Anda di halaman 1dari 130

Kalender Jawa

Kalender Jawa atau Penanggalan Jawa (Hanacaraka: ꦥꦤꦁꦒꦭ꧀ꦭꦤ꧀ꦗꦮ; Pegon: ‫بنانغاالن‬


‫;جاوه‬ translit. Pananggalan Jawa) adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh Kesultanan
Mataram dan berbagai kerajaan pecahannya serta yang mendapat pengaruhnya. Penanggalan ini
memiliki keistimewaan karena memadukan sistem penanggalan Islam, sistem Penanggalan Hindu,
dan sedikit penanggalan Julian yang merupakan bagian budaya Barat.
Sistem kalender Jawa memakai dua siklus hari: siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari (Ahad
sampai Sabtu, saptawara) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran. Pada
tahun 1633 Masehi (1555 Saka), Sultan Agung dari Mataram berusaha keras menanamkan agama
Islam di Jawa. Salah satu upayanya adalah mengeluarkan dekret yang mengganti penanggalan
Saka yang berbasis perputaran matahari dengan sistem kalender kamariah atau lunar (berbasis
perputaran bulan). Uniknya, angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan, tidak menggunakan
perhitungan dari tahun Hijriyah (saat itu 1043 H). Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan,
sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1555 Saka diteruskan menjadi tahun 1555 Jawa.
Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah Kesultanan Mataram: seluruh pulau
Jawa dan Madura kecuali Banten, Batavia dan Banyuwangi (=Balambangan). Ketiga daerah terakhir
ini tidak termasuk wilayah kekuasaan Sultan Agung. Pulau Bali dan Palembang yang mendapatkan
pengaruh budaya Jawa, juga tidak ikut mengambil alih kalender karangan Sultan Agung ini.

Daftar bulan Jawa Islam


Di bawah ini disajikan nama-nama bulan Jawa Islam. Sebagian nama bulan diambil dari Kalender
Hijriyah dengan nama-nama Arab, tetapi beberapa di antaranya menggunakan nama dalam bahasa
Sanskerta seperti Pasa, Séla, dan kemungkinan juga Sura, sedangkan nama Apit dan Besar berasal
dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Nama-nama ini adalah nama bulan kamariah atau candra
(lunar). Penamaan bulan sebagian berkaitan dengan hari-hari besar yang ada dalam bulan Hijriah,
seperti Pasa yang berkaitan dengan puasa Ramadan, Mulud yang berkaitan dengan Maulid Nabi
pada bulan Rabiulawal, dan Ruwah yang berkaitan dengan Nisfu Sya'ban saat amalan dari ruh
selama setahun dianggap dicatat.

N
Penanggalan Jawa Lama Hari
o
1 Sura 30
2 Sapar 29
3 Mulud atau Rabingulawal [1] 30
4 Bakda Mulud atau Rabingulakir 29
5 Jumadilawal 30
6 Jumadilakir 29
7 Rejeb 30
8 Ruwah (Arwah, Saban) 29
9 Pasa (Puwasa, Siyam, Ramelan) 30
10 Sawal 29
11 Séla (Dulkangidah, Apit) * 30
12 Besar (Dulkahijjah) 29/30
Total 354/355
Nama-nama bulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Warana • Sura, artinya rijal


2. Wadana • Sapar, artinya wiwit
3. Wijangga • Mulud, artinya kanda
4. Wiyana • Bakda Mulud, artinya ambuka
5. Widada • Jumadilawal, artinya wiwara
6. Widarpa • Jumadilakir, artinya rahsa
7. Wilapa • Rejeb, artiya purwa
8. Wahana • Ruwah, artinya dumadi
9. Wanana • Pasa, artinya madya
10. Wurana • Sawal, artinya wujud
11. Wujana • Séla, artinya wusana
12. Wujala • Besar, artinya kosong
Keterangan

 Nama alternatif bulan Dulkangidah adalah Sela atau Apit. Nama-nama ini merupakan
peninggalan nama-nama Jawa Kuno untuk nama musim ke-11 yang disebut sebagai Apit
Lemah. Séla berarti batu yang berhubungan dengan lemah yang artinya adalah “tanah”. Lihat
juga di bawah ini.

Metode perhitungan
Kalender Jawa berusaha menggabungkan periode peredaran bulan, periode saptawara (mingguan)
dan pancawara (pasaran) dan membuat rumusan agar penanggalan mudah dipahami oleh
masyarakat luas dengan cara sederhana. Untuk memperoleh rumusan tersebut, maka diambil
perhitungan siklus 8 tahun yang disebut windu. Dalam 1 windu, pergantian tahun (tanggal 1 bulan
Sura) selalu jatuh pada hari-hari tertentu dan membentuk pola yang akan berulang di windu
berikutnya.
Pada awal diterapkannya kalender Jawa pada tahun 1555J, ditentukan tanggal 1 Sura pada tahun
Alip selalu jatuh pada hari Jumat Legi. Namun untuk penyesuaian siklus bulan yang sesungguhnya
maka setiap kurup (periode 120 tahun/15 windu) ada 1 hari yang dihilangkan sehingga pada saat ini
tanggal 1 Sura tahun Alip jatuh pada hari Selasa Pon, sehinga disebut dengan kurup Alip Selasa
Pon/kurup Asapon.
Di bawah, disajikan nama-nama tahun dalam satu windu pada kurup Asapon:[2]

Nama tanggal 1 Sura jatuh pada


# Hari
tahun hari
1 Alip Selasa Pon 354
2 Ehé Sabtu Pahing 355
3 Jimawal Kamis Pahing 354
4 Jé Senin Legi 354
5 Dal Jumat Kliwon 355
6 Bé Rabu Kliwon 354
7 Wawu Ahad Wage 354
8 Jimakir Kamis Pon 355
Nama tanggal 1 Sura jatuh pada
# Hari
tahun hari
Total 2.835

Jumlah hari adalah 2.835, genap dibagi 35 hari pasaran.


Setelah diketahui hari pada 1 Sura, untuk menentukan hari pertama setiap bulan maka juga dibuat
rumusan untuk memudahkan sebagai berikut:[3]

Rumus arti
Parluji Sapar telu siji (3-1)
Nguwalpatma Rabiulawal papat lima (4-5)
Ngukirnemm
Rabiulakhir enem lima (6-5)
a
Diwaltupat Jumadilawal pitu papat (7-4)
Dilkirropat Jumadilakhir loro papat (2-4)
Jeplulu Rejeb telu-telu (3-3)
Banmalu Syaban lima telu (5-3)
Lannemro Ramlan (Pasa) enem loro (6-2)
Waljiro Syawal siji loro (1-2)
Dahroji Dulkaidah loro siji (2-1)
Jahpatji Dulkijah papat siji (4-1)

Penerapan rumus di atas adalah misalnya ingin mengetahui tanggal 1 Ramlan/Pasa tahun Wawu
1953J/2020M pada hari apa, maka langkahnya adalah :

 tahun Wawu tanggal 1 Sura dimulai hari Ahad Wage


 rumus bulan Pasa adalah Lannemro (6-2) artinya dihitung hari keenam dari Ahad (hasilnya
Jumat) dan hari kedua dari Wage (hasilnya Kliwon) sehingga tanggal 1 Pasa jatuh pada hari
Jumat Kliwon.

Nama Tahun
Nama-nama tahun tersebut adalah sebagai berikut:

1. Purwana • Alip, artinya ada-ada (mulai berniat)


2. Karyana • Ehé, artinya tumandang (melakukan)
3. Anama • Jemawal, artinya gawé (pekerjaan)
4. Lalana • Jé, artinya lelakon (proses, nasib)
5. Ngawana • Dal, artinya urip (hidup)
6. Pawaka • Bé, artinya bola-bali (selalu kembali)
7. Wasana • Wawu, artinya marang (arah)
8. Swasana • Jimakir, artinya suwung (kosong)
Windu sendiri bergulir selama empat putaran (32 tahun Jawa): Adi, Kuntara, Sangara, dan Sancaya.
Siklus Kurup
Meskipun kalender Jawa telah beralih sistem pada zaman Sultan Agung, para ahli penanggalan
masih terus mengamati ketepatan perhitungannya dengan kalender hijriyah/lunar yang berdasarkan
pengamatan visual (rukyat). Kalender Jawa memiliki 3 tahun kabisat setiap 1 windu sedangkan
kalender Hijriyah memiliki 11 tahun kabisat setiap 30 tahun sehingga dalam kurun 120 tahun (15
windu) jumlah tahun Jawa kabisat ada 45 sedangkan tahun hijriyah ada 44 sehingga ada 1 hari
setiap 120 tahun yang harus dibuang. Siklus 120 tahun ini disebut kurup.

tahun jumlah 1 Sura tahun Alip pada


Nama kurup tahun mulai
berakhir tahun hari
Alif Jam'iyah Lêgi Alif 1555 Jimakir 1674 120 Jumat legi
Alif Kamsiyah
Alif 1675 Ehe 1748 74 Kamis Kliwon
Kliwon
Alif Arba'iyah Wage
Jimawal 1749 Jimakhir 1866 118 Rabu Wage
(Aboge)
Alif Selasa Pon Alif
Jimakir 1986 120 Selasa Pon[4]
(Asapon) 1867J/1936M

Susuhunan Pakubuwana V dari Kasunanan Surakarta memutuskan untuk mengakhiri Kurup Kamis


Kliwon pada tahun 1748J meskipun baru berjalan 9 windu karena para ahli menyadari penanggalan
Jawa masih tertinggal 1 hari dibandingkan kalender hijriyah sehingga tahun Ehe 1748 yang
seharusnya kabisat (355 hari) dibuat hanya 354 hari. Sebagian ahli menyatakan langkah tersebut
terlambat dilakukan karena akan lebih tepat jika pergantian kurup seharusnya dilakukan pada 2
tahun sebelumnya yaitu tahun Alip 1747.[5] Konsekuensi dari keterlambatan ini maka umur kurup
Arbaiyah Wage hanya 118 tahun. Namun Kasultanan Yogyakarta tidak membuat keputusan serupa
sehingga penanggalan di kedua wilayah terjadi selisih selama beberapa tahun dan baru mengikuti
Surakarta pada Jimakir 1794J/1865M atas perintah Sultan Hamengkubuwana VI dan menyekapati
kurup tersebut akan berakhir pada tahun Jimakir 1866.[6]

Pengaruh kurup dalam peribadahan


Meskipun kedua kerajaan telah sepakat kurup Aboge berakhir pada tahun Jimakir 1866 dan berganti
menjadu kurup Asapon, sebagian masyarakat yang jauh dari kraton tetap menggunakan kalender
berdasarkan kurup Alip Rabu Wage (Aboge) sehingga dalam penentuan tanggal 1 Pasa (Ramadan)
dan 1 Sawal (Syawal) sehingga mereka memulai puasa dan Idul Fitri terlambat sehari dibanding
masyarakat pada umumnya. Hal ini terjadi pada beberapa komunitas kecil di Banyumas,
Purbalingga, Cilacap[7] dan Probolinggo[8] yang menyebut dirinya Islam Aboge.[7] Kurangnya
kesadaran terhadap perubahan kurup Aboge menjadi Asapon pada tahun Alif 1867J/1936M diduga
disebabkan oleh memudarnya pengaruh kraton pada masyarakat Jawa yang jauh dari lingkungan
kraton pada masa itu.[9]

Pembagian pekan
Orang Jawa pada masa pra Islam mengenal pekan yang lamanya tidak hanya tujuh hari saja, tetapi
dari 2 sampai 10 hari. Pekan-pekan ini disebut dengan nama-nama dwiwara, triwara, caturwara,
pañcawara (pancawara), sadwara, saptawara, astawara dan sangawara. Zaman sekarang hanya
pekan yang terdiri atas lima hari dan tujuh hari saja yang dipakai, tetapi di pulau Bali dan di Tengger,
pekan-pekan yang lain ini masih dipakai.
Pekan yang terdiri atas tujuh hari dihubungkan dengan sistem bulan-bumi. Gerakan (solah) dari
bulan terhadap bumi berikut adalah nama dari ke tujuh nama hari tersebut:
1. Radite • Minggu, melambangkan meneng (diam)
2. Soma • Senin, melambangkan maju
3. Hanggara • Selasa, melambangkan mundur
4. Budha • Rabu, melambangkan mangiwa (bergerak ke kiri)
5. Respati • Kamis, melambangkan manengen (bergerak ke kanan)
6. Sukra • Jumat, melambangkan munggah (naik ke atas)
7. Tumpak • Sabtu, melambangkan temurun (bergerak turun)
Pekan yang terdiri atas lima hari ini disebut sebagai pasar oleh orang Jawa dan terdiri dari hari-hari:

1. Legi
2. Pahing
3. Pon
4. Wage
5. Kliwon
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan sebagai berikut:

1. Kliwon • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)


2. Legi • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah kebelakang)
3. Pahing • Pahit, melambangkan madep (menghadap)
4. Pon • Petak, melambangkan sare (tidur)
5. Wage • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)

Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa

Kemudian sebuah pekan yang terdiri atas tujuh hari ini, yaitu yang juga dikenal di budaya-budaya
lainnya, memiliki sebuah siklus yang terdiri atas 30 pekan. Setiap pekan disebut satu wuku dan
setelah 30 wuku maka muncul siklus baru lagi. Siklus ini yang secara total berjumlah 210 hari
adalah semua kemungkinannya hari dari pekan yang terdiri atas 7, 6 dan 5 hari berpapasan.
Penampakan bulan dalam penanggalan jawa:
1. Tanggal 1 bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-hanya seperti garis, ini dimaknakan
dengan seorang bayi yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar dan lebih
terang.
2. Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan penuh melambangkan dewasa
yang telah bersuami istri.
3. Tanggal 15 bulan Jawa dinamakan purnama, bulan masih penuh tetapi sudah ada tanda
ukuran dan cahayanya sedikit berkurang.
4. Tanggal 20 bulan Jawa dinamakan panglong, orang sudah mulai kehilangan daya
ingatannya.
5. Tanggal 25 bulan Jawa dinamakan sumurup, orang sudah mulai diurus hidupnya oleh orang
lain kembali seperti bayi layaknya.
6. Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan manjing, di mana hidup manusia kembali ketempat
asalnya menjadi rijal lagi.
7. Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat di mana rijal akan mulai
dilahirkan kembali kekehidupan dunia yang baru.

Daftar bulan Jawa matahari


Pada tahun 1856 Masehi, karena penanggalan kamariah dianggap tidak memadai sebagai patokan
para petani yang bercocok tanam, maka bulan-bulan musim atau bulan-bulan surya yang disebut
sebagai pranata mangsa, diresmikan oleh Sunan Pakubuwana VII.[10] Sebenarnya,
pranata mangsa ini adalah pembagian bulan yang sudah digunakan pada zaman pra-Islam, hanya
saja disesuaikan dengan penanggalan tarikh kalender Gregorian yang juga merupakan kalender
surya dan meninggalkan tarikh Hindu; akibatnya, umur setiap mangsa berbeda-beda.

N
Penanggalan Jawa Awal Akhir
o
1 Kasa 23 Juni 2 Agustus
2 Karo 3 Agustus 25 Agustus
3 Katiga (Katelu) 26 Agustus 18 September
4 Kapat 19 September 13 Oktober
5 Kalima 14 Oktober 9 November
6 Kanem 10 November 22 Desember
7 Kapitu 23 Desember 3 Februari
8 Kawolu 4 Februari 1 Maret
9 Kasanga 2 Maret 26 Maret
10 Kadasa 27 Maret 19 April
11 Dhesta* 20 April 12 Mei
12 Sadha* 13 Mei 22 Juni
Keterangan

 Dalam bahasa Jawa Kuno, mangsa kesebelas disebut Apit Lemah, sedangkan mangsa


keduabelas disebut sebagai Apit Kayu. Nama Dhesta diambil dari nama bulan kesebelas
penanggalan Hindu dari bahasa Sanskerta, yaitu Jyeṣṭha. Nama Sadha diambil dari
kata Āṣāḍha yang merupakan bulan kedua belas.
Wuku
Wuku adalah bagian dari suatu siklus dalam penanggalan Jawa dan Bali yang berumur tujuh hari
(satu pekan). Siklus wuku berumur 30 pekan (210 hari), dan masing-masing wuku memiliki nama
tersendiri. Perhitungan wuku (bahasa Jawa: pawukon) masih digunakan di Bali dan Jawa, terutama
untuk menentukan "hari baik" dan "hari buruk" serta terkait dengan weton / nepton.
Ide dasar perhitungan menurut wuku adalah bertemunya dua hari dalam
sistem pancawara (pasaran) dan saptawara (pekan) menjadi satu. Sistem pancawara atau pasaran
terdiri dari lima hari, sedangkan sistem saptawara terdiri dari tujuh hari. Dalam satu wuku,
pertemuan antara hari pasaran dan hari pekan sudah pasti, misalkan hari Sabtu Pon terjadi dalam
wuku Wugu. Menurut kepercayaan tradisional orang Bali dan Jawa, semua hari-hari ini memiliki
makna khusus.

Sejarah
Perhitungan pawukon atau wuku biasanya orang jawa menyebutnya, termasuk dalam perhitungan
Primbon Jawa dan sangat dibutuhkan dalam setiap almanak Jawa dimasa lalu maupun masa
sekarang; ibaratnya almanak jawa tanpa pawukon seperti sayur tanpa garam rasanya hambar atau
cemplang orang jawa bilang.
Para leluhur orang jawa zaman dulu dalam menghitung primbon dengan bermacam-macam cara,
termasuk salah satunya pawukon yang dirasa sangat perlu. Perhitungan ini digunakan untuk
menjauhkan diri dari segala malapetaka atau sangkala (kala), serta untuk mendekatkan pada
keselamatan, dan nyatanya memang semua orang membutuhkan hal yang demikian ini. Sampai
dengan sekarang perhitungan primbon Jawa masih digunakan olah orang jawa, walaupun sudah
tidak banyak yang paham apa itu pawukon atau wuku.

Daftar wuku
Nama-nama wuku yang tiga puluh didasarkan pada suatu kisah mengenai suatu kerajaan yang
dipimpin oleh Prabu Watugunung. Raja ini beristri Sinta dan memiliki 27 putra. Nama-nama semua
tokoh inilah yang menjadi nama-nama setiap wuku. Setiap wuku dijaga oleh seorang dewa
pelindung, memiliki pohon simbolik, hewan simbolik, tipe rumah (gedhong), candra ("penciri"),
perlambang (dinyatakan dalam suatu peribahasa), ruwatan-nya (sedekah untuk menolak bala), kala
sial (sengkala bilahi, situasi yang membawa petaka), dan dunung (arah mata angin yang membawa
sial). Satu wuku terdiri dari 7 hari, misalnya untuk wuku Sinta: dari hari Minggu pahing sampai Sabtu
Pon. Sehingga rentang 30 wuku meliputi waktu 210 hari. [1]

1. Sinta - Batara Yama (Ahad Pahing - Sabtu Pon)


2. Landep - Batara Mahadewa (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
3. Wukir, Ukir1 - Batara Mahayakti (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
4. Kurantil, Kulantir1 - Batara Langsur (Ahad Pon - Sabtu Wage)
5. Tolu, Tulu1 - Batara Bayu (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
6. Gumbreg - Batara Candra (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
7. Warigalit, Wariga1 - Batara Asmara (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
8. Warigagung, Warigadian1 - Batara Maharesi (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
9. Julungwangi, Julangwangi1 - Batara Sambu (Ahad Pon - Sabtu Wage)
10. Sungsang - Batara Gana Ganesa (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
11. Galungan, Dungulan1 - Batara Kamajaya (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
12. Kuningan - Batara Indra. (Ahad Wage - Sabtu Kliwon) Pada minggu ini jatuh hari
raya Kuningan pada hari Sabtu-Kliwon.
13. Langkir - Batara Kala (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
14. Mandasiya, Medangsia1 - Batara Brahma (Ahad Pon - Sabtu Wage)
15. Julungpujut, Pujut1 - Batara Guritna (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
16. Pahang - Batara Tantra (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
17. Kuruwelut, Krulut1 - Batara Wisnu (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
18. Marakeh, Merakih1 - Batara Suranggana (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
19. Tambir - Batara Siwa (Ahad Pon - Sabtu Wage)
20. Medangkungan - Batara Basuki (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
21. Maktal - Batara Sakri (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
22. Wuye, Uye1 - Batara Kowera (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
23. Manahil, Menail1 - Batara Citragotra (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
24. Prangbakat - Batara Bisma (Ahad Pon - Sabtu Wage)
25. Bala - Batara Durga (Ahad Kliwon - Sabtu Legi)
26. Wugu, Ugu1 - Batara Singajanma (Ahad Pahing - Sabtu Pon)
27. Wayang - Batara Sri (Ahad Wage - Sabtu Kliwon)
28. Kulawu, Kelawu1 - Batara Sadana (Ahad Legi - Sabtu Pahing)
29. Dukut - Batara Baruna. Pada minggu ini jatuh hari Anggara Kasih pada hari Selasa Kliwon
yang dianggap keramat oleh orang Jawa. (Ahad Pon - Sabtu Wage)
30. Watugunung - Batara Anantaboga. (Ahad Kliwon - Sabtu Legi) Dalam minggu ini jatuh
hari Sabtu Umanis adalah hari Saraswati yang dianggap suci oleh orang Bali.
Nama alternatif, biasanya yang dipakai di Bali. Apabila dilihat biasanya hanya ejaannya saja yang
1

agak berbeda.

Cara Mudah Menghitung Weton

Dari jaman dahulu masyarakat Jawa memang sudah mempercayai bahwa hitungan weton
jawa dapat menentukan hari baik atau buruknya dalam melakukan suatu hajat besar.

Seperti halnya dengan pernikahan, khitanan, usaha, dan masih banyak lagi.

Hitungan weton jawa untuk pernikahan juga sering sekali digunakan guna untuk menentukan
kecocokan nasib dalam kehidupan berumah tangga dari calon kedua pasangan mempelai.

Di dalam sebuah hitungan weton jawa, istilah neptu merupakan hal yang sering di
pertimbangan dalam menentukan watak atau nasib pada setiap orang.

Biasanya jika hasil hitungan weton dari hari pasaran jawa tidak bertemu dengan hari atau
hitungan yang cocok.

Maka akan dilakukanlah sebuah ruwatan atau memilih hari pernikahan khusus yang diyakininya
dapat menolak balak atau bencana dikemudian hari.
Nah, pada artikel kali ini, saya akan membahas mengenai hitungan weton jawa untuk
pernikahan yang lengkap.

Namun pembahasan ini hanya sebagai pengetahuan kita saja, mengenai unsur kebudayaan
atau tradisi masyarakat jawa yang sudah turun temurun dari jaman dahulu yang konon
dipercaya dapat menentukan nasib rumah tangga dan lainya. Langsung saja yuk simak!

BAB I TUMBAL
Tumbal : mentralisir

Tumbal Pada bangunan kolonial

Disisipi batu biru (lawing sewu dan pabrik gula) atau koin emas biar auranyamegah
Tumbal :Kepala kerbau untuk keselamatan
Tumbal Manusia : perjajajiandengan mahlukastral lebi tinggi, ketika awal perjanjian minta ,
mustika, kin emas, sesajen, kopi pahit, kepala kerbau terakhir manusia karena mahluk astral
pasti melunjak. Untuk pesugihan
- Sepsang pengantin baru
- Istrinya hamil suami yg diminta
- Anak kecil
- Bayi masih merah
Contoh tumbah manusia di jebak :

Saat ini di cor bisa menjadi tumbal itumenjdai aerob tidak ada pembusukan (contoh
pondasi jembatan atau tumbal bayi yang masih utuh)
Bisa juga kecelakaan kerja

Sebenarnya hanya sesaji dan kepala kerbau cukup.


Tapi manusia jadi tumbal biar aura gedung megah atau bendungan atau jembatan tidak
mudah roboh – mahluk astral butuh darah yg di hisapnya (mau punya istri, anak )
dikarenakan minta tumbal karena alam semesta yang minta sebagai kompensasi dan
qorinnya terperangkap di situ???, qorin marah mencari korban terus
- Korban kecelakaan tidak ada darah yg keluar
- Koraban anak kecil lebam
Korban baisanya sudah punya firasat bisa ditolong dan dilepas, jadi mencari yang lain
Bila tidak di penuh banyak kejadian di luar akal, banyak kecelakaan, coran tidak kering

Untuk Ilmu yg putih tirakat puasa dan waktu yg lama untuk bernegosisi

Tumbal Pusaka untuk menjaga keseimbangan alam

Kestabilan tidak secara fisik tetapi juga metafisik, biasanya ada pusak yg ada disitu,
jangan dimbil akan merusak dan bukan milik kita, apalagi sudah jadi sampah
metafisika, karena yg punya tidak merawatnya atau ada mudarotnya maka di larung
menjadi sampah meta fisika.
Bila kita menemukan pusaka kita itu sebagai pulung/ wahyu

Tumbal manusia
a.Pesugihan
Pesugihan  kaya  suami istri sepakat pesugihan targetnya anak, walau ada korban
lainnya tetap anak yg jadi tumbal, kita tidak bisa menolong karena karma buruk, karena
pesugihan adalah harta dari rezeki keturunan yang akan dating.

Bila bukan keturunan yang jadi tumbal dimana sering nyaris celaka maka harus di
ruwat : selamatan, mandi dan larung pakaiannya, pagelaran wayang diruwat membuang
energy negative

Bank Gaib  jaminanya anak sebagai tumbal, bila tidak mengembalikan uangnya dan
tumbal manusia yang lain dan yang terakhir ke suami istri yg minjam

b. Pengasihan
Pengasihan  Awet muda, tetap cantik dan hal-hal yg berbau seksual untuk tumbal yg
diminta jarum emas dll

Mudah diruwat untuk korban pengasihan

c.sekte tertentu
Tumbal untuk seperti di Batam dan Pabrik gula Gempol (free mason)

Menghindari :
 -Religus, benteng pertama menghadapinya
 -Ruwat
 -Spiritualis mendapat masukan atau pertolongan dari orang yg mempunyai
intusi yg kuat seperti puasa weton
 -Netralisir (untuk bangunan ) pada jalan 9metode baru sosok astral mencari
tumbalnya sebdiri) di netralisir

Untuk Jalan – Gandaruwo & Buto ijo (yg menyebab kecelakaan)


Memutus mata rantai Yg di ruwat untuk jalan : sesaji, negosiasi dan pelarungan
BAB II WETON

Apa Weton Itu?


Dalam sebuah kalender Jawa, satu pekan adalah merupakan tujuh hari yang diadopsi dari
kalender Islam dan lima hari pasaran Jawa atau yang disebutnya dengan istilah pancawarna.

Pancawara adalah sebuah siklus hari pasaran atau sebuah putaran lima hari pasaran
diantaranya seperti Hari Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Ramalan berdasarkan hari lahir ini memang sudah dipercaya sejak zaman dahulu. Sistem
penanggalan ini digunakan olah masyarakat adat Jawa bukan hanya sebagai penanda hari
lahirnya seseorang saja.

Tetapi juga digunakan untuk menentukan masa tanam dan panen, bepergian, menentukan
suatu keputusan, bahkan hingga dipercaya dapat menggambarkan karakter ataupun nasib pada
seseorang.

Dari penghitungan weton jodoh inilah yang nantinya akan dapat meramalkan dua pasangan
yang akan bersatu. Mulai dari karakter masing-masing yang tentunya akan menggambarkan
kehidupan rumah tangga dikelak nanti.

Fungsi perhitungan weton.

Tak hanya berfungsi sebagai alat memperkirakan peruntungan rezeki, terdapat pula fungsi-
fungi menghitung weton dalam kehidupan khususnya bagi masyarakat yang masih memegang
teguh budaya Jawa. Fungsi perhitungan weton yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan kecocokan dengan pasangan.
Pernikahan bagi orang Jawa merupakan hal yang sakral dan membutuhkan persiapan matang.
Mencocokkan weton juga masih sering dilakukan oleh masyarakat Jawa yang masih
mempercayainya.
Nilai dari weton pasangan tersebut akan dihitung dan bakalan dijelaskan oleh pemuka adat
atau yang mengetahui atau yang bisa mengartikan jumlah dari perhitungan tersebut. Biasanya
jika pasangan tidak memiliki nilai yang baik, mereka tidak diizinkan menikah.
2. Mengetahui watak dan perilaku seseorang.
Entah bagaimana bisa diketahui watak dan perilaku seseorang melalui weton yang dia miliki.
Namun kebanyakan masyarakat Jawa masih mempercayai weton untuk mengetahui watak asli
seseorang.
3. Menjauhkan kesialan.
Dengan mengetahui weton, seseorang biasanya akan menghindari melakukan kegiatan pada
saat tanggal wetonnya. Ini adalah salah satu budaya yang masih sering dilakukan di Jawa.
4. Memperkirakan kesuksesan.
Menghitung weton juga dipercaya untuk memperkirakan kesuksesan yang bisa dicapai
seseorang. Weton akan menentukan pekerjaan, hari baik, dan lain sebagainya yang bersifat
positif yang bisa membuat kamu meraih kesuksesan
Itulah beberapa informasi mengenai weton, dari pengertian, cara menghitung weton, dan
fungsi weton yang masih sering digunakan dan dipercaya oleh masyarakat Jawa.

. Pernahkah Anda mendengar istilah tentang 'weton' yang lekat pada orang-orang suku Jawa?

Jika belum, coba tanyakan pada orangtua atau kakek nenek Anda.

