Keterangan
Nama alternatif bulan Dulkangidah adalah Sela atau Apit. Nama-nama ini
merupakan peninggalan nama-nama Jawa Kuno untuk nama musim ke-11
yang disebut sebagai Hapit Lemah. Sela berarti batu yang berhubungan
dengan lemah yang artinya adalah “tanah”. Lihat juga di bawah ini.
Daftar bulan Jawa matahari[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1856 Masehi, karena penanggalan kamariah dianggap tidak memadai
sebagai patokan para petani yang bercocok tanam, maka bulan-bulan musim atau
bulan-bulan surya yang disebut sebagai pranata mangsa, dikodifikasikan oleh
Sunan Pakubuwana VII[1] atau penggunaannya ditetapkan secara resmi.
Sebenarnya pranata mangsa ini adalah pembagian bulan yang sudah digunakan
pada zaman pra-Islam, hanya saja disesuaikan dengan penanggalan
tarikh kalender Gregorian yang juga merupakan kalender surya, dan
meninggalkan tarikh Hindu; akibatnya umur setiap mangsa berbeda-beda.
Total 2835
1. Legi
2. Pahing
3. Pon
4. Wage
5. Kliwon
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan sebagai berikut :
1. Tanggal 1 bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-hanya seperti garis, ini
dimaknakan dengan seorang bayi yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi
lebih besar dan lebih terang.
2. Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan penuh melambangkan
dewasa yang telah bersuami istri.
3. Tanggal 15 bulan Jawa dinamakan purnama, bulan masih penuh tetapi sudah ada
tanda ukuran dan cahayanya sedikit berkurang.
4. Tanggal 20 bulan Jawa dinamakan panglong, orang sudah mulai kehilangan daya
ingatannya.
5. Tanggal 25 bulan Jawa dinamakan sumurup, orang sudah mulai diurus hidupnya
oleh orang lain kembali seperti bayi layaknya.
6. Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan manjing, di mana hidup manusia kembali
ketempat asalnya menjadi rijal lagi.
7. Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat di mana rijal akan
mulai dilahirkan kembali kekehidupan dunia yang baru.
Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: ;التقويم الهجريat-taqwim al-
hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam
menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari
penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun
pertama kalender ini adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah-nya
Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di
beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga
digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam
menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender
biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.
“
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu
dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya
Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
”
- At Taubah(9):36 -
Sebelumnya, orang Arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah
menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak
menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui
bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah pada tahun gajah.Abu Musa Al-Asyári
sebagai salah satu gubernur pada zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat
kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang
tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan.
Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka
adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a.,
Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a.
Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan
berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan
pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul
dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW
dari Makkah ke Yatstrib (Madinah). Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a.
dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa
hijrahnya Rasulullah saw. Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah
ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku pada masa itu di
wilayah Arab.
1 Muharram 30
2 Safar 29
3 Rabiul awal 30
4 Rabiul akhir 29
5 Jumadil awal 30
6 Jumadil akhir 29
7 Rajab 30
8 Sya'ban 29
9 Ramadhan 30
10 Syawal 29
11 Dzulkaidah 30
12 Dzulhijjah 29/(30)
No Penanggalan Islam Lama Hari
Total 354/(355)
1. Al-Ahad (Ahad)
2. Al-Itsnayn (Senin)
3. Ats-Tsalaatsa' (Selasa)
4. Al-Arbaa-a / Ar-Raabi' (Rabu)
5. Al-Khamsah (Kamis)
6. Al-Jumu'ah (Jumat)
7. As-Sabt (Sabtu)