Dalam Keluarga Jawa, biasanya anak menyebut orang tuanya dengan sebutan Bapak/Bapa dan
Ibu/Biyung, sedang orang tuanya Ibu Bapak disebut Simbah atau Eyang. Lalu orang tuanya
Simbah disebut apa..?
Berikut adalah istilah untuk level keturunan (ke bawah) dan level leluhur (ke atas) dalam
Bahasa Jawa :
KITA
KITA ( PANDU )
↓↑ ▲▼
A.Sebutan Atau Penamaan Dalam Bilangan
1 ( Siji ) = Eka
2 ( Loro ) = Dwi
3 ( Telu ) = Tri
4 ( Papat ) = Catur
5 ( Limo ) = Panca
6 ( Enem ) = Sad
7 ( Pitu ) = Sapta
8 ( Wolu ) = Astha
9 ( Songo ) = Nawa
10 ( Sepuluh ) = Dasa
100 ( Satus ) = Sata
1000 ( Sewu ) = Satra
10.000 ( Sepuluh Ewu ) = Saleksa
100.000 ( Satus Ewu ) = Sakethi
1000.000 ( Sayuta ) = Sayuta
Araning Godong, Sebutan Atau Atau Penamaan Daun Dalam Bahasa Jawa
Araning Penthil, Sebutan Buah Yang Masih Muda Dalam Bahasa Jawa
Araning Anak Kewan, Sebutan Atau Penamaan Anak Hewan Dalam Bahasa Jawa
Araning Gamane Kewan, Sebutan Atau Penamaan Untuk Senjata Hewan Dalam Bahasa
Jawa
Araning Mangane Kewan, Sebutan Atau Penamaan Cara Makan Hewan Dalam Bahasa
Jawa
Araning Swarane Kewan, Sebutan Atau Penamaan Suara Hewan Dalam Bahasa Jawa
- Asu = Nyathek
- Boyo = Nyamber, Nyarap
- Babon = Memeti, Nladung
- Bebek = Nyosor, Mbondholi
- Celeng = Nggandhil, Nyronggot
- Doro = Kalangan
- Iwak = Nylurut
- Jago = Nladung, Mendel
- Jaran = Nyepak, Mbrakot
- Kidang = Nggayor
- Kebo = Nyundhang
- Kutuk = Milar
- Kucing = Nyakar
- Lele = Matil
- Manuk = Nyamber
- Macan = Nubruk
- Sapi = Nyundhang, Nyepak
- Tawon = Ngentup
- Tikus = Nacah, Ngrikiti
- Ulo = Nguntal, Nyembur
- Wedhus = Mbijing
Araning Prenahe Sedulur, Sebutan Atau Penamaan Saudara, Famili Dan Keluarga
Dalam Bahasa Jawa
Araning Prenahe Sedulur, Sebutan Atau Penamaan Saudara, Famili Dan Keluarga Dalam
Bahasa Jawa
1. Salaki (SUAMI dlm bhs indo) = Sebutan untuk laki-laki yang memimpin sebuah keluarga. Contoh: Romeo
adalah SALAKI dari Juliet, Rama adalah SALAKI dari Shinta, Tri Hatmojo adalah SALAKI dari Pamela
Anderson, dst.
2. PAMAJIKAN (istri) = Sebutan untuk perempuan yang menjadi pasangan “SALAKI”. Contoh: Juliet adalah
PAMAJIKAN dari Romeo.
3. ANAK (anak) = Sebutan untuk keturunan pertama dari sebuah keluarga. Contoh: Eka Ramdani, Dwi Astuti,
dan Tri Hatmojo adalah ANAK dari pasangan Romeo dan Juliet. Pamela Anderson adalah ANAK dari Rama
dan Shinta. Baim dan Fay Nabila adalah ANAK dari pasangan Hudson dan Jessica.
4. INCU (cucu) = Sebutan untuk keturunan kedua dari sebuah keluarga. Contoh: David Beckham, Brad Pitt dan
Luna Maya adalah INCU dari pasangan Romeo dan Juliet.
5. BUYUT (cicit) = Sebutan untuk keturunan ketiga dari sebuah keluarga. Contoh: Megan Fox, Iteung dan Roy
Suryo adalah BUYUT dari Romeo dan Juliet. Christian Sugiono adalah BUYUT dari Michael Jackson dan Dwi
Astuti.
