Anda di halaman 1dari 18

ANALISA DATA

NAMA PASIEN : By Ny. B


NO.RM : 01002707
RUANGAN : perinatalogi
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS :- Imaturitas sistem Ketidakefektifan
pernafasan pola nafas
Do:
- Bayi terlihat lahir tidak segar
- Bayi terlihat kebiruan (sianosis (+))
- Terdapat tarikan dinding dada
- Akral teraba dingin
- BB lahir : 1,7 kg
- Suhu: 36˚c
- Nadi : 130x/menit
- RR : 40x/menit
- SpO2 : 86%
- Nilai labor : Hb: 11.2 , HT: 35.7, eritrosit:3.07,
trombosit: 140, Leukosit: 120
Fluktasi suhu hipotermi
DS : - lingkungan

Do:
- Bayi terlihat lahir tidak segar
- Bayi terlihat kebiruan (sianosis (+))
- Terdapat tarikan dinding dada
- Akral teraba dingin
- BB lahir : 1,7 kg
- Suhu: 36˚c
- Nadi : 130x/menit
- RR : 40x/menit
- SpO2 : 86%
- Nilai labor : Hb: 11.2 , HT: 35.7, eritrosit:3.07,
trombosit: 140, Leukosit: 120
DS : Imaturitas system Ketidakseimbangan
pencernaan nutrisi kurang dari
DO:
kebutuhan tubuh
- BB lahir : 1,7 kg
- Suhu: 36˚c
- Nadi : 130x/menit
- RR : 40x/menit
- SpO2 : 86%
- Nilai labor : Hb: 11.2 , HT: 35.7, eritrosit:3.07,
trombosit: 140, Leukosit: 120

Diagnosa keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Imaturitas sistem pernafasan


2. Hipotermi berhubungan dengan Fluktasi suhu lingkungan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Imaturitas system pencernaan
INTERVENSI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : By.Ny.B NAMA MAHASISWA : LISTARI


NO.RM : 01002707 NPM : 202191004
RUANGAN : perinatologi
No Diagnosa Keperawatan SLKI SDKI
1 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan intervensi MENEJEMEN JALAN NAFAS
nafas berhubungan
keperawatan selama 1x3 jam O:
dengan Imaturitas sistem
pernafasan ditandai diharapkan inspirasi dan atau - Monitor pola nafas
dengan :
ekspirasi yang memberikan - Monitor bunyi nafas
DS :-
ventilasi adekuat membaik - Mmonitor sputum
Do:
dengan Kriteria Hasil : - Monitor kemampuan batuk
- Bayi terlihat lahir
- Dyspnue menurun efektif
tidak segar
- Penggunaan otot bantu - Auskultasi bunyi nafas
- Bayi terlihat kebiruan
napas menurun - Monitor saturasi oksigen
(sianosis (+))
- Pemanjangan fase ekspirasi - Palpasi kesimetrisan ekspansi
- Terdapat tarikan
menurun paru
dinding dada
- Pernapasan cuping hidung - Monitor adanya sumbatan jalan
- Akral teraba dingin
menurun nafas
- BB lahir : 1,7 kg
- Ventilasi semenit T:
- Suhu: 36˚c
meningkat - Pertahankan kepatenan jalan
- Nadi : 130x/menit
- Kapasita volume meningkat nafas
- RR : 40x/menit
- Frekuensi nafas membaik - Posisikan semi –fowler
- SpO2 : 86%
- Kedalaman nafas membaik - Berikan minum hangat
- Nilai labor :
- Lakukan hiperoksigenasi
- Hb: 11.2
- Keluarkan sumbatan benda
- HT: 35.7
padat dengan benda forsep
- eritrosit:3.07
- Berikan oksigenasi
- trombosit: 140
- Atur interval waktu pemantauan
- Leukosit: 120
respirasi sesuai kondisi pasien
E:
- Jelaskan tujuan pemantauan
- informasikan hasil pemantauan
K:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator
2 Hipotermi berhubungan Setelah diberikan tindakan O:
dengan Fluktasi suhu keperawatan selama 3 kali 24 - Monitor suhu pasien
lingkungan ditandai jam maka diharapkan
dengan : menggunakan alat pengukuran
hipotermia teratasi, dengan
DS : - dan rute yang paling tepat.
kriteria hasil :
Do: - Mengigil menurun - Mengidentifikasi penyebab
- Bayi terlihat lahir - Kulit merah menurun Hipotermia(misalnya terpapar
tidak segar - Akrosianosis menurun suhu lingkungan yang rendah,
- Bayi terlihat kebiruan - Dasar kuku sianotik pakaian tipis, kerusakan
(sianosis (+)) menurun hipotalamus, penurunan laju
- Terdapat tarikan - Suhu tubuh cukup membaik metabolisme, kekurangan lemak
dinding dada - Suhu kulit cukup membaik subkutan ) 15
- Akral teraba dingin - Monitor tanda dan gejala akibat
- BB lahir : 1,7 kg hipotermia
- Suhu: 36˚c - Monitor faktor orang tua yang
- Nadi : 130x/menit mempengaruhi keterlibatannya
- RR : 40x/menit dalam perawatan
- SpO2 : 86% T:
- Nilai labor : - Sediakan lingkungan yang

- Hb: 11.2 hangat ( misalnya atur suhu

- HT:35.7 ruangan, inkubator).

- eritrosit:3.07 - Ganti pakaian atau linen yang

- trombosit: 140 basah

- Leukosit: 120 - Lakukan penghangatan pasif


( misalnya memberi selimut,
penutup kepala, pakaian tebal)
- Lakukan penghangatan aktif
( misalnya infus cairan hangat,
oksigen hangta, lavase
peritoneal dengan cairan
hangat )
- Pastikan status fisiologi bayi
terpenuhi dalam perawatan
- Sediakan lingkungan yang
tenang, nyaman dan hangat
-
E:
- Anjurkan makan/minum hangat
Perawatan
- Jelaskan keuntungan kontak
kulit ke kulit orang tua dan bayi
- Anjurkan orang tua
menggunakan pakaian nyaman,
bagian depan terbuka

3 Ketidakseimbangan Setelah diberikan tindakan MANAJEMEN NUTRISI


nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 kali 24 O:
kebutuhan tubuh
jam maka diharapkan nutrisi - Identifikasi status nutrisi
berhubungan dengan
membaik dengan kriteria hasil : - Identifikasi alergi dan
Imaturitas system
intoleransi makanan
pencernaan ditandai - mampu menelan makanan
- Identifikasi makanan yang
dengan :
- mampu mencerna makanan disukai
DS :
- mampuan mengabsorbsi - Identifikasi kebutuhan kalori
DO: dan jenis nutrient
nutrient
- BB lahir : 1,7 kg - Identifikasi perlunya
- meningkatan kebutuhan penggunaan selang nasogastrik
- Suhu: 36˚c
metabolisme - Monitor asupan makanan
- Nadi : 130x/menit
- Monitor berat badan
- Berat badan menurun
- RR : 40x/menit - Monitor hasil pemeriksaan
- SpO2 : 86% minimal 10% di bawah laboratorium

- Nilai labor : Hb: 11.2 , rentang ideal


T:
HT: 35.7, eritrosit:3.07, - Lakukan oral hygiene sebelum
trombosit: 140, makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman
Leukosit: 120 diet (mis. Piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
- Berikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika
perlu
- Hentikan pemberian makan
melalui selang nasigastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
E:
- Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namuntetap
terjangkau
- Jelaskan peningkatan asupan
kalori yang dibutuhkan

K:
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : By Ny. B NAMA MAHASISWA : LISTARI


