Anda di halaman 1dari 11

ANALISA DATA

NAMA PASIEN : NY.D


NO.RM : 979701
RUANGAN : INTERNE B.2
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : AGEN NYERI AKUT
PENCEDRA
Os mengatakan Nyeri ulu hati ( P: -, Q: terasa perih R: di
FISIOLOGIS
ulu hati S: skala nyeri : 4 T: hilang timbul), mual,
riwayat.bab hitam + 3 hari yang lalu SMRS, riwayat
muntah hitam + 1 minggu yang lalu SMRS
Do:
Ku lemah, Kesadaaran Composmentis
TD: 190/80 mmHg, HR: 114x/I S:36.1C RR:20x/I Sp02:
97% dengan nafas spontan , os tampak meringis
kesakitan nadi kuat
RESIKO PERFUSI
DS : - RENAL TIDAK
EFEKTIF
Do:
Ku lemah, Kesadaaran Composmentis Hasil Lab : Hb
8,70 , Leukosit12.300, ur/cr : 142/14,03, Natrium : 120,7,
Kalium : 5,36, Chlorida 90,05, tampak adanya oedema
pada wajah, tangan dan kaki

DS : GANGGUAN HIPERVOLEMIA
MEKANISME
Os mengatakan badan terassa lemas, riwayat.bab hitam +
REGULASI
3 hari yang lalu SMRS, riwayat muntah hitam + 1
minggu yang lalu SMRS
Do:
Ku lemah, Kesadaaran Composmentis Hasil Lab : Hb
8,70 , Leukosit12.300, Trom 203, SGOT/SGPT : 43/33,
ur/cr : 142/14,03, Natrium : 120,7, Kalium : 5,36,
Chlorida 90,05, tampak adanya oedema pada wajah,
tangan dan kaki, os terpasang nacl 3%
INTERVENSI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : NY.D NAMA MAHASISWA : LISTARI


NO.RM : 979701 NPM : 202191004
RUANGAN : INTERNE B.2
No Diagnosa Keperawatan SLKI SDKI
1 Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
dengan agen pencedera Setelah dilakukan O:
fisiologis ditandai dengan : tindakan keperawatan - Identifikasi lokasi,
DS : selama 7 jam diharapkan karakteristik, durasi,
Os mengatakan Nyeri ulu tingkat nyeri menurun frekwensi, kwalitas,
hati ( P: -, Q: terasa perih dengan criteria hasil: intensitas
R: di ulu hati S: skala nyeri 1. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
: 4 T: hilang timbul), mual, 2. Meringis menurun - Identifikasi faktor yang
Do: 3. Gelisah menurun memperberat dan
Ku lemah, Kesadaaran 4. Frekwensi nadi memperingan nyeri
Composmentis membaik (60-100x/i) - Monitor keberhasilan
TD: 190/80 mmHg, HR: 5. Tekanan darah membaik terapi komplementer
114x/I S:36.1C RR:20x/I (Systole 100-120 mmHg, yang sudah diberikan
Sp02: 97% dengan nafas Diastole 60-100 mmHg) - Monitor efek samping
sponta, os tampak meringis 6. Skala nyeri menurun penggunaan analgesic
kesakitan nadi kuat (0-2) T:
- Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat/tidur
- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
E:
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
K:
- Kolaborasi pemberian
anagesik
2 Resiko perfusi renal tidak Perfusi Renal O:
efektif ditandai dengan : Setealh dilakukan - Monitor status
DS : tindakan keperawatan kardiopulmunal
- selama 7 jam di harapkan (frekwensi dan kekuatan
perfusi renal meningkat, nadi, frekwensi nafas,
Do:
dengan kriteria hasil : TD, MAP)
Ku lemah, Kesadaaran - Jumlah urine menurun - Monitor status
Composmentis Hasil Lab : - Nyeri Abdomen oksigenasi (oksimetri
Hb 8,70 , Leukosit12.300, menurun nadi, AGD)
ur/cr : 142/14,03, Natrium : - Tekanan darah
- Monitor status cairan
membaik (Systole 100-
120,7, Kalium : 5,36, (masukan dan haluaran,
120 mmHg, Diastole
Chlorida 90,05, tampak 60-100 mmHg) turgor kulit, CRT)
adanya oedema pada - Kadar elektrolit - Monitor tingkat
wajah, tangan dan kaki membaik ( Natrium : kesadaran dan respon
135-150 mg/dl, Kalium pupil
: 3,5-5,5 mg/dl, - Periksa riwayat alergi
Chlorida 97-110 mg/dl)
T:
- Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%
- Persiapan intubasi dan
ventilasi mekanik, jika
perlu
- Pasang jalur IV, jika
perlu
- Pasang kateter urine
untuk menilai produksi
urin, jika perlu
- Lakukan skinen skine
test untuk mencegah
reaksi alergi
E:
- Jelaskan penyebab/
faktor resiko syok
- Jelaskan atnda dan
gejala awal syok
- Anjurkan melapor jika
menemukan/ merasakan
tanda dan gejala syok
- Anjurkan
memperbanyak asupan
oral
- Anjurkan menghindari
alergen
K:
- Kolaborasi pemberian
IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
3 Hipervolemia berhubungan Status cairan Manajemen hipervolemia
dengan gangguan Setelah dilakukan O:
mekanisme regulasi perawatan 7 jam Status - Periksa tanda/gejala
ditandai dengan : Cairan membaik dengan hipervolemia(ortopnea,
Ds criteria hasil: dispnea, edema,
Os mengatakan badan - Out put urine JVP/CVP meningkat,
terasa lemas, riwayat.bab meningkat suara nafas tambahan)
hitam + 3 hari yang lalu - Dispnea menurun - Identifikasi penyebab
SMRS, riwayat muntah - Edema perifer menurun hipervolemia
hitam + 1 minggu yang lalu - Frekwensi nadi - Monitor status
SMRS membaik hemodinamik(Frekwens
Do: i jantung, tekanan
Hasil Lab : Hb 8,70 , darah, MAP,CVP)
Leukosit12.300, Trom - Monitor intake- out put
203, SGOT/SGPT : 43/33, cairan
ur/cr : 142/14,03, Natrium : - Monitor tanda
120,7, Kalium : 5,36, peningkatan onkotik
Chlorida 90,05, tampak plasma(albumin)
adanya oedema pada T:
wajah, tangan dan kaki, - Batasi asupan cairan
dan garam
- Tinggikan kepala 30-40
derajat
E:
- Ajarkan cara membatasi
cairan
K:
- Kolaborasi pemberian
diuretic
- Kolaborasi
penggantian
kehilangan kalium
akibat diuretic
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : NY.D NAMA MAHASISWA : LISTARI


