Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan


PT. Guna Kemas Indah merupakan perusahaan yang berstatus swasta
nasional yang bergerak di bidang industry kemasan cup plastic vacuum
thermoforming, printing, dan injection molding, yang berdiri tanggal 29 Maret
1988. Plastik cup yang dihasilkan merupakan produk dengan dukungan mesin
teknologi tinggi dan sumber daya manusia yang ahli pada bidangnya. PT. Guna
Kemas Indah mempunyai kantor pusat yang berkedudukan di Jalan Pluit Raya
Selatan No. 11 A-B, Jakarta Utara, Indonesia. PT. Guna Kemas Indah mempunyai
pabrik yang berada di daerah Cikupa Tigaraksa, Tangerang. Pada awal berdirinya
PT. Guna Kemas Indah hanya untuk memenuhi permintaan pasar di Pulau Jawa
dan sampai sekarang sudah berkembang pesat menjadi suatu perusahaan industri
plastik. yang besar dimana mempunyai beberapa anak cabang di Indonesia yang
salah satunya berada di Medan.
PT. Guna Kemas Indah cabang Medan didirikan pada tanggal 29 Maret
2008 di atas tanah seluas 1.25 Ha yang terletak di daerah Sumatera Utara yang
berlokasi di Jalan Industri No. 11 Tanjung Morawa. PT. Guna Kemas
memproduksi berbagai jenis-jenis kemasan cup plastik minuman seperti kemasan
cup bening untuk proses vacuum thermoforming, kemasan cup putih untuk
printing, sementara untuk suatu produk joli dari injection molding dalam berbagai
jenis ukuran, bentuk, dan warna yang beraneka ragam sesuai permintaan pasar dan
pesanan pelanggan. Produk yang dihasilkan diberikan merek sesuai dengan brand
konsumen. Banyak konsumen yang sudah memesan packaging cup plastic dari
PT. Guna Kemas Indah, antara lain Kopi Janji Jiwa, Prim-a, Amidis, Siantar Top,
dan lain-lain.

Universitas Indonesia
2

2.2. Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1. Visi
Untuk menjadi mitra inovatif dan terpecaya dalam industri cup yang selalu
tumbuh dan berkembang.
2.2.2. Misi
 Membangun komunikasi intensif dengan orientasi tumbuh dan
berkembang bersama pelanggan
 Meningkatkan kualitas, service dan komitmen
 Meningkatkan komunikasi internal untuk menghasilkan yang terbaik
2.3. Variasi Produk
2.3.1 Kemasan Cup oz
Cup oz yang dihasilkan PT. Guna Kemas Indah memiliki berbagai ukuran
mulai dari ukuran 10 Oz, 14 Oz, 22 Oz dan berbagai ukuran lainnya. Cup ini
dipesan oleh konsumen untuk packaging produksi mereka sendiri yang biasanya
berupa minuman cup.
2.3.2 Cup Printing
Cup Printing ini dibuat berdasarkan permintaan konsumen, dimana hasil
kemasan cup tersebut sudah terdapat hasil printing brand konsumen dan memiliki
berbagai ukuran juga yang dimulai dari 135 ml sampai dengan 260 ml, serta 13 oz
sampai dengan 15 oz.
2.3.3 Cup Jelly
Plant Tigaraksa memproduksi kemasan plastic cup jelly juga yang
dikhususkan untuk produk makanan berupa jelly.
2.3.4 Cup Ready to Drink
Variasi produk yang terakhir yaitu cup yang langsung siap dipakai atau
diminum. Cup ini biasanya langsung dijual secara langsung dan biasanya dipakai
untuk acara pesta-pesta.
2.4. Struktur Perusahaan
PT. Guna Kemas Indah plant Tigaraksa dipimpin direktur yang
membawahi Factory Manager, kemudian membawahi berbagai divisi yaitu :
 Divisi Produksi : Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi
mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi menjadi produk