Weton sesungguhnya adalah hari dalam kalender Jawa yang seringkali disebut pasaran dan
weton diperingati pada hari kelahiran.

Dalam kalender Jawa, satu pekan terdiri dari tujuh hari (Senin hingga Minggu), namun
ditambah dengan hari pasaran Jawa.

Hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Jika seseorang lahir pada hari Sabtu bertepatan dengan hari pasaran Pon, maka dia punya
weton Sabtu Pon, begitu pula Minggu Legi, atau Rabu Pahing.

Lalu bagaimana cara mengetahui weton Anda kalau sebelumnya belum pernah mencatatnya?

Ada beberapa situs yang menyediakan aplikasi penghitung weton dan Anda bisa mencarinya di
mesin pencari online.

Saat ini, generasi muda sudah mulai meninggalkan kepercayaan weton ini, tapi dulu, weton
seseorang sangat mempengaruhi hampir semua langkah di hidupnya.

Beginilah saktinya weton bagi orang Jawa:


1. Menentukan hari pernikahan

Dulu, kalau ada pasangan yang akan menikah, maka menentukan tanggal pernikahan mereka
tidak sembarangan asal Sabtu atau Minggu saja, melainkan harus dihitung.

Perhitungannya berdasarkan weton masing-masing calon pengantin, biasanya dihitung oleh


sesepuh atau orang yang paling paham ilmu weton.

Tidak hanya hari dan tanggal, bahkan jam akad nikah saja juga ada hitungannya loh!

5. Menentukan hari puasa weton

Orang Jawa ada yang mempercayai bahwa saat wetonnya diulang, maka sebaiknya melakukan
puasa.

Puasa weton ini dilakukan setiap hari kelahirnnya tiba, itu berarti akan berulang setiap 5
minggu sekali.

Caranya sama seperti puasa dalam ajaran Islam, hanya dilakukannya saja bertepatan dengan
weton kelahirannya.

6. Menentukan nasib seseorang

Orang Jawa percaya bahwa weton akan berdampak pada nasib seseorang.

Oleh karena itu, ada beberapa pantangan misalnya seseorang dengan weton Minggu Kliwon
tidak boleh menikah dengan seseorang yang wetonnya Senin Kliwon.

Ini semua karena setelah dihitung nasibnya, jumlah weton dua orang ini akan membawa
kecelakaan dalam pernikahan.

Weton juga dipercaya membawa rezekinya masing-masing.

7. Menentukan hari-hari penting dalam kehidupan seseorang

Saking saktinya perhitungan weton Jawa ini, sampai-sampai semua hari penting juga sebaiknya
dihitung berdasarakan weton, lo!

Misalnya, hari pembangunan rumah, hari pindahan rumah (slup-slupan), bahkan kadang hari
keluar dari rumah sakit juga.

Tentu itu semua berdasarkan kepercayaan kuno, jadi misalnya, Anda dan keluarga tidak lagi
percaya terhadap weton kelahiran juga tidak masalah.
Namun, weton kelahiran ini merupakan salah satu tradisi Jawa yang biasanya diturunkan antar
generasi.

Apakah Anda masih melakukan perhitungan weton Jawa ini termasuk untuk menentukan hari
pernikahan?

Bagaiman Cara Menghitung Weton Jawa


Kecocokan dan keberuntungan dari pasangan calon mempelai dapat dihitung dari weton
kelahiran dari kedua calon mempelai tersebut karena weton kelahiran sendiri juga dapat
menentukan watak dan nasib.

Bagi masyarakat jawa, mengetahui weton kelahiran itu memanglah sangat penting karena
nantinya kita akan tahu mengenai kegiatan, nasip, atau peristiwa yang terjadi di masa yang
akan datang setelah melaksanakan pernikahan.

Cara Menghitung Weton Jodoh


Hari Masehit 360 0 Hari Panca warna (Pasaran)

Sedulu papat Limo Pancar


Kliwon Legi Pahing Pon Wage
Konstata 8 5 9 7 4
Minggu 5 5 + 8 = 13 5 + 5 = 10 5 + 9 = 14 5 + 7 = 12 5+4=9
Senin 4 4 + 8 = 12 4+5= 9 4 + 9 = 13 4 + 7 = 11 4+4= 8
Selasa 3 3 + 8 = 11 3+5= 8 3 + 9 = 12 3 + 7 = 10 3+4= 7
Rabu 7 7 + 8 = 15 7 + 5 = 12 7 + 9 = 16 7 + 7 = 14 7 + 4 = 11
Kamis 8 8 + 8 = 16 8 + 5 = 13 8 + 9 = 17 8 +7 = 15 8 + 4 = 12
Jumat 6 6 + 8 = 14 6 + 5 = 11 6 + 9 = 15 6 + 7 = 13 6 + 4 = 10
Sabtu 9 9 + 8 = 17 9 + 5 = 14 9 + 9 = 18 9 + 7 = 16 9 + 4 = 13

Kalender Masehi = Jam 00 Sd Jam 23.50


Kalender Hijriah = Subuh s/d Magrib
Kalender Jawa = Jam 16.00(Setelah Asar) S/d 15.55
Mean =
Modus =
Median

Tertinggi = Sabtu Pahing = 18


Terendah = Selasa Wage = 7

Weton Sisa Lima = Karakter dan Watak

 Sisa 1 = Sri = Pengasih orang yg memiliki sifat asih, crakter disukai orang, good loking,
pintar omong, banyak net working biar rejeki dating kuncinya tanggung jawab dan
dapat dipercaya

 Sisa 2 = Rejeki = Orang tidak mau kerja/males malesan rejekinya jalan terus (rejeki =
macam macam ) rejeki dari mana saja semakin giat banyak rejeki, iri hati /tidak bisa
move

 Sisa 3 = Gedong = Menunjang rejekinya, low profile, ada diatas tidak boleh lupa sama
bawah, bias membawa amanah, balung besar(bakat orang kaya/Pemimpin)mengayomi

 Sisa 4= Roro=Sakit Ragawi/ Batin ada kesakitan menjalani hubungan di php/di goshting
Tirakat/Laku ritual dan Berdoa bila survival akan menjadi bahagia, terjatuh sampai
bawah dan apabila bisa mengatasi akan tinggi lagi hebat.
 Sisa 5 = Pati = Berkaitan dengan kematian(perasaan, kehidupan, sandang pangan) Mis
Pengusaha membuka usaha saat covid bangkrut, bagaimana bias melepas ini di ruwat.
Harinya untuk rezeki ya di hari selasa dll

Jangan percaya 100% persen tetapi rambu-rambu.

Weton Sisa Neptu untuk jodo/Partner Usaha/ Buka usaha (hari buka usaha) tetapi buat
rambu rambu
 Sisa 1 Pesti Pasti/cocok
 Sisa 2 Jodoh = Berjodoh
 Sisa 3 Padu = Bertengkar, bisa di selamatkan, curigai, mis communication,
kurang kasih saying, perselingkuhan, memicu padu/ pertenggaran, salah satu
bisa mengeremi (dingin)/sabar, mebina hubungan ada bumbu bumunya /Tegang
rasa
 Sisa 4 Pegat = Pisah Cerai bisa di miskompromikan (bisa diruwat dan di
tetntukan tanggal menikah)
 Sisa 5 Pati = dijodohkan menjadi mati rasa, kehilangan salah satu/Kematian, ber
usaha bisa bangkrut , susah keturun, tidak bisa bertemu dalam berkeluarga
 Sisa 6 Gunem = Jadi omongan/ di gibah/ di gosipan terjadi karena
perselingkuhan (Publik figure) komitmen, saling percaya, saling berkomunikasi
 Sisa 7 Ratu = sakinah, mawardah, warohmah, anaknya pintar

Ani Budi = Selasa Pahing = 12 = Rejeki


Budi = Kamis Legi = 13 = Gedong
========
25/7 = 4 = Pegat  prosesi rabu pahing = ijab kabul
Angka 7 dan 11 = jam 7  pitu pertolong Allah dan direstui orang tua
Jam 11  Diberi kewelasan
Bisa juga di Kombinasi Jam 7.11.

Ada doa, ada tumpengan dll sebagai simbolik tidak terajdi cerai  motivasi positif
Siti = Rabu Pon = 14 = Roro
=========
27/7 = 6 = Gunem

Pati = Besan dan Mertua tidak akur, beberapa keluarga yang tidak boleh hadir
Padu = mencari jodoh, cari harinya sama

Gunem = Banyak hutang, banyak rencan yg tidak jadi


Perhitungan hari dimulai dari calon pengatin laki-laki: : , , , , , Kedua dari calon pengantin Perempuan: , , ,
, Hitungan hari pernikahan biasanya mengikuti hari lahir dari laki, karena dianggap laki-laki lah kepala
keluarga yang menanggung segala kebutuhan rumah tangga.
2. Perhitungan yang harus dihindari

Dalam menetukan hari pernikahan, kita perlu dengan cermat dan berhati-hati untuk memilih hari
pernikahan, berikut merupakan hal yang harus dihindari saat menentukan hari pernikahan:

a. Kebo Gerang Kebo Gerang adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hitungan weton calon
pengantin dan orangtua yang sama. Misalnya calon pengantin 23 dan orangtua 23, maka hal tersebut
lebih baik tidak dilakukan. Filosofinya adalah karena dalam satu perkarangan rumah dihuni oleh dua
kelaurga yang sama. Maka salah satu akan kalah, entah meninggal dunia atau balak fitnah.

b. Selawe Selawe adalah hitungan yang tidak dapat ditemukan hari baiknya, karena akan selalu habis
diakahir yaitu 5 (pati). Dua lima (25) itu sebenarnya ada dua sebutan, yaitu limo likur dan selawe. Yang
biasanya masih dapat dicari baiknya adalah limo likur, sebaliknya yang harus dihindari selawe.
Contohnya senin kliwon = 12 jumat pon= 13, berarti 25. Cara menghitungnya juga sama dengan rumus
diatas, , , , , , , dan untuk perempuan , , , , , , pada hitungan ini, hari yang baik pada laki-laki adalah selasa
dan rabu, tetapi pada sisi perempuan pada hari selasa jatuh pada pati. Maka ini adalah 25 yang
dinamakan selawe. Adanya 25 yang boleh dilakukan pernikahan asal dengan hari yang tepat, biasanya
disebut limo likur.

c. Hitungan 20 dan 30 Hitungan yang berakhir 0 sebaiknya dihindari, karena dianggap membawa
musibah bagi yang menjalani, musibah yang dialami biasanya menjurus kepada keturunan mereka.
Entah akan mati, atau bahkan tidak memiliki keturunan. Contohnya: kamis pon = 15 jumat pahing: 15.
15+15= 30 jatuh pada pati

d. Hitungan yang memiliki weton sama Hitungan weton yang sama sebaiknya dihindari, karena dianggap
satu sifat dan satu karakter, yang berakibat mengalami pertengkaran hebat, disisi lain keturunan mereka
yang pertama akan tiada. Biasanya weton yang sama akan menimbulkan kegagalan pada permulaan
pernikahan, ditandai dengan kegagalan memiliki keturunan yang pertama. Contohnya: senin pahing dan
senin pahing. 13+13= 26 sebenarnya jatuh pada sri namun karena weton sama akan mengalami musibah
semacam in
Alasan para ulama yang memakai „urf dalam menentukan hukum antara lain:

a. Banyak hukum syariat, yang ternyata sebelumnya telah merupakan kebiasaan orang Arab, seperti
adanya wali dalam pernikahan dan susunan keluarga dalam pembagian waris.

b. Banyak kebiasaan orang Arab, baik berbentuk lafaz maupun perbuatan, ternyata dijadikan pedoman
sampai sekarang.

Di samping alasan-alasan di atas mereka mempunyai beberapa syarat dalam pemakaian „Urf, antara
lain:

a. „Urf tidak boleh dipakai untuk hal-hal yang akan menyalahi nash yang ada.

b. „Urf tidak boleh dipakai bila mengesampingkan kepentingan umum.

c. „Urf bisa dipakai apabila tidak membawa kepada keburukan-keburukan atau kerusakan.
Analisis Perhitungan Weton Perkawinan Menurut Adat Jawa Dalam Perspektif Hukum Islam
Perhitungan weton perkawinan merupakan perhitungan yang diambil dari hari tanggal lahir dan pasaran
calon mempelai laki-laki dan calon mempelai perempuan yang dimana hasil perhitungan tersebut
apakah baik atau cocok tidaknya bagi kehidupan mereka kedepannya. Perhitungan weton juga
merupakan adat Jawa yang dilakukan turun temurun dari nenek moyang. Adat di dalam kajian ushul fiqh
dikenal dengan kata urf yang secara bahasa merupakan sesuatu yang telah dikenal dan dipandang baik
serta dapat diterima akal sehat. Menurut istilah yaitu suatu kebiasaan masyarakat yang sangat dipatuhi
dalam kehidupan mereka sehingga mereka tentram. Sedangkan adat perhitungan weton perkawinan
merupakan adat kebiasaan yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa yang apabila dilakukan
membuat tentram ketika melangsungkan perkawinan. Bentuk urf ini dibagi menjadi dua macam, yaitu
urf sahih dan urf fasid.

1) Urf sahih ialah suatu kebiasaan yang telah dikenal secara baik dalam masyarakat dan kebiasaan itu
sejalan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam serta kebiasaan itu tidak menghalalkan yang
haram atau sebaliknya.
2) Urf fasid adalah suatu kebiasaan yang telah yang berjalan dalam masyarakat, tetapi kebiasaan itu
bertentangan dengan ajaran Islam atau mengharamkan dan sebaliknya, seperti perbuatan-perbuatan
mungkar yang telah menjadi tradisi pada sebagian masyarakat.
Urf sahih dibagi menjadi urf yang bersifat khusus dan urf yang bersifat umum. Urf yang bersifat umum
yaitu urf yang telah dikenal dan dipraktekkan masyarakat dari berbagai lapisan di seluruh negeri pada
satu masa. Sedangkan urf yang bersifat khusus adalah kebiasaan yang hanya dikenal dan tersebar
disuatu daerah dan masyarakat tertentu dari suatu negara.

Dilihat dari teori diatas perhitungan weton perkawinan yang terjadi pada masyarakat desa Astomulyo
termasuk kedalam urf fasid dan hukan urf sahih karena kebiasaan yang terjadi itu betentangan dengan
ajaran Islam dan tidak sejalan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam, karena meramalkan
masadepan yang manusia tidak ada yang mengetahui.
Para ulama yang mengamalkan urf itu dalam memahami dan mengistinbath-kan hukum, menetapkan
beberapa persayaratan untuk menerima urf tersebut yaitu:

1. Urf itu mengandung kemaslahatan dan dapat diterima oleh akal sehat, syarat ini merupakan sesuatu
yang mutlak ada pada urf yang sahih sehingga dapat diterima masyarakat umum. Sebaliknya, apabila urf
itu mendatangkan kemudharatan dan tidak dapat diterima logika, maka urf yang demikian tidak dapat
dibenarkan dalam Islam.
2. Urf tersebut berlaku umum dan merata di kalangan orang-orang yang berada dalam lingkungan adat
itu, atau di kalangan sebagian besar warganya.
3. Urf yang dijadikan dasar bagi penetapan suatu hukum telah berlaku pada saat itu, bukan urf yang
muncul kemudian. Menurut syarat ini, urf harus telah ada sebelum penetapan suatu hukum dilakukan.
Dengan demikian urf yang datang kemudian tidak dapat diterima dan diperhitungkan keberadaannya.
4. Urf tidak bertentangan dengan dalil syara‟ yang ada atau bertentangan dengan prinsip yang pasti.
Syarat ini sebenarnya memperkuat terwujudnya urf yang sahih karena apabila urf bertentangan dengan
nash atau bertentangan dengan prinsip syara‟ yang jelas dan pasti, ia termaksud urf yang fasid dan tidak
dapat diterima sebagai dalil menetapkan hukum.
Dengan demikian dilihat dari syarat-syarat dimana adat tersebut dapat dijadikan suatu hukum bahwa
perhitungan weton perkawinan tersebut termasuk urf yang tidak diterima oleh akal sehat dan tidak
mendatangkan kemudharatan, karena cuman meghitung hari tanggal lahir bisa menentukan masadepan
dariseseorang tersebut. Sedangkan perhitungan weton perkawinan yang terjadi di desa Astomulyo
termasuk urf yang berlaku umum pada masyarakat dan termasuk kedalam urf yang telah berlaku pada
saat itu, bukan urf yang muncul kemudian, karena urf harus telah ada sebelum penetapan suatu hukum.
Akan tetapi perhitungan weton merupakan urf yang bertentangan dengan dalil syara‟ yang ada atau
bertentangan dengan prinsip yang pasti dan tidak dapat diterima sebagai dalil untuk menetapkan
hukum, karena perhitungan weton meramalkan sesuatu yang belum pasti terjadi di masadepan
sehingga menimbulkan suatu kemusyrikan atau mempersekutukan Allah SWT bagi masyarakat yang
mempercayai.

BAB II SERANGAN NON MEDIS

Santet  Serang non medis -- > serangan Medis

Hari weton dapat menentukan hari apes


Weton  Hari hokinya -
Weton yg lemah  4-5 hari setelah weton
Lahir kamis  Jumat, Sabtu Minggu hari apes dimana qorinnya keluar dan ditembak
santet atau pelet
Menghindarinya dengan sunah rasul puasa senin kamis, tapi bila weton nya kamis
puasanya kamis dan minggu
- Siklus weton 35 Hari dapat menentukan hari apes

Saat kami s/d sabtu tidur lebih telat jam 11 s/d jam 1 Pagi melek

Non Medis Medis


Waktu Terasa sakit 17-30 -18.30 (saat Magrib) Setiap saat
00 s/d 3.30 (Jelang subuh) Setiap saat
Tertitik Berubah terkadang di dada Hanya satu titik (Sakit peru
kiri, nanti malam di kepala di perut)
tertusuk jarum, panas,
tidur tidak nyenyak
Hasil Diagnosa Tidak ketahuan Ada sebab yg muncul
Ada penyebabah Tidak ada Virus, Bakteri, kecelakaan

Serangan non medis akhirnya menajadi sakit Medis


Cara membedakan kena non medis, dari hawanya dan rasanya tidak enak
Saat ini santet mengunakan zat kimia yang menyebabkan karsinogen saat
menyebabkan jadi Medis (Kanker)
-Santet lowo ireng, santet tidak waspada saat menyetir

III. Serangan Pelet


Cinta Proses Kondisi
Pelet Capat Tidak sadar
(diserang dari
dalam)
Alalmi Lama Sadar
Daerah yg Tempat sensitive Kesadaran jiwa
diserang (alam Kelamin) dan raga
Pantangan Ada, 35 hari Tidak ada
update

Pellet diserang wetonnya yaitu qorinnya


-Celana dalam dikubur dengan katak di dalam tempurung , katak sampai mati (alat Ke
jadi mati) kecuali dengan istrinya

III.Serangan Tempat usaha (anti penglaris)


 Habis dimasak sudah berbau
 Pakai hijab ternyata ada rambut putih ( ternyata di cobeknya ada nenek disuruh
mengotori.
 Sepi karena di lempari oleh tanah kuburan orang yg meninggalnya tidak wajar
Bau kapur barus, bau amis, terlihat pocong yg beli rabu wage
menghindarnyapada hari jumat air garam didoakan dan ketan kunyit di
taburkan 3 putaran weton di sudut sudut
 Saat buka pertama kali, saat buka tutup usaha harus sesuai dengan weton

Tidak selamat karena santet atau pellet, bisa juga ketempelen


Bisa di periksa nadinya – secara medis – tensi, pola makan, pola tidur, susah bab
-Semakin panas berarti ketempelan

IV Rumah Tusuk sate :


Tempat tinggal dan usaha bisa saja tidak terkena santet atau anti penglaris, tetapi
karena lokasi yaitu tusuk sate. Dimana lokasi rumah di ujung jalan pertigaan seperti
ini:

 Secara metafisika dapat menimbulkan penyakit : sinar, cahaya, angina membawa


debu dan bibit penyakit
 Energy terpusat bisa macam macam termasuk energy negative
(kematian/pembunuh) shi chi
 Apakah ini di tempat mahluk astral ya dimanan pun lokasi rumah pasti ada
astralnya

Cara meng hindarinya ;


-Pintu dibuat menyamping
-Tanaman –tanaman
- Kolam ikan yg gemericik

Tumbal :
Tubal Pusaka untuk menjaga keseimbangan alam
Kestabilan tidak secara fisik tetapi juga metafisik, biasanya ada pusak yg ada disitu,
jangan dimbil akan merusak dan bukan milik kita, apalagi sudah jadi sampah
metafisika, karena yg punya tidak merawatnya atau ada mudarotnya maka di larung
menjadi sampah meta fisika.
Bila kita menemukan pusaka kitaitu pulung/ wahyu

Tumbal manusia
a.Pesugihan
Pesugihan  kaya  suami istri sepakat pesugihan targetnya anak, walau ada korban
lainnya tetap anak yg jadi tumbal, kita tidak bisa menolong karena karma buruk, karena
pesugihan adalah harta dari rezeki keturunan yang akan dating.

Bila bukan keturunan yang jadi tumbal dimana sering nyaris celaka maka harus di
ruwat : selamatan, mandi dan larung pakaiannya, pagelaran wayang diruwat membuang
energy negative

b. Pengasihan
Pengasihan  Awet muda, tetap cantik dan hal-hal yg berbau seksual untuk tumbal yg
diminta jarum emas dll

Mudah diruwat untuk korban pengasihan

c.sekte tertentu
Tumbal untuk seperti di Batam dan Pabrik gula Gempol (free mason) dan Gereja satanic

Menghindari :
 -Religus, benteng pertama menghadapinya
 -Ruwat
 -Spiritualis mendapat masukan atau pertolongan dari orang yg mempunyai
intusi yg kuat seperti puasa weton
 -Netralisir (untuk bangunan ) pada jalan 9metode baru sosok astral mencari
tumbalnya sebdiri) di netralisir

Untuk Jalan – Gandaruwo & Buto ijo (yg menyebab kecelakaan)


Yg di ruwat untuk jalan : sesaji, negosiasi dan pelarungan
Jenis Slametan
a Slametan dalam rangka lingkaran hidup seseorang. Jenis Slametan ini meliputi : hamil
tujuh bulan, kelahiran, potong rambut pertama, sunat , kematian
b.Slametan yang bertalian dengan bersih desa. Jenis Slametan ini meliputi : upacara
sebelum penggarapan tanah pertanian, dan setelah panen padi.
c. Slametan yang berhubungan dengan har hari serta bulan bulan besar Islam.
d.Slametan yang berkaitan dengan peristiwa khusus. Jenis Slametan ini meliputi :
perjalanan jauh, menempati rumah baru, menolak bahaya (ngruwat) , janji kalau
sembuh dari sakit (kaul ), dan lai lain

BAB III. Menangkal Serangan Metafisika


Analisis Serangan Metafisika yang disengaja
- Santet
- Pelet
- Tempat Usaha
Santet ;
Santet yang juga berarti "sisan leh kentet" adalah salah satu cara untuk mengirimkan sesuatu kepada
seseorang dengan tujuan mencelakai, menyakiti, hingga membunuh dengan ilmu sihir. Pada awalnya
ilmu santet dipergunakan untuk mempertahankan diri, apalagi saat masa penjajahan

Mantra santet terlahir dari budaya ujung timur tanah Jawa yang mana anutan budaya sinkretismenya
tinggi dan sangat dekat dengan kekuatan supranatural. Karena kedekatan dengan hal supranatural
seolah tak terpisahkan, lantas melahirkan banyak tradisi berupa upacara ritual. Mantra ini
berkembang pasca perang Puputan Bayu saat melawan Belanda tahun 1773

Kenyataanya tak semua orang mampu untuk mengirim santet. Biasanya hanya terkhusus untuk
mereka yang memiliki kekuatan kebatinan tinggi atau ilmu supranatural tertentu yang mampu
melaksanakannya. Sehingga bagi sebagian orang akan menggunakan jasa dukun santet dengan
tawaran paketan dan mahar tertentu

Santet ada ragam macanya. Ada macam santet yang menarget mati korban seketika dengan
berbagai cara. Lalu ada juga santet yang mengunci rejeki, dimana segala usaha kerjaan dibuat turun
drastis dan kunci jodoh menutup auranya
Pelet

Dear Javanica, kali ini bang juki akan mengajak kalian semua untuk mengenal lebih jauh tentang apa
itu ilmu pelet pemikat yang merupakan jenis amalan ilmu gaib untuk memengaruhi alam bawah
sadar seseorang agar suka hingga jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut.
.
Amalan ilmu ini tidak hanya ada di Jawa saja, di setiap belahan dunia selalu disebut dengan "mantra
peluruh cinta dan hati". Walaupun dalam istilah yang berbeda tetapi fungsinya sama, yaitu untuk
menanamkan rasa cinta di hati sasaran melalui alam bawah sadar disertai "paksaan".
.
Ditilik dari sejarah lampau bahwasanya pelet berasal dari cerita legenda seorang sakti dari Gunung
Ciremai, di Jawa Barat, yang menyimpan kisah seorang wanita sakti berjuluk “Nini Pelet” yang
dipercayai miliki amalan kekuatan gaib, salah satu ilmunya adalah ajian ilmu pelet.
.
Ajian ilmu pelet adalah istilah yang diberikan dari murid yang berguru dan belajar ilmu kepada
wanita ini. Asal muasal ilmu pelet tercipta dari kata “ilmu” yang artinya pengetahuan, amalan atau
rahasia sedangkan “pelet” yang artinya menempel, merekat atau lengket tergila-gila.
Jaran Goyang
aneka ragam ilmu pelet, pertama ini ilmu paling dikenal yaitu pelet jaran goyang,
merupakan salah satu jenis ilmu pelet dengan kemampuan daya magis dan supranatural
yang cukup tinggi untuk meluluhkan hati target seseorang baik wanita maupun pria.
Cirinya dimana ketika seseorang sudah terkena daya pelet jaran goyang, maka orang
tersebut akan selalu terbayang akan wajah orang yang memelet sampai ke dalam mimpi,
selalu terbayang dalam pikiran, sehingga orang yang sudah terkena pelet akan susah dan
lengket dalam ingatan.
Cirinya dimana ketika seseorang sudah terkena daya pelet jaran goyang, maka orang
tersebut akan selalu terbayang akan wajah orang yang memelet sampai ke dalam mimpi,
selalu terbayang dalam pikiran, sehingga orang yang sudah terkena pelet akan susah dan
lengket dalam ingatan.

Puter Giling
Cirinya dimana ketika seseorang sudah terkena daya pelet jaran goyang, maka orang
tersebut akan selalu terbayang akan wajah orang yang memelet sampai ke dalam mimpi,
selalu terbayang dalam pikiran, sehingga orang yang sudah terkena pelet akan susah dan
lengket dalam ingatan.

JangJawokan
Ketiga, datang dari Tanah Pasundan yaitu ilmu pelet Jangjawokan, yang satu ini, hanya
berupa mantra tanpa media benda. Cukup dengan mengamalkan mantra berbahasa Sunda
Kuno tertentu, maka pelet Jangjawokan mampu membuat si target akan menjadi tergila-
gila dan lupa diri jatuh hati.

Sukmoning Ratu Sejati


pelet Sukmoning Ratu Sejati, daya magisnya tak berbeda dengan pelet jaran goyang. Pada
semua kitab-kitab ajian ilmu pelet memuat rapalan mantra ini sebagai salah satu ilmu pelet
yang dapat digunakan untuk meluluhkan hati lawan jenis, menjadi terpesona dan bertekuk
lutut.

Semar Mesem
ilmu pelet Semar Mesem merupakan salah satu ilmu pelet paling tua di Tanah Jawa,
dipercaya mampu memancarkan daya magis sangat kuat untuk memikat lawan jenis hanya
dengan memberikan senyuman, hal tersebut juga yang membuat ilmu pelet ini cukup
populer sampai sekarang.
Tak hanya dalam urusan memikat lawan jenis, ilmu pelet yang dekat dengan tokoh semar
ini, mampu membuat pancaran aura pesona kewibawaan karismatik serta bagi orang yang
mengamalkannya menjadi lebih bijaksana, terasa saat berada di dekat orang tersebut
menjadi tenang dan nyaman.
Lelaku dalam ritual mengamalannya ajian ilmu pelet dengan membaca mantra setiap hari
menjelang malam, dimulai pada saat weton kelahiran si target diwaktu magrib atau tengah
malam pukul 00.00 ke atas sebelum subuh, wajib sebelumnya melakoni puasa mutih
selama 7 hari berturut.