NO.RM : 01002707 NPM : 202191004
RUANGAN : Perinatologi
Hari/Tanggal No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Senin, 1 Ketidakefektifan pola - memonitoring pola nafas S:-
28/02/2022 nafas berhubungan
- memonitoring bunyi nafas O :
dengan Imaturitas sistem
pernafasan - memonitoring sputum - Bayi terlihat lahir tidak
- monitor ing kemampuan segar
batuk efektif - Bayi terlihat kebiruan
- mengauskultasi bunyi (sianosis (+))
nafas - Terdapat tarikan dinding
- memonitoring saturasi dada
oksigen - Akral teraba dingin
- mempalpasi dengan cara - BB lahir : 1,7 kg
meletakkan tangan pada - Suhu: 36˚c
kedua paru untuk - Nadi : 130x/menit
mengetahui kesimetrisan - RR : 40x/menit
ekspansi paru - SpO2 : 86%
- memonitor adanya - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
sumbatan jalan nafas HT: 35.7, eritrosit:3.07,
- mepertahankan kepatenan trombosit: 140, Leukosit:
jalan nafas 120
- melakukan A: ketidakefektifan pola
nafas belum teratasi
hiperoksigenasi
- mengeluarkan sumbatan P: Lanjutkan intervensi
benda padat dengan benda
forsep
- memberikan oksigenasi
- mengatur interval waktu
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- menjelaskan tujuan
pemantauan
- menginformasikan hasil
pemantauan
- mengkolaborasikan
pemberian bronkodilator
2 Hipotermi berhubungan - memonitoring suhu pasien S : -
dengan Fluktasi suhu
menggunakan alat O :
lingkungan
pengukuran dan rute yang - Bayi terlihat lahir tidak
paling tepat. segar
- Mengidentifikasi - Bayi terlihat kebiruan
penyebab (sianosis (+))
Hipotermia(misalnya - Terdapat tarikan dinding
terpapar suhu lingkungan dada
yang rendah, pakaian tipis, - Akral teraba dingin
kerusakan hipotalamus, - BB lahir : 1,7 kg
penurunan laju - Suhu: 36˚c
metabolisme, kekurangan - Nadi : 130x/menit
lemak subkutan ) 15 - RR : 40x/menit
- Memonitoring tanda dan - SpO2 : 86%
gejala akibat hipotermia - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
- Memoonitor faktor orang HT: 35.7, eritrosit:3.07,
tua yang mempengaruhi trombosit: 140, Leukosit:
keterlibatannya dalam 120
perawatan A: hipotermi belum teratasi
- mednyediakan lingkungan P: Lanjutkan intervensi
yang hangat ( misalnya
atur suhu ruangan,
inkubator).
- mengganti pakaian atau
linen yang basah
- melakukan penghangatan
pasif ( misalnya memberi
selimut, penutup kepala,
pakaian tebal)
- melakukan penghangatan
aktif ( misalnya infus
cairan hangat, oksigen
hangta, lavase peritoneal
dengan cairan hangat )
- memastikan status
fisiologi bayi terpenuhi
dalam perawatan
- menyediakan lingkungan
yang tenang, nyaman dan
hangat
- menganjurkan
makan/minum hangat
Perawatan
- menjelaskan keuntungan
kontak kulit ke kulit orang
tua dan bayi
- menganjurkan orang tua
menggunakan pakaian
nyaman, bagian depan
terbuka
3 Ketidakseimbangan - mengidentifikasi status S:-
nutrisi kurang dari nutrisi O:
kebutuhan tubuh - mengidentifikasi alergi
berhubungan dengan - BB lahir : 1,7 kg
dan intoleransi makanan
Imaturitas system
- mengidentifikasi makanan - Suhu: 36˚c
pencernaan
yang disukai - Nadi : 130x/menit
- mengidentifikasi
- RR : 40x/menit
kebutuhan kalori dan jenis
nutrient - SpO2 : 86%
- mengidentifikasi perlunya - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
penggunaan selang
HT: 35.7, eritrosit:3.07,
nasogastrik
- memonitoring asupan trombosit: 140, Leukosit:
makanan 120
- memonitoring berat badan A: nutrisi kurang dari
- memonitoring hasil kebutuhan tubuh belum
pemeriksaan laboratorium teratasi
- melakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu P: Lanjutkan intervensi
- memfasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
- memberikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
- memberikan suplemen
makanan, jika perlu
- menghentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
- menganjurkan posisi
duduk, jika mampu
- mengajarkan diet yang
diprogramkan
- menjelaskan jenis
makanan yang bergizi
tinggi, namuntetap
terjangkau
- menjelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan
- mengkolaborasikan
pemberian medikasi
sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
- mengkolaborasikan
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

