Metode Pelaksanaan
Tujuan dibuatnya metode kerja dalam proyek ini adalah agar dalam
melaksanakan suatu pekerjaan dapat terlaksana secara terencana dengan baik sehingga dapat memenuhi target – target yang diberikan oleh
pemberi tugas, baik dari segi biaya, mutu, dan waktu.
Dalam penyusunan Metode Pelaksanaan ini, mengingat waktu pelaksanaan adalah 165 (seratus enam puluh lima) hari kalender
yang merupakan waktu yang sangat pendek, sehingga kami memutuskan metode yang akan kami pergunakan dilapangan adalah dengan membagi
pekerjaan/Gedung menjadi 2 (dua) Zona kerja yang masing-masing akan bekerja dengan target penyelesaian masing-masing zona, diharapkan
dengan dibagi dua zona ini target penyelesaian pekerjaan sesuai waktu yang dibutuhkan dapat tercapai. Dan dengan dibagi menjadi dua zona
terpisah
maka kebutuhan baik SDM maupun Peralatan akan bertambah kurang lebih menjadi dua kali lipat.
1. Waktu Pelaksanaan Efektive :
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Dalam periode pelaksanaan selama 165 (seratus enam puluh lima) hari kalender, terdapat 2 (dua) hari besar yang akan
mempengaruhi effektivitas pelaksanaan dilapangan, yaitu :
Hari Raya Iedul Fitri
Musim Haji (Hari Raya Iedul Adha)
INDUSTRI KONSTRUKSI
: Pagar Tertutup
: Operasional Proyek (Masuk)
: Operasional Proyek (Keluar)
Genset Keterangan :
O Pada Saat tidak musim haji, untuk
aktivitas di proyek dapat
Area Proyek menggunakan Pintu 1 dan 2.
3 O Pada Saat musim haji, maka yang
bisa digunakan hanya pintu 1,
sebagai pintu masuk.
O Pintu 3 dapat dibuka dan
1 digunakan sebagai jalan akses
2
keluar dengan terlebih dahulu
membongkar pagar.
Sistim Pelaksanaan saat musim haji:
(PERSERO)
PT. WASKITA KARYA
INDUSTRI KONSTRUKSI
Pada saat awal proyek (sebelum musim haji) aktivitas di proyek dapat menggunakan akses pintu utama yaitu Pintu 1 dan
Pintu 2, namun sebelumnya perlu adanya pembongkaran pada lapangan tennis beserta pagar, sehingga aktivitas dilapangan menjadi lancar.
Dan agar aktivitas gedung diluar area proyek tidak terganggu serta untuk keamanan selama beraktivitas dilapangan maka perlu dibuat pagar
pengaman tertutup
sekeliling bangunan.
Pada saat musim haji berlangsung sekitar 1 bulan dari awal september, yang perlu ditekankan bahwa selama musim haji
aktivitas kegiatan proyek harus tetap berjalan, maka supaya aktivitas dilapangan tetap berjalan maksimal maka pintu keluar dialihkan
dengan cara membuka akses jalan Pintu 3, dengan cara membongkar pagar sebelah ruang genset, dan apabila pelaksanaan konstruksi sudah
diatas pagar pengaman, maka perlu dibuat jaring pengaman agar tidak mengganggu aktivitas keberangkatan haji.
Perlu dipasang rambu-rambu K3 disekitar area proyek agar para jamaah dan pengantar haji dapat lebih hati-hati.
Dan untuk menjaga kelancaran lalu lintas selama berlangsungnya musim haji, perlu dilakukan koordinasi dengan Dept. Perhubungan Darat
serta
Polisi setempat.
Arsitek
E R
2. Schedule PelaksanaanJADWALPELAKS A N A A N PE K J Boston Pardede Muhajir, ST.
. Struktur Organisasi Proyek
(PERSERO)
PT. WASKITA KARYA
INDUSTRI KONSTRUKSI Tuk. Pas.
Bata/Dinding
PROJECT
MANAGER Yulisman M..
Ir. Yudhi
Dharmawan,
Pemasang Dinding Tukang
MT.
Tukang Plester Partisi Gy
ZONA 2 Helmi Marantika,
Nefialdi Ilyas A. Md Riza A
SITE MANAGER
Firdawan S. Hulu,
ST.
Surveyor
Ir. Yuniar Ir. Muhammad
Rahmiana. Sumedhi.