Universitas Indonesia
3

akhir dan bertanggung jawab terhadap target produksi yang sudah


ditetapkan
 Divisi Maintenance : Bertanggung jawab terhadap keadaan mesin dan
peralatan-peralatan produksi agar tetap bisa digunakan, serta bertanggung
jawab terhadap proses kelangsungan produksi
 Divisi Gudang & Logistik : Bertanggung jawab terhadap penyimpanan
barang, proses barang masuk dan keluar dari gudang, dan seluruh kegiatan
yang dilakukan di gudang.
 Divisi HR & GA : Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya
manusia, penerimaan dan penempatan tenaga kerja baru, disiplin kerja
karyawan.
 Divisi Operasional : Bertanggung jawab terhadap penempatan serta
inventaris peralatan, bertanggung jawab terhadap kualitas hasil barang
produksi.
 Divisi Finance & Accounting : Bertanggung jawab terhadap segala proses
keuangan yang terjadi di perusahaan baik itu yang masuk maupun keluar,
serta bertanggung jawab terhadap segala administrasi perusahaan.
 Divisi Tax : Bertanggung jawab terhadap urusan perpajakan yang
berkaitan dengan perusahaan.
 Divisi Marketing : Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pemasaran
hasil produksi, serta strategi atas pemasaran
 Divisi Purchasing : Bertanggung jawab terhadap pembelian bahan mentah
maupun peralatan-peralatan yang dibutuhkan agar proses produksi dapat
berlangsung.
Secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram di bawah ini.

Universitas Indonesia
Director

Factory Manager

Divisi Divisi Divisi Gudang Divisi HR & Divisi Divisi Finance


Divisi Tax
Divisi Divisi
Produksi Maintenance & Logistik GA Operasional & Acc Marketing Purchasing

Sheet &
Maintenance Gudang BB Payroll PPIC Finance
Crusher

Vacuum Quality
Workshop Gudang FG Security Accounting
Forming Assurance

Sheet
Printing Moldmaker Umum
Coordinator

Controller &
Utility
KPI
Gambar 2.1. Struktur Perusahaan PT. Guna Kemas Indah Pabrik Tigaraksa

4 Universitas Indonesia
BAB III
PROSES PRODUKSI

3.1. Biji Plastik Polypropylene


Sebagai pabrik kemasan plastic untuk makanan (food packaging), maka
tentu saja bahan baku utama yang digunakan adalah biji plastik dengan material
Polypropylene. PT. Guna Kemas Indah plant Tigaraksa ini menggunakan bahan
baku Polypropylene dari berbagai supplier. Polypropylene merupakan polimer
olefin (thermoplastic) dengan titik lebur yang rendah yaitu sekitar ~170 oC.
Polypropylene merupakan jenis plastik yang ringan dengan densitas sebesar 0.9
g/cm3 dan memiliki sifat mekanik yang unggul dibandingkan dengan jenis plastik
yang lain sebagai kemasan makanan.
Tabel 3.1. Properti dari Homo-polypropylene

Property Unit Value

Density g/cm3 0.91-0.94


Tensile Strength Psi (Pound/sq.in) 3200-5000
Water absorption % 0.01
Elongation % 3-700
Softening point, Tg o
C 140-150
Melting point, Tm o
C 160-166
Thermal expansion 10-5 in./in oC 5.8-10
Specific Volume Cm3/lb 30.4-30.8

Sumber: Hisham A. Maddah (2016)

Homo-polymer PP (HPP) merupakan bahan polypropylene yang paling


banyak digunakan di industri food packaging. Adapun kelebihan maupun
kekurangan dari bahan baku polypropylene ini ditunjukkan oleh tabel dibawah.

