Disusun Oleh:
MARIA NANDA KUSUMA
P27220021316
Bathing √ √
Dressing √ √
Feeding √ √
Toileting √ √
Transfering √ √
Mobility √ √
Keterangan:
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat bantu
4 = tergantung total
c. Pola istirahat dan tidur
f. Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa, sebelum sakit dirinya tidak mengalami
gangguan tidur yang berarti, pasien kadang tidur siang dan pasien
mengatakan tidur selama ± 7 jam di malam hari.
g. Selama sakit
Pasien mengatakan bahwa kualitas tidurnya menurun setelah menjalani
operasi karena kadang luka operasi terasa nyeri.
d. Pola nutrisi metabolik
Pasien makan 3x sehari diit dari rumah sakit dengan nasi, lauk, sayur ditambah
minum ±2000 cc/hari.
e. Pola eliminasi
- BAB
Sebelum sakit
1) Frekuensi bab : 1x Sehari
2) Konsistensi : lunak
3) Warna : kuning kecoklatan
4) Bau : bau khas feses
Selama sakit
Pasien mengatakan belum BAB setelah menjalani operasi karena masih takut
untuk bergerak dan turun dari tempat tidur untuk BAB di toliet.
- BAK
Sebelum sakit
1) Frekuensi BAK : 5-6x sehari
2) Jumlah urine : ±1000 ml
3) Warna : kuning jernih
4) Bau : Bau khas urine
Selama sakit
1) Frekuensi BAK : memakai DC
2) Jumlah urine: ± 1500 ml
3) Warna : kuning jernih
4) Bau : Bau khas urine
f. Pola kognitif dan perseptual
1) Nyeri (kualitas, intensitas, durasi, skala, cara mengurangi nyeri)
Nyeri post op histerektomi
P : saat bergerak
Q : nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S : skala 4
T : terus menerus
2) Fungsi panca indra
Penglihatan : Normal
Pendengaran : Normal
Penciuman : Normal
Pengecapan : Normal
Perasa : Normal
3) Kemampuan bicara
Dapat berbicara dengan baik dan terorientasi
g. Pola konsep diri
1) Harga diri: Klien menganggap bahwa kondisi sakitnya saat ini adalah
cobaan bagi klien dan klien tidak merasa minder dengan kondisinya saat
ini.
2) Ideal diri: Klien berharap agar cepat sembuh dan segera pulang dan
beraktivitas kembali.
3) Identitas diri: Klien adalah seorang perempuan yang menjadi ibu.
4) Gambaran diri: Klien menerima kondisinya saat ini.
5) Peran: Klien memiliki peran sebagai seorang ibu dan istri dalam
keluarganya.
h. Pola koping
Klien mengatakan khawatir jika luka operasinya tidak segera sembuh.
i. Pola seksual-reproduksi
Klien sudah mengalami menopause
j. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
Pasien mengatakan aktif mengikuti perkumpulan ibu-ibu desa. Pasien
mengatakan jika memiliki masalah, keluarga terutama suami yang akan
membantunya dalam menyelesaikan masalah
k. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien tidak dapat menjalankan sholat setelah
menjalani prosedur histerektomi.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: baik
b. Kesadaran: Composmetis, GCS = 15, E: 4 V: 5 M: 6
c. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 122 /70 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- RR : 22 x/ menit
- Suhu : 36,5oC
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
- Bentuk dan ukuran kepala : bentuk kepala dan ukuran normal
- Rambut : hitam, beruban, pertumbuhan merata
- Kulit kepala : bersih
2) Muka
a) Mata
- Kebersihan : tidak terdapat sekret
- Fungsi penglihatan : baik
- Konjungtiva : tidak anemis
- Sclera : tidak ikterik
- Pupil : isokor
- Penggunaan alat bantu penglihatan: tidak ada
b) Hidung
- Fungsi penghidung : baik
- Sekret : tidak ada
- Nyeri sinus : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Napas cuping hidung : tidak ada
c) Mulut
- Kemampuan bicara : baik
- Keadaan bibir : bersih
- Selaput mukosa : lembab
- Warna lidah : merah muda
- Dahak : tidak ada
d) Gigi
- Kebersihan : bersih
- Masalah : tidak ada masalah
e) Telinga
- Fungsi pendengaran : baik
- Bentuk : simetris
- Kebersihan : bersih
- Serumen : tidak ada
- Nyeri telinga : tidak ada
3) Leher
- Bentuk : simetris
- Pembesaran tyroid : tidak ada
- Kelenjar getah bening : normal
- Nyeri waktu menelan : tidak ada
- JVP : normal
4) Dada (Thorax)
a) Paru-paru
- Inspeksi : Pengembangan paru simetris, tidak terdapat lesi, tidak
tampak penggunaan otot bantu napas
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, vokal fremitus teraba
simetris di kedua sisi paru
- Perkusi : Suara paru sonor
- Auskultasi: Terdengar suara vesikuler
b) Jantung
- Inspeksi : tidak tampak ictus cordis, tidak ada jejas
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba iktus cordis di
bagian midclavicula sinistra intercostae
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : BJ 1 BJ 2 terdengar bunyi rentang normal,
tidak ada suara tambahan
5) Abdomen
- Inspeksi: Terdapat luka sayat vertikal, panjang luka ± 7 cm, luka
bersih, tidak ada kemerahan, tidak ada pus
- Auskultasi: bising usus 15x/menit
- Perkusi: tympani
- Palpasi : terdapat nyeri tekan
6) Genetalia
Terpasang DC dan tidak ada kelainan pada genetalia
7) Ekstremitas
