BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
Director
Factory Manager
Sheet &
Maintenance Gudang BB Payroll PPIC Finance
Crusher
Vacuum Quality
Workshop Gudang FG Security Accounting
Forming Assurance
Sheet
Printing Moldmaker Umum
Coordinator
Controller &
Utility
KPI
Gambar 2.1. Struktur Perusahaan PT. Guna Kemas Indah Pabrik Tigaraksa
4 Universitas Indonesia
BAB III
PROSES PRODUKSI
5 Universitas Indonesia
Kemampuan proses, baik Dapat terdegradasi oleh sinar UV
6 Universitas Indonesia
3.2. Bahan Baku Lainnya
Selain bahan baku Polypropylene, digunakan juga bahan-bahan lain yang digunakan
dalam proses produksi untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan, mengingat banyak
jenis kemasan yang dihasilkan oleh PT. Guna Kemas Indah Plant Tigaraksa.
a. Pewarna Polymer
Pewarna polymer digunakan jika variasi produk yang ingin dibuat mempunyai warna
putih pucat di produk cup plastic yang biasanya cup ini dipakai untuk produk
printing. Pewarna polymer yang biasa digunakan oleh PT. Guna Kemas Indah
mempunyai merek Masterbatch Avient. Untuk jumlah yang dipakai sebesar 2% berat
(weight) dari material utama yang dimasukan dalam proses mixing.
b. Afal atau Bahan hasil recycle
Afal merupakan bahan recycle berupa gulungan sheet atau dari cup yang ditolak
karena tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan, yang kemudian digiling dengan
mesin clusher. Yang kemudian menjadi biji plastik yang dapat digunakan kembali
untuk produksi.
Gambar 3.2. Bahan Baku Recycle dari Gelas Plastik dan Gulungan Sheet
c. Cat Printing
Cat printing digunakan jika ingin menghasilkan cup dengan hasil printing yang
diinginkan oleh konsumen. Cat yang digunakan berupa cat UV LC 416 yang terdiri
dari berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, ungu, dan lain-lain untuk memberi
warna pada produk gelas plastik hasil printing.
d. LD Tetlin
Merupakan zat material yang ditambahkan dalam proses mixing bahan baku yang
memiliki fungsi sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan
terhadap produk yang dihasilkan.
7 Universitas Indonesia
3.3. Proses Produksi di PT. Guna Kemas Indah Pabrik Tigaraksa
3.3.1. Proses Produksi Secara Keseluruhan
Hopper (Storage)
8 Universitas Indonesia
Proses dalam tahap ini biji plastik yang sudah tercampur dengan bahan2 aditif lainnya
kemudian akan dibuat menjadi lembaran (sheet) plastik yang kemudian akan di digulung
menjadi plastic roll yang nantinya akan digunakan dalam proses thermoforming, baik itu
vacuumforming atau pressureforming. Pada proses ini biji plastic dicairkan menggunakan
heater sampai suhu mencapai melt temperature sebesar 230oC, setelah cair kemudian akan di
press roll sehingga bentuknya menjadi lembaran (sheet) serta didinginkan dengan suhu 14oC.
Hasil lembaran yang dihasilkan bisa divariasikan sesuai dengan karakteristik tebal yang
diinginkan, sesuai dengan produk yang ingin dibuat baik itu gelas plastik atau cup jelly. Dari
proses ektruksi ini jika produk yang diinginkan berupa cup jelly yang kecil maka masuk ke
proses Vacuumforming, dan jika ingin menghasilkan gelas plastik maka akan masuk ke
proses Pressureforming.
d. Vacuumforming
Lembaran sheet plastik masuk ke mesin ini, kemudian dipanaskan sampai dengan
suhu 350oC untuk tebal plastik sebesar 1 milimeter, jika tebal plastik yang dimasukkan
berbeda maka suhu untuk pemanasan juga disesuaikan, semakin tebal maka semakin tinggi
juga suhu yang diberikan. Kemudian lembaran plastik yang sudah dipanaskan akan divacuum
dengan molding cetakan yang sudah ada, yang kemudian akan mengeluarkan hasil produk
berupa lembaran plastic cup-cup jelly kecil yang masih menempel satu sama lain, yang
nantinya akan diproses ke tahapan selanjutnya yaitu cutting.
e. Pressureforming
Di tahapan proses ini lembaran plastik sheet hasil proses ekstruksi dibawa kesini.
Sama seperti pada proses vacuumforming pada tahap ini lembaran plastic akan dibentuk
menjadi bentuk cup-cup gelas, tetapi bedanya pada pressureforming setelah sheet dipanaskan
kemudian menggunakan tekanan sebesar 6 bar untuk membentuk sheet tadi menjadi bentuk
jadi gelas. Dari proses ini juga hasilnya akan dibawa ke proses selanjutnya yaitu cutting.
f. Cutting
Pada proses ini cup-cup jelly maupun gelas plastic tadi yang sudah dibentuk akan di
potong-potong sehingga nantinya akan keluar per satuan dan lebih mudah untuk disortir.
Hasil sisa potongan plastic yang tidak terpakai nantinya akan dikumpulkan untuk di recycle
sehingga dapat dipakai lagi jika plastic sheet yang digunakan merupakan murni tanpa
tambahan pewarna polimer. Jika sudah ditambahkan maka hanya akan dikumpulkan lalu akan
dijual limbahnya. Setelah di potong maka produk yang sudah dalam bentuk yang diinginkan
akan dikirim ke bagian printing jika ingin menghasilkan cup dengan brand dari pesanan
pembeli, tetapi jika tidak maka akan langsung di sortir ke bagian akhir yaitu packing.
9 Universitas Indonesia
g. Grinding
Limbah plastic sisa bekas hasil cutting memasuki proses tahapan grinding dimana
plastik sisa pemotongan atau produk gagal yang ditolak akan dihancurkan menggunakan
mesin clasher yang dapat membuat plastik hancur dan menjadi bentuk-bentuk biji plastic
yang bisa digunakan kembali untuk membuat ulang produk.
h. Printing
Pada proses ini produk cup gelas plastik yang ingin diprint akan dibawa menggunakan
conveyor belt ke mesin pencetak. Kemudian di dalam mesin printing dengan menggunakan
mesin rotary tiap 1 pcs produk yang datang akan dicetak warnanya. Setelah di print, hasil cup
akan dibawa keluar dari mesin printing dengan conveyer melewati mesin sensor untuk
melihat barang yang cacat. Dari sini kemudian akan di packing.
i. Packing
Tahapan ini semua cup jelly maupun cup gelas plastic yang ingin dijual akan
dipacking di dalam kardus dan setelah itu kardus yang berisi produk ini akan dipindahkan ke
area penyimpanan atau gudang untuk didata kemudian akan dikirimkan ke customer
menggunakan truk.
10 Universitas Indonesia