Anda di halaman 1dari 21

IV-1

BAB IV

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1. Struktur Organisasi Perusahaan


1
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal

dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja yang menunjukkan

bagaimana fungsi fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut

diintegrasikan (koordinasi). Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan

spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur

organisasi juga dapat dimaknai sebagai cara tugas pekerjaan dibagi,

dikelompokkan, dan dikoordinasi secara formal yang bertujuan mengarahkan

kepada pencapaian keuntungan organisasi.

Struktur organisasi PT. Industri Nabati Lestari adalah struktur organisasi

fungsional. Struktur organisasi fungsional ini menunjukkan pembagian kerja

dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi,

Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki

keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam

satu unit kerja. PT. Industri Nabati Lestari telah berusaha meciptakan

pengendalian yang intern yang sesuai dengan penyusunan unit-unit kerja Struktur

organisasi PT. Industri Nabati Lestari dapat dilihat pada Gambar 4.1

1
Marjorie Tirza Eunike, Artikel dictio.id: Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi?
Diakses pada 17 Agustus 2019 pukul 22.31

IV-1
IV-2

Shareholder
Owner
Owner
(Rups)
(Rups)

Stakeholder
Commisioners
Commisioners
(BoC)
(BoC)

President
President Director
Director

Operational
Operational Director
Director

General
General Manager
Manager

Corporate
Corporate Finance
Finance &
& Accounting
Accounting Production
Production HRD
HRD Logistic
Logistic Marketing
Marketing Maintanance
Maintanance QC
QC &
& Research
Research Internal
Internal Auditor
Auditor
Secretary
Secretary Departement
Departement Departement
Departement Departement
Departement Departement
Departement Departement
Departement Departement
Departement Departement
Departement Departement
Departement

Section
Section Section
Section Section
Section Section
Section Section
Section Section
Section Section
Section Section
Section Section
Section

Sumber : PT. Industri Nabati Lestari

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Industri Nabati Lestari

IV-2
IV-3

Untuk mencapai efektifitas dan efisiemsi kerja yang baik, PT. Industri

Nabati Lestari telah berusaha meciptakan pengendalian yang intern yang sesuai

dengan penyusunan unit-unit kerja. Struktur Organisasi PT. Industri Nabati

Lestari pada Departement Production dapat dilihat pada gambar 4.2.

Production
Production Manager
Manager

Production
Production Superintendent
Superintendent

Production
Production Supervisior
Supervisior

Foreman
Foreman Refenery
Refenery Admin
Admin Process
Process Foreman
Foreman Fractination
Fractination

Operator
Operator Refenery
Refenery Operator
Operator Fractination
Fractination

Helper
Helper

Sumber : PT. Industri Nabati Lestari

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Departement Production

4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

4.2.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Secara Keseluruhan

Adapun penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Secara

Keseluruhan untuk masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :


IV-4

1. Owner

Adapun tugas dan wewenang dari owner perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan,

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankanperusahaan,

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang di hadapi perusahaan termasuk

juga keuntungan perusahaan,

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan,

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dunia luar

perusahaan,

f. Menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi misi

perusahaan,

g. Mengkordinasi dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. Commisioners

Adapun tugas dan wewenang dari Commisioners perusahaan adalah sebagai

berikut :

a. Melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian untuk

kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan,

b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak

langsung atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian,

dan
IV-5

c. Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau

berlanjutnya kerugian tersebut.

3. President Director

Adapun tugas dan wewenang dari President Director perusahaan adalah

sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan

mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan,

b. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai

dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan,

c. Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah

yang bertujuan untuk kelancaran perusahaan,

d. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan,

e. Menerima dan memeriksa laporan dari masin- masing Vice President.

4. Operational Director

Adapun tugas dan wewenang dari Operational Director perusahaan adalah

sebagai berikut :

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan

operasional perusahaan,

b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional,

produksi, proyek dan kualitas hasil produksi,

c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai

target tersebut,

d. Membantu tugas-tugas direktur utama,


IV-6

e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses

operasional perusahaan,

f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan

mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional

perusahaan,

g. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan

standar operasional perusahaan,

h. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun

karyawan,

i. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama,

j. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas

hasil produksi.

5. General Manager

Adapun tugas dan wewenang dari General Manager perusahaan adalah

sebagai berikut :

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya,

b. Mengelola operasional harian perusahaan,

c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan

mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan,

d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan,

e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di

perusahaan,
IV-7

f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan

degan maksimal,

g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan

efektif dan optimal,

h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan,

i. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan,

j. Membuat prosedur dan standar perusahaan,

k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan

divestasi,

l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka

menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan,

m. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.

Adapun penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab untuk masing-

masing jabatan di Departement Production adalah sebagai berikut:

1. Production Manager

Production Manager memiliki wewenang dan bertanggung jawab atas

seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur manajemen operasi,

produksi dan pemeliharaan berkaitan dengan sistem dan mekanisme pabrik

dan sumber daya manusia pabrik pada umumnya.

Adapun tugas-tugas Production Manager antara lain adalah sebagai berikut:

a. Berkaitan dengan penataan dan pengawasan terhadap seluruh aktivitas

pengendalian produksi dan mutu produk, baik produk bulking maupun


IV-8

produk kemasan yang merupakan sasaran utama dari pabrik minyak

goreng.,

b. Berkaitan dengan perencanaaan dan pelaksanaan manajemen pengendalian

produksi dan mutu produk yang mengarah pada pemenuhan target kinerja

pabrik,

c. Berkaitan dengan pengembangan sistem pengendalian produksi dan mutu

produk, baik kualitas maupun kuantitas produk,

d. Berkaitan dengan perhatian terhadap biaya produksi serta perencanaan

anggaran untuk seluruh kegiatan pengendalian produksi dan mutu produk,

e. Berkaitan dengan tanggung jawab atas lancarnya proses produksi terutama

yang berhubungan dengan pengendalian produksi dan mutu produk,

f. Berkaitan dengan penyiapan informasi dan data untuk pelaporan

pengendalian produksi dan mutu produk sesuai dengan kebijaksanaan dan

prosedur-prosedur yang telah ditentukan perusahaan,

g. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan dan peraturan

perundangan yang berlaku,

h. Berkaitan dengan koordinasi kerja yang baik ke seluruh departemen yang

menunjang kelancaran operasional pabrik.

2. Production Superintendent

Production Superintendent memiliki wewenang dan tanggung jawab atas

seluruh kegiatan pengendalian produksi dan mutu produk, mulai dari

penerimaan bahan baku, penanganan produk bulking dan kemasan,

pengawasan mutu, serta penjualan dan pengiriman produk.


IV-9

Sedangkan tugas-tugas Production Superintendent antara lain sebagai berikut:

a. Berkaitan dengan penataan dan pengawasan terhadap seluruh aktivitas

pengendalian produksi dan mutu produk, baik produk bulking maupun

produk kemasan yang merupakan sasaran utama dari pabrik minyak

goring,

b. Berkaitan dengan perencanaaan dan pelaksanaan manajemen pengendalian

produksi dan mutu produk yang mengarah pada pemenuhan target kinerja

pabrik,

c. Berkaitan dengan pengembangan sistem pengendalian produksi dan mutu

produk, baik kualitas maupun kuantitas produk,

d. Berkaitan dengan perhatian terhadap biaya produksi serta perencanaan

anggaran untuk seluruh kegiatan pengendalian produksi dan mutu produk,

e. Berkaitan dengan tanggung jawab atas lancarnya proses produksi terutama

yang berhubungan dengan pengendalian produksi dan mutu produk,

f. Berkaitan dengan penyiapan informasi dan data untuk pelaporan

pengendalian produksi dan mutu produk sesuai dengan kebijaksanaan dan

prosedur-prosedur yang telah ditentukan perusahaan,

g. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan dan peraturan

perundangan yang berlaku,

h. Berkaitan dengan koordinasi kerja yang baik ke seluruh departemen yang

menunjang kelancaran operasional pabrik.

