Anda di halaman 1dari 13

PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.

INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT


Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

TINJAUAN MANAJEMEN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JALAN TOL CIAWI-SUKABUMI
SEKSI 1 : CIAWI-CIGOMBONG
PAKET 3.2 (STA. 12+600 sd STA. 14+600)

II.1 PERENCANAAN LAPANGAN (SITE PLANNING)


Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan,
stok material dan sarana penunjang lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
pembangunan proyek ini, misalnya: direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan, dan
fungsi lainnya.
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang
maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga:
1. Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan disekitar proyek.
2. Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh konsultan pengawas.
3. Memudahkan pelaksanaan tahap lanjutannya.
4. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Terjamin kebersihannya.

II.2 MANAJEMEN PROYEK


Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil
PT. Waskita Karya yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek sejenis,
sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang diikut sertakan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-tenaga yang telah dibina kemampuan
dan produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek-proyek besar sejenis, yang sebelumnya
pernah ditangani oleh PT. Waskita Karya (pesero), Tbk.

Tinjauan Manajemen hal. 1


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

II.2.1 Struktur Organisasi


Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu
oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-
pembantunya, berikut tugas dan tanggung jawab personil:

II.2.2 Koordinasi
Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan
bidang lainnya yaitu:
1. Untuk bagian teknik engineering, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian teknik beserta
stafnya.
2. Untuk bagian administrasi kontrak, Kepala proyek di bantu oleh Bagian Administrasi
Kontrak (Adkont) dan staffnya
3. Untuk Bagian pengendalian mutu, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian Quality Control &
Staffnya (yang bertanggung jawab langsung kepada kepala Divisi/Direksi Waskita )
4. Untuk bagian keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
5. Untuk Bagian logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik & Peralatan (loglat).
6. Untuk pengawasan pekerjaan lapangan Kepala proyek dibantu oleh site manager
beserta para Pelaksana.
7. Untuk Pengendalian K3&Lingkungan kepala proyek dibantu oleh bagian Health and
safety beserta staffnya.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Divisi Sipil PT. Waskita Karya yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan dan
bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT. Waskita Karya.
Dengan sistem organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan
lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dan
dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan semboyan
Waskira Karya, sebab apabila terjadi keterlambatan di dalam penyelesaian proyek ini, akan
mengakibatkan kerugian moril maupun material, bagi PT. Waskita Karya sebagai Pelaksana.

Untuk koordinasi dalam pelaksanaan proyek, maka rapat-rapat akan dilaksanakan secara rutin
antara pihak kontraktor, Konsultan Pengawas, dan Pemberi Tugas sebagaimana dituangkan

Tinjauan Manajemen hal. 2


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

dalam kontrak, demikian juga rapat internal antar bagian dalam organisasi kontraktor akan
dilaksanakan rapat Mingguan dan Bulanan yang akan membahas dan mengkoordinasikan
segala permasalahan proyek baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi
pekerjaan, serta sekaligus mencari solusi/penyelesaian apabila ditemukan masalah yang
timbul, dalam rapat Mingguan atau Bulanan Intern selain diikuti oleh seluruh bagian organisasi
Kontraktor, pada saat-saat tertentu akan diikuti juga oleh Pihak Sub Kontraktor, Suplier dan
Mandor, hal ini dilakukan agar tercipta suasana komunikasi kerja yang harmonis sehingga
mendukung kelancaran pelaksanaan proyek.

Disamping itu PT WASKITA KARYA juga menerapkan sistem koordinasi yang sinergis antara
semua pihak yang terkait dalam proyek ini. Pihak-pihak tersebut antara lain, adalah:
1. Pemberi Tugas (owner)
2. Direksi Lapangan
3. Konsultan Perencana
4. Kontraktor Pelaksana (Kantor Pusat & Team Proyek)
5. Konsultan Pengawas

Dalam pelaksanaan sistem koordinasi tersebut terdapat ;


1. Garis instruksi
2. Garis koordinasi
3. Garis konsultasi

Garis instruksi merupakan garis/hubungan pemberian instruksi/tugas pelaksanaan


pekerjaan dari hirarki yang lebih tinggi (dalam hal ini owner) ke pihak pelaksana
(kontraktor dan konsultan)
Garis koordinasi adalah garis/hubungan pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan
dan hubungan koordinatif dari pihak pelaksana (kontraktor dan konsultan) ke hirarkhi
yang lebih tinggi (onwer),
Garis konsultasi adalah hubungan/garis dari dua belah pihak (kontraktor dan konsultan)
yang sejajar kedudukannya yang bersifat konsultatif.
Adapun hubungan antara pemberi tugas, direksi lapangan, konsultan perencana,
konsultan pengawas, dan kontraktor di gambarkan seperti bagan dibawah ini :

Tinjauan Manajemen hal. 3


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

BAGAN KOORDINASI
PEMBERI
TUGAS

KONSULTAN PT WASKITA KARYA


PERENCANA DIVISI 3
HEAD
OFFICE

SITE
PROJECT

KONSULTAN DIREKSI TEAM


PENGAWAS LAPANGAN PROYEK

: garis instruksi
: garis koordinasi
: garis konsultasi

II.3 METODE PENCAPAIAN SASARAN


Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, PT Persero Waskita
Karya telah mengeluarkan Kebijakan Mutu, sesuai prosedur mutu ISO 9002 (lihat Diagram
Quality Assurance Process Control ISO 9002 PT WASKITA KARYA). Sistim manajemen tersebut
di atas, dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat keras (hardware) yang berupa
peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

II.3.1 Sistem Pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu
yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk
daftar-daftar isian (formulir-formulir) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang berupa barchart.
Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi
secara lebih terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-
daftar isian (formulir-formulir) laporan kegiatan pekerjaan.

Tinjauan Manajemen hal. 4


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya
dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan
dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-
sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang diharapkan.

II.3.2 Pemilihan Alat


Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni
Biaya Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat.

II.3.3 Material
Kebutuhan pokok bahan bangunan proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah Tiang
Pancang, Beton Precast, Besi Beton. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan atau
material yang harus diolah dulu pada suatu plant misalnya beton yang diproses di Batching
Plant. Untuk menjamin kelancaran dalam mendapatkan material pokok kami akan
menyertakan surat dukungan kesanggupan untuk mensupply material jika disyaratkan dalam
dokumen lelang.
Sebelum digunakan, material terlebih dahulu diperiksa dan jika dipersyaratkan untuk uji
laboratorium maka akan dilakukan pengujian, kecuali jika material pabrikan mampu
menunjukkan sertifikat jaminan mutu, untuk menjamin persyaratan sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.

II.3.4 Tenaga kerja


Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;
1. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
2. Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik & operator.
3. Pekerja (labor) sebagian diusahakan mengambil tenaga lokal.
4. Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-
proyek besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.

II.3.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) adalah
merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur

Tinjauan Manajemen hal. 5


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan
kebijakan Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja yang bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif. Sistem manajemen K3L dijalankan dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
Program K3L ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman didalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan K3L di perusahaan sebagai panduan didalam menerapkan Sistem
Manajemen K3L secara keseluruhan.
Diharapkan program ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh petugas proyek didalam rangka
membuat langkah-langkah pengamanan atau pengurangan resiko terhadap kecelakaan kerja
dan dampak lingkungan yang mungkin bisa terjadi di proyek.
Sasaran utama dari penerapan Sistem Manajemen K3L di proyek adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan dampak lingkungan, dan jika mungkin tetap terjadi adalah
memperkecil resiko dengan metode pengamanan dan alat pelindung diri.
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Waskita Karya akan menyediakan tenaga
keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :
1. Pengawasan terhadap para pekerja.
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
3. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para
pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam
kebakaran yang mudah dicapai, baik ditempat pekerjaan maupun di kantor proyek.
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm
kerja, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
5. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat
yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu kegiatan proyek.
6. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar,
serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan proyek.
8. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.

