Anda di halaman 1dari 17

MEMBANGUN KETANGGUHAN

REMAJA DI MASA PANDEMI


Putri Langka, MSi. Psikolog
Humas & Dosen Universitas Pancasila
27-07-2021

https://www.google.com/gallery-covid-19
KEGIATAN ANAK & REMAJA
SELAMA DI RUMAH/ ISOLASI

Texting/ Bertukar pesan (64%),

Menggunakan media sosial (56%),

Online game (43%),

Bicara dengan teman via telepon (35%),

Masih memiliki kesempatan untuk


bertemu langsung dengan teman-
temannya (6%-9%).

https://www.google.com/teenager-depression-mental-health-vector
KENAPA SITUASI “DI RUMAH SAJA” BISA
MENJADI HAL YANG SULIT BAGI ANAK & REMAJA
Semakin beranjak remaja, maka semakin kuat dorongan untuk membangun
kemandirian. Remaja mulai memerlukan ruang privat dan biasanya mulai ada
jarak dengan orang tua.

Membutuhkan dukungan sosial dari teman-temannya (hampir untuk semua


hal), oleh karena itu kehadiran teman menjadi penting.

Keberadaan selama 24/7 di rumah, membuat remaja harus berinteraksi terus


menerus dengan orang tuanya, sehingga potensial terjadi konfilk.

Kuatir dengan segala hal yang tidak pasti→ Bagi kebanyakan orang, isolasi diri
akan menciptakan sejumlah besar ketidakpastian." "Ketidakpastian itu dapat
menyebabkan perasaan cemas dan panik, kebosanan, ketakutan, dan kesepian
.” (Dr Joshua Klapow Ph.D., seorang psikolog klinis)
Semakin sulit karena lingkup/ luas gerak semakin sempit, dan
pada sebagian anak ruang gerak mereka sangat terbatas
karena lingkungan yang padat.

BAGAIMANA Bagi yang mengalami gejala, akan merasakan sakit yang

DENGAN bervariasi, sehingga badan tidak nyaman dan mempengaruhi


keadaan emosi. Bagi yang OTG bisa merasa sangat bosan,
akhirnya menjadi overthinking/ terganggu keadaan psikologis.
ISOMAN?
Mengkonsumsi obat yang cukup banyak atau rutinitas seperti
berjemur, konsumsi herbal dll bisa mengganggu emosi
remaja.
• SEDIH MELIHAT KEADAAN
SEKITAR
PERASAAN APA • KUATIR AKAN SAKIT &
KEHILANGAN
YANG • CEMAS MELIHAT BERITA
MUNGKIN • KECEWA KEHILANGAN MASA-
MASA MENYENANGKAN
MUNCUL?
• MERASA TIDAK BERDAYA
• OVERWHELMED

https://www.google.com/coronavirus-lockdown-easing-second-phase-new-normal-change-fatigue-anxiety
BEBERAPA HASIL PENELITIAN
Usia remaja dapat dikatakan usia yang masih labil dalam
menghadapi kondisi - kondisi yang tidak terduga (Tjukup, Putra,
Yustiawan, & Usfunan, 2020) → mudah terguncang karena adanya
kecemasan yang berlebihan, ketakutan akan tertular virus ini dan
sebagainya (Dani & Mediantara, 2020)
Tingkat kecemasan remaja yang cenderung tinggi, kemungkinan besar
disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh remaja terkait
dengan pandemi COVID-19 ini (Purwanto et al., 2020). → Yang ada
pada pikiran remaja adalah virus corona sangat berbahaya (Zaharah,
Kirilova, & Windarti, 2020), & sulit untuk sembuh (Putri, 2020), dan
kebanyakan meninggal.

Kurangnya informasi yang tepat mengenai kondisi ini, pemberitaan yang


terlalu heboh di media masa maupun media social (Aulia, 2018),
kurangnya membaca literasi terkait dengan penyebaran dan
mengantisipasi penularan coronavirus → kesalahan dalam berpikir.
Apakah bermain
media sosial/ games
saat pandemic ini
membantu
mengatasi masalah
psikologis
seseorang?
MENGENALI DIRI SENDIRI, MEMBUKA
PELUANG MEMBANGUN HAL-HAL
BAIK DALAM DIRI, SALAH SATUNYA
ADALAH KETANGGUHAN.
DALAM KEADAAN • Memilih informasi yang tepat
PANDEMI INI, JANGAN • Mencari dukungan sosial
RAGU/ MALU MEMINTA • Mendapatkan bantuan professional
BANTUAN, DALAM HAL: • Keterampilan
• Mengelola pikiran dan perasaan
Apakah sumber Apakah media
informasi tersebut tersebut memiliki
terpercaya? sumber informasi
yang tepat? (orang
(WHO, KEMENKES, yang ahli di
IDAI, HIMPSI) bidangnya)
MEMILIH INFORMASI
YANG TEPAT Apakah berita yang
Diskusikan dengan
disampaikan
orang tua, atau orang
berimbang? Tidak
yang / guru/ sumber
hanya dari 1 sudut
terpercaya lainnya.
pandang?

https://www.google.com/choosing-the-right-social-media
Orang tua
Guru/
Orang
Saudara
Dewasa DUKUNGAN
Lain SOSIAL
REMAJA

Pacar yang
Teman
tidak toxic
Bagaimana Orang Tua
Membantu Anak & Remaja • Sedikit melonggarkan aturan rumah
• Perbanyak saluran komunikasi &
berikan ruang privat pada anak.
• Mencari sumber informasi/ kegiatan
yang terkait dengan Kesehatan
mental yang sekirang menarik minat
anak – menggunakan media internet
• Berkonsultasi dengan orang yang ahli
di bidangnya.
• Menjaga rutinitas, terutama yang
terkait dengan Kesehatan. (misalnya
tidur, makan, kebersihan, olahraga
dll)
TEMAN DUKUNG TEMAN → REMAJA MEMILIKI
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BERMASYARAKAT

Edukasi untuk
Buatlah kelompok Saat ada teman
Kampanyekan menghapus stigma
“RELAWAN COVID- yang sakit berilah
protokol Kesehatan bagi penderita
19” penghiburan
COVID-19

Vcall/ Zoom Mengirimkan


Mengirimkan Jadwal piket untuk
kelompok untuk gambar /video yang
makanan menyapa
curhat menghibur
BANTUAN
PROFESIONAL
BIDANG PSIKOLOGI

https://himpsi.or.id

https://ipkindonesia.or.id

http://yayasanpulih.org

Fakultas Psikologi seluruh Indonesia

Layanan Psikologi di Rumah Sakit

Layanan Psikologi Swasta

Anda mungkin juga menyukai