Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUGAS PERANCANGAN TATA LETAK DAN

FASILITAS UKM A3 ALUMINIUM SOROSUTAN,


YOGYAKARTA

Oleh:

Ahmad Rizqy (17522124)

Najib Fadhlurrohman (17522107)

Magister Alfatah Kalijaga (17522028)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang mulai bangkit.
Banyak perusahaan di Indonesia bersaing untuk membuat produk yang dapat menarik
konsumen untuk mendapat keuntungan maksimal (Yusof, 2011). Perkembangan sistem
manufaktur berdampak pada persaingan perusahaan yang cukup ketat. Permasalahan
industri tidak hanya menyangkut seberapa besar investasi yang harus ditanam, sistem dan
produksi, namun menyangkut pula dalam perencanaan fasilitas, baik permasalahan
fasilitas maupun menyangkut rancangan fasilitas (Susetyo J., 2010). Untuk mencapai hal
tersebut Tata letak atau layout dan penanganan bahan adalah salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja dalam suatu industri. Hal ini penting, karena suatu perusahaan
yang tidak memperhitungkan bagaimana penataan dan penempatan tempat usaha serta
tempat produksi yang baik maka akan berpengaruh pada kegiatan produksi serta output
yang dihasilkan.

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas produksi adalah dengan pebaikan
suunan mesin produksi atau perbaikan tata letak fasilitas yang terdapat pada pabrik (Nur
Muhammad Iskandar, 2013). Tata letak menurut (Apple, Tata Letak Pabrik dan
Penanganan Bahan Terjemahan Nurhayati, Mardiono, 1990), mtata letak merupakan
proses perancangan dan pengaturan tata letak fasilitas fisik seperti mesin atau peralatan,
lahan, bangunan, dan ruang untuk mengoptimalkan keterkaitan antara pekerja, aliran
bahan, aliran informasi, dan metode yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan secara efisien, ekonomis, dan aman. Menata tata letak pabrik adalah kegiatan
yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu
berhubungan erat dengan industri manufkatur, dan penggambaran hasil rancangan dikenal
sebagai tata letak pabrik.

A3 Aluminium merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi


peralatan rumah tangga dengan bahan dasar/basis utama menggunakan aluminium yang
beralamat di Sorosutan, UH 6 828, Yogyakarta. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan
ini ada 2 yaitu, cetakan kue dan wajan dengan berbagai ukuran. Perusahaan ini
mempunyai tipe produksi make to order, dimana produksi dilakukan jika ada pesanan
dari konsumen. Setiap hari perusahaan A3 memproduksi, karena banyak nya pesanan dari
konsumen. Meskipun terdapat 2 jenis produk yang dihasilkan oleh A3, tapi perusahaan ini
cenderung memproduksi wajan karena pesanan produk wajan lebih banyak daripada
cetakan kue. Wajan yang sering diproduksi adalah yang berdiameter 28cm hingga 33cm.
Dalam menghadapi pesanan produk wajan dari konsumen yang begitu banyak, sering
terdapat beberapa permasalahan yaitu banyaknya barang dalam proses dan output
produksi yang kurang maksimal. Masalah tersebut adalah tingginya ongkos material
handling (OMH) yang disebabkan oleh beberapa lokasi memiliki jarak yang cukup jauh
sehingga operator dalam mengirimkan bahan harus berulang kali bolak-balik. Analisis
lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada A3 Aluminium
khususnya pada perancangan tata letak fasilitas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:

1. Bagaimana layout usulan yang dapat menurunkan nilai ongkos material handling?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui layout usulan yang dapat menurunkan nilai ongkos material
handling
BAB II
PENGUMPULAN DATA
2.1 Profil UKM
2.2 Gambaran Umum
2.3 Gambaran Produk (Penjelasan dan Gambar Produk)
2.4 Profil UKM

BAB III
RANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
3.1 Penentuan Lokasi

3.2 Bill of Materials


3.3 Assembly Chart
3.4 OPC
3.5 Rekap Produk
3.6 Routing Sheet
3.7 MPPC
3.8 Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi dari UKM A3 Alumunium beserta job desc
dari setiap pekerja pada ukm tersebut.
3.8.1 Struktur Organisasi UKM A3 Alumunium

