutan :
a) Kaji suhu setiap 2 jam dan denyut nadi setiap 30 menit. Kenaikan suhu sering
kali didahului kondisi ibu yang menggigil.
b) Lakukan pemantauan DJJ. Pemeriksaan DJJ setiap 30 menit sebelum
persalinan adalah tindakan yang adekuat sepanjang DJJ dalam batas normal.
Pemantauan DJJ ketat dengan alat pemantau janin elektronik secara kontinu
dilakukan selama induksi oksitosin untuk melihat tanda gawat janin akibat
kompresi tali pusat atau induksi. Takikardia dapat mengindikasikan
infeksiuteri.
c) Hindari pemeriksaan dalam yang tidak perlu.
d) Ketika melakukan pemeriksaan dalam yang benar-benar diperlukan, perhatikan
juga hal-hal berikut:
9
(1) Apakah dinding vagina teraba lebih hangat dari biasa
(2) Bau rabas atau cairan di sarung tangan anda
(3) Beri perhatian lebih seksama terhadap hidrasi agar dapat diperoleh
gambaran jelas dari setiap infeksi yang timbul. Seringkali terjadi
peningkatan suhu tubuh akibat dehidrasi (Sujiyatini, 2009).
Tabel. 4
Soal Vignette
11
ID 1
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan
1) Etik legal dan keselamatan pasien
2) Komunikasi efektif
3) Pengembangan diri dan
profesionalisme
4) Landasan ilmiah praktik kebidanan
5) Keterampilan klinis dalam praktik
kebidanan
6) Promosi kesehatan dan konseling
7) Manajemen kepemimpinan dan
kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain
1) Kognitif
2) Psikomotor (Prosedural Knowledge)
3) Konatif (Afektif)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan
dalam konteks keluarga
1) Remaja
2) Pra-konsepsi
3) Hamil
4) Bersalin
5) Nifas
6) Masa antara
7) Perimenopause
8) Bayi baru lahir
9) Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan
1) Pencegahan
2) Promosi kelahiran normal
3) Deteksi komplikasi
4) Rujukan
5) Kegawatdaruratan
6) Konseling dan pendidikan kesehatan
12
Tinjauan 5 1) Manajemen Asuhan
2) Pengkajian
3) Diagnosis
4) Planning
5) Intervensi
6) Evaluasi
7) Dokumentasi
Tinjauan 6 Sasaran
1) Individu
2) Keluarga
3) Masyarakat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan
1) Rumah
2) Komunitas
3) Klinik unit kesehatan
4) Rumah sakit
Vignette Stem Seorang wanita hamil dengan umur
kehamilan 37 minggu G1P0A0 datang ke
BPM ingin memeriksakan kehamilannya,
ibu mengatakan telah keluar cairan sedikit
sejak 2 jam yang lalu namun ibu tidak
merasakan nyeri perut. Hasil pemeriksaan
dengan kertas lakmus menunjukkan yang
keluar dari jalan lahir ibu positif air
ketuban.
Pertanyaan Apa yang dialami oleh ibu tersebut?
Pilihan Jawaban a. Polihidramnion
b. Infeksi Amnion
c. Abortus Imminens
d. Ketuban Pecah Dini
e. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
Kunci D
Penulis Soal Resmawati
Asal Institusi UNISA
Referensi Mohr, Thorsten., (2009). Premature Rupture of
13
Membranes, Germany, Journal Prenatal
Diagnostics and Obstetrics, 5. (1).
ID 2
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan
1) Etik legal dan keselamatan pasien
2) Komunikasi efektif
3) Pengembangan diri dan
profesionalisme
4) Landasan ilmiah praktik kebidanan
5) Keterampilan klinis dalam praktik
kebidanan
6) Promosi kesehatan dan konseling
7) Manajemen kepemimpinan dan
kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain
1) Kognitif
2) Psikomotor (Prosedural Knowledge)
3) Konatif (Afektif)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan
dalam konteks keluarga
1) Remaja
2) Pra-konsepsi
3) Hamil
4) Bersalin
5) Nifas
6) Masa antara
7) Perimenopause
8) Bayi baru lahir
9) Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan
1) Pencegahan
2) Promosi kelahiran normal
3) Deteksi komplikasi
14
4) Rujukan
5) Kegawatdaruratan
6) Konseling dan pendidikan kesehatan
Tinjauan 5 1) Manajemen Asuhan
2) Pengkajian
3) Diagnosis
4) Planning
5) Intervensi
6) Evaluasi
7) Dokumentasi
Tinjauan 6 Sasaran
1) Individu
2) Keluarga
3) Masyarakat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan
1) Rumah
2) Komunitas
3) Klinik unit kesehatan
4) Rumah sakit
Vignette Stem Seorang ibu hamil umur 35 th G3P1A1
datang memeriksakan diri dengan keluhan
telah keluar cairan dari jalan lahir dan
pakaian bawah ibu terlihat basah. Hasil
pemeriksaan Hasil pemeriksaan TB 150
cm, BB 45 Kg, KU baik, TD 130/90
mmHg, nadi 88 x/m, suhu 36,5 0C, RR 20
x/m, DJJ 120 x/menit, TBJ 4000 gr.
