Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“3D Modelling Untuk Memudahkan Pekerja di Galangan”

Bidang Kegiatan:
PKM Kewirausahaan

Diusulkan Oleh:
Mohamad Hafif Iqbal 41 14 100 009
Ibnu Rusdi Devagya 41 14 100 020
Fikrohul Hasbi Abdillah 41 14 100 072

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul
Judul proposal bisnis ini adalah “3D Modelling Untuk Memudahkan Pekerja di
Galangan”.
1.2 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara Maritime dan juga sebagai Negara Kepulauan terbesar di
dunia. Sementara armada kapal sendiri merupakan sarana transportasi laut yang digunakan
untuk kebutuhan akses dan konektivitas antar pulau di Indonesia. Namun kapasitas
galangan di Indonesia masih belum memadai untuk pembangunan kapal baru dalam jumlah
besar.
Dalam pembangunan kapal baru di galangan Indonesia terutama di pusat maritime
Indonesia yang berada di Jawa Timur Surabaya, sering terlambat. Salah satu factor yang
menyebabkan keterlambatan adalah sumber daya manusia yang membangun kapal
tersebut. Menurut data dari PT Dok dan Perkapalan Surabaya tahun 2014 keterlambatan
pembangunan kapal pernah terjadi pada beberapa proyek salah satunya pada proyek kapal
oil barge “PUAH” 1500 DWT milik PT.Pertamina. Menurut kontrak harus selesai 12 bulan
tapi akhirnya terlambat menjadi 14 bulan lebih 3 minggu. Hal ini menjadikan biaya proyek
menjadi mahal dan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya harus membayar denda kepada
pemberi order. Keterlambatan ini terjadi karena di lapangan saat mengerjakan konstruksi
kapal sering kali welder dan fitter tidak bisa membaca gambar konstruksi kapal 2 dimensi
di kertas gambar kerja. Sehingga bomgkar pasang konstruksi pada kapal sangat
mengganggu efektifitas kerja dan efisiensi produksi.
Gambar 1. Jumlah Galangan Kapal di Indonesia

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis akan membuat 3D modelling
construction profile untuk memudahkan pekerja yang ada di galangan terutama untuk
welder dan fitter dalam mengatasi keterlambatan pembangunan kapal yang ada di galangan
di Indonesia. Sehingga produktivitas galangan di Indonesia semakin meningkat dan
nantinya Indonesia akan menjadi pusat poros maritime dunia.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang dapat diketahui beberapa
permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat sebuah model konstruksi sesuai dengan spesifikasi
pelanggan?
2. Bagaimana pemasaran model konstruksi tersebut?
3. Bagaimana analisa feasibility study dari bisnis konstruksi tersebut?
1.4 Tujuan
Tujuan dari proposal bisnis SCM ini adalah:
1. Membuat model konstruksi sesuai dengan permintaan pelanggan
2. Mengetahui cara memasarkan produk model konstruksi
3. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat feasible untuk dijalankan.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Penulis mengharapkan luaran dari usaha ini adalah berupa suatu contoh bisnis yang
dapat dikembangkan menjadi perusahaan besar dengan berteknologi canggih, dan tetap
dalam harga yang terjangkau.
1.6 Manfaat

• Bagi Akademisi, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang
melakukan kajian dalam bidang kompetensi keahlian pekerja pada pembangunan
kapal

• Bagi Praktisi, dapat menjadi bahan referensi dan memberi pengetahuan serta
informasi kepada pihak galangan dalam penggunaan 3d modelling pada pembangunan
kapal di galangan.
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Deskripsi Produk

Gambar 2. Logo Bisnis

PT. SE menciptakan produk bernama SCM yang merupakan singkatan dari Ship
Construction Model. PT. SE mengerti bahwa kesulitan yang dialami pekerja saat
membangun sebuah kapal. Maka dari itu PT. SE mencoba menghasilkan produk yang
dapat membantu pekerja di galangan saat membangun kapal dengan cara membuat 3
dimensinya namun dalam skala 1:100 dengan skala aslinya. Bahan yang digunakan berasal
dari kertas duplex dan menggunakan lem G untuk penguatnya.
Gambar 3. Produk

Keunggulan SCM diantaranya adalah:


1. Inovatif

SCM merupakan produk yang belum pernah ditawarkan sebelumnya.


Hadirnya SCM untuk mengetahui dengan persis konstruksi yang ada pada
kapal. Karena sampai saat ini belum ada perusahaan yang menghasilkan
produk seperti ini.

2. Praktis

SCM merupakan produk yang praktis karena pelanggan dapat memudahkan


pekerja dalam bekerja dengan biaya yang sedikit dan efisien. Selain iu, SCM
dapat berpindah ke tempat lain dengan mudah.

3. Murah

SCM merupakan produk yang murah karena menggunakan bahan yang mudah
didapatkan dan dengan harga yang ekonomis. Selain itu pembuatan produk
yang tergolong murah.
2.2. Aspek Target

Target pasar untuk produk ini adalah pekerja industri perkapalan, kalangan akademisi
maupun klas surveyor

Berikut adalah hasil dari survey kami, dimana dosen dan kalangan akademisi juga Klas
dan surveyor rela untuk mengeluarkan budget sekitar Rp. 400.000,-. Dan pelaku industri
perkapalan sekitar Rp. 200.000

SALES

Pelaku Industri
Perkapalan Rp.
Dosen dan
200.000
Akdemisi Rp.
20%
400.000
40%

Klas dan Surveyor


lain Rp. 400.000
40%

Gambar 4. Grafik Budget


2.3. Tahap Produksi

Start

Preparation

Pemesanan bahan

Pembuatan produk

Tidak presisi
Finishing

Quality
Control
Presisi

Pemasaran

`.