6. BAO (??) = Sebutan untuk keturunan keempat dari sebuah keluarga. Contoh: Christian Sugiono adalah BAO
dari Romeo dan Juliet.
7. BAPA (bapak/ayah) = Sebutan untuk laki-laki yang menyebabkan terlahirnya sebuah keturunan. Contoh:
Romeo adalah BAPA dari Eka, Dwi, dan Tri.
8. INDUNG (ibu) = Sebutan untuk perempuan yang menyebabkan terlahirnya sebuah keturunan. Contoh:
Shinta adalah INDUNG dari Pamela Anderson.
9. AKI (kakek) = Sebutan untuk laki-laki yang merupakan orangtua dari Ayah atau Ibu. Contoh: Romeo adalah
AKI untuk David Beckham, Brad Pitt dan Luna Maya.
10. NINI (nenek) = Sebutan untuk perempuan yang merupakan orangtua dari Ayah atau Ibu. Contoh: Juliet
adalah NINI untuk David Beckham, Brad Pitt dan Luna Maya.
11. UYUT (??) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi orangtua dari AKI atau NINI. Contoh:
Romeo dan Juliet adalah UYUT untuk Megan Fox, Iteung dan Roy Suryo.
12. BAO (??) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi orangtua dari UYUT. Contoh: Romeo
dan Juliet adalah BAO-nya Christian Sugiono.
13. JANGAWARENG (????) = Orangtua dari BAO. Contoh: Romeo dan Juliet adalah JANGAWARENG-nya
Gaston Castano.
14. UDEG-UDEG (?????) = Orangtua dari JANGAWARENG. Contoh: Romeo dan Juliet adalah UDEG-
UDEG-nya Jessica.
15. KAKAIT SIWUR (??????) = Orangtua dari UDEG-UDEG. Contoh: Romeo dan Juliet adalah KAKAIT
SIWUR-nya Baim dan Fay Nabila.
16. KARUHUN (sesepuh) = Sebutan untuk yang teratas (bisa jadi orangtua dari UDEG-UDEG kita) dalam
silsilah keluarga dan sudah meninggal dunia.
17. ADI (adek) = Sebutan untuk saudara kandung yang umurnya lebih muda. Contoh: Fay Nabila adalah ADI-
nya Baim.
18. LANCEUK (kakak) = Sebutan untuk saudara kandung yang umurnya lebih tua. Contoh: Baim adalah
LANCEUK-nya Fay Nabila.
19. AMANG/EMANG (paman/om) = Sebutan untuk laki-laki yang menjadi adik dari orangtua. Contoh: Tri
Hatmojo adalah AMANG/EMANG dari David Beckham dan Brad Pitt.
20. BIBI (bibi/tante) = Sebutan untuk perempuan yang menjadi adik dari orangtua. Contoh: Dwi Astuti adalah
BIBI dari David Beckham.
21. UWA (????) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi kakak dari orangtua. Contoh: Eka
Ramdani adalah UWA dari Brad Pitt.
22. ALO (keponakan) = Sebutan untuk anak dari kakak kandung. Contoh: David Beckham adalah ALO dari
Dwi Astuti dan Tri Hatmojo.
23. SUAN (????)= Sebutan untuk anak dari adik kandung. Contoh: Brad Pitt dan Luna Maya adalah SUAN dari
Eka Ramdani.
24. AKI TIGIGIR (???) = Sebutan untuk laki-laki yang merupakan adik atau kakak dari kakek atau nenek.
Contoh: Tri Hatmojo adalah AKI TIGIGIR untuk Iteung dan Megan Fox. Eka Ramdani adalah AKI TIGIGIR
untuk Iteung dan Roy Suryo.
25. NINI TIGIGIR (???) = Sebutan untuk perempuan yang merupakan adik atau kakak dari kakek atau nenek.
Contoh: Dwi Astuti adalah NINI TIGIGIR dari Megan Fox dan Roy Suryo.
26. KAPI LANCEUK (kakak sepupu) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang merupakan anak dari
kakak-nya orangtua (anak dari UWA). Contoh: David Beckham adalah KAPI LANCEUK-nya Brad Pit dan
Luna Maya.
27. KAPI ADI (adik sepupu) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang merupakan anak dari adik-nya
orangtua (anak dari AMANG/paman). Contoh: Luna Maya adalah KAPI ADI untuk Brad Pitt dan David
Beckham. Brad Pitt adalah KAPI ADI untuk David Beckham.
28. ADI BEUTEUNG (adik ipar) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi adik dari pasangan.
Contoh: Michael Jackson dan Pamela Anderson adalah ADIK BEUTEUNG buat Eka Ramdani.
29. LANCEUK BEUTEUNG (kakak ipar) = Sebutan untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi kakak dari
pasangan. Contoh: Eka Ramdani adalah LANCEUK BEUTEUNG untuk Michael Jackson dan Pamela
Anderson.
30. MITOHA (mertua) = Sebutan untuk orangtua dari pasangan. Contoh: Rama dan Shinta adalah MITOHA
untuk Tri Hatmojo. Romeo dan Juliet adalah MITOHA untuk Cinta Laura, Michael Jackson dan Pamela
Anderson.
31. MINANTU (menantu) = Sebutan untuk pasangan dari anak kandung. Contoh: Cinta Laura, Michael
Jackson dan Pamela Anderson adalah MINANTU-nya Romeo dan Juliet.
32. TUNGGAL (anak tunggal) = Sebutan untuk anak satu-satunya dari sebuah keluarga. Contoh: Pamela
Anderson adalah anak TUNGGAL dari pasangan Rama dan Shinta.
33. CIKAL (????) = Anak Pertama dari sebuah keluarga. Contoh; Eka Ramdani adalah anak CIKAL dari
Romeo dan Juliet. Baim adalah anak CIKAL dari pasangan Hudson dan Jessica.
34. PANENGAH (???) = Anak yang kelahirannya berada paling tengah diantara keseluruhan anak (berlaku
untuk yang mempunyai anak dalam jumlah ganjil). Contoh: Dwi Astuti adalah anak PANENGAH dari Romeo
dan Juliet.
35. PANGAIS BUNGSU (???) = Anak yang lahir sebelum anak terakhir (urutan kedua dari bawah, dan berlaku
untuk keluarga yang mempunyai anak lebih dari dua). Contoh: Dwi Astuti adalah PANGAIS BUNGSU dari
Romeo dan Juliet.
36. BUNGSU (bungsu) = Anak yang lahir paling akhir dari sebuah keluarga. Contoh: Tri Hatmojo adalah anak
BUNGSU dari Romeo dan Juliet. Fay Nabila adalah anak BUNGSU dari Hudson dan Jessica.
37. ADI SABRAYNA (????) = sebutan untuk adik sepupu yang masih berada di jalur keturunan kakek dan
nenek. Contoh: Roy Suryo dan Iteung adalah ADI SABRAYNA dari Megan Fox. Begitu juga anaknya Roy
Suryo, Christian Sugiono (anaknya Iteung) adalah ADI SABRAYNA ntuk anak dari Megan Fox.
38. LANCEUK SABRAYNA (???) = sebutan untuk kakak sepupu yang masih berada di jalur keturunan kakek
dan nenek. Contoh: Megan Fox adalah LANCEUK SABRAYNA dari Iteung dan Roy Suryo. Dan seterusnya.
39. BARAYA (kerabat) = Sebutan untuk saudara yang masih satu turunan, tapi sudah terlalu jauh urutannya.
Contoh: Hudson adalah BARAYA dari buyutnya Megan Fox dan buyutnya Roy Suryo.
40. DULUR PET KU HINIS (saudara kandung) = Sebutan untuk saudara yang masih satu ibu dan satu bapak
(saudara kandung). Contoh: Baim dan Fay Nabila. Eka Ramdani, Dwi Astuti dan Tri Hatmojo adalah DULUR
PET KU HINIS.
Ketika Penulis mempelajari data yang obyektif dalam sejarah para Bupati Tuban,
dalam Babad Tuban (6). Penulis menemukan titik temu antara data silsilah Sunan
Kalijaga dari berbagai versi. Penulis menyebutnya obyektif karena data tersebut
sebenarnya bukanlah data subyektif silsilah Sunan Kalijaga yang versinya amat
tergantung dengan keyakinan masing-masing penjaganya, bahkan data tersebut hanya
menyebutkan tentang nama para bupatinya saja tanpa menyebut nama Sunan Kalijaga
yang bukan merupakan bupati Tuban. Namun demikian karena sudah teramat masyhur di
semua versi bahwasanya Sunan Kalijaga adalah putra kandung bupati Tuban yang
bernama Wilatikta, sehingga data sejarah tersebut dapat disusun sebagai silsilah
genealogis yang akan kita didapati sebagai berikut :
1. Prabu Banjaransari
2. Raden Arya Metahun
3. Bupati Lumajang Tengah Raden Arya Randu Kuning./ Kyai Ageng / Kyai Gede Lebe
Lontong
4. Bupati Gumenggeng Raden Arya Bangah; Bekas kabupaten tersebut sekarang
menjadi Desa Banjaragung (Kecamatan Rengel)
5. Bupati Lumajang Raden Arya Dandang Miring
6. Bupati Tuban ke-1 Raden Dandang Wacana / Kyai Gede Papringan,BERPUTRI
7. Nyai Ageng Lanang Jaya / Nyai Lanang Baya [Istri Kyai Lanang Baya lihat
Jalur Silsilah III, point 20]
8. Bupati Tuban ke-2 Haryo Ronggo Lawe / Rangga Teja Laku / Syeikh Jali Al-
Khalwati / Syekh Khawaji [Dimasa ini Tuban di bawah kekuasaan Majapahit]
9. Bupati Tuban ke-3 Haryo Siro Lawe
10. Bupati Tuban ke-4 Haryo Siro Wenang
11. Bupati Tuban ke-5 Haryo Lana / Arya Teja I
12. Bupati Tuban ke-6 Haryo Dikoro / Arya Teja II BERPUTRI
13. Raden Ayu Hariyo Tejo berputra (Istri dari Bupati Tuban ke-7 Hariyo Tejo /
Maulana Mansur, Lihat jalur Silsilah II point) [Di masa ini & masa putra
beliau adalah masa transisi kepenguasaan akan Tuban dari Majapahit ke Demak]
14. Bupati Tuban ke-8 Raden Hariyo Wilatikta / Raden Ahmad Sahuri berputra
15. SUNAN KALIJAGA
Ternyata dari data tersebut di atas point 7 & 13 adalah nenek moyang dari garis
perempuan Sunan Kalijaga yang datanya akibat kesubyektifitas dan atau distorsi
informasi & komunikasi terbaur antara leluhur dari garis laki & perempuan dalam
versi lain. Hal ini kerap terlewatkan, lantas begitu saja menghubungkan Silsilah
Sunan Kalijaga ke leluhur beliau sebagai garis laki padahal ada yang berasal dari
tautan perempuan dan sebaliknya. Sehingga data ini menjadi acuan penting dalam
mencari titik temu tiap-tiap versi yang penulis yakini masing2 memiliki latar
belakang kebenaran & latar belakang historis akan penjagaannya.
Bila kita perhatikan data di atas pada point 12-13 dari sumber (6) Babad Tuban,
disebutkan bahwa Hariyo Tejo menjadi pemimpin Tuban dikarenakan menikahi putri
pemimpin Tuban sebelumnya. Babad Tuban, menyebutkan pula bahwa Arya Teja bukanlah
seorang pribumi jawa. Ia berasal dari kalangan masyarakat Arab dan merupakan
seorang ulama sedangkan muasal beliau disebut sebagai saudara / masih memiliki
kekerabatan dengan Sunan Ampel, sehingga data ini amat pas dan menjadi titik temu
dengan versi silsilah Sunan Kalijaga sebagai sayyid keluarga Azmatkhan yang bisa
dilihat di Jalur Silsilah II.
Lantas bila kita perhatikan data di atas point 6,7, 8 maka akan kita dapati titik
temu dengan versi Silsilah Sunan Kalijaga yang bersambung ke Sayyidina Abbas
sebagaimana dapat dilihat di Jalur Silsilah III khususnya point 20 & 21. Karena
nama terkait di berbagai sumber, masyhur bersambung secara nasab garis laki ke
Sayyidina ABBAS.
Sehingga dapat disimpulkan berbagai versi muasal genealogis Sunan Kalijaga baik
yang dari versi keturunan local pribumi Jawa, keturunan Nabi Muhammad & keturunan
Sayyidina Abbas ternyata sama2 memiliki latar belakang kebenarannya dan titik
temunya masing-masing yang selama ini terbaur lantas tidak difahami tautan
jalurnya. Hal ini diakibatkan kebudayaan & kebiasaan nusantara yang menisbatkan
leluhur baik dari garis laki maupun perempuan lantas terbaur. Ketika ini
terfahami & diletakkan pada tempatnya masing-masing, penulis malah menghargai
kebiasaan penisbatan tersebut sehingga bisa mengenali leluhur dari suatu tokoh
bersejarah secara objektif mana yang dari garis lakinya maupun yang dari garis
perempuannya.
Data Pendukung bahwasanya Sunan Kalijaga sayyid keturunan Nabi adalah dari
keselarasan dgn kisah Babad Tuban sebagaimana disebut di atas. Kitab Syajaroh &
Tarikh Al Azamat Khan dikutip dalam “Sejarah & Silsilah dari Nabi Muhammad SAW ke
Walisongo oleh Drs. Aburumi Zainal Lc. – Habib Zainal Abidin Assegaf menuliskan
secara jelas nasab beliau sebagaimana di bawah ini, begitu pula Kitab Syamsud
Dhahirah, Karya Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husain Al-Masyhur sebagai
data Rabithah Alawiyyah dan Kitab Nasab Wali Songo, juga Karya Al-Habib Bahruddin
Azmatkhan Ba’alawi Al-Husaini.
Silsilah ini juga sesuai dengan keterangan Profesor Husaini Jayadiningrat didalam
bukunya yang menceritakan bahwa dalam tradisi Cirebon terdapat Silsilah Sunan
Kalijogo yang diurutkan hingga sampai kepada Rasulullah SAW, begitu pula
keterangan Van Den Berg dan Hj de Graff, sesuai dengan kisah Tome Pires.
Sunan Kalijaga juga menikahi 4 Syarifah putri para anggota Walisongo sehingga
secara fiqih mengenai pernikahan kafaah nasab pd syarifah, makin menguatkan fakta
bahwasanya Sunan Kalijaga adalah Sayyid turunan Nabi Muhammad.
1. Sayyidina ABBAS r.a bin Abdul Muthalib [Paman dari Nabi Muhammad SAW] (Sumber
sebagai leluhur Sunan Kalijaga 1,2,3,5) Menurut sumber 7.b Abbas memiliki 5 orang
keturunan, diantaranya adalah:
Abdullah bin Abbas, yang kerap disebut pula Ibnu Abbas. Dia pernah menjadi
gubernur di Basrah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dia
meninggal dan dikuburkan di Thaif, Arab Saudi.
Ubaidillah bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Yaman pada masa kekuasaan
Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Madinah.
Fahdl bin Abbas, dikuburkan di Syam.
Qutsam bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Bahrain pada masa Ali bin Abi
Thalib dan dikuburkan di Samarkand
Ma’bad bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Mekkah pada masa kekuasaan
Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Afrika
2. Abdullah ibnu Abbas ra (Sepupu Nabi Muhammad & Ali bin Abi Thalib) (7.b&c)
3. Ali bin Abdullah (7.c&d) [Satu2 nya keturunan dari Abdullah bin Abbas yang
tercatat sejarah secara resmi & mayshur]
4. Abdullah “Al-Akbar” (7.d) / Abdallah “Azhar” (2) / Abdul “Wakhid” (3) / Syekh
Abdul “Wahid” Qurnqin Al Baghdadi (1)
(Istilah Al-Akbar, Azhar, & Wahid sama2 mempunyai makna yang merujuk sebagai yang
paling besar, karena beliau mempunyai adik yang lebih kecil juga bernama sama
yakni Abdullah dengan gelar Abdullah Al-Ashgar yang pergi ke daerah Syam 7.d)
5. Wakhis (2) / Syekh Waqid Arumni (1)
6. Mudzakir (2&3)/ Syekh Mudzakir Arumni (1)
7. Abdullah (2&3)
8. Kharmia (3) / Kharmis (2)
9. Mubarak (2&3)
10. Abdullah (2&3)
11. Ma’ruf (2) / Madhra’uf (3)
12. Arifin (2&3)
13. Hasanuddin (2&3)
14. Jamal (2&3)
15. Ahmad (2&3)
16. Abdullah (2&3)
17. Abbas (2&3)
18. Kouramas (3)/ Khurames (2)/ Syekh Kharamis (1)
19. Syekh Abdullah (1)
20. Syekh Abdurrahman (1&2)/ Abdur Rakhim (3)/ Kyai Lanang Baya (5&6)
[Suami dari Nyai Lanang Baya dengan jalur lihat Silsilah I Point 7]
21. Bupati Tuban ke-2 Haryo Ronggo Lawe (4,5,6)/ Rangga Teja Laku (1,2,3) /
Syeikh Jali Al-Khalwati (1&5)/ Syekh Khawaji (1)
[Sumber 4&6 tidak membahas silsilah beliau ke atas, sebagaimana ditulis diatas,
namun hampir semua sumber silsilah Kalijaga yang terkait, baik ke data leluhur
local maupun ke leluhur zuriyyat bani Abbas memiliki titik temu pada nama
terakhir diatas. Sumber 5&6 menyebut beliau sebagai cucu dari garis ibu beliau ke
penguasa lokal Tuban sebelumnya yakni Raden Dandang Wacana / Kyai Gede Papringan.
Semua sumber lain yang terkait, masyhur mengenal beliau sebagai keturunan arab
melalui Sayyidina Abbas yang bekerja di bawah pemerintahan Majapahit dengan
silsilah secara garis besar sebagaimana tersebut di atas]
[Pada masa ini Tuban memang berada di bawah kekuasaan Majapahit]
22. Bupati Tuban ke-3 Haryo Siro Lawe (5&6)
23. Bupati Tuban ke-4 Haryo Siro Wenang (5&6)
24. Bupati Tuban ke-5 Haryo Lana (5&6)/Arya Teja I (1&4)
25. Bupati Tuban ke-6 Haryo Dikoro (5&6)/ Arya Teja II (1&4) BERPUTRI *(6)
[Putri beliau sebagai istri dari penguasa Tuban selanjutnya yang dari Arab secara
objektif dapat kita temukan pada sumber no.6 pada Babad Tuban yang menjelaskan
tentang sejarah para Bupati Tuban]
26. Raden Ayu Haryo Tejo [Istri dari Bupati Tuban ke-7 Haryo Tejo Kusumo
(1,2,4,5,6) / Arya Teja III (4)/
[Pada masa ini & masa putra beliau adalah masa transisi kepenguasaan akan Tuban
dari Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Demak]
27. Bupati Tuban ke-8 Tumenggung Wilatikta
28. SUNAN KALIJAGA / Raden Said / Jaka Said / Syekh Malaya / Lokajaya / Raden
Abdurraman / Pangeran Tuban / Muhammad Abdussyahid
Sebagai perbandingan Sunan Kalijaga disini sebagai turunan sepupu nabi Abdullah
bin Abbas ke 26 generasi ke 27 sedangkan dari Nabi Muhammad turunan ke 23
generasi ke 24.. Hal ini masih masuk akal secara karena diantara sesame turunan
nabi lazim ditemukan sejamannya generasi ke 38 dgn yg ke 42.
Alasan-alasan Silsilah ke atas Sunan Kalijaga ke Rasul di kalangan keluarga besar
keturunannya kurang dikenal adalah karena :
IV. PARA BUPATI TUBAN SELEPAS WILATIKTA YANG MERUPAKAN DZURIYYAT AHLUL BAYT ITRAH
SAYYIDINA ABBAS RA
Kedua istri beliau tersebut ternyata diketahui sama-sama berjalur keturunan dari
Ronggo Lawe alias Teja Laku alias Syeikh Jali Khalwati keturunan Sayyidina Abbas.
Namun karena berbeda ibu, Tumenggung Wilatikta & putra beliau Sunan Kalijaga
sebenarnya tidak memiliki hubungan darah dengan Lembu Suro, namun diakibatkan
Lembu Suro dikenal di beberapa masyarakat umum sebagai ayah dari Haryo Tejo,
(padahal ayah mertua dr istri lain beliau) sehingga nama beliau di sebagian versi
terbaur dalam data silsilah Sunan Kalijaga.
Putri dari Lembu Suro hasil dari pernikahannya dengan Putri dari Prabu Brawijaya
III Majapahit ; dinikahi oleh Haryo Tejo Bupati Tuban ke-7 lantas menghasilkan
seorang Putri (saudari lain ibu dari wilatikta) bernama Dewi Condrowati yang
lantas dinikahi Sunan Ampel dan menghasilkan beberapa keturunan antara lain Sunan
Bonang, Sunan Drajat dll. Dari sini menjadi jelas beberapa keturunan Sunan Ampel
(beliau juga punya beberapa istri lainnya) memiliki tautan darah dari garis
perempuan ke Sayyidina Abbas pula, namun bukan melalui para Bupati Tuban di atas
Haryo Tejo seperti yang diduga sebelumnya namun melalui jalur Lembu Suro Raja
Surabaya yang juga keturunan Sayyidina Abbas.
Ditulis Oleh ; Nurfadhil Al-Alawi Al-Husaini
VI. SUMBER-SUMBER :
2. Silsilah Sunan Kalijaga jalur Arab versi Al-Abbas yg tertulis di buku Asal-
Usul Para Wali, Susuhunan, Sultan, Dsb. Di Indonesia karya Prof. H.S. Tharick
Chehab
3. Silsilah Sunan Kalijaga jalur Arab versi Al-Abbas yang tertulis di “De
Handramaut et les Colonies Arabes dan’l Archipel Indian” Karya Mr. C.L.N. Van den
Berg, yang dikutip Umar Hasyim, dalam Sunan Kalijaga, Penerbit Menara, Kudus,
1974, hlm. 4
4. Silsilah Sunan Kalijaga sbg turunan Jawa yg bersumber dr keturunannya sendiri
yg tertulis dalam : Sunan Kalijaga, Penerbit Menara, Kudus, 1974, hlm. 5 karya
Umar Hasyim
Hanya tertulis jalurnya (belum dilengkapi ke atasnya) : adipati Ronggolawe
(Bupati Tuban) -> Aria Teja I (bupati Tuban) -> Aria Teja II (Bupati Tuban) ->
Aria Teja III (Bupati Tuban) -> Raden Tumenggung Wilatikta (Bupati Tuban) ->
Raden Mas Said (Sunan Kalijaga).
5. Poster Silsilah Nasab Rabithah Azmatkhan / IKAZHI
6. Sejarah para Adipati Tuban dari BABAD TUBAN disarikan di :
http://adipatironggolawe.blogspot.com/2008/09/tuban-ii.html
7. Wikipedia mengenai Bani Abbas dan keturunannya :
a. http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_Abbasiyah
b. http://id.wikipedia.org/wiki/Abbas_bin_Abdul-Muththalib
c. http://en.wikipedia.org/wiki/%60Abd_Allah_ibn_%60Abbas
d. http://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abdullah
8. Silsilah Sunan Kalijaga yang bernasab ke Rasulullah, bersumber pada:
a. Kitab Syajaroh & Tarikh Al Azamat Khan dikutip dalam “Sejarah & Silsilah dari
Nabi Muhammad SAW ke Walisongo oleh Drs. Aburumi Zainal Lc. – Habib Zainal Abidin
Assegaf sebagai data Naqobatul Asyrof
b. Kitab Syamsud Dhahirah, Karya Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husain Al-
Masyhur sebagai data Rabithah Alawiyyah
c. Kitab Nasab Wali Songo, Karya Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba’alawi Al-Husaini
Sumber: http://ronggolawe.com/2010/11/ulasan-silsilah-genealogys-akbar-ke-
berbagai-jalur-leluhur-dari-sunan-kalijaga-para-pemimpin-awal-tuban-oleh-
nurfadhil-al-alawi-al-husaini/
Para penguasa Majapahit adalah penerus dari keluarga kerajaan Singhasari, yang dirintis oleh Sri Ranggah
Rajasa, pendiri Wangsa Rajasa pada akhir abad ke-13. Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan
bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan
Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit
menjadi dua kelompok.
Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit. Penguasa ditandai dalam gambar ini.
Berikut ini daftar raja-raja Majapahit:
Baca juga ulasan artikel tentang Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan Indonesia
Sejahtera.
Filosofi Angka Dalam Bahasa Jawa atau Filosofi Bilangan Bahasa Jawa akan kami bagikan kepada teman-
teman semua. Mengingat saat ini bahasa jawa saat ini semakin ditinggalkan oleh kebanyakan orang khususnya
para remaja muda.
Dengan demikian kami merasa perlu untuk mengangkat kembali, memperkenalkan kembali dan menegaskan
bahwa bahasa jawa sungguh memiliki nilai-nilai filosofi yang sangat tinggi. Untuk itu silahkan disimak ulasan
kami yang berjudul Filosofi Angka Dalam Bahasa Jawa ini.
Edusiana.com – Aksara Jawa dipunserat Nggandhul Garis menjadi pembahasan pada kali ini, kalau pada
pembahasan yang sebelumnya kami telah membahas mengenai alasan kenapa aksara jawa ditulis miring ke
kanan (kenging menapa aksara jawa dipunserat miring nengen)
Aksara Jawa merupakan media tulis yang digunakan oleh orang Jawa dari dulu sampai sekarang, manun untuk
saat ini orang yang paham akan aksara jawa sudah tidak banyak lagi. Aksara jawa dipunserat nggandhul
garis tidak serta merta tanpa ada maksud dan tujuannya.
Kita semua tahu bahwa orang jawa sangat kental dengan nilai budi pekerti dan nilai filosofi. Untuk itu bagi
anda yang sedang mencari makna kenapa aksara jawa ditulis nggadhul garis hal ini perlu kami sampaikan.
Silahkan simak pembahasan di bawah ini.
Aksara Jawa dipunserat nggandhul garis menika minangka pralampita bilih tiyang gesang menika gumantung
kaliyan ingkang Maha Kuasa (Gusti Allah SWT). Mila aksara jawa dipunserat nggandhul garis, supados
manungsa tansah eling lan ngabekti makarang kang Maha Kuasa.
Artinya: Aksara jawa ditulis menggantung di atas memiliki makna bahwa gambaran manusia dalam hidup ini
tergantung dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Artinya gambaran bahwa manusia harus selalu mengingat dan
menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan mengenai kenging menapa aksara Jawa dipunserat nggandhul garis.
Semoga dapat bermanfaat untuk anda semua. Silahkan tulis komentar anda jika masih ada pertanyaan lain.
Edusiana.com- Kenging Menapa Aksara dipunserat Miring Nengen? atau Kenapa aksara jawa ditulis
miring ke kanan? Kita semua tahu bahwa segala sesuatu di Jawa ini penuh dengan makna. Maka dari itu kita
akan berbincang dan membahas kenapa aksara jawa ditulis miring kanan.
Supaya teman-teman tidak bingung, silahkan langsung saja kita masuk ke materi. Kenging menapa aksara jawa
dipunserat miring nengen. Kalau kamu bertanya pada banyak orang namun tetap tidak menemukan
jawabannya, maka silahkan baca di bawah ini.
Aksara jawa dipunserat miring nengen minangka pralambang bilih tiyang gesang menika kedah lumaku kanthi
sae. Amargi ngiwa menika wonten ing jawa dipunanggep awon (konotasi negatif). Saged ugi dipun tegesi bilih
tiyang gesang menika kedah lumampah ing dalan ingkang sae.
Artinya dalam bahasa Indonesia: Kenapa aksara jawa ditulis miring ke kanan alasanya arah kiri menurut orang
jawa memiliki konotasi negatif, yang itu melakukan hal yang tidak baik. Maka orang jawa menyimbolkan hal
tersebut kedalam penulisan aksara jawa dengan harapan manusia selalu berbuat kebaikan dalam menjalani
kehidupan ini.
Demikian jawaban dari kenging menapa aksara jawa dipun serat miring nengen, semoga teman-teman dapat
puas dengan jawaban diatas. Silahkan share agar lebih bermanfaat lagi untuk orang lain dan silahkan tinggalkan
komentar jika kalian memang benar-benar terbantu akan artikel ini.