Pemeriksaan dalam vagina terasa hangat,
belum ada pembukaan dengan ketuban
negatif.
Pertanyaan Apa penyebab dari kasus ketuban pecah
dini di atas?
Pilihan Jawaban a. Infeksi
b. Makrosomi
c. A dan D benar
15
d. Riwayat abortus
e. Rendah BMI <19,8
Kunci C
Penulis Soal Resmawati
Asal Institusi UNISA
Referensi Mohr, Thorsten., (2009). Premature Rupture of
Membranes, Germany, Journal Prenatal
Diagnostics and Obstetrics, 5. (1).
APEC Guidelines, (2013). Premature Rupture
of Membranes, Journal Alabama Perinatal
Excellence Collaborative, 9. (4).
ID 3
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan
1) Etik legal dan keselamatan pasien
2) Komunikasi efektif
3) Pengembangan diri dan
profesionalisme
4) Landasan ilmiah praktik kebidanan
5) Keterampilan klinis dalam praktik
kebidanan
6) Promosi kesehatan dan konseling
7) Manajemen kepemimpinan dan
kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain
1) Kognitif
2) Psikomotor (Prosedural Knowledge)
3) Konatif (Afektif)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan
dalam konteks keluarga
1) Remaja
2) Pra-konsepsi
3) Hamil
4) Bersalin
5) Nifas
16
6) Masa antara
7) Perimenopause
8) Bayi baru lahir
9) Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan
1) Pencegahan
2) Promosi kelahiran normal
3) Deteksi komplikasi
4) Rujukan
5) Kegawatdaruratan
6) Konseling dan pendidikan kesehatan
Tinjauan 5 1) Manajemen Asuhan
2) Pengkajian
3) Diagnosis
4) Planning
5) Intervensi
6) Evaluasi
7) Dokumentasi
Tinjauan 6 Sasaran
1) Individu
2) Keluarga
3) Masyarakat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan
1) Rumah
2) Komunitas
3) Klinik unit kesehatan
4) Rumah sakit
Vignette Stem Seorang Wanita 30 th G3P2A0 datang ke
RS pada pukul 17.30 WIB dengan keluhan
nyeri sejak 1 jam yang lalu dan
mengatakan telah keluar cairan yang
banyak pada pukul 15.00 WIB. Hasil
pemeriksaan KU baik, TD 130/90 mmHg,
nadi 88 x/m, suhu 36,5 0C, RR 20 x/m, his
3x10 menit, lama 40 detik, pembukaan 3
17
cm dengan ketuban negatif.
Pertanyaan Apa diagnosa yang tepat untuk kasus di atas?
Pilihan Jawaban a. Inpartu kala I fisiologis
b. Inpartu kala I Preeklamsia
c. Inpartu kala I ketuban pecah dini
d. Inpartu kala I preeklamsia dan KPD
e. Inpartu kala I Ketuban pecah sebelum
waktunya
Kunci C
Penulis Soal Resmawati
Asal Institusi UNISA
Referensi Sujiyatini, 2009, Asuhan Patologi Kebidanan,
Nuha Medika: Jogjakarta.