Tinjauan Manajemen hal. 6


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan
diawasi oleh tenaga satpam. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka
unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, maupun instansi-instansi
lain yang terkait.
Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky (HT) atau walky talky, baik oleh
para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan petugas-petugas lain yang
memerlukan.

II.3.6 Manajemen Lingkungan


Dalam rangka meningkatkan kinerja, PT. Waskita menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan
yang mengacu pada Standard ISO 14001 : 2004.
Secara umum, Sistem Manajemen Lingkungan adalah sebagaimana tergambar dalam skema
dibawah ini :

Bagan Alir II.1 Manajemen Lingkungan

a. Perencanaan

Identifikasi Dampak Identifikasi Persyaratan


Lingkungan Hukum dan lainnya

Evaluasi Aspek
Penting Kebijakan

Bagan Alir II.2 Perencanaan Manajemen Lingkungan

Tinjauan Manajemen hal. 7


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

b. Pelaksanaan

PERENCANAAN

Perlu Ditingkatkan Manajemen Pengendalian


Kondisi Darurat

Tujuan, sasaran Prosedur Darurat Pengendalian


Program

PEMANTAUAN

Bagan Alir II.3 Pelaksanaan Manajemen Lingkungan

c. Pemantauan

PELAKSANAAN

Pemantauan dan Pengukuran


Evaluasi Kepatuhan

Audit Internal

PERBAIKAN DAN PENINGKATAN

Bagan Alir II.4 Pemantauan Manajemen Lingkungan

Tinjauan Manajemen hal. 8


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

d. Perbaikan dan Peningkatan

PEMANTAUAN PERENCANAAN

GAP

TUJUAN MANAJEMEN

Bagan Alir II.5 Perbaikan dan Peningkatan

Proses Pendukung :
 Sumber daya, tugas, tanggung jawab & wewenang
 Kompetensi, pelatihan & pemahaman
 Komunikasi
 Dokumentasi
 Pengendalian dokumen
 Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan & pengesahan
 Pengendalian catatan

II.3.7 Pengendalian Mutu (Quality Control).


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan,
perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan pemeriksaan
secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan,
maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri.
Rencana Pengawasan Mutu pada proyek ini meliputi :

Tinjauan Manajemen hal. 9


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

Material
Contoh Tabel II.1 Pengendalian Mutu Material
No. Material Jenis Test Periode Test Referensi
1 Pasir Gradasi, Kadar lumpur Pengajuan Sampel,
Random

2 Batu pecah Abrasi, Gradasi, Form Pengajuan sample


Analisis
ForAnalis Random
3 Base Course Analisa Sampel, Pengajuan sample

Abrassion Test Random


Soundness Test
Gradasi, Form Analisis
Proses
Contoh Tabel II.2 Pengendalian Mutu Proses
No. Proses Jenis Test Periode Test Referensi

1 Beton Job Mix


Slump Rutin
Kubus/Silinder beton Rutin/tiap
Slump
pengecoran
Hasil Pekerjaan
Contoh Tabel II.3 Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan
No. Pekerjaan Jenis Test Periode Test Referensi

1 Beton Hammer test Bila diperlukan/


Core Drill, Strength Bila disyaratkan
b

Peralatan
Contoh Tabel II.4 Pengendalian Mutu Peralatan
No. Uraian Jenis Test Periode Test Referensi

1 Semua Peralatan Surat-surat kendaraan. Rutin


Kalibrasi, prosedur operasi,
Pemeliharaan

Secara skematis metode pengendalian mengacu pada ISO 9002 sebagai berikut:

Tinjauan Manajemen hal. 10


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

Dalam pelaksanaan nanti akan dipakai form-form sebagai berikut yang dapat dilihat pada
lampiran:
- IMTP : 1. Mampu Telusur Bahan Masuk
2. Mampu Telusur Benda Uji
3. Mampu Telusur Hasil Tes Benda Uji
4. Mampu Telusur proses

- IT : 1. Registrasi Inspeksi dan Tes


2. Daftar Kriteria Keberterimaan Bahan/Produk
3. Pelaksanaan Inspeksi dan Tes
4. Persetujuan Penerimaan Bahan / Produk Yang Mendesak
5. Registrasi Penggunaan Bahan/Produk Yang Mendesak
6. Daftar Simak Verifikasi Catatan Inpeksi & Tes

- KS : 1. Laporan Ketidaksesuaian
2. Registrasi Ketidaksesuaian

- PP : Pengendalian Proses

Tinjauan Manajemen hal. 11


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

II.3.8 Koordinasi Antar Disiplin (Interface)


Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek, banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang
kegiatannya akan saling berkaitan misalnya, pekerjaan pemancangan, Prestressing dll yang
akan dilaksanakan oleh Sub Kontraktor. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi
yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya bentrokan dan kesimpangsiuran
pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan yang tidak
diinginkan.
Untuk mengatur kegiatan pekerjaan akan dilaksanakan :
1. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi dilaksanakan seminggu sekali, berfungsi membahas dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta
program pelaksanaan di lapangan.
2. Program dan Scheduling
Jadwal Pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail (bulanan dan mingguan) dan
akan dimonitor secara cermat menggunakan laporan harian dan mingguan, agar dapat
dilakukan evaluasi yang tepat dan akurat mengenai perkembangan kondisi di
lapangan. Sementara ini pengontrolan secara keseluruhan dituangkan dalam bentuk
Bar Chart.

II.4 PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN.


Untuk pemakaian alat akan menyesuaikan kebutuhan dilapangan. Berdasarkan pada item
pekerjaan dan volume pekerjaan diperlukan peralatan minimal sesuai dengan tabel peralatan
terlampir.

II.5 PENYEDIAAN MATERIAL UNTUK PEKERJAAN


Manajemen Logistik sangat memegang peranan penting dalam penyediaan material. Untuk
material alam seperti batu, batu pecah dan pasir terdapat di lokasi-lokasi disekitar proyek.
Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan material-material tersebut adalah :
1. Aspek Lingkungan.
Diusahakan pengambilan material tetap mengedepankan aspek keselamatan lingkungan.
Yaitu mengambil material di lokasi-lokasi yang di ijinkan oleh Pemda (yang sudah
mempunyai SIPD) serta tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
2. Kualitas Material.

Tinjauan Manajemen hal. 12


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk.
INDUSTRI KONSTRUKSI DIVISI REGIONAL BARAT
Gedung Waskita Lt.6, Jl. MT. Haryono Kav. No. 10 Cawang – Jakarta 13340 ● Telp. (021) 8198158, 8191617 ● Fax (021) 8190455 ● www.waskita.co.id

Sebelum diputuskan pengambilan material harus dilakukan uji coba kualitas material
terlebih dahulu. Misalnya batu yang akan digunakan untuk material batu pecah beton di
uji abrasi terlebih dahulu.
3. Aspek kecukupan deposit.
4. Aspek Sosial.
Melibatkan masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan sebagai pengumpul
material.

Lokasi Material :
 Untuk material batu pecah dan pasir pada pekerjaan beton, material akan diangkut
langsung dan ditempatkan di stock yard yang telah ditentukan dengan memperhitungkan
jumlah material yang diperlukan untuk tiap satuan volume pekerjaannya.
Lokasi Penyimpanan Material Pabrikan :
 Untuk material Tiang Pancang, akan disediakan tempat lokasi khusus/tersendiri dengan
area yang cukup di dekat lokasi pekerjaan dan tentunnya dengan menjamin keamanan
terhadap material tersebut.
 Semen di simpan di gudang tersendiri. Camp di dekat lokasi pekerjaan, dengan konsep
FIFO (first in first out)
 BBM (Solar)
Penggunaan solar volume cukup besar. Pengambilan solar akan di ambil langsung dari Depo
Pertamina terdekat dan disimpan di tangki-tangki di lokasi kerja sesuai peraturan yang
berlaku, BBM yang akan di gunakan adalah BBM Industri.

Tinjauan Manajemen hal. 13

Anda mungkin juga menyukai