1 orang 1 orang

1 orang 10 orang 2 orang 1 orang

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi di UMKM A3 Alumunium Yogyakarta


Pada UMKM A3 Alumunium Yogyakarta termasuk dalam struktur organisasi
yang sederhana. Terlihat pada gambar di atas diketahui bahwa pemilik memegang
wewenang sepenuhnya pada UMKM tersebut. Elemen pada UMKM tersebut juga
hanya terdapat 2, yaitu operating core dan strategic apec. Strategic apec adalah
seorang yang membuat keputusan dalam hal ini adalah pemilik UMKM.
Sedanngkan operating core adalah seorang pekerja, pada UMKM tersebut terdapat
2 departemen, yaitu administrasi dan produksi. Departemen produksi terdiri dari 1
orang yang memegang tanggung jawab atas berjalannya proses produksi. Kepala
produksi membawahi 3 bagian produksi yaitu penjadwalan, produksi, dan
finishing. Penjadwalan terdiri dari 1 orang yang bertugas mengatur penjadwalan
yang ada pada UMKM, bagian produksi yang berjumlah 10 orang bertugas untuk
melaksanakan proses produksi mulai dari peleburan hingga produk wajan jadi, dan
bagian finishing sebanyak 2 orang yang bertugas melakukan finishing dan proses
pengecekan terhadap wajan. Kemudian Departemen Administrasi terdiri dari 1
orang kepala bidang yang bertanggungjawab atas berjalannya administrasi dan
dibantu oleh 1 orang pegawai administrasi.
3.8.2 Job Decsription Setiap Departemen
Tabel 3.1 Job Decsription Departemen A3 Alumunium

Kode Jabatan A1 B2 B3

Nama Pemilik UMKM A3 Alumunium Kepala Bidang


Kepala Bidang Produksi
Jabatan Yogyakarta administrasi
Identifikasi Melakukan koordinasi
jabatan Nama Mengkoordinasi semua kegiatan Membantu Pemilik UKM
kepada bidang
Bagian/Unit departemen/bidang yang ada di melakukan koordinasi kepada
purchasing dan
Kerja UKM karyawan produksi dan finishing
administrasi
Jumlah 1 1 1
Pemilik UKM A3 Alumunium Karyawan kepala bidang
Ikhtisar Jabatan Karyawan kepala bidang Produksi
Yogyakarta administrasi
membantu pemilik mengkoordinasi membantu pemilik
Melakukan evaluasi dan membuat
Hubungan antar-Jabatan 3 bidang yaitu penjadwalan, mengkoordinasi 1 bidang
keputusan
produksi dan finishing. yaitu administrasi
Memantau dan
Memantau dan mengontrol jalannya Memantau dan mengontrol proses
Rincian Tugas mengontrol keseluruhan
UKM produksi sampai produk jadi
keuangan di UKM
Wewenang : mengatur
Wewenang : Memimpin UKM Wewenang : Mengatur dan
atas keseluruhan urusan
supaya berjalan dengan semestinya mengarahkan kerja dari bagian
keuangan di UKM.
Wewenang dan Tanggung Tanggung jawab : bertanggung penjadwalan, produksi dan
Tanggung Jawab :
Jawab jawab atas semua kegiatan yang ada finishing. Tanggung Jawab :
bertanggung jawab pada
di UKM sehingga tidak terjadi bertanggung jawab atas jalannya
urusan keuangan di
kerugian pada UKM tersebut. proses produksi.
UKM.
Alat dan material yang
PC, cap Buku note Buku note, Device
digunakan
Kode Jabatan C2 C3 C4 C6

Nama
Penjadwalan Produksi Finishing Administrasi
Jabatan
Identifikasi Melakukan proses
jabatan Nama melakukan Menjadi customer
produksi yaitu Melakukan proses
Bagian/Unit penjdwalan terhadap service, membuat
peeburan, gerinda, finishing wajan
Kerja pekerja agenda kantor.
bubut.
Jumlah 1 1 1 1