NO.RM : 979701 NPM : 202191004
RUANGAN : INTERNE B.2
Diagnosa
Hari/Tanggal No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Senin, 1 Nyeri Akut - Mengientifikasi lokasi, S :
08/11/2021 berhubungan
karakteristik, durasi, Os mengatakan Nyeri ulu
dengan agen
pencedera frekwensi, kwalitas, hati ( P: -, Q: terasa perih
fisiologis
intensitas R: di ulu hati S: skala
- Mengidentifikasi skala nyeri : 4 T: hilang timbul),
nyeri mual, (riwayat.bab hitam +
- Mengidentifikasi faktor 3 hari yang lalu SMRS,
yang memperberat dan riwayat muntah hitam + 1
memperingan nyeri minggu yang lalu SMRS
- Mengontrol lingkungan O:
yang memperberat rasa Ku lemah, Kesadaaran
Composmentis, or tampak
nyeri
meringis kesakitan,
- Memfasilitasi tampak adanya oedema
pada wajah, tangan dan
istirahat/tidur
kaki, os mampu
- Mengajarkan teknik melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
non farmakologis untuk
TD: 190/80 mmHg
mengurangi nyeri HR:114x/i S: 36.1 C RR:
20x/I Sp02: 98% dengan
- Melakukan kolaborasi
nafas spontan
pemberian anagesik A: Nyeri Akut belum
teratasi
(Omeprazole 1 vial)
P: Lanjutkan intervensi
2 Resiko perfusi - Monitor status S : Os mengatakan
renal tidak kardiopulmunal riwayat.bab hitam + 3 hari
efektif (frekwensi dan
yang lalu SMRS, riwayat
kekuatan nadi,
frekwensi nafas, TD, muntah hitam + 1 minggu
MAP) yang lalu SMRS
- Monitor status
O: Ku lemah, Kesadaaran
oksigenasi (oksimetri
nadi, AGD) Composmentis Hasil Lab :
- Monitor status cairan Hb 8,70 , Leukosit12.300,
(masukan dan haluaran,
Trom 203, SGOT/SGPT :
turgor kulit, CRT) 43/33, ur/cr : 142/14,03,
- Monitor tingkat Natrium : 120,7, Kalium :
kesadaran dan respon
5,36, Chlorida 90,05,
pupil
- Periksa riwayat alergi tampak adanya oedema
- Pasang jalur IV, jika pada wajah, tangan dan
perlu
kaki, os terpasang nacl 3%
- Jelaskan tanda dan
gejala awal syok %, pupi isokor 2/2 crt > 3
- Anjurkan melapor jika detik
menemukan/
A: Resiko perfusi renal
merasakan tanda dan tidak efektif belum teratasi
gejala syok P: Lanjutkan intervensi
- Anjurkan
memperbanyak asupan
oral
- Anjurkan menghindari
alergen
- Kolaborasi pemberian
IV, jika perlu
3 Hipervolemi - Memeriksa tanda/gejala S:
berhubungan
hypervolemia Os mengatakan
dengan
gangguan - Memonitor status riwayat.bab hitam + 3 hari
mekanisme
hemodinamik yang lalu SMRS, riwayat
regulasi
- Memonitor intake- out muntah hitam + 1 minggu
put cairan yang lalu SMRS
- Membatasi asupan O:
cairan dan garam Ku lemah, Kesadaaran
Composmentis Hasil Lab :
- Meninggikan kepala
Hb 8,70 , Leukosit12.300,
30-40 derajat Trom 203, SGOT/SGPT :
43/33, ur/cr : 142/14,03,
- Mengajarkan cara
Natrium : 120,7, Kalium :
membatasi cairan 5,36, Chlorida 90,05,
tampak adanya oedema
- Melakukan Kolaborasi
pada wajah, tangan dan
pemberian diuretic kaki, os terpasang nacl 3%
Intake : 950 cc, Output
(lasix 3x1)
900, Balance cairan : -
- Melakukan kolaborasi 50cc/24 jam, pasien dalam
penggantian kehilangan posisi semi fowler
kalium akibat diuretic : A: Hipervolemi belum
Ns 3% 500 cc/24 jam teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Selasa 1 Nyeri Akut - Mengientifikasi lokasi, S :
09/11/2021 berhubungan
karakteristik, durasi, Os mengatakan Nyeri ulu
dengan agen
pencedera frekwensi, kwalitas, hati ( P: -, Q: terasa perih
fisiologis
intensitas R: di ulu hati S: skala
- Mengidentifikasi skala nyeri : 3 T: hilang timbul),
nyeri mual berkurang
- Mengontrol lingkungan O:
yang memperberat rasa Ku lemah, Kesadaaran
Composmentis, or tampak
nyeri
meringis kesakitan, os
- Memfasilitasi mampu melakukan teknik
relaksasi nafas dalam TD:
istirahat/tidur
180/90 mmHg HR: 96x/I
- Mengajurkan S: 36.5 RR: 20x/I sp02:
98%
mengulangi teknik non
A: Nyeri Akut belum
farmakologis untuk teratasi
P: Lanjutkan intervensi
mengurangi nyeri
- Melakukan kolaborasi
pemberian anagesik
(Omeprazole 1 vial)
2 Resiko perfusi - Monitor status S:
renal tidak kardiopulmunal Os mengatakan badan
efektif (frekwensi dan
masih terasa lemas
kekuatan nadi,
frekwensi nafas, TD, O:
MAP) Ku lemah, Kesadaaran
