Saat ini perusahaan ini telah bergerak pesat dibarisan depan meliputi bidang
cat lain, antara lain:
1. Decorative Coating (water and solvent based).
2. Automotive Coating.
3. Industrial Coating.
4. Heavy Duty Coating.
1. komisaris utama
2. komisaris 1
3. komisaris 2
1. direktur utama
2. direktur sekretaris
3. wakil direktur
Manager
pabrik
Produk yang dihasilkan oleh PT. Tunggal Djaya Indah dikemas dalam
berbagai macam ukuran, yaitu: 0,8 liter, 1 liter, 4 liter, 5 liter, 20 liter, 200 liter
untuk produk thinner dan vernis. Sedangkan untuk produk cat dikemas dalam: 25
gram, 50 gram, 100 gram, 200 gram, 1 kilogram, 5 kilogram, 10 kilogram, 20
kilogram, 30 kilogram, dan 200 kilogram. Khusus untuk produk cat tembok merek
Paragon dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Warna, misalnya kode warna: 343, 344, 347, 348, 393, warna hitam dan
masih banyak lainnya.
2. Warna putih, antara lain: Putih, Putih Metalic, P.01, P.02, P.03, P.04 dan
P.05.
3. Warna khusus yaitu kode warna: 356, 375, 376, 382, 384, 386 dan 391.
4. Warna kode 357.
5. Plamir.
Masing-masing kelompok tersebut tersedia dalam kemasan berukuran 1 kg,
5 kg, dan 20 kg.
Storage
BAHAN PROSES PROSES Tes kehalusan Lolos sebagai semi
BAKU MIXING GRINDING oleh QC finish
UTAMA product
Tidak lolos
Tidak lolos
BAHAN PROSES
PELENGKAP MIXING Lolos
Tes mutu PROSES
Oleh QC PACKING
Lolos
PROSES
Pra tes warna
COLOUR
oleh produksi
MATCHING
Tidak lolos
Gambar 4.2. Proses Pembuatan Cat
Tes yang dilakukan oleh bagian QC untuk cat tembok Paragon dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Tes Kehalusan
Tes kehalusan menggunakan alat fineness of grind gauge. Prosedur kerja
untuk melakukan tes kehalusan adalah pertama-tama alat pengukur dipegang
dengan tangan kiri dengan alur menghadap ke atas dan alur yang terdalam
diletakkan pada bagian terjauh dari badan kita. Kemudian sampel cat diteteskan
sedikit di kertas kertas aplikator 200 M pada bagian ini. Scrapper pertama-tama
diposisikan terlebih dahulu. Lalu kertas aplikator tersebut ditekan atau ditahan
dengan tangan kiri dan diletakkan di belakang cat lalu scrapper ditarik ke arah
alur yang lebih tipis sehingga cat memenuhi semua alur.
Cara membaca kehalusan cat yaitu dengan kertas aplikator diperhatikan
secara visual mulai dari alur yang terdalam sampai ditemukan bintik-bintik.
Kemudian papan skala yang menunjukkan partikel terkecil cat tersebut dibaca
dalam satuan micron.
2. Tes Viskositas
Karakteristik viscosity ada dua jenis yaitu viscosity supply yaitu kekentalan
cat awal dan viscosity apply yaitu kekentalan cat setelah dicampur dengan thinner.
Sampel yang didapat dari bagian produksi diatur suhunya hingga menjadi 28°c.
Universitas Kristen Petra
27
kemudian rotor dipasang dan dimasukkan ke dalam cat. Setelah rotor diposisikan
di tengah-tengah maka mesin dinyalakan dan dibiarkan berputar beberapa saat
sampai putaran rotor stabil. Untuk mengetahui nilai kekentalan cat dapat dibaca
pada angka yang ditunjukkan oleh jarum petunjuk pada alat rion viscotester dalam
satuan poise.
5. Tes Warna
Tes warna dilakukan dengan alat chromameter. Selain dengan alat, tes
warna juga dilakukan dengan uji visual. Pertama-tama chromameter diletakkan
tegak lurus di atas panel yang sudah diaplikasi dengan aplikator 100 mikron dan
dalam keadaan sudah kering betul. Setelah itu alat dihidupkan dengan menekan
6. Tes PH
Tes keasaman/PH menggunakan alat PH meter. Alat ini mempunyai
spesifikasi sebagai berikut yaitu:
a. Merk: hanna, p Hep HI 98017
b. Range PH: 0,0 ÷ 14,0
c. Resolusi PH: ± 0,1
d. Akurasi: ± 0,1
e. Tipical emcdeviasi PH: ± 0,1
f. Suhu pemakaian: 0 – 50°c
g. Kalibrasi: manual, 2 cara
h. Tipe baterai: 4 x 1,5 x alkaline
i. Umur baterai: 1700 jam
j. Dimensi: 175 x 41 x 23 mm
k. Berat: 75 gram
Prosedur untuk melakukan uji PH yaitu pertama-tama cat yang akan diukur
PHnya didinginkan pada suhu 28°c. Lalu tutup pelindung PH meter yang
berwarna hitam dibuka dan kemudian menghidupkan PH meter pada posisi on.
Tombol on/off terletak pada bagian atas PH meter. Setelah itu, PH meter
dicelupkan dalam cat yang akan diukur PHnya tanpa melebihi batas maksimal
pencelupan sambil diaduk perlahan dan ditunggu hingga stabil. Angka yang
ditunjukkan PH meter dapat dikatakan sebagai PH cat. Selisih pembacaan PH
yang besar (± 1 PH) dapat disebabkan oleh kalibrasi yang salah atau elektrodanya
kering.
Kaleng Tutup
cat kaleng
Memasang
Menyetel Mengisi Memasang Menekan
saringan dan buka
kran kaleng tutup tutup
kran output
Mengoles
cat
Proses packing cat seperti pada Gambar 4.3. dapat dijelaskan sebagai
berikut: tangki berisi cat yang telah jadi dipasang saringan dan kran outputnya
dibuka. Kemudian kran disetel agar sesuai dengan volume cat yang diinginkan.
Tabel 4.2. Penentuan Waktu Mulai dan Waktu Akhir Pengambilan Data Untuk
Tiap Elemen Kerja
60
50
40
30
20
10
1
2.75 2.80 2.85 2.90 2.95 3.00 3.05 3.10
tempel stiker
Pada Gambar 4.4 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) untuk waktu
menempel stiker pada dos yaitu 2,953 detik, standar deviasinya 0,06185 detik dan
nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari gambar diatas juga dapat dilihat nilai p
value > 0,15 maka dengan mengambil α = 5% dapat disimpulkan gagal tolak H0
yang berarti data berdistribusi normal.
3.05
3.00
Sample Mean
_
_
2.95 X=2.953
2.90
2.85
2.80
LCL=2.7744
2.75 1
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46
Sample
Pada Gambar 4.5. dapat dilihat bahwa nilai UCL adalah 3,1316, mean
adalah 2,953 dan LCL adalah 2,7744. Titik-titik hitam pada gambar menunjukkan
data-data hasil pengukuran yang telah melalui pengujian kenormalan. Jika ada
titik yang keluar dari batas UCL ataupun LCL maka data dapat dikatakan belum
seragam sehingga harus menghilangkan data yang keluar tersebut dan melakukan
pengujian ulang mulai dari pengujian kenormalan data yang karena setelah
sebagian data dihapus maka belum tentu data tersebut tetap normal. Jika hasil
yang ada adalah semua data berada di dalam batas maka dapat dilanjutkan
pengujian kecukupan data. Untuk hasil yang diperoleh dari grafik diatas dapat
dilihat bahwa data ke-30 berada diluar batas kontrol terkecil. Maka dari hasil
tersebut data waktu untuk menempel stiker harus kembali pada pengujian normal
dengan data ke-30 yang sudah dihilangkan.
Skill C2 (+0,08)
Effort C1 (+0,02)
Condition C (0)
Consistency D (+0,01)
Total 0,11
Keterangan:
1. Skill: Good (C2) Æ +0,08
a. Kualitas hasil baik.
b. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan pada
umumnya.
c. Dapat memberi petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih
rendah.
d. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap.
e. Tidak memerlukan banyak pengawasan.
f. Tidak ada keragu-raguan.
g. Bekerjanya stabil.
h. Gerakannya terkoordinasi dengan baik.
i. Gerakannya cepat.
2. Effort: Good (C1) Æ +0,02
a. Bekerja berirama.
b. Saat menganggur sangat sedikit.
c. Penuh perhatian pada pekerjaannya.
d. Senang pada pekerjaannya.
e. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.
f. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.
g. Menerima saran dan petunjuk dengan senang.
h. Dapat memberi saran untuk perbaikan kerja.
Dari segi ketrampilan, usaha dan kondisi lingkungan kerja untuk elemen
kerja menempel stiker cukup baik sedangkan untuk konsistensi bekerja operator
ini hanya rata-rata (standar). Sehingga dari hasil perhitungan performance rating
operator pada elemen kerja menempel stiker pada dos setelah ditambah nilai satu,
diperoleh nilai 1,11 (111%). Jadi performance rating/penyesuaian kerja operator
ini cukup cepat karena nilai performance rating/p > 100%. Nilai satu yang
ditambahkan adalah nilai standar orang bekerja secara wajar jika seseorang
operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha-usaha yang
berlebihan sepanjang hari bekerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan
menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya.
Sikap Kerja 1
Gerakan Kerja 0
Kelelahan Mata 5
Keadaan Atmosfer 1
no kegiatan Ws Wn Wb Ob PR allowance
Pasang
saringan
1 dan buka 0.770857143 0.770857143 1.021002838 0.979429207 1 24.5
kran
output
Setel
2 1.205265306 1.18116 1.554157895 0.643435267 0.98 24
kran
isi
3 kaleng 1 2.888 3.29232 4.303686275 0.232358944 1.14 23.5
kg
Pasang
4 tutup 1 0.973673469 1.11972449 1.37389508 0.727857618 1.15 18.5
kg
tekan
5 tutup 1 2.4906 2.789472 3.48684 0.286792626 1.12 20
kg
6 oles cat 1.812 1.95696 2.416 0.413907285 1.08 19
Tempel
7 stiker 2.956938776 3.282202041 3.978426716 0.251355642 1.11 17.5
pada dos
Stempel
8 no pada 1.97122449 2.148634694 2.588716499 0.386291817 1.09 17
dos
Rekatkan
dos
9 4.318266667 4.663728 5.866324528 0.170464487 1.08 20.5
bagian
bawah
Packing
10 kaleng (1 4.098949275 4.221917753 5.555154938 0.180012981 1.03 24
kg x 12)
no kegiatan Ws Wn Wb Ob PR allowance
Pasang
saringan
1 dan buka 0.770857143 0.770857143 1.021002838 0.979429207 1 24.5
kran
output
Setel
2 1.205265306 1.18116 1.554157895 0.643435267 0.98 24
kran
isi kaleng
3 6.259795918 7.136167347 9.328323329 0.107200401 1.14 23.5
5 kg
Pasang
4 tutup 5 0.9832 1.13068 1.387337423 0.720805179 1.15 18.5
kg
tekan
5 tutup 5 2.6666 2.986592 3.73324 0.267863839 1.12 20
kg
6 oles cat 1.812 1.95696 2.416 0.413907285 1.08 19
Tempel
7 stiker 2.956938776 3.282202041 3.978426716 0.251355642 1.11 17.5
pada dos
Stempel
8 no pada 1.97122449 2.148634694 2.588716499 0.386291817 1.09 17
dos
Rekatkan
dos
9 6.4774 6.995592 8.799486792 0.113642991 1.08 20.5
bagian
bawah
Packing
10 kaleng (5 11.47704082 11.82135204 15.76180272 0.063444519 1.03 25
kg x 4)
no kegiatan Ws Wn Wb Ob PR allowance
Pasang
saringan
1 dan buka 0,770857143 0,770857143 1,021002838 0,979429207 1 24,5
kran
output
2 Setel kran 1,205265306 1,18116 1,554157895 0,643435267 0,98 24
Isi kaleng
3 + timbang 14,44083333 16,46255 21,80470199 0,045861668 1,14 24,5
20 kg
pasang
4 tutup 20 1,1242 1,29283 1,606 0,622665006 1,15 19,5
kg
tekan
5 tutup 20 5,7516 6,441792 8,002226087 0,124965227 1,12 19,5
kg
6 oles cat 1,812 1,95696 2,416 0,413907285 1,08 19
Dari penghitungan waktu stasiun kumulatif pada Tabel 4.8 maka dapat
dihitung efisiensi lintasannya dengan rumus 2.12 yaitu sebagai berikut:
67,532 67,532
Efisiensi lintasan = = = 0,4424 = 44,24%
21,805 × 7 152,635
Pada kenyataan di lantai produksi, jumlah stasiun kerjanya ada tujuh stasiun
dengan tujuh pekerja. Sedangkan efisiensi lintasannya adalah 44,24%.
4.8.15. Usulan
Dari waktu baku yang sudah dihitung maka dibuatlah precidence diagram
yang dapat dilihat pada Gambar 4.6.
1 2 3 4 5 6 10
7 8 9
Setelah dibuat tabel dengan metode Helgeson Birnie maka bobot posisi
yang sudah ada harus diurutkan mulai dari yang terbesar hingga terkecil. Urutan
bobot posisi dapat dilihat pada Tabel 4.10.
46
Untuk usulan satu, jumlah stasiun kerjanya ada empat stasiun kerja dengan
efisiensi lintasannya 77,43%. Dapat dilihat bahwa dengan empat stasiun kerja
maka jumlah pekerja yang dibutuhkan adalah empat pekerja dengan satu orang
untuk satu stasiun kerja.
proses yang tidaklah sama nilainya antara performance rating pekerja yang
satu dengan pekerja yang lain, sehingga jika proses digabung maka
performance rating untuk proses gabungan tersebut akan sama.