Ikhtisar Jabatan Pekerja UKM Pekerja UKM Pekerja UKM Pekerja UKM

Membantu merekap
Membantu melakukan
seluruh data keuangan
Membantu Membantu melakukan proses pengemasan
Hubungan antar-Jabatan UKM berkaitan dengan
penjadwalan pekerja proses produksi wajan dan finishing produk
pemasukan dan
wajan
pengeluaran.
Membuat
Melakukan proses Melakukan proses Melakukan perekapan
penjadwalan pekerja
Rincian tugas produksi hingga pengemasan hingga terhadap pemasukan
dan pembelian bahan
produk jadi proses finishing dan pengeluaran UKM
baku
Wewenang dan Tanggung Wewenang: Wewenang: Wewenang: Wewenang:
Jawab Membuat jadwal Melakukan proses Melakukan proses Mendata dan mengatur
kapan akan membeli peleburan, gerinda, pengemas wajan seluruh keuangan di
bahan baku dan bubut. dengan tali. UKM
penjadwalan terhdap Tannggungjawab: Tannggungjawab: Tannggungjawab:
kerja produksi Bertanggungjawab Bertanggungjawab Bertanggungjawab
Tanggungjawab: terhadap proses terhadap proses terhadap keuangan di
Bertanggungjawab peleburan, gerinda, pengemasan wajan UKM
Kode Jabatan C2 C3 C4 C6

terhadap penjadwalan
pekerja dan
bubut, dan polish
pembelian bahan
baku
Alat dan material yang Peleburan, gerinda, PC, Buku Note, Sticky
PC, buku note Tali, gunting
digunakan kuas, mesin bubut note
3.9 Luas Area
Berikut merupakan luas area pada UKM A3 Alumunium :
1. Luas Area Bagian Produksi
Tabel 3.2 Luas Area Bagian Produksi
ALLOWANCE
UKURAN MESIN MATERIAL
DEPARTE JUMLAH
NAMA MESIN INCOMING Meja incoming OUTGOING Meja outgoing
MEN MESIN
LUAS
P (m) L (m) P (m) L (m) P (m) L (m) P (m) L (m) P (m) L (m)
(m2)
Tungku Lebur 1 1 2,00 1,00 2 0,5 0,50 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,6
Screw Extractor Pemasangan Gagang 4 1 1 1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Meteran 2 1,5 1 1,5 1 1 1,2 1,2 1,0 1,0 1,2 1,2
Gergaji 4 1 1 1 0,5 0,5 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,6
Screw Extractor pembentukan lubang 4 1 1 1 0,5 0,5 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,6
Gerinda penghalusan gagang wajan 1 2 1 2 2 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Tungku Lebur 2 1 2 1 2 0,5 0,5 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,6
Produksi Mesin Cetak Pasir 3 1,5 1,5 2,25 1 1 1,2 1,2 1,0 1,0 1,2 1,2
Alat Kikir 3 1,2 1 1,2 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Gerindra penghalusan piringan wajan 2 2 1 2 2 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Palu pemasangan 1 2 1 1 1 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Palu pemasangan 2 3 1 1 1 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Palu pemasangan 3 3 1 1 1 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Kuas 4 1 1 1 0,4 0,4 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5
Meja inspeksi 2 2 1 2 0,5 0,5 0,6 0,6 0,5 0,5 0,6 0,6

ALLOWANCE
TOTAL
TRANSPO Total LUAS 1
DEPARTE ORANG MAINTENANCE LUAS
NAMA MESIN RTASI Luas - MESIN
MEN RUANG
Transpo (m2)
P (m) L (m) P (m) L (m) Luas (m2) AN (m2)
rtasi
Tungku Lebur 1 3,2 1 3,2 1 41,5 8,9 2 50,4
Screw Extractor Pemasangan Gagang 1,5 1 1,5 1 92,02 16,16 1 108,18
Meteran 3,9 1 3,9 1 76,76 22,6 1,5 99,36
Gergaji 2,2 1 2,2 1 101,2 23,6 1 124,8
Screw Extractor pembentukan lubang 2,2 1 2,2 1 101,2 23,6 1 124,8
Gerinda penghalusan gagang wajan 1 2,0 1 2,0 1 67,52 12,48 2 80
Tungku Lebur 2 3,2 1 3,2 1 41,5 8,9 2 50,4
Produksi Mesin Cetak Pasir 3,9 1 3,9 1 111,6 36,15 2,25 147,75
Alat Kikir 2,2 1 2,2 1 84,68 17,52 1,2 102,2
Gerindra penghalusan piringan wajan 2 2,0 1 2,0 1 67,52 12,48 2 80
Palu pemasangan 1 2,0 1 2,0 1 59,52 10,48 1 70
Palu pemasangan 2 2,0 1 2,0 1 82,28 15,72 1 98
Palu pemasangan 3 2,0 1 2,0 1 82,28 15,72 1 98
Kuas 2,0 1 2,0 1 99,04 20,96 1 120
Meja inspeksi 3,2 1 3,2 1 68,8 17,8 2 86,6
Total 1440,49

