pengawasan pelaksanaan kurikulum PAUD dan perusahaan dan instansi. Metode ini diterapkan
pendidikan dasar yang dilaksanakan oleh karena kemudahan dalam pengawasan setiap
pengawas sekolah. Tahapan dari proses tahapan dari pengembangan sistem
pengawasan yaitu penyusunan program (Sommerville, 2011). Sistem dirancang dengan
pengawasan, pelaksanaan program pengawasan, menggunakan Unified Model Language (UML)
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, di mana sistem dikembangkan dengan konsep
dan pelaporan hasil evaluasi pelaksanaan berbasis objek, bahsa pemrograman PHP dan
program pengawasan (Kementrian Pendidikan basis data MySQL. Dari pengembangan sistem
dan Kebudayaan, 2017). Program dan laporan informasi ini diharapkan dapat menghemat
yang dihasilkan tersebut perlu dimonitoring dan waktu dan meminimalisir terjadinya kesalahan.
dievaluasi agar proses pengawasan lebih
terorganisasi. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Pada Dinas Pendidikan Kota Malang proses
monitoring hasil kegiatan pengawas masih 2.1 Kajian Pustaka
dilakukan secara manual. Monitoring dilakukan Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
dengan penyerahan laporan yang dicetak. Siti Rohaeni tentang Pengembangan Sistem
Kegiatan tersebut dianggap kurang efisien Informasi Evaluasi Tenaga Pendidik Dinas
karena pengawas harus datang ke kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi
Pendidikan untuk menyerahkan laporan. Selain pada tahun 2017 didapati masalah pada proses
dalam hal efisiensi, permasalahan lain mucul pengisian data evaluasi yang masih manual
ketika pengawas membuat laporan. Dinas menggunakan kertas dan tidak merata atau
Pendidikan tidak menerapkan templat khusus hanya perwakilan saja, serta proses perekapan
untuk laporan yang akan disusun oleh para yang memakan waktu lama. Maka dari itu untuk
pengawas, sehingga laporan masing-masing menyelesaikan permasaahan dilakukan
pengawas berbeda-beda. Hal tersebut pengembangan sistem berbasis website. Dengan
berdampak pada proses pengecekan laporan adanya sistem diharapkan akan mempermudah
yang membutuhkan waktu lebih lama. dalam proses pemberian informasi terkait
Proses evaluasi hasil kegiatan pengawas prestasi kerja dari guru, pengelolaan data tenaga
juga masih dilakukan secara manual yaitu kependidikan, penyajian laporan kompetensi
pengawas menyerahkan formulir Sasaran Kerja tenaga pendidik di Kota Cimahi, sebagai sarana
Pegawai (SKP) yang dicetak. Kemudian data evaluasi diri mandiri guru serta menjadi sarana
dari formulir tersebut dipindahkan ke dalam berbagi data antara sekolah dengan Dinas
spreadsheet untuk dilakukan proses lebih lanjut. Pendidikan. Output dari sistem yang
Kegiatan tersebut dianggap kurang efisien dikembangkan dapat dijadikan sebagai
karena pengawas harus datang ke kantor Dinas pendukung dalam proses pengambilan
Pendidikan untuk menyerahkan formulir SKP keputusan melalui penilaian yang dikenal
serta pemindahan data juga membutuhkan waktu dengan istilah evaluasi diri guru untuk
yang cukup lama. Dari proses yang masih pengembangan keprofesian berkelanjutan.
manual tersebut dikhawatirkan akan Berdasarkan penelitian terkait yang pernah
menimbulkan masalahn hilangnya data atau dilakukan sebelumnya dan telah dijabarkan di
berkas dalam bentuk cetakan. atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi persamaan dan perbedaan dengan penelitian
oleh Dinas Pendidikan Kota Malang dalam yang akan dilakukan. Hal tersebut yaitu
proses monitoring dan evaluasi hasil kegiatan permasalahan yang diangkat yaitu monitoring
pengawas, maka instansi perlu mengembangkan dan evaluasi kinerja pegawai. Oleh karena itu,
sistem informasi evaluasi dan monitoring hasil penelitian yang telah dikaji dirasa cocok untuk
kegiatan pengawas (Simonev Pengawas). menunjang penelitian yang akan dilaksanakan.