Teknisi
ADM & KEUANGA Laboratorium Beton
Abik Supriadi,
Harzein Syafri, SE A.Md
Surveyor
Wahyu Sukmana,
ST
7. Daftar Peralatan
(PERSERO)
PT. WASKITA KARYA
INDUSTRI KONSTRUKSI
Peralatan yang akan digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan
dilapangan, antara lain :
1. Hydraulic Jacking System Pile, dia 30-60 cm : 2 Unit
2. Tower Crane , 10 Ton : 2 Unit
3. Mobile Crane , 25 Ton : 2 Unit
4. Concrete Pump Truck : 4 Unit
5. Concrete Vibrator : 12 Unit
6. Air Compressor : 4 Unit
7. Water Tank Truck : 2 Unit
8. Bar Bender : 6 Unit
9. Car Cutter : 6 Unit
10. Water Pump : 10 Unit
11. Pick Up : 5 Unit
12. Beton Molen : 16 Unit
13. Vibrator : 6 Unit
14. Mesin Pompa Air : 4 Unit
15. Mesin Las : 8 Unit
16. Mesin Genset , 250 Kva/125 Kva : 4 Unit
17. Stamper : 4 Unit
18. Scafolding : 5.000 Set
19. Theodolite : 4 Unit
20. Waterpass : 4 Unit
8. Tahapan Pelaksanaan IV. Metode Pelaksanaan
(PERSERO)
PT. WASKITA KARYA
: INDUSTRI KONSTRUKSI
MULAI
MOBILISASI
FASADE
ZONA 1 GALIAN PILE LANTAI KERJA PEKERJAAN STRUKTUR 1. GRC
PEMANCANGA 1. KOLOM 2. CURTAIN WALL
BIKISTING,
N BESI,BETON 2. PLAT BALOK LT. 2, 3 ,4 5 3. DLL
CAPE DAN
SLOOF
PEKERJAAN PEK, ARSITEKTUR
UNDER LT.2,3 MEP
STRUKTUR DLL
MEP
9. Pembagian Area Kerja : IV. Metode Pelaksanaan
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI SEQUENCE PEKERJAAN SECARA UMUM
PROYEK GEDUNG AEROFOOD ACS KUALANAMU
PWR. HOUSE STP
ZONA 1
ZONA 2 II
PEMBAGIAN AREA
10. Action Plan : IV. Metode Pelaksanaan
E1
D1
C1
B1
A1
ZONA 1 ZONA 2
KETERANGAN :
A . GATE 1
B . GATE 2
C . POS JAGA TC 55
D . DIREKSI KEET F
G H
E . GUDANG C
A E D B
F . PABRIKASI BESI DAN STOCK
H . PABRIKASI BEKISTING DAN
STOCK HOIST
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI IV. Metode Pelaksanaan
12. Pekerjaan Pondasi Spun Pile
ZONA 1
B
ZONA 2
SEQUENCE of WORK
1
1) Persiapan
a) Pengadaan tiang pancang
b) Pengukuran lokasi / posisi tiang pancang
O Memeriksa BM (Bench Mark) yang ditetapkan
O Menentukan Grid Line serta pemberian label Grid
c) Set up equipment, pengiriman dan penyimpanan tiang pancang
d) Pengaturan lokasi tata letak / penyimpanan tiang pancang
1. Penempatan Tiang Pancang Pada Posisi Titik Pancang Dipandu Dengan Pesawat
Ukur Dari Dua Sudut X Dan Y
2. Pesawat Ukur Menggunakan Theodolit, Waterpass Atau
Pendulum Memastikan Posisi Tiang Pancang Secara
Vertikal Dan Horisontal
2. Pemancangan Dilakukan Apabila Posisi Vertikal Dan Horisontal Sudah Dicheck Sesuai Dengan Yang Telah Dipersyaratkan
3. Secara Periodik Posisi Tiang Pancang Di-crosscheck Kembali Untuk Memastikan Posisi Vertikal Dan Horisontalnya Masih Sesuai
Yang Diopersyaratkan
ALAT
ALAT
UKU
R UKUR
17. Pekerjaan Pondasi Spun Pile IV. Metode Pelaksanaan
2. Apabila Dari Data Test Kalendering Telah Sesuai Dengan Ketentuan Yang Dipersyaratkan, Pemancangan Selesai Dan
Dilanjutkan Ke Titik Pancang Berikutnya
IV. Metode Pelaksanaan
19. Pekerjaan Pondasi Spun Pile
Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga garis berat sumbu leader jatuh pada patok titik pancang
Tiang diangkat menggunakan crane yang menjadi satu kesatuan pada unit ini yaitu dengan cara mengikatkan wire/ sling pada titik angkat aman tiang
pancang
Tiang dijepit oleh keempat sisi klamping , dengan kekuatan jepit secukupnya agar tiang tidak merosot ketika ditekan masuk kedalam tanah
Ujung bawah tiang didudukan secara cermat diatas patok titik pancang yang telah ditentukan
Penyetelan vertikal dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) jack hydrolic yang terdapat pada unit ini dan tiang akan vertikal jika gelembung nivo yang
terdapat pada meja operator sudah pada posisi tengah – tengah.
IV. Metode Pelaksanaan
21. Pekerjaan Pondasi Spun Pile
PEMANCANGAN TAHAP I :
Dimulai dengan menggerakan jack hydrolic yang berhubungan langsung dengan penjepit, satu perjalanan penekanan adalah 1.5m ke arah bawah
Selanjutnya klamping dibuka penjepitnya , lalu jack dan klamping akan bergerak keatas/ keposisi semula kemudian menjepit kembali dan jack bergerak
kebawah sejauh 1.5m
Setelah tiang sudah tidak bisa dijepit oleh klemping, maka diperlukan alat bantu yang disebut “ Dolly” terbuat dari tiang pancang dengan ukuran yang
sama berfungsi meneruskan penekanan tiang pancang sampai dengan sisa panjang diujung tiang tinggal 30 cm
Jika pada penekanan tahap I , tiang belum final set, maka dilakukan penyambungan tiang,
dengan tiang berikutnya, penyambungan dengan sistem las keliling penuh menggunakan kawat las nikko steel, AWS A 5,1 , RD-260 dia 3,2 mm atau
sejenisnya dan dilapisi / dicat dengan cat synzchromat
22. Pekerjaan Pondasi Spun Pile IV. Metode Pelaksanaan
PEMANCANGAN TAHAP II :
HYDROLIC JACK
SERVICE CRANE
PILE COUNTER WIGHT
GUIDE HOLE
STOCK PILE
STOCK
PILE
PLAT
WELDING
JOINT
LANGKAH 1: LANGKAH 2:
Pengangkatan tiang pancang dan pemindahan tiang Masukan tiang pancang ke dalam lubang penjepit pada
pancang ke titik koordinat yang telah ditentukan pada alat jacking pile.
saat diset oleh crane pancang.
GUIDE HOLE
SCOND
PILE FRIST PILE
LANG
KAH 3:
Ilustrasi Pekerjaan
Perataan & Pemadatan Urugan Pasir
Sebelum lantai kerja dibuat, terlebih dahulu dilakukan pengukuran oleh surveyor untuk menentukan elevasi dan luasan lantai kerja. Penentuan
elevasi dilakukan dengan menggunakan theodolit, lalu ditandai dengan benang. Setelah pengukuran selesai dilakukan, beton ready mix kemudian dibuat dan
diangkut ke lokasi dengan menggunakan truck mixer. Setelah sampai dilokasi, beton dituangkan, dan para pekerja meratakan beton sesuai dengan pengukuran
sebelumnya samapi seluruh area lantai kerja terpenuhi dengan beton.
Ilustrasi Pekerjaan
Perataan Beton Lantai Kerja
30. Pekerjaan Pondasi Bawah IV. Metode Pelaksanaan
Setelah pekerjaan diatas selesai dilaksanakan, dilanjutkan pemasangan hasil fabrikasi penulangan/pembesian pile cap/poer. Fabrikasi pembesian dilaksanakan dengan menggunakan
peralatan yang telah ditentukan. Pemasangan pembesian dilaksanakan dengan berpedoman terhadap gambar pelaksanaan (shop drawing) dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
31. Pekerjaan Pondasi Bawah IV. Metode Pelaksanaan
Setelah pekerjaan diatas selesai dilaksanakan, dilanjutkan pengecoran dengan menggunakan beton yang sesuai dengan mutu yang telah ditentukan. Kemudian
diangkut menuju ke lokasi pekerjaan lalu dihamparkan sekaligus dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator hingga merata. sebelum dicor, lakukan
penimbunan sisi tepi bagian luar dari pasangan bekisting tersebut dengan tanah lalu padatkan.
IV. Metode Pelaksanaan Pile Cap dan Tie Beam
PT. WASKITA KARYA
(PERSERO)
INDUSTRI
KONSTRUKSI
MATERIAL ALAT
1. Beton dengan slump 1. Bucket cor, Concrete pump
yang disetujui MK 2. Talang cor, Compressor
2. Besi tulangan 3. Peralatan tukang
3. Aditif yg disetujui MK 4. Alat ukur, alat penerangan
PERSIAPAN
1. Gambar kerja sudah disetujui MK
2. Buat izin kerja untuk disetujui MK
PELAKSANAAN
1. Marking posisi pile cap dan tie beam sesuai gambar kerja
2. Cor lean concrete setelah elevasi sudah ditentukan dan rata.
3. Bersihkan lokasi lean concrete dari debu/kotoran dengan compressor
4. Pasang begisting dan dipastikan begisting terpasang cukup kuat dan tidak bocor.
5. Pasang beton decking dan pasang pembesian tie beam dengan stek kolom yang masuk ke pile cap dan tie beam
6. Periksa pembesian dengan konsultan sebelum dilakukan pengecoran
7. Setelah mendapat ijin MK, lakukan pengecoran secara beruntun.
8. Padatkan beton dengan concrete vibrator merata seluruh permukaan
9. Ratakan permukaan dengan jidar/Roskam dan cek level dengan waterpass
10. Dibuat sample test beton (test slump beton dan pembuatan benda uji beton)
11. Lakukan curing setelah beton setting +/- 6 jam setelah cor sampai beton berumur 72 jam
12. Cek Ulang level elevasinya
13. Untuk sambungan beton horizontal lakukan dengan meng-cutter beton lama rapi secara diagonal.
Analisa Produktivitas Pekerjaan Pile Cap
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Dalam mengevaluasi produktivitas kerja untuk pekerjaan Pile Cap, meliputi tahapan pekerjaan al :
Galian Tanah
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Begisting
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian pile cap merupakan pekerjaan kecil‐kecil dan dapat menggunakan alat berat maupun manual, produktivitas rata‐rata sekitar
150 m3/hari, waktu penyelesaian pekerjaan mengiringi kegiatan pilecap, sekitar 1‐2 hari tiap pile cap.
Pekerjaan Pembesian ‐ Volume besi adalah : 37.091,93 Kg
Dengan jumah tenaga kerja 3 org per group, diperoleh produktivitas 300 kg per hari, sehingga waktu yang diperlukan dengan
menggunakan 6 Group adalah = 22 hari.
Pekerjaan Begisting‐ Luas Begisting adalah = 1.101,33 m2
Dengan jumah tenaga kerja 3 org per group, diperoleh produktivitas 7,69 m2 per hari, sehingga waktu yang diperlukan dengan menggunakan 6
Group adalah = 23 hari.
Pekerjaan Beton ‐ Volume Beton adalah = 263,62 m3
Dengan Jumlah Pekerja sebanyak 3 orang dalam 1 group diperoleh produktivitas = 3,64 m3/hari. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini menggunakan 3 group adalah = 263,62/(3,64x3) = 25 Hari.
Analisa Produktivitas Pekerjaan Sloof
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Dalam mengevaluasi produktivitas kerja untuk pekerjaan Sloof, meliputi tahapan pekerjaan al :
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Begisting
Pekerjaan Pengecoran
PERSIAPAN
1 1. Buat gambar kerja untuk disetujui
MK
2. Buat izin kerja untuk disetujui MK
PELAKSANAAN
1. Bersihkan lokasi cor dari debu/kotoran dengan
2 compressor
2. Pasang stopcor sesuai dengan rencana kerja beton
3. Cor beton secara beruntun dari balok daerah kolom ke
tengah lantai dengan rata
4. Padatkan beton dengan vibrator
5. Roskam dan ratakan dengan jidar panjang sesuai
dengan elevasi
6. Gosok berulang-ulang sampai rata
7. Bersihkan ceceran beton sebelum mengeras
1
1
2 2
KETERANGAN : KETERANGAN :
PERSIAPAN
FABRIKASI BESI
Pemasangan
Pembesian Tulangan (Kolom)
NO
CHECK
Flowchart Pekerjaan Kolom
YES
Fabrikasi &
Pemasangan Bekisting (Kolom)
NO
CHECK
YES
Cor Kolom FINISH
YES
NO
CHECK CHECK
YES
Curing Beton NO YES Bongkar Bekisting
Kolom CHECK Kolom
36 Pekerjaan Struktur Atas IV. Metode Pelaksanaan
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Marking Kolom
Pekerjaan Marking Konstruksi terdiri dari Marking Elevasi Slab (marking pinjaman As bangunan dan marking elevasi bangunan pekerjaan
struktur) dan pemindahan As bangunan dari lantai bawah ke lantai atas.
3.a Marking Posisi Kolom dan Dinding
Marking Posisi Kolom
Markin
g Pinjaman
Marking posisi
Marking posisi kolom kolom
Marking P injaman
MarkingPinjama
Kolom Kolom
n
Markin
g Pinjaman
1m
Axis kolom
1m
1m 1m
Axi
Axis kolom s kolom
Langkah Pekerjaan :
Membuat garis pinjaman posisi vertikal dari elevasi finish lantai dengan jarak 1 meter dan memberikan tanda segitiga warna merah
Kolom / Dinding
Marking Elevasi
Pemindahan As bangunan dari lantai bawah ke lantai atas dilakukan menggunakan referensi garis pinjaman yang dibuat sebelumnya (di lantai bawahnya) ,
dengan menggunakan alat ukur centering optic (plummet) melalui lubang ukuran 10 x 10 cm yang sudah dibuat sebelumnya, sehingga posisi koordinat (X, Y) tetap, dengan demikian posisi
bangunan tidak akan miring dari rencana.
39. Pekerjaan Struktur Atas IV. Metode Pelaksanaan
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
PemindahanINDUSTRIelevasiKONSTRUKSIketinggian
Pemindahan elevasi / ketinggian dilakukan dengan cara menarik meteran dari marking elevasi lantai dibawahnya ke lantai diatasnya. Pemindahan elevasi
ke lantai diatasnya.
Pengecekan dilakukan dengan menggunakan unting-unting dan meteran pada bekisting kolom / dinding yang sudah dipasang
dan siap untuk dicor.
PEMBESIAN
KOLOM
POT.1
BEKISTING
KOLOM
CEK
SURVEYOR
PERSETUJUAN
BEKISTING KOLOM
PENGAWAS
TAHAPAN PELAKSANAAN :
1 2 3
Reinforcement Column
Shuttering Column Concreting Column
4 5
6
Plastic or Curing
Formwork Removal Finished Column
Compound
44. Pekerjaan Struktur
PT. WASKITA KARYA Atas IV. Metode Pelaksanaan
INDUSTRI KONSTRUKSI (PERSERO)
METODA KERJA KOLOM :
Persiapkan Shop Drawing.
Memasang sepatu kolom dari siku L30x30x3, dilas ke sengkang kolom, siku ini berfungsi sebagai marking untuk menjaga posisi kolom tetap siku.
Pengolesan bekisting kolom dengan oil form.
Pemberian decking pada tulangan kolom dan cek tulangan sebelum ditutup dengan bekisting.
Penempatan bekisting dengan diangkat menggunakan tower crane.
Pemasangan tie-rod untuk mengikat horizontal waller dan dikuatkan dengan wing-nut.
Pemasangan push pull prop dan kicker brace yang dibautkan pada wedge head piece dan base plate pada masing-masing ujungnya dan dikuatkan.
Setel vertikality menggunakan push pull prop.
Permukaan beton lama dan baru di siram dengan calbond.
Siapkan kondisi alat kerja dengan kondisi siap terpakai.
Siapkan alat distribusi pengangkutan beton menggunakan tower crane.
Tes slump beton sesuai dengan persyaratan.
Atur tinggi jatuh beton menggunakan pipa tremie sesuai dengan yang disyaratkan, untuk mengindari agregat kasar terlepas dari adukan beton.
Padatkan beton menggunakan concrete vibrator, pemadatan menggunakan vibrator tidak diperkenankan berinteraksi dengan bekisting & tulangan
Analisa Produktivitas Pekerjaan Kolom
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Dalam mengevaluasi produktivitas kerja untuk pekerjaan Kolom, meliputi tahapan pekerjaan al :
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Begisting
Pekerjaan Pengecoran
MULAI PERSIAPAN
ALAT KERJA`
PASANG SUPPORT, UNTUK
TENTUKAN ELEVASI LANTAI & AS BALOKAN BEKISTING LANTAI
SEBAGAI ACUAN KELURUSAN PEMASANGAN
SCAFOLDING BALOK
NO
CEK DIMENSI, ELEVASI DAN
PERBAIKI
PEMBESIAN BALOK
OK
COR DENGAN MINYAK BEKISTING
PASANG BALOK KAYU MEMANJAG
DAN PIPA PENGGANTI BALOK
MELINTANG PASANG PEMBESIAN LANTAI
PASANG BEKISTING LANTAI CEK ELEVASI BEKISTING NO
YANG DI AWALI OLEH PEMASANGAN LANTAI,
LIST (MULTIPLEX LEBAR 5CM) TOP BESI LANTAI DAN PERBAIKI
PADA SETIAP PERTEMUAN PANEL BEKISTING PEMBESIAN
BALOK DAN LANTAI
OK
LAPISI SETIAP PERMUKAAN KENCANGKAN SEMUA
BEKISTING YANG AKAN DI PERANCAH
YANG MENSUPPORT BEKISTING
Pengecekan bekisting
Harus ada shop drawing sebelum pekerjaan bekisting balok/pelat lantai dimulai.
Material panel-panel bekisting yang telah difabrikasi diperiksa dan dipasang sesuai dengan kode-kode yang ada di dalam shop drawing. Material dari
bekisting balok/pelat harus dilapisi oli bekas (non-expose) atau mold-oil & form-oil (expose). Untuk bekisting bekas harus telah di treatment (dirawat)
secara memadai hingga layak dipakai kembali.
Jarak scaffolding, jarak horibeam, stood-stood harus sesuai dengan shop drawing. Periksa jarak formties dan bracing pada balok yang cukup tinggi
(tergantung dimensi). Periksa posisi sparing kebutuhan M&E sesuai dengan shop drawing.
Pastikan ukuran dimensi bekisting balok dengan meteran.
Periksa elevasi pelat lantai dan balok dengan alat ukur, apakah telah sesuai dengan gambar kerja dan apakah ada perbedaan elevasi antara pelat satu
dengan lainnya.
Periksa ketegakan sisinya dengan siku logam/unting-unting.
Periksa kelurusan bekisting dengan tarikan benang pada balok, terutama pada balok tepi, sisi bekisting harus sejajar tarikan benang.
Pada balok dan pelat, periksa kerapatan sambungan/pertemuan ditutup dengan sealtape/busa atau sejenisnya.
47. Pekerjaan Struktur Atas IV. Metode Pelaksanaan
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan baik, maka :
PEKERJAAN BALOK
FLOW CHART
GAMBAR KERJA
BALOK
YES
PEKERJAAN PEMBESIAN
TIDAK
CEK
OK BALOK
CEK 1. Bekisting dan pembesian/ tulangan harus diperiksa
SURVEYOR oleh Pengawas
PENGECORAN
Pengecoran
REBAR
COLUMN, BEAM, SLAB
CHECK
SURVEYOR
APPROVAL
CONCRETING
CURING
54. Pekerjaan Struktur Atas IV. Metode Pelaksanaan
PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
INDUSTRI KONSTRUKSI
Pekerjaan Tangga
Pekerjaan ini mencakup fabrikasi dan pemasangan pembesian, pembuatan bekisting serta pengecoran yang sesuai dengan spesifikasi beton yang
telah ditentukan. Adapun tahapan pelaksanaan dan ilustrasi pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Lalu buat bending list sesuai gambar kerja tulangan struktur
tangga lalu marking posisi tulangan dan posisi beton struktur tangga.
Kemudian dilanjutkan dengan fabrikasi dan pemasangan bekisting struktur tangga. Pemasangan bekisting dilaksanakan dengan mempedomani shop
drawing.
Lalu dilanjutkan dengan install tulangan struktur tangga sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai dengan gambar kerja. Marking posisi bekisting
struktur tangga pada lantai. Lalu pasang panel – panel bekisting struktur tangga. Kemudian lakukan pengecekkan terhadap pemasangan tulangan dan
bekisting struktur tangga sebelum pengecoran.
Check selimut beton, periksa sparing / instalasi lain (jika ada). Laksanakan dengan prosedur yang benar lalu padatkan dengan alat concrete vibrator, dan
diketuk dengan palu di sisi luar bekisting mengikuti arah cor dengan padat dan merata. Bersihkan sisa – sisa dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar
area pengecoran kemudian bongkar/buka bekisting struktur tangga setelah dijinkan. Setelah bekisting dibuka, periksa beton struktur tangga jika ada yang
cacat / keropos segera diperbaiki / digrouting dengan material yang sudah disetujui.