2. Luas Area Bagian Pelayanan Produksi


Tabel 3.3 Luas Area Bagian Pelayanan Produksi
Ukuran Jumlah Luas Lantai
No Nama Ruangan Luas Allow(50%) Luas + Allow
P(m) L(m) Ruangan (m2)
1 Genset 3 3 9 4,5 13,5 1 13,5
2 Pemadam kebakaran 2 2 4 2 6 1 6
TOTAL 19,5

3. Luas Area Bagian Pelayanan Pabrik


Tabel 3.4 Luas Area Bagian Pelayanan Pabrik
Ukuran Jumlah Luas Lantai
No Nama Ruangan Luas Allow(40%) Luas + Allow
P(m) L(m) Ruangan (m2)
1 Garasi 8 5 40 16 56 1 56
2 Parkir Mobil & Motor 6 5 30 12 42 1 42
4 ruang penjaga 3 3 9 3,6 12,6 1 12,6
TOTAL 110,6
4. Luas Area Bagian Pelayanan Personil Pabrik
Tabel 3.5 Luas Area Bagian Pelayanan Personil Pabrik
Ukuran Jumlah Luas Lantai
No NAMA MESIN Luas Allow(40%) Luas + Allow
P(m) L(m) Ruangan (m2)
1 Mushola 4 4,00 16,00 6,40 22,40 1,00 22,40
2 Kantin 5 5 25,00 10,00 35,00 1,00 35,00
3 Toilet & wastafel 2 2 4,00 1,60 5,60 2,00 11,20
4 Ruang Ganti & Loker 3 3 9,00 3,60 12,60 3 37,8
TOTAL 106,40

5. Luas Area Kantor


Tabel 3.6 Luas Area Kantor
Ukuran Jumlah Luas Lantai
No NAMA MESIN Luas Allow(50%) Luas + Allow
P(m) L(m) Ruangan (m2)
1 Meja & Kursi tamu 5 4,00 20,00 10,00 30,00 1,00 30,00
2 Lemari Arsip 2 3 6,00 3,00 9,00 1,00 9,00
3 Toilet 2 2 4,00 2,00 6,00 1,00 6,00
TOTAL 45,00

6. Ringkasan Luas Area


Tabel 3.7 Ringkasan Luas Area
Luas Lantai
No BAGIAN
(m2)
1 LUAS LANTAI BAGIAN PRODUKSI 1440,49
2 LUAS PELAYANAN PRODUKSI 19,5
3 LUAS LANTAI PELAYANAN PABRIK 110,6
4 LUAS LANTAI PELAYANAN PERSONIL PABRIK 106,40
5 LUAS KANTOR 45,00
TOTAL 1721,99

Dari tabel-tabel diatas diketahui kebutuhan luas area dari UKM A3


alumunium yang dibedakan menjadi beberapa jenis Luas Area, yaitu luas area
bagian produksi, luas area pelayanan produksi, luas area pelayanan pabrik, luas
area pelayanan personil pabrik, dan luas kantor. Kebutuhan luas area A3
Alumunium adalah 1.721,99 m2.
3.10 Activity Relationship Chart (ARC)
Berikut merupakan ARC yang ada apada UKM A3 alumunium yang dibuat
berdasarkan kedekatan antar mesin.
Gambar 3.2 Activity Relationship Chart

3.11 Activity Relationship Diagram (ARD)


Berikut merupakan ARD yang ada pada UKM A3 alumunium yang dibuat
berdasarkan kedekatan yang telah didefinisikan pada ARC.
Gambar 3.3 Activity Relationship Diagram
3.12 (Area Allocation Diagram) AAD
Berikut merupakan AAD yang ada pada UKM A3 alumunium yang merupakan
visualisasi dari konfigurasi tata letak awal yang optimal dari ARD.
1 1 9 8 7
(13,5)