Pengembangan sistem informasi menerapkan
metode waterfall yang terdiri dari beberapa 2.2 Waterfall
tahapan proses yaitu penggalian kebutuhan
sistem, perancangan sistem, pengkodean sistem, Salah satu metode pengembangan perangkat
pengujian sistem, pengoperasian dan lunak yaitu waterfall. Tahapan dalam metode ini
pemeliharaan sistem. Metode pengembangan terdiri dari identifikasi kebutuhan sistem,
waterfall merupakan metode pengembangan perancangan sistem, pengkodean rancangan
yang sudah umum digunakan oleh banyak sistem, pengujian sistem, pengoperasian sistem
serta pemeliharaan sistem (Sommerville, 2011). yang bersumber dari buku, jurnal, website, dan
Dalam menjalankan tahapan-tahapan tersebut sumber lainnya yang berhubungan dengan
setiap tahapnya harus dikerjakan hingga tuntas penelitian ini.
sebelum melakukan tahapan berikutnya. Setiap Pada tahap pengumpulan data dilakukan
tahapan dihasilkan dokumentasi sebagai bahan melalui wawancara dan observasi dengan pihak
tahapan selanjutnya. Kemudahan yang Dinas Pendidikan Kota Malang untuk mendapat
ditawarkan oleh metode ini adalah dalam informasi yang mendukung penelitian ini.
pengawasan setiap tahapan pengembangan. Wawancara dan observasi dilakukan untuk
Model ini hanya cocok untuk pengembangan mengetahui proses bisnis kegiatan pengawas
sistem yang mana kebutuhan pengembangan yang sudah ada pada Dinas Pendidikan Kota
dapat diperoleh secara pasti dan dipahami secara Malang, proses monitoring dan
menyeluruh. Gambar 1 merupakan alur dari evaluasi hasil kegiatan pengawas, dan
metode pengembangan waterfall. pengumpulan data untuk analisis kebutuhan
sistem yang akan dibangun.
Pada tahap pemodelan proses bisnis dan
analisis kebutuhan akan dimodelkan proses
bisnis yang sudah ada pada Dinas Pendidikan
Kota Malang dan pendefinisian kebutuhan akan
sistem yang akan dibangun yang telah
didapatkan dari proses pengumpulan data.
Proses bisnis yang dimodelkan dengan
menggunakan Business Process Model Notation
(BPMN) yang bermanfaat dalam memodelkan
Gambar 1. Diagram Model Waterfall proses kompleks dari berbagai sudut pandang
Sumber : Sommeville (2011) sehingga pihak-pihak yang terkait mudah
memahami (Object Management Group, 2011).
3. METODOLOGI PENELITIAN Pada tahap perancangan akan dilakukan
perancangan arsitektur dari Sistem Informasi
Evaluasi Dan Monitoring Hasil Kegiatan
Pengawas sesuai dengan hasil dari analisis
kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya.
Rancangan yang dibuat menggunakan Unified
Modeling Language yaitu diagram use case,
diagram sekuen, diagram kelas, rancangan basis
data dan rancangan antarmuka.
Pada tahap implementasi sistem akan
dilakukan pengembangan komponen dan fitur-
fitur sistem seperti hasil rancangan yang telah
dibuat pada tahap perancangan. Rancangan yang
telah dibuat akan diimplementasikan dengan
ditransformasikan kedalam bentuk kode
program. Pengembangan sistem menggunakan
bahasa kerangka kerja Codeigniter yang
Gambar 2. Diagram Alur Penelitian memiliki kelebihan peforma yang cepat, minim
konfigurasi, dan dokumentasi yang lengkap
(Wahana Komputer, 2011), pemrograman PHP
Gambar 2 adalah alur dari penelitian ini. dan basis data MySQL.
