❖ INSAN WASKITA pada saat kondisi tidak baik sekarang ini harus menyadari
perlunya kita tingkatkan ETOS KERJA PRODUKTIP, BERPIKIR POSITIP DAN
BERTINDAK PROAKTIP :
✓ Menyelamatkan perusahaan secara bersama-sama satu sama lain :
❑ Waskita sebagai Indsutri Konstruksi berbeda dengan Industri • antar sesama KARYAWAN
Pertanian, Perkebunan, Pertambangan, Manufaktur, Otomotif dll. • antara KARYAWAN dengan MANAGEMEN dan BOD
❑ Industri ini umumnya sudah mempunyai segmen pasar sendiri,
• antar sesama MANAGEMEN dan BOD.
mempunyai prototipe produknya yang diminati konsumen,
mempunyai standar material, peralatan, tenaga kerja dan standar ✓ Berperan aktip lebih militan menjalankan roda Perusahaan, sesuai bidang
harga biaya produksi, sehingga sudah bisa ditentukan tugasnya dan berkolaborasi membantu bidang lainnya.
marginnya dan berapa harga penjualannya. Tinggal mengatur
gencarnya marketing menjual dan memoles kemasan agar bisa ✓ Dalam bekerja selalu memegang prinsip bahwa sedikit atau banyak yang
bersaing. kita produksi, itu sesuai dengan kemampuan dan kompetensi kita, namun
sangat berguna bagi Perusahaan.
❑ Waskita, sebagai industri konstruksi mempunyai keunikan
dibanding industri lain.
✓ Memberikan effort atau upaya melebihi yang biasa serta mau membagikan
Industri konstruksi belum memiliki segmen pasar konsumen talenta yang dimiliki kepada rekan kerja dalam team worknya agar
yang berulang menginginkan produk yang tipikal. menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
Produk yang ditawarkan saat marketing belum ada, apalagi yang ✓ Mencegah dan menghindarkan terjadinya kegagalan mutu produk,
sesuai keinginan owner. kecelakaan kerja dan konstruksi, pencemaran lingkungan serta PAK.
❑ Kita menawarkan setelah mempelajari keinginan owner, dipelajari
semua kebutuhan material, peralatan, tenaga kerja, metode
pelaksanaan dll, diperoleh harga pokok produksi, yang diolah
menjadi harga pokok penjualan, setelah ditambahkan margin
laba dan kebutuhan overhead pegawai dan kantor.
WASKITA SEBAGAI PERUSAHAAN INDUSTRI KONSTRUKSI
INDUSTRI KONSTRUKSI : ETOS KERJA PRODUKTIP, BERPIKIR POSITIP DAN BERTINDAK PROAKTIP
1. Saat hujan pasrah tidak bisa bekerja dan bisa 4. Bekerja asal jadi, kerusakan atau
santai. Sebelum musim hujan sudah cacat nanti akan diperbaiki.
dioptimalisasi pekerjaan yang berprogres. Pikirkan setiap perbaikan,
kerusakan, dan kegagalan
2. Banyak waktu hilang karena masalah metode, menimbulkan biaya dan BUA
material, lokasi sulit, konsultan ketat, pasrah bertambah.
terhadap keterlambatan. Sebelum bekerja 5. Bekerja tanpa safety, karena
semua potensi masalah harus sudah dimitigasi setiap kecelakaan berdampak
pada tambahan biaya, hilang
3. Setiap ada hari tidak bisa bekerja berarti waktu, hilang nyawa dan terkena
kerugian, karena harus membayar BUA sanksi hukum.
Proyek, Unit Bisnis dan Pusat (Fix Cost). Kerja 6. Keterlambatan sehari akan
atau tidak kerja di proyek, unit bisnis dan dikejar esok hari. Bisa berdampak
pusat, gaji dan makan tetap dapat. terlambat keseluruhan beberapa
hari. Setiap keterlambatan akan
menambah cost BUA yang artinya
mengurangi laba proyek.