(56) (50,4)
2 (102,2) (145,75)
(6)

2 10 1
2

(50,4)
(108,18)

(42)
(80)
15

3
(12,6)
13
5

2 3
(86,8)

(9)
(6)
(98)
(124,8)

1 1 6
(22,4) (30)
11
(80)
3 4 (70)
14
4

(11,2)

(37, 3
(124,8)

12 (120)
8)
2 (99,36) (98)
(35)

Gambar 3.4 Area Allocation Diagram


3.13 Perhitungan OMH
Ongkos Material Handling (OMH) adalah suatu ongkos yang timbul akibat adanya
aktivitas material dari satu mesin ke mesin lain atau dari satu departemen
kedepartemen lain yang besarnya ditentukan sampai pada suatu tertentu
(Sutalaksana, 1997). Berikut merupakan estimasi OMH dari lantai produksi UKM
A3 Alumunium.
Tabel 3.8 Perhitungan Ongkos Material Handling
Frekuen
Volume Berat Berat
Produksi Volume/ si OMH OMH
Dari Ke Nama Komponen Kompone Jenis Total Alat Angkut Jarak
per Jam Jam Pengang (Rp/m) (Rp)
n (m3) (kg/m3) (kg/jam)
kutan
Tungku Lebur 1 Screw Extractor Penyambung Gagang 41,25 0,125 5,16 0,61 3,145 Tenaga Manusia 0,1111 1 Rp150 Rp17
Screw Extractor Palu Pemasangan 1 Penyambung Gagang 41,25 0,064 2,64 0,61 1,610 Tenaga Manusia 0,1769 1 Rp150 Rp27
Meteran Gergaji Gagang Wajan 41,25 1 41,25 0,54 22,275 Walking Pallet 0,145 2 Rp2.000 Rp580
Screw Extractor
Gergaji 42,09 0,125 5,26 0,54 2,841 Tenaga Manusia Rp150
pembentukan lubang Gagang Wajan 0,104 1 Rp16
Screw Extractor
Gerindra 1 41,67 0,125 5,21 0,54 2,813 Tenaga Manusia Rp150
pembentukan lubang Gagang Wajan 0,134 1 Rp20
Gerindra 1 Palu Pemasangan 2 Gagang Wajan 41,46 0,064 2,65 0,54 1,433 Tenaga Manusia 0,255 1 Rp150 Rp38
Tungku Lebur 2 Mesin Cetak Pasir Piringan Wajan 41,25 0,125 5,16 0,54 2,784 Tenaga Manusia 0,1371 1 Rp150 Rp21
Mesin Cetak Pasir Alat Kikir Piringan Wajan 41,25 1 41,25 0,54 22,275 Walking Pallet 2,504896 2 Rp2.000 Rp10.020
Alat Kikir Gerindra 2 Piringan Wajan 41,58 0,064 2,66 0,54 1,437 Tenaga Manusia 1,10072 1 Rp150 Rp165
Gerindra 2 Palu pemasangan 3 Piringan Wajan 41,46 0,064 2,65 0,54 1,433 Tenaga Manusia 0,315 1 Rp150 Rp47
Palu pemasangan 1 Palu pemasangan 2 Penyambung gagang+ Sekrup 41,25 0,064 2,64 0,61 1,610 Tenaga Manusia 0,09 1 Rp150 Rp14
Palu Pemasangan 2 Palu Pemasangan 3 Penyambung gagang+ Gagang Wajan 41,25 0,064 2,64 1,15 3,036 Tenaga Manusia 0,179 1 Rp150 Rp27
Palu Pemasangan 3 polishing/kuas Gagang Wajan sambung+piringan 41,25 0,064 2,64 1,15 3,036 Tenaga Manusia 0,214 1 Rp150 Rp32
polishing Inspeksi Gagang Wajan sambung+piringan 41,25 0,064 2,64 1,15 3,036 Tenaga Manusia 0,137 1 Rp150 Rp21
Total Rp11.043