Tahap identifikasi masalah adalah tahap Pada tahap pengujian sistem dilakukan oleh
menemukan masalah-masalah yang terdapat di penanggung jawab sistem. Pengujian dilakukan
lingkungan instansi. Dari permasalahan yang untuk memastikan sistem yang dibangun sudah
ada maka dibuat rumusan masalah yang akan sesuai dengan kebutuhan yang didefinisikan
diangkat. Identifikasi masalah dilakukan dengan pada tahap analisis kebutuhan. Pengujian yang
melakukan wawancara dan observasi. dilakukan pada sistem meliputi pengujian
Studi literatur adalah tahap pengumpulan validasi yang bertujuan untuk memvalidasi
informasi sebagai dasar teori dalam penelitian tanggapan pengguna terhadap sistem yang telah
pengecekan. Setelah proses pengecekan selesai Pengawas dikatakan baik dan dapat digunakan
dilakukan maka aplikasi akan menampilkan oleh pengguna dengan mudah.
hasil pengujian. Hasil pengujian kompatibilitas
bernilai kompatibel dengan minor issue yang 5. KESIMPULAN
tidak memengaruhi fungsionalitas sistem yang Dari penelitian ini setelah melakukan
berarti sistem dapat berjalan dengan baik di analisis kebutuhan diperoleh kebutuhan sistem
berbagai macam browser dan hasil tersebut yang dimodelkan menggunakan diagram use
dapat dilihat dalam Gambar 11. case. Diagram use case dijadikan sebagai bahan
perancangan sistem menggunakan diagram
aktivitas, diagram sekuen, dan diagram kelas.
Kemudian hasil rancangan diimplementasikan
dalam bentuk web dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan basis data MySQL.
Gambar 11. Hasil Pengujian Kompatibilitas Setelah implementasi selesai dilakukan,
akan dilakukan proses pengujian validasi,
Setelah dilakukan pengujian kompatibilitas pengujian kompatibilitas, dan pengujian
maka dilakukan pengujian usabilitas. Pengujian usabilitas. Hasil dari pengujian validasi
usabilitas dilakukan untuk memastikan apakah didapatkan hasil valid yang menyatakan
tampilan dari sistem mudah digunakan dan fungsional sistem berjalan sesuai kebutuhan.
dipahami pengguna yang mana pengguna masih Hasil pengujian kompatibilitas yaitu sistem
awam dalam menggunakan sistem. Pengujian bernilai kompatibel dengan minor issue yang
diukur dengan menggunakan System Usability mana tidak memengaruhi fungsional sistem
Scale (SUS). Pengujian dilakukan oleh 4 orang sehingga dikatakan dapat berjalan dengan baik
responden yang mewakili pengguna dari sistem. di berbagai macam browser. Dan hasil pengujian
Pengujian dilakukan dengan responden mencoba usabilitas didapatkan nilai 80.62 yang berada
menjalankan sistem dan kemudian menilai pada grade B yang menyatakan antarmuka
sistem dengan mengisi formulir pernyataan SUS sistem baik dan dapat digunakan oleh pengguna
yang terdiri dari 10 pernyataan. Penilaian dengan mudah.
menggunakan skala likert dengan rentaang 1-5
di mana nilai 1 menyatakan sangat tidak setuju 6. DAFTAR PUSTAKA
dan 5 sangat setuju. Skor yang didapatkan dari 4
responden ada pada Tabel 2. Bangor, A., Kortum, P. & Miller, J., 2009.
Determining What Individual SUS Scores
Tabel 2. Skor SUS Mean: Adding an Adjective Rating Scale.
Responden Jumlah Nilai SU (Skor x Journal of Usability Studies, 4(3), pp. 114-
Skor 2.5) 123.
Pengawas Sekolah 32 80 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Kepala Bidang PTK 31 77.5 Panduan Kerja Pengawas Sekolah
Kasi PTK SD 30 75
Bidang PTK Pendidikan Dasar Dan Menengah
Pelaksana subbag 36 90 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Perencanaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga
TOTAL NILAI SU 322.5 Kependidikan Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
Skor hasil pengujian usabilitas dari Tabel 2 Dan Menengah. Jakarta: Direktorat
nilai usabilitas sistem yaitu Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
TOTAL Nilai SU/Jumlah Responden Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
= 322.5/4 = 80.62 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Object Management Group, 2011. Business
Berdasarkan interpretasi grade skor SUS, Process Model and Notation (BPMN).
nilai usabilitas sistem 80.62 berada pada grade Needham: Object Management Group.
B, di mana sistem yang baik adalah sistem yang Pressman, R. S., 2010. Software Engineering.
mendapat skor 70 ke atas (pada grade C keatas). New York: Raghothaman Srinivasan.
Hal ini berarti antarmuka Sistem Informasi Rohaeni, S., 2017. Pembangunan Sistem
Monitoring dan Evaluasi Hasil Kegiatan Informasi Evaluasi Tenaga Pendidik Dinas