Jem*** Sirepan
Pahamilah dulu sejarahnya, sebelum kalian menertawakan nama dari ajian ini yang bisa
dibilang agak lucu. Ajian ini adalah ajian "Jembut Sirepan" yang biasanya digunakan sebagai
pellet.
Nah untuk sekedar dipahami bahwa hakekat dari ilmu pelet sendiri adalah cabang dari ilmu
gaib yang berfungsi untuk mempengaruhi alam bawah sadar seseorang agar tertanam rasa
cinta atau sayang yang dalam kepada orang yang mengirim pelet tersebut.
Pelet dan pengasihan itu hampir sama tapi beda, Jika Pelet ditujukan untuk satu orang,
sedangkan pengasihan untuk banyak orang dan efeknya tidak sekeras pellet.
Memang Manusia terkadang mendadak bisa sangat pintar ketika hal tsb berkaitan dgn
nafsu duniawi. Nah kembali ke pembahasan Jembut Sirepan. Jembut artinya bulu kemaluan
& sirepan artinya hipnotis adalah ilmu pelet yg menggunakan media bulu kemaluan untuk
menghipnotis lawan jenis.
Filosofi dasarnya sangat sederhana kenapa menggunakan media tadi. Agar supaya cintanya
akan selalu tumbuh seperti halnya bulu kemaluan, yang walaupun dicukur akan tetap
tumbuh terus. Siapapun yang awalnya memprakarsai pelet ini, pastilah orang yang teramat
sangat kreatif. Haha.
Kunci dari pelet ini sendiri adalah menyerang secara psikis & nafsu birahi dari si target agar
selalu terbayang keinginan untuk bersetubuh. Jika seseorang sdh diguna2 oleh pelet ini,
biasanya kepala mereka akan pusing & bingung kelimpungan jika tidak bercinta dengan
pelaku pellet.
Umumnya pelet ini kerap digunakan oleh para pelakor dan pekerja seks komersial untuk
sebuah kepentingan pribadi. Seperti meminta uang atau semacamnya. Intinya jika pelet ini
sudah digunakan oleh pelaku tadi, sang korban akan menuruti semua kehendak pelaku.
Selain itu, kami juga menemukan bahwa umumnya pengguna pelet ini ada di kalangan laki-
laki hidung belang, gigolo, pecinta sesama jenis, bahkan sampai istri yg mau tetap disayang
dan dimanja suaminya.
Ada sebutan lain untuk ilmu ini, yaitu pengasihan sajian racun cinta asmara. Kenapa dibilang
racun? Yaaa.. karena pelet ini tidak akan bekerja jika media yang sudah disiapkan tidak
dicampurkan ke dalam makanan atau minuman si target.
Selain menjijikkan untuk dibayangkan, dari segi kesehatan pun juga sangat tidak
direkomendasikan.
Kami akan bocorkan sedikit bagaimana ritual dari pelet ini biasanya dilakukan. 1. Si pelaku
diharuskan membawa 7 helai bulu kemaluan dan daun (***** ) yang sudah kering.
Kebanyakan juga disertakan mahar sebutir telur ayam kampong.
Kami akan bocorkan sedikit bagaimana ritual dari pelet ini biasanya dilakukan. 1. Si pelaku
diharuskan membawa 7 helai bulu kemaluan dan daun (***** ) yang sudah kering.
Kebanyakan juga disertakan mahar sebutir telur ayam kampong.
Bulu kemaluan td lalu dibungkus dgn daun (*) Saat memasuki tengah malam, bungkusan td
dibakar & abu sisa pembakaran disimpan dlm kertas atau plastik pembungkus. Hal ini
dilakukan hanya tengah malam. Dan saat pembakaran wajib dibawa foto si target dgn
hanya diterangi cahaya lilin.
Untuk membuktikan keampuhannya, abu sisa pembakaran td bisa dimasukkan ke dlm
makanan ataupun minuman si target saat lengah waktu bertemu. Jika si target sudah
“kena”, maka dapat segera didekati dan dimanfaatkan (biasanya dlm hal harta uang dll)
Asalkan kita mau melayani hasrat birahinya, maka si target akan tunduk dengan segala
permintaan si pelaku,
Seketika pelet ini sudah bekerja, bisa dipastikan akan sulit sekali dinetralisir. Sebab
masuknya langsung ke dalam tubuh secara halus dan akan masuk ke dalam darah, Dan
efeknya akan menyerang langsung pada hasrat seksual seseorang (yang merupakan sifat
nafsu mendasar).
Bahkan pelet ini bisa diserangkan pada seseorang yang memiliki ilmu kebatinan tinggi.
Sebab sifatnya yang sangat halus dan kebutuhan nafsu manusia yang mendasar. Namun
tenang saja, setiap virus yang diciptakan akan selalu memiliki antivirusnya.
Pelet ini tidak akan berlaku jikalau sebelum meminum atau memakan hidangan yang sudah
diguna-guna oleh pelet ini sang target tidak pernah mengucap doa terlebih dahulu. Lagi-
lagi, doa akan selalu menyelamatkan anak manusia.
Dan sekali lagi kami ingatkan, jangan pernah mencoba ilmu pelet, efeknya sangat tidak baik
& sangat meragukan baik pelaku maupun korban nya. Bahkan dgn niat untuk dinikahi
sekalipun, karena biasanya tidak berselang lama rumah tangganya akan menjadi berantakan
dan tidak langgeng

Persaingan Tempat Usaha


Kerasnya persaingan bisnis kadang membuat orang melegalkan segala cara. Seperti postingan² kami
sebelumnya, pembahasan mengenai beberapa penglaris cara sesat telah kami sampaikan dengan
cukup detail meski hal tersebut menimbulkan pro dan kontra
.
Bagi yang belum pernah mengalami hal ini mungkin akan mengatakan hoax.. Takhayul.. dsb, tapi
kami (Tim Kisah Tanah Jawa) tidak akan berhenti, dan akan selalu update serta memaparkan hal² di
luar nalar yang selama ini menjadi misteri
.
Agar temen² paham bahwa dunia ini tidak hanya apa yg kita lihat dgn panca indera, ada hal² lain tak
kasat mata disekeliling kita, supaya kita tetap "eling lan waspodo" atau Ingat kepada Tuhan &
selalalu waspada. Meskipun apa yg kami lakukan ini tidak semudah yg temen² bayangkan
.
Nah untuk menutup episode #PenyedapKomposisiDosa mimin akan paparkan mengenai fenomena
warung atau rumah makan yang mendadak seperti "terlihat" tutup meski sebenarnya warung itu
buka. Termasuk juga fenomena mengenai masakan yang mendadak basi (pagi masak, siang basi)

Penggunaan tanah kuburan untuk hal² negatif tidak saja berguna untuk penglarisan, namun tanah
kuburan juga berfungsi untuk menghancurkan usaha lawan bisnis, bahkan bisa juga untuk merusak
rumah tangga orang yang menjadi target sasaran
.
Sebenarnya cara ini tidak sulit, dan biasa dilakukan oleh dukun² hitam untuk melayani client dengan
tujuan jahat. namun bagaimanapun juga, hal ini sangat² dilarang oleh agama apapun, dan
konsekuensi nya adalah neraka jahanam
.
Pertama kali yang dilakukan adalah mencari makam yang masih baru (belum berusia 40 hari) serta
dengan kematian yang tidak wajar. (Kecelakaan, bunuh diri dsb). Durasi waktu mengambil tanah
kuburan wajib diantara jam 12 malam hingga jam 3 pagi
.
Diambil tanah secukupnya, lalu sambil dalam hati meminta ijin kepada orang yang dimakamkan
untuk mengambil tanah makam nya. Nah ketika kita minta ijin, biasanya orang yang telah meninggal
tersebut akan muncul dibelakang kita

Merendam Nikmatnya Hina


Mimin kali ini masih akan membahas mengenai penglaris kuliner. Oh ya, sebelumnya mimin sedikit
jelaskan, bahwa penglaris dan pesugihan sangat jauh berbeda, kalo pesugihan biasanya
menggunakan tumbal nyawa, kalo penglaris, tidak. Namun semua tetap ada konsekuensi nya

Secara hasil, pesugihan lebih menjanjikan dari pada penglaris namun semua sama saja, perbuatan ini
adalah bentuk menyekutukan Tuhan yang dilarang oleh agama apapun

Seperti pembahasan kali ini mengenai pemanfaatan orang yang sakit borok (kulit), bisa karena sakit
diabetes basah, kusta, ataupun penyakit² kulit lainnya, terutama yang ada di kaki

Awalnya para pelaku penglaris mencari orang² yang mengalami sakit kulit seperti yg disebutkan
diatas, terutama kaum yang tidak berpunya dengan dalih akan dirawat dan diobati dengan layak.
(Biasanya adalah kaum manula)
.
Setelah mendapatkan target sesuai harapan, maka penderita sakit akan dibawa ke suatu tempat
yang layak (biasanya rumah pemilik penglaris, bisa juga kamar yang berada di belakang tempat
usaha)
.
Sebelumnya, pemuja setan (pencari penglaris) terlebih dulu mendatangi dukun dan meminta syarat.
Syarat dan uborampe berupa bongkahan garam (garam krosok) yang banyak beserta syarat² lainnya
yang tidak perlu kami detailkan
.
Nah, garam yang telah diolah dengan energi negatif oleh sang dukun kemudian dibawa kembali
oleh pencari penglaris dan telah siap dipergunakan
.
Temen² tau tidak apa fungsi garam tadi?
.
Garam tadi diambil sedikit demi sedikit untuk dicampur air hangat, kemudian dipergunakan
merendam kaki si penderita sakit kulit dengan dalih agar lukanya lekas mengering. Biasanya kegiatan
ini rutin dipake tiap pagi apa sore menjelang usaha kuliner tersebut buka
.
Namun yang terjadi bukan kesembuhan yang didapat, melainkan semakin menjadi, bahkan sakit itu
akan melebar dan keluar nanah bercampur darah yang baunya amis serta busuk. Ironisnya, semakin
parah sakitnya, maka tempat usaha itu semakin rame dan laris

Penyeduh Air Candu

Dewasa ini bisnis kuliner memang sangat menggiurkan, keuntungan yang menjanjikan membuat
orang mencoba peruntungan di bisnis ini
.
Hasil yang besar membuat banyak orang berlomba² membuat inovasi berbagai macam hidangan
lezat agar orang² datang dan membeli
.
Namun persaingan kadang menjadi tidak sehat ketika salah satu pelaku bisnis mencoba mengusili
usaha yang lain. Pada akhirnya hampir semua ketularan memakai kekuatan tak kasat mata agar
usaha nya menjadi pesat
.
Tim Kisah Tanah Jawa masih melakukan investigasi penglaris² pelaku bisnis kuliner
.
Kalo postingan kemaren kita angkat mengenai cerita pelarisan pocong, maka malam ini kita angkat
tema mengenai pelarisan celana dalam bekas
.
Bagi usaha² yang masih kelas menengah penggunaan celana dalam bekas hingga saat ini masih
jamak digunakan, terutama pengusaha² kuliner yang memiliki gerobak didepan warung, lengkap
dengan panci/baskom sebagai tempat kuah untuk merebus bahan baku (paham kan yang dimaksud
mimin..?)
.
Teknis nya yakni dengan mencuri celana dalam bekas dan kemudian celdam bekas tersebut diolah
oleh dukun dengan mantera² tertentu
.
Energi yang diambil yakni dari daki serta kotoran² yang menempel pada celdam bekas tersebut
untuk membangkitkan kekuatan sosok jin negatif yang wujud nya cebol (manusia kerdil) ber ekor
dan memiliki mata besar melotot
.
Dari pori² kulit keluar keringat yang berwarna hijau sekilas mirip sirup dalam botol kemasan
.
Nah secara kasat mata, sosok mirip siluman melata ini biasa nongkrong di deket panci tempat
rebusan kuah. Ketika sosok ghaib ini kencing serta BAB.. Sengaja dimasukkan ke dalam rebusan air
kuah tersebut agar kuahnya semakin lezat
.
Menurut investigasi Tim Kisah Tanah Jawa, rebusan celana dalam ini efektif digunakan setiap hari
selama selapan hari (35 hari). Jadi sehari² panci/baskom tersebut sengaja tidak pernah dicuci,
sehingga beberapa kaldu serta ampas² seperti tulang beserta lemak² banyak yg tertinggal dan
memang sengaja didiamkan didalam panci selama 35 hari bercampur dengan celana dalam.
Hal tersebut terus menerus dilakukan, layaknya refill atau isi ulang. Ketika masuk hari ke 35
Celana dalam bekas diganti dengan yang baru, dan celana dalam ini wajib yang habis
digunakan, jadi masih bau apek. Biasanya pelaku mengambil atau mencuri celdam milik
karyawannya sendiri.
Efek sihir yang ditimbulkan adalah rasa lezat bagi yang menikmati dan menimbulkan
ketagihan
Jika selama 35 hari celana dalam yang digunakan lupa tidak diganti, yang terjadi adalah
pengapesan atau sial
Jin yg ada di panci akan kabur & celana dlm tsb akan nampak bahkan bisa terciduk oleh
sendok kuah ketika mengambil air kuah dari panci dan otomatis sihir serta hipnotis yg
diciptakan mahluk astral tadi lenyap & menjadikan rasa masakan berubah tdk seenak ketika
menggunakan magic.
Kejadian celdam yang ikut terciduk sendok kuah sangat sering terjadi. Mimin sangat yakin,
temen² pasti sering mendengar atau bahkan melihat sendiri kejadian seperti itu
Oh ya, seperti pelarisan yang lain, bagi yang memiliki kepekaan indra ke 6, mungkin akan
terlihat sosok mahluk ghaib tersebut duduk dan jongkok disekitar panci/baskom. minimal
akan merasa mual atau muntah sehabis menikmati hidangan yang disajikan
Kalimat yang diucapkan jin penglaris di deket panci/baskom "sak iki panci iki tak isingi tak
uyuhi, yen sesok genti kowe (penjual) sek tak isingi tak uyuhi (maksudnya yg nyeboki)"
"Sekarang panci ini saya kencingi dan berak i, kelak kamu akan saya suruh nyebokin saya"

-Kafan Sumber kenikmatan


pernahkan temen² mengalami kejadian order makanan via ojek online atau beli makanan di restoran
yang ramai namun ketika dibungkus dan dibawa pulang, rasa makanannya tidak se enak dan se
nikmat ketika kita makan di rumah makan tersebut?

Mungkin kita baru menyadari Hal tersebut ketika temen² kita berkata "Kok rasanya tidak enak ya?
Tidak seperti biasanya?". Apakah Hal ini ada kaitannya dengan "penglaris"?
.
Nah untuk membuktikannya, Kali ini Tim @kisahtanahjawa akan menginvestigasi salah satu jenis
penglaris yang biasanya digunakan sampai saat ini
.
Untuk detailnya, Yuk langsung disimak
.
Kasak - kusuk mengenai penglaris air liur dan ludah pocong mungkin sudah jamak ditelinga Kita,
bahkan Hal ini terkadang menjadi bahan obrolan di kalangan masyarakat
.
Meskipun banyak orang yang masih Tidak Percaya akan Hal ini, namun pemakaian jenis penglaris ini
nyatanya masih digunakan sampai sekarang
.
Dari segi kekuatan, Jenis penglaris ini satu tingkat diatas penglaris "penari ronggeng" yang sempat
Kita bahas di postingan sebelumnya
.
Para pengguna penglaris dan pesugihan yang terjadi saat ini, rata² adalah mereka yang memiliki
permasalahan ekonomi dan mereka yang frustasi
.
"Saya sudah lelah hidup susah.. Banyak hutang... Dihina orang... Udah berusaha tapi dagangan selalu
sepi... Ada gak sih tempat yang bisa buat dagangan saya laris....?
.
Pertanyaan tersebut sering kami dengar dari para pedagang. Namun, pertanyaan itu merupakan
bibit awal yang akan menjerumuskan pada jurang kesesatan apabila pertanyaan tersebut ditujukan
pada orang yang salah
.
Mereka yang terlanjur bertanya pada orang salah, akan diantarkan ke seorang dukun yang tahu cara
mengaktifkan kekuatan qorin² pocong dengan tujuan untuk mengumpulkan harta kekayaan
.
Meski menyalahi aturan, namun mereka yang frustasi akan tetap memilihnya . 
Meskipun cara mendapatkannya Tidak mudah, Para pelaku pesugihan yang sudah bertekad, akan
disuruh berdiam diri di sebuah kuburan dengan membaca mantra² yang diberikan oleh sang dukun

Singgah Penuh Goda


erita ini berawal ketika salah satu keponakan mimin diajak untuk makan siang di sebuah rumah
makan cukup terkenal, yang terjadi kemudian mendadak menari² sendiri diparkiran. (Tidak usah kita
sebutkan rumah makan dan kota nya yaa... )
.
"Dik... Kamu kenapa?" Tanya Tante nya.. |
"Itu ituuu...!!" Jawab si adek sambil menunjuk² sesuatu yang tidak jelas
.
Namun badannya melenggok² seperti gerakan orang menari. Secara keponakannya memang sering
melihat hal² yang tak kasat mata selain itu juga tidak pernah menari baik di rumah maupun ditempat
lain
.
Akhirnya si Tante tadi menarik keponakan yang masih berusia 2 tahunan tersebut masuk ke dalam
rumah makan sambil ditanya²
.
"Kamu tadi liat apa dek!?" (Tanya si tante) | "Ada mbak mbak"  jawab sang keponakan dengan datar,
sambil tangan nya seperti menirukan gerakan orang menari
.
"Waduh...!!" gumam si Tante
.
Kisah semacam ini mimin kira pasti banyak yang mengalami nya, terutama anak² yang masih kecil
dan temen² yang memiliki kepekaan mata bathin
.
Nah, kali ini Kita coba investigasi beberapa penglaris rumah makan serta restoran² yang digunakan
untuk membuat tempat tersebut menjadi laris manis

Kasus cerita diatas mengenai si keponakan yang menari², adalah jenis penglaris dengan wujud sosok
ronggeng yang fungsinya membuat orang seperti terhipnotis untuk datang kemudian tercipta cita
rasa masakan yang lezat serta merasa nyaman dan kemudian ketagihan untuk datang dan datang
lagi
.
Jadi keponakan mimin tadi sebenarnya mengikuti gerakan tarian si ronggeng tak kasat mata yang
menari² sambil tangannya melambai² kan tangan agar orang² ter hipnotis untuk masuk ke dalam
rumah makan tersebut
.
Nah... Ketika kita coba investigasi sosok² penglaris model seperti ini. Sebenarnya type yg cenderung
soft, karena sifatnya yang tidak "menjijikkan" (nah yg menjijikkan ini akan kita ulas di postingan² kita
selanjutnya.. So dont miss it.. )

Ciri-ciri Rumah makan pakai Penglaris

Terkait dengan penglaris, dalam acara Ini Baru Empat Mata pada Kamis (7/11/2019), Om Hao
dari Kisah Tanah Jawa membagikan penerawangannya terkait dengan restoran yang
menggunakan penglaris.

Ia juga menjabarkan restoran yang menurutnya menggunakan jin dalam bisnisnya.

Berikut adalah 5 ciri-cirinya.

1. Tempat yang kotor

Salah satu ciri utama warung makan yang menggunakan penglaris terletak dari bahan yang
digunakan.

Menurut Om Hao, jika pada bahan masakannya sudah mengandung penglaris, maka warung itu
biasanya kotor dan tidak higienis.

"Kalau (penglaris) sudah ada di bahannya, itu maaf, tempatnya kotor, jadi tidak higienis atau
bersih," jelas Om Hao.

2. Pintu misterius di dekat toilet

Om Hao juga menyebut bahwa toilet merupakan kunci warung penglaris.

Menurutnya, biasanya ada satu pintu yang tidak bisa dibuka dan pintu itu terletak di ujung.

"Dan kuncinya itu di toilet. Di toiletnya itu ada biasanya ada satu yang tidak bisa dibuka,"
jelasnya lagi.
Bahkan ia pernah melihat toilet yang letaknya bersebelahan dengan tempat bahan mentah
untuk masakan.

"Dia letaknya di ujung atau bahkan saya itu pernah menemukan toiletnya itu bersebelahan
dengan bahan yang akan dimasak. Ya jadi ada toilet ada jamban, di sini kok ada ember isinya
sawi. Jadi kan terkontaminasi," lanjutnya lagi.

3. Tutup pada hari yang bukan hari libur

Ciri ini sudah sempat viral meskipun tidak ada yang tahu kebenarannya.

Namun menurut Om Hao, warung makan dengan jin penglaris memang biasanya tutup di hari
yang tak lazim.

Sebagai contoh ialah hari Kamis atau Senin dan bahkan Rabu.

Mereka justru buka di hari warung lain tutup seperti hari Minggu.

"Biasanya ada yang tutup di hari-hari tertentu. Kadang ada yang Senin tutup, Kamis tutup.
Tutupnya biasanya pas bukan hari libur jadi pas hari Rabu Kliwon," ujar Om Hao.

"Jam juga ada. Kadang jam berapa sudah habis dan itu kalau diteruskan biasanya melanggar
pantangan," katanya lagi.

4. Diracik sang pemilik sendiri

Salah satu ciri terbaru yang mungkin belum didengar banyak orang adalah yang satu ini.

Menurut Om Hao, pemilik warung makan itu sendirilah yang harus meracik dan bahkan menjadi
kasir.

"Kadang yang meraciknya itu harus pemiliknya sendiri, terus kasirnya (pemilik)," ujarnya lagi.

Om Hao lalu berkisah tentang sebuah warung bakso yang ramai dan kemudian ketahuan pakai
penglaris berupa celupan celana dalam.

"Karena pernah ada cerita kan, ada warung bakso yang rame waktu itu, karna minta kuah ya,
ndak sabar ngambil sendiri, waktu diangkat ada celananya itu," lanjutnya.

5. Ramainya tidak biasa dan rasanya tidak enak saat dibawa pulang

Mitos bahwa penglaris sudah tidak bekerja saat makanan dibawa pulang rupanya benar
adanya.
Om Hao menyebut bahwa makanan yang dibawa pulang akan terasa aneh.

"Jadi ada kan yang kalau kita makan itu nggak boleh dibawa pulang, kalau dibungkus rasanya
aneh," katanya.

1. Ciri pertama tempat usaha yang terkena guna guna adalah tempat usaha yang dulunya
ramai mendadak sepi pembeli. Para pelanggan tiba tiba saja menghilang tanpa sebab, atau
bahkan mereka merasa layanan Anda sudah tidak seperti dulu. Padahal cara marketing Anda
sama saja, bahkan usahanya lebih gencar.
2. Anda merasakan ada hawa dingin dan angker ditempat usaha Anda. Baik itu
toko/warung/kios/café/kedai/lapak Anda.
3. Tiba-tiba ada banyak binatang yang tidak seharusnya ada ditempat usaha anda.
Misalnya kelabang, banyak tikus, ular dan hewan lainnya.
4. Khusus usaha dagang makanan, sering sekali makanan yang disajikan tidak enak serta
cepat busuk. Makanan tersebut berbeda rasanya, sehingga konsumen tidak lagi suka dengan
hidangan Anda.
5. Adanya bau wewangian yang aneh, tidak seperti minyak wangi pada umumnya Bahkan
terkadang tercium lalu hilang beberapa lama dan muncul kembali.
6. Tempat usaha seperti tidak terlihat orang lain karena meskipun buka tapi tidak ada
orang yang melihat dan mampir.
7. Ilmu guna-guna yang terlalu besar energinya juga mempengaruhi keharmonisan dalam
rumah tangga. Sehingga hubungan suami istri jadi renggang, selalu bertengkar bahkan ada
yang sampai bercerai. Dengan begitu maka usahanya akan semakin seret bahkan bangkrut.
8. Rasa malas.  Pemilik (kadang juga karyawan) toko/warung/kedai mengalami kemalasan
untuk membuka toko.  Rasa malas ini terasa cukup ekstrim, muncul di pagi hari ketika akan
bersiap-siap berangkat ke toko untuk berjualan hari itu.
9. Mengantuk.  Pemilik atau penjaga toko dihinggapi rasa kantuk yang sangat sehingga
lebih suka tidur-tiduran dari pada menjaga barang jualannya.  Rasa kantuk ini timbul
walaupun jatah tidur sudah cukup.
10. Rasa sakit di badan.  Timbul rasa sakit di badan yang tidak jelas, kadang di kaki kadang di
pinggang atau bagian tubuh lain.  Seperti ada kedutan yang sering berpindah-pindah di
badan kita.  Untuk melengkapi artikel ini silahkan klik tautan ini untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam ketika kita terkena guna-guna atau sihir.
11. Bagi anda yang sensitif, ada rasa aneh ketika memasuki toko.  Seperti ada hawa udara
yang tidak segar bahkan berbau tidak sedap.  Ada juga yang merasa merinding ketika baru
masuk ke dalam tempat usaha/toko.
12. Juga bagi Anda yang sensitif akan terasa tempat berjualannya terasa agak gelap.
13. Para pelanggan yang biasa mampir untuk berbelanja hanya berlalu-lalang saja, dan
sepertinya membeli kebutuhannya dari tempat lain.
14. Ketika ada pelanggan atau pembeli yang datang, ada ucapan yang aneh, misalnya :
"Buka jam berapa sih? Kok pagi tadi saya kesini masih tutup?" Padahal toko sudah buka dari
pagi-pagi buta.  Atau menanyakan: "Kok lama ya liburnya? Sudah beberapa hari ini toko
Bapak kok tutup terus".  Demikian kira-kira pertanyaan aneh dari para pelanggan "yang
berhasil" masuk ke toko.
15.  Alat-alat elektronik baik lampu atau pun alat-alat lain yang ada di toko sering
mengalami kerusakan.
16.  Kalau yang dijual adalah barang-barang mentah seperti sayur mayur seperti di pasar-
pasar tradisional akan cepat menjadi busuk.  Ini dialami salah satu pasien ruqyah saya ketika
sayuran seperti labu, kol, wortel dan sayuran daun lainnya cepat menjadi busuk.  Biasanya
bertahan dua hari, lah ini setengah hari sudah busuk dan tidak bisa dijual.  Demikian juga
ayam potong yang biasanya seharian masih bagus, sekarang setengah hari saja sudah
berbau busuk.

Inilah beberapa tanda tempat usaha terkena ilmu hitam atau ciri-ciri usaha diganggu orang
yang mesti kita waspadai.  

Sebagaimana kalau tubuh sakit maka perlu untuk diobati, maka kalau usaha kita "sakit", juga
perlu diobati dan dicari cara penyembuhannya.  

Kalau sakitnya usaha kita karena perkara yang tidak bisa diobati secara "dzahir" atau nyata,
alias usaha kita terkena ilmu hitam dari orang lain maka pengobatannya berbeda kalau usaha
menurun karena salah urus misalnya.

Susuk
Pesona kemilau susuk ini sendiri sebenarnya sudah ada & dipercaya sejak beberapa tahun
lamanya. Istilah ini pertama kali muncul dr tanah Borneo. Dimana pd th 300an SM, raja2 di
sana sudah mulai memakai susuk untuk kewibawaan di depan rakyatnya & agar disegani
oleh musuh-musuhnya
Selain untuk personal sang raja, biasanya sang raja pun jg tidak jarang untuk memasangkan
susuk kpd para dayang & selirnya agar selalu terlihat cantik & mempesona. Bisa dibilang pd
jaman dulu, susuk hanya berkembang di kalangan istana dan dianggap sebagai benda
sacral
Namun seiring berjalannya waktu, budaya mistis ini kemudian menyebar ke pulau-pulau
lain; termasuk Pulau Jawa. Meski telah melalui pergantian budaya yang masif, kepercayaan
ini tidak kemudian terkikis begitu saja
Karena perilaku manusia yang sejatinya selalu mempercayai hal-hal dalam tanda kutip telah
mendarah daging. Maka tidaklah heran jika isu tentang susuk ini kemudian menyebar ke
kalangan masyarakat biasa
Umumnya, susuk selalu terbuat dari bahan dasar batu mulia ataupun logam mulia, bahkan
ada yang dari hewan "samber iler", yang “kemilau”nya kemudian sering dimanfaatkan untuk
hal-hal yang berbau tentang penambahan pesona dan aura diri
Tapi selain kedua hal tersebut, ada pula yang mencoba menggunakan susuk untuk
kepentingan : selalu “merapatkan” organ vital (dipasang di kemaluan), menambah daya tarik
seseorang saat bergoyang (banyak digunakan oleh para biduan)
Atau bahkan dipasang di sebuah bangunan untuk melariskan usaha atau menolak bala
bahaya. Seperti biasa, selalu ada saja manusia yang kelewat kreatifnya hahaha
Jika dilihat dari kacamata metafisika, susuk sendiri sebenarnya tdk memuat suatu jin qodam
(seperti beberapa ajian yang pernah kami bahas sebelumnya). Hanya saja, setelah susuk
dipasangkan kemudian akan muncul sugesti yg dipercaya dpt memicu terpancarnya aura2
baik dari dlm tubuh
Bahkan tidak sedikit pula paranormal yang mengutip teknik akupuntur dalam keputusannya
memasang jarum susuk agar lebih maksimal khasiatnya
Biasanya sebelum dilakukan pemasangan susuk, si pelaku wajib melakukan puasa “mutih”
selama 3 hari. Kemudian dilanjut dengan mandi suci. Setelahnya baru dengan bantuan
paranormal, jarum susuk dipasangkan di area yang diinginkan (berdasar kegunaan)
Biasanya para pemakai susuk akan menghindari makanan berbahan labu, rebung bambu,
dan keladi talas. Sebab jika memakan ini baik sengaja atau tak sengaja, maka kasiat
metafisik dari susuk akan hilang & memudar. Namun benda fisiknya (jarum susuk) masih
akan tetap ada dlm tubuh.
Resiko lainnya saat kelak memasuki masa-masa akhir hidupnya, si pemasang akan susah
sekali meninggalnya. Hal ini lazim ditemukan pada orang-orang tua yang saat menjelang
akhir hayatnya akan sulit sekali meninggal, sebab benda tersebut masih berada di dalam
tubuhnya.
Susuk kebanyakan hanya bisa dicabut oleh orang yg memasangnya di awal. Dan biasanya
setiap paranormal atau orang ahli bidang susuk mempunyai mantra yang berbeda-beda.
Jadi bisa dipastikan jika si pemasang telah wafat, maka si pemasang yang sudah sekarat di
akhir hayat akan sulit meninggal dan perlu dilakukan perlakuan khusus secara supranatural

Menghancurkan usaha atau bisnis orang lain


Setan pasti senang dengan manusia yang mengajaknya bersekutu dalam sebuah perjanjian tertentu.
Biasanya, hal ini dilakukan lewat perantara dukun penganut ilmu hitam. Penggunaan media seperti
tanah kuburan adalah salah satunya. Karena sedari awal memiliki efek negatif, hasil yang dikeluarkan
pun akan sama buruknya.