3. Production Supervisor
IV-10

Production Supervisor memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola

dan melakukan koordinasi pelaksanaan proses produksi Physical Refinery &

Fractionation untuk memenuhi Master Production Schedule dari PPIC.

Sedangkan tugas-tugas Supervisor Refinery and Fractination Plant antara

lain sebagai berikut:

a. Melakukan Planning, Implementasi dan Review atas target (Waktu,

Kualitas, Ekonomis, Profitabilitas, dll) yang ditetapkan bersama

(Teamwork yang baik). Semua target tersebut merupakan patokan Minimal

yang harus dicapai. Maksimalnya adalah “Sky is the Limit” yang perlu

menjadi tantangan di setiap mata rantai organisasi,

b. Mengambil keputusan dan memberikan respon yang cepat dan tepat atas

segala masalah yang memerlukan masukan serta melaksanakan koordinasi

kerja yang baik demi tercapainya Customer Satisfaction (Internal &

Eksternal),

c. Dalam lingkup jajarannya turut meningkatkan dan bertanggung jawab atas

Profitabilitas perusahaan,

d. Mensukseskan semua proyek/aktivitas yang berkaitan dengan objektif

perusahaan dalam hal Tepat Waktu, Kualitas & Ekonomis. Hal ini dapat

dicapai dengan mengambil Inisiatif Secara Proaktif yang disetujui oleh

atasan langsung atau atasan selanjutnya sampai pada tingkat yang

diperlukan, apabila aktivitas yang dimaksud berada di luar scope dari SOP.

Keputusan yang diambil harus dilaporkan ke atasan langsung. Hal yang

sama berlaku sebaliknya, dari atasan ke bawahan,


IV-11

e. Mengarahkan semua aktivitas bisnis (business process) berdasarkan

League Competition (ada standard format, benchmarking secara internal

dan eksternal),

f. Merencanakan, mengembangkan dan memberdayakan Sumber Daya

Manusia yang ada serta mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusia

(new blood, bila diperlukan) di jajarannya secara berkesinambungan,

g. Mengembangkan dan menjabarkan seluruh Uraian Pekerjaan secara

Konkrit dan Detail serta target kerja dalam bentuk BSC/KPI untuk seluruh

jajaran di bawahnya (dilengkapi dengan bukti-bukti dokumen) dan

memastikan implementasinya melalui proses Performance Evaluation,

h. Bertanggung jawab untuk memastikan pengembangan bawahan sejalan

dengan tuntutan perusahaan dan bisnis,

i. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan serta mengimplementasikan

program, sistem dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan seluruh data

serta transaksi keuangan perusahaan.

4. Foreman Refinery

Foreman Refinery Plant memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melaksanakan rencana Produksi harian dari Officer Refinery,

b. Mengontrol pengisian log sheet oleh Operator,

c. Membuat laporan kerja shift Refinery Plant,

d. Mamastikan CCP (Control Critical Point) yang ada termonitor dengan baik

dan dilakukan tindakan koreksi apabila ada penyimpangan yang tidak sesuai

dengan persyaratan dan standard yang telah ditentukan oleh perusahaan,


IV-12

e. Memonitor kelancaran proses produksi dan kualitas hasil produksi,

f. Mengadakan koordinasi dengan bagian terkait dalam menyelesaikan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab,

g. Memimpin bawahan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan disiplin

bawahan serta pelaksanan keselamatan kesehatan dan kerja,

h. Memastikan kondisi perlengkapan dan peralatan kerja sesuai dengan

tanggung jawab, sebelum memulai pekerjaan,

i. Selalu berkomunikasi dengan Officer Refinery,

j. Menjalankan tugas sesuai Prosedur dan Instruksi Kerja (IK).