Evaluasi

Hari/Tanggal No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Selasa, 1 Ketidakefektifan pola - memonitoring pola nafas S:-
01/02/2022 nafas berhubungan
- memonitoring bunyi nafas O:
dengan Imaturitas sistem
pernafasan - memonitoring sputum - Bayi terlihat lahir tidak
- monitor ing kemampuan segar
batuk efektif - Bayi terlihat kebiruan
- mengauskultasi bunyi (sianosis (+))
nafas - Terdapat tarikan dinding
- memonitoring saturasi dada
oksigen - Akral teraba dingin
- mempalpasi dengan cara - BB : 1,7 kg
meletakkan tangan pada - Suhu: 36.2˚c
kedua paru untuk - Nadi : 140x/menit
mengetahui kesimetrisan - RR : 43x/menit
ekspansi paru - SpO2 : 89%
- memonitor adanya - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
sumbatan jalan nafas HT: 35.7, eritrosit:3.07,
- mepertahankan kepatenan trombosit: 140, Leukosit:
jalan nafas 120
- melakukan A: ketidakefektifan pola
nafas belum teratasi
hiperoksigenasi
- mengeluarkan sumbatan P: Lanjutkan intervensi
benda padat dengan benda
forsep
- memberikan oksigenasi
- mengatur interval waktu
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- menjelaskan tujuan
pemantauan
- menginformasikan hasil
pemantauan
- mengkolaborasikan
pemberian bronkodilator
2 Hipotermi berhubungan - memonitoring suhu pasien S : -
dengan Fluktasi suhu
menggunakan alat O :
lingkungan
pengukuran dan rute yang - Bayi terlihat lahir tidak
paling tepat. segar
- Mengidentifikasi - Bayi terlihat kebiruan
penyebab (sianosis (+))
Hipotermia(misalnya - Terdapat tarikan dinding
terpapar suhu lingkungan dada
yang rendah, pakaian tipis, - Akral teraba dingin
kerusakan hipotalamus, - BB : 1,7 kg
penurunan laju - Suhu: 36.2˚c
metabolisme, kekurangan - Nadi : 140x/menit
lemak subkutan ) 15 - RR : 43x/menit
- Memonitoring tanda dan - SpO2 : 89%
gejala akibat hipotermia - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
- Memoonitor faktor orang HT: 35.7, eritrosit:3.07,
tua yang mempengaruhi trombosit: 140, Leukosit:
keterlibatannya dalam 120
perawatan A: hipotermi belum teratasi
- mednyediakan lingkungan P: Lanjutkan intervensi
yang hangat ( misalnya
atur suhu ruangan,
inkubator).
- mengganti pakaian atau
linen yang basah
- melakukan penghangatan
pasif ( misalnya memberi
selimut, penutup kepala,
pakaian tebal)
- melakukan penghangatan
aktif ( misalnya infus
cairan hangat, oksigen
hangta, lavase peritoneal
dengan cairan hangat )
- memastikan status
fisiologi bayi terpenuhi
dalam perawatan
- menyediakan lingkungan
yang tenang, nyaman dan
hangat
- menganjurkan
makan/minum hangat
Perawatan
- menjelaskan keuntungan
kontak kulit ke kulit orang
tua dan bayi
- menganjurkan orang tua
menggunakan pakaian
nyaman, bagian depan
terbuka
3 Ketidakseimbangan - mengidentifikasi status S:-
nutrisi kurang dari nutrisi O:
kebutuhan tubuh - mengidentifikasi alergi
berhubungan dengan - BB : 1,7 kg
dan intoleransi makanan
Imaturitas system
- mengidentifikasi makanan - Suhu: 36.2˚c
pencernaan
yang disukai - Nadi : 140x/menit
- mengidentifikasi
- RR : 43x/menit
kebutuhan kalori dan jenis
nutrient - SpO2 : 89%
- mengidentifikasi perlunya - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
penggunaan selang
HT: 35.7, eritrosit:3.07,
nasogastrik
- memonitoring asupan trombosit: 140, Leukosit:
makanan 120
- memonitoring berat badan A: nutrisi kurang dari
- memonitoring hasil kebutuhan tubuh belum
pemeriksaan laboratorium teratasi
- melakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu P: Lanjutkan intervensi
- memfasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
- memberikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
- memberikan suplemen
makanan, jika perlu
- menghentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
- menganjurkan posisi
duduk, jika mampu
- mengajarkan diet yang
diprogramkan
- menjelaskan jenis
makanan yang bergizi
tinggi, namuntetap
terjangkau
- menjelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan
- mengkolaborasikan
pemberian medikasi
sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
- mengkolaborasikan
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