ID 4
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan
1) Etik legal dan keselamatan pasien
2) Komunikasi efektif
3) Pengembangan diri dan
profesionalisme
4) Landasan ilmiah praktik kebidanan
5) Keterampilan klinis dalam praktik
kebidanan
6) Promosi kesehatan dan konseling
7) Manajemen kepemimpinan dan
kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain
1) Kognitif
2) Psikomotor (Prosedural Knowledge)
3) Konatif (Afektif)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan
dalam konteks keluarga
18
1) Remaja
2) Pra-konsepsi
3) Hamil
4) Bersalin
5) Nifas
6) Masa antara
7) Perimenopause
8) Bayi baru lahir
9) Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan
1) Pencegahan
2) Promosi kelahiran normal
3) Deteksi komplikasi
4) Rujukan
5) Kegawatdaruratan
6) Konseling dan pendidikan kesehatan
Tinjauan 5 1) Manajemen Asuhan
2) Pengkajian
3) Diagnosis
4) Planning
5) Intervensi
6) Evaluasi
7) Dokumentasi
Tinjauan 6 Sasaran
1) Individu
2) Keluarga
3) Masyarakat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan
1) Rumah
2) Komunitas
3) Klinik unit kesehatan
4) Rumah sakit
Vignette Stem Seorang wanita 20 th G2P0A1 umur
kehamilan 38 minggu dating ke BPM
dengan keluhan keluar cairan dari jalan
19
lahir sejak 2 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan TD 110/80 mmHg, nadi 100
x/m, suhu 38 0C, RR 24 x/m, tidak ada
pembukaan serviks, ketuban (-), dinding
vagina lebih hangat dan cairan vagina
berbau, DJJ 100 x/m.
Pertanyaan Bagaimana penanganan konservatif yang
tepat?
Pilihan Jawaban a. Secsio sesaria
b. Beri antibiotik dan lakukan induksi.
c. Observasi tanda infeksi dan
kesejahteraan janin
d. Berikan tokolitik, deksametason, dan
induksi sesudah 24 jam
e. Berikan steroid untuk memacu
kematangan paru janin dan terminasi
Kunci B
Penulis Soal Resmawati
Asal Institusi UNISA
Referensi Milad M. M. Gahwagi, et al., (2015).
Premature Rupture of Membranes
Characteristics, Determinants, and Outcomes
of in Benghazi, Libya, Open Journal of
Obstetrics and Gynecology, 5, 494-504.
ID 5
Tinjauan 1 Area Kompetensi Bidan
1) Etik legal dan keselamatan pasien
2) Komunikasi efektif
3) Pengembangan diri dan
profesionalisme
4) Landasan ilmiah praktik kebidanan
5) Keterampilan klinis dalam praktik
kebidanan
6) Promosi kesehatan dan konseling
7) Manajemen kepemimpinan dan
20
kewirausahaan
Tinjauan 2 Domain
1) Kognitif
2) Psikomotor (Prosedural Knowledge)
3) Konatif (Afektif)
Tinjauan 3 Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan
dalam konteks keluarga
1) Remaja
2) Pra-konsepsi
3) Hamil
4) Bersalin
5) Nifas
6) Masa antara
7) Perimenopause
8) Bayi baru lahir
9) Bayi dan balita
Tinjauan 4 Lingkup Praktik Bidan
1) Pencegahan
2) Promosi kelahiran normal
3) Deteksi komplikasi
4) Rujukan
5) Kegawatdaruratan
6) Konseling dan pendidikan kesehatan
Tinjauan 5 1) Manajemen Asuhan
2) Pengkajian
3) Diagnosis
4) Planning
5) Intervensi
6) Evaluasi
7) Dokumentasi
Tinjauan 6 Sasaran
1) Individu
2) Keluarga
3) Masyarakat
Tinjauan 7 Setting Pelayanan
21
1) Rumah
2) Komunitas
3) Klinik unit kesehatan
4) Rumah sakit
Vignette Stem 1. Seorang wanita 35 th G4P2A1 umur
kehamilan 38 minggu datang ke RS
dengan keluhan keluar cairan dari jalan
lahir sejak 3 jam yang lalu tanpa adanya
nyeri. Hasil pemeriksaan TD 110/80
mmHg, nadi 100 x/m, suhu 37 0C, RR 24
x/m, tidak ada pembukaan serviks,
ketuban (-), dinding vagina hangat, DJJ 90
x/m.
Pertanyaan Komplikasi apa yang dapat terjadi pada janin?
Pilihan Jawaban a. Sepsis neonatorum
b. Infeksi post partum
c. Kelahiran premature
d. Pernafasan distress syndrom
e. Pertumbuhan janin terhambat
Kunci D
Penulis Soal Resmawati
Asal Institusi UNISA
Referensi Mohr, Thorsten., (2009). Premature Rupture of
Membranes, Germany, Journal Prenatal
Diagnostics and Obstetrics, 5. (1).
Soal Essai
22
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S” DENGAN
Nama : NY “ S ” / Tn. “ A ”
Nikah/Lamanya : 1x / ± 2 Tahun
Pendidikan : SLTP / SD
Alamat : Lonrae
23
KALA I
DATA SUBJEKTIF ( S )
1. GIP0A0
2. Sakit perut tembus belakang tanggal 13 Mei 2014, Pukul 14.00 wita
3. Ada pelepasan lendir dan cairan jernih sejak pukul 11.00 wita setelah berhubungan
dengan suami.
DATA OBJEKTIF ( O )
2. Tanda-tanda vital :
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 ºc
3. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, keluar kolostrum jika payudara
dipencet
4. Pemeriksaa Leopold
Leopold I : 3 jrbpx ( 32 cm )
Leopold II : PUKA
DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 144 x/i
24
6. Pemeriksaan Dalam
Tabel 3.1
Pembukaan 3 cm 5 cm
Penurunan HI HII
ketuban
ANALISA ( A )
GI P0 A0, Gestasi 39 minggu 3 hari, PUKA, Kepala, BDP, Intrauterine, Tunggal, Hidup,
Keadaan Ibu dan Janin Baik, Inpartu Kala 1 Fase Laten dengan Ketuban Pecah Dini.
PENATALAKSANAAN ( P )
1. Pukul 16.30 wita, menanyakan kepada ibu mengenai keluhan yang dialami
25
Hasil : Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang disertai pelepasan air jernih.
2. Pukul 16.33 wita, menganjurkan ibu mengosongkan kandung kemih dengan buang air
3. Pukul 16.34 wita, melakukan inform consent akan tindakan yang akan dilakukan
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 ºc
Leopold II : PUKA
Portio : Tebal
Pembukaan : 3 cm
Presentase : Kepala
Penurunan : HI
26
Kesan panggul : Normal
Hasil :
Tabel 3.2
JAM TPM
19.50 wita 8
20.20 wita 12
20.50 wita 16
21.20 wita 20
21.50 wita 24
22.20 wita 28
22.50 wita 32
23.20 wita 36
23.50 Wita 40
Sumber: Data Primer
Hasil :
Portio : Tipis
Pembukaan : 5 cm
Presentase : Kepala
Penurunan : HII
27
Penumbungan : Tidak ada
13. Pukul 21.30 wita, mengobservasi DJJ, His, dan nadi setiap 30 menit.
Hasil :
Tabel 3.3
14. Pukul 21.40 wita, menjelaskan pada ibu penyebab timbulnya nyeri, yaitu karena adanya
15. Pukul 21.42 wita, mengajarkan dan menganjurkan tekhnik relaksasi dengan menarik
nafas lewat hidung dan menghembuskannya lewat mulut dan tidak mengedan saat ada
Hasil : Ibu mengerti dan mulai melakukan tekhnik relaksasi saat ibu merasa nyeri
16. Pukul 21.45 wita, memberikan intake nutrisi yang adekuat saat his berkurang, seperti
makan dan minuman yang diinginkan ibu serta tidak membahayakan ibu dan janin
17. Pukul 21.50 wita, menganjurkan ibu mengambil posisi yang nyaman seperti baring
Hasil : ibu baring miring kanan, duduk dan jalan-jalan saat his tidak ada
28
18. Pukul 22.00 wita, menganjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu selama proses
persalinan
19. Pukul 22.10 wita, memberikan support dan motivasi untuk menyemangati ibu
Hasil :
Pembukaan : 10 cm
Presentase : Kepala
Penurunan : HIV
21. Pukul 23.16 wita, menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa
keadaan ibu dan janin baik, pembukaan sudah lengkap, dan menganjurkan ibu meneran
Hasil : ibu memahami penjelasan dari bidan dan meneran saat merasakan sakit.
22. Pukul 23.17 wita, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses persalinan
( Partus set, pakaian ibu dan bayi, Bak hecting, persiapan penolong, dan obat-obatan),
mensterilkan alat yang perlu disterilkan (alat partus dan alat hecting), menyiapkan
tempat sampah medis dan non medis, tempat plasenta, maupun alat-alat lainya.
23. Pukul 23.18 wita, mendokumentasikan hasil pemantauan kala 1 dalam partograf
29
Hasil : Hasil pemantauan Kala 1 telah didokumentasikan dalam partograf
KALA II
DATA SUBJEKTIF ( S )
30
3. Sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
DATA OBJEKTIF ( O )
2. Perineum menonjol
4. Hasil pemeriksaan dalam ( VT III Tanggal 13 Mei 2014 Pukul 23.15 wita )
Pembukaan : 10 cm
ANALISA ( A )
Inpartu kala II
PENATALAKSANAAN ( P )
a. Dorongan meneran
31
b. Tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva membuka
Hasil : Ibu meneran, ada tekanan pada anus, perineum menonjol, serta vulva sudah
mulai membuka
1) 2 buah kocher
2) 1 buah ½ kocher
4) Handscoon 1 ½pasang
6) Duck steril
8) Nelaton kateter
9) Pengisap lender
1) Pinset
2) Neilpuder
3) Jarum
5) Gunting benang
32
6) Betadine
7) Has steril
d. Persiapan penolong
1) Celemek
3) Masker
e. Obat- obatan
1) Oxytosin 10 amp
2) Lidocain
Hasil : semua alat dan bahan yang digunakan dalam persalinan telah siap
3. Memakai celemek
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, cuci tangan dengan sabun pada air
mengalir
Hasil : Telah dilakukan cuci tangan dan dikeringkan dangan handuk kering dan bersih
c. Ketuban : (-)
d. Pembukaan : 10 cm
33
f. Moulage : Tidak ada
h. Penurunan : HIV
9. Mencelupkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 % dan membuka secara terbalik
Hasil : Sarung tangan telah dicelupkan dalam larutan chlorine 0.5 % dan dilepas
secara terbalik
Hasil : DJJ terdengar kuat dan jelas dengan frekuensi 140 x/menit
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
12. Meminta bantuan keluarga untuk membantu ibu menyiapkan posisi meneran
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok,atau mengambil posisi yang nyaman
15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu jika kepala bayi membuka vulva dengan
diameter 5 – 6 cm
16. Mengambil kain bersih melipat 1/3 bagian dan meletakkan dibawah bokong ibu
17. Pukul 03.15 wita : Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan
Hasil : alat partus dan bahan yang digunakan dalam persalinan telah siap
34
18. Pukul 03.15 wita : Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Pukul 03.16 wita : Memimpin persalinan dan menyokong perineum, menahan
puncak kepala
21. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan, pegang secara
Hasil : kepala bayi telah melakukan putaran paksi luar dan dipegang secara
biparental
23. Setelah kedua bahu lahir, Geser tangan bawah untuk menopang kepala dan bahu,
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
Hasil : tangan bawah telah menopang kepala dan bahu dan tangan atas memegang
24. Setelah tangan dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung,
Hasil : tangan atas telah menelusuri punggung, bokong, tungkai dan kaki
Hasil : bayi lahir dengan warna kulit merah muda dan menangis kuat
35
Hasil : ibu bersedia disuntikkan oksitosin
32. Tempatkan bayi kontak langsung perut ibu untuk lakukan IMD
KALA III
DATA SUBJEKTIF ( S )
DATA OBJEKTIF ( DO )
1. Bayi lahir spontan tanggal 13 MeI 2014, pukul 23.30 wita, Jenis Kelamin laki-laki, BB
36
2. Kontraksi uterus baik ( bundar dan keras )
4. Perdarahan ± 50 cc
ANALISA ( A )
PENATALAKSANAAN ( P )
33. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm didepan vulva
34. Meletakkan satu tangan diatas kain diatas perut ibu untuk mendeteksi kontraksi ,
Hasil : tangan kiri diletakkan diatas perut dan tangan lain memgang klem
35. Setelah uterus berkontraksi teregangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan lain
Hasil : saat uterus berkontraksi tali pusat ditegangkan dan tangan lain melakukan
dorso kranial
37. Menjemput plasenta dengan kedua tangan saat plasenta muncul diintroitus vagina
Pukul : plasenta dijemput dengan kedua tangan dan diputar searah jarum jam sampai
37
39. Memastikan kelengkapan plasenta dari segi maternal maupun fetal
KALA IV
DATA SUBJEKTIF ( S )
DATA OBJEKTIF ( O )
7. Tanda-tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
P : 20 x/menit
S : 36,5 ºc
38
N : 80 x/menit
ASSESMENT ( A )
Perlangsungan kala IV
PENATALAKSANAAN ( P )
42. Mencelupkan tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %
43. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan kandung kemih kosong
47. Memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
48. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi
Hasil : peralatan bekas pakai telah ditempatkan didalam larutan klorin 0,5 %
39
Hasil : bahan-bahan yang terkontaminasii telah ditempatkan ditempat sampah yang
sesuai
50. Membersihkan ibu darah paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan air
DTT
Hasil : tubuh ibu telah dibersihkan dari paparan cairan tubuh dan darah
Hasil : sarung tangan kotor telah dicelupkan didalam larutan klorin 0,5 %
55. Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
56. Dalam satu jam pertama beri salep/tetes mata profilaksis infeksi, vitamin K 1 1 mg IM
57. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B dipaha
58. Melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan klorin
40
Hasil :
Tabel 3.4
41