Tabel 3.2. Kelebihan dan kekurangan Polypropylene sebagai food packaging

Kelebihan Polypropylene Kekurangan Polypropylene

5 Universitas Indonesia
Kemampuan proses, baik Dapat terdegradasi oleh sinar UV

Resistansi terhadap benturan, baik Mudah terbakar

Kekakuan, baik Lemah terhadap pelarut terklorinasi,


dan aromatik

Kontak dengan makanan, Sulit untuk berikatan


diperbolehkan

Kemampuan menurun jika


temperature rendah

Gambar 3.1. Biji Polypropylene “Cosmoplene”

Polypropylene yang digunakan oleh PT. GKI divariasikan sesuai dengan


jenis produk yang ingin dihasilkan, baik itu untuk cup jelly atau cup gelas. Variasi
ini dapat dilihat dari tebal dan lebar dari biji PP yang digunakan. Bahan baku ini
dikirim oleh supplier yang kemudian diterima dalam bentuk karung yang berisi
biji-bij plastik polypropylene. Kemudian biji plastik ini akan diproses ke tahap
selanjutnya.

6 Universitas Indonesia
3.2. Bahan Baku Lainnya
Selain bahan baku Polypropylene, digunakan juga bahan-bahan lain yang digunakan
dalam proses produksi untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan, mengingat banyak
jenis kemasan yang dihasilkan oleh PT. Guna Kemas Indah Plant Tigaraksa.
a. Pewarna Polymer
Pewarna polymer digunakan jika variasi produk yang ingin dibuat mempunyai warna
putih pucat di produk cup plastic yang biasanya cup ini dipakai untuk produk
printing. Pewarna polymer yang biasa digunakan oleh PT. Guna Kemas Indah
mempunyai merek Masterbatch Avient. Untuk jumlah yang dipakai sebesar 2% berat
(weight) dari material utama yang dimasukan dalam proses mixing.
b. Afal atau Bahan hasil recycle
Afal merupakan bahan recycle berupa gulungan sheet atau dari cup yang ditolak
karena tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan, yang kemudian digiling dengan
mesin clusher. Yang kemudian menjadi biji plastik yang dapat digunakan kembali
untuk produksi.

Gambar 3.2. Bahan Baku Recycle dari Gelas Plastik dan Gulungan Sheet

c. Cat Printing
Cat printing digunakan jika ingin menghasilkan cup dengan hasil printing yang
diinginkan oleh konsumen. Cat yang digunakan berupa cat UV LC 416 yang terdiri
dari berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, ungu, dan lain-lain untuk memberi
warna pada produk gelas plastik hasil printing.
d. LD Tetlin
Merupakan zat material yang ditambahkan dalam proses mixing bahan baku yang
memiliki fungsi sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan
terhadap produk yang dihasilkan.

7 Universitas Indonesia
3.3. Proses Produksi di PT. Guna Kemas Indah Pabrik Tigaraksa
3.3.1. Proses Produksi Secara Keseluruhan

Gambar 3.1. Alur Raw Material


Produksi Secara
Keseluruhan untuk Produk Gelas Plastik, Cup
Jelly, dan Gelas
Printing
Mixing

Hopper (Storage)

Tahapan- tahapan untuk proses alir


Ekstruksi
produksi untuk menghasilkan produk pada PT. Guna
Kemas Indah dimulai dari proses :
a. Mixing Grinding
Material-
Vacuumforming Pressureforming
material seperti Biji plastik
Polypropylene, LD Tetlin dicampurkan agar
Molding merata, serta biji Molding
plastik afal atau hasil

recycle. Tetapi jika


produk yang Cutting
diinginkan berupa cup putih pekat maka dicampurkan juga
pewarna polymer Masterbatch pada campuran ini dan
jumlahnya sebesar 2% dari total berat Polypropylene yang
Printing
dimasukkan.
b. Hopper (Storage)
Hasil dari campuran mixing tadi lalu kemudian dialirkan dan
dipindahkan ke tempat yang bernama hopper yang merupakan
Packing
storage untuk penyimpanan sementara hasil mixing tadi. Dari
storage ini kemudian hasil mixing akan dipindahkan ke Ekstruktor.
c. Ekstruksi