5. Foreman Fractination

Foreman Fractination Plant memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

a. Melaksanakan rencana Produksi harian dari Officer Fraksinasi,

b. Mengontrol pengisian log sheet oleh Operator,

c. Membuat laporan kerja shift Franksinasi Plant,

d. Mamastikan CCP yang ada termonitor dengan baik dan dilakukan tindakan

koreksi apabila ada penyimpangan yang tidak sesuai dengan persyaratan dan

standard yang telah ditentukan oleh perusahaan,

e. Memonitor kelancaran proses produksi dan kualitas hasil produksi,

f. Mengadakan koordinasi dengan bagian terkait dalam menyelesaikan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab,

g. Memimpin bawahan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan disiplin

bawahan serta pelaksanan keselamatan kesehatan dan kerja,


IV-13

h. Memastikan kondisi perlengkapan dan peralatan kerja sesuai dengan

tanggung jawab, sebelum memulai pekerjaan,

i. Selalu berkomunikasi dengan Officer Franksinasi,

j. Menjalankan tugas sesuai Prosedur dan Instruksi Kerja (IK).

6. Operator Refinery

Operator Refinery Plant memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melaksanakan proses produksi Refinery Plant sesuai instruksi,

b. Melaksanakan pengisian log sheet,

c. Melaporkan kepada Foreman/Officer bila terjadi penyimpangan proses

produksi,

d. Melakukan tugas sesuai dengan WI (Work Instructions),

e. Menjalankan fungsi 5R,

f. Menjalankan Safety Regulation sesuai kebijakan yang berlaku,

g. Menjalankan Sistem Mutu (HACCP, ISO, Halal),

h. Bertanggung jawab kepada Foreman Refinery.

7. Operator Fractination

Operator Fractination Plant memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut:

a. Melaksanakan proses produksi Fractionation Plant sesuai instruksi,

b. Melaksanakan pengisian log sheet,

c. Melaporkan kepada Foreman/Officer bila terjadi penyimpangan proses

produksi,

d. Melakukan tugas sesuai dengan WI (Work Instructions),


IV-14

e. Menjalankan fungsi 5R,

f. Menjalankan Safety Regulation sesuai kebijakan yang berlaku,

g. Menjalankan Sistem Mutu (HACCP, ISO, Halal),

h. Bertanggung jawab kepada Foreman Fractination.

8. Helper

Helper memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membantu Foreman/Operator dalam melaksanakan proses produksi di

Refinery & fractination Plant sesuai instruksi,

b. Melaporkan kepada foreman bila terjadi penyimpangan proses produksi,

c. Melakukan kegiatan pencucian Tanki dan equipment plant sesuai (Work

Instructions),

d. Menjaga kebersihan area plant,

e. Melakukan tugas sesuai dengan (Work Instructions),

f. Pengutipan Fatty Matter,

g. Ikut menjaga kebersihan pabrik secara keseluruhan,

h. Menjalankan Safety Regulation sesuai kebijakan yang berlaku.

Menjalankan Sistem Mutu (HACCP, ISO, Halal),

9. Administation Process

Administation Process memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Verifikasi kesesuaian data dan input kedisplinan karyawan, consumable,

sarana kerja dan hasil produksi antara fisik dan dokumen,


IV-15

b. Pelaksanaan administrasi Plant termasuk laporan mutasi raw material,

packaging dan hasil produksi pershift dan perhari secara SAP dan manual,

c. Membandingkan logsheet hasil produksi dengan quantity yang ditransfer.

d. Menjalankan Safety Regulation sesuai kebijakan yang berlaku (SMK3),

e. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan disiplin,

f. Menjalankan pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008, FSSC

22000, HACCP, Halal, SMK3 PP 50/2012, ISO 14001, OHSAS 18001,

5R1S, dan Sustainability System antara lain : ISCC System, RSPO, HVO,

g. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketepatan terhadap administrasi

SAP,

h. Bertanggung jawab dalam memelihara dan menjaga seluruh peralatan

kerja. (equipment) dan kebersihan di lokasi Plant,

i. Melakukan tugas lain yang dibutuhkan perusahaan,

j. Menjaga dan memelihara keamanan (safety) dan kebersihan di area

kerjanya, serta kerapihan dokumen yang menjadi tanggung jawabnya.

4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

4.3.1. Tenaga Kerja

PT. Industri Nabati Lestari memiliki tenaga kerja sebanyak 143 orang.

Karyawan tersebut ditempatkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk


IV-16

menjalankan kegiatan operasionalnya, Jam kerja di PT. Industri Nabati Lestari

dibagi menjadi shift dan non-shift. Jam kerja shift untuk karyawan produksi dan

petugas keamanan. Sedangkan Jam kerja non-shift untuk karyawan kantor.

Karyawan lantai produksi dan petugas keamanan bekerja selama 6 hari 3 shift

untuk hari senin – kamis (8 jam kerja) dan 2 shift untuk hari jumat – minggu (12

jam kerja) dengan pembagian shift seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1

berikut.

Tabel 4.1. Pembagian Shift Karyawan Produksi dan Petugas Keamanan


Hari Shift Waktu Keterangan
Pukul 07.00 – 12.00 WIB Bekerja
Shift I Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat
Pukul 13.00 – 15.00 WIB Bekerja
Pukul 15.00 – 19.00 WIB Bekerja
Senin - Kamis Shift II Pukul 19.00 – 20.00 WIB Istirahat
Pukul 20.00 – 23.00 WIB Bekerja
Pukul 23.00 – 03.00 WIB Bekerja
Shift III Pukul 03.00 – 04.00 WIB Istirahat
Pukul 04.00 – 07.00 WIB Bekerja
Pukul 07.00 – 12.00 WIB Bekerja
Shift I Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat
Pukul 13.00 – 19.00 WIB Bekerja
Jumat - Minggu
Pukul 19.00 – 23.00 WIB Bekerja
Shift II Pukul 23.00 – 00.00 WIB Istirahat
Pukul 00.00 – 07.00 WIB Bekerja
PT. Industri Nabati Lestari

Sedangkan karyawan kantor bekerja selama 5 hari dengan jam kerja 8 jam/

hari. Rincian jam kerja seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2. Jam Kerja Karyawan Kantor


Hari Waktu Keterangan
Pukul 08.00 – 12.00 WIB Bekerja
Senin – Kamis Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat
Pukul 13.00 – 17.00 WIB Bekerja
Jumat Pukul 07.30 – 11.45 WIB Bekerja
IV-17

Pukul 11.45 – 13.30 WIB Istirahat


Pukul 13.30 – 17.00 WIB Bekerja
PT. Industri Nabati Lestari

Karyawan yang bekerja shift untuk setiap minggu bekerja dengan 3 (tiga)

shift sekaligus, sehingga untuk pergantian shift setiap minggunya terdapat waktu

libur yang disebut off day.

4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

4.4.1. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan pada PT. Industri Nabati Lestari adalah upah bulanan

berdasarkan dengan jam kerja, hari kerja, dan kerja lembur. Apabila terdapat

pegawai yang bekerja di luar hari kerja maupun melebihi batas waktu 8 jam, maka

pegawai tersebut berhak atas upah lembur yang diberikan perusahaan.

Sistem pengupahan perusahaan berdasarkan proses pengangkatan dan

pemberhentian berdasarkan surat keputusan direksi dan mendapatkan gaji bulanan

yang dimasukkan ke dalam skala gaji berdasarkan keahlian, masa kerja dan

kedudukannya.

Uraian sistem pengupahan pada PT. Industri Nabati Lestari adalah sebagai

berikut:

1. Gaji Pokok untuk pegawai tetap yang diterima setiap bulan dan besarannya

sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK).


IV-18

2. Pemberian upah karyawan tetap ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari

kerja, dan jam kerja lembur. Upah diberikan secara bulanan dan dibayarkan

pada setiap akhir bulan.

4.4.2. Fasilitas-Fasilitas dari Perusahaan

Sebagai bentuk apresiasi terhadap loyalitas dan kesediaan karyawan

berkontribusi dalam serangkaian aktivitas penunjang produksi PT. Industri Nabati

Lestari, disamping memberikan upah yang layak, perusahaan juga memberikan

jaminan sosial dan tunjangan serta berbagai fasilitas kepada karyawannya.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan berupa:

1. Upah lembur yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja melebihi

jam kerja yang telah ditetapkan,

2. Bonus / insentif yang diberikan kepada setiap karyawan tetap, yang

dipengaruhi oleh pencapaian tahunan perusahaan,

3. Fasilitas kerja yang diberikan untuk menunjang keselamatan kerja yaitu baju,

safety helmet, safety boot, dan lain sebagainya,

4. Asuransi kesehatan berupa BPJS Kesehatan yang secara khusus menjamin

biaya kesehatan atau perawatan para karyawan ketika jatuh sakit dan

mengalami kecelakaan kerja,

5. Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) yang diberikan kepada setiap

karyawan,

6. Izin libur (cuti) kepada karyawan yang bersifat akumulasi per tahun dan akan

hangus/gugur apabila tidak dipakai selama periode tahunan tersebut,


IV-19

7. Bonus cuti yang diberikan 1 kali selama 1 tahun

4.5. Sistem Informasi

Sistem informasi yang digunakan oleh PT. Industri Nabati Lestari adalah

melalui komunikasi antar departemen secara langsung seperti pengumuman gaji,

dan pekerja yang masuk. Selain itu perusahaan juga menggunakan komputer yang

dilengkapi dengan software pendukung seperti microsoft office, SAP, Impact,

APG, dll, dalam membantu kinerja manajemen perusahaan seperti pembuatan

administrasi perusahaan atau sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi

diperusahaan sudah dapat terhubung dengan komputer lain. Dikerenakan

perusahaan ini baru berdiri, jadi untuk sistem informasi yang di berikan masih

belum kompleks dan masih dalam tahap pengembangan.

4.6. Pembahasan Aspek Organisasi dan Manajemen

PT. Industri Nabati Lestari menggunakan struktur organisasi line of staff

functional system. Pada sistem ini, kekuasaan tertinggi berada pada pemegang

saham, yaitu PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT. Perkebunan

Nusantara IV.

Penggunaan struktur organisasi ini juga memiliki kelebihan dan

kekurangan. Beberapa kelebihan dari penggunaan struktur organisasi ini, yaitu:

1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana,

2. Fleksibel dapat diterapkan di semua organisasi,

3. Pengambilan keputusan relatif lebih mudah,


IV-20

4. Potensi karyawan dapat dikembangkan, karena bekerja sesuai keahlian dan

keterampilannya.

Adapun beberapa kelemahan dari penggunaan struktur organisasi tipe ini,

antara lain:

1. Solidaritas para karyawan berkurang karena tidak saling mengenal

2. Kelompok pelaksana bisa bingung untuk membedakan perintah dan bantuan

nasehat

3. Persaingan kurang sehat kaena setiap unit menganggap tugasnyalah yang

terpenting.

Manajemen organisasi perusahaan secara lini dan fungsional dapat

meningkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan karyawan yang

ekonomis. Pembagian departemen dan penetapan kerja ditentukan berdasarkan

kemampuan dan pengalaman dari tiap karyawan. Setiap karyawan juga

diwajibkan menyelesaikan tanggung jawab sesuai dengan job description yang

diberikan, dan bagi operator perakitan diwajibkan melakukan perakitan sesuai

dengan SOP (Standard Operating Procedures) yang telah ditetapkan perusahaan.

Selama melakukan kerja praktek, pernah ditemukan adanya karyawan

yang tidak hadir (mengambil cuti) dikarenakan kondisi kesehatan kurang

mendukung. Namun dengan adanya komunikasi dan sistem informasi yang baik,

keseluruhan aktivitas operasional tidak terganggu. Pekerjaan yang seharusnya

dilakukan oleh karyawan tersebut masih dapat diselesaikan oleh rekan kerja

lainnya. Hal ini juga membuktikan bahwa manajemen PT. Industri Nabati Lestari

berhasil menerapkan sistem informasi manajemen yang terpadu, agar keseluruhan


IV-21

oeprasional produksi maupun administrasi tetap dapat berjalan walaupun satu atau

beberapa karyawan yang memegang suatu pekerjaan tidak hadir dikarenakan

alasan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai