Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. K DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST SECTIO CAESAREA


DI RUANG GARDENIA RSUD dr. GONDO SUWARNO

Disusun Oleh:
MARIA NANDA KUSUMA
P27220021316

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. K DENGAN DIAGNOSA LUKA POST SECTIO CAESAREA
DI RUANG GARDENIA RSUD dr. GONDO SUWARNO

Tgl/ Jam MRS : 5 Desember 2021/ 20.16 WIB


Pengkajian : 7 Desember 2021/ 12.00 WIB
Metode Pengkajian : Observasi dan Wawancara
Diagnosa Medis : Post Sectio Caesarea
No. Register : 269xxx

I. KASUS ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Tempat/ tgl lahir : Ungaran, 26 Desember1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pringapus, Ungaran
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal persalinan : 6 Oktober 2021
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Suami
Alamat : Pringapus, Ungaran

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri luka post sectio caesarea
P : saat bergerak
Q : nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S : skala 6
T : terus menerus
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS dr. Gondo Suwarno Ungaran pada tanggal 5
Desember 2021, pukul 20.16 WIB melalui IGD. Pasien mengatakan keluar air
dari jalan lahir seperti kencing sejak kemarin siang (tanggal 4 Desember
2021). Pada tanggal 6 Desember 2021 pukul 11.36 dilakukan operasi sectio
caesarea. Selesai operasi pasien dipindahkan ke bangsal rawat inap Gardenia
pada tanggal 6 Desember 2021 pukul 13.00 WIB untuk dilakukan pemantauan
dan mendapatkan perawatan setelah operasi, terpasang kateter urine dan infus
RL. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil: Tekanan Darah = 118/65 mmHg,
Suhu = 36,30 C, Pernapasan=22x/menit, Nadi=80x/menit.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah menjalani sectio caesarea. Anak
pertama lahir spontan 14 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan
sebelumnya tidak pernah dan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan
obat-obatan dan klien tidak menderita penyakit degenerative seperti hipertensi,
diabetes mellitus, jantung dll.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun, menahun, maupun menular seperti TBC, hepatitis,
HIV/AIDS, dan lain- lain.

3. Riwayat Obstetri Ginekologi


Riwayat Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
- Menarche : 14 tahun
- Lamanya haid : 6 hari
- Siklus haid : Teratur 28 hari
- Lama haid : 7 Hari
- HPHT : 27 Februari 2021
b. Riwayat perkawinan
- Usia perkawinan : 15 tahun
- Pernikahan ke : 1 (satu)
c. Riwayat kontrasepsi
- Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil : IUD, suntik
- Waktu dan lama penggunaan : 2 tahun
- Masalah dalam penggunaan cara tersebut : Tidak ada
- Jenis kontrasepsi yang dilaksanakan setelah persalinan sekarang: belum
tahu
- Jumlah anak yang direncanakan keluarga :2
Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan & nifas
P2A0

No. Tahun Kehamilan Persalinan Jk Usia Berat


UK Penyulit Cara Penolong Anak
1. 2007 Aterm - Spontan Bidan Laki- 14 th 3800 gr
laki
2. 2021 Aterm KPD, SC Dokter perem 1 hari 3450 gr
curiga puan
bayi
besar

b. Riwayat Kehamilan Sekarang


- Klien hamil selama 38 minggu
- Keluhan waktu hamil tidak ada
- Penambahan BB selama hamil adalah 15 kg
- Pemeriksaan kehamilan secara teratur
c. Riwayat persalinan sekarang
- P2A0
- Jenis persalinan : Sectio caesarea
- Lama persalinan : 30 menit
- Jenis kelamin bayi perempuan. BB: 3450 gr PB: 50 cm LD: 34 cm LK :
36 cm
- APGAR skor bayi 8/9/10.
4. Pengkajian Pola Fungsi Gordon
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan sangat penting sehingga jika ada anggota
keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke dokter atau pelayanan
kesehatan terdekat. Pasien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya ke
bidan.
b. Pola Aktivitas dan Latihan (Kegiatan sehari-hari)
Sebelum sakit Setelah sakit
Activity
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Bathing √ √
Dressing √ √
Feeding √ √

Toileting √ √

Transfering √ √

Mobility √ √

Keterangan:
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat bantu
4 = tergantung total
c. Pola istirahat dan tidur
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa, sebelum sakit dirinya tidak mengalami
gangguan tidur yang berarti, pasien kadang tidur siang dan pasien
mengatakan tidur selama ± 7 jam di malam hari.
b. Selama sakit
Pasien mengatakan bahwa kualitas tidurnya menurun setelah menjalani
operasi, kadang terbangun karena merasa nyeri di luka operasi.
d. Pola nutrisi metabolik
Pasien makan 3x sehari diit dari rumah sakit dengan nasi, lauk, sayur ditambah
minum ±2000 cc/hari. Berat badan pasien 68 kg tinggi badan 155 cm.
e. Pola eliminasi
- BAB
Sebelum sakit
1) Frekuensi bab : 1x Sehari
2) Konsistensi : lunak
3) Warna : kuning kecoklatan
4) Bau : bau khas feses
Selama sakit
Pasien mengatakan belum BAB setelah menjalani operasi karena masih takut
untuk bergerak dan turun dari tempat tidur untuk BAB di toiet.
- BAK
Sebelum sakit
1) Frekuensi BAK : 5-6x sehari
2) Jumlah urine : ±1000 ml
3) Warna : kuning jernih
4) Bau : Bau khas urine
Selama sakit
1) Frekuensi BAK : memakai DC
2) Jumlah urine: ± 1500 ml
3) Warna : kuning jernih
4) Bau : Bau khas urine
f. Pola kognitif dan perseptual
1) Nyeri (kualitas, intensitas, durasi, skala, cara mengurangi nyeri)
Nyeri post sectio caesarea
P : saat bergerak
Q : nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S : skala 6
T : terus menerus
2) Fungsi panca indra
Penglihatan : Normal
Pendengaran : Normal
Penciuman : Normal
Pengecapan : Normal
Perasa : Normal
3) Kemampuan bicara
Dapat berbicara dengan baik dan terorientasi
g. Pola konsep diri
1) Harga diri
Pasien mengatakan semua keluarganya sangat memperhatikan dirinya
begitupun juga suaminya.
2) Ideal diri
Pasien berharap bisa menjadi ibu yang baik dan ingin cepat pulang ke
rumah bertemu anak dan saudaranya.
3) Identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan.
4) Gambaran diri
Pasien mengatakan bersyukur terhadap apa yang dimiliki dalam dirinya.
5) Peran
Pasien adalah seorang ibu dengan 2 anak.
h. Pola koping
Klien mengatakan khawatir jika luka operasinya tidak segera sembuh.
i. Pola seksual-reproduksi
1) Masalah menstruasi
Pasien mengatakan siklus menstruasi teratur, 28 hari
2) Alat kontrasepsi yang digunakan
Pasien mengatakan belum memutuskan alat kontrasepsi apa yang ingin
digunakan
3) Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual?
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam berhubungan
4) Apakah penyakit sekarang mengganggu fungsi seksual
Pasien mengatakan nyeri dan bekas yang dialami menyebabkan takut
untuk berhubungan seksual.
j. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah di lingkungan tempat tinggalnya.
Pasien mengatakan aktif mengikuti perkumpulan ibu-ibu desa. Pasien
mengatakan jika memiliki masalah, keluarga terutama suami yang akan
membantunya dalam menyelesaikan masalah
k. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien beragama Islam. Pasien tidak dapat menjalankan sholat setelah
menjalani prosedur sectio caesarea.

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: baik
b. Kesadaran: Composmetis, GCS = 15, E: 4 V: 5 M: 6
c. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 120 /70 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- RR : 22 x/ menit
- Suhu : 37,2oC
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
- Bentuk dan ukuran kepala : bentuk kepala dan ukuran normal
- Rambut : hitam, pertumbuhan merata
- Kulit kepala : bersih
2) Muka
a) Mata
- Kebersihan : tidak terdapat sekret
- Fungsi penglihatan : baik
- Konjungtiva : tidak anemis
- Sclera : tidak ikterik
- Pupil : isokor
- Penggunaan alat bantu penglihatan: tidak ada
b) Hidung
- Fungsi penghidung : baik
- Sekret : tidak ada
- Nyeri sinus : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Napas cuping hidung : tidak ada
c) Mulut
- Kemampuan bicara : baik
- Keadaan bibir : bersih
- Selaput mukosa : sedikit kering
- Warna lidah : merah muda, terdapat bercak putih
- Dahak : tidak ada
d) Gigi
- Kebersihan : bersih
- Masalah : tidak ada masalah
e) Telinga
- Fungsi pendengaran : baik
- Bentuk : simetris
- Kebersihan : bersih
- Serumen : tidak ada
- Nyeri telinga : tidak ada
3) Leher
- Bentuk : simetris
- Pembesaran tyroid : tidak ada
- Kelenjar getah bening : normal
- Nyeri waktu menelan : tidak ada
- JVP : normal
4) Dada (Thorax)
a) Payudara : simetris, bersih, asi belum keluar
b) Paru-paru
- Inspeksi : Pengembangan paru simetris, tidak terdapat lesi, tidak
tampak penggunaan otot bantu napas
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, vokal fremitus kedua sisi
paru simetris
- Perkusi : Suara paru sonor
- Auskultasi: Terdengar suara vesikuler
c) Jantung
- Inspeksi : tidak tampak ictus cordis, tidak ada jejas
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba iktus cordis di
bagian midclavicula sinistra intercostae
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : BJ 1 BJ 2 terdengar bunyi rentang normal,
tidak ada suara tambahan
5) Abdomen
- Inspeksi: Terdapat luka sayat horizontal, panjang luka ± 15 cm
- Auskultasi: bising usus 13x/menit
- Perkusi: Kuadran 1 redup, kuadran 2,3,4 tympani
- Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat
6) Genetalia
Vagina tidak edema, perinium utuh, terpasang DC, PPV (+), lochea rubra
berwarna merah segar, jumlah ±100 cc, tidak terdapat hemoroid.
7) Ekstremitas
Terpasang infus di tangan kanan, akral hangat, tidak ada udem, CRT < 2
detik
Kekuatan otot :
5 5
5 5

6. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tgl 5 Desember 2021
NAMA TEST HASIL SATUAN NILAI METODE
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap: ECLIA
Hemoglobin 12.7 g/dL 11.7-15.5 Flowcytometri
Lekosit 6.47 10^3/uL 3.6-11 Flowcytometri
Trombosit 317 10^3/uL 150-440 Flowcytometri
Hematokrit 38.5 % 35-47 Flowcytometri
Eritrosit 4.87 10^6/uL 3.8-5.2 Flowcytometri
MCV 79.1 fL 80-100 Flowcytometri
MCH 26.1 Pg 26-34 Flowcytometri
MCHC 33.0 g/dL 32-36 Flowcytometri
Hitung Jenis (diff): ECLIA
Eosinofil 0.5 % 0-3 Flowcytometri
Basofil 0.3 % 0-1 Flowcytometri
Neutrofil 74.2 % 28-78 Flowcytometri
Limfosit 18.2 % 25-40 Flowcytometri
Monosit 6.8 % 2-8 Flowcytometri
IMUNOLOGI
Sars-cov2 Antigen Negatif Negatif Rapid

7. Terapi Medis
Jenis Terapi Rute Dosis Fungsi
RL IV 20 tpm Untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang.
Ceftriaxone IV 1 gr/ 12 Untuk mengobati berbagai macam
jam infeksi bakteri
Ketorolac IV 30 mg/ 8 Untuk mengurangi nyeri
jam
Asam mefenamat Oral 500mg/ Untuk meredakan sakit dan peradangan
8jam
Cefadroxil Oral 2x1 tab salah satu jenis antibiotik yang berguna
untuk menghentikan pertumbuhan
bakteri.
Nonemi Oral 1x1 tab Untuk pengobatan anemia akibat
kekurangan Fe atau vitamin B.

B. ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem Etiologi
Dx
1 DS: Nyeri akut Agen pecedera
- Pasien mengatakan nyeri bekas jahitan fisik (prosedur
luka operasi sectio caesarea tindakan invasif)
P :saat bergerak
Q : nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S : skala 5
T : terus menerus
- Pasien mengatakan nyeri
bertambah bila melakukan gerakan
DO:
- TTV :
Tekanan darah : 120 /70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
RR : 22 x/ menit
Suhu : 37,2oC
- Terdapat luka post op sectio caesarea
± 15 cm horizontal
- Pasien tampak menahan nyeri
2 DS : Risiko Infeksi Prosedur
- Pasien mengatakan terdapat luka jahit di invasif (sectio
perut bagian bawah caesarea)
- Pasien mengatakan luka jahitan masih
nyeri
DO :
- Luka post sc hari ke 1
- Luka post sc belum dilakukan
perawatan/ganti balut
- Terdapat luka post op sectio caesarea
± 15 cm horizontal
- Luka post op bersih, tidak ada pus,
tidak ada kemerahan
- Luka tertutup plester
- TTV :
Tekanan darah : 120 /70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
RR : 22 x/ menit
Suhu : 37,2oC
- Lekosit : 6.47 x 10^3/uL
3 DS : Gangguan Keengganan
- Pasien mengatakan nyeri mobilitas fisik Melakukan
- Pasien mengatakan masih takut untuk Pergerakan
latihan miring-miring dan memulai
pergerakan
Data Obyektif:
- Pasien terpasang kateter urine
- Aktivitas banyak dibantu orang lain
(bathing, feeding, dressing, mobility)
- Aktivitas transfering dan toileting
dibantu orang lain dan alat
- Pasien tampak berbaring ditempat tidur
- Post sc hari ke 1

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut (D. 0077)
2. Risiko Infeksi (D. 0142)
3. Gangguan mobilitas fisik (D.0054)

D. Perencanaan Keperawatan
Nyeri akut (D.0077)
Pengertian : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaring
an aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Nyeri (L.08066)
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi penurunan pengalaman sensorik atau emos
ional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional.
Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Men Sedang Cukup Me Menurun
ingkat nurun
Keluhan nye 1 2 3 4 5
ri
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protek 1 2 3 4 5
tif
Memburuk Cukup Me Sedang Cukup Me Membaik
mburuk mbaik
Frekuensi N 1 2 3 4 5
adi
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan dar 1 2 3 4 5
ah
Intervensi
Manajemen Nyeri (I. 08238)
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Pemberian Analgetik (I.08243)


Observasi
 Identifikasi karakteristik nyeri
 Identifikasi riwayat alergi obat
 Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
 Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
Terapeutik
 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu
 Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan
Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi

Risiko Infeksi (D.0142)


Pengertian: Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Infeksi (L.14137)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi penurunan derajat infeksi
berdasarkan observasi atau sumber informasi
Kriteria Hasil :
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Demam 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
Kadar sel 1 2 3 4 5
darah putih
Intervensi
Pencegahan Infeksi (I.14539)
Observasi
 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
 Berikan perawatan kulit pada area luka
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
 Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
Perawatan Luka ( I. 14564)
Observasi
 Monitor karakteristik luka
 Monitor tanda–tanda infeksi
Terapeutik
 Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
 Bersihkan dengan cairan NaCL atau pembersih non toksik,sesuai kebutuhan
 Pasang balutan sesuai jenis luka
 Pertahankan teknik steril saaat perawatan luka
 Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu

Gangguan mobilitas fisik (D.0054)


Pengertian : Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri
Tujuan dan Kriteria Hasil
Mobilitas Fisik (L.05042)
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kemampuan dalam gerakan fisik
meningkat
Kriteria Hasil :
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
Pergerakan 1 2 3 4 5
ekstremitas
Kekuatan 1 2 3 4 5
otot
Rentang 1 2 3 4 5
gerak
(ROM)
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
Nyeri 1 2 3 4 5
Kecemasan 1 2 3 4 5
Gerakan 1 2 3 4 5
terbatas
Kelemahan 1 2 3 4 5
fisik
Intervensi
Dukungan Ambulasi (1.06171)
Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
 Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk)
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
Dukungan Mobilisasi (I. 05173)
Observasi
 Monitor kondisi umum selama mobilisasi
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan pergerakan
 Libatkan keluarga untukmembantu pasien dalam meningkatkan pergerakan.
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana (misalnya duduk di tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)
E. Implementasi
Waktu No Dx Implementasi Respon TTD
Selasa, 7 1,3 Memonitor KU, TTV, PPV DS: Maria
Desember Mengkaji tanda dan gejala Infeksi Pasien mengatakan bersedia dilakukan TTV
2021 DO :
12.00 KU baik
TD: 120/70 mmHg
N: 84x/menit
S: 37,20C
RR: 21x/menit
Luka post SC diabdomen bentuk horizontal, panjang ± 15 cm
Luka hari ke 1 masih ditutup plester belum dilakukan
perawatan luka
Kontraksi uterus keras
PPV : lochea rubra
12.30 2 Menjelaskan tanda dan gejala infeksi DS: Maria
Pasien mengatakan paham mengenai penjelasan tanda dan
gejala infeksi
DO:
Pasien tampak memahami penjelasan
13.00 1 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, DS: Maria
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Pasien mengatakan perut terasa kencang-kencang
nyeri P: Post OP nyeri saat bergerak
- Mengidentifikasi skala nyeri Q: seperti ditusuk-tusuk
- Mengidentifikasi respons nyeri non R: perut bawah pada luka post op
verbal S: 5
T: terus menerus
DO:
Luka post SC di abdomen bentuk Horizontal panjang ± 15 cm
Ekspresi wajah pasien tampak menahan nyeri
Ekspresi wajah tampak meringis kesakitan
16.30 1 Mengajarkan teknik nonfarmakologis DS: Maria
untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi Pasien mengatakan mengerti apa yang diajarkan perawat
napas dalam) DO:
Pasien tampak lebih rileks setelah melakukan relaksasi
16.45 3 - Memonitor kondisi umum selama DS: Maria
mobilisasi pasien mengatakan masih takut untuk bergerak karena terasa
- Mengidentifikasi toleransi fisik nyeri
melakukan pergerakan Pasien mengatakan akan mencoba latihan miring kanan kiri
- Melibatkan keluarga untuk membantu DO :
pasien dalam peningkatan pergerakan pasien tampak menahan nyeri saat bergerak
- Menjelaskan tujuan dan prosedur Keluarga tampak membantu pasien untuk beraktivitas
mobilisasi
- Memfasilitasi pergerakan
- Mengajarkan mobilisasi sederhana
17.00 1,2,3 Melakukan kolaborasi medis DS: - Maria
DO:
Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Asam mefenamat 500mg/ 8jam
Cefadroxil 2x1 tab
Nonemi 1x1 tab
17.10 1,3 Melepas kateter DS : Maria
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Kateter dilepas
Rabu, 8 1,2,3 Memonitor KU, TTV, PPV DS: Maria
Desember pasien mengatakan bersedia dilakukan TTV
2021 DO :
08.00 KU baik
TD : 110/91 mmHg
N :80x/menit S : 36,9oC
R: 22x/menit
Kontraksi uterus keras
PPV : lochea rubra
08.30 Mengkaji tanda dan gejala infeksi DS : Maria
pasien mengatakan lukanya terasa sedikit gatal
DO :
Luka post SC di abdomen bentuk Horizontal panjang ± 15 cm
Luka tertutup plester
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi di sekitar luka post op
09.00 1,2,3 Melakukan kolaborasi medis DS : - Maria
DO :
Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Asam mefenamat 500mg/ 8jam
Cefadroxil 2x1 tab
Nonemi 1x1 tab
09.30 1 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, DS : Maria
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas P : Post OP nyeri apabila digerakkan
nyeri. Q : seperti ditusuk-tusuk
- Mengidentifikasi respon nyeri non R : perut bawah
verbal S:3
T : hilang timbul
DO :
pasien tampak menahan nyeri
Pasien tampak meringis
10.00 1 - Menganjurkan teknik relaksasi nafas DS :
dalam pasien mengatakan selalu melakukan relaksasi nafas dalam
saat nyeri muncul
DO :
pasien melakukan relaksasi nafas dalam, pasien dapat
mentoleransi nyeri
11.00 3 - Mengidentifikasi toleransi fisik DS: Maria
melakukan pergerakan keluarga mengatakan selalu membantu pasien saat beraktivitas
- Melibatkan keluarga dalam Pasien mengatakan sudah bisa duduk sendiri, dapat ke kamar
peningkatan pergerakan mandi sendiri
DO:
keluarga tampak kooperatif membantu aktivitas dan latihan
pasien
Kamis, 9 1,2,3 Memonitor KU, TTV, PPV DS: Maria
Desember pasien mengatakan bersedia dilakukan TTV
2021 DO :
08.00 KU baik
TD : 124/89 mmHg
N :70x/menit S : 36,4oC
R: 20x/menit
Lochea rubra
09.00 2 - Mengkaji tanda dan gejala infeksi DS : Maria
- Melepaskan balutan dan plester pasien mengatakan bersedia di ganti balut pada luka post op
secara perlahan DO :
- Membersihkan luka dengan cairan Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
NaCL Luka bersih, tidak ada pus
- Memasang balutan sesuai jenis luka Panjang luka ±15 cm
- Mempertahankan teknik steril saat Balutan luka diganti baru
perawatan luka
09.30 1 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, DS : Maria
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
nyeri. P : Post OP nyeri apabila digerakkan
- Mengidentifikasi respon nyeri non Q : seperti ditusuk-tusuk
verbal R : perut bawah
S:2
T : hilang timbul
DO :
Pasien tampak rileks, pasien tampak sudah bisa tertawa
Pasien tampak menyusui anaknya
F. Evaluasi
Hari/ No Evaluasi TTD
Tanggal DX
Selasa/ 7 1 S: Maria
Desember Pasien mengatakan merasa nyeri
2021 P: Post OP nyeri bila digerakkan
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: perut bawah
S: 5
T: terus-menerus
O:
Luka post SC di abdomen bawah bentuk horizontal, panjang ±15cm
Pasien tampak menahan nyeri
Ekpresi wajah tampak meringis kesakitan
TD : 121/93 mmHg N : 84x/menit S : 37,2oC RR : 22x/menit
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
2 S: - Maria
O:
TD : 121/93 mmHg N : 84x/menit S : 37,2oC RR : 22x/menit
Tampak luka tertutup plaster
Luka post SC di abdomen bawah bentuk horizontal, panjang ±15cm
Post sc hari ke 1, luka masih ditutup plaster belum dilakukan perawatan
luka
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Batasi pengunjung
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
3 S: Maria
pasien mengatakan masih takut miring kanan dan kiri
pasien mengatakan terasa nyeri saat bergerak
O:
Pasien tampak berbaring di tempat tidur
pasien tampak menahan nyeri saat bergerak
Keluarga tampak membantu pasien untuk beraktivitas
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Monitor kondisi umum selama mobilisasi
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Rabu/ 8 1 S: Maria
Desember Pasien mengatakan nyeri pada luka post sc berkurang setelah
2021 melakukan relaksasi napas dalam
P: Post OP nyeri apabila digerakkan
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S:4
T: hilang timbul
O:
TD : 110/91 mmHg N :80x/menit S : 36,9oC R: 22x/menit
Pasien dapat secara mandiri melakukan relaksasi napas dalam
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
2 S: Maria
Pasien mengatakan luka bekas operasi agak gatal
O:
TD : 110/91 mmHg N :80x/menit S : 36,9oC R: 22x/menit
Post sc hari ke 2
Luka post SC di abdomen bawah bentuk horizontal, panjang ±15cm
Luka operasi tertutup plaster
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Batasi pengujung
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan
3 S: Maria
Pasien mengatakan sudah bisa duduk sendiri, dapat ke kamar mandi
sendiri
O:
Pasien tampak dapat melakukan aktivitas ringan secara mandiri
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Libatkan keluarga dalam peningkatan pergerakan
Kamis/ 9 1 S: Maria
Desember Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
2021 P : Post OP nyeri apabila digerakkan
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut bawah
S:2
T : hilang timbul
O:
TD : 124/89 mmHg N :70x/menit S : 36,4oC R: 20x/menit
Pasien tampak rileks, pasien tampak sudah bisa tertawa
Pasien tampak menyusui anaknya
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
- Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
2 S: - Maria
O:
TD : 124/89 mmHg N :70x/menit S : 36,4oC R: 20x/menit
Post SC hari ke 3
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Luka bersih, tidak ada pus
Panjang luka ±15 cm
Balutan luka diganti baru
A:
Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Monitor tanda dan gejala infeks lokal dan sistemik
3 S: Maria
Pasien mengatakan sudah dapat beraktivitas dengan secara mandiri
O:
Pasien dapat melaksanakan aktivitas secara mandiri
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

II. PEMBAHASAN (BERDASARKAN TINJAUAN TEORI/EVIDENCE BASED


PRACTICE)
A. Identitas jurnal
Judul : Gambaran Perawatan Luka Sectio Caesarea Di Ruang Bersalin
Rsud Kota Langsa
Tahun : 2020

Penulis : Maya Sari, Prapti Sulilawati, Agustiana

Jurnal, Vol, No, Hal : Jurnal Edukes, Vol.3, No.2, September 2020, hal 49-55

B. Analisa jurnal
Problem
Perawatan luka merupakan tugas keseharian perawat dan bidan di bangsal

maternitas, sehingga perawat dan bidan harus menggunakan ketrampilan perawatan

luka yang benar. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi luka post SC.

Intervention

Penelitian ini menggunakan lembar wawancara dan kuesioner dengan sampel

penelitian seluruh staff di ruang kebidanan RSUD Kota Langsa mengenai penerapan

perawatan luka post sc.

Comparison

Tidak ada pembanding dalam artikel tersebut.

Outcome

Terdapat hubungan prinsip perawatan luka dengan benar terhadap penyembuhan


luka SC. Dan terdapat hubungan cara membersihkan luka dengan benar terhadap
penyembuhan luka SC
Time
Penelitian pada artikel ini dilakukan pada bulan November 2019

III.DAFTAR PUSTAKA
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan. DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. DPP PPNI.

PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan


Indikator Diagnostik (1st ed.). DPP PPNI.

Sari, M., Sulilawati, P., & Agustiana. (2020). Gambaran Perawatan Luka Sectio
Caesarea Di Ruang Bersalin Rsud Kota Langsa. Jurnal Edukes, Vol.3, No.2,
September 2020, hal 49-55.

Anda mungkin juga menyukai