Dari tabel perhitungan diatas diketahui bahwa terdapat banyak alat angkut
yang seharusnya digunakan pada UKM A3 Alumunium adalah dengan
menggunakan tenaga manusia dan terdapat beberapa proses yang membutuhkan
walking pallet guna memindahkan material dari suatu proses ke proses yang lain.
Total OMH yang harus dikeluarkan selama satu hari adalah Rp.11.043.
3.14 Cost Matrix
Berikut merupakan Cost Matrix dari lantai produksi UKM A3 Alumunium.
Tabel 3.9 Perhitungan Cost Matrix
Fabrikasi Assembly
Tungku Scew Extractor Scew Extractor Tungku Mesin Cetak Meja
Meteran Gergaji Gerinda 1 Alat Kikir Gerinda 2 Palu 1 Palu 2 Palu 3 Kuas Total
From To Lebur 1 gagang Lubang Lebur 2 Pasir Inspeksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tungku
Lebur 1 1 Rp 150,00 Rp 150,00
Scew
Extractor
gagang 2 Rp 150,00 Rp 150,00
Meteran 3 Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
Gergaji 4 Rp 150,00 Rp 150,00
Scew
Extractor
si
ika

Lubang 5 Rp 150,00 Rp 150,00


br
Fa

Gerinda 1 6 Rp 150,00 Rp 150,00


Tungku
Lebur 2 7 Rp 150,00 Rp 150,00
Mesin
Cetak
Pasir 8 Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
Alat Kikir 9 Rp 150,00 Rp 150,00
Gerinda 2 10 Rp 150,00 Rp 150,00
Palu 1 11 Rp 150,00 Rp 150,00
Palu 2 12 Rp 150,00 Rp 150,00
Palu 3 13 Rp 150,00 Rp 150,00
y
bl
m

Kuas 14 Rp 150,00 Rp 150,00


se
As

Meja
Inspeksi 15 Rp -
Total 16 Rp - Rp 150,00 Rp - Rp 2.000,00 Rp 150,00 Rp 150,00 Rp - Rp 150,00 Rp 2.000,00 Rp 150,00 Rp 150,00 Rp 300,00 Rp 300,00 Rp 150,00 Rp 150,00 Rp 5.800,00

3.15 Weight Matrix


Berikut merupakan Weight Matrix dari lantai produksi UKM A3 Alumunium:
Tabel 3.10 Perhitungan Weight Matrix

3.16 Inflow dan Outflow Matrix

3.17 Skala Prioritas


3.18 Layout Hasil Software Win QSB
Berikut merupakan hasil perhitungan menggunakan software Win QSB 1.0:

Gambar 3.5 Layout Usulan A3 Aluminium Hasil Software Win QSB


Dari hasil analisis dengan memasukkan data-data seperti Activity Relationship
Chart (ARC), luas ruangan tiap stasiun pada departemen, dan luas area A3
Aluminium kesulurhan menggunakan software Win QSB, didapatkan layout usulan
A3 Aluminium seperti di atas, sehingga memperkecil nilai ongkos material
handling (OMH).

3.19 Analisis Win QSB


Layout yang didapatkan dari hasil analisis menggunakan software Win QSB
menunjukkan layout perusaahaan yang paling optimal berdasarkan activity
relationship chart (ARC), data luas ruangan tiap stasiun, dan luas kesuluruhan
area. Dengan menerapkan usulan layout yang terdapat pada Gambar 3.5, maka
pihak perusahaan dapat mengurangi nilai ongkos material handling dan dapat
meningkatkan output produk perusahaan karena dari layout usulan tersebut juga
mengurangi waste yaitu motion.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Apple, J., 1990. Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan Terjemahan Nurhayati,
Mardiono. Bogor: Institut Teknologi Bandung.
Nur Muhammad Iskandar, I. S. F. S., 2013. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
ULANG (RELAYOUT) UNTUK PRODUKSITRUK DI GEDUNG COMMERCIAL
VEHICLE (CV) PT. MERCEDEZ BENZ INDONESIA. Pasti Volume XI, pp. 66-75.
Susetyo J., S. R. A. R. J. M., 2010. perancangan ulang tata letak fasilitas produksi dengan
pendekatan Group Technology dan Algoritma Blocplan untuk meminimasi ongkos
material handling. Jurnal Teknologi Volume 3, pp. 75-84.
Yusof, R., 2011. Perkembangan Industri Nasional dan Peran Penanaman Modal Asing
(PMA). Ekonomi dan Pendidikan, volume 8 nomor 1, pp. 71-80.

Anda mungkin juga menyukai