8 Universitas Indonesia
Proses dalam tahap ini biji plastik yang sudah tercampur dengan bahan2 aditif lainnya
kemudian akan dibuat menjadi lembaran (sheet) plastik yang kemudian akan di digulung
menjadi plastic roll yang nantinya akan digunakan dalam proses thermoforming, baik itu
vacuumforming atau pressureforming. Pada proses ini biji plastic dicairkan menggunakan
heater sampai suhu mencapai melt temperature sebesar 230oC, setelah cair kemudian akan di
press roll sehingga bentuknya menjadi lembaran (sheet) serta didinginkan dengan suhu 14oC.
Hasil lembaran yang dihasilkan bisa divariasikan sesuai dengan karakteristik tebal yang
diinginkan, sesuai dengan produk yang ingin dibuat baik itu gelas plastik atau cup jelly. Dari
proses ektruksi ini jika produk yang diinginkan berupa cup jelly yang kecil maka masuk ke
proses Vacuumforming, dan jika ingin menghasilkan gelas plastik maka akan masuk ke
proses Pressureforming.
d. Vacuumforming
Lembaran sheet plastik masuk ke mesin ini, kemudian dipanaskan sampai dengan
suhu 350oC untuk tebal plastik sebesar 1 milimeter, jika tebal plastik yang dimasukkan
berbeda maka suhu untuk pemanasan juga disesuaikan, semakin tebal maka semakin tinggi
juga suhu yang diberikan. Kemudian lembaran plastik yang sudah dipanaskan akan divacuum
dengan molding cetakan yang sudah ada, yang kemudian akan mengeluarkan hasil produk
berupa lembaran plastic cup-cup jelly kecil yang masih menempel satu sama lain, yang
nantinya akan diproses ke tahapan selanjutnya yaitu cutting.
e. Pressureforming
Di tahapan proses ini lembaran plastik sheet hasil proses ekstruksi dibawa kesini.
Sama seperti pada proses vacuumforming pada tahap ini lembaran plastic akan dibentuk
menjadi bentuk cup-cup gelas, tetapi bedanya pada pressureforming setelah sheet dipanaskan
kemudian menggunakan tekanan sebesar 6 bar untuk membentuk sheet tadi menjadi bentuk
jadi gelas. Dari proses ini juga hasilnya akan dibawa ke proses selanjutnya yaitu cutting.
f. Cutting
Pada proses ini cup-cup jelly maupun gelas plastic tadi yang sudah dibentuk akan di
potong-potong sehingga nantinya akan keluar per satuan dan lebih mudah untuk disortir.
Hasil sisa potongan plastic yang tidak terpakai nantinya akan dikumpulkan untuk di recycle
sehingga dapat dipakai lagi jika plastic sheet yang digunakan merupakan murni tanpa
tambahan pewarna polimer. Jika sudah ditambahkan maka hanya akan dikumpulkan lalu akan
dijual limbahnya. Setelah di potong maka produk yang sudah dalam bentuk yang diinginkan
akan dikirim ke bagian printing jika ingin menghasilkan cup dengan brand dari pesanan
pembeli, tetapi jika tidak maka akan langsung di sortir ke bagian akhir yaitu packing.

9 Universitas Indonesia
g. Grinding
Limbah plastic sisa bekas hasil cutting memasuki proses tahapan grinding dimana
plastik sisa pemotongan atau produk gagal yang ditolak akan dihancurkan menggunakan
mesin clasher yang dapat membuat plastik hancur dan menjadi bentuk-bentuk biji plastic
yang bisa digunakan kembali untuk membuat ulang produk.
h. Printing
Pada proses ini produk cup gelas plastik yang ingin diprint akan dibawa menggunakan
conveyor belt ke mesin pencetak. Kemudian di dalam mesin printing dengan menggunakan
mesin rotary tiap 1 pcs produk yang datang akan dicetak warnanya. Setelah di print, hasil cup
akan dibawa keluar dari mesin printing dengan conveyer melewati mesin sensor untuk
melihat barang yang cacat. Dari sini kemudian akan di packing.
i. Packing
Tahapan ini semua cup jelly maupun cup gelas plastic yang ingin dijual akan
dipacking di dalam kardus dan setelah itu kardus yang berisi produk ini akan dipindahkan ke
area penyimpanan atau gudang untuk didata kemudian akan dikirimkan ke customer
menggunakan truk.

10 Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai