Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Manajemen Perusahaan Agribisnis
Anggota :
Internal
Human Capital &
Marketing Director General Affair Finance Director
Director Development – IT
Internal
Accounting
Internal Domestik Marketing Quality Assurance
Division
Division
Recruitment – Research
Finance Management
selection -evaluation Development
Division Division Division
Certification &
General Affair Finance - Investment
Standarization
Division Division
Division
SBU
SBU SBU SBU Snack SBU SBU Value SBU SBU SBU
SBU Fish Catching SBU Crab
Surimi Chirimen Product Seasoning Shrimp Distributing Vagetable
Collection
Builder Director
Struktur organisasi pusat PT Kelola Mina Laut Gresik
PT. Kelola Mina Laut menerapkan struktur organisasi lini dan staf. Organisasi
Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan
wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan
hingga pimpinan di bawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi
tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf
disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data,
informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan 14 atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
General Manajer merupakan pemegang kendali dan bertanggung jawab dalam
mengatur semua kegiatan yang berlansung dan diadakan di PT Kelola Mina Laut.
Pelaksanaan tugasnya seorang General Manajer dibantu oleh tiga manajer, yaitu manajer
bagian pengadaan, manajer produksi, dan manajer Finance and Administration (FA).
Manajer pengadaan bertugas dalam menjaga kelancaran dalam penyediaan bahan baku
produksi dan bertanggung jawab untuk membina hubungan dengan para supplier bahan
baku. Manajer produksi bertugas untuk memimpin dan mengatur seluruh kegiatan operas
ional produksi. Manajer FA bertugas untuk mengatur produksi, urusan keuangan, dan
akuntansi biaya pabrik. Untuk membantu kelancaran tugas dilapangan, manajer produksi
dibantu oleh seorang assisten produksi. Assisten manajer produksi dibantu oleh beberapa
pengawas (supervaiser), dan beberapa orang Penanggung Jawab (PJ). Ketentuan dan
Waktu Kerja PT Kelola Mina Laut dalam operasional perusahaannya masih banyak
menyerap sumber daya manusia dalam menjalankan setiap kegiatanya. Tingkat
pendidikan masing-masing tenaga kerja cukup bervariasi, mulai dari tamatan SD hingga
lulusan perguruan tinggi. Rata-rata sumber daya manusia berasal dari kalangan sekitar
lingkungan perusahaan walaupun ada sebagian dari luar daerah Gresik.
Struktur kepegawaian PT Kelola Mina Laut dibedakan menjadi karyawan tetap
dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap dibedakan menjadi karyawan bulanan dan
karyawan harian tetap, sedangkan karyawan tidak tetap dibedakan menjadi karyawan
harian lepas dan karyawan borongan. Karyawan bulanan tetap adalah pegawai tetap yang
karena sifatnya dan tugas pekerjaannya ditetapkan oleh pemimpin perusahaan menjadi
karyawan bulanan tetap, dan mendapatkan pembayaran tiap bulan tanpa melihat jumlah
hari dan jam kerja yang telah dilaksanakan. Karyawan harian tetap adalah pegawai tetap
yang karena sifat dan tugas pekerjaannya ditetapkan oleh pimpinan perusahaan menjadi
karyawan harian tetap dan mendapatkan pembayaran gaji sesuai peraturan berlaku. Staf
meliputi assisten manajer dan para pengawas, masuk dalam kategori karyawan harian
tetap. Tenaga administrasi dan para penanggung jawab masuk dalam karyawan bulanan
tetap. Karyawan harian lepas adalah pekerja dan tugas pekerjaannya disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan dan menerima pembayaran berdasarkan kontrak kerja yang telah
disepakati serta dibawah Upah Minimum Regional. Karyawan borongan adalah pekerja
dengan sistem pembayaran upah berdasarkan jumlah dan waktu produksi yang dihasilkan.
Pembagian jam kerja dimasing-masing divisi pada PT Kelola Mina Laut didasarkan pada
jumlah jam kerja dalam seminggu. Pekerja diharuskan melakukan 40 jam kerja dalam
waktu satu minggu.
PENDEKATAN PADA PT KELOLA MINA LAUT
A. Pembagian pekerjaan/Tugas
B. Departemenalisasi
Dalam PT. Kelola Mina Laut menerapkan departemenalisasi berdasarkan
fungsi, maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan
dalammenjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen
penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain.
• Fungsi, yang meliputi pemasaran PT. Kelola Mina Laut. Perusahaan
ini memutuskan meramaikan pasar ritel secara bertahap karena perlu
mengalokasikan dana, terutama penyediaan lemari pendingin. Hal
tersebut dikarenakan ritel modern tidak menyediakan fasilitas tersebut.
Saat ini, produk KML Food telah merambah pasar ritel modern seperti
Carrefour dan Lotte Mart. Porsi ritel tersebut bagi bisnis KML kurang
lebih menyumbang sekitar 20% bagi pendapatan. Sebelumnya
perseroan ini telah menggarap bisnis ekspor. Saat ini produk seperti
teri nasi sudah menguasai pangsa pasar 75%-80% di Jepang.
• Produk dan jasa, Pengelolaan managemen PT Kelola Mina Laut,
hingga saat ini telah memiliki lima divisi dalam meningkatkan
produktifitasnya. Kelima divisi tersebut adalah Divisi Teri Nasi, Divisi
Ikan, Divisi Udang, Divisi Rajungan (Crab), dan Devisi Trading
Domestik.
• Wilayah, Kantor pusat PT Kelola Mina Laut dalam perkembangannya
sering berpindah-pindah tempat, akhirnya pada tahun 1994 PT Kelola
Mina Laut secara tetap memiliki kantor pusat di Gresik tepatnya di
Kawasan Industri Gresik (KIG) yang beralamatkan lengkap Jl. KIG
raya Selatan Kav C-5 Gresik Jawa Timur. Kawasan Industri Gresik
merupakan lahan atau kawasan yang dikelola dan dikembangkan oleh
Pemerintah Daerah Tingkat II Gresik sebagai kawasan industri yang
berada didalam Kawasan Industri Petrokimia Gresik. Kota gresik
sebagai kawasan industri, merupakan sebuah kota yang berkondisi
tanah kapur, kering dan beriklim tropis. Banyak dari warga gresik yang
berprofesi sebagai pengelola tambak atau budidaya ikan air tawar
sebagai mata pencaharian sehari-hari. Berpegang pada fakta tersebut
bagi perusahaan lebih diuntungkan, dikarnakan sangat mudah dalam
memenuhi bahan baku produksi yang sebagian besar berupa ikan segar
baik berasal dari laut atau tambak. Pertimbangan lainnya letak kota
Gresik yang berada dipesisir Pantai Utara Jawa memudahkan dalam
memasok bahan baku untuk industri perikanan. Sarana transportasi
yang mudah, disamping itu letak kota Gresik yang dekat dengan kota
Surabaya sebagai sentral industri dan perdagangan di Wilayah
Indonesia bagian Timur juga menjadi ba han pertimbangan pemilihan
lokasi perusahaan. PT Kelola Mina Laut didirikan diatas lahan seluas
3 hektar, yang terdiri dari gedung kantor pusat, gedung sarana produksi
ikan, gedung sarana produksi udang, gedung proses produksi rajungan,
gedung pengolahan limbah Water Treatment, Waste Water Tretmen
Plant, sarana lain dan Klinik.
• Langganan, Manajemen dalam penjualan produk pada pasar lokal
juga melayani permintaan dari berbagai macam Restoran atau rumah
makan dan Hotel diseluruh nusantara. Permintaan yang berdasarkan
pesanan tersebut secara rutin datang dari berbagai daerah di Tanah Air
antara lain berasal dari daerah Surabaya, Malang, Jakarta, Semarang,
Yogyakarta. Pengelolaan dan pelayanan permintaan tersebut dibawah
kendali Sub Divisi “Minaku” sebagai Sub Pemasaran di PT Kelola
Mina Laut. Prioritas produksi perusahaan saat ini ialah pengolahan
perikanan pada divisi pengolahan ikan PT Kelola Mina Laut dengan
hasil produksi berupa Fillet, Whole Round (WR), Whole Gutted
(WG), Whole Gutted Scalled (WGS), Whole Gutted Gilled Scalled
(WGGS), dan Steak. Fillet memiliki nilai tambah yang begitu tinggi
bagi perusahaan dibandingkan dengan produk yang lainnya. Produk-
produk tersebut memiliki pangsa pasar Amerika dan Eropa.
Sedangkan produk-produk seperti WR, WG, WGS, WGGS terbatas
pada pangsa pasar Asia, Jepang dan China.
• Waktu, Pembagian jam kerja dimasing-masing divisi pada PT Kelola
Mina Laut didasarkan pada jumlah jam kerja dalam seminggu. Pekerja
diharuskan melakukan 40 jam kerja dalam waktu satu minggu. Sistem
tersebut mempergunakan penggiliran waktu libur, yaitu sistem dimana
dalam seminggu pekerja diberikan waktu sehari untuk tidak masuk
kerja. Selain sistem pembagian jam kerja PT Kelola Mina Laut juga
menerapkan sistem yang dimana mengharuskan pegawainya
melakukan aktivitas perusahaan. Sistem tersebut adalah sistem kerja
umum dan sistem kerja bergilir. Pada hari senin hingga jum’at, sistem
kerja umum dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00,
sedangkan pada hari Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00 sampai
pukul 15.00, sedangkan untuk hari minggu disesuaikan dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Sistem kerja giliran hanya
diberlakukan untuk bagian pengemasan produk (Packing) dan
Security, dimana Shift 1 dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan
pukul 16.00, sedangkan Shift 2 dimulai dari pukul 16.00 hingga pukul
24.00. Khusus untuk bagian keamanan pembagian Shift dibagi
menjadi 2 Shift, yaitu pada pukul 07.00 hingga pukul 19.00, sedangkan
Shift 2 dari pukul 19.00 hingga pukul 07.00.
C. Hierarki
Chain of Command (Rantai komando) adalah garis otoritas yang tak boleh
dilanggar (unbroken) mulai dari manajemen puncak hingga level manajemen
yang paling bawah, menjelaskan siapa melapor ke siapa dan
pertanggungjawaban. Dalam PT. Kelola Mina Laut, implementasinya adalah
dalam pelaporan dari karyawan ke manager atau atasan.
Span of Control (Asas rentang kendali)
Dalam PT. Kelola Mina Laut mensyaratkan berapa orang setepat-tepatnya
harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga mampu dilakukan peng
awasan. Hal ini penting karena menyangkut efektivitas pengendalian anggota
kelompok. Didalamnya tergambar juga banyaknya hubungan yang terdapat
dalam organisasi dalam rangka menunjang efisien tidaknya sistem perintah.
D. Koordinasi
koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga dapat memfokuskan dan
mengeksplor kemampuan serta mengintergrasikan sumber dayanya secara
optimal untuk kepentingan pengembangan klaster
E. Differensiasi
Pemasaran Global
Retail & Wholesler
Praktik Bisnis
Agroindustri
Pengolahan Lanjutan
Miniplant
-Produk unik, mudah rusak, volume terbatas dan tersebar, proses produksi
tepat guna dan padat karya, kualitas prima, ready to eat.