- Monitor status Composmentis Hasil Lab
oksigenasi (oksimetri tampak adanya oedema
nadi, AGD) pada wajah, tangan dan
- Monitor status cairan kaki, os terpasang nacl
3%, pupi isokor 2/2 crt > 3
(masukan dan haluaran,
detik
turgor kulit, CRT) TD: 180/90 mmHg HR:
- Monitor tingkat 96x/I S: 36.5 RR: 20x/I
kesadaran dan respon sp02: 98%
pupil A: Resiko perfusi renal
- menganjurkan melapor tidak efektif belum teratasi
jika menemukan/ P: Lanjutkan intervensi
merasakan tanda dan
gejala syok
-
3 Hipervolemi - Memeriksa tanda/gejala S :
berhubungan
hypervolemia Os mengatakan badan
dengan
gangguan - Memonitor status terasa lemas, tidak ada bab
mekanisme
hemodinamik dan muntah hitam
regulasi
- Memonitor intake- out O:
put cairan Ku lemah, Kesadaaran
Composmentis Hasil Lab :
- Membatasi asupan
Hb 8,70 , Leukosit12.300,
cairan dan garam Trom 203, SGOT/SGPT :
43/33, ur/cr : 142/14,03,
- Meninggikan kepala
Natrium : 120,7, Kalium :
30-40 derajat 5,36, Chlorida 90,05,
tampak adanya oedema
- Mengajarkan cara
pada wajah, tangan dan
membatasi cairan kaki, os terpasang nacl 3%
Intake : 640 cc, Output
- Melakukan Kolaborasi
550, Balance cairan :
pemberian diuretic +90cc/24 jam, pasien
dalam posisi semi fowler
(Lasix 3x1 )
TD: 180/90 mmHg HR:
- Melakukan kolaborasi 96x/I S: 36.5 RR: 20x/i
penggantian kehilangan sp02: 98%
kalium akibat diuretic : A: Hipervolemi belum
Ns 3% 500 cc/24 jam teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Rabu, 1 Nyeri Akut - Mengientifikasi lokasi, S:
10/11/2021 berhubungan
karakteristik, durasi, Os mengatakan Nyeri ulu
dengan agen
pencedera frekwensi, kwalitas, hati ( P: -, Q: terasa perih
fisiologis
intensitas R: di ulu hati S: skala
- Mengidentifikasi skala nyeri : 2 T: hilang timbul),
nyeri mual tidak ada,
- Mengidentifikasi faktor O:
yang memperberat dan Ku sedang, Kesadaaran
Composmentis os
memperingan nyeri
terpasang nacl 3%, akral
- Mengontrol lingkungan hangat nadi kuat TD:
140/60 mmHg HR: 88x/I
yang memperberat rasa
S; 36.5 C RR: 20x/I
nyeri Sp02:98% dengan nafas
spontan
- Memfasilitasi
A: Nyeri Akut teratasi
istirahat/tidur P: Intervensi dihentikan
- Menelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Mengajarkan teknik
non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Melakukan kolaborasi
pemberian anagesik
(Omeprazole 1 vial)
2 Resiko perfusi - Monitor status S:
renal tidak kardiopulmunal Os mengatakan badan
efektif (frekwensi dan
masih terasa lemas
kekuatan nadi,
frekwensi nafas, TD, O:
MAP) Ku lemah, Kesadaaran
- Monitor status Composmentis Hasil Lab :
oksigenasi (oksimetri Hb 8,70 , Leukosit12.300,
nadi, AGD) Trom 203, SGOT/SGPT :
- Monitor status cairan 43/33, ur/cr : 142/14,03,
Natrium : 120,7, Kalium :
(masukan dan haluaran,
5,36, Chlorida 90,05,
turgor kulit, CRT) tampak adanya oedema
- Monitor tingkat pada wajah, tangan dan
kesadaran dan respon kaki, os terpasang nacl 3%
pupil TD: 140/60 mmHg HR:
- Periksa riwayat alergi 88x/I S; 36.5 C RR: 20x/I
- Pasang jalur IV, jika Sp02:98% dengan nafas
spontan
perlu
- Jelaskan tanda dan A: resiko perfusi renal
gejala awal syok belum teratasi
- Anjurkan melapor jika
menemukan/ P: Lanjutkan intervensi
merasakan tanda dan
gejala syok
- Anjurkan
memperbanyak asupan
oral
- Anjurkan menghindari
alergen
- Kolaborasi pemberian
IV, jika perlu
3 Hipervolemi - Memeriksa tanda/gejala S:
berhubungan hypervolemia
dengan
- Memonitor status Os mengatakan masih
gangguan
mekanisme hemodinamik terasa lemas
regulasi
- Memonitor intake- out O:
put cairan Ku lemah, Kesadaaran
Composmentis , TD:
- Membatasi asupan
tampak adanya oedema
cairan dan garam pada wajah, tangan dan
kaki, os terpasang nacl 3%
- Meninggikan kepala
TD: 140/60 mmHg HR:
30-40 derajat 88x/I S: 36.5 RR: 20 sp02:
98%, Intake : 470 cc,
- Mengajarkan cara
Output 500, Balance
membatasi cairan cairan : -30cc/24 jam,
- Melakukan Kolaborasi A: Hipervolemi belum
pemberian diuretic teratasi
(lasix 3x1) P: Lanjutkan intervensi
- Melakukan kolaborasi
penggantian kehilangan
kalium akibat diuretic :
Ns 3% 500 cc/24 jam

Anda mungkin juga menyukai