1. Preparation
Tahap ini merupakan tahap persiapan sebelum produksi dimana kegiatan yg
dilakukan adalah penerimaan spesifikasi dari pelanggan, designing berdasarkan
spesifikasi,rencana teknis pembuatan produk, dan juga survey bahan. Di tahap ini
diharapkan pelanggan sudah memberikan pembayaran awal sebesar 50% dari
harga kesepakatan
2. Pemesanan alat dan bahan
Merupakan pemesanan bahan berupa masker yang telah didesain sendiri meliputi
kertas, gunting, lem, dll
3. Pembuatan produk
Dalam tahap ini melakukan pembuatan produk berdasarkan rencana awal di tahap
preparation mulai dari melihat desain lalu di skala lalu di print sehingga setelah
kertas sudah sesuai ditempelkan pada kertas duplex dan siap dipotong dan di lem
4. Finishing
Setelah selsai dirangkau, duplex akan di bersihkan dan diberi cat sesuai selera
5. Quality Control
Dalam tahap ini akan menegecek keseusaian produk dengan spesifikasi pelanggan,
estetika produk dan juga kualitas produk sesuai dengan standar yg diterapkan
6. Pemasaran
Setelah melewati dan dinyatakan lulus quality control maka produk siap dipasarkan

2.4. Sumber Daya Manusia


Dalam pelaksanaan kegiatan, dibutuhkan pula orang-orang yang berperan dalam
organisasi ini, berikut adalah struktur organisasi yang kami buat untuk perusahaan ini :

Manajer Umum
General Manager
Fikrohul Hasbi A

Manajer Operasional Manajer Produksi


Mohamad Hafif Iqbal Rizki Chandra Ariesta

Manajer Marketing Manajer Keuangan

Ibnu Rusdi Devagya I Wayan Suputra


Kebutuhan berdasarkan fungsi anggota berdasarkan proses bisnis mulai dari pre-
produksi sampai dengan pemasaran dan pasca-pemasaran, yaitu :
1. Manajer Umum
Deskripsi pekerjaan: Mengintegrasikan, mengkoordinasi fungsi dan peran
masing-masing anggota.
2. Manajer Operasional
Deskripsi pekerjaan: Mengkoordinir dan mengawasi pembelian dan
pengendalian mutu untuk bahan baku.
3. Manajer Marketing
Deskripsi pekerjaan: Membuat system pemasaran, baik berbasis web maupun
pemasaran langsung.
4. Manajer Keuangan
Deskripsi pekerjaan: Membuat laporan keuangan dan analisis kelayakan
investasi.
5. Manajer Produksi
Deskripsi pekerjaan: Mengawasi kegiatan produksi dan menemukan inovasi
untuk produk terbaru yang sesuai selera pasar.
2.5. Strategi Pemasaran

ORDER
NOW

Kunjungi website kami Pemesanan melalui Website

Proses Pengiriman Melakukan Pembayaran

2.6. Keberlanjutan Usaha


Usaha Ship Constrution Model ini diharapkan dapat berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Dimana semakin bertambah produk-produk yang dihasilkan dengan
berbagai inovasi baru. Harapannya alat produksi akan semakin canggih seiring dengan
makin meluasnya pasar dan keuntungan yang didapat
BAB III
METODE PELAKSANA USAHA
3.1 Jadwal Kegiatan Program

Bulan ke-
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
No Kegiatan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Konsultasi
2 Survey alat dan bahan
3 Pembelian bahan
4 Pembuatan alat
5 Uji coba produksi skala kecil
6 Studi kelayakan
7 Riset pasar
8 Mencari investor
9 Produksi dalam usaha
10 Promosi
11 Evaluasi
12 Pembuat laporan
BAB IV
ANGGARAN BIAYA KEGIATAN

A. Biaya Tetap (Fix Cost)


Fixed Cost/
No Uraian Jumlah Harga Satuan Besarnya bulan
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Gaji tenaga kerja 3 20.000 60.000 1.800.000
2 Beli website (12 bulan) 1 300.000 300.000 25.000
3 Sewa rumah (12 bulan) 1 21.000.000 21.000.000 1.750.000
Total 3.575.000

B. Variabel Cost (100 pcs dalam 30 hari)

Harga Satuan Besarnya


No Uraian Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Kertas Duplex 10 8.000 240.000
2 Lem G 8 5.000 120.000
3 Gunting/Cutter 2 20.000 40.000
4 Biaya Transport 3 50.000 150.000
Total 550.000

C. Biaya Lain – Lain

Besarnya
No Uraian
(Rp)
1 Biaya Internet 200.000
2 Biaya Listrik 200.000
Total 400.000

a. Harga Pokok Produksi = (Fixed Cost + Total Variable Cost + Lain-lain)


: Kapasitas
= (3.575.000 + 550.000 + 400.000): 30
= 151.000
b. Harga Jual = HPP + Untung
= 151.000 + 49.000
= 200.000
c. Keuntungan = Untung x Kapasitas
= 49.000 x 30
= 1.470.000
d. Break-event Point = (Total Fixed Cost+Lain-lain): (Harga Jual-HPP)
= (3.575.000 + 400.000): 49.000
= 81 unit
e. Pay-back Period = BEP : kapasitas produksi /bulan
= 81: 30
= 2.7 ≈ 3 bulan
f. Total Modal = Total Fixed Cost + Total Variable Cost + Lain-lain
= 3.575.000 + 550.000 + 400.000
= 4.525.000 (per bulan)
= 54.300.000 (per tahun)

Anda mungkin juga menyukai