OLEH KELOMPOK 05 :
I DEWA AYU PRAMI DEWI [119211309]
GDE BAGUS SURYA JAYANATHA [119211311]
PUTU WAHYU CAHYANI PUTRI [119211313]
ARYA INDRA PERINGGA PUTRA [119211322]
MADE AYU NIRMALA PUTRI WIJAYA [119211324]
DEWA AYU BINTANG RAHAYUNI [119211372]
2.Menyusun tugas dan tanggung jawab yang jelas antara karyawan dandepartemen dalam
perusahaan
Pendapatan sebagai output dalam pelaksanaan usaha yang dilakukan perusahaan. Pusat
pendapatan sebagai suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajernya hanya akan
bertangungjawaban pada pendapatan yang merupakan wewenangnya. Pertanggungjawaban pusat
pendapatan hanya berfokus pada penjualan atau pada produk yang dijual sebagai penghasilan
yang diproleh dan diukur dalam satuan uang atau moneter.
varians pendapatan : adanya perbedaan antara pendapatan yang dianggarkan atau pendapatan
standar denan pendapatan actual
perhitungan pendapatan yang diperoleh per karyawan, bisa dilihat denga produk yang berhasil
dijual
persentase dari penjualan dari pangsa pasar yang dicapai atau dilihat dari segi pemasaran
Pusat pendapatan yang hanya menjual produk ata jasa kepada pihak eksternal perusahaan,
tentunya kaan memudahkan pengukuran pendapatan dnegan menghasilkan kuantitas prodk dan
jasa yang dijual dengan harga jual yang dibebankan kepada pelanggan. Pengukuran akan
dilakukan dengan membandiingkan anggaran dan realisasi pendapatan.
Pusat pertanggungjawaban sendiri umumnya terdiri dari empat jenis yaiu pusat
pertanggungjawaban beban, usat pertanggungjawaban pendapatan, pusat pertanggungjawaban
laba, dan pusat pertanggungjawaban investasi.
1. Pertanggungjawaban pusat pendapatan hanya berfokus pada penjualan atau pada produk yang
dijual sebagai penghasilan yang diproleh dan diukur dalam satuan uang atau moneter.
3. Pusat beban atau dikenal juga dengan pusat biaya. Pusat biaya sebaga unit
pertanggungjawaban dengan ukuran input yang dalam dikalkulasikan secara moneter namun
untuk outputnya tidak.
4. Pusat pertanggung jawbaan investasi memberikan kewenangan bagi manajernya dan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan laba dan investasi pada unit organisasi.
Mendirikan suatu usaha bagi perusahaan bukan hanya satu jalan yang bisa diselesaikan begitu
saja, tentu dlaam operasional dan pengembangan usahanya perusahaan harus memperhatikan
bebrbagai hal untuk memertahankan kelangsungan hidupnya.
Dalam menjalankan usah, pusat laba akan memberikan manfaat berupa keputusan operasional
dapat dilakukan dengan lebih cepat, kesadaran laba yang menngkat dengan adanya pusat laba
yang berfokus padaukuran prestasi laba usaha. Informasi profitabilitas akan lebih mudah dengan
adnaya komponen produk perusahaan. output yang dihasilkan pun sebagai hal siap pakai yang
snagat responsive terhadap tekanan.
Kelangsungan kegiatan yang dilakukan oleh pusat laba dilihat dari bentuk pusat laba itu sendiri.
Untuk itu bentuk pusat laba dalam perusahaan, diantaranya :
Unit bisnis (divisi) : manajer bagai pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pusat laba
juga memegang kendali dalam pengembangan produk dan proses produksi hingja pemasaran
dilakukan. Untuk itu manajer dapat menciptakan unit bisnis atau divisi yang
bertanggungjawab atas manufaktur produk
Unit fungsional : unit bisnis yang didilikan sebagai pengasil laba yang independen juga
dapat berfungsi sebagai unit fungsional yang saling terintegrasi satu sama lain. Misal:
manufaktur-pemasaran-jasa.
Pengukuran yang dilakukan dalam pusat laba diantaranya :
Margin kontribusi : selisih antara pendapatan dengan biaya varabel
Laba langsung : margin kontribusi dikurangi biaya tetap pada pusat laba
Laba yang dikendalikan : laba langsung dikurangi beban biaya korporat yang dapat
dikendalikan manajer pusat laba
Laba sebelum pajak : laba yang dapat dikendlaikan dikurangi beban-beban korporat
Laba bersih : laba yang diperoleh setelah dikurangi oleh kewajiban pajak
Pusat pertanggungjawaban biaya sendiri terdiri dari dua sektor, yaitu: pusat biaya teknik dan
pusat biaya kebijakan (Supriyono, 2009).
1. Pusat biaya teknik Pusat biaya ini umumnya ditemukan pada kegiatan produksi,
pengukurannya dilakukan dengan menetapkan hasil perkalian antara output yang
dihasilkan dengan biaya standar per unit produk. Sedangkan tingkat efisiensi pada pusat
biaya teknik ditunjukkan dengan selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
Pusat biaya teknik pengukuran kinerjanya bukan sjaa dilihat dengan biaya saja tetapi juga
melihat bagaimana volume dan kualitas produk yang diproduksi. Sehingga padaakhirnya
biaya produksi tidak ditunjukkan untuk meminimumkan standar tanpada memperhatikan
kualitas produk. Berdasarkan hal tersebut, pusat biaya teknik sendiri memiliki
karakteristik tersendiri, diantaranya:
Input dalam pusat biaya teknik dapat diukur dengan satuan moneter maupun fisik
Setiap jumlah input yang digunakan untuk satu unit outpt dapat ditentukan secara
optimum
2. Pusat biaya kebijakan Pusat biaya kebijakan berbanding terbalik dengan pusta biaya
teknik, dikarenakan pusta biaya ini luarannya sulit untuk diukur dengan satuan moneter.
Sepertihalnya pada sumber daya manusia serta penelitian dan pengembangan sebagai
contoh dalam pusat biaya kebijakan ini. Maka dari itu besaran biaya ebijakan ditetapkan
sesuai dnegan kebijakan manajemen dlaam menjalankan kegiatan yan harus dijalankan
perusahaan selama melakukan operasional usaha. Tidak ditunjukkan dalam mngukur
efisiensi, pusat biaya kebijakan lebih ditekankan bagaimana kemampuan dlaam
menjalankan rencana kegiatan sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Serta
selisih anggaran dengan biaya sesungguhnya tidk digunakan sebagai ukuran efisiensi.
Melainkan selisih antara input yag dianggarkan dan inpur actual dan tidak mencakup nilai
output.
Pengendalian yang dilakukan dalam Pusat Pertanggungjawaban Investasi
Pusat pertanggung jawbaan investasi memberikan kewenangan bagi manajernya dan memiliki
kemampuan untuk mengendalikan laba dan investasi pada unit organisasi. Pusat investasi akan
mengarahkan bagaimana pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan mengubungkan
laba yang diperoleh pusat pertanggungjawban tersebut dengan investasi yang bersangkutan
Kinerja manajer dalam pusat pertanggungjawaban investasi tentunya harus selaras dengan
kinerja divisi yang berkaitan baik dalam satuan ekonomi maupun dalma satuan sosial
perusahaan. Dalam pelaksanaan kewenangan ataupun keiatan di dalam pusat investasi tentu
dilakukan pengukuran prestasi. Pengukuran prestasi ini dilakukan dengan tujuan :
1. Pegadaan media evaluasi proyek investasi yang dilakukan pusat investasi di masalalu dan
pertimbangan persiapan di masa mendatang.
2. Pengadaan informas baik agi manajer divisi maupun manajer kantor pusat untuk
keputusan investasi perusahaan.
3. Media motivasi bagi divisi pusat investasi dalam memantau aktiva, utang, dan modal
divisi yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan berapa besar investasi yang akan
dilakukan.
4. Sebagai dasar dalam memberikan insentif (bonus) pada setiap manajer pusat investasi
sesuai dengan kinerja yang dilakukan.
Ketika Pusat Investasi akan melakukan investasi tentunya dilakukan penentuan elemen sebagai
dasar dalam investasi. Elemen yang akan digunakan dalam investasi umumnya berupa: Kas,
Piutang, Persediaan, Properti (aktiva tetap), aset yang disewaguna usahakan, dan aktiva tetap
menganggur. Elemen tersebut tentu dengan perhitungan yang detail sebagai ditentukan.
Pengukuran prestasi pada Pusat Pertanggungjawaban Investasi tidak bisa dilakukan begitu saja,
melainkan dengan metode tersendiri. Umumnya pengukuran ini dilakukan dengan metode ROI
(return on investment) atau EVA (economic value added).
1. ROI : perhitungn laba yang diperoleh dengan investasinya (investment base) Pengukuran ini
akan menentukan besarnya rasio laba dengan investasinya. Standar besaran ROI umumnya
ditentukan pertahun oleh divisi yang bersangkutan. Jika ROI hasil pengukuran sesungguhnya
tidak mencapai harapan sebagai minimal pencapaian, maka kinerja divisi yang bersangkutan
dinilai tidak baik.
2. EVA : perhitungan laba dari selisih antara laba bersih dikurangi dnegan biaa modal yang
diperhitungkan atas investasi. EVA akan menunjukkan ukuran kinerja manajer dengan
kemampuan dalam mengjasilkan rupiah EVA semaksimal mungkin.
Pustikom Universitas Bung Hatta. (2020, September 28). Sistem Pengendalian Manajemen - Pusat Laba.
pp. https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/597-sistempengendalian-manajemen-pusat-
laba
Mulyadi. (2014). Akuntansi MAnajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa (3rd ed.). Yogyakarta: Salemba
Empat.