❖ Setiap industri berorientasi pada kepuasan pelanggan dan kualitas ❖ PENGERTIAN QUALITY ASSURANCE
produknya lebih unggul dari Perusahaan pesaing. Untuk menjamin hal
itu perlu suatu sistem managemen mutu yang handal untuk ➢ Quality Assurance (QA) adalah proses memastikan bahwa sistem
memastikan dan menjamin kualitas produk sesuai yang dijanjikan, manajemen mutu yang diterapkan dapat menghasilkan produk atau
memuaskan pelanggan dan lebih unggul dari produk pesaingnya. layanan yang memenuhi standar mutu yang ditetapkan. QA lebih luas
cakupannya dibandingkan dengan Quality Control (QC) karena
❖ Suatu produk ketika diciptakan jarang yang bisa langsung sempurna. meliputi semua aspek yang terkait dengan manajemen mutu mulai dari
Karena itu perlu pengujian atau pengecekan untuk perbaikan, dibuat perencanaan, pelaksanaan, pengecekan dan evaluasi (PDCA).
ulang, diubah atau ditingkatkan sampai mencapai kualitas terbaiknya.
Petugas yang melakukan hal tersebut disebut QUALITY ASSURANCE. ➢ QA dilakukan sejak awal perencanaan sampai sebelum produk atau
layanan diserahkan kepada pelanggan, agar masalah mutu dapat
❖ QUALITY ASSURANCE adalah rangkaian proses untuk menentukan diidentifikasi dan diatasi sejak awal.
apakah suatu produk memenuhi syarat agar :
➢ QA mengacu pada Standar Internasional di bidang mutu seperti ISO
✓ kredibilitas Perusahaan terjamin 9001 sehingga dapat dipastikan bahwa sistem manajemen mutu yang
✓ meningkatkan kepercayaan konsumen diterapkan efektif dan efisien, memenuhi persyaratan pelanggan dan
legislasi yang berlaku.
✓ meningkatkan proses produksi
✓ mampu bersaing dengan kompetitor.
❖ Quality Assurance menggunakan pendekatan proses untuk
mencegah cacat produk melalui monitoring produksi mulai dari tahap
perencanaan sampai pengujian agar efisien untuk
mengurangi rework dan menghindari reject serta keluhan
pelanggan.
QUALITY ASSURANCE BERKELANJUTAN
FUNGSI QUALITY ASSURANCE (QA) DAN QUALITY CONTROL (QC)
2. Menafsirkan, membangun, mematuhi dan memastikan standar 1. Menganalisa spesifikasi dan persyaratan dari produk
jaminan mutu dipatuhi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Analisa dari spesifikasi dan persyaratan dari produk dilakukan agar mengetahui
3. Melakukan analisis terhadap keluhan pelanggan dan ketidaksesuaian spesifikasi dari produk serta batas penggunaan, kapasitas suatu produk dan perlakuan
mutu. Mencari akar masalah, tindakan perbaikan dan pencegahan dalam penggunaan serta perawatan dari suatu produk.
ketidak sesuaian berulang.
2. Melakukan cek kontrol mutu produk
4. Mendokumentasikan aktivitas penjaminan mutu dalam bentuk laporan
Cek kontrol mutu produk dengan cara melakukan pengujian produk secara satu per
dan Audit Internal, catatan perbaikan untuk referensi pembuatan
satu atau dengan sample produk. Cek kontrol dilakukan dengan mengecek mutu secara
produk berkelanjutan melalui improvement dan Gugus Kendali Mutu
manual melihat detail bentuk suatu produk atau dapat juga dengan alat uji atau mesin.
(GKM).
3. Mendokumentasikan laporan hasil kontrol mutu produk
5. Mengembangkan standar baru untuk produksi sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dan melebihi kompetitor. Setelah melakukan pengujian dan cek kontrol mutu, hasilnya dibuat stiker label
“LOLOS QC” dan sertifikat uji atau laporan kontrol mutu.