Terpasang infus di tangan kanan, akral hangat, tidak ada udem, CRT < 2
detik. Kekuatan otot :
5 5
5 5
6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tgl 14 Desember 2021
NAMA TEST HASIL SATUAN NILAI METODE
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap: ECLIA
Hemoglobin 13.1 g/dL 11.7-15.5 Flowcytometri
Lekosit 6.88 10^3/uL 3.6-11 Flowcytometri
Trombosit 307 10^3/uL 150-440 Flowcytometri
Hematokrit 38.0 % 35-47 Flowcytometri
Eritrosit 4.18 10^6/uL 3.8-5.2 Flowcytometri
MCV 90.9 fL 80-100 Flowcytometri
MCH 31.3 Pg 26-34 Flowcytometri
MCHC 34.5 g/dL 32-36 Flowcytometri
Hitung Jenis (diff): ECLIA
Eosinofil 2.5 % 0-3 Flowcytometri
Basofil 0.4 % 0-1 Flowcytometri
Neutrofil 70.1 % 28-78 Flowcytometri
Limfosit 21.9 % 25-40 Flowcytometri
Monosit 5.1 % 2-8 Flowcytometri
Golongan darah O
Rhesus Faktor Positif
KOAGULASI
PPT/PT 10.3 Detik 10.7-15.4
APTT 25.3 Detik 24.8-35.6
IMUNOLOGI
HbsAg kualitatif Negatif Negatif Chromatography
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 147 mg/dL 75-140 GHOD-PAP
Kolesterol Total 195 mg/dL <200 CHOD-PAP
Ureum 16 mg/dL <42 GLDH
Creatinin 0.85 mg/dL 0.45-1.00 Jaffe
Asam Urat 3.07 mg/dL 2-7 Uricase
SGOT 14 u/L 0-35 IFCC
SGPT 10 u/L 0-35 IFCC
7. Terapi Medis
Jenis Terapi Rute Dosis Fungsi
RL IV 20 tpm Untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang.
Ceftriaxone IV 1 gr/ 12 Untuk mengobati berbagai macam
jam infeksi bakteri
Ketorolac IV 30 mg/ 8 Untuk mengurangi nyeri
jam
Paracetamol IV 1gr/ Sebagai analgesik dan antipiretik yang
8jam
banyak dipakai untuk meredakan sakit
kepala ringan akut, nyeri ringan hingga
sedang, serta demam.
Ranitidin IV 50mg/12 Digunakan untuk menangani gejala atau
jam
penyakit yang berkaitan dengan
produksi asam berlebih di dalam
lambung.
Gabapentin Oral 3x300 mg Untuk mengurangi nyeri
B. ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem Etiologi
Dx
1 DS: Nyeri akut Agen pecedera
- Nyeri luka post histerektomi fisik (prosedur
P : saat bergerak tindakan invasif)
Q : nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S : skala 4
T : hilang timbul
DO:
- TTV :
-Tekanan darah: 122 /70 mmHg
-Nadi : 84 x/ menit
-RR : 22 x/ menit
-Suhu : 36,5oC
- Terdapat luka post op histerektomi ± 7
cm vertikal
- Pasien tampak menahan nyeri
2 DS : Risiko Infeksi Prosedur
- Pasien mengatakan terdapat luka jahit di invasif (sectio
perut bagian bawah caesarea)
- Pasien mengatakan luka jahitan masih
nyeri
DO :
- Luka post histerektomi hari ke 0
- Luka post histerektomi belum
dilakukan perawatan/ganti balut
- Terdapat luka post op histerektomi ± 7
cm vertikal
- Luka post op bersih, tidak ada pus,
tidak ada kemerahan
- Luka tertutup plester
- TTV :
- Tekanan darah: 122 /70 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- RR : 22 x/ menit
- - Suhu : 36,5oC
- Lekosit : 6.88 x 10^3/uL
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut (D. 0077)
2. Risiko Infeksi (D. 0142)
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nyeri akut (D.0077)
Pengertian : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaring
an aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Nyeri (L.08066)
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi penurunan pengalaman sensorik atau emos
ional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional.
Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Men Sedang Cukup Me Menurun
ingkat nurun
Keluhan nye 1 2 3 4 5
ri
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protek 1 2 3 4 5
tif
Memburuk Cukup Me Sedang Cukup Me Membaik
mburuk mbaik
Frekuensi N 1 2 3 4 5
adi
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan dar 1 2 3 4 5
ah
Intervensi
Manajemen Nyeri (I. 08238)
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Pemberian Analgetik (I.08243)
Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri
Identifikasi riwayat alergi obat
Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
Terapeutik
Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi
DO :
Ekspresi wajah pasien tampak menahan nyeri
KU baik
TD: 120/80 mmHg
N: 94x/menit
S: 37,00C
RR: 20x/menit
B. Analisa jurnal
Problem
Setelah selesai operasi, pasien mulai sadar dan efek anestsi habis bereaksi, pasien
Relaksasi genggam jari yang juga disebut sebagai finger hold adalah sebuah teknik
relaksasi yang digunakan untuk meredakan atau mengurangi intensitas nyeri pasca
pembedahan.
Comparison
Outcome
Ada pengaruh yang signifikan antara teknik relaksasi genngam jari dengan
penurunan tingkatan nyeri pasien post operasi sectio caesaria.
Time
Penelitian pada artikel ini dilakukan pada bulan Januari sampai April 2018
III.DAFTAR PUSTAKA
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan. DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. DPP PPNI.
Tyas, D., A. & Sadanoer, I., M. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea.
Jurnal Bidan Komunitas, Vol. III No. 2 Hal. 86-92.