Salah satu efek jahat dari tanah kuburan adalah, bisa digunakan untuk menghancurkan bisnis pesaing
yang menjadi target. Mereka yang terkena sihir semacam ini, biasanya memiliki aura yang gelap. Jika
target merupakan pengusaha kuliner, makanannya bisa menjadi basi dalam waktu cepat.
Menurut penuturan Om Hao yang dikenal lewat Kisah Tanah Jawa, tanah kuburan juga bisa digunakan
sebagai media penglaris usaha.
Merusak rumah tangga orang lain
Terlepas dari dunia bisnis, tanah kuburan juga bisa digunakan untuk menghancurkan rumah
tangga orang lain. Bisa jadi, semua hal tersebut berawal dari hasutan setan di dalam diri
manusia, yang kemudian dilanjutkan dengan menggunakan media tanah kuburan sebagai
sarana untuk melenyapkan kebahagiaan tersebut.

Hal ini tak lepas dari pengaruh negatif jin jahat pada tanah kuburan yang dikirimkan oleh tukang
sihir pada target. Menurut unggahan Twitter Kisah Tanah Jawa, aura negatif dari tanah kuburan
diambil dari mereka yang kematiannya tidak wajar seperti korban kecelakaan dan sebagainya
Hal ini tak lepas dari pengaruh negatif jin jahat pada tanah kuburan yang dikirimkan oleh tukang
sihir pada target. Menurut unggahan Twitter Kisah Tanah Jawa, aura negatif dari tanah kuburan
diambil dari mereka yang kematiannya tidak wajar seperti korban kecelakaan dan sebagainya

Disebut dengan Sihir Panggil Uang


Melalui sebuah posting di Facebook, seorang paranormal Malaysia berbagi salah satu cara
'populer' yang digunakan seseorang untuk menutup rezeki orang lain.
Disebut sihir panggil uang, paranormal itu mengatakan ilmu ini biasanya dilakukan oleh mereka
yang mengusahakan restoran atau warung makan.
" Salah satu sihir yang menggunakan uang untuk menutup bisnis orang lain. Hati-hati pada
pengusaha warung atau restoran..
Ciri-ciri Sihir Panggil Uang
" Sekiranya ada pelanggan bayar uang
menggunakan tangan kiri, sedangkan
tangan kanannya di belakang atau di saku...
jangan ambil.
" Jika dapat uang begini, pisahkan dari
kotak uang lainnya," tulis paranormal
sambil mengunggah foto uang kertas yang
digunakan untuk tujuan sihir panggil uang.

Cara Membatalkan Sihir Panggil Uang


Paranormal itu tidak hanya memamerkan bagaimana sihir itu bekerja, tapi juga membagikan
cara membatalkannya.
" Jika sudah terkena, cepat-cepat berwudhu. Lalu ambil segelas air, bacakan surah Sulaiman dan
Al-Falaq tiga kali, masukkan secubit garam atau sebiji garam kasar dengan mengucap
Lahaulawala quwwatailla billah.
" Setelah itu minum, basuh muka dan tangan. InsyaAllah ia akan hilang. Kakek doakan moga
pengusaha-pengusaha ini dilindungi oleh Allah," tulisnya lagi.

Pengalaman Mistis Netizen


Posting tersebut mengundang perhatian netizen. Segelintir netizen juga membagikan
pengalaman pernah hampir menjadi korban sihir panggil uang.
" Pengalaman saat jualan burger dulu seperti ini. Ada uang 5 ringgit digunting-gunting... terus
uang receh di bawah warung dan tanah merah depan warung," tulis seorang netizen.
" Saya dengan suami berjualan, laris sekali. Tapi setiap hari ada uang receh di mana-mana.
Selalu saya ambil. Kami jadi tak semangat buat jualan dan sampai satu saat suami menderita
sakit kaki yang tak tahu sebabnya," tulis netizen lainnya.
" Saya sebelum berjualan selalu menemukan uang receh dengan uang satu ringgit di lantai
warung. Padahal sebelumnya saya selalu sapu dulu dan siram dengan air. Tapi Alhamdulillah
ada yang bilang jangan ambil uang itu," tulis netizen berikutnya.
Caranya menghindarinya

Proses pendeteksian
1.pemeriksaan
-periksa pembuluh darah
-Ikat benang 3 x
-Harus ketemu

2. Weton
Perhitungan wetonnya
 Tirakat malam weton
o Weton kita Jumat Kliwon
o Bangun malam saat malam sabtu legi tirakat malam bangun jam 11 malam
s/d jam 2 malam 9melek malam terjaga/shalat malam/wirid) mencegah 3
serangan tersebut
 Puasa Weton

Contoh :
Lahir di hari Jumat kliwon
Puasa apit weton
Rabu Pon Kamis wage Jumat Kliwon Sabtu Legi
Mandi Besar Puasa Tirakat Puasa
Dari fajar s/d senja Tidak bekerja/Sekolah Dari fajar s/d
senja
Tidak kemana-mana Saat buka
diadakan kenduri
Terutama keluarga

Pada malam jumat kliwon tirakat malam

Niat Ingsun, Niat puasa, Niat Tirakat, Niat sukuran (harus lilahi ta Alloh)

Puasa ngebleng
Puasa Ngebleng biasa 24 Jam nonstop di mulai kamis magrib 17.45 s/d jumat 17.45
kamis jam 00 s/d jumat 00 tidaj makan dan tidur

Puasa Mutih
-Puasa pada Rabu Pon untuk memutih saudara kita yg putih 9 dari saudara empat lima
pancar) puasa mutih dari lanjut ngebleng

Selasa Pahing Rabu Pon Kamis wage Jumat Kliwon


Mandi Besar Puasa Mutih Puasa Mutih Puasa Mutih
Sekepel 2 kepel 3 kepel
Nasi/Singkong, air Nasi/Singkong, air Nasi/Singkong, air
puti putih putih

Bisa lebih lanjut, 7 Hari, 9 Hari s/d 40 Hari

Pembersihan serangan metafisika


 Menarik mahluk astral yg mengganggu, kalau mahluk yg eksistensi sudah ada
disana tidak boleh di usik
 Menariknya dengan media daun kelor, bamboo hoki dll
 Untuk tempat usaha disebar tanah kuburan di lawan dengan air doa dari tempat
ibadah, ketan kunyit atau daun kelor
Tempat usaha di cari weton pemilik dan tanggal openingnya dan pemilik yg
melalkuakan tirakatnya  membuat benteng karena kita tidak mengunakan penglaris
ilmu hitam

Bisa juga menghindar santet yg merupakan santet untuk tumbal biasanya di tempat
kerja.

Bisa sugesti :
Ancaman ancaman sehingga menjadi sugesti dan imunitas turun

Santet alami biarkan alam yang bekerja jangan dibuat dan dikirim

bila dilakukan seranagan metafisika bisa menjadi lingkaran setan samapai ke keturunan
(karma negative)

Tanaman yg menyerap serangan meta fisika


-Cemara perak
-bambu hoki
-daun pandan
-daun hermal

Santet nyasar :
Salah sasaran ke keluarga dekat target ke bapaknya yg kena ke anaknya karena
mengikuti aliran darah

 Santet : berpikir posistif biarkan alam bekerja karena akan menutup rezeki kita
 Pelet : jangan memperjuangkan yang orang tersebut tidak menghargai
perjuanagan kita karena cinta hanya raga tapi pikirannya tidak, cinta sejati cinta
yg dibangun dari hati alami dan abadi good attitude. (juga untuk relasi dan
teman kerja) cinta kepada tuhan jodoh akan dating, jangan menghina orang yg
jomlo karena jodohnya dari tuhan
 Santet Usaha : Bilak kita buka usaha baru jangan menjatuhkan usaha orang lain,
menjelek jelekan tempat lain, usaha lancer tetapi lalkukan lelaku lelaku
spriritual, sehingg membuat benteng tidak bisa tembus dan sering sedekah
karena merupakan dos memberi makan ke pada orang atau binmatang yang
lapar, yg mengirim semakin redup karena uang habis untuk mahar metafisika
akibatnya usahanya redup atau tutup, biarkan aklam bekerja

Cara Menghilangkan Serangan MetafisikaMenurut Islam


Cara meruqyah rumah tempat usaha menurut agama islam adalah membaca ayat suci
Al-Qur’an.
Dilansir dari wajibbaca.com, kamu hanya perlu memasukkan tangan di dalam air
sewaktu membacakan ayat-ayat tersebut sambil diputar-putar berlawanan arah jarum
jam.
Ayat pengusir jin dan setan dalam kedok guna-guna meliputi Al- Fatihah, Ayat kursi,
Surat Al-A’raf ayat 117-222, Surat Yunus ayat 81-81, Surat Tohaa ayat 69, Al-Ikhlas, Al-
Falaq, dan An-Naas yang dibaca 3-7 kali.
Kemudian, percikkan seluruh air yang sudah dibacakan doa taid ke seluruh sudut
rumah.

Lakukan kegiatan ini setiap hari sambil memutarkan kaset ruqyah pada pagi dan sore
hari.

Jangan lupa sehabis solat, baca ayat kursi sebanyak 7 kali dengan niat membentengi
rumah dari serangan sihir.

Ingat, semua takdir keselamatan, rezeki, dan lain-lain akan terjadi atas kehendak Allah
Swt.

Cara mentralisir Serangan Metafisika tempat usaha


Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap bisnis yang dilakoni, pasti ada banyak pesaing yang mencoba
menghancurkan dengan tindakan-tindakan tidak terpuji, seperti salah satunya menggunakan kekuatan
sihir. Jika sudah begini bagaimana?

Anda tidak perlu panik karena cara menghilangkan sihir di tempat usaha itu ada banyak yang akan
dibahas sampai tuntas dalam pembahasan kali ini.

Cara dan langkah yang dilakukan.

Oleh karena itu membacakan ayat-ayat ruqyah kepada tempat usaha adalah salah satu solusi
untuk mengembalikan aktifitas usaha kepada situasi normal seperti sebelumnya.  

Langkah ini dilakukan dalam rangka berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar pengaruh
buruk dari ilmu hitam yang dikirimkan kepada usaha kita dijauhkan dan disingkirkan oleh-Nya.

Kalau misalnya hari ini omset turun drastis tinggal 40-50% maka setelah diruqyah harapannya
omset akan mulai naik sedikit demi sedikit setiap hari sampai kondisi normal kembali seperti
sedia kala.

Bahkan bisa jadi ketika kita rutin membaca al Qur'an dan berdzikir di tengah-tengah kita
berjualan dan berusaha ternyata Allah SWT sebagai Maha Pemberi Rezeki menambah omset
penjualan dari usaha kita.  Dan ini pernah dibuktikan oleh salah seorang pasien saya.

Oleh karena itu cara menetralisih pengaruh buruk pada tempat usaha yang terbaik adalah
dengan membacakan ayat-ayat al Qur'an.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Secara dzahir dan kasat mata atur lah secara ulang letak dan posisi barang-barang Anda di
Toko atau Warung Anda.  Termasuk juga dalam hal ini adalah barang-barang dagangan yang
Anda jual di toko tersebut.  Boleh jadi hal ini juga mempengaruhi minat orang untuk datang
ke tempat usaha kita karena letak dan pengaturan yang kurang baik dan kurang tertata
secara apik.
2. Bersihkan tempat usaha Anda sebaik-baiknya.  Ini adalah untuk kenyamanan Anda sebagai
penjual dan terlebih untuk pelanggan dan pembeli Anda agar nyaman dan berlama-lama di
tempat usaha Anda.  Ingat, ketika terlihat banyak pengunjung, secara naluriah orang
mengartikan bahwa barang yang Anda jual adalah barang bagus dengan harga terjangkau.
3. Kemudian berwudhulah agar badan Anda menjadi bersih dan suci serta hati yang ikhlas dan
lapang untuk meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Pemilik
Langit dan Bumi.
4. Yakinlah bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa dan permohonan Anda.
5. Kemudian bacalah ayat-ayat al Qur'an
Cara Menghilangkan Sihir di Tempat Usaha
Ketika tempat usaha Anda terkena sihir atau guna-guna, maka salah satu cara menghilangkan guna-guna
ditempat usaha yaitu dengan melakukan pembersihan yang menggunakan air ruqyah.

Nantinya air ruqyah itu disemprotkan menggunakan air sprayer ke seluruh ruangan tempat usaha.
Dimana cara membuat air ruqyah adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan air putih dalam satu ember besar


2. Kemudian mengambil wudhu dan salat sunnah dua rakaat
3. Air yang ada di dalam ember kemudian diaduk menggunakan tangan kanan berlawanan arah
jarum jam
4. Membacakan surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas yang disertai dengan doa
memohon perlindungan dari kekuatan sihir yang jahat dan mohon dihilangkan kekuatan sihir atau
guna-guna itu dari tempat usaha Anda kepada Allah SWT. Selanjutnya setelah membaca surat dan
doa, jangan lupa ditiupkan ke air dalam ember.
5. Berikutnya membaca ayat kursi yang diikuti dengan membaca doa untuk memohon
perlindungan dari segala hal yang jahat dan merugikan kepada Allah SWT dan lakukan hal yang
sama dengan meniupkan ke air dalam ember apabila sudah selesai membaca.
6. Setelah itu, air yang ada dalam ember tadi dimasukkan ke dalam sprayer dan disemprotkan ke
seluruh ruangan tempat usaha Anda, sambil membaca ya Allah ya hayyu, ya Allah ya Qoyyum,
tolong musnahkan dan hancurkan kekuatan sihir yang ada di dalam  tempat usaha kami ini lewat
kebesaran dan kekuatan-Mu.
7. Ulangi hal tersebut selama tujuh hari dan dibantu dengan salat malam, tahajud serta dhuha
setiap harinya sebanyak dua rakaat atau lebih. Jika Anda melakukan salat tahajud dan dhuha,
usahakan untuk membaca doa tadabbur pembuka rezeki.

Cara Membuka Aura Tempat Usaha


Bisnis apapun tidak dapat berjalan sukses jika tempat usaha Anda tidak punya aura rezeki yang kuat.
Sebab aura menjadi salah satu penentu apakah usaha yang dilakoni apakah usaha Anda bisa
berkembang atau tidak.

Salah satu hal yang kadang membuat aura tempat usaha jadi tertutup biasanya, karena dihuni oleh
sosok makhluk ghaib berenergi panas yang kadang digunakan untuk membuat tempat usaha Anda jadi
tidak berkembang dan akhirnya bangkrut.

Itulah mengapa Anda harus paham betul bagaimana cara membuka aura tempat usaha agar usaha yang
Anda jalankan bisa berjalan dengan sukses dan bisa cepat berkembang. Berikut ini cara-cara yang bisa
dilakukan untuk membuka aura tempat usaha Anda:

1. Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu membersihkan tempat usaha Anda dari gambar atau
makhluk yang bernyawa. Contoh dari gambar atau makhluk bernyawa yaitu seperti asbak yang
bentuknya hewan atau kalender yang modelnya manusia, foto dan lukisan apapun.
2. Hal kedua yang harus dilakukan yaitu membersihkan tempat usaha secara berkala dengan
memberi wewangian yang secukupnya dan jangan membiarkan bau yang tak sedap hinggap di
tempat usaha Anda.
3. Berikutnya yaitu menyiapkan garam kasar dan setelah itu memasukkannya ke dalam air di dalam
satu ember bersih.
4. Membacakan surat Al-Fatihah sebanyak 3 kali.
5. Menaburkan garam yang sudah larut di dalam air di setiap sudut tempat usaha
6. Setiap kali hendak membuka tempat usaha, bacakanlah doa dari surat Al-Faathir ayat 29 – 20
yang disertai dengan membaca niat mencari rezeki untuk mencari berkahnya Allah demi
kelangsungan hidup keluarga.
Cara Mengatasi Tempat Usaha Terasa Panas dan Seret Rezeki
Ketika tempat usaha terasa panas dan seret rezeki, salah satu hal yang menjadi penyebabnya adanya
kiriman sihir yang dikirim ke tempat usaha Anda.

Apabila hal semacam itu Anda rasakan terjadi di tempat usaha Anda, maka lakukanlah langkah-langkah
berikut ini agar aura tempat usaha Anda bisa terbuka dan tidak lagi terasa panas dan seret rezekinya.

1. Membersihkan tempat usaha Anda dari gambar atau makhluk yang bernyawa. Contoh dari
gambar atau makhluk bernyawa yaitu seperti asbak yang bentuknya hewan atau kalender yang
modelnya manusia, foto dan lukisan apapun.
2. Membersihkan tempat usaha dan memberinya wewangian secukupnya.
3. Menyediakan garam kasar yang kemudian dimasukkan ke dalam air dalam ember besar.
4. Membersihkan diri Anda dengan cara berwudhu dan mandi serta tidak lupa untuk menggunakan
wewangian.
5. Melaksanakan salat hajat dua rakaat yang disertai dengan niat karena Allah Ta’ala.
6. Mencelupkan jari telunjuk bagian kana pada air garam di dalam ember dan membacakan ayat
ruqyah dan kemudian mengaduk air searah jarum jam.
7. Membaca istghfar sebanyak-banyaknya.
8. Membacakan kalimat thoyyibah seperti takbir, tasbih, tahlil dan tahmid
9. Membacakan sholawat nabi
10. Membacakan kalimat tammah yang lafadznya bisa dicari di internet.
11. Berikutnya membacakan doa sebagai berikut: “Ya Allah, ya Tuhanku, aku berniat meruqyah
tempat usahaku untuk menghilangkan dan membersihkan semua hal buruk di yang ada dalamnya
dan berilah rahmat dan perlindungan serta kenyamanan bagi semua yang memasukinya.”
12. Membacakan ayat-ayat ruqyah rumah seperti:
13. Surat Al Fatihah (3x)
14. Surat Al Hasyr ayat 21-24 (3x)
15. Surat Al Baqarah ayat 1-4 (3x)
16. Surat Al Baqarah ayat 255 (3x)
17. Surat Al Baqarah ayat 256-257 (3x)
18. Surat Al Baqarah ayat 284-286 (3x)
19. Surat Al Ikhlas (3x)
20. Surat Al Falaq (3x)
21. Surat An Naas (3x)
22. Setelah membaca jangan lupa untuk meniupkannya ke air setiap selesai membaca satu surat.
23. Kemudian jangan lupa menyemprotkannya ke setiap sudut tempat usaha Anda untuk
membersihkan hal-hal jahat dari sana.
24. Mengulangi kegiatan semacam ini setiap hendak membuka toko
25. Usahakan untuk melakukannya sebanyak satu minggu sekali sampai gangguan berhenti dan
diulangi setiap satu bulan.
Sementara untuk cara membentengi tempat usaha Anda dari hal-hal buruk seperti sihir, guna-guna dan
lain sebagainya, sebaiknya perbanyaklah beribadah dan berdoa kepada Allah SWT dan memohon untuk
selalu dihindarkan dari orang-orang yang merugikan.

Selain itu jangan pernah meminta bantuan dari zat yang bukan selain Allah SWT dan hindari untuk
melakukan perjanjian dengan jin-jin yang akhirnya hanya akan merugikan Anda.

Usahakan juga tempat usaha Anda selalu bersih, kemudian usahakan semua ruangan terisi dan jangan
ada satu ruangan pun yang kosong karena itu bisa diisi oleh makhluk-makhluk tak kasat mata.

Hindari untuk terlalu banyak mengeluh dan jangan menceritakan setiap kejadian aneh di tempat usaha
Anda kepada kebanyakan orang. Dengan cara itulah Anda bisa membentengi tempat usaha dari hal-hal
buruk yang tujuannya untuk merusak.

Ruqyah Tempat Usaha Supaya Laris

Jadi untuk Tujuannya sudah jelas ya, untuk usaha agar lebih laris ramai oleh pengunjung yang membeli
dan usaha bisa mendapatkan profit..

Adapun Ruqyah itu sendiri dilakukan memanfaatkan ayat-ayat Alquran untuk benteng dari berbagai
macam gangguan.

Jadi ini merupakan cara yang Halal. Bukan dengan cara yang aneh-aneh seperti kebanyakan orang
lakukan. Sebenarnya Ruqyah adalah cara yang umum dan dianjurkan.

Contoh gangguan pada tempat usaha nih. Begini ciri-cirinya, mungkin kamu pernah merasakan kalau di
kantor itu kerap terasa panas.

Suasananya membuat rekan kerja sering terjadi pertengkaran. Atau mungkin karyawan yang gampang
jatuh sakit.

Kalau bisnis makanan terkadang bahan baku yang fresh baru dibeli tiba-tiba menjadi cepat busuk.

Percaya tidak percaya tetapi banyak pesaing bisnis yang menggunakan cara-cara buruk untuk merusak
bisnis orang lain.

Dan kemungkinan kamu menjadi korbannya. Kalau dibiarkan berlarut-larut nanti rezeki pun akan
semakin seret. Dan kamu akan semakin dekat dengan gulung tikar!.

Yang cukup parah gangguannya itu ada tempat usaha yang sebenarnya buka, pintunya dibuka, tetapi
pelanggan yang melihat dari luar melihat kalau tempat usaha tersebut tutup. Tidak masuk akal bukan?

Tetapi ini bisa terjadi karena sihir jahat yang dikirim oleh pesaing atau mungkin saja orang yang punya
dendam sama kamu.

Ini semua merupakan fakta. Bahkan di kota besar sekalipun persaingan tidak sehat seperti ini kerap
terjadi.
Cara Mengatasi Gangguan Sihir Pada Tempat Usaha
Tetapi kamu tidak usah khawatir. Walaupun memang kondisi di atas seperti mustahil untuk dibereskan.

Sebenarnya ada kok cara untuk menangkis berbagai sihir jahat tersebut. Caranya yakni dengan Ruqyah.

Cara Mandiri Melakukan Ruqyah


Biasanya orang-orang meminta tolong kepada ustadz Ruqyah. Tetapi kalau kamu ingin mencoba sendiri
boleh menggunakan cara-cara di bawah ini:

1. Pertama, kamu bersihkan toko atau kantor atau tempat usaha kamu dari berbagai gambar serta
patung makhluk bernyawa. Contohnya patung dengan bentuk hewan. Walaupun Cuma asbak
sekalipun, yang berbentuk kura-kura / gajah tetap harus dihilangkan.
2. Kalau sudah melakukan langkah pertama, berikutnya kamu bersihkan rumah, dan berikan
wewangian dengan takaran secukupnya saja. Tidak berlebihan dan tidak kurang.
3. Kemudian persiapkan garam kasar dengan jumlah secukupnya.
4. Sediakan satu ember air bersih dan masukkan garam tersebut ke dalamnya.
5. Bersihkan diri kamu. Caranya wudhu dan mandi. Lalu gunakan wangi-wangian.
6. Langkah keenam, dirikan shalat 2 rakaat, niatkan ikhlas pada Allah.
7. Kemudian kamu celupkan jari telunjuk tangan kanan ke air tadi dan bacakan ayat Ruqyah,
lakukan sembari memutar jari dengan arah jarum jam.
8. Sesudahnya kamu baca istighfar sebanyaknya. Karena barangsiapa selalu beristighfar, maka
Allah akan menjadikan tiap kesedihan kelapangan, untuk tiap kesempitan jalan keluar, akan diberi-
Nya rezeki yang didapatkan dari arah tak disangka-sangka. Untuk lebih jelasnya lihat di HR. Abu
Daud.
9. Lalu baca kalimat Thoyyibah, yakni Takbir, Tasbih, Tahlil, dan Tahmid.
10. Bacakan shalawat Nabi
11. Bacakan kalimat tammah A’uudzu bikalimaatilaahit taammati min syarri maa kholaq. A’uudzu
bikalimaatillahit taammati min kuli syaithonin wa haam matin wa mingkulii ‘aiinin laammah.
12. Bacakan doa. Ya Allah hamba berniat meruqyah toko atau tempat usaha hamba u/
menghancurkan & membersihkan semua yang negatif pada dalamnya, berilah rahmat serta
perlindungan, dan juga kenyamanan untuk semua yang memasukinya.
13. Bacakan ayat-ayat ruqyah rumah
1. Al Fatihah sebanyak 3x
2. Al Hasyr ayat 21 s/d 24 sebanyak 3x
3. Al Baqarah ayat 1 s/d 4 sebanyak 3x
4. Al Baqarah ayat 255 sebanyak 3x
5. Al Baqarah ayat 256 s/d 257 sebanyak 3x
6. Al Baqarah ayat 284 s/d 286 sebanyak 3x
7. Al Ikhlas sebanyak 3x
8. Al Falaq sebanyak 3x
9. An Naas sebanyak 3x
14. Kemudian tiupkanlah air tiap selesai membaca 1 surat tersebut. Siramkan air itu ke depan toko
maupun tempat usaha yang diperkirakan dikirim sihir atau ada jin jahat sembari membaca ayat
kursi. Di mana air dapat kamu masukkan dalam botol spray. Boleh dijadikan air pel untuk
digunakan membersihkan kantor atau toko atau depot kamu.
15. Ulangilah langkah-langkah tersebut tiap pagi sebelum toko dibuka. Dan lakukan seminggu
berturut-turut. Selanjutnya 1 minggu 1x hingga gangguan terhenti. Lalu ulangi tiap bulan.
Ikuti Solusi Yang Benar
Jadi memang untuk memajukan usaha supaya laris itu jangan menggunakan dukun.

Tetapi gunakan solusi yang tepat, di mana yang paling terbaik adalah memakai Ruqyah Syar’iyah ini.
Apalagi menggunakan jasa pemburu hantu. Ini tidak baik untuk ke depannya.

Kadang ada yang berusaha untuk membuka tabir ghaib toko dan dibuat laris kembali.

Tetapi biasanya membutuhkan tumbal, dan ini dilarang oleh agama Islam.

Yang dianjurkan seperti disebutkan sebelumnya adalah Ruqyah Syar’iyah ini. Caranya pun mudah,
seperti yang dijelaskan di atas itu. Siapapun boleh melakukannya.

Jadi tidak hanya Ustad saja yang bisa. Yang penting adalah memiliki niatan yang baik, ikhlas, dan
bertaubat dari macam-macam dosa.

InsyaAllah, akan diberikan taubat, semua doa akan dikabulkan, pertolongan untuk usaha kamu akan
diberikan.

Ayat-Ayat dalam Bacaan Ruqyah


Di dalam bacaan Ruqyah ini terdiri atas ayat-ayat Al-Qur’an, di mana di dalamnya termasuk juga surat
Al-Baqarah. Apabila dibacakan pada suatu lokasi, pengganggu pun akan kabur, dalam hal ini jin-jin jahat.

Dengan demikian setelah sihir jahat hilang. Maka kondisi toko akan menjadi normal kembali.

Dengan begitu strategi jualan pun dapat kamu laksanakan lagi. Dan toko akan kembali ramai kamu pun
akan mendapatkan profit bahkan berkesempatan membuka cabang.

Kenapa Tidak Boleh Menggunakan Jasa Pemburu Hantu dan Jasa Perdukunan?
Memang kedua jasa tersebut juga dapat membuat toko ramai. Tetapi solusinya tak sesuai tuntunan
Syari’at Islam.

Bahkan kamu tidak tahu efek samping negatif apa yang akan menimpa kamu, atau mungkin keluarga
kamu.

Rasulullah juga melarang umatnya menggunakan jasa dukun. Ataupun apapun yang sejenis dukun itu
juga tidak diperbolehkan.

Karena dengan mempercayai dukun maka kamu akan terseret dalam kesyirikan. Buat yang belum tahu
apa itu kesyirikan, itu adalah dosa besar.

Sekedar informasi tambahan. Sebenarnya tidak hanya usaha saja yang bisa melakukan Ruqyah. Tetapi
juga kalau kamu punya rumah atau keluarga kamu mengalami gangguan-gangguan tak wajar.

Demikianlah informasi yang kami sajikan tentang Ruqyah tempat usaha supaya laris manis.

Ingat jangan sampai salah mencari solusi. Karena ini penting sekali walaupun banyak orang yang
menganggap sepele.
Amalan Laku WETON (hari kelahiran)
yang berkhasiat untuk Perlindungan diri dari Kejahatan Magis / Sihir / Santet / Jin
 
Sihir adalah perbuatan yang diluar dari adat kebiasaan (irasional) yang sengaja dilakukan untuk
mengubah keadaan benda-benda alam seisinya, termasuk juga untuk mempengaruhi keadaan
manusia. Sedangkan Santet merupakan bagian dari sihir. Istilah santet lebih dikenal masyarakat
sebagai perbuatan untuk menyakiti atau membinasakan orang lain
melalui ritual ilmu magis (setan JIN). Tak sedikit orang yang celaka
akibat perbuatan jahat ini. Sehingga bagi orang awam, sihir ataupun
santet dipandang sebagai sesuatu yang sangat menakutkan. Namun
sudah menjadi hukum alam (sunatullah), ada hitam dan putih, setiap
kebatilan dapat dikalahkan dengan kebenaran.
Agar terhindar dari pengaruh sihir dan kejahatan magis lainnya, kita
harus terus beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Berikut ini saya berikan amalan
untuk membentengi diri dari segala kejahatan magis, yaitu dengan amaliyah (laku) di hari
kelahiran (weton). Yang dimaksud dengan Weton adalah hari kelahiran berdasarkan kalender
Jawa, contohnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi dan lainnya. Penjelasan selengkapnya bisa
anda simak di artikel “Kajian Puasa Weton“.

AMALAN LAKU WETON


 Lakukan Puasa 1 hari saat tiba hari Weton anda.
 Pada malam harinya Melek (tidak boleh tidur) sampai terbit matahari.
 Bagi yang muslim setelah sholat Subuh, bacalah Ayat suci berikut ini terus menerus
sampai matahari terbit :
‫ َفإِن َت َولَّ ْوا َفقُلْ َح ْس ِب َي هَّللا ُ اَل إِلَ ٰـ َه إِاَّل‬. ‫وف َّرحِي ٌم‬ ٌ ‫سول ٌ ِّمنْ أَنفُسِ ُك ْم َع ِزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِ ُّت ْم َح ِر‬
ٌ ‫يص َعلَ ْي ُكم ِبا ْل ُم ْؤ ِمنِينَ َر ُء‬ ُ ‫لَ َقدْ َجا َء ُك ْم َر‬
ِ ِ‫ش ا ْل َعظ‬
‫يم‬ ِ ‫ب ا ْل َع ْر‬
ُّ ‫ه َُو َعلَ ْي ِه َت َو َّك ْلتُ َوه َُو َر‬
“Laqod jaa-akuum rosulum min anfusikum Aziizun Alaihi maa Anittum Hariishun Alaikum bil
mu’miniina Ro-uufur rohim. Fain tawallaw faqul Hasbiyallahu la ilaha illa Huwa alaihi
tawakaltu wa huwa Robul Arsyil Azhiim.”
(QS. At Taubah 128-129)
Arti ayat diatas : “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari
keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.
 Bagi yang nonmuslim dapat membaca doa-doa Perlindungan & Keselamatan, sesuai
ajaran agama yang dianut.
Contoh mengamalkannya :
Misalnya Weton anda jatuh hari Selasa Kliwon.
 Maka pada hari Senin sore (sebelum Maghrib) anda bersuci dengan cara mandi
jinabat (mandi besar). Dengan niat : “Niat ingsun laku pasucen kanggo raga, jiwa dan
sukmaku” atau dalam bahasa Indonesia : “Aku berniat mensucikan raga, jiwa dan
sukmaku”.
 Kemudian terhitung mulai Maghrib itu sampai Matahari terbit dihari Selasa
diusahakan tidak tidur (melek). Isilah malam tersebut dengan memperbanyak ibadah,
dzikir atau tafakur atau meditasi. Selepas Subuh bacalah ayat diatas sampai matahari
terbit.
 Kemudian di hari Selasa itu (pagi sampai sore) anda berpuasa, seperti puasa
Ramadhan.
 Amalan Laku Weton selesai saat maghrib di penghujung hari Selasa.
Amalan Laku Weton Tingkat Tinggi :
 Tatacaranya sama seperti diatas hanya yang membedakan adalah diawali dengan
laku Mandi Ruwat untuk menetralisir segala unsur khodam JIN yang telah mendekam
didalam badan. Agar badan betul-betul bersih dari Jiniyah. Selengkapnya dapat dibaca
di Kajian ILMU RUWAT.
 Adapun laku Melek dan Puasa dilakukan sejak Magrib sampai Magrib (laku 24 jam).
 Adapun bacaan Wiridnya sama seperti diatas (ayat QS. At Taubah)
 Amalan laku Weton Tingkat Tinggi ini ditutup dengan Mandi kumkuman bunga
setaman.
Amalan wirid ayat QS.At Taubah tersebut dikenal dengan sebutan Ayat Husni, Ilmu Payung
Rasul, Ilmu Kurung dan mungkin masih ada sebutan lain. Barangsiapa yang membacanya setiap
hari 7x dipagi hari, insyaAllah akan terlindungi dari segala kejahatan sampai sore hari, dan jika
dibaca 7x disore hari maka akan terlindungi sampai pagi hari. Selengkapnya dapat dibaca pada
lembar IJAZAH ini. Saat anda menerima ijazah ini, ucapkan “QOBILTU” artinya “Saya terima
(ijazah ilmu wirid ini dari Ki Umar Jogja)” dengan demikian anda dapat langsung
mengamalkannya. InsyaAllah berkah dan bermanfaat.
Testimoni
Saya ada sedikit cerita untuk amalan anti sihir ini, saya pernah cerita bahwa anak saya
terkadang menangis mendadak setiap jam 12 malam, hampir selama satu bulan, setelah saya
mengerjakan amalan ini atas izin 4JJI Alhamdulillah sekarang sudah normal kembali ki, setiap
malam saya niatkan untuk membuat pagar gaib dan meminta pertolongan dari gangguan dan
kebatilan, Alhamdulillah saya perhatikan sekarang sudah anteng (tenang) kembali. Saya mohon
ki guru tidak bosan-bosannya memberikan bimbingan dan arahan kepada saya. Salam hormat
buat ki guru, Terima kasih atas ilmu-ilmu yang sudah ki guru ajarkan kepada saya, semoga
amal baik ki guru mendapat balasan dari yang maha kuasa Aamiin.
Langkah menghitung weton dengan jumlah neptu:

 Tentukan nilai neptu dari hari kelahiran dan hari pasaran jawa pada kedua
calon mempelai tersebut.

Menghitung weton sebelum melaksanakan pernikahan, sebelumnya kita harus


tahu terlebih dahulu mengenai cocok atau tidaknya antara kedua calon
mempelai, maka oleh sebab itulah dilakukan penjumlahan hari sesuai weton
masng-masing.

Contoh penjumlahan weton:

 Calon mempelai laki-laki lahir pada Hari Jumat Kliwon berarti jumlahnya
6 + 8 = 14.
 Sedangakain calon mempelai wanita lahir pada Hari Rabu Pon berarti
jumlah 7 + 7 = 14.
 Lalu nantinya, hasil dari penjumlah weton antara lelaki dan wanita
tersebut akan dijumlahkan lagi.
 Contoh penjumlahan weton antara lelaki dan wanita: 14 + 14 = 28

Selanjutnya, dari hasil penjumlahan tersebut akan dapat diketahui. Seperti pada
di bawah ini apakah kedua calon mempelai bisa menemukan kecocokan atau
tidaknya.

1. Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)

Hasil pegat, bahwa menurut hitungan weton jawa kemungkinan pasangan akan
sering mendapatkan masalah di kemudian hari, bisa saja masalah ekonomi,
kekuasaan, perselingkuhan hingga menyebabkan pasangan bercerai.

2. Ratu(2, 11, 20, 29)

Hasil Ratu, menurut hitungan weton jawa bisa dikatakan bahwa pasangan ini
memang sudah jodohnya. Karena didalam kehidupan nanti keluarganya akan
sangat dihargai dan disegani oleh tetangga maupun masyarakat sekitar. Bahkan
banyak orang yang iri hati karena keharmonisannya dalam membina rumah
tangga.

3. Jodoh (3, 12, 21, 30)

Hasil Jodoh, menurut hitungan weton jawa pasangan ini memang beneran cocok
dan berjodoh. Karena dapat saling menerima baik kelebihan atau
kekurangannya. Selain itu rumah tangganya dapat rukun sampai tua nanti.

4. Topo (4, 13, 22, 31)

Hasil Topo, menurut hitungan jawa di gambarkan dalam membina rumah


tangga nanti akan mengalami kesusahan di awal, tetapi akan bahagia di akhir
nanti. Masalah ini bisa saja karena masalah ekonomi dan masih banyak lagi.
Namun ketika sudah mempunyai anak dan cukup lama berumah tangga, di hari
itulah kehidupanya akan menjadi sukses dan bahagia.

5. Tinari (5, 14, 23, 32)


Hasil Tinari, menurut hitungan weton jawanya berarti akan menemukan
kebehagaiaan dimasa nanti. Selain itu gampang dalam mencari rezeki dan sering
mendapatkan keberuntungan.

6. Padu (6, 15, 24, 33)

Hasil Padu, menurut hitungan weton jawa digambarkan dalam berumah


tangganya nanti akan sering mengalami sebuah pertengkaran. Namun tidak
sampai mengarah ke seuah perceraian. Masalah pertengkaran ini digambarkan
hanya masalah yang sifatnya cukup sepele.

7. Sujanan (7, 16, 25, 34)

Hasil sujanan, menurut hitungan weton jawa digambarkan bahwa dalam


berumah tangganya nanti akan mengalami sebuah pertengkaran, bisa saja kerana
perselingkuhan yang terjadi yang di mulai dari pahak laki-laki atau si
perempuan.

8. Pesthi (8, 17, 26, 35)

Hasil Pesthi, menurut hitungan weton jawa digambarkan bahwa dalam berumah
tangganya nanti akan selalu rukun, tenteram, adem ayem hingga tua nanti.
Meskipun ada masalah, namun tidak akan bisa merusak keharmonisan
keluarganya.

Hasil dalam penjumlahan tersebut, hari dan weton pasangan yang berjumlah
28 berarti ia jatuh pada PEGAT.
8 kategori dari hasil perhitungan antara lain:

1. Pegat artinya akan banyak atau sering menemui masalah pada rumah tangganya yang berujung
pada perceraian.

2. Ratu artinya akan jodoh sekali. Dihormati oleh tetangga, orang sekitar, dan orang lain. Banyak
orang yang iri dengan keharmonisannya.

3. Jodoh artinya masing-masing pasangan akan sangat cocok. Bisa menerima kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Rumah tangga lancar sampai tua.

4. Topo artinya akan menemui banyak masalah pada awalnya tetapi akan beroleh kenikmatan
pada akhirnya.

5. Tinari artinya akan mudah dalam mencari rezeki dan tidak akan pernah hidup kekurangan.
Akan sering menemui keberuntungan.
6. Padu artinya akan sering cekcok tentang masalah apapun. Tetapi tidak sampai pada perceraian

7. Sujanan artinya akan sering menemui masalah tentang perselingkuhan antara keduanya atau
salah satu dari mereka.

8. Pesthi artinya didalam rumah tangga bakal rukun dan adem ayem sampai tua. Meskipun ada
sedikit masalah, tetapi tidak akan sampai merusak keharmonisan.

Weton Sisa Neptu


Sisa  1            = Wasesasegara

Wasesasegara yang berarti memiliki watak yang sabar, pemaaf, berbudi luhur,
dan berwibawa.

Sisa  2            = Tunggaksemi

Tunggaksemi yang berarti rezekinya akan di permudahkan dan dilancarkan.

Sisa  3            = Satriya wibawa

Satriya wibawa yang berarti memperoleh kemuliaan dan keluhuran yang amat
tinggi.

Sisa  4            = Sumur  sinaba

Sumur sinaba yang berarti banyak orang yang datang ingin berguru dan
meminta ilmu.

Sisa  5            = Satriya wiring

Satriya wiring yang berarti sering sekali mengalami duka cita. Baik
kesusahannya, hingga sering malu akibat tindakannya sendiri. Dalam buku
primbon jawa kuno, untuk menolak balak ini bisa melakukan pememotongan
pada ayam ketika saat ijab Kabul.

Sisa  6            = Bumikepetak

Bumikepetak yang berarti hatinya sangat lapang, banyak mengalami cobaan dan
rintangan dalam hidupnya, selain itu sifat ini pekerja keras.

Biasanya untuk menolak hal ini dapat melakukan sebuah penguburan tanah
ketika saat akan ijab Kabul.
Sisa  7            = Lebu ketiup angin

Lebu ketiup angin yang berarti sulit mencapai cita-cita, sering mendapatkan
kesusahan, dan sering berpindah-pindah rumah.

Dalam sebuah buku primbon jawa untuk menghilngkan hal ini, dapat dilakukan
dengan cara menabur debu ketika saat akan ijab Kabul. Tujuannya untuk
menolak bala seperti tadi yang sudah disebutkan.

Hasil dari Penjumlahan Weton

PEGAT 19 JODOH

RATU 20 TOPO

JODOH 21 TINARI

TOPO 22 PADU

TINARI 23 SUJANAN

PADU 24 PESTH

SUJANAN 25 PEGAT

PESTHI 26 RATU

PEGAT 27 JODOH

RATU 28 TOPO

JODOH 29 TINARI

TOPO 30 PADU

TINARI 31 SUJANAN

PADU 32 PESTHI

SUJANAN 33 PEGAT

PESTHI 34 RATU

PEGAT 35 JODOH

RATU 36 TOPO
Neptu Bulan dan Tahun Jawa
Dari jaman dahulu masyarat jawa, selain memperhatikan hitungan weton hari
lahirnya atau hari pasaran jawa, juga masyarakat jawa sangat memperhatikan
neptu hitungan bulan dan tahun kelahiran.

Namun pada jaman sekarang ini hitungan bulan maupun tahun sudah jarang
digunakan untuk menentukan nasib atau jodohnya.

Biasanya sebagian orang Jawa masih sering menggunakan neptu bulan dan
tahun sebagai alat untuk menghitung waktu musim tanam, musim hujan, musim
kemarau, dan banyaknya ikan tangkapan bagi para nelayan.

Berikut adalah nilai neptu bulan dan tahun Jawa berdasarkan hitungan adat
jawa:

Bulan Nilai Tahun Nilai

Sura 7 Alip 1

Sapar 2 Ehe 5

Maulud 3 Jimawal 3

Bada Maulud 5 Je 7

Jumadil Awal 6 Dal 4


Jumadil Akhir 1 Be 2

Rejeb 2 Wawu 6

Ruwah 4 Jimakhir 3

Pasa 5 – –

Sawal 7 –

Sela 1 – –

Besar 3 – –
Hitungan Weton Ketemu 25
Menurut hitungan jawa, salah satu weton jodoh yang harus dihindari adalah
weton jodoh yang apabila jika jumlah neptunya dari pasangan bertemu dengan
hasil jumlah weton 25.

Primbon Jawa percayainya, bahwa pasangan yang mempunyai jumlah neptu 25


akan sering mendapatkan kesialan dalam berumah tangga.

Mungkin diluar ada banyak pasangan yang jumlah neptunya berjumlah 25.
Berdasarkan dari perhitungan tersebut, biasanya para tetua atau sesepuh jawa
akan menyarankan untuk berpisah saja sebelum acara pernikahan dilaksanakan,
semua itu agar terhindar dari kesulitan atau bahaya yang akan terjadi
dikemudian hari.

Namun jika kedua pasangan tersebut memang sudah memiliki keyakinan yang
amat kuat, hal apapun tentunya dapat diatasi.
Cara Mengatasi Weton Neptu 25
Solusi untuk menyiasati masalah ini yakni dengan menghitung hari pernikahan
yang jatuh pada tanggal bernilai Satriya Wibowo. Tanggal akad Satriya
Wibowo inilah yang dapat dipercaya dan mampu menolak balak serta mampu
menggugurkan semua kesialan atau ketidak baikan tersebut.

Tanggal yang dimana memiliki arti Satriya Wibowo, biasanya akan jatuh di
weton yang memiliki jumlah neptu 13 seperti hari weton Sening Pahing, Kamis
Legi, Jumat Pon, Sabtu Wage dan Minggu Kliwon. Selain itu, pilihlah bulan
yang menurutnya terbaik dan hindarilah bulan Suro.
Usaha yang Cocok Menurut Hari Lahir
Berikut jenis usaha yang cocok menurut hari lahir.

Semoga bermanfaat dan menjadi jalan ikhtiar untuk selalu bersyukur dan
berdo’a.

Dalam mencari nasib dan pekerjaan untuk memperbaiki dan mempertahankan


kehidupan:
SENIN

Sesuai hitungan jawa, orang yang lahir di hari senin tentunya memiliki neptu 4.
Dalam sebuah buku primbon jawa dikatakan bahwa angka 4 adalah sifat yang
mewakili firasat air.

Sedangkan untuk usaha yang cocok berdasarkan hari lahirnya yakni hari senin
adalah berdagang barang yang dijadikan sebagai kebutuhan pokok pada
manusia contoh sembako, sayuran, air, ikan, daging, bumbu dapur.

 SELASA

Orang yang lahir di hari selasa memiliki neptu 3. Dalam sebuah buku primbon
jawa bahwa angka 4 adalah kelahiran yang memiliki firasat bumi.

Sedangkan untuk usaha yang cocok menurut hari lahir selasa yakni berdagang
barang yang menjadi kebutuhan dalam rumah tangga seperti perabotan rumah
tangga, alat dapur, lemari, kursi, tas, dompet kendaraan dan lainya.

 RABU

Orang yang lahir di hari rabu memiliki neptu 7. Dalam buku primbon jawa
angka 7 adalah kelahiran yang memiliki firasat angin.

Sedangkan untuk usaha yang cocok menurut hari lahir ini adalah dengan cara
berjualan atau berdagang hewan ternak contoh seperti ayam, bebek, kambing,
sapi, kerbau, ikan, dan burung.

 KAMIS

Orang yang lahir di hari kamis memiliki neptu 8. Dalam buku primbon jawa
angka 8 adalah kelahiran yang memiliki firasat api.
Sedangkan untuk usaha yang cocok yakni dengan cara berdagang atau berjualan
buah-buahan seperti mangga, apel, jeruk, salak, semangka, dan masih banyak
lagi.

 JUM’AT

Orang yang lahir di hari jum’at memiliki neptu 6. Dalam buku primbon jawa
angka 6 adalah kelahiran yang memiliki firasat awan.

Sedangkan untuk usaha yang cocok berdasarkan hari lahir jum’at yakni dengan
cara berdagang barang yang menjadi barang aksessoris pada manusia contoh
usaha yang cocok seperti seperti jual beli emas, perak, intan, berlian, gelang,
kalung, baju, celana, dan lainya.

 SABTU

Orang yang lahir di hari sabtu neptunya 9. Dalam buku primbon jawa angka 9
adalah kelahiran yang memiliki firasat langit.

Sedangkan untuk usaha yang cocok dihari lahir sabtu adalah dengan cara
berdagang barang elektronik, kendaraan, atau membuka usaha bengkel.

 MINGGU

Orang yang lahir di hari minggu neptunya 5. Dalam buku primbon jawa angka 5
adalah kelahiran yang memiliki firasat matahari.

Sedangkan untuk usaha yang cocok di hari lahir minggu adalah dengan cara
berdagang makanan, minuman, membuka warung makan, dagang kue, roti, es,
warung jajanan, dan msih banyak lagi.
Primbon Jawa Weton dan Watak

Berikut penjelasa mengenai sifat, watak dan karakteristik pada seseorang


berdasarkan hari lahir atau weton menurut pasaran jawa. Pada sebuah pasaran
jawa yang dimulai dari “Manis, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon”. Sedangkan
untuk hari dimulai dari “Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan
Minggu”.
Dari total keseluruhan ada 35 hari berdasarkan pasaran jawa dan semuanya itu
tentunya memiliki arti tersendiri. Oleh karena itu primbon jawa akan mengulas
satu per satu, mulai dari hari:
1. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 7

Nilai weton neptu 7 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Selasa Wage

Orang dengan neptu 7 bisanya memiliki watak yang sempit hatinya, pemalas,
sering ingkar janji terhadap wanita, bahkan sering berbuat gegabah, dan bila
berkacapan pembicaraanya sedikit tersendat-sendat.
2. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 8

Nilai weton neptu 8 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Senin Wage
 Selasa Legi

Orang dengan neptu 8 bisanya memiliki watak yang mudah panas hati, dengki,
sering bermuka masam, dan jika bertengkar perbicaraanya sering berakibat
celaka.

Dalam istilah primbon, watak ini disebut dengan berlaku seperti bumi.
3. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 9

Nilai weton neptu 9 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Minggu Wage
 Senin Legi

Orang dengan neptu 9, bisanya memiliki watak yang lincah, suka berpindah-
pindah, sikapnya lebih mementingkan isi perutnya sendiri, dan tidak mudah
terkena guna-guna (kebal).

Dalam istilah primbon, watak ini disebut dengan berlaku seperti api.
4. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 10
Nilai weton neptu 10 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Selasa Pon
 Jumat Wage
 Minggu Legi

Orang dengan neptu 10, biasanya memiliki watak yang pendiam, tidak mudah
marah, cerdas, daya tangkapnya tinggi, dan jika menjadi seorang dukun atau
paranormal tidak mudah ditanyai.

Dalam istilah primbon, watak ini disebut dengan berlaku seperti pelangi.
5. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 11

Nilai weton neptu 11 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Senin Pon
 Rabu Wage
 Selasa Kliwon
 Jumat Legi.

Orang dengan neptu 11, bisanya memiliki watak yang pemberani, tidak punya
malu, mudah tersinggung, suka menjual barang-barang.

Dalam istilah primbon, watak ini disebutnya dengan berlaku seperti bunga.
6. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 12

Nilai weton neptu 12 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Minggu Pon
 Kamis Wage
 Senin Kliwon
 Rabu Legi
 Selasa Pahing

Orang dengan neptu 12, bisanya memiliki watak yang penerima, pandai, bahkan
banyak orang suka kepadanya, dan bila bekerja mudah, namun dalam berumah
tangganya sering kehilangan.
Dalam istilah primbon, watak ini disebut dengan berlaku seperti jin.
7. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 13

Nilai weton neptu 13 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Jumat Pon
 Sabtu Wage
 Minggu Kliwon
 Kamis Legi
 Senin Pahing

Orang dengan jumlah neptu 13, bisanya memiliki watak yang tidak mempunyai
perasaan, namun hatinya lemah lembut, berlaku baik terhadap saudara-
saudaranya, dan berjiwa petualang (suka jelajah).

Dalam istilah primbon, watak ini disebut dengan berlaku seperti bintang.
8. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 14

Nilai weton neptu 14 hanya dimiliki oleh orang yang lahir di hari:

 Rabu Pon
 Jumat Kliwon
 Sabtu Legi
 Minggu Pahing

Orang dengan jumlah neptu 13, bisanya memiliki watak yang serba mau,
apapun bisa lakoninya, berbakti, mudah mendapatkan kebahagiaan, cerdas,
disegani, lemas hatinya, namun pemalas.

Dalam istilah primbon, watak ini disebutnya dengan berlaku seperti bulan.
9. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 15

Nilai weton neptu 15 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Kamis Pon
 Rabu Kliwon
 Jumat Pahing
Orang dengan jumlah neptu 15 bisanya memiliki watak yang suka merintah-
merintah, keras hati, tidak mau kurang makanan, banyak temannya, dan jika
berumah tangga mudah bertengkar.

Dalam istilah primbon, watak ini disebutnya dengan berlaku seperti matahari.
10. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 16

Nilai weton neptu 16 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Sabtu Pon
 Kamis Kliwon
 Rabu Pahing

Orang dengan jumlah neptu 16 bisanya memiliki watak yang lemah, jika
berbicara banyak manfaatnya, sopan santun, apa yang diciptakannya dapat
terlaksana, namun jika marah tidak ada yang bisa menghalang-halanginya.

Dalam istilah primbon, watak ini disebutnya dengan berlaku seperti air.
11. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 17

Nilai weton neptu 17 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Sabtu Kliwon dan


 Kamis Pahing.

Orang dengan jumlah neptu 17, bisanya memiliki watak yang pendiam, lambat
dalam bekerja, bila memberi nasehat mudah dituruti, kurang pergaulan.

Dalam istilah primbon, watak ini disebutnya dengan berlaku seperti bumi.
12. WATAK BERDASARKAN WETON NEPTU 18

Nilai weton dengan jumlah neptu 18 hanya dimiliki oleh orang yang lahir dihari:

 Sabtu Pahing.

Orang dengan jumlah neptu 18, bisanya memiliki watak yang mudah panas,
namun baik pembicaraanya, dan jika sudah bertengkar menjadi sangat berani,
tetapi mudah mengalah juga.
Dalam istilah primbon, watak ini disebutnya dengan berlaku seperti api.
Arti Weton Kelahiran

 Jumat Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir pada hari jumat legi
cenderung bersifat jujur.

 Sabtu Pahing

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Sabtu Pahing
memiliki sifat mudah emosi.

 Minggu Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir dihari minggu pon
memiliki sifat mudah sensitif.

 Senin Wage

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Senin Wage
digambarkan akan jauh dari hal-hal yang memalukan.

 Selasa Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Selasa
Kliwon memiliki sifat yang sangat ramah.

 Rabu Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Rabu Legi
memiliki sifat sopan santun, bertata krama dan berpegang teguh terhadap
falsafah hidupnya.

 Kamis Pahing
Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Kamis Pahing
mereka memiliki cita-cita besar serta semangat juang yang besar demi
mewujudkanya.

 Jumat Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Jumat Pon
perlu lebih banyak bergaul terhadap orang-orang sekitar. Konon bahwa mereka
digambarkan berpembawaan tenang, serius dan bijaksana dalam berbicara.

 Sabtu Wage

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Sabtu Wage
memiliki sifat yang teguh terhadapa pendiriannya, namun mudah naik darah
apabila rencananya tidak dapat berjalan sesuai dengan keinginanya.

 Minggu Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Minggu
Kliwon memiliki sifat yang pendiam, nemun memiliki pendirian yang tegas,
serta kemauan yang keras.

 Senin Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Senin Legi
memiliki sifat yang suka berkeliling dan melihat dunia luar, entah secara fisik
atau secara intelektual.

 Selasa Pahing

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Selasa
Pahing, mereka meiliki sifat yang santai dan mudah menerima orang lain
dengan apa-adanya.

 Rabu Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Rabu Pon,
akan banyak mengalami keberuntungan dan tidak mudah putus asa.

 Kamis Wage
Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Kamis Wage
biasanya memiliki cita-cita yang sangat tinggi.

 Jumat Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Jumat
Kliwon. Merekan memiliki sifat yang sabar dan murah hati.

 Sabtu Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Sabtu Legi.
Memiliki sifat yang mudah dan gemar terhadap gaya hidup yang santai dan
mewah.

 Minggu Pahing

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Minggu
Pahing. Bahwa mereka memiliki kemampuan yang memang mengagumkan
dalam bidang apa saja yang digelutinya.

 Senin Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Senin Pon.
Memiliki sifat yang penuh kontradiksi.

 Selasa Wage

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Selasa Wage.
Memiliki sifat yang lebih suka membesar-besarkan dirinya sendiri.

 Rabu Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Rabu Kliwon.
Memiliki sifat yang gemar berfikir, sikap yang lembut disertai dengan gaya
duniawi yang mempesona.

 Kamis Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Kamis Legi.
Memiliki cita-cita yang mulia dan bernilai tinggi.
 Jumat Pahing

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Jumat Pahing.
Memiliki sifat pandai pembicara, menyenangkan, bercita-cita tinggi, dan jujur.

 Sabtu Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Sabtu Pon.
memiliki sifat ego yang besar dan memiliki rasa ingin menjadi penguasa dalam
sekitar lingkunganya.

 Minggu Wage

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Minggu Wage
konon mereka memiliki sifat yang pemurah dan mudah menaruh iba.

 Senin Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Senin
Kliwon. Mereka memiliki sifat pengabdian yang tulus terhadap “Kehormatan
keluarganya”.

 Selasa Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Selasa Legi.
Memiliki sifat kepribadian yang sangat kuat.

 Rabu Pahing

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Rabu Pahing.
Memiliki sifat yang suka mempertimbangkan segala urusanya sebelum
melakukan tindakan.

Sifat inilah mungkin terlihat cukup santai, namun jangan terkecoh!

 Kamis Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Kamis Pon.
Memiliki sifat yang bercita-cita tinggi dan tujuanya mulia dalam berusaha untuk
mewujudkanya.
 Jumat Wage

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Jumat Wage.
Memiliki sifat yang terkenal atas kebaikanya dalam mengasihi dan mudah
menaruh iba terhadap sesama.

 Sabtu Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Sabtu
Kliwon. Memiliki sifat yang ramah, sopan, dan mudah terkesan.

 Minggu Legi

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Minggu Legi.
Memiliki sifat yang tegas dan pendiam.

 Senin Pahing

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Senin Pahing.
Memiliki sifat yang suka menyampaikan pendapat dengan cara tegas, dan tidak
mudah terpengaruh oleh omongan orang lain.

 Selasa Pon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Selasa Pon.
Memiliki sifat yang lebih menyukai kemewahan.

 Rabu Wage

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Rabu Wage.
Memiliki sifat yang baik hati dan ramah hati.

 Kamis Kliwon

Menurut hitungan primbon jawa, konon mereka yang lahir di hari Kamis
Kliwon. Memiliki sifat perencana-cana besar dalam hidupnya.

Selain itu, kalian dapat juga mempelajari Urutan-urutan Bulan dalam Kalender
Jawa dan Hijriyah yang mungkin dapat menjadi rujukan dalam menentukan
bulan untuk hari bahagiamu.
Demikian pembahasan kali ini mengenai cara menghitung weton jawa untuk
pernikahan sesuai dengan adat jawa yang ditulis dalam sebuah primbon.

Kita dapat menjadikan semeua itu sebagai pengetahuan atau wawasan apa itu
neptu hari kelahiran atau neptu hari pasaran jawa.

Upacara Wetonan
Upacara Wetonan merupakan upacara ada suku Jawa yang memiliki nama lain wedalan. Upacara
ini masih lestari hingga saat ini terutama bagi masyarakat suku Jawa dan populer pada daerah Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Wetonan mempunyai arti keluar, dalam upacara ini merupakan peringatan
bagi lahirnya seseorang. Peringatan ini bermaksut untuk mendoakan bagi sang bayi agar terhindar
dari berbagai bahaya dan mendoakan memiliki panjang umur dan juga keberkahan. “Slametan iki
kanggo dongakne wong sing di ton;i ben slamet, waras, pinter lan opo wae sing dilakoni iso
lancar” hal memiliki arti dalam bahasa indonesia yaitu slametan wetonan memiliki makna atau tujuan
dalam mendoakan orang yang diwetoni atau diperingati dalam hari lahir tersebut supaya Tuha yang
Maha Esa memmberikan limpahan keselematan, kesehatan diri, kepintaran dan harapan pada hal-
hal atau apapun yang dilakukan dapat lancar tanpa suatu kendala.[1] Makna secara umum bahwa
slametan tersebut memiliki arti doa untuk suatu kondisi maupun keadaan bagi seseorang yang
diwetoni atau diperingati hari lahirnya tersebut memiliki situasi dan kondisi yang sejahtera, tenteram
dan bebas dari halangan atau gangguan makhluk yang tidak tampak maupun makhluk yang tampak,
hal ini yang akan memunculkan suatu kondisi yang dapat disebut dengan aman atau dalam bahasa
jawa yaitu slamet.[2]
Slametan Wetonan dalam kegiatan ini dilakukan pada saat hari lahir ketika 35 hari sekali. Bagi
Masyrakat Jawa tradisi ini sangatlah perlu untuk mengena weton seseorang yang lahir, hal ini dilihat
dari Kalender Jawa. Masyarakat Jawa perlu mengetahui tanggal, bulan dan tahun lahir, entah dilihat
dalam kalender Masehi atau Kalender Jawa dikarenakan hal ini untuk melihat tanggal sebagai tanda
Weton seseorang tersebut. Hari dan tanggal seseorang yang lahir dalam kalender Jawa atau
disebut dengan weton ini terjadi ketika selapan hari. Masyrakat Jawa biasanya melakukan upacara
wetonan ini ketika setelah pukul enam sore, hal ini berkaitan tentang kepercayaan masyarakat Jawa
jika sistem penanggalan dilhat dari kalender sistem rembulan.[3]
Hari ulang tahun sama halnya dalam masyrakat Jawa disebut juga dengan istilah Wetonan, namun
berbeda dengan hari ulang tahun yang diselenggarakan satu tahu sekali. Upacara Wetonan atau
Slametan ini bisa terjadi dari 9 kali hingga 10 kali dalam setahun. Sesuai dengan paragraf
sebelumnya jika tanggal wetonan terhitung dalam kalender sistem rembulan atau penanggalan
jawa. Siklus dalam penanggalan Jawa ini berlangsung setiap 35 hari. Dalam kalender Jawa tersebut
memiliki 5 hari yakni Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing. Maka dalam kalender Masehi terdapat
hari yaitu dari hari Senin Wage, Selasa Wage, Selasa Legi dan seterusnya. Ketika lahir pada hari
Sabtu Kliwon, maka akan ada hari weton pada hari tersebut pada setiap 35 hari pada penanggalan
Jawa.
Setiap hari dalam kalender Jawa, masyrakat Jawa sendiri memiliki kepercayaan tersendiri dari
masing-masing karakter dalam hari tersebut. Hal ini terkadang mirip seperti karakteristik dalam
suatu zodiak. Slametan Wetonan ini tidak diketahui bermula dari kapan, hal ini dikarenakan tradisi
ini emang tumbuh dari masyarakat Jawa kuno atau dari nenek moyang Suku Jawa, keyakinan ini
tumbuh dalam suatu kepercayaan yang biasa disebut dengan kepercayaan Kejawen. pelaksanaan
wetonan ini memiliki suatu adat istiadat yang memiliki karakteristik berbeda dari masing-masing
daerah walaupun sebenarnya nilai dan tujuan dari upacara wetonan ini sama yaitu memohon
keselamatan. Peringatan wetonan dalam beberapa daerah ada yang melakukan perayaan wetonan
ini dengan bermeditasi, dengan cara berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui cara meditasi
mengheningkan cipta. Ada juga perayaan kecil-kecilan dengan mengundang tetangga ataupun
teman-teman dekat saja dengan suguhan makanan seperti layaknya peringatan hari ulang tahun
yaitu adanya kegiatan makan bersama. Dalam beberapa daerah atau beberapa keluarga ada juga
merayakan wetonan dengan perayaan yang besar seperti mengundang sanak saudara, teman-
teman, dan tetangga yang dikenal satu desa layaknya seperti tamu pesta pernikahan bagi
masyrakat Jawa. Terdapat juga acara sosial yaitu berbagi suatu cerita, saling mendengarkan,
memberikan suatu masukan atau saran, dan saling berbagi tawa antara satu dengan yang lain.
Acara wetonan tidak luput dari suatu doa yang bertujuan untuk mengheningkan cipta kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar diberikan suatu kelancaran hidup, kesehatan, rejeki, dan bahagia bagi
seseorang yang memperingati acara Wetonan tersebut.
Dalam sebagain masyarakat Jawa kuno atau masyarakat Jawa tradisional meyakini bahwa wetonan
ini merujuk pada upacara atau slametan bagi menemui saudaranya yang berjumlah 9 yang terlahir
dari rahim seorang ibu. Kesembilan itu yakni kesatu sampai empat menghadap kiblat, kelima dan
keenam sedulur tuwo dan kawah putih (bayi lahir kedunia), ketujuh ari-
ari, kedelapan raga, kesembilan Jiwa. Pada daerah-daerah tertentu upacara ini juga disebut dengan
istilah rasulan yang memiliki arti Upacara Wetonan atau Slametan Wetonan. Upacara wetonan tidak
hanya berdoa dalam permohonan keselamatan dan kelancaran dalam kehidupan kedepan, namun
juga rasa syukur atas hari kelahiran yang diberikan dari Tuhan Yang Maha Esa dan memperingati
kenangan akan hari kelahiran.
Dalam upacara wetonan terdapat beberapa sajian makanan yang umumnya di suguhkan bagi para
tamu yang diundang dalam acara wetonan tersebut diantaranya terdapat tumpeng, pisang, ayam
ingkung, gudangan yang terbuat dari sayuran dan pelas serta jenang abang, putih juga untuk sing
momong jiwa, raga. Masyrakat suku Jawa memperingatin acara wetonan ini secara faktor internal
sebagai sarana dalam melestraikan adat istiadat suku Jawa, walaupun beberapa masyrakat suku
Jawa ada yang telah melupakan acara wetonan ini. Acara wetonan ini juga diartikan sebagai sarana
untuk bersedekah. Terdapat juga suatu kepercayaan jika masyarakat suku Jawa tidak memperingati
upacara wetonan maka akan terjadi suatu hal-hal yang tidak diinginkan seperti suatu hal yang
buruk, dalam menjauhkan dari suatu kejadian buruk dan sebagai benteng atau tolak bala, maka
masyrakat suku Jawa mengadakan acara wetonan. Namun seiring dengan perkembangan zaman
dan perkembangan agama seperti dalam kalimat pada tujuan sebelumnya jika wetonan sebagai
sarana untuk sedekah. Wetonan bagi masyrakat suku Jawa sebagai suatu faktor yang memiliki arti
terhadap pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa dikarenakan terdapat keyakinan dalam berdoa
untuk memohon suatu kemudahan ataupun keselamatan dan keberkahan.
Wetonan memiliki suatu kaitan dengan kosmologi Jawa. Dalam hal ini mengartikan Endraswara
yang memiliki gambaran terhadap weton dalam hubungan dengan perhitungan hari (numerology)
Jawa berjumlah tujuh, lalu disebut dengan dina pitu, dan pasaran berjumlah lima disebut pasaran
lima. Atau sering disebut dengan dina lima dina pitu. Keduannya akan menentukan weton
dina (hidupnya hari dan pasaran).
Dalam suatu perayaan masyarakat suku Jawa juga identik dengan nomor angka tujuh. Hal ini
terhubung atau terkait dengan sinergi terhadap pitulungan yaitu harapan bantuan dari Tuhan Yang
Maha Kuasa dikarenakan pitulangan memiliki rangkaian depan kata pitu yang berarti tujuh. Angka
tujuh ini memiliki penerapan seperti terdapat tujuh jenis bubur dalam suatu perayaan seperti bubur
merah, bubur putih, bubur merah silang putih, bubur putih silang merah, bubur putih tumpang
merah, bubur merah tumpang putih, dan baro-baro yaitu bubur putih ditaruh sisiran (irisan) gula
merah dan parutan kelapa secukupnya.
Selain itu ada juga sayuran 7 rupa yaitu, kacang panjang, kangkung, kubis, kecambah/toge yang
panjang, wortel, daun kenikir, dan bayam. Selanjutnya, menyiapkan Jajan pasar seperti, wajik yang
memiliki arti berani dalam kebenaran (wani tumindak becik), gedhang ijo, sukun artinya supaya
saling rukun (supaya rukun), nanas yang berarti orang hidup jangan sembarangan dalam memakan
sesuatu atau bertindak sewenang-wenag (wong urip aja nggragas), dhondong yaitu jangan
kebesaran atau kebanyakan berbicara (aja kegedhen omong), jambu yaitu jangan membicarakan
suatu keburukan (ojo ngudal barang sing wis mambu), jeruk yaitu artinya luar dalam harus baik atau
sesuai (jaba jero kudu mathuk).
Dalam upacara wetonan dan perayaan dalam suku Jawa adanya kembang setaman yang tidak
hanya satu macam bunga saja namun bermacam-macam kembang seperti, bunga mawar (awar-
awar selalu tawar  dari nafsu yang negatif),  bunga melati (melat-melat ning ati selalu  eling lan
waspada), bunga kanthil supaya tansah kumanthil hatinya selalu terikat oleh tali rasa dengan para
leluhur yang menurunkannya, kepada orang tua dengan harapan agar anaknya selalu berbakti
kepadanya, dan bunga kenanga.
Masyarakat Jawa memang tidak bisa dipisahkan dari simbol-simbol yang melingkarinya. Secara
umum, terdapat bunga tiga warna atau lima warna, dan simbol-simbol lain yaitu bubur merah, bubur
putih, tumpeng, nasi gulung pisang, minyak wangi, kemenyan dan dupa. Simbol tersebut sangat
lazim dalam setiap ritual di Jawa (Budiharso, 2014: 171).
Saat ini wetonan tidaklah menjadi suatu budaya yang dilestarikan kembali oleh masyarakat Jawa.
Bahkan tradisi yang sudah ada lama ini seakan-akan hilang, dapat dikatakan bahwa tradisi ini sudah
mulai mengalami pergeseran bahkan pendangkalan sehingga unsur pendidikan moralitas dalam
peristiwa tradisi wetonan tidak lagi diketahui oleh masyarakat masa kini.
Mungkin kerumitan dalam menyiapkan sarana yang dibutuhkan ini penyebabnya. Sehingga
masyarakat sekarang khususnya Jawa sendiri lebih memilih perayaan yang secara praktis dan lebih
menarik seperti pesta ulang tahun daripada wetonan. Perhitungan kelahiran Jawa pun tergantikan
oleh perhitungan kelahiran berdasarkan Masehi.
Padahal, kalau kita ketahui, simbol-simbol yang ada di dalamnya slametan weton sudah mewujud
dalam inti masyarakat Jawa. Ia memantapkan ritual ini untuk mengetahuinya sendiri melalui
kelahirannya, sebelum bertemu Tuhan Sang Pencipta.

Doa dalam Wetonan


Pada masyarakat Jawa do’a ini di bacakan dalam bahasa Jawa atau hampir sama dengan niat dan
keinginan yang ingin mereka peroleh ketika melakukan Slametan Weton. “Niki sampeyan sekseni
nggeh, asale pasang jenang pethak jenang abrit niki ngleresi tone erna diweruhi mbok’e ibu bumi
bapa’e kuasa, asale pasang jenang pethak jenang abrit lan sedoyo buceng niki dongakne sageto
angen-angen asale sekolah anak erna niki pinter nggeh, mugi-mugi sedoyo buceng niki saget jejeg
mantep bakale angen-angen si erna lan diparingi seger kewarasan anak kulo erna sing sekolah niki
saget disekseni nggeh, dongane kabul slamet”. Semua orang yang ada atau mengikuti Slametan
Weton sebagai saksinya, bahwa pembuatan jenang putih dan jenang merah ini karena untuk
memperingati hari lahirnya Erna (orang yang diperingati hari lahirnya) yang diketahui oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa, semua yang ada seprti tumpeng, bothok pelas dan jenang ini semoga sebagai
simbol untuk mendo’akan Erna agar pintar dalam bersekolah, mempunyai pendirian yang kuat,
selalu diberi kesehatan, semoga do’a yang dipanjatkan bisa terkabulkan. Ketika do’a ini dibacakan
oleh salah satu anggota keluarga yang tertua, maka anggota keluarga lainnya menjawab setiap do’a
yang dibacakan tersebut dengan jawaban nggeh atau secara sederhana adalah mengucapkan
amin.

Kepercayaan
Masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi yang tetap terjaga. Mereka menganggap tradisi
nenek moyang adalah warisan yang sangat bernilai dan harus tetap dipertahankan. Menurut
Budiono Heru sutoto (dalam Siti Fatimah, 2013) mengatakan bahwa suku bangsa Jawa pada zaman
purba mempunyai pandangan hidup Animisme, suatu kepercayaan adanya roh atau jiwa pada
semua benda, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan juga manusia sendiri.
Menurut Koentjaraningrat (1984:355) Orang Jawa masih mengadakan suatu upacara yang penting,
yaitu yang diadakan pada waktu seorang bayi berumur 35 hari. Upacara nyelapani (dari
kata selapan = tigapuluh lima) jatuh pada hari weton yang pertama, yaitu kombinasi dari suatu hari
tertentu dalam pekan lima hari dan suatu hari tertentu dalam pekan tujuh hari, yang berulang setiap
35 hari. bagi orang Jawa weton itu kelak akan sangat penting untuk mengadakan perhitungan,
antara lain untuk menentukan tanggal pernikahan dari hari-hari penting lainnya, tetapi juga dalam
hal aktivitas ilmu ghaib.
Menurut orang Jawa, seseorang yang sering dibuatkan slametan weton secara rutin sesuai
waktunya, biasanya hidupnya lebih terkendali, lebih berkualitas atau bermutu, lebih hati-hati, tidak
liar dan ceroboh, dan jarang sekali mengalami sial. Menurut Sainem (Wawancara, 2 Desember
2015): “Kabeh wong iku duweni wetone dhewe-dhewe lan kudu di ton’i, nak ora di ton’i wong iku
bakal loro”. Setiap orang itu mempunyai weton sendiri-sendiri dan mereka harus memperingatinya
dengan melaksanakan slametan weton, karena jika tidak orang tersebut pasti akan sakit. Biasanya
ini terjadi ketika seseorang lupa melakukan slametan weton untuk dirinya sendiri. Sainem
(Wawancara, 2 Desember 2015) juga mengatakan bahwa: “Yen wong iku loro amergo wes kelalen
ora di ton’i, sekaren kembang kerah macan ono ning gone lah mendem ari-arine”. Apabila
seseorang itu sakit akibat lupa tidak melaksanakan slametan weton, maka salah satu anggota
keluarga harus nyekar dengan kembang kerah macan di tempat ari-ari orang yang sakit itu
dikubur. Kembang kerah macan ini terdiri dari bunga mawar, bunga kantil, daun pandan dan bunga
kenanga.

Filosofi
Tradisi Jawa yang banyak berkembang saat ini sebenarnya merupakan tradisi turun temurun dari
nenek moyang dengan segala kepercayaannya yang begitu kental. Mungkin bagi orang yang kurang
terbiasa mengenal, masyarakat Jawa dianggap sebagai masyarakat yang kalem atau lemah lembut,
dan dianggap terlalu mengutamakan tata krama dibandingkan dengan hal lainnya. Akan tetapi tata
krama merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Sainem (Wawancara, 2
Desember 2015) mengatakan bahwa:
“Wong jowo kwi mesti slametan, pasang sajen wes awit biyen. Kabeh di slameti, brokohan,
sepasaran, selapanan, neloni, slametan wong mati. kanggo donga jaluk slamet marang sing Kuasa,
uripe ben ayem lan tentrem”
Orang Jawa melakukan tradisi slametan, pasang sesaji sudah dari zaman dahulu. Semuanya
di slameti mulai dari brokohan, sepasaran, selapanan, neloni, slametan untuk orang yang meninggal
dan lain sebagainya. Semua itu untuk mendo’akan dan meminta keselamatan kepada Yang Maha
Kuasa agar hidupnya aman dan damai.
Menurut Suseno (dalam Sony Sukmawan) Dalam Slametan terungkap nilai-nilai yang dirasakan
paling mendalam oleh orang Jawa, yaitu nilai kebersamaan, ketetanggaan, dan kerukunan.
Pencapaian nilai-nilai ini menjadi gambaran pencapaian kehidupan yang ideal bagi masyarakat
Jawa.
“Sampun nggih derek-derek kula Sedaya, ingkang sepuh miwah ingkang enem, ingkang ageng
miwah ingkang alit, ingkang samar miwah ingkang gaib: Baiklah saudara-saudaraku semua, tua
maupun yang muda, besar maupun yang kecil, yang tersamar maupun yang gaib.
Menurut Yudi Setiyadi (2014) Weton memperkirakan kepribadian, sifat dan nasib seseorang. Meski
tidak bersifat mutlak, weton digunakan sebagai pengingat bagi orang Jawa untuk berhati-hati dalam
menjalani hidup. Filosofi hidup eling lan waspada (ingat dan selalu waspada) menjadi unsur penting
dalam pemahaman tentang weton dalam kehidupan sehari-hari orang Jawa.
Menyiapkan Bahan dalam Upacara Wetonan
Memasak nasi untuk dibuat tumpeng, banyaknya beras yang dimasak dikira-kira saja mencukupi
untuk minimal 1 keluarga. Menurut Sumarni (Wawancara, 2 Desember 2015):
Setelah nasi matang lalu dicetak menggunakan kukusan agar berbentuk kerucut seperti tumpeng,
tapi sebelumnya dilapisi dulu dengan daun pisang agar nasi tidak menempel pada kukusan dan
mengeluarkannya dari cetakanpun mudah.
Bahan lainnya yang dibutuhkan adalah sayuran. Sayuran yang dibutuhkan pada umumnya terdiri
dari kacang panjang, kangkung, kubis, kecambah/tauge yang panjang, bayam, dll. Sayuran ini akan
di buat keleman atau kulupan yang dimasak dengan cara direbus sampai matang hanya dengan air
saja tetapi jangan sampai terlalu matang. Agar tidak terlalu matang atau teksturnya menjadi terlalu
lembek, maka setelah diangkat langsung disiram dengan air dingin biasa, sehingga sayuran masih
tampak hijau segar tetapi sudah matang. Kemudian membuat sambal kambil atau kelapa sebagai
pasangannya.
Selanjutnya adalah membuat bothok dan pelas. Bothok ini dibuat dari tempe yang di potong-potong
membentuk balok kecil-kecil lalu dicampur dengan daun brambang yang telah di iris-iris terlebih
dahulu. Tidak lupa juga ditambahkan garam yang telah dihaluskan sebelumnya. Setelah selesai
semuanya dibungkus dengan daun pisang lalu di masak. Untuk pelas dibuat dari kedelai yang
ditumbuk halus, ditambahi garam lalu di bungkus seperti bothok dan di masak. Bahan terakhir
adalah Jenang, menurut Sumarni (Wawancara, 2 Desember 2015):
Jenang yang dimaksud adalah dua buah nasi putih yang dibuat membentuk sebuah gundukan dan
di taruh dalam sebuah piring dimana yang satu dibiarkan nasi putih polos dan yang satunya diberi
tambahan gula merah diatasnya.
Orang Jawa biasa menyebutnya sebagai jenang merah dan jenang putih. Setelah
selesai tumpeng diletakkan dalam sebuah wadah, bisa berupa tampah atau leseran kemudian
dikelilingi oleh sayuran dan bothok pelas.

Prosesi
ahapan pertama dari proses pelaksanaan Slametan Weton ini adalah orang yang paling tua di
dalam keluarga biasanya kakek atau nenek akan membacakan niat atau do’a dalam bahasa jawa
atau orang Jawa biasa menyebutnya ngujupne. Pembacaan niat ini berisi permintaan perlindungan
kepada Yang Maha Kuasa, agar orang yang diperingati weton atau hari lahirnya diberi kesehatan
lahir dan batin.
Tahap kedua adalah makan secara bersama-sama dengan anggota keluarga, menurut Sainem
(Wawancara, 2 Desember 2015): “wong sing di ton’i kudu mangan jenang pethak supaya diparingi
akas kewarasan saking Gusti sing kuasa”
Sebelum makan bersama orang yang dibuatkan slametan weton harus memakan jenang putih agar
diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Baru kemudian setelah itu semua anggota keluarga
makan secara bersama-sama.

Makanan Wajib
Setiap tradisi slametan khususnya bagi masyarakat Jawa akan menggunakan makanan-makanan
maupun sesaji yang dibuat sebagai salah satu unsur dalam melakukan slametan. Begitu pula
dengan slametan weton terdapat dua jenis makanan yang harus ada yaitu:
Tumpeng
Bagi orang Jawa tumpeng merupakan suatu hal yang sakral. Hampir semua slametan pada
masyarakat Jawa menggunakan tumpeng. Menurut Sainem (Wawancara, 2 Desember 2015):
“tumpeng kwi dadi puser’e, keleman karo bothok pelase ditata muteri tumpeng kanggo njaluk
pitulungane sing kuasa sing gae urip”
Nasi tumpeng putih yang melambangkan sebagai pusat dari semua energi dan di
sekeliling tumpeng ini terdapat sayuran dan bothok pelas yang memenuhi atau melingkari tumpeng.
Sayuran ini melambangkan harapan untuk mendapat pitulungan (pertolongan) Tuhan, selain itu agar
do’a yang dipanjatkan tidak terputus, seperti do’a panjang rejeki, panjang umur, dan panjang akal
atau pintar.

Jenang
Bahan kedua yang digunakan adalah dua buah jenang merah dan putih. Menurut Sainem
(Wawancara, 2 Desember 2015) bahwa:
“jenange iku ono loro, siji diarani jenang pethak utowo lanang, lan sijine jenang abrit utowo wedok”
Jenang terdiri dari dua, pertama jenang pethak atau putih yang melambangkan seorang laki-laki,
sementara jenang abrit atau merah yang melambangkan seorang perempuan. Hal ini juga
mengingatkan akan proses kelahiran kita yaitu menyatunya bapak dan ibu yang dilambangkan
dalam bentuk jenang putih (bapak) dan merah (ibu).
Begitu pula menurut Kangjeng Pangeran Harya Tjakraningrat (1980:37) bahwa:
“jenang abang, yaiku beras kajenang digulani jawa, (gula klapa).
Jenang putih, yaiku beras kajenang disanteni”
Jenang merah adalah beras yang dibuat bubur lalu diberi gula merah atau gula Jawa
sedangkan jenang putih adalah beras yang dibuat bubur dan diberi santan.
11. Apa yang dimaksud dengan Jenang ?
Jenang yang dimaksud adalah dua buah nasi putih yang dibuat membentuk sebuah gundukan dan
di taruh dalam sebuah piring dimana yang satu dibiarkan nasi putih polos dan yang satunya diberi
tambahan gula merah diatasnya.
12. Apa makna dari Jenang merah dan putih ?
Pertama jenang pethak atau putih yang melambangkan seorang laki-laki, sementara jenang
abrit atau merah yang melambangkan seorang perempuan. Dimana kedua jenang ini akan
mengingatkan bahwa kita ada di dunia ini karena kedua orang tua kita.

PENANGGALAN JAWA PRIMBON JAWA

PRIMBON JAWA LENGKAP Sistem Penanggalan Jawa Sistim Penanggalan Jawa lebih
lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap
dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati
kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh
kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata
penanggalan jawa sebagai berikut :
1. Pancawara – Pasaran; Perhitungan hari dengan siklus 5 harian :

1. Kliwon/ Kasih
2. Legi / Manis
3. Pahing / Jenar
4. Pon / Palguna
5. Wage / Kresna/ Langking

2. Sadwara – Paringkelan, Perhitungan hari dengan siklus 6 harian

1. Tungle / Daun
2. Aryang / Manusia
3. Wurukung/ Hewan
4. Paningron / Mina/Ikan
5. Uwas / Peksi/Burung
6. Mawulu / Taru/Benih.

3. Saptawara – Padinan, Perhitungan hari dengan siklus 7 harian :

1. Minggu / Radite
2. Senen / Soma
3. Selasa / Anggara
4. Rebo / Budha
5. Kemis / Respati
6. Jemuwah / Sukra
7. Setu / Tumpak/Saniscara

4. Hastawara – Padewan, Perhitungan hari dengan siklus 8 harian :

1. Sri
2. Indra
3. Guru
4. Yama
5. Rudra
6. Brama
7. Kala
8. Uma

5. Sangawara – Padangon, Perhitungan hari dengan siklus 9 harian :

1. Dangu / Batu
2. Jagur / Harimau
3. Gigis / Bumi
4. Kerangan / Matahari
5. Nohan / Rembulan
6. Wogan / Ulat
7. Tulus / Air
8. Wurung / Api
9. Dadi / Kayu

6. Wuku, Perhitungan hari dengan siklus mingguan dari 30 wuku :

1. Sinta 11. Galungan 21. Maktal


2. Landhep 12. kuningan 22. Wuye
3. Wukir 13. Langkir 23. Manahil
4. Kurantil 14. Mandhasiya 24. Prangbakat
5. Tolu 15. Julungpujud 25. Bala
6. Gumbreg 16. Pahang 26. Wugu
7. Warigalit 17. Kuruwelut 27. Wayang
8. Warigagung 18. Marakeh 28. Kulawu
9. Julungwangi 19. Tambir 29. Dhukut
10. Sungsang 20. Medhangkungan. 30 Watugunung

7. Sasi Jawa – ada 12 :

1. Sura………
2. Sapar…
3. Mulud…
4. Bakdomulud…
5. Jumadilawal…
6. Jumadilakhir
7. Rejeb…
8. Ruwah
9. Poso
10. Sawal
11. Dulkangidah
12. Besar

8. Tahun Jawa – ada 8 :

1. Alip……..
2. Ehe………
3. Jimawal…..
4. Je….
5. Dal…
6. Be
7. Wawu
8. Jimakir

9. Windu – umurnya 8 tahun :

1. Adi / Linuwih
2. Kuntara / Ulah
3. Sengara / Panjir
4. Sancaya / Sarawungan

10. Lambang – umurnya 8 tahun jumlahnya ada 2 :

1. Lambang Langkir
2. Lambang Kulawu.

11.Kurup – umurnya 15 windu atau 120 tahun, ada 7 kurup (menurut tanggal 1 Suro tahun
Alip) :

1. Senen /Isananiyah….
2. Selasa Salasiyah…..

3. Rebo / Arbangiyah….
4. Kemis / Kamsiyah
5. Jemuah / Jamngiyah
6. Setu / Sabtiyah
7. Akad / akdiyah

12. Mangsa- jumlahnya 12 :

1. Kasa / Kartika
2. Karo / Pusa
3. Katiga / Manggasri
4. Kapat / Setra
5. Kalima / Manggala
6. Kanem / Maya
7. Kapitu / Palguna
8. Kawolu / Wisaka
9. Kasanga / Jita
10. Kasepuluh / Srawana
11. Kasewelas / Sadha
12. Karolas / Asuji

Sistim Penanggalan Jawa disebut juga Penanggalan Jawa Candrasangkala atau perhitungan
penanggalan bedasarkan peredaran Bulan mengitari Bumi. Petungan penanggalan Jawa sudah
dicocokkan dengan penanggalan Hijriah. Namun demikian pencocokkan ini bukanlah menjiplak
sepenuhnya juga memperhunakan perhitungan yang rumit oleh para leluluhur kita. Ada
perbedaan yang hakiki antara sistim perhitungan penanggalan Jawa dengan penanggalan
Hijriah, perbedaan yang nyata adalah pada saat penetapan pergantian hari ketika pergantian
sasi/bulan.

Candrasangkala Jawa menetapkan bahwa pergantian hari ketika pergantian sasi waktunya
adalah tetap yaitu pada saat matahari terbenam (surup – antara pukul 17.00 sampai dengan
18.00), sedangkan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan pada penanggalan Hijriah
ditentukan melalui Hilal dan Rukyat. Mencari hari baik Dalam melakukan hajat perkawinan,
mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan
atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu
ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu. Menurut
peritungan Jawa pada umumnya dikenal 7 hari yang masingmasing mempunyai jumlah
berlainan;

 Akad (Minggu) jumlah naptu 5


 Senen (Senin) jumlah naptu 4
 Selasa (selasa)jumlah naptu 3
 Rebo (Rabu) jumlah naptu 7
 Kemis (Kamis) jumlah naptu 8
 Jumuah (Jum’at)jumlah naptu 6
 Setu (Sabtu) jumlah naptu 9

Selain hari, orang Jawa juga sangat percaya adanya watak yang diakibatkan dari pengaruh
Dasaran. dikenal adanya 5 pasaran yaitu

 Kliwon jumlah naptunya 8


 Legi jumlah naptunya 5
 Pahing jumlah naptunya 9
 Pon jumlah naptunya 7
 Wage jumlah naptunya 4

Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon
temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian
masing masing dibuang (dikurangi) sembilan. Misalnya :

Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9
sisa 1

Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.

Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:
Apabila sisa:

 1 dan 4 : banyak celakanya


 1 dan 5 :bisa 1 dan 6 : jauh sandang pangannya
 1 dan 7 : banyak musuh
 1 dan 8 : sengsara
 1 dan 9 : menjadi perlindungan
 2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
 2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
 2 dan 4 : banyak godanya
 2 dan 5 : banyak celakanya
 2 dan 6 : cepat kaya
 2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
 2 dan 8 : dekat rejekinya
 2 dan 9 : banyak rejekinya
 3 dan 3 : melarat
 3 dan 4 : banyak celakanya
 3 dan 5 : cepat berpisah
 3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
 3 dan 7 : banyak celakanya
 3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
 3 dan 9 : banyak rejeki
 4 dan 4 : sering sakit
 4 dan 5 : banyak godanya
 4 dan 6 : banyak rejekinya
 4 dan 7 : melarat
 4 dan 8 : banyak halangannya
 4 dan 9 : salah seorang kalah
 5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
 5 dan 6 : dekat rejekinya
 5 dan 7 : tulus sandang pangannya
 5 dan 8 : banyak bahayanya
 5 dan 9 : dekat sandang pangannya
 6 dan 6 : besar celakanya
 6 dan 7 : rukun
 6 dan 8 : banyak musuh
 6 dan 9 : sengsara
 7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
 7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
 7 dan 9 : tulus perkawinannya
 8 dan 8 : dikasihi orang
 8 dan 9 : banyak celakanya
 9 dan 9 : liar rejekinya

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu
pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/
dibuang masing tiga, apabila masih sisa :

 1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati


 2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati
 3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan keduaduanya bisa mati.
Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah
kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :

 1 = Getho, jarang anaknya,


 2 = Gembi, banyak anak,
 3 = Sri banyak rejeki,
 4 = Punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :

 Ahad dan Ahad, sering sakit


 Ahad dan Senin, banyak sakit
 Ahad dan Selasa, miskin
 Ahad dan Rebo, selamat
 Ahad dan Kamis, cekcok
 Ahad dan Jumat, selamat
 Ahad dan Sabtu, miskin
 Senen dan Senen, tidak baik
 Senen dan Selasa, selamat
 Senen dan Rebo, anaknya perempuan
 Senen dan Kamis, disayangi
 Senen dan Jumat, selamat
 Senen dan Sabtu, direstui
 Selasa dan Selasa, tidak baik
 Selasa dan Rebo, kaya
 Selasa dan Kamis, kaya
 Selasa dan Jumat, bercerai
 Selasa dan Sabtu, sering sakit
 Rebo dan Rebo, tidak baik
 Rebo dan Kamis, selamat
 Rebo dan Jumat, selamat
 Rebo dan Sabtu, baik
 Kamis dan Kamis, selamat
 Kamis dan Jumat, selamat
 Kamis dan Sabtu, celaka
 Jumat dan Jumat, miskin
 Jumat dan Sabtu celaka
 Sabtu dan Sabtu, tidak baik

HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN (baik buruknya bulan untuk mantu):

1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)


2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)
3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)
4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)
5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)
6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak
7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat
8. Bulan Jw. Ruwah : selamat
9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)
10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)
11. Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan
dipakai)
12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat

BULAN TANPA ANGGARA KASIH

Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan
masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang
bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa
kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam
majemur wayang. Bulan – bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya
dan apa saja yang diangggap penting. Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:

1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar


2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar
5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan
7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal
8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan Dulkaidkah

SAAT TATAL

Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah,
berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting. Ketentuan saat itu jatuh pada
pasaran (tidak pada harinya ) :

1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki
mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam
15.36 pacak wesi
2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam
13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.
3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi,
jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki
4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat
jam 15.36 selamat.
5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam
13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.

HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN

Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:

 1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi


 2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit
 3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat
 4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur
 5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan
 6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara

Dalam berdagang orang jawa mempunyai petungan (prediksi) khusus untuk mencapai sukses
atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang baik, sehingga menjadikan rezekinya mudah.
Diantaranya petungan tersebut sebagai berikut : Dalam “kitab primbon” (pustaka kejawen)
terdapat berbagai cara dan keyakinan turun-temurun yang harus dilakukan orang yang akan
melakukan kegiatan usaha perdagangan.

Untuk memulai suatu usaha perdagangan orang jawa perlu memilih hari baik, diyakini bahwa
berawal dari hari baik perjalanan usahapun akan membuahkan hasil maksimal, terhindar dari
kegagalan. Menurut pakar ilmu kejawen abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta, Ki KRM TB
Djoko MP Hamidjoyo BA bahwa berdasarkan realita supranatural, menyiasati kegagalan
manusia dalam usaha perlu diperhatikan.

Prediksi menurut primbon perlu diperhatikan meski tidak sepenuhnya diyakini. Menurut Kitab
Tafsir Jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari dan pasaran karakter baik. Jika hari dan
pasaran tersebut menyatu, tidak secara otomatis menghasilkan karakter baik. Demikian juga
dengan bulan suku, mangsa, tahun dan windu, masing-masing memiliki karakter baik kalau
bertepatan dengan hari atau pasaran tertentu. Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk
memulai usaha dagang pada hakekatnya adalah mencari perpaduan hari, pasaran, tahun,
windu dan mangsa yang menghasilkan penyatuan karakter baik.

Misalnya pada hari rebo legi mangsa kasanga tahun jimakir windu adi merupakan penyatuan
anasir waktu yang menghasilkan karakter baik. Setiap karya akan berhasil sesuai dengan
kodrat, jika dilakukan dalam kondisi waktu yang netral dari pencemaran, sengkala maupun
sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk beriktiar menanggulangi sukerta dan
sengkala dengan melakukan wiradat. Misalnya dengan ruwatan atau dengan ajian rajah
kalacakra, sehingga kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.

Orang yang akan membuka usaha pun dapat melakukan upaya sendiri pada malam hari
sebelum memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada Tuhan sambil mengucapkan
mantera rajah kalacakra Salam, salam, salam Yamaraja jaramaya, yamarani niramaya, yasilapa
palasiya, yamidora radomiya, yamidasa sadamiya, yadayuda dayudaya, yasilaca silacaya,
yasihama mahasiya.Kemudian menutup dengan mantera Allah Ya Suci Ya Salam sebanyak 11
kali.

Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan
menggunakannya baik untuk menentukan jenis barang maupun tempat berdagang dan
sebagainya. Petung tersebut didasarkan weton (kelahiran dari yang bersangkutan). Peluang
merupakan filsafat kosmosentris bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Manusia
merupakan bagian dari alam semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak alam,
sebagaimana waktu dan arah mata angin.

Orang jawa mempunyai keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena
disertai dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal
hidup dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu kejawen
kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam, wuku tahun dan windu.
ilmu petung bukanlah klenik melainkan merupakan hasil analisa dari orang-orang jawa pada
masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam bentuk primbon.

Dengan petungan jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang anak yang baru lahir
berdasarkan waktu kelahirannya. Misalnya anak akan berhasil jika menjadi pegawai, atau
sukses jika menjadi pedagang. Petung yang demikian itu juga digunakan di dalam dunia
perdagangan. Orang jawa masih mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat.
Dari menentukan jenis dagangan waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah ada
ketentuannya berdasar waktu kelahiran yang bersangkutan. Penerapan petung untuk usaha
perdagangan akan menambah kemungkinan dan percaya diri untuk meraih sukses.
Kepercayaan diri akan membuat lebih tepat dalam mengambil keputusan.

Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan hanya ada pada budaya orang jawa
saja. Dalam budaya Cina misalnya, hingga kini perhitungan itu masih berperan besar, sekali
pun pengusaha Cina itu sudah menjadi konglomerat. Di Cina petung itu ada dalam Kitab Pek Ji
atau Pak Che (delapan angka) yang juga berdasarkan kelahiran seseorang, yaitu tahun
kelahiran memiliki nilai 2, bulan nilai 2, hari memiliki nilai 2 dan jam kelahiran nilai 2.

Meskipun orang lahir bersamaan waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama karena yang satu
menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak. Banyak pula orang yang tidak
mempercayai petung. Mereka menganggapnya klenik atau tahayul. Mereka berpendapat
dengan rasionya dapat manipulasi alam. Anggapan demikian belum pas, meskipun manusia
dapat merekayasa, alam ternyata akan berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri Untuk
perhitungan mendirikan / pindahan rumah

A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa, yaitu :

1. Bulan Sura = tidak baik


2. Bulan Sapar = tidak baik
3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik
5. Bulan Jumadilawal = tidak baik
6. Bulan Jumadilakir = kurang baik
7. Bulan Rejeb = tidak baik
8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik
9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik
10. Bulan Sawal = sangat tidak baik
11. Bulan Dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik

Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah : Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan
Besar.

B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami serta istri.

1. Suami = 29 Agustus 1973

 Rabu = 7
 Kliwon = 8
 Neptu (Total) = 15

2. Istri = 21 Desember 1976

 Selasa = 3
 Kliwon = 8
 Neptu (Total) = 11
 Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36

C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda. Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari
Pindahan/Pendirian Rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut
PANCASUDA.

PANCASUDA :

 1 =Sri = Rejeki Melimpah


 2 =Lungguh = Mendapat Derajat
 3= Donya/Gedhong = Kaya Harta Benda
 4=Lara = Sakit-Sakitan
 5=Pati = Mati dalam arti Luas

Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah yang paling kecil yaitu (selasa (3) +
wage (4) = 7), hingga sampai jumlah yang paling besar yaitu (Sabtu (9) + Pahing (9) = 18.

 7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = Cukup Baik


 8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
 9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = Jelek Sekali
 10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
 11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = Baik
 12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
 13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
 14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = Jelek Sekali
 15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
 16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = Baik
 17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
 18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = Tidak Baik

Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan rumah tinggal, khusus bagi
pasangan suami–istri yang hari-pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :

Terbaik 1 :

a. hari-pasaran berjumlah 10 ( Selasa Pon, Jumat Wage dan Minggu Legi)


b. hari-pasaran berjumlah 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Pahing)

Terbaik 2 :

a. hari-pasaran berjumlah 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Wage dan Jumat legi)
b. hari-pasaran berjumlah 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon)

Terbaik 3 :

a. hari-pasaran berjumlah 7 (Selasa Wage)


b. hari-pasaran berjumlah 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Kamis Wage dan
Minggu Pon)
c. hari-pasaran berjumlah 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)

D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada dalam bulan Bulan Bakdamulud,
Bulan Ruwah, Bulan Dulkaidah dan Bulan Besar, yaitu:

1. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah
tinggal. Keluarga yang bersangkutan mendapat wahyu keberuntungan, apa yang
diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara,
berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan uang, mendapat doa restu
Nabi, dan lindungan dari Allah.
2. Bulan Ruwah (Sakban) Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah
dan halal, disegani, dihormati dan disenangi orang banyak, mendapat doa Rasul.
3. Bulan Dulkaidah Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan
handaitaulan. Dalam hal bercocok-tanam lumayan hasilnya. Banyak rejeki dan cukup
uang. Keadaan keluarga harmonis, tentram, damai dan mendapatkan doa dari Rasul.
4. Bulan Besar. Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang.
Anggota keluarga yang berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan
Besar merasakan ketentraman lair batin, serta dihormati.

Terbaik 1 :

1. Selasa Pon,
2. Jumat Wage,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,

Terbaik 2 :

1. Senin Pon,
2. Selasa Kliwon,
3. Rabu Wage,
4. Jumat legi,
5. Rabu Pahing,
6. Kamis Kliwon,
7. Sabtu Pon,

Terbaik 3 :

7. Selasa Wage,
8. Senin Kliwon,
9. Selasa Pahing,
10. Rabu Legi,
11. Kamis Wage,
12. Minggu Pon,
13. Kamis Pahing,
14. Sabtu Kliwon,

Contoh : Jum’at Pahing - 20 April 2007 - 07 September 2007 - 21 Desember 2007 Dalam
astrologi Jawa juga dikenal adanya bintang, yang biasa disebut Wuku; ada 30 wuku yang
masing-masing mempunyai Dewa (Betara) pelindung (yang kemudian sering dijadikan simbol
dari wuku tersebut, seperti misalnya dalam zodiak Sagitarius disimbolkan manusia dengan
badan kuda sedang memanah), hari baik, hari sial, dan watak serta bakat sendiri-sendiri. Ke 30
wuku tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sinta dewa pelindung Dewa Betara Jamadipati


2. Landep dewa pelindung Dewa Betara Mahadewa
3. Wukir dewa pelindung Dewa Betara Mahajekti
4. Kurantil dewa pelindung Dewa Betara Langsur
5. Tolu dewa pelindung Dewa Betara Baju
6. Gumbreg dewa pelindung Dewa Betara Tjandra
7. Warigalit dewa.pelindung Dewa Betara Asmara
8. Warigagung dewa pelindung Dewa Betara Maharesi
9. Djulungwangi dewa pelindung Dewa Betara Sambu
10. Sungsang dewa pelindung Dewa Betara Gana
11. Galungan dewa pelindung Dewa Betara Kamadjaja
12. Kuningan dewa pelindung Dewa Betara Indera
13. Langkir dewa pelindung Dewa Betara Kala
14. Mandasija dewa pelindung Dewa Betara Brama
15. Djulungpudjud dewa pelindung Dewa Betara Guritna
16. Pahang dewa pelindung Dewa Betara Tantra
17. Kuruwelut dewa pelindung Dewa Betara Wisnu
18. Marakeh dewa pelindung Dewa Betara Surenggana
19. Tambir dewa pelindung Dewa Betara Siwah
20. Medangkungan dewa pelindung Dewa Betara Basuki
21. Maktal dewa pelindung Dewa Betara Sakri
22. Wuje dewa pelindung Dewa Betara Kuwera
23. Manahil dewa pelindung Dewa Betara Tjitragotra
24. Prangbakat dewa pelindung Dewa Betara Bisma
25. Bala dewa pelindung Dewa Betari Durga
26. Wugu dewa pelindung Dewa Betara Singdjalma
27. Wajang dewa pelindung Dewa Betari Sri
28. Kuwalu dewa pelindung Dewa Betara Sadana
29. Dukut dewa pelindung Dewa Betara Sakri
30. Watugunung dewa pelindung Dewa Betara Anantaboga

Dalam memperhitungkan perjodohan seorang harus menghitung jumlah naptu dari hari pasaran
kedua calon pengantin tersebut. Menurut kepercayaan di jawa, apabila naptu dari dua orang
yang akan dijodohkan berjumlah 25 maka hubungan kedua belah tersebut tidak bisa
dilanjutkan. Hal ini disebabkan 25 apabila dikurangi 24 tinggal satu (1) angka I ini tidak bisa
dibagi dua (perkawinan melibatkan dua orang). Angka 24 ini diambil dari angka 3 dikalikan 8,
jadi pada pokoknya angka yang paling dihindari adalah tiga (3). Angka tiga dianggap angka sial,
karena angka ini adalah angka pati, tali yang mengikat orang mati (Jawa=Pocongan) berjumlah
tiga, jumlah tali itulah yang kemudian dianggap sebagai jumlah angka yang membawa sial. Dan
nampaknya orang Jawa pada umumnya masih sangat mempercayai perhitungan ini.

Selain perhitungan jumlah hari pasaran, perkawinan pada masa lalu juga mempunyai
pantangan tertentu, seseorang tidak boleh menikah dengan orang yang RUBUH KARANG
yaitu:

- Orang yang tinggal saling berhadapan

- Orang yang tinggal saling membelakangi (ketemu punggung)

- Orang yang tinggal tepat bersebelahan di kanan kiri

1. Primbon haid menurut jam


Ditilik dari kacamata mujarobat, primbon haid menjelaskan bahwa ramalan atau firasat tentang
haid dapat dikaji melalui jam kejadiannya sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut.

JAM KEJADIAN ARTI PRIMBON HAID

 Pukul 01.01 sd 02.00 Akan berjumpa seseorang dalam waktu dekat


 Pukul 02.01 sd 03.00 Seseorang akan memenuhi janjinya
 Pukul 03.01 sd 04.00 Akan menerima janji
 Pukul 04.01 sd 05.00 Pertanda cinta akan teruji
 Pukul 05.01 sd 06.00 Akan terbuka aib dan merasa malu
 Pukul 06.01 sd 07.00 Akan timbul rasa curiga
 Pukul 07.01 sd 08.00 Akan mendapat kabar menyenangkan
 Pukul 08.01 sd 09.00 Akan merasa rindu pada seseorang
 Pukul 09.01 sd 10.00 Seseorang akan memenuhi janjinya
 Pukul 10.01 sd 11.00 Akan merasa gembira

 Pukul 11.01 sd 12.00 Akan diuji kesetiaan


 Pukul 12.01 sd 13.00 Akan mendapatkan kebahagiaan
 Pukul 13.01 sd 14.00 Akan memperoleh kepuasan hati
 Pukul 14.01 sd 15.00 Akan merasakan sedikit kekecewaan
 Pukul 15.01 sd 16.00 Akan menerima hadiah atau sesuatu dari kekasih
 Pukul 16.01 sd 17.00 Pertanda akan mengalami perjuangan batin
 Pukul 17.01 sd 18.00 Ada seseorang yang mulai mencintai Anda
 Pukul 18.01 sd 19.00 Pertanda akan tidak puas pada suatu hal
 Pukul 19.01 sd 20.00 Pertanda akan mengalami kekecewaan
 Pukul 20.01 sd 21.00 Pertanda akan banyak pikiran (lamunan)
 Pukul 21.01 sd 22.00 Pertanda akan rindu pada kekasih
 Pukul 22.01 sd 23.00 Pertanda menemui pengalaman pahit
 Pukul 23.01 sd 24.00 Pertanda adanya kesetian
 Pukul 24.01 sd 01.00 Pertanda cinta yang berbalas

 Primbon haid menurut hari Berikut ini tabel ramalan primbon datang bulan (haid)
berdasarkan hari kejadiannya.

HARI KEJADIAN ARTI PRIMBON HAID

 Minggu Akan bertemu teman lama


 Senin Akan memperoleh keuntungan besar
 Selasa Akan bahagia dan bersuka ria
 Rabu Akan mengalami pertengkaran dengan seseorang
 Kamis Akan mengalami kesedihan hati
 Jum'atAkan memperoleh keuntungan besar
 Sabtu Akan ada kejadian yang mengejutkan

3. Primbon haid menurut pasaran Dalam penanggalan Jawa, selain hari dikenal pula istilah
pasaran. Jika hari berjumlah 7, maka pasaran hanya berjumlah 5, yaitu Kliwon, Legi,
Pahing, Pon, dan Wage. Ramalan arti datang bulan dalam primbon haid juga menjadikan
kelima pasaran tersebut sebagai patokan firasat yang diramalkan. Berikut ini penjelasannya.

NAMA PASARAN ARTI HAID

 Kliwon Akan mendapat keuntungan besar


 Legi Akan riang hati dan bahagia
 Pahing Akan ada tamu yang datang ke rumah
 Pon Akan mengalami kejadian menyedihkan
 Wage Akan ada barang yang hilang

4. Primbon haid menurut tanggal Tanggal yang digunakan sebagai ramalan primbon haid
bukanlah tanggal masehi. Artinya, untuk menemukan arti datang bulan yang sesuai, maka
gunakanlah penanggalan jawa sebagai patokan. Berikut ini arti ramalan datang bulan
primbon haid menurut tanggal kejadiannya.

TANGGAL ARTI PRIMBON HAID

1 Akan mengalami kegembiraan 16 Akan mengalami keadaan bahaya


2 Akan mengalami kesusahan 17 Akan diceritakan kebaikannya
3 Akan cekcok dengan seseorang 18Akan mendapat sedikit rintangan
4 Akan memperoleh keuntungan 19 Akan difitnah seseorang
5 Akan mengalami kekecewaan 20 Akan bermusuhan dengan seseorang
6 Akan ada suatu berita baik 21 Akan mengalami kesusahan
7 Akan mendapat hadiah menarik 22 Akan mengalami kegembiraan
8 Akan ada kenalan yang menikah 23 Akan dibuka aibnya
9 Akan lepas dari rasa kecewa 24 Akan mendapat rezeki
10 Akan dapat kabar dari kekasih 25 Akan mendapat uang
11 Akan memperoleh kesenangan 26 Akan mendapat pujian
12 Akan bersedih hati 27 Akan memperoleh kepuasan hati
13 Akan bebas dari hutang 28 Akan mengalami penderitaan batin
14 Akan mendapat undangan 29 Akan bepergian jauh
15 Akan m'dpt kabar m'ngejutkan 30Akan mendapat kesenangan
31 Akan lolos dari bahaya

Dan terakhir, arti ramalan datang bulan juga bisa diramalkan berdasarkan bulan
kejadiannya. Kendati demikian, sama seperti ramalan primbon haid menurut tanggal,
penggunaan arti ramalan ini juga berlaku hanya dalam penanggalan tahun saka
(penanggalan Jawa).

BULAN ARTI PRIMBON HAID

 Sura Akan senang


 Safat Akan ada yang saying
 Mulud Akan ada yang menunggu
 Bakda MuludAkan ada yang cinta
 Jumadil Awal Akan tidak enak pikiran
 Jumadil Akhir Akan di benci orang
 Rajab Akan ada yang mengharapkan
 Ruwah Akan ada yang sayang
 Pasa Akan ada yang cinta
 Syawal Akan ada yang menanti
 Hafidz Akan ada yang rindu
 Besar Akan ada yang menunggu

Nah, demikianlah sedikit ulasan yang dapat kami rangkum tentang ramalan arti datang bulan
menurut primbon haid peninggalan leluhur Jawa. Anda boleh percaya, boleh juga mengabaikan
ramalan-ramalan ini. namun yang jelas, saya sendiri telah berulang kali membuktikan bahwa
ramalan yang tercantum dalam primbon haid ini bukan sebuah isapan jempol belaka. Semoga
bermanfaat!

KEDUTAN PADA DIRI ANDA

Dalam primbon Jawa, hal yang terjadi atau kedutan semacam ini kalau terjadi pada anggota
tubuh wanita, itu merupakan firasaat tentang sesuatu yang akan terjadi. Untuk lebih jelasnya,
sebaiknya kita coba untuk mengungkap firasat melalui kedutan di bawah ini :

1. Kedutan apabila terjadi dikelopak mata bagian kiri atas, itu suatu pertanda bahwa Anda
akan memperoleh kebaikan.
2. Kedutan apabila terjadi di kelopak mata bagian kanan atas, itu suatu pertanda bahwa
Anda akan memperoleh keuntungan/kemujuran.
3. Kedutan apabila terjadi di kelopak mata bagian kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda
akan mengalami kesusahan yang membuat Anda menangis.
4. Kedutan apabila terjadi di kelopak mata kiri bagian bawah, itu suatu pertanda bahwa
Anda akan menderita kesusahan.
5. Kedutan apabila terjadi di telinga kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan bertemu
dengan saudara dari jauh.
6. Kedutan apabila terjadi di telinga kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan mengalami
perselisihan dengan saudara atau pacar.
7. Kedutan apabila terjadi di lengan kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengalami sakit keras.
8. Kedutan apabila terjadi di lengan kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan memperoleh
rejeki yang banyak dan tidak diketahui dari mana datangnya.
9. Kedutan apabila terjadi di siku kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan mengalami
kesusahan.
10. Kedutan apabila terjadi di siku kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan bertemu
dengan kenalan lama.
11. Kedutan apabila terjadi di tangan kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh uang yang banyak.
12. Kedutan apabila terjadi di tangan kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan bertemu
dengan kekasih yang tercinta.
13. Kedutan apabila terjadi di telapak tangan kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
bertengkar dengan kekasih atau teman-teman Anda.
14. Kedutan apabila terjadi di telapak tangan kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh uang yang banyak.
15. Kedutan apabila terjadi di bagian bibir bawah, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
melontarkan perkataan yang pedas atau jahat.
16. Kedutan apabila terjadi di bibir kiri bawah, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
melakukan perundingan atau musyawarah.
17. Kedutan apabila terjadi di bagian bibir kanan atas, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh kebahagiaan yang tiada terkira.
18. Kedutan apabila terjadi di bagian bibir kiri atas, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengatakan sesuatu yang baik terhadap pacar atau orang lain.
19. Kedutan apabila terjadi di kedua bibir, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
bercakapcakap dengan orang yang tinggi derajatnya.
20. Kedutan yang terjadi di lidah, itu suatu pertanda bahwa Anda akan mengalami atau
merasakan masakan yang lezat sekali.
21. Kedutan apabila terjadi di susu kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh uang yang banyak.
22. Kedutan apabila terjadi di susu kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan bertemu
dengan orang yang Anda sukai.
23. Kedutan apabila terjadi di paha kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan memperoleh
uang.
24. Kedutan apabila terjadi di paha kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan sangat
bergembira sekali.
25. Kedutan apabila terjadi di lutut kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memenangkan atau mengungguli di dalam arena permusuhan.
26. Kedutan apabila terjadi di lutut kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan memperoleh
suatu keuntungan.
27. Kedutan apabila terjadi di betis kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan melakukan
bepergian bersama keluarga atau pacar Anda.
28. Kedutan apabila terjadi di betis kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan mengalami
suasana hari yang senang.
29. Kedutan apabila terjadi di pergelangan kaki kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh suatu kemudahan.
30. Kedutan apabila terjadi di pergelangan kaki kiri, itu suatu pertanda akan ada orang yang
akan berbuat jahat terhadap diri Anda.
31. Kedutan apabila terjadi di telapak kaki bagian kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda
akan mendapatkan kesenangan.
32. Kedutan apabila terjadi di telapak kaki bagian kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mensapatkan kesusahan.
33. Kedutan apabila terjadi di jari telunjuk tangan kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda
akan bertemu dengan keluarga yang lama tidak berjumpa.
34. Kedutan apabila terjadi di jari telunjuk tangan kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mendapatkan malu karena perbuatan Anda.
35. Kedutan apabila terjadi di jari manis tangan kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mendapatkan kesenangan.
36. Kedutan apabila terjadi di jari manis tangan kiri, itu suatu pertanda bahwa akan
disayangi oleh orang lain.
37. Kedutan apabila terjadi di jari kelingking tangan kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda
akan mendapatkan penghargaan dari apa yang telah Anda usahakan.
38. Kedutan apabila terjadi di jari kelingking tangan kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda
akan memperoleh amarah orang lain.
39. Kedutan apabila terjadi di ubun-ubun, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mendapatkan kesenangan.
40. Kedutan apabila terjadi di bagian alis kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan bertemu
dengan orang yang Anda kasihi atau sayangi.
41. Kedutan apabila terjadi di bagian alis kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akn
mendapatkan uang yang banyak.
42. Kedutan apabila terjadi di kepala sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mendapat rejeki.
43. Kedutan apabila terjadi di kepala sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
merasakan hati yang damai.
44. Kedutan apabila terjadi di seluruh kepada, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
merasakan kebahagiaan.
45. Kedutan apabila terjadi di hidung sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh rejeki yang halal.
46. Kedutan apabila terjadi di hidung sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
bertemu dengan kekasih Anda.
47. Kedutan apabila terjadi di seluruh hidung, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
48. Kedutan apabila terjadi di tubuh sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengalami sakit tapi segera sembuh.
49. Kedutan apabila terjadi di tubuh sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengalami kekecewaan.
50. Kedutan apabila terjadi di purus, itu suatu pertanda bahwa Anda akan melakukan
senggama yang memuaskan.
51. Kedutan apabila terjadi di pusar, itu suatu pertanda bahwa Anda akan mendapat
keuntungan.
52. Kedutan apabila terjadi di punggung sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh penghargaan dari orang lain.
53. Kedutan apabila terjadi punggung sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoelh penghargaan dari orang lain.
54. Kedutan apabila terjadi di perut sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
menderita sakit.
55. Kedutan apabila terjadi di perut bagian kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
merasakan kebahagiaan.
56. Kedutan apabila terjadi di pipi sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
memperoleh pekerjaan yang Anda harapkan.
57. Kedutan apabila terjadi di pipi sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengalami sakit keras.
58. Kedutan apabila terjadi bahu sebalah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
menjadi orang yang kaya raya.
59. Kedutan apabila terjadi di bahu sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengalami sakit ringan.
60. Kedutan apabila terjadi di leher, itu suatu pertanda bahwa Anda akan terhindar dalam
hutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
61. Kedutan apabila terjadi di dada sebelah kiri, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
merasakan kesenangan yang tak terkira.
62. Kedutan apabila terjadi di dada sebelah kanan, itu suatu pertanda bahwa Anda akan
mengalami sakit yang sulit untuk di obati.

MAKNA PETUNG SALAKI RABI PRIMBON BETALJEMUR ADAMMAKNA DALAM KEHIDUPAN BERUMAH
TANGGA DAN PEMECAHANNYA DALAM PANDANGAN HIDUP JAWA

PENDAHULUAN Primbon, sangat erat kaitannya dengan budaya Jawa. Masyarakat Jawa kerap
menggunakan Primbon dalam berbagai kesempatan. Kata primbon yang bermakna simpanan dan
memang merupakan berbagai simpanan pengetahuan pengalaman kehidupan masyarakat Jawa,
sekaligus juga merupakan simpanan pengetahuan tentang berbagai hal yang negatif dan positif
dalam hubungannya dengan perkawinan Jawa. Di Jawa, meskipun tidak semua keluarga memiliki
kitab primbon, namun pada umumnya masih memiliki pola pikir dalam hubungannya dengan
primbon, Hampir setiap saat orang Jawa memiliki perhelatan yang dihitung berdasarkan kitab
primbon. Upacara daur hidup, mulai upacara kehamilan, kelahiran, pembatas kedewasaan,
pernikahan, sampai upacara kematian dilaksanakan berdasarkan primbon.

Penulis mencoba mendeskripsikan salah satu penghitungan daur hidup yang berdasar pada
primbon, yaitu penghitungan keberlangsungan rumah tangga, dalam kitab primbon disebut petung
salaki rabi. Petung salaki rabi digunakan untuk menentukan keadaan rumah tangga calon pengantin
laki-laki maupun calon pengantin perempuan nantinya. Biasanya jika hasilnya baik, maka
perjodohan akan diteruskan sampai ke ajang pernikahan. Apabila hasil penghitungan tidak baik,
maka akan diadakan upacara atau ruwatan sebagai tolak balak, bahkan tak jarang yang
membatalkan perjodohan dan mengganti mencari calon menantu yang lain yang sesuai dengan hasil
petung. Pada masa sekarang, petung primbon dapat dijadikan sebagai bahan koreksi diri dan
pengertian bahwa dalam sebuah pernikahan, maka akan ada saja permasalahan yang timbul.

Hasil penghitungan primbon dianggap sebagai daur pernikahan ataupun sebuah perjalanan
pernikahan yang mungkin saja terjadi dalam sebuah pernikahan. Pada makalah ini akan disajikan
bagaimanakah daur yang mungkin terjadi dalam pernikahan, beserta bagaimana cara
menanggulanginya berdasarkan primbon dan cara pandang masyarakat Jawa.

PEMBAHASAN a. Jenis petungan salaki rabi dan hasilnya Penghitungan Jawa berkaitan dengan neptu
pernikahan mempunyai banyak variasi. Penghitungan tersebut ada yang berdasarkan hari lahir calon
pengantin, nama calon pengantin, juga yang berdasarkan pengitungan hari pasaran atau weton
calon pengantin. Penghitungan neptu pernikahan berdasarkan weton dan nama calon pengantinpun
dapat dibagi dengan angka 4, 5, 7, dan 9. Berikut akan dideskripsikan macam-macam penghitungan
pernikahan, baik berdasar hari lahir, weton, maupun nama calon pengantin.

1. Penghitungan pernikahan yang pertama adalah penghitungan pernikahan yang sering digunakan
oleh masyarakat Jawa. Penghitungan ini berdasarkan penjumlahan weton calon pengantin.
penghitungan berdasarkan weton mempunyai 3 variasi, yaitu penjumlahan weton dibagi 4, 7, dan 9.

a) Penjumlahan weton kedua calon pengantin dibagi 4. Wetone panganten lanang wadon, neptune
dina lan pasaran digunggung, banjur kabage 4 (Noeradyo: 12) “weton pengantin laki-laki dan
perempuan, neptu hari dan pasaran dijumlahkan, kemudian dibagi 4”. Sisa hasil penjumlahan akan
menunjukkan makna pernikahan.

1) Gentho, larang anak, “orang jahat”, “susah mendapatkan momongan”. Gentho merupakan
julukan bagi orang dengan perangai tidak baik, jahat. Hasil penghitungan dengan hasil
gentho berarti sulit mendapatkan keturunan.
2) Gembili, sugih anak. Gembili merupakan “jenis umbi-umbian”. Pernikahan yang terhitung
gembili berarti baik karena dikaruniai “banyak anak”.
3) Sri, sugih rejeki, “sejahtera”, “banyak rejeki”. Petung salaki rabi dengan hasil sri
mendapatkan kelimpahan rejeki, hidupnya sejahtera.
4) Punggel, mati siji, “potong, putus, patah”, “salah satu meninggal”. Petung salaki rabi dengan
hasil punggel akan mendapatkan musibah berupa kematian salah satu pasangan.

b) Weton kedua calon pengantin dijumlahkan, dibagi 10 atau 7. Wetone panganten lanang wadon
Neptune kagunggung banjur kabage 10 utawa 7, turahe ora kena luwih saka 7. Manawa kabage 10
turahe luwih saka 7, iku banjur kabage 7, angka turahane nuduhake ketemuning petungan
(Noeradyo: 12). “Weton pengantin lelaki dan perempuan neptunya dijumlahkan kemudian dibagi 10
atau 7, sisanya tidak boleh

lebih dari 7. Jika dibagi 10 sisanya lebih dari 7, maka dibagi 7, angka sisanya menunjukkan makna
hasil penghitungan”.
1) Wasesa negara, kamot, jembar budine, sugih pangapura, gedhe perbawane, “penguasa negara”.
Petung salaki rabi wasesa negara berarti “luas penalarannya, mudah memaafkan, luhur
derajatnya”.
2) Tunggak semi, cepak rejekine, “batang pohon yang telah patah bersemi kembali”. Hasil hitungan
tunggak semi bermakna “rejekinya dekat, mudah, dilancarkan”.
3) Satriya wibawa, oleh kamulyan lan kaluhuran, “ksatria besar”. Dalam hidupnya, hasil petung
satriya wibawa mendapatkan kemuliaan dan derajat yang tinggi.
4) Sumur sinaba, dadi pangungsening kapinteran. Sumur merupakan sesuatu yang penting dalam
kehidupan masyarakat Jawa. Sumur merupakan sumber mata air di sekitar rumah, digunakan
untuk keperluan sehari-hari. Sumur sinaba berarti sumur yang sering didatangi masyarakat
karena limpahan airnya atau kemanfaatannya. Secara simbolis, sumur sinaba berarti pasangan
pengantin tersebut bijaksana sehingga sering dijadikan tempat mencari jalan keluar dari
permasalahan orang lain”.
5) Satriya wirang, nandhang dukacipta, kawirangan, “ksatria yang menanggung malu, mendapat
malu”. Malu dalam dunia ksatria biasanya disebabkan oleh kekalahan yang dirasa tidak sepadan.
Misalnya lawan sebenarnya kurang baik, namun tetap tidak bisa dikalahkan. Simbolisme satriya
wirang dapat diartikan bahwa dalam kehidupan rumah tangga tersohor atau tinggi tingkat
ekonominya, namun karena suatu hal mendapatkan aib.
6) Bumi kapetak, petengan aten ananging taberi ing gawe, kuat nandhang lara lapa, resikan, “bumi
terkubur”. Bumi kapetak menyombulkan suatu keadaan yang tintrim, gelap. Makna dari bumi
kapetak adalah hatinya selalu sedih tetapi rajin bekerja, kuat menanggung sakit.
7) Lebu katiup angin, nandhang papa cintraka, kabeh karepe ora dadi, kerep malih omah. “Debu
tertiup angin”. Debu jika tertiup angin maka akan ikut kemanapun angin membawanya, dapat
diartikan tidak mempunyai ketetapan. Debu tertiup angindalam hidupnya akan menanggung
kesusahan, semua keinginan tidak tercapai, sering berpindah rumah.

c) Pembagian weton dengan angka 9. Pembagian ini menggunakan penghitungan terpisah antara
calon pengantin lelaki dengan calon pengantin perempuan. Wetone panganten lanang lan wadon,
Neptune dina lan pasaran digunggung, banjur kabage 9, lanang turah pira, wadon turah pira
(Noeradyo: 12). “Weton calon pengantin lelaki dna perempuan, neptunya hari dan pasaran
dijumlahkan, kemudian dibagi 9, laki-laki sisa berapa, perempuan sisa berapa”

1. 1 lan 1 becik kinasihan “baik, dikasihi”


2. 1 lan 2 becik “baik”
3. 1 lan 3 kuat, adoh rejekine “kuat, jauh dari rejeki”
4. 1 lan 4 akeh bilahine “banyak mendapat celaka”
5. 1 lan 5 pegat “bercerai”
6. 1 lan 6 adoh sandhang pangane “jauh dari rejeki”
2) 1 lan 7 sugih satru “banyak musuh”
3) 1 lan 8 kasurang-surang “sengsara hidupnya”
4) 1 lan 9 dadi pangauban “menjadi tempat berteduh/ berlindung”
5) 2 lan 2 slamet, akeh rejekine “selamat, banyak rejeki”
6) 2 lan 3 gelis mati siji “salah satu meninggal lebih dahulu”
7) 2 lan 4 akeh godhane “banyak godaan”
8) 2 lan 5 akeh bilahine “banyak mendapat celaka”
9) 2 lan 6 gellis sugih “cepat kaya”
10) 2 lan 7 anake akeh mati “keturunannya banyak yang meninggal”
11) 2 lan 8 cepak rejekine “dekat dengan rejeki”
12) 7) 2 lan 9 mlarat “miskin”
13) 3 lan 3 mlarat “miskin”
14) 3 lan 4 akeh bilahine “banyak mendapat celaka”
15) 3 lan 5 gelis pegat “cepat pisah/ bercerai”
16) 3 lan 6 oleh nugraha “mendapat anugrah”
17) 3 lan 7 akeh bilahine “banyak mendapat celaka”
18) 3 lan 8 gelis mati siji “salah satu meninggal lebih dahulu”
19) 3 lan 9 sugih rejeki “banyak rejekinya”
20) 4 lan 4 kerep lara “sering sakit”
21) 4 lan 5 akeh rencanane “banyak rencana”
22) 4 lan 6 sugih rejeki “banyak rejekinya”
23) 4 lan 7 mlarat “miskin”
24) 4 lan 8 akeh pangkalan “banyak halangan
25) 4 lan 9 kalah siji “kalah salah satu/ salah satu akan meninggal”
26) 5 lan 5 tulus begjane “selalu mendapatkan keberuntungan”
27) 5 lan 6 cepak rejekine “dekat dengan rejeki”
28) 5 lan 7 tulus sandhang pangane “mudah mencari rejeki halal”
29) 5 lan 8 akeh sambekalane “banyak halangan”
30) 5 lan 9 cepak sandhang pangane “dekat dengan rejeki”
31) 6 lan 6 gedhe bilahine “mudah celaka”
32) 6 lan 7 rukun “rukun”
33) 6 lan 8 sugih satru “banyak musuh”
34) 6 lan 9 kasurang-surang “sengsara hidupnya”
35) 7 lan 7 ingukum maring rabine “dihukum oleh suami/istrinya”
36) 7 lan 8 nemu bilahi saka awake dhewe “mednapat celaka karena diri sendiri”
37) 7 lan 9 tulus palakramane “langgeng pernikahanya”
38) 8 lan 8 kinasihan dening wong “banyak dikasihi orang lain”
39) 8 lan 9 akeh bilahine “banyak mendapat celaka”
40) 9 lan 9 giras rejekine “rejekinya lancar”

2. Penghitungan pernikahan yang kedua, berdasarkan huruf nama calon pengantin laki-laki dan
perempuan. Jenis penghitungan berdasarkan huruf pada nama calon pengantin ini mempunyai dua
versi. Versi yang pertama, mengambil nama depan dan nama belakang dari kedua calon pengantin.
Versi yang kedua yaitu hanya mengambil huruf depan dari kedua calon pengantin. Pembagian ini
menggunakan neptu aksara. Neptu aksara dapat dibagi 5, 7 dan 9..
a) Penghitungan berdasarkan nama calon pengantin, hanya diambil huruf terdepan saja. Miturut
aksara jenenge panganten lanang lan wadon, mung kajupuk aksarane kang ngarep dhewe, neptune
aksara kagunggung kabage 5 (Noeradyo: 15). “Berdasarkan huruf nama pengantin lelaki dan
perempuan, hanya diambil huruf yang paling depan, neptu huruf dijumlahkan dibagi 5”.

1) Sri, slamet lumintu rejekine, “sejahtera”, “selamat dan banyak rejeki”


2) Lungguh, duwe pangkat, “berkedudukan”, “punya pangkat”
3) Gedhong, sugih, “rumah”, “kaya, sejahtera”
4) Lara, kangelan, “sakit”, “kesulitan, susah”
5) Pati, sengsara utawa kerep kepaten,”kematian”, “menderita karena ada yang meninggal.

b) Penghitungan dengan mengambil huruf depan dan huruf belakang dari nama calon pengantin.
Miturut aksara jenenge panganten lanang wadon, mung kajupuk aksarane kang ngarep dhewe lan
mburi dhewe, Neptune aksara kagunggung kabage 7 (Noeradyo: 15). “Berdasarkan huruf nama
pengantin lelaki dan perempuan, hanya diambil huruf paling depan dan paling belakang, neptu
huruf dijumlahkan dibagi 7”. Sisa penjumlahan mempunyai makna berikut.

1) Tunggak tan semi, akeh mati anake Tunggak tan semi berarti “batang pohon yang patah dan
tidak bisa bersemi kembali, anaknya banyak yang meninggal”
2) Pisang punggel, pegat, “pisang yang patah pucuknya, bercerai” Dua penghitungan di atas,
menggunakan simbolisme tanaman. Tanaman yang patah, mempunyai dua kemungkin yaitu
bersemi kembali atau mati. Kemungkinan pada tunggak tan semi berarti tanaman itu tidak
bersemi kembali, akan berhenti tumbuh atau berhenti berkembang, yang menyimbolkan
pasangan yang tidak mempunyai keturunan. Sedangkan pisang punggel merupakan keadaan
pisang yang patah di bagian pucuknya. Simbolisme pisang ini berarti dalam penghitungan
primbon berarti bercerai.
3) Lumbung gumilang, boros Masyarakat Jawa menyimpan hasil panen padi di lumbung.
Lumbung gumilang berarti“lumbung padi yang bersinar, boros”. Meskipun dalam keadaan
perekonmian yang bagus, tetapi menurut masyarakat Jawa, berlaku boros merupakan
perbuatan yang tercela.
4) Sanggar waringin, dadi pangahuban, “beringin yang rindang. Pohon beringin yang rindang
menjadi tempat berteduh. Artinya, pasangan calon pengantin nantinya akan dijadikan
tempat mencari perlindungan.
5) Pedharingan kebak, sugih, “tempat penimpanan bersa penuh, kaya”. Pedharingan
merupakan tempat menyimpan harta kekayaan, biasanya berupa emas namun dapat juga
berupa hasil bumi.
6) Satriya lelaku, becik yen laku dagang, “ksatria bertapa, kehidupannya lebih baik kalau
berdagang”
7) Pandhita mukti, mukti, tentrem, ayem, slamet, “pendheta agung, memperoleh kebesaran,
tenteram, damai, selamat”

c) Pengitungan pernikahan berdasarkan nama paling depan dan nama paling belakang. Neptu aksara
dibagi 9. Aksara jenenge panganten lanang panganten wadon mung kajupuk aksarane kang ngarep
dhewe lan mburi dhewe, Neptune aksara kagunggung, kabage 9, lanang turah pira, wadon turah
pira (Noeradyo: 15). “Nama pengantin lelaki dan pengantin perempuan hanya diambil huruf
terdepan dan paling beakang, neptu huruf dijumlahkan, dibagi 9, lelaki sisa berapa, wanita sisa
berapa

1) 1 lan 1 becik “baik”


2) 1 lan 2becik “baik”
3) 1 lan 3 tukaran “bertengkar”
4) 1 lan 4 pegat “bercerai”
5) 1 lan 5 pegat “bercerai”
6) 1 lan 6 pegat “bercerai”
8) 1 lan 7 dadi satru “jadi musuh”
9) 1 lan 8 pati “meninggal”
10) 1 lan 9 dadi pengulu “menjadi penghulu”
11) 2 lan 2 becik “baik”
12) 2 lan 3 pati “meninggal”
13) 2 lan 4 becik “baik”
14) 2 lan 5 pegat “bercerai”
15) 2 lan 6 ala “buruk”
16) 2 lan 7 kerep pegat nanging balen “sering berpisah tetapi rujuk”
17) 2 lan 8 awet ora pegat “langgeng”
18) 2 lan 9 becik “baik”
19) 3 lan 3 tikel “berlipat ganda”
20) 3 lan 4 ora dadi “tidak jadi”
21) 3 lan 5 pegat “bercerai”
22) 3 lan 6 becik “baik”
23) 3 lan 7 bilahi “celaka”
24) 3 lan 8 pegat “bercerai.
25) 3 lan 9 becik “baik”
26) 4 lan 4 jahat “jahat”
27) 4 lan 5 pegat “bercerai”
28) 4 lan 6 pegat “bercerai”
29) 4 lan 7 dadi satru “jadi musuh”
30) 4 lan 8 dadi satru “jadi musuh”
31) 4 lan 9 diucap ala “tidak baik”
32) 5 lan 5 awan apese “mendapat sial pada siang hari”
33) 5 lan 6 pegat “bercerai”
34) 5 lan 7 pegat „bercerai”
35) 5 lan 8 pegat “bercerai”
36) 5 lan 9 becik “baik”
37) 6 lan 6 ala nanging ora pegat “buruk tetapi tidak bercerai”
38) 6 lan 7 becik “baik”
39) 6 lan 8 becik “baik”
40) 6 lan 9 pegat “bercerai”
41) 7 lan 7 becik “baik”
42) 7 lan 8 becik “baik”
43) 7 lan 9 kejahatan “kejahatan”
44) 8 lan 8 becik “baik”
45) 8 lan 9 sugih anak nemu bilahi “banyak anak akan celaka”
46) 9 lan 9 pegat ananging ora pegat “pisah tetapi tidak bercerai”

3Penghitungan pernikahan berdasarkan hari lahir kedua calon pengantin. Wetone panganten lanang
wadon miturut dina (Noeradyo: 12).

a) Akad lan akad, kerep lara “sering sakit”


b) Akad lan Senen, sugih lara “banyak penyakit”
c) Akad lan Selasa, melarat “miskin”
d) Akad lan Rebo, yuwana “selamat”
e) Akad lan Kemis, padu “bertengkar”
f) Akad lan Jumat, yuwana “selamat”
g) Akad lan Sapt, mlarat “miskin”
h) Senen lan Senen, ala “buruk”
i) Senen lan Selasa, yuwana “selamat”
j) Senen lan Rebo, anake wadon “mempunyai anak perempuan”
k) Senen lan Kemis, disihi wong “disenangi orang”
l) Senen lan Jumat, yuwana “selamat”
m) Senen lan Saptu, brekat “berkah”
n) Selasa lan Selasa, ala “buruk”
o) Selasa lan Rebo, sugih “kaya”
p) Selasa lan Kemis, sugih “kaya”
q) Selasa lan Jumat, pegat “bercerai”
r) Selasa lan Saptu, kerep padu “sering bertengkar”
s) Rebo lan Rebo, ala “buruk”
t) Rebo lan Kemis, yuwana “selamat”
u) Rebo lan Jumat, yuwana “selamat”
v) Rebo lan Saptu, becik “baik”
w) Kemis lan Kemis, yuwana “selamat”
x) Kemis lan Jumat, yuwana “selamat”
y) Kemis lan Saptu, pegat “bercerai”
z) Jumat lan Jumat, mlarat “miskin”
aa) Jumat lan Saptu, cilaka “celaka”
bb) Saptu lan Saptu, ala “buruk”
b. Pemaknaan salaki rabi berdasar hasil petung Berdasarkan hasil petung tersebut di atas, dapat
digambarkan beberapa keadaan yang umum terjadi dalam kehidupan berumah tangga, baik itu keadaan
baik maupun buruk. Kondisi rumah tangga baik atau buruk terkait dengan hubungan suami dengan istri
dan sebaliknya, kesuburan, kesehatan, serta perekonomian dan status sosial. berikut keadaan dalam
rumah tangga yang dapat diambil dari penghitungan salaki rabi.

a. Keadaan rumah tangga yang baik

1) Sanggar waringin, dadi pangahuban, “beringin yang rindang, menjadi tempat berteduh, mencari
perlindungan”
2) Pandhita mukti, mukti, tentrem, ayem, slamet, “pendheta agung, memperoleh kebesaran, tenteram,
damai, selamat”
3) Wasesa negara, kamot, jembar budine, sugih pangapura, gedhe perbawane, “penguasa negara, luas
penalarannya, mudah memaafkan, luhur derajatnya”.
4) Satriya wibawa, oleh kamulyan lan kaluhuran, “ksatria besar, mendapatkan kemuliaan dan derajat
yang tinggi”.
5) Becik “baik”
6) Oleh nugraha “mendapat anugrah”
7) Tulus begjane “mendapat keberuntungan”
8) Rukun “rukun”
9) Tulus palakramane “selamat pernikahannya”
10) Yuwana “selamat”
11) Brekat “berkah”
12) Tikel “berlipat-lipat”
13) Awet ora pegat “langgeng”

b. Keadaan perekonomian keluarga baik

14) Pedharingan kebak, sugih “rejekinya banyak, kaya”


15) Sri, slamet, sugih rejeki/lumintu rejekine “sejahtera, banyak rejeki”
16) Satriya lelaku, becik yen laku dagang, “ksatria bertapa, kehidupannya lebih baik kalau berdagang”
17) Lungguh, duwe pangkat “punya kedudukan”
18) Gedhong, sugih “menjadi orang kaya”
19) Tunggak semi cepak rejekine “dekat dengan rejeki”
20) Slamet, akeh rejekine “selamat, banyak rejeki”
21) Gelis sugih “cepat kaya”
22) Tulus sandhang pangan “banyak rejeki”
23) Giras rejekine “rejekinya lancar”

c. Kesuburan yang ditandai dengan keberadaan anak

24) Gembili, sugih anak “banyak anak”

d. Hubungan dengan masyarakat baik


25) Sumur sinaba, dadi pangungsening kapinteran “pintar”
26) Kinasihan dening wong “disenangi banyak orang”
27) Dadi penghulu “menjadi penghulu”

e. Keadaan rumah tangga yang buruk

1) Satriya wirang, nandhang dukacipta, kawirangan, “ksatria yang menanggung malu, mendapat malu”.
2) Bumi kapetak, petengan aten ananging taberi ing gawe, kuat nandhang lara lapa, resikan, “bumi
terkubur, hatinya selalu sedih tetapi rajin bekerja, kuat menanggung sakit”.
3) Lebu katiup angin, nandhang papa cintraka, kabeh karepe ora dadi, kerep malih omah, “debu tertiup
angin, menanggung kesusahan, semua keinginan tidak tercapai, sering berpindah rumah”.
4) Pisang punggel, pegat “meninggal, bercerai”
5) Kalah siji “salah satu akan meninggal”
6) Kasurang-surang “sengsara”
7) Ingukum maring rabine “dihukum oleh suami/istrinya”
8) Akeh bilahine “banyak celaka”
9) Akeh godhane “banyak godaan/gangguan”
10) Akeh pangkalane “banyak rintangan”
11) Akeh sambekalane “banyak rintangan”
12) Nemu bilahi saka awake dhewe “celaka karena diri sendiri”
13) Kerep padu, tukaran “sering bertengkar”
14) Pegat “bercerai”
15) Kerep pegat nanging balen “sering berpisah tetapi rujuk”
16) Ala nanging ora pegat “buruk tetapi tidak bercerai”
17) Ora dadi “tidak berhasil rumah tangganya”

f. Perekonomian keluaraga tidak baik

18) Lumbung gumilang “lumbung bersinar, boros”


19) Adoh rejekine “jauh dari rejeki”
20) Adoh sandhang pangane “jauh dari rejeki”
21) Mlarat “miskin”

g. Kesuburan atau kesehatan tidak baik

22) Tunggak tan semi, anake akeh mati “keturunannya banyak yang meninggal”
23) Punggel, mati siji “salah satu meninggal”
24) Gentho, larang anak “sulit mendapatkan anak”
25) Kerep lara “sering sakit”
26) Sugih lara “banyak penyakit”
27) Pati “meninggal”

c. Penangkal hal buruk berumah tangga yang diakibatkan oleh petung salaki rabi Perjalanan berumah
tangga tidak selamayan mulus dan baik. Berdasarkan petung salaki rabi, terdapat banyak godaan,
halangan, dan rintangan yang tidak dapat dianggap remeh, misalnya keadaan bercerai dan kehilangan
anggota keluarga. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam kitab primbon juga terdapat penangkal untuk
beberapa permasalahan. Berikut cara mencegah hal buruk terjadi berdasarkan kitab primbon.

1. Satriya wirang, nandhang dukacipta, kawirangan, isarat panulake ngetokake getih, upamane mbeleh
ayam (Noeradyo: 17). Agar tidak selalu mengalami dukacita yang mendalam dan mendapatkan malu,
petung satriya wirang dapat disiasati dengan menyembelih ayam atau kambing (hewan ternak).

2. Bumi kapetak, petengan aten ananging taberi ing gawe, kuat nandhang lara lapa, resikan, isarat
panulake mendhem lemah (Noeradyo: 17). Agar suasana rumah damai dan rejeki dapat lebih lancar,
maka hasil petung bumi kapetak disarankan untuk memendam tanah. Apa yang berasal dari tanah
kembali ke tanah.

3. Lebu katiup angin, nandhang papa cintraka, kabeh karepe ora dadi, kerep malih omah isarat panulake
ngabul-abul lemah (Noeradyo: 17). Agar hasil petung lebu katiyup angin tidak mendapatkan
kesengsaraan terus menerus, maka dapat disiasati dengan cara mengaduk-aduk tanah secara tak
beraturan. Mengaduk tanah secara tidak beraturan ini merupakan symbol dari menguatkan diri yang
berasal dari tanah agar tidak mudah tertiup angin dan menetap.

Selain berdasarkan primbon, manusia Jawa juga mempunyai pandangan hidup yang melekat dan terus
dipelajari untuk menanggulangi hal buruk yang dapat terjadi pada pernikahan. Menurut Franz Magnis
Suseno dan Hildred Geertz (Hadiatmaja: 36), masyarakat Jawa mengenal dua prinsip yaitu prinsip
kerukunan dan prinsip hormat. Prinsip kerukunan bertujuan untuk menjaga keharmonisan dalam tata
hubungan sosial, termasuk rumah tangga. Rukun berarti kembali rujuk, tidak bercerai-berai seperti
dalam Baoesastra Djawa (1) bali rujuk maneh, (2) ora pasulayan, guyub (Poerwadarminta: 532). Untuk
mewujudkan kerukunan dalam hidup berumah tangga, dlam masyarakat Jawa banyak terdapat piwulang
yang mengajarkan bagaimana bersikap. Beberapa di antaranya adalah ngelmu rasa dan ngelmu semu
seperti sinamun ing samudana “ditutupi dengan berpura-pura”, sesadon ingadu manis “berbahasa
dengan kata yang halus” (Serat Wedatama dalam Hadiatmaja: 37). Agar tercipta kerukunan, manusia
Jawa akan meredam konflik dengan cara mengendalikan emosi. Kata hormat dalam bahasa Jawa berasal
dari kata urmat „solah tingkah kang dinaggo nglairake pangaji-aji‟ (Poerwadarminta: 445). Prinsip
menghormati orang lain tersebut dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa. Prinsip hormat tersebut
didasarkan pada tiga asas, yaitu asas keselarasan, asas kebersamaan dan asas kekeluargaan
(Hadiatmaja: 40).

Hubungannya kehidupan ber-Tuhan, berdasarkan Serat Sasangka Djati (dalam Herusatoto: 72-73)
terdapat delapan dasar hidup orang Jawa yaitu tri-sila dan panca-sila. Tri sila merupakan dasar
pengabdian kepada Tuhan, yaitu eling, pracaya dan mituhu. Dalam pencapaian tri-sila, diperlukan watak
panca-sila yang meliputi rila, narima, temen, sabar, budi luhur. Meskipun hasta-sila tersebut biasanya
digunakan dalam pencapaian menuju ketuhanan, namun dalam kehidupan berumah tangga dan sosial
juga diperlukan watak tersebut. Pasangan suami-istri harus mempunyai watak rila, narima, temen,
sabar, dan budi luhur untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis.
Secara lebih rinci, Endraswara (2002: 81) menyimpulkan dari Serat Centhini tentang ajaran Jayengresmi
kepada Niken Rohkanti, sebagai istri harus dapat bersikap

1) rajin,
2) menghindari perilaku cacat,
3) tidak menuruti keinginan pribadi ,
4) menyesuaikan diri dengan kondisi dan keperluan (empan papan), dan
5) mempertimbangkan berbagai hal (duga-duga).

Selain itu, ajaran Ki Bayi Panurta kepada Tambangraras putrinya, bahwa sebagai istri harus menanamkan
sikap takut, kasih, tahu pada kehendak suami, percaya, mbangun turut dan berjuang demi suami.

Suami juga dituntut sebaliknya, kepada istri harus dapat bersikap narima, menerima istri lahir dan batin,
hanya diperbolehkan beristri maksimal empat, memberikan mas kawin yang bermanfaat. Suami
hendaklah bersikap setia sekaligus menjadi “pagar” penjaga kehormatan istri. Sebagai kunci, bahwa
masyarakat Jawa menyebut suami atau istri sebagai garwa „sigaraning nyawa‟ “belahan jiwa”. Sehingga
dalam mengarungi bahtera rumah tangga harus sehidup-semati dalam mengarungi kehidupan
(Endraswara, 83).

Anda mungkin juga menyukai