6. Berkolaborasi dengan tim internal dalam menyusun Rencana
Prosedur Operasi Standar (SOP) proses produksi dan layanan serta
Bersama Quality Control (QC) mengawasi proses produksi atau
layanan untuk memastikan bahwa standar kualitas yang ditetapkan
dipenuhi.
NEGATIVE IMPACT :
➢ Belakangan ini, banyak terjadi masalah ✓ tampilan kinerja buruk (BAD PERFORMANCE)
terhadap keberterimaan konstruksi beton ✓ kepercayaan customer menurun (LOW TRUST)
maupun produk beton yang dihasilkan, yang
✓ penurunan daya saing terhadap perusahaan lain (LOW COMPETITIVENESS)
tentunya akan berdampak negatip terhadap
kinerja perusahaan. Keseluruhan dampak ini dinamakan INEFISIENSI dan TIDAK SESUAI DENGAN LEAN
CONSTRUCTION yang diterapkan dan disematkan.
PENGERTIAN UMUM CACAT DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI ➢ Sesuatu kebiasaan yang tidak terpuji tentang masalah kegagalan
konstruksi di suatu proyek, pihak-pihak yang terkait selalu ada cara
❑ CACAT KONSTRUKSI :
untuk memilih langkah-langkah mengamankan dan menyelamatkan
Adalah suatu kondisi penyimpangan atau ketidaksempurnaan orang-orangnya yangterlibat daripada mengamankan atau
hasil dan atau proses pekerjaan konstruksi yang masih dalam menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri.
batas toleransi. Artinya belum atau tidak membahayakan
➢ Tidak jarang kondisi alamlah yang dikambing hitamkan untuk
konstruksi secara keseluruhan
menyelamatkan kecerobohan dan kelalaian manusia-manusia yang
❑ KEGAGALAN KONSTRUKSI : seharusnya bertanggung jawab dalam kegagalan konstruksi tersebut.
Adalah suatu kondisi penyimpangan, kesalahan dan atau ➢ Akibatnya, jarang bisa diteliti akar masalah penyebab kegagalan
kerusakan hasil pekerjaan konstruksi yang dapat mengakibatkan ataupun kecacatan bangunan tersebut, sehingga sering dilakukan
keruntuhan konstruksi jalan pintas memperbaiki kegagalan dan tidak menemukan
❑ KEGAGALAN BANGUNAN adalah : tindakan pencegahan kegagalan di kemudian hari.
keadaan bangunan, yang setelah diserah terimakan oleh ➢ Dampaknya secara tidak langsung adalah tidak ditemukan atau tidak
penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi dibuat improvement atau inovasi untuk pencegahan dan membuat
baik secara keseluruhan maupun Sebagian dan/atau tidak sesuai efisiensi pada pekerjaan sejenis berikutnya. Kegagalan akan
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja semakin sering berulang dan lama-kelamaan menjadi kebiasaan.
konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai
akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.
KEBIASAAN TIDAK TERPUJI SAAT TERJADI KEGAGALAN KONSTRUKSI : MENCARI ALASAN LAIN, MENGKAMBING
HITAMKAN KONDISI ALAM, AKAR MASALAH TIDAK DITEMUKAN DAN TIDAK DIBUAT TINDAKAN PENCEGAHAN
DAN IMPROVEMENT
QUALITY ASSURANCE BERKELANJUTAN
OUTCOME PENCAPAIAN SISTEM MANAGEMEN MUTU
Ketidaksesuaian (CACAT) beton : keropos, beton tidak lurus, tidak rata, gembung, retak,
tiang pancang pecah, dsb.
❑ Penyebab utama CACAT MUTU : hampir tidak ada yang diakibatkan oleh
keterbatasan biaya produksi. Karena semua sudah ada dalam Rencana Mutu dan
Rencana Biaya pelaksanaan. Akibat tidak dilaksanakan dengan baik dan benar,
timbul biaya besar yang tidak dianggarkan.
❑ Jika terjadi GAGAL MUTU atau GAGAL KONSTRUKSI, biaya tambahan akan jauh
lebih besar, nama baik perusahaan hancur akibat viralnya berita kegagalan. Belum
lagi dampak hukum yang timbul.
❑ Aspek VISUAL MUTU jika tidak dikendalikan akan menimbulkan INEFISIENSI dan
KERUGIAN yang tidak sejalan dengan prinsip LEAN CONSTRUCTION.
❖ Beberapa jenis CACAT VISUAL MUTU dan METODE PRAKTIS PENCEGAHAN, QUALITY
TARGET maupun Cara Perbaikan CACAT MUTU, tidak dibahas dalam materi ini. Nantinya
akan dibahas tersendiri pada Bimbingan Fungsional (Bimfus) dan Bimbingan Teknik (Bimtek)
kepada Site Manager dan Petugas terkait.
METODE PRAKTIS PENGECORAN BETON UNTUK MENJAMIN VISUAL MUTU
1. Pengecoran dengan tinggi bekisting yang besar dengan jendela vibrator
2. Pencegahan cold join pada pengecoran dinding
3. Pencegahan keropos beton akibat segregasi dengan memakai selang tremi
4. Pembuatan beton deking yang benar dan kesalahan penggunaan kaki ayam sebagai beton deking
5. Pencegahan beton ngeplin dengan perkuatan sabuk bekisting
6. Pencegahan kebocoran air semen dengan selotip lakban atau spon
7. Pengkasaran permukaan sambungan beton dengan semprotan water jet
8. Pencegahan penambahan kadar lumpur pada material beton dengan menutup terpal
9. Kesalahan pada pemasangan dowel bar
10. Kesalahan pada pemasangan waterstop
11. Curing : penyiraman, perendaman, karung goni, lembar geotex, curing compound dan plastik wrapping
12. Penggunaan Stek Perkuatan Panel Bekisting
13. Posisi Pekerja Saat Pengecoran Menginjak Besi Beton
14. Kelengkapan peralatan bantu pelaksana menjamin keakuratan pemasangan bekisting dan besi beton
15. Perawatan panel bekisting, penggunaan minyak bekisting, bukan solar atau oli bekas
BAB 3
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
❑ TAHAPAN PEMBUATAN MOCKUP 7. Mockup jika memungkinkan disimpan di kantor proyek atau di
dekat kantor, dipajang sebagai bukti hasil produksi, diberi
1. Sudah tersedia metode pelaksanaan, shop drawing, identifikasi dan dijaga agar tidak rusak atau hilang. Bahkan sering
material, peralatan dan tenaga kerja untuk jenis digunakan sebagai both foto tamu yang datang.
pekerjaan atau produk yang akan dibuat. 8. Mandor atau Vendor yang nantinya akan mengerjakan pekerjaan
sejenis diminta untuk melihat mockup dan mempelajari cara
2. Tenaga kerja dan pelaksana sudah mendapatkan
pembuatan. Mandor atau Vendor diminta bersedia menghasilkan
pelatihan/briefing/inhouse training terkait cara produksi sesuai mockup, jika tidak maka tidak akan dibayar.
pelaksanaan jenis pekerjaan dimaksud. Mandor dan Vendor menandatangani setuju di mockup atau dibuat
3. Dibuat secara skalatis gambar miniature mockup, berita acara.
penyesuaian ukuran dan dimensi material, cetakan 9. SEM membuat detail cara pelaksanaan, material, alat dan gambar
kerja serta foto dokumentasi mockup, sebagai satu berkas resmi
dan alat yang akan digunakan
lampiran pembuatan mockup
4. Sebaiknya saat pembuatan mockup disaksikan secara 10. Tenaga kerja atau Vendor yang akan mengerjakan di lapangan
resmi oleh Owner dan Konsultan. Demikian juga diberi pelatihan singkat cara kerja sesuai lampiran pembuatan
tenaga kerja atau Vendor yang akan mengerjakan di mockup agar tidak kesulitan saat pelaksanaannya.
lapangan, ikut menyaksikan. 11. Mockup dikembangkan lagi menjadi Trial Pelaksanaan di lapangan,
5. Lakukan pembuatan mockup sesuai dengan metode untuk pekerjaan yang skala besar atau tidak bisa disimpan di
pelaksanaan yang disetujui. kantor. Hasil trial yang disetujui diberi papan identifikasi yang
6. Hasil pembuatan mockup diajukan kepada Owner dijaga sampai selesai proyek tidak rusak atau hilang.
dan Konsultan. Jika sudah memuaskan dan disetujui, 12. Dengan adanya mockup ini maka dapat dilakukan evaluasi secara
sebaiknya pihak Owner dan Konsultan tanda tangan berkala hasil pelaksanaan untuk ditingkatkan dalam bentuk
di mockup atau dibuat berita acara. improvement dan jika memungkinkan dibuat kegiatan GKM untuk
menguji improvement sebelum dijadikan standarisasi pekerjaan.
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
DEFINISI, FUNGSI DAN MANFAAT PEMBUATAN MOCKUP
11. Dll
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
DATA PEMBUATAN MOCKUP DI BEBERAPA PROYEK
Data Pembuatan Mockup di beberapa proyek : 7. Mockup Sambungan Jaringan Pipa PVC Sewerage B2 dan C2
Makassar
1. Pembuatan Precast Lining Dinding Saluran
Irigasi Rentang, Indramayu. 8. Metode Pelaksanaan Erection Jembatan Steel Box Girder 71 m di
Jembatan Kramasan Toll KAPB
2. Pembuatan Urutan Timbunan Tanah Pekerjaan
Pipa Sewerage B2 dan C2 Makassar 9. Metode Pelaksanaan Pipe Jacking Pipa RCP Sewerage B2
Makassar
3. Pembuatan Miniatur Mercu Spillway Bendungan
Leuwikeris 10. Mockup Erection Girder 45m di Jembatan Toll KAPB Infrastructur
2 Division
4. Pembuatan Formwork Slipform Spillway
Bendungan Leuwikeris 11. Mockup Toll Infrastructure 2 Division : Pembuatan Barrier Beton,
Trial Beton Klas B2, C dan E, Trial Pengaspalan, Trial Marka Jalan,
5. Pembuatan Precast Riprap Bendungan Temef Trial Pengencangan Baut menggunakan Torsi Impact, Trial
Sebagai Pengganti Riprap Batu Kosong Hampar Rigid Beton, Trial Kuat Lentur Beton Klas P
6. Pembuatan Mockup Moveable Table Simulasi
12. Mockup Building Division : Mockup tiang pancang, beton
Erection Girder Jembatan Musi Toll KAPB struktur, struktur baja, dinding bata, plesteran dinding dan acian,
plafon dan pengecatan, Pintu Jendela dan Marmer, Lift, Sanitair,
Elektrikal dan tata udara, Elektronika dan Plumbing, Perkerasan
Jalan dan Landscape.
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
DEFINISI, FUNGSI DAN MANFAAT PEMBUATAN MOCKUP
Tahun 2024 mari kita canangkan untuk mulai mengaktipkan pembuatan Mockup dan GKM :
1. Setiap vendor dinilai CQSMS dan wajib tanda tangan komitmen Mutu dan HSE sejak aanwijzing
pengadaan dan diulangi di SPK/kontrak dan Kick Off Meeting.
2. Setiap item pekerjan baik swakelola maupun dikerjakan vendor/sub/mandor wajib mock up
pekerjaan, dimana hasil mock up diwitness bersama dengan MK dan dibuat BA hasil mock up
tanda tangan bersama vendor dan MK sebagai acuan pekerjaan, jika item pekerjaan apapun yang
dimaksud tidak sesuai mock up (langkah-langkah kerja, hasil kerja dan kebersihan kerapihan) maka
pekerjaan tersebut tidak dibayar/ditangguhkan sampai dengan sesuai mock up yang disepakati.
3. Dibuat ruangan etalase mock up semua item pekerjaan dominan/major item : biaya dominan
maupun volume dominan, dilengkapi figura-figura visualisasi mutu/induksi mutu sesuai surat
edaran Dir QHSE no.272/2020.
4. Petugas QC dan SOM/GSP/SP dari level Site Officer, SP Quality, wajib dibekali ilmu visualisasi mutu
dan ISO 9001:2015 by request ke QHSE Division lewat QHSE BU/HCM BU. Bila belum dibekali
maka tidak boleh kerja.
5. Vendor, khususnya subkont dan sewa alat wajib ada personil QC tersendiri, kompeten ditunjukkan
dengan sertifikat kompetensi yang masih berlaku dan tidak merangkap.
6. Memakai armband Petugas Penegak Mutu untuk personil terkait yang berada di lapangan sesuai
surat Director no.576/WK/DIR/2020.
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
CONTOH DOKUMENTASI PEMBUATAN MOCKUP SAAT INI
Quality Target MOCKUP BUILDING DIVISION
1
Pekerjaan Tiang Pancang
• Sambungan tiang pancang sesuai
persyaratan
• Verticality tiang sesuai persyaratan
• Kapasitas tiang terpenuhi sesuai
persyaratan
2
Pekerjaan Struktur
• Sudutan siku, Permukaan Rata dan
Lurus
• Verticality sesuai persyaratan
• Lendutan pada balok tidak melebihi
batas maksimal
• Tidak keropos
• Mutu Beton sesuai persyaratan
DAFTAR
QUALITYIMPROVEMENT
TARGET PROJECT 2022
3
Pekerjaan Struktur Baja
• Sambungan las tidak retak
• Sambungan baut mutu tinggi
memenuhi nilai torsi baut
• Tidak berkarat
• Ketebalan cat sesuai persyaratan
4
Dinding Bata, Plester, Aci
• Dinding Tegak dan Lurus
• Permukaan rata dan halus
• Tidak retak
• Tali Air lurus dan rapi
• Sudutan rapi dan tidak geripis
DAFTAR
QUALITYIMPROVEMENT
TARGET PROJECT 2022
5
Pengecatan
• Permukaan rata dan halus
• Warna tidak belang
• Tidak mengenai bidang lain
• Tidak mengelupas atau
menggelembung
6
Plafond
• Permukaan rata dan tidak
bergelombang
• Sambungan panel rapi dan
tidak retak
• Pemasangan lurus dan sudutan
siku
DAFTAR
QUALITYIMPROVEMENT
TARGET PROJECT 2022
7
Pintu dan Jendela
• Terpasang lurus dan tegak
• Permukaan bidang sejajar
• Hardware berfungsi dengan baik
(engsel, handle, kunci, dll.)
• Bersih dari noda semen, cat, dll.
8
Homogenous Tile, Vinyl,
Marmer
• Permukaan rata dan warna tidak belang
• Lebar nat seragam dan perempatan nat
bertemu
• Tidak kopong
• Tali air skirting rapi
DAFTAR
QUALITYIMPROVEMENT
TARGET PROJECT 2022
11
Pekerjaan Tata Udara
• Sistem berfungsi dengan baik
• Tidak terjadi kebocoran pada instalasi
pipa drain dan refrigerant
• Sambungan rapat dan kuat
• Sistem pengkondisian udara sesuai
dengan persyaratan
12
Pekerjaan Elektrikal
• Berfungsi dengan baik
• Terpasang rapi dan rapat
dengan bidang pemasangan
• Kabel terpasang dan tersambung
dibuktikan dengan continuity test
• Nilai pentanahan sesuai persyaratan
DAFTAR
QUALITYIMPROVEMENT
TARGET PROJECT 2022
13
Pekerjaan Plumbing
• Tidak terjadi kebocoran
• Sloping pipa sesuai dengan approval
shopdrawing
• Sambungan rapat dan kuat
• Berfungsi dengan baik
14
Pekerjaan Elektronika
• Berfungsi dengan baik
• Terpasang rapi dan rapat
dengan bidang pemasangan
• Kabel terpasang dan tersambung
dibuktikan dengan continuity test
• Nilai pentanahan sesuai persyaratan
DOKUMENTASI MOCKUP INFRA 2
MOCK UP BARRIER
DOKUMENTASI
TRIAL ASPAL
DOKUMENTASI
TRIAL MARKA
DOKUMENTASI
TRIAL TORSI BAUT DIAFRAGMA MENGGUNAKAN IMPACT PADA STEEL BOX GIRDER
DOKUMENTASI
TRIAL HAMPAR RIGID
FINAL REPORT
MOCK UP GIRDER 45,8 M
Proyek Jalan Tol KAPB
0,44%
Dummy Pier 1
Dummy Pier 2
Tinggi = +8.132
Tinggi = +8.332
DUMMY PIERHEAD 1 (SISI STA BESAR) DUMMY PIERHEAD 2 (SISI STA KECIL)
Elastomer (40x40x5,5) cm
+8.332
Elastomer (40x40x5,5) cm
+8.132
Stopper siku
sleeper (4 buah) Stopper siku
sleeper (4 buah)
DUMMY PIERHEAD MOCK UP KE-2
DUMMY PIERHEAD 1 (SISI STA BESAR) DUMMY PIERHEAD 2 (SISI STA KECIL)
Stopper
Siku Girder Elastomer 2 x (40x40x5,5)cm
Stopper
Siku Girder Elastomer 2 x (40x40x5,5)cm Dipasang sejajar (L = 80 cm)
Dipasang sejajar (L = 80 cm)
+8.332
+8.132
14.00 – 14.24 WIB 14.24 WIB 15.14 – 15.17 WIB 15.21 WIB 16.30 – 17.10 WIB
• FEEDING KE AREA STOCKYARD GIRDER
NON TREATMENT : • SETTING & PASANG SUPPORT GIRDER DI
• GIRDER FRP NON TREATMENT PADA G2 (MOCK UP KE-1) AREA STOCKYARD
• PEMASANGAN STIFFENER WEB
• BEARINGPAD 40X40X5.5 CM
PEMASANGAN EPOXY PADA PERMUKAAN BEARING PAD
UNTUK MOCK UP KE-2 PADA SISI STA KECIL
TREATMENT :
- EPOXY RESIN SIKADUR 752
APLIKASI CAMPURAN KE BEARING PAD BEARING PAD YANG SUDAH DIBERI EPOXY
PERGESERAN (SLIDING) GIRDER (G2-13100141) PADA MOCK
UP KE-1
• Terdapat pergeseran CL girder 5 mm terhadap CL
bearing pad ke arah P1 sesaat setelah positioning
girder
• Tribological behaviour & equilibrium behaviour
akibat selfweight
Bearing pad 2 x
(400x400x55) mm
DOKUMENTASI PELAKSANAAN MOCKUP
REKOMENDASI
NO REKOMENDASI KETERANGAN
Girder di lapangan yang sudah dipasang FRP pada area dapped end dapat ditreatment menggunakan epoxy resin dan pasir
1 Dilakukan oleh precaster
untuk meningkatkan koef. friction
Ratio bearing pad 80%
2 Agar dilakukan kajian teknis lebih lanjut terkait pemakaian penggabungan bearing pad dengan ukuran 2 x (40x40x5,5 cm)
(SNI 8730-2019)
3 Perlu dilakukan perhitungan analisa SF Crack dan SF Roll Over untuk semua girder non standar yang akan di-erection
Perlu dilakukan penanganan pada lifting hook (wire rope) yang terdapat perbedaan tinggi dengan menggunakan thimble
4
(jawara)
Pemasangan girder dilakukan mengikuti ketentuan yang tercantum pada Recommended Practice for Lateral Stability of Precast,
Prestressed Concrete Bridge Girders (PCI Handbook 2016), antara lain :
a. Penambahan stiffener pada top girder Perlu kajian & justifikasi
5
b. Penggunaan cross bracing pada tumpuan girder teknis oleh precaster
c. Analisa titik angkat terhadap tepi dapped end
d. Penggunaan kingpost H-beam pada girder tepi
6 Melakukan independent checker terhadap desain girder PCI non standar yang ada
Pemasangan Stiffener Top Girder
Kingpost H-Beam
Cross Bracing
Ilustrasi Pemasangan Girder Chemical Anchor
Mock Up Sample Material dan Pekerjaan
PROYEK SEWERAGE C2 MAKASSAR
Mock Up Sample Material dan Pekerjaan
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
DATA PEMBUATAN MOCKUP DI BEBERAPA PROYEK
Bangunan Mercu
Oleh:
Heriyanto
2 3
4
4
PEMBAHASAN
METODE PELAKSANAAN
PEMBAHASAN
BENTUK MOCKUP
❑ Model dan bentuk mockup mempresentasikan kondisi sebenarnya dari struktur actual
di lapangan (dimensi, kemiringan, dll)
❑ Mockup bisa dari beton, baja, atau kombinasi keduanya
A B
❑ Gugus Kendali Mutu (GKM) atau Total Quality ❑ Salah satu metode menjalankan GKM adalah
Management adalah upaya pendekatan “Dmaic” atau :
berorientasi pada pelanggan dengan • Define
memperkenalkan perubahan manajemen secara
sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap • Measure
proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. • Analyze
❑ Empat prinsip utama GKM : • Improve
1. Kepuasan Pelanggan • Control
2. Respek terhadap Setiap Orang Yang merupakan suatu pendekatan pemecahan
3. Manajemen Berdasarkan Fakta masalah yang melibatkan penyempurnaan dan
optimasi tambahan untuk menetapkan peluang
4. Perbaikan Berkesinambungan. dan resiko, produk, desain, dan proses. Metode
❑ GKM berfungsi efektif dalam berbagai organisasi, ini yang sekarang dikembangkan sebagai “8
yaitu sebagai sistem manajemen untuk langkah GKM”.
meningkatkan kualitas produk atau outcome
sehingga bisa diterima oleh pelanggan dan dapat
menghindari timbulnya kesalahan yang fatal.
GUGUS KENDALI MUTU (GKM)
8 LANGKAH DAN 7 ALAT GKM
7 Control Chart
Peta kendali untuk menunjukkan batasan kualitas dalam proses
produksi dan sangat bermanfaat untuk deteksi situasi abnormal
diluar standar yang ditentukan dalam proses manufaktur
Langkah GKM
7 Alat Fungsi
1. Sumbang saran
Diagram Fish bone
Menentukan Penyebab 2. Menganalisas sebab akibat
Matriks
Rencana tersebut harus mampu
(Pembuatan Rencana Perbaikan
Menjawab pertanyaan 5W 1H
Membuat Rencana Perbaikan yang memenuhi 5W 1H)
GUGUS KENDALI MUTU (GKM)
GUGUS KENDALI MUTU (GKM)
GUGUS KENDALI MUTU (GKM)
LAMPIRAN
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
DATA PEMBUATAN MOCKUP DI BEBERAPA PROYEK
PEMBUATAN MOCKUP BERKELANJUTAN
DATA PEMBUATAN MOCKUP DI BEBERAPA PROYEK
Terima Kasih
Mailing Address : Phone : (+6221) 8508510/20
Waskita Heritage Building
E-mail : waskita@waskita.co.id
MT. Haryono Kav, No. 10 Cawang
Website : www.waskita.co.id
Jakarta 13340
Disclaimer
This material is for information only, and we are not soliciting any action based upon it, This report is not to be construed as an offer to sell or the
solicitation of an offer to buy any security in any jurisdiction where such an offer or solicitation would be illegal, The information herein has been
obtained from sources believed to be reliable, but we do not warrant that it is accurate or complete, and it should not be relied upon as such,
Opinion expressed is our current opinion as of the date appearing on this material only, and subject to change without notice, It is intended for
the use by recipient only and may not be reproduced or copied/photocopied or duplicated or made available in any form, by any means, or
redistributed to others without written permission of PT Waskita Karya (Persero) Tbk.