Hari/Tanggal No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


02/02/2022 1 Ketidakefektifan pola - memonitoring pola nafas S:-
nafas berhubungan
- memonitoring bunyi nafas O:
dengan Imaturitas sistem
pernafasan - memonitoring sputum - Bayi terlihat lahir tidak
- mengauskultasi bunyi segar
nafas - Bayi terlihat kebiruan
- memonitoring saturasi (sianosis (+))
oksigen - Terdapat tarikan dinding
- mempalpasi dengan cara dada
meletakkan tangan pada - Akral teraba dingin
kedua paru untuk - BB : 1,7 kg
mengetahui kesimetrisan - Suhu: 36.5˚c
ekspansi paru - Nadi : 138x/menit
- memonitor adanya - RR : 37x/menit
sumbatan jalan nafas - SpO2 : 89%
- mepertahankan kepatenan - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
jalan nafas HT: 35.7, eritrosit:3.07,
- melakukan trombosit: 140, Leukosit:
hiperoksigenasi 120
- mengeluarkan sumbatan A: ketidakefektifan pola
nafas belum teratasi
benda padat dengan benda
forsep P: Lanjutkan intervensi
- memberikan oksigenasi
- mengatur interval waktu
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- menjelaskan tujuan
pemantauan
- menginformasikan hasil
pemantauan
- mengkolaborasikan
pemberian bronkodilator
2 Hipotermi berhubungan - memonitoring suhu pasien S : -
dengan Fluktasi suhu
menggunakan alat O :
lingkungan
pengukuran dan rute yang - Bayi terlihat lahir tidak
paling tepat. segar
- Mengidentifikasi - Bayi terlihat kebiruan
penyebab (sianosis (+))
Hipotermia(misalnya - Terdapat tarikan dinding
terpapar suhu lingkungan dada
yang rendah, pakaian tipis, - BB : 1,7 kg
kerusakan hipotalamus, - Suhu: 36.5˚c
penurunan laju - Nadi : 138x/menit
metabolisme, kekurangan - RR : 37x/menit
lemak subkutan ) 15 - SpO2 : 89%
- Memonitoring tanda dan - Nilai labor : Hb: 11.2 ,
gejala akibat hipotermia HT: 35.7, eritrosit:3.07,
- Memoonitor faktor orang trombosit: 140, Leukosit:
tua yang mempengaruhi 120
keterlibatannya dalam A: hipotermi belum teratasi
perawatan P: Lanjutkan intervensi
- mednyediakan lingkungan
yang hangat ( misalnya
atur suhu ruangan,
inkubator).
- mengganti pakaian atau
linen yang basah
- melakukan penghangatan
pasif ( misalnya memberi
selimut, penutup kepala,
pakaian tebal)
- melakukan penghangatan
aktif ( misalnya infus
cairan hangat, oksigen
hangta, lavase peritoneal
dengan cairan hangat )
- memastikan status
fisiologi bayi terpenuhi
dalam perawatan
- menyediakan lingkungan
yang tenang, nyaman dan
hangat
- menganjurkan
makan/minum hangat
Perawatan
- menjelaskan keuntungan
kontak kulit ke kulit orang
tua dan bayi
- menganjurkan orang tua
menggunakan pakaian
nyaman, bagian depan
terbuka
3 Ketidakseimbangan - mengidentifikasi status S : -
nutrisi kurang dari nutrisi O:
kebutuhan tubuh - mengidentifikasi alergi
berhubungan dengan dan intoleransi makanan - BB : 1,7 kg
Imaturitas system - mengidentifikasi makanan - Suhu: 36.5˚c
pencernaan yang disukai
- Nadi : 138x/menit
- mengidentifikasi
kebutuhan kalori dan jenis - RR : 37x/menit
nutrient - SpO2 : 89%
- mengidentifikasi perlunya
- Nilai labor : Hb: 11.2 ,
penggunaan selang
nasogastrik HT: 35.7, eritrosit:3.07,
- memonitoring asupan trombosit: 140, Leukosit:
makanan
120
- memonitoring berat badan
- memonitoring hasil A: nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum
pemeriksaan laboratorium
teratasi
- melakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu P: Lanjutkan intervensi
- memfasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
- memberikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
- memberikan suplemen
makanan, jika perlu
- menghentikan pemberian
makan melalui selang
nasigastrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
- menganjurkan posisi
duduk, jika mampu
- mengajarkan diet yang
diprogramkan
- menjelaskan jenis
makanan yang bergizi
tinggi, namuntetap
terjangkau
- menjelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan
- mengkolaborasikan
pemberian medikasi
sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
- mengkolaborasikan
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai