Anda di halaman 1dari 104

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI

TERHADAP HASIL TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM


OLAHRAGA BELADIRI TAEKWONDO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sarjana
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh :

SINTIA RAHAYU

NPM.16520411

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PASUNDAN CIMAHI
2020
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul KONTRIBUSI PANJANG
TUNGKAI DAN POER TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN
DOLLYO CHAGI DALAM OLAHRAGA BELADIRI TAEKWONDO ini
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 2 Oktober 2020

Sintia Rahayu
NPM. 16520411

i
KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI TERHADAP
HASIL TENDANGAN DOLLYO CHAGI DALAM CABANG OLAHRAGA
BELADIRI TAEKWONDO

Oleh :
SINTIA RAHAYU
16520411

ABSTRAK
Abstrak : Berdasarkan, ruang lingkup dan permasalahan yang di teliti, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai tujuan sebagai berikut :1. Untuk mengetahui hubungan
Panjang tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.2. Untuk mengetahui hubungan
power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.3. Untuk mengetahui hubungan
Panjang tungkai dan power tungkai secara bersama – sama terhadap hasil tendangan
dollyo chagi. Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif korelasional dengan
populasi 50 sampel sebanyak 30 orang atlet. Instrument penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu berupa test dengan alat test vertical jump dan Protector Scoring
System (PSS). Berdasarkan hasil pengolahan data analisis yang telah dilakukan, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa : korelasi setelah diberikan kontribusi panjang
tungkai dan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri
Taekwondo telah menunjukan peningkatan yang kuat terhadap hasil tendangan dollyo
chagi dalam cabang olahraga Taekwondo. Artinya proses kontribusi panjang tungkai dan
power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo
meningkat.

kata kunci : Tungkai, power, tendangan

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah
mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) di STKIP Pasundan.
Permohonan maaf penulis sampaikan kepada semua pihak apabila selama
melakukan penelitian dan proses bimbingan melakukan berbagai kesalahan yang
kurang berkenan. Serta dalam penulisan penyusunan skripsi ini masih banyak
mengalami hambatan dan tangtangan. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Dr. Dedi Supriadi, M.Pd,AIFO, Selaku Ketua STKIP Pasundan Cimahi telah
memberikan sarana dan prasarana perkuliahan yang memungkinkan penulis
dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.
2. Vicky Ahmad Karisman, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi telah
memberikan sarana dan prasarana perkuliahan yang memungkinkan penulis
dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.
3. Dr. Dedi Supriadi, M.Pd,AIFO, Selaku Pembimbing I, yang berkat arahan,
petunjuk dan dorongannya penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.
4. Gugun Gunawan, M.Pd, Selaku Pembimbing II, yang berkat arahan, petunjuk
dan dorongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.
5. Yudi Hidayat, M.Pd, Selaku Wali dosen yang senantiasa mendampingi,
memberi arahan dan memotivasi dalam menjalankan studi dan penyelesaian
skripsi ini.
6. Seluruh Dosen, asisten, staff dan karyawan/karyawati di lingkungan civitas
STKIP Pasundan Cimahi yang telah membekali penulis dengan berbagai
disiplin ilmu, bimbingan, dorongan dan bantuan kepada penulis selama
menempuh perkuliahan.
7. Rekan – rekan seperjuangan Mahasiswa PJKR Pasundan Cimahi khususnya
Angkatan 2016 yang telah silih bantu – membantu menempuh perkuliahan
bersama penulis.
8. Bapa dan Ibu tercinta yang telah banyak mendoakan dan membantu baik
secara moril maupun materil.
9. Seluruh anggota Keluarga yang selalu mendorong serta mendoakan
kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.
10. Keluraga besar PJKR H 2016 STKIP Pasundan Cimahi yang serta sama –
sama berjuang selama proses perkuliahan hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-Sahabat penulis yang senantiasa mendorong dan memberikan
bantuan selama mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
12. Vachlan Ridha Firlana yang selalu mendorong dan memberikan dukungan
selama mengikuti perkuliahan maupun menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna,
baik penyusunannya maupun penyajiannya disebabkan oleh keterbatasan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Akhir kata semoga tugas
akhir ini dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.

Penulis
DAFTAR ISI

PERNYATAAN.......................................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
D. Batasan Penelitian.....................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian.....................................................................................................6
BAB II KERANGKA TEORITIS........................................................................8
A. Kajian Teori..............................................................................................................8
1. Kajian Tentang Tendangan Dollyo Chagi..............................................................8
2. Kajian Tentang Panjang Tungkai Dan Power Tungkai.........................................14
3. Keterkaitan Panjang Tungkai Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Tendangan
Dollyo Chagi............................................................................................................18
B. Penelitian Relevan...................................................................................................19
C. Kerangka Berpikir...................................................................................................24
D. Hipotesis Statistik....................................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................26
A. Metode dan Desain Penelitian.................................................................................26
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling..................................................................28
C. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................30
D. Pelaksanaan Penelitian............................................................................................30
E. Alat Pengumpulan Data...........................................................................................30
F. Analisis Data............................................................................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................38
A. Deskripsi Data.........................................................................................................38
B. Uji Persyaratan Analisis..........................................................................................38
C. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................................45
D. Limitasi Penelitian...................................................................................................45
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..............................................47
A. Kesimpulan.............................................................................................................47
B. Rekomendasi...........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Tendangan Ap Chagi....................................................................10
Gambar 2.2 Tendangan Dollyo Chagi..............................................................11
Gambar 2.3 Tendangan Deol Chagi.................................................................11
Gambar 2.4 Tendangan Yeop Chagi................................................................12
Gambar 2.5 Tendangan Dwi Chagi..................................................................12
Gambar 2.6 Tendangan Dwi Hurigi.................................................................13
Gambar 2.7 Tendangan Narae Chagi................................................................13
Gambar 2.8 Tendangan Dolke Chagi...............................................................14
Gambar 3.1 Desain Penelitian..........................................................................27
Gambar 3.2 Alur Penelitian..............................................................................28
Gambar 3.3 Vertical Jump................................................................................31
Gambar 3.4 Body Protector Scoring System....................................................32
Gambar 3.5 Tendangan Dollyo Chagi..............................................................32

vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Relevan.............................................................................................19
Tabel 3.1 Kategori Atlet...................................................................................29
Tabel 4.1 Rata-rata............................................................................................39
Tabel 4.2 Simpangan Baku...............................................................................40
Tabel 4.3 Normalitas........................................................................................41
Tabel 4.4 Homogenitas.....................................................................................42
Tabel 4.5 Corelations........................................................................................43
Tabel 4.6 Hipotesis...........................................................................................44

viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A Hasil Test Akhir Untuk Power Tungkai Dan Panjang Tungkai
Terhadap Hasil Tendangan Dollyo Chagi.............................................51
Lampiran B Analisis Data Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Uji Normalitas, Uji
Homogenitas, Uji Hipotesis Statistika..................................................52
Lampiran C Dokumentasi Gerakan Vertical Jump....................................................55
Lampiran D Dokumentasi Ukur Panjang Tungkai.....................................................58
Lampiran E Dokumentasi Hasil Tendangan Dollyo Chagi........................................60
Lampiran F Dokumentasi Surat Observasi................................................................63
Lampiran G Surat Keputusan Skripsi........................................................................64
Lampiran H Kartu Bimbingan...................................................................................65
Lampiran I Curiculum Vitae......................................................................................66

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia olahraga saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat saya ketahui
dari banyaknya masyarakat melakukan kegiatan olahraga, baik anak – anak,
wanita dewasa, pria dewasa maupun orang tua. Dengan tujuan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan sesuai situasi dan kondisi masing – masing individu.
Misalnya untuk pendidikan, untuk menjaga kesehatan, untuk proses
penyembuhan, untuk hiburan, dan maupun mencapai prestasi.

Olahraga merupakan bentuk kegiatan jasmani yang berpengaruh dalam


kehidupan manusia agar terbentuk menjadi manusia yang cakap, trampil serta
memiliki kesegaran jasmani dan mental yang baik. Orang melakukan kegiatan
olahraga bertujuan untuk mencapai prestasi, dalam kegiatanya harus dilakukan
secara terprogram dan sistematis. Hal ini, merupakan suatu program dalam
meningkatkan mutu sumber daya manusia. Usaha untuk meningkatkan prestasi
Solahraga di Indonesia semakin ditinjau karena peran olahraga sangat besar dalam
membangun dan meningkatkan potensi sumber daya manusia. Maka, usaha
tersebut tidak lepas dari adanya pembinaan prestasi olahraga.

Pembinaan dan pembibitan olahraga merupakan permasalahan penting yang


harus mendapat perhatian. Pembinaan dan pengembangan olahraga yang
merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahakan pada
peningkatan jasmani, mental dan rohanai masyarakat, serta ditunjuk untuk
pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportifitas tinggi serta
peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Upaya

1
2

peningkatan prestasi olahraga, perlu terus dilaksanakan pembinaaan olahragawan


melalui pencarian dan pemanduan bakat, pembibitan, pendidikan dan pelatihan
olahraga prestasi yang di dasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secara
lebih efektif dan efesien serta peningkatan kualitas olahraga baik tingkat pusat
mupun daerah.

Cabang olahraga taekwondo dari beberapa tahun kebelakang sampai sekarang


masih cukup popular dikalangan masyarakat Indonesia, terutama dikalangan
pelajar maupun dikalangan mahasiswa. Peningkatan olahraga di Indonesia
ditandai dengan banyaknya kegiatan olahraga yang dilaksanakan, seperti
diadakannya pertandingan baik itu ditingkat kota, daerah, provinsi, nasional
bahkan internasional. Pembinaan dan perkembangan dibidang olahraga harus
dikembangkan dibidang olahraga harus dikembangkan sedini mungkin. Untuk
menciptakan generasi-generasi muda yang mandiri, sportif, dan berprestasi serta
berpotensi untuk mengharumkan nama bangsa. Salah satu cabang olahraga telah
mengharumkan nama bangsa di mata dunia adalah cabang olahraga bela diri yaitu
cabang olahraga beladiri Taekwondo menjadi pemikat untuk anak-anak jaman
sekarang. Didalam olahraga Taekwondo terdapat beberapa Teknik tendangan
yang sering digunakan, salah satunya yaitu tendangan dollyo chagi.

Menurut (Yoyok, 2002) didalam jurnal (Deska dan Bafirman, 2019)


mengatakan bahwa : “Dollyo chagi adalah pada dasarnya tendangan ini
menggunakan bantalan telapak kaki (Ap Chuk) namun sangat sering pula
menggunakan baldeung (punggung kaki), terutama jika digunakan dalam
pertandingan”, sedangkan menurut (Suryana, 2004) didalam jurnal (Amdan dan
Sepdanius, 2019) mengatakan bahwa “Dollyo chagi adalah salah satu tendangan
yang menghasilkan poin tinggi yaitu pada arah sasaran ke atas dibagian kepala”.

Mengacu pada pengertian diatas, tendangan dollyo chagi adalah tendangan


didalam taekwondo yang menggunakan bantalan telapak kaki dan sering juga
3

menggunakan punggung kaki, tendangan dollyo chagi ini adalah salah satu
tendangan yang menghasilkan poin tinggi didalam pertandingan dengan arah
sasaran ke atas dibagian kepala.

(Ahira, 2012) mengemukakan bahwa “Kontribusi berasal dari bahasa Inggris


yaitu contribute, contribution maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan,
melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti dalam hal ini kontribusi dapat berupa
materi atau tindakan. Hal yang bersifat materi misalnya seorang individu
memberikan pinjaman terhadap pihak lain demi kebaikan bersama. Kontribusi
dalam pengertian sebagai tindakan yaitu beruupa perilaku yang dilakukan oleh
individu yang kemudian memberikan dampak baik positif maupun negatif
terhadap pihak lain.”

(Eska Biniasty, 2007) mengemukakan bahwa “Panjang tungkai yaitu tulang-


tulang yang berada mulai dari pinggul sampai mata kaki. Tulang-tulang yang
dimaksudkan yaitu : ilium, femur, tibia, fibula, patella dan calceneus. Panjang
tungkai adalah jarak vertical antara telapak kaki sampai dengan pangkal paha
yang diukur dengan cara berdiri tegak dengan menggunakan Antropometer”.
Sedangkan (Eka, Darmawan, & Ganesha, 2014) mengemukakan bahwa “Tungkai
adalah kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah)”.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Panjang tungkai adalah
tulang-tulang yang berada mulai dari pinggul sampai mata kaki dan juga tungkai
adalah kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah). Selain Panjang tungkai,
power tungkai juga memengaruhi merhadap hasil tendangan dollyo chagi.

(Iwan dan Tarsono, 2010) mengemukakan bahwa : “Power merupakan


perpaduan dua unsur komponen kondisi fisik yaitu kekuatan dan kecepatan.
Kualitas power akan tercermin dari unsur kekuatan dan kecepatan yang dalam
pelaksanaanya dilakukan dengan eksplosif dalam waktu yang sesingkat mungkin.
4

Dalam ilmu ke olahragaan power juga sering disebut dengan daya ledak (explosif
power) atau muscular power. Daya ledak otot tungkai atau yang disebut juga daya
eksplosif otot (muscle explosive) yang maksudnya adalah kemampuan otot atau
sekelompok otot untuk melakukan kerja secara eksplosif pada tungkai”.

Sedangkan (Sulaiman Abdullah, 2010) mengemukakan bahwa : “Power ( Daya


/ tenaga ) Adalah kemampuan mengeluarkan kekuatan / tenaga maksimal dalam
waktu yang tercepat. Seseorang yang mempunyai tenaga yang besar. 1)
Mempunyai kekuatan otot (Muscular Strength yang besar). 2) Mempunyai
kecakapan untuk memadukan kekuatan dan kecepatan. 3) Mempunyai kecepatan
yang tinggi”.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa power merupakan


perpaduan dua unsur komponen fisik yaitu kekuatan dan kecepatan atau
kemampuan mengeluarkan kekuatan/tenaga maksimal dalam waktu tercepat.

Mengacu pada pemaparan diatas, maka peneliti akan melakukan sebuah


penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara panjang tungkai dan
power tungkai secara bersama-sama terhadap kecepatan tendangan dollyo chagi
pada cabang olahraga Taekwondo.

Dalam penelitian yang berjudul “Panjang tungkai dan power tungkai terhadap
kecepatan tendangan dollyo chagi dalam cabang olahraga Taekwondo” ini,
peneliti berusaha agar nantinya dari hasil penelitian ini dapat diketahui seberapa
besar pengaruh panjang dan power tungkai terhadap hasil kecepatan tendangan
dollyo chagi dan apabila tidak dilakukan penelitian ini dikhawatirkan nantinya
akan terjadi sebuah masalah yaitu kurang nya pengetahuan terhadap hasil power
dan kecepatan di dalam melakukan tendangan dollyo chagi.
5

Penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar kontribusi tungkai panjang


terhadap tendangan dollyo chagi dan seberapa besar kontribusi tungkai pendek
terhadap tendangan dollyo chagi, hal ini dimaksudkan agar dalam proses latihan
bisa lebih dioptimalkan lagi untuk sama-sama memaksimalkan atlet yang
memiliki tungkai panjang dan atlet yang memiliki tungkai pendek.

B. Identifikasi Masalah
Jika di lihat dari pembahasan pada latar belakang diatas, maka di dapatkan
identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Didalam olahraga taekwondo, tendangan dollyo chagi adalah salah satu


tendangan yang menghasilkan poin tinggi didalam suatu pertandingan
(Suryana, 2004)

2. Disaat melakukan Teknik tendangan dollyo chagi dipengaruhi oleh Panjang


tungkai.

3. Power tungkai juga berpengaruh terhadap hasil tendangan dollyo chagi.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, pembatasan penelitian, maka dapat
di rumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara panjang tungkai terhadap hasil tendangan


dollyo chagi ?

2. Apakah terdapat hubungan antara power tungkai terhadap hasil tendangan


dollyo chagi ?
6

3. Apakah terdapat hubungan antara panjang tungkai dan power tungkai secara
bersama – sama terhadap hasil tendangan dollyo chagi ?

D. Batasan Penelitian
Tujuan dari pembatasan masalah ialah untuk mencegah agar penelitian ini
tidak terlalu luas dan dapat terfokus, maka perlu dibatasi hal – hal berikut:

1. Aspek yang diteliti dan merupakan variabel penelitian adalah :

a. Panjang tungkai dan power tungkai (variabel bebas)

b. Hasil tendangan dollyo chagi (variabel terikat)

2. Metode yang di gunakan adalah metode korelasi

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi yang di gunakan dalam penilitian ini adalah anggota unit taekwondo
Jaya Mekar kecamatan padalarang.

b. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah anggota unit taekwondo
Jaya Mekar di ambil dari kelompok umur 12-14 tahun. Penelitian sampel
menggunakan teknik purposive sampling.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di unit taekwondo Jaya Mekar.

5. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa test
dengan alat test vertical jump dan Protector Scoring System (PSS).

6. Penjelasan Istilah

a. Tendangan dollyo chagi adalah tendangan di dalam taekwondo yang


menggunakan bantalan telapak kaki dan sering juga menggunakan punggung
7

kaki, tendangan dollyo chagi ini adalah salah satu tendangan yang
menghasilkan point tinggi di dalam pertandingan dengan arah sasaran ke atas
di bagian kepala.

b. Panjang tungkai adalah tulang – tulang yang berada mulai dari pinggul sampai
mata kaki dan juga tungkai adalah kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke
bawah).

c. Power merupakan perpaduan dua unsur omponen fisik yaitu kekuatan dan
kecepatan atau kemampuan menegluaran kekuatan/tenaga maksimal dalam
waktu cepat.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan, ruang lingkup dan permasalahan yang di teliti, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan Panjang tungkai terhadap hasil tendangan dollyo


chagi.

2. Untuk mengetahui hubungan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo


chagi.

3. Untuk mengetahui hubungan Panjang tungkai dan power tungkai secara


bersama – sama terhadap hasil tendangan dollyo chagi

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis
8

a. Dapat menunjukan bukti – bukti secara ilmiah mengenai kontribusi panjang


tungkai dan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi, sehingga
dapat dijadikan acuan untuk program latihan taekwondo dalam pencapaian
prestasi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan


kepada para pelatih guna mengetahui kontribusi panjang tungkai dan power
tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.

2. Secara Praktis

a. Bagi Atlet

Dapat mengetahui hubungan antara panjang tungkai dan power tungkai


terhadap tendangan dollyo chagi sehingga ketika bertanding dapat
memaksimalkan tendangan dollyo chagi melalui panjang tungkai dan power
tungkai.

b. Bagi Pelatih

Hasil penelitian dapat di gunakan untuk mengetahui sejauh mana panjang


tungkai dan power tungkai dengan hasil tendangan dollyo chagi.

c. Bagi Club

Bagi club, dapat di jadikan sebagai acuan dalam mencermati pentingnya


mencermati unsur tendangan dollyo chagi terutama pada kecepatan hasil
tendangan dollyo chagi.
9

d. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan acuan untuk meneliti lebih lanjut
dengan jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak lagi mengenai panjang
tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.
BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori
1. Kajian Tentang Tendangan Dollyo Chagi

a. Hakekat Taewondo

Didalam jurnal (Budiman dan Irawadi, 2017) mengemukakan bahwa :


“Taekwondo adalah olahraga beladiri asal Korea yang juga popular di Indonesia,
olahraga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga
kata dasar, yaitu “Tae berarti kaki untuk menghancurkan dengan teknik
tendangan, Kwon berarti tangan untuk menghantam dan mempertahankan diri
dengan Teknik tangan, serta Do yang berarti seni atau cara mendisiplinkan diri
atau seni beladiri yang menggunakan Teknik kaki dan tangan kosong”.

Selain itu (Fuadi & Meliala, 2016) mengatakan bahwa “Taekwondo adalah
seni beladiri dengan menggunakan kaki dan tangan, akan tetapi dalam berlatih
taekwondo lebih banyak berlatih tendangan karena hampir 90 persen di
pertandingan taekwondo point di dapat dari tendangan”.

Dari kedua pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa olahraga taekwondo


adalah beladiri asal korea yang popular di Indonesia. Taekwondo memiliki arti
Tae berarti kaki untuk menghancurkan dengan teknik tendangan, Kwon berarti
tangan untuk menghantam dan mempertahankan diri dengan Teknik tangan, serta
Do yang berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang
menggunakan Teknik kaki dan tangan kosong.

8
9

(Pratiwi, 2008) mengatakan bahwa : “Taekwondo adalah olahraga bela diri


modern yang berakar pada, bela diri tradisional korea. Taekwondo mempunyai
banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian
dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin
mental. Dengan demikian, taekwondo mengandung aspek akan membentukan
sikap mental yang kuat dan etika, yang baik bagi orang yang secara bersungguh –
sungguh mempelajarinya dengan benar. Taekwondo mengandung aspek filosofi
yang mendalam, sehingga dengan mempelajari taekwondo pikiran, jiwa dan raga
kita secara menyeluruh akan di tumbuhkan dan di kembangkan”.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tujuan olahraga taekwondo


adalah untuk melatih aspek fisik dan juga aspek disiplin mental. Taekwondo
menganduk aspek filosofi yang mendalam, sehingga dengan mempelajari tae
kwon do pikiran, jiwa, raga kita secara menyeluruh akan di tumbuhkan dan di
kembangkan.

b. Hakekat Tendangan Dollyo Chagi

(Budiman dan Irawadi, 2017) didalam jurnalnya yang berjudul “Latihan


Hurdle Jump Berpengaruh Terhadap Tendangan Dollyo Chagi” mengemukakan
bahwa : “Tendangan dollyo chagi tendangan yang sering digunakan oleh atlet tae
kwon do dalam bertanding karena menurut mereka tendangan dollyo chagi lebih
mudah mengenai sasaran, dimana arah tendangannya kedepan dan perkenaannya
pada punggung kaki arah sensor kaki dan badan”.

Sedangkan menurut (Dian, 2015) didalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh


Latihan Beban Menggunakan Pemberat Kaki terhadap Kemampuan Tendangan
Dollyo Chagi Atlet Putra Taekwondo Kabupaten Dharmasraya” mengemukakan
10

bahwa : “Tendangan dollyo chagi merupakan salah satu tendangan dasar dalam
beladiri taekwondo. Tendangan ini merupakan tendangan yang paling sering
digunakan oleh atlet taekwondo dalam menyerang (attack) maupun membalas
serangan (counter) dalam pertandingan kyourugi dalam melakukan Teknik
tendangan dollyo chagi dibutuhkan tingkat fleksibilitas yang cukup tinggi”.

Jadi, Teknik tendangan dollyo chagi merupakan salah satu Teknik tendangan
yang paling sering digunakan didalam pertandingan taekwondo karena tendangan
ini lebih mudah mengenai sasaran dengan arah tendangan kedepan dan
perkenaannya pada area punggung kaki selain itu tendangan ini sering juga
digunakan ketika seorang atlet akan melakukan counter attack terhadap lawannya,
didalam melakukan tendangan dollyo chagi ini dibutuhkan tingkat fleksibilitas
yang tinggi.

Fungsi dari tendangan dollyo chagi adalah untuk mendapatkan dan lebih
efektif pada saat bertanding. Hal ini sejalan dengan pendapat (Zaki, 2018) didalam
jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Latihan Dollyo Chagi menggunakan Gawang
Modifikasi dan Pyongyo terhadap Keterampilan Tendangan Dollyo Chagi pada
Peserta Ekstrakulikuler Taekwondo SMA Kolese De Britto Yogyakarta” yang
mengatakan bahwa “Dollyo chagi merupakan Teknik dasar tendangan yang
diperkenalkan pada pemula dalam beladiri ini dan sering digunakan oleh atlet
karena lebih mudah untuk mendapatkan poin dan lebih efektif pada saat
bertanding”.

Di dalam olahraga taekwondo, terdapat beberapa jenis tendangan yang sering


digunakan, antaranya :
11

Gambar 2.1

Tendangan Ap Chagi

Tendangan ke arah depan, dengan menggunakan ujung depan Telapak kaki.


Sasaran jenis tendangan ini adalah bagian kepala.
12

Gambar 2.2

Tendangan Dollyo Chagi

Tendangan ke arah samping, yaitu dengan memutar telapak kaki 45 derajat


sehingga pinggang ikut memutar, lalu menendang ke arah perut ataupun kepala.
13

Gambar 2.3

Tendangan Deol Chagi

Tendangan mencangkul ke arah depan menggunakan tumit dengan


mengangkat kaki setinggi tingginya dan menghempaskannya seolah – olah seperti
gerakan mencangkul. Sasaran jenis tendangan ini adalah bagian kepala.
14

Gambar 2.4

Tendangan Yeop Chagi

Tendangan menyamping dengan tujuan mendorong tubuh lawan menggunakan


pisau kaki. Sasaran tendangan ini adalah bagian perut hingga kepala.
15

Gambar 2.5

Tendangan Dwi Chagi

Tendangan ke arah belakang, dengan memutar badan 90 derajat kearah


belakang, lalu mengangkat lutut kemudian menyentakkan kaki ke arah lawan.
Sasaran ke arah perut ataupun ke arah kepala.
16

Gambar 2.6

Tendangan Dwi Hurigi

Tendangan memutar ke arah belakang, dengan melompat memutar dan gerakan


kaki seperti mengait. Arah serangan ke arah kepala ataupun leher.
17

Gambar 2.7

Tendangan Narae Chagi

Tendangan ganda ke arah samping, dilakukan secara beriringan. Sasaran


tendangan adalah perut dan kepala lawan.

Gambar 2.8

Tendangan Dolke Chagi


18

Tendangan yang dilakukan dengan cara memutar badan kearah belakang 360
derajat. Dolke chagi juga sering di sebut tendangan tornado.

2. Kajian Tentang Panjang Tungkai Dan Power Tungkai

a. Hakekat Panjang Tungkai

Panjang tungkai sebagai salah satu anggota gerak bawah memiliki peran
penting dalam unjuk kerja olahraga. Sebagai anggota gerak bawah, panjang
tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta
penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari, melompat maupun menendang.
Panjang tungkai adalah jarak vertikal antara telapak kaki sampai dengan pangkal
paha yang diukur dengan cara berdiri tegak. Panjang tungkai sebagai bagian dari
postur tubuh memiliki hubungan yang sangat erat. Hai ini bersependapat dengan
(Waluyo, 2012) mengatakan bahwa “Panjang tungkai adalah jarak vertical telapak
kaki sampai dengan pangkal paha yang di ukur dengan cara berdiri tegak. Panjang
tungkai sebagai bagian dari komposisi tubuh memiliki hubungan yang sangat erat
dengan kelincahan”. Sedangkan menurut (Jibriel, 2013) “Panjang tungkai
melibatkan tulang – tulang dan otot – otot pembentuk tungkai baik tungkai bawah
dan tungkai atas. Tulang – tulang pembentuk tungkai meliputi tulang – tulang
kaki, tulang tibia dan fibula, serta tulang femur. (Lestari, 2013) mengatakan
bahwa : “Panjang tungkai adalah ukuran panjang tungkai atas dan tungkai bawah
seseorang. Panjang tungkai bawah merupakan jarak antara titik tibia sampai
dengan titik terendah dari malleolus literal atau alas kaki”.

(Pradana Aji, 2013) mengatakan bahwa : “Tungkai pada tiap individu


mempunyai ukuran yang berbeda – beda sehingga berpengaruh terhadap
perbedaan kecepatan lari tiap individu. Semakin panjang tungkai seseorang
memungkinkan seseorang dapat melangkah secara lebih panjang dan lebih efisien
dalam menempuh jarak yang diperlombakan”. Menurut antara (et al, 2013)
mengemukakan bahwa : “Pada dasarnya seseorang yang mempunyai tungkai
19

yang panjang dapat mencapai jarak lompatan yang lebih jauh dibandingkan
dengan orang yang mempunyai tungkai yang pendek, hal ini dikarenakan tungkai
yang panjang dapat melakukan ayunan kaki yang lebih baik pada saat melakukan
gerakan jangkauan kaki lebih jauh pada saat mendarat.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat di simpulkan bahwa panjang tungkai


merupakan bagian di dalam tubuh manusia yang di hitung dari jarak vertical
telapak kaki sampai dengan pangkal paha yang di ukur dengan cara berdiri tegak.
Panjang tungkai sebagai bagian dari komposisi tubuh memiliki hubungan sangat
erat dengan kelincahan. Selain itu, panjang tungkai melibatkan tulang – tulang dan
otot – otot pembentuk tungkai baik tungkai bawah dan tungkai atas, tulang –
tulang pembentuk tungkai meliputi tulang – tulang kaki, tulang tibia dan fibula,
serta femur. Semakin panjang tungkai seseorang memungkinkan seseorang dapat
melangkah secara lebih panjang, dikarenakan tungkai yang panjang dapat
melakukan ayunan kaki yang lebih baik pada saat melakukan gerakan jangkauan
kaki lebih jauh mendarat.

(Tapia J, 2013) mengemukakan bahwa : “Panjang tungkai sebagai salah satu


anggota gerak bawah memiliki peran penting dalam unjuk kerja olahraga. Sebagai
anggota gerak bawah, panjang tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota
tubuh bagian atas, serta penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari, melompat
maupun menendang”.

Dari pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa fungsi dari panjang tungkai
adalah sebagai salah satu anggota gerak bawah yang memiliki peran penting
ketika berolahraga. Selain itu juga berfungsi sebagai penopang gerak anggota
tubuh bagian atas serta penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari, melompat
dan menendang.
20

b. Hakekat Power

Didalam jurnal (Solissa, 2014) mengemukakan bahwa “daya ledak sebagai


hasil kali dari kekuatan maksimum dan kecepatan maksimum”. Sedangkan
menurut (Ginnis, 2005) didalam jurnal (Solissa, 2014) “daya ledak adalah produk
dari hasil kekuatan yang diterapkan oleh suatu otot yang cepat dengan kontraksi
yang kuat menjadi lebih bertenaga (powerfull) dibandingkan dengan kekuatan otot
yang penerapannya secara pelan”.

(Henjilito & Raffly, 2016) mengemukakan bahwa : “Daya ledak otot tungkai
merupakan kemampuan otot tungkai dalam melakukan gerakan – gerakan yang
terkoordinir untuk melakukan berbagai kegiatan terutama yang menggunakan
tungkai. Demikian untuk mendapatkan lari yang baik diperlukan faktor
penunjang, salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai
merupakan hasil dari kombinasi kekuatan dan kecepatan untuk melakukan kerja
maksimum dengan waktu yang sangat cepat. Kekuatan disini diartikan sebagai
kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban, baik beban dalam
arti tubuh sendiri maupun beban dalam arti benda atau lambatnya otot
berkontraksi mengatasi beban. Kombinasi keduanya itulah yang mengahsilkan
kecepatan gerakan secara eksplosive. Dapat diartikan bahwa kekuatan otot dan
kecepatan gerak merupakan ciri utama dari kemampuan eksplosive”.

Menurut (Suharja, 2013) mengatakan bahwa : “Daya ledak atau power adalah
penampilan unjuk kerja per unit waktu serta power sebagai hasil kali dari
kekuatan maksimun dan kecepatan maksimum”. Sementara menurut (Herre,
2013) “Daya ledak (power) adalah hasil kali dari kekuatan dan kecepatan. Daya
ledak digunakan dalam berbagai cabang-cabang olahraga seperti : sepak bola, bola
volly, bola basket dan cabang olahraga lainya”. Ada juga menurut (Petunjuk
Praktikum Filosofi Manusia, 2011) mengemukakan bahwa : “Daya ledak
merupakan kemampuan mengatasi tahanan dengan kecepatan tinggi. Istilah power
21

merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan serta merupakan dasar


dalam setiap melakukan bentuk aktivitas”. Seperti yang diungkapkan oleh
(Sukadianto, 2010) “Bahwa kekuatan kecepatan sama dengan power, power
adalah hasil kali kekuatan dan kecepatan. Pendapat lain menyatakan bahwa
kekuatan kecepatan (power) sama dengan kekuatan eksplosif atau kekuatan
elastis. Kekuatan ekplosive adalah kecepatan kontraksi otot saat mengatasi beban
secara ekplosive”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa power (daya ledak)
adalah produk dari hasil kekuatan dikali kecepatan dengan adanya kontraksi otot
yang cepat dan kuat yang menjadikan lebih bertenaga (powerfull). Daya ledak
atau power merupakan hasil dari kombinasi kekuatan dan kecepatan hasil kali
kekuatan maksimum. Daya ledak digunakan dalam berbagai cabang olahraga
seperti : sepak bola, bola volly, bola basket, dan cabang olahraga lainya. Daya
ledak atau power merupakan dasar dalam setiap melakukan bentuk aktivitas.

(Yoda, 2006) didalam jurnal (Budiarsa, 2014) mengemukakan bahwa :


“Kekuatan merupakan komponen yang paling penting guna meningkatkan kondisi
fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena : 1) kekuatan merupakan daya
penggerak setiap aktivitas fisik, 2) kekuatan memegang peranan penting dalam
melindungi atlet dari kemungkinan cedera, 3) dengan kekuatan pula dapat
membantu lebih kuat stabilitas sendi-sendi”.

Dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa fungsi kekuatan ada 3 yaitu :

1. Kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik

2. Kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet dari


kemungkinan cedera.
22

3. Dengan kekuatan dapat membantu lebih kuat stabilitas sendi-sendi

3. Keterkaitan Panjang Tungkai Dan Power Tungkai Terhadap Hasil


Tendangan Dollyo Chagi

Menendang dalam Taekwondo harus memiliki kecepatan yang bagus karena


dengan tendangan yang semakin cepat merupakan faktor yang sangat menentukan
point/nilai. Termasuk dollyo chagi, tendangan ini mengandalkan sentakan lutut
kearah depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (ap chuk).
Kecepatan tendangan ini akan dibantu dengan esplosif (meledak dalam suatu
gerakan) otot tungkai.

Untuk memperoleh kecepatan tendangan dollyo chagi dibutuhkan suatu latihan


yang tepat. Maka dari itu pelatih harus cermat dan tepat dalam menerapkan
program latihan. Adapun menurut pendapat yang lain membuktian hasil penelitian
tentang keterkaitan antara panjang tungkai dan power tungkai terhadap hasil
tendangan dollyo chagi, hasil analisis menunjukan bahwa daya ledak otot tungkai,
kelentukan hubungan yang signifikan serta memberikan kontribusi yang berarti
terhadap kemampuan tendangan dollyo chagi atlet. Hal ini berkaitan dengan jurnal
(Rizki, 2019) jelasnya akan disajikan sebagai berikut :

a. Terdapat hubungan signifikan daya ledak otot tungkai (X1) dengan


kemampuan tendangan dollyo chagi atlet putra taekwondo pelatihan daerah
Sumatera Barat (Y)
23

Hasil analisis menunjukan bahwa daya ledak otot tungkai (X1), memiliki
hubungan yang signifikan serta memberikan kontribusi yang berarti terhadap
kemampuan tendangan dollyo chagi atlet. Pada perhitungan analisis korelasi
data penelitian dapat dibaca bahwa hubungan (korelasi) daya ledak otot
tungkaindengan kemampuan tendangan dollyo chagi bermulai 0,513 > Rtabel
0,497, berarti hubungan daya ledak otot tungkai kuat dan searah dengan
Thitung 2236 > Ttabel 1761 dengan demikian hipotesis kerja yang diajukan
(Ha) dapat diterima. Selanjutnya diperoleh nilai determenasi hasil analisis
data (r 2 ¿ sebesar 0,263. Artinya bahwa daya ledak otot tungkai sebagai
independen variabel hanya dapat berkontribusi sebesar 26,3% terhadap
dependent variabel yaitu kemampuan tendangan dollyo chagi. Sedangkan
sisanya diterapkan oleh variabel lain. hasil analisis data dilihat pada lampiran.

b. Terdapat hubungan signifikan daya ledak otot tungkai (X1) dan kelentukan
(X2) secara bersama dalam kemampuan tendangan dollyo chagi atlet putra
taekwondo pelatihan daerah Sumatera Barat (Y).

Hasil analisis secara bersama-sama (X1, 2) menunjukan bahwa, daya ledak


atau tungkai secara bersama-sama dengan kelentukan memiliki hubungan yang
signifikan serta memberikan kontribusi yang berarti terhadap kemampuan
tendangan dollyo chagi atlet. Pada perhitungan analasis korelasi ganda data
penelitian dapat dibaca bahwa hubungan (korelasi) daya ledak otot tungkai,
kelentukan dengan kemampuan tendangan dollyo chagi atlet bernilai 0,631 >
Rtabel 0,497, berarti secara bersama hubungan daya ledak otot tungkai,
kelentukan dengan kemampuan dollyo chagi atlet kuat dan searah dengan
Fhitung 4328 > Ftabel 381. Dengan demikian hipotesis kerja yang diajukan
(Ha) dapat diterima. Selanjutnya secara bersama diperoleh nilai determinasi
hasil analisis (r 2 ¿ sebesar 0,398. Artinya bahwa daya ledak otot tungkai secara
bersama kelentukan sebagai independent variabel hanya dapat berkontribusi
24

sebesar 39,8% dari dependent variabel yaitu kemampuan tendangan dollyo


chagi atlet.

B. Penelitian Relevan
Untuk membantu penelitian ini, peneliti menacari bahan – bahan penelitian
yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti, penelitian tersebut seperti yang
di bawah ini :

Tabel 2.1

NO Judul Penelitian Tahun Nama Hasil Penelitian


Peneliti
1 Tinjauan Ketepatan 2019 Amdan Berdasarkan hasil analisis data
Tendangan Dollyo Endang dan pembahasan dapat diambil
Chagi Atlet Sepdanius kesimpulan bahwa : “Rata-rata
Taekwondo di tendangan dollyo chagi yang
SMPN 2 Nan dimiliki oleh atlet taekwondo
Sabaris di SMPN 2 Nan Sabaris
dikategorikan “cukup” dengan
rata-rata 55, 92 (38%) untuk
atlet putra dan 51,82 (54%)
untuk atlet putri.
2 Pengembangan 2012 Sri Berdasarkan hasil perhitungan
Jump Power Meter Haryono statistic, maka simpulan
sebagai Alat dan Feddi penelitian adalah : 1. Jump
Pengukur Power Setio power meter dibandingkan
Tungkai Pribadi dengan papan vertical jump
memiliki nilai validitas sebesar
0,73, artinya JPM memiliki
tingkat validitas yang tinggi ;
2. Jump power meter
dibandingkan dengan Jump
DF memiliki nilai reliabilitas
25

sebesar 0,71, artinya JPM


memiliki tingkat reliabilitas
yang tinggi ; 3. Jump power
meter memiliki nilai
reliabilitas sebesar 0,9186,
artinya JPM memiliki tingkat
reliabilitas yang sangat tinggi.
3 Pengaruh Metode 2013 Anung Hasil penelitian adalah : 1.
Latihan dan Progo Hurdle drills dan agility ring
Koordinasi terhadap Ismoko drills. 2. Tidak terdapat
Power Tungkai dan perbedaan pengaruh antara
Atlet Bola Voli Pamuji metode latihan terhadap power
Junior Putri Sukoco tungkai. 3. Terdapat perbedaan
peningkatan power tungkai
antara yang memiliki
koordinasi tinggi dan
koordinasi rendah. 4. Tidak
terdapat interaksi antara
metode latihan dan koordinasi
terhadap peningkatan power
tungkai.
4 Pengaruh Latihan 2017 Mursalin Berdasarkan hasil penelitian
Legs Ekstension Lasawali yang dilakukan dapat diambil
Berbeban dan Squat Mursidin beberapa kesimpulan, yaitu :
Jump terhadap 1. Terdapat pengaruh latihan
Kecepatan leg ekstension berbeban
melakukan terhadap kecepatan tendangan
Tendangan Dollyo dollyo chagi pada peserta
Chagi pada Cabang olahraga taekwondo di klub
Olahraga langara dengan taraf signifikan
Taekwondo di Klub 0,000 dan nilai T hitung
26

Langara sebesar -11,285 yang


menunjukan bahwa nilai
posttest lebih baik dari nilai
pretest
2. Terdapat pengaruh latihan
squat jump terhadap kecepatan
melakukan tendangan dollyo
chagi pada peserta cabang
olahraga taekwondo di klub
langara dengan taraf signifikan
0,000 dan nilai T hitung
sebesar -7,532 yang
menunjukan bahwa nilai
posttest lebih baik dari nilai
pretest
3. Persentasi peningkatan pada
latihan leg ekstension
berbeban sebesar 13,23 %,
sedangkan pada latihan squat
jump 11,10 %. Berdasarkan
hitungan statistic latihan leg
ekstension berbeban lebih baik
dalam meningkatkan
kecepatan melakukan
tendangan dollyo chagi
dibandingkan dengan latihan
squat jump terhadap kecepatan
melakukan tendangan dollyo
chagi pada peserta cabang
olahraga taekwondo di klub
langara.
27

5 Kontribusi Panjang 2013 Satrio Berdasarkan hasil penelitian


Tungkai, Kekuatan Sakti dapat disimpulkan : 1. Ada
Otot Tungkai dan Rumpoko hubungan yang signifikan
Volume Oksigen antara Panjang tungkai dengan
Maksimal terhadap prestasi olahraga selam,
Pencapaian Prestasi rhitung = 0,841 > rtabel 5% =
Olahraga Selam 0,497 dan memberikan
pada Atlet Selam kontribusi sebesar 18,12 %,. 2.
Putra Persatuan Ada hubungan yang signifikan
Olahraga Selam antar kekuatan otot tungkai
Seluruh Indonesia di dengan prestasi olahraga
Provinsi Jawa selam, rhitung = 0,851 > rtabel
Tengah 5% = 0,497 dan memberikan
kontribusi sebesar 7,67 %. 3.
Ada hubungan yang signifikan
antara volume oksigen
maksimal dengan prestasi
olahraga selam, rhitung =
0,928 > rtabel 5% = 0,497 dan
memberikan kontribusi
sebesar 24,45 %. 4. Ada
hubungan yang signifikan
antara Panjang tungkai dan
kekuatan otot tungkai dengan
prestasi olahraga selam,
rhitung = 0,878 > rtabel 5% =
0,497 dan memberikan
kontribusi sebesar 41,24 %. 5.
Ada hubungan yang signifikan
antara Panjang tungkai dan
volume oksigen maksimal
28

dengan prestasi olahraga


selam, rhitung = 0,863 > rtabel
5% = 0,497 dan memberikan
kontribusi sebesar 7,96 %. 6.
Ada hubungan yang signifikan
antara kekuatan otot tungkai
dan volume oksigen maksimal
dengan prestasi olahrag selam,
rhitung = 0,929 > rtabel 5% =
0,497 dan memberikan
kontribusi sebesar 5,42 %. 7.
Ada hubungan yang signifikan
antara Panjang tungkai,
kekuatan otot tungkai, volume
oksigen maksimal dengan
prestasi olaharaga selam dan
memberikan kontribusi
sebesar 50,25 %.

Dari kelima penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa didalam melakukan


tendangan dollyo chagi dibutuhkan power tungkai yang kuat agar bisa
mendapatkan hasil yang maksimal, power dan Panjang tungkai sangat
memengaruhi hasil tendangan dollyo chagi. Dari kelima penelitian diatas, yang
menjadi pembeda salah satunya yaitu penelitian ini meneliti tentang pengaruh
power dan Panjang tungkai terhadap hasil kecepatan tendangan dollyo chagi
sedangkan yang menjadi persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang
tendangan dollyo chagi.
29

C. Kerangka Berpikir

Didalam melakukan Teknik tendangan dollyo chagi dibutuhkan power tungkai


yang tinggi, hal ini ini sejalan dengan hasil penelitian (Fuadi, 2017) yang
menunjukan bahwa :

1. Ada hubungan yang signifikan antara Panjang tungkai dengan hasil tendangan
dollyo chagi pada atlet putra sabuk kuning taekwondo THJC Bandar Lampung
dengan nilai rx1.y = 0,714 > r (0,05) (30) = 0,361. 2. Ada hubungan yang
signifikan antara power tungkai dengan hasil tendangan dollyo chagi pada atlet
putra sabuk kuning taekwondo THJC Bandar Lampung, dengan nilai rx2.y =
0,764 > r (0,05) (30) = 0,361. 3. Ada hubungan yang signifikan antara Panjang
tungkai dan power tungkai dengan hasil tendangan dollyo chagi pada atlet
putra sabuk kuning taekwondo THJC Bandar Lampung, dengan harga Fhitung
= 27,040 > F (2;27;0,05) yaitu 3,35, dan Ry (X1.X2) = 0,817 > R (0,05) (30) =
0,361.

Jadi, dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa panjang dan power
tungkai berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan tendangan dollyo chagi
didalam olahraga taekwondo.

D. Hipotesis Statistik

H₁ : terdapat hubungan panjang tungkai terhadap kecepatan tendangan dollyo


chagi.

H₀ : tidak terdapat hubungan antara panjang tungkai terhadap hasil tendangan


dollyo chagi.

H₂ : terdapat hubungan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.


30

H₀ : tidak terdapat hubungan antara power tungkai terhadap hasil tendangan


dollyo chagi.

H₃ : terbatas hubungan panjang tungkai dan power tungkai secara bersama – sama
terhadap hasil tendangan dollyo chagi.

H₀ : tidak terdapat hubungan antara panjang tungkai dan power tungkai secara
bersama – sama terhadap hasil tendangan dollyo chagi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang di gunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.


Metode deskriptif adalah penelitian yang di lakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiono, 2003).
Sedangkan menurut (Firman, 2005) “Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang
memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran – ukuran
statistik, seperti frekuensi, persentase, rata – rata, variabilitas (rentang dan
simpanan baku), serta citra visual dari data, seperti grafik”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian


deskriptif sangat cocok dengan tujuan yang ingin di capai, yaitu memperoleh
gambaran secara mendalam mengenai hubungan antara panjang dan power
tungkai dengan hasil kecepatan tendangan dollyo chagi.

Desain penelitian yang di gunakan di dalam penelitian ini adalah desain


korelasional. Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa
ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen,2008).

Sedangkan menurut (Sukardi, 2004) mengemukakan bahwa : “Penelitian


korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak
menggunakan nya. Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.

26
27

1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.

2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)


nyata.

3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.

(X1)
rx1y

rx2y (Y)
(X2)

rx1x2y

Gambar 3.1

Desain Penelitian
Keterangan:

X1 : Variabel Panjang Tungkai

X2 : Variabel Power Tungkai

Y : Variabel Hasil Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi

rx1y : Hubungan antara variabel panjang tungkai Dengan Hasil Kecepatan


tendangan dollyo chagi
28

rx2y : Hubungan antara Power tungkai Dengan Hasil Kecepatan tendangan


dollyo chagi

rx1x2y : Hubungan antar panjang tungkai dan power tungkai Dengan Hasil
kecepatan tendangan dollyo chagi

Adapun alur dalam penelitian ini sebagaimana terdapat pada Gambar 3.2
dibawah ini :

Teori Masalah Empiris

Penelusuran beragam data empirik


dan teoritik sebagai landasan berpikir

Perumusan Hipotesis

Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen,


dan pengumpulan data

Tes panjang tungkai Tes power tungkai

Menganalisis dan Menginterpretasi


Data

Penarikan kesimpulan dan


rekomendasi berdasarkan hasil
penelitian
29

Gambar 3.2

Alur Penelitian

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Dalam setiap penelitian seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan


subjek atau populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan
penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai – nilai, dokumen
dan peristiwa yang dijadikan obyek dalam penelitian.

Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, di tetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2008). Populasi yang
terlibat di dalam penelitian ini adalah taekwondo jayamekar yang berjumlah 50
orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Atlet
No Kategori Jumlah Atlet
1. Pra cadet A 13
2 Pra cadet B 15
3. Pra cadet C 6
30

4. Cadet 7
5. Junior 5
6. Senior 4
Jumlah Populasi 50

2. Teknik Sampling

Sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2003). Teknik


sampling yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling (pengambilan sampel sesuai dengan tujuan penelitian yang akan
dilakukan). Metode pengambilan sampel purposive sampling merupakan teknik
penentuan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu (Sutrisni, 2014). Kriteria
yang di gunakan penelitian ini adalah anggota taekwondo sesuai usia yang ada.

3. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008). 30 orang (ali maksum). Hal yang perlu
diperhatikan selanjutnya adalah bahwa sampel yang diambil hendaknya mewakili
populasinya. Persoalan yang akan segera muncul ke benak kita adalah bagaimana
dan berapa banyak sampel itu harus di ambil sehingga dapat mewakili
populasinya. Walaupun masalah ini tidak terlalu rumit, namun perlu tempat yang
agak banyak untuk mendiskusikan nya secara memadai.

Sedangkan sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan metode total


sampling artinya sampel yang di ambil dari jumlah keseluruh an populasinya yaitu
seluruh anggota club Taekwondo Jaya Mekar Padalarang yang berjumlah 50 atlet.
31

Alasan penulis menggunakan teknik total sampling karena penulis hanya


diberikan untuk meneliti pada club tersebut sehingga jumlah populasinya secara
keseluruhan di jadikan sampel penelitian.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi Club Jaya Mekar Padalarang
dan di mulai pada tanggal 09 - 30 September 2020, penulis mengambil lokasi ini
dengan pertimbangan kedekatan lokasi, sehingga memudahkan dalam mencari
data, peluang waktu luas dan subjek peneliti yang sangat dibutuhkan oleh penulis.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis banyak mengumpulkan data dan
keterangan yang dibutuhan baik dari literatur maupun data lainnya, penulis
melakukan penelitian atau riset baik secara langsung maupun tidak langsung.

D. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan latihan, untuk setiap latihan di gunakan sistematika sebagai


berikut :

Pelaksanaan penelitian

Jadwal latihan : Selasa, Jumat dan Minggu

Waktu latihan : Pukul 15:30 – 17:30 WIB

Tempat latihan : Club Jaya Mekar Padalarang


32

E. Alat Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes
dengan alat tes : meteran, vertical jump, dan body Protector Scoring System
(PSS).

a.Vertical jump

Tujuan : test ini bertujuan untuk mengetahui power tungkai seseorang


33

Gambar 3.3

Vertical Jump

Cara melakukan nya :

1. Berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar bahu

2. Letakan tangan anda sedikit di depan tubuh

3. Jongkok turun sekitar 45 derajat kemudian melompat stinggi mungkin

4. Mendarat dengan posisi telapak kaki sedikit menekuk

5. Pastikan seluruh telapak kaki anda menyentuh tanah

6. Ulangi gerakan ini sebanyak 2 set dengan 8 repetisi


34

b. Protector Scoring System (PSS)

Gambar 3.4
Body Protector scoring system

Gambar 3.5
Tendangan Dollyo Chagi
Cara Melakukan :

1. Atlet berpasangan 2 orang saling berhadapan.

2. Lalu orang pertama melakukan tendangan dollyo chagi ke body pss (Protector
Scoring System) dan tendangan pun harus pas dengan sensor.
35

3. Ketika tendangan pas dengan sensor point pun akan muncul seketika.

4. Ketika tendangan sangat akurat dengan sensor, point pun akan muncul
langsung pada layar monitor.

5. Ketika melakukan tendangan dollyo chagi tidak pas dengan sensor, point pun
tidak akan keluar pada layar monitor

F. Analisis Data
1. Deskripsi Data

a. Nilai Rata – Rata

Didalam mencari nilai rata – rata, dapat menggunakan sebuah rumus. Adapun
rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut :

∑ Xi
X́ =
n

X́ = Nilai rata-rata yang dicari

∑ Xi = Jumlah skor

n = Jumlah Sampel

b. Simpangan Baku
36

Didalam mencari nilai simpangan baku, dapat menggunakan sebuah rumus.


Adapun rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut :

Sd=√ ∑ ¿ ¿ ¿

Dimana :

Sd = Simpangan Baku yang dicari

∑ = Jumlah dari

Xi = Nilai Kuantitatif sampel

X́ = Nilai rata-rata X

n = Jumlah sampel
37

c. Uji Normalitas

a. Pengamatan X₁, X₂, …, Xₙ dijadikan bilangan baku, Z₁, Z₂, …, Zₙ dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :

Xi− X́
Zi
S

Dimana :

Zi = Nilai pengamatan yang dicari

Xi = Nilai kuantitatif sampel

X́ = Rata-rata hitung

S = Standar deviasi

b. Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
lalu hitung peluang F (Zi) dengan ketentuan :

- bila nilai Zi negatif maka 0,5-Z tabel

- bila nilai Zi positif maka 0,5 + Z tabel


38

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z₁, Z₂, …, Zₙ yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proposi ini dinyatakan dengan S (Zi), maka :

Banyaknya Z 1 , Z 2 , … … , Z n yang Zi
S( Zi)
n

d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga yang terbesar diantara harga – harga mutlak selisih tersebut.
Sebutkan harga terbesar itu Lo.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan nilai Lo dengan
nilai kritis L yang diambil dari daftar XVI (II) untuk taraf nyata 0.05. kriterianya
adalah : - Terima hipotesis jikan Lo < Lá = normal – Tolak hipotesis jika Lo > Lá
= Tidak normal

d. Uji Homogenitas
39

a). Didalam uji homogenitas, dapat menggunakan sebuah rumus. Adapun rumus
yang digunakan adalah dengan menggunakan uji F, sebagai berikut :

Varians Besar (Vb)


F=
Varians Kecil( Vc)

Keterangan : F = varian yang dicari


Vb = varian terbesar
Vk = varian terkecil

b). Menentukan derajat kebebasan, dengan rumus :

db₁ = n₁ - 1

db₂ = n₂ - 1

Keterangan : db₁ = derajat kebebasan pembilang

db₂ = derajat kebebasan penyebut

n₁ = ukuran sampel yang variannya besar

n₂ = ukuran sampel yang variannya kecil

c). Untuk mencari nilai F diperoleh dari tabel

d). Menentukan homogenitas


40

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf nyata (α) =


0,01 dan derajat kebebasan (dk) = n₁ - 1, apabila F hitung lebih kecil atau sama

1
dengan F tabel, (F < F α ( v₁ - v₂ ), maka data tes itu homogen, untuk nilai F
2
lainya ditolak.

Untuk menguji signifikansi (peningkatan) digunakan rumus sebagai berikut :


t= ∑ Bi
SB ; B́
n
√n

Keterangan : t = nilai skor yang dicari

B́ = nilai rata-rata beda

S B = simpangan baku beda

N = jumlah sampel

e. Uji Korelasi Persial

Korelasi persial di gunakan untuk melihat hubungan amtara varibel


penempatan pegawai sesuai dengan panjang tungkainya (X1), power tungkai
(X2), dengan hasil kecepatan tendangan dollyo chagi (Y) secara persial. Teknik
ini diawali dengan melakukan perhitungan korelasi tunggal setelah itu
perhitungan terhadap korelasi persial.
41

n ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
r=
√ {n ∑ X 2−¿ ¿ ¿

dimana :

n = jumlah data

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

Untuk mengihtung koefisien korelasi parsial dapat digunakan rumus berikut :

r yx 1−r yx 2 r x 1 x 2
r yx 1− X = 2 2
2
√1−r x 1x 2 √1−r yx 2

Dimana :

r yx 1 = Korelasi antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X 1

r yx 2 = Korelasi antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X 2

r x1 X 2
= Korelasi antara variabel bebas X 1 dengan variabel bebas X 2

f. Uji Hipotesis Statistika


H₁ : Py 1 < 0
H₀ : Py 1 > 0
H₂ : Py 1 < 0
H₀ : Py 1 > 0
42

H₃ : Py 1 < 0
H₀ : Py 1 > 0
Keterangan :

H₁ : terdapat hubungan panjang tungkai terhadap kecepatan tendangan dollyo


chagi.

H₀ : tidak terdapat hubungan antara panjang tungkai terhadap hasil tendangan


dollyo chagi.

H₂ : terdapat hubungan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.

H₀ : tidak terdapat hubungan antara power tungkai terhadap hasil tendangan


dollyo chagi.

H₃ : terbatas hubungan panjang tungkai dan power tungkai secara bersama – sama
terhadap hasil tendangan dollyo chagi.

H₀ : tidak terdapat hubungan antara panjang tungkai dan power tungkai secara
bersama – sama terhadap hasil tendangan dollyo chagi.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh peneliti melalui tes panjang tungkai dan power tungkai
terhadap hasil tendang dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo.
Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang peneliti lakukan yaitu berpedoman
dengan langkah – langkah analisis data yang telah diungkapkan dalam BAB III
halaman 24 sampai 34.

Secara garis besarnya dalam teknik analisi data terdiri dari langkah – langkah,
sebagai berikut :

1. Nilai Rata – Rata

2. Simpangan Baku

3. Uji Normalitas

4. Uji Homogenitas

5. Uji Korelasi Persial

6. Uji Hipotesis Statistika

38
39

B. Uji Persyaratan Analisis

Adapun hasil dari pengolahan dari analisis data dalam peneliti ini sebagai
berikut :

1. Nilai Rata – Rata

Berdasarkan nilai rata – rata test hasil tendangan dollyo chagi power tungkai
dan panjang tungkai sebelum dan sesudah diberikan adalah sebagai berikut :
40

Tabel 4.1

Rata-Rata

Statistics

Vertikaljump_v1 Panjangtungkai_v2 Hasiltendangan_v3

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 270,83 86,00 8,43

Median 272,50 85,00 8,50

Mode 280 70 2

Std. Deviation 11,528 15,017 5,144

Variance 132,902 225,517 26,461

Skewness -,182 ,012 ,110

Std. Error of Skewness ,427 ,427 ,427

Kurtosis -,994 -1,553 -1,440


41

Std. Error of Kurtosis ,833 ,833 ,833

Range 40 45 16

Minimum 250 65 2

Maximum 290 110 18

Sum 8125 2580 253

Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata – rata hasil tendangan dollyo chagi power
tungkai dan panjang tungkai pada atlet adalah 270,83 dan 86,00. Adapun hasil
dari hasil tendangan 8,43

2. Simpangan Baku

Berdasarkan nilai simpangan baku test hasil tendangan dollyo chagi power
tungkai dan panjang tungkai sebelum dan sesudah diberikan adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.2
Simpangan Baku
42

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Vertikaljump_v1 30 40 250 290 8125 270,83 11,528 132,902

Panjangtungkai_v2 30 45 65 110 2580 86,00 15,017 225,517

Hasiltendangan_v3 30 16 2 18 253 8,43 5,144 26,461

Valid N (listwise) 30

Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata – rata hasil tendangan dollyo chagi power
tungkai dan panjang tungkai pada atlet adalah 270,83 dan 86,00. Adapun hasil
dari hasil tendangan 8,43. Sedangkan hasil standar deviasinya atau simpangan
baku 11,528 dan 15,017. Adapun dari hasil tendangan 26,461.

3. Uji Normalitas

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian data menggunakan uji


kenormalan Kmolgrov – Smirnov sebagai syarat uji hipotesis. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh apakah data tersebut berdistribusi
normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogrov – Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
43

Tabel 4.3

Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Vertikaljump_v1 ,153 30 ,070

Panjangtungkai_v2 ,192 30 ,006

Hasiltendangan_v3 ,172 30 ,023

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui data penelitian dikatakan normal dan
tidaknya dengan menggunakan Uji Kolmogrov – Smirnov diketahui :
44

Data normal apabila sig (ρ) > 0,05 dan tidak normal apabila sig (ρ) < 0,05,
maka uji Kolmogrov – Smirnov data di katakan normal. Hasil tes uji kolmogrov –
smirnov nilai sig = 0,05 dan 0,07 > 0,05 yang berarti norma. Selanjutnya pada tes
akhir uji Kolmogrov – smirnov nilai sig = 0,70 > 0,06 yang berarti data normal.

4. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan perhitungan normalitas data yang menunjukan data tersebut


berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya melakukan uji homogenitas. Hasil
penghitungan pengukuran homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4

Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Vertikaljump_v1 ,911 5 16 ,498

Panjangtungkai_v2 1,816 5 16 ,167


45

Keterangan :

Data homogen apabila : ρ > 0,05 dan tidak homogen apabila : ρ < 0,05.
Berdasarkan data uji homogenitas nilai Levene statistic = 911 dan 1,816 dan sig
(ρ) = 498 dan 167 > 0,05 artinya data homogen.

5. Uji Korelasi

Konsep Dasar Analisis Korelasi :

- Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat kerataan hubungan antar


variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r).

- Jenis hubungan hubungan antar variabel X dan Y dapat bersifat positif dan
negatif

Dasar Pengambilan Keputusan :

- Jika nilai Signifikasi < 0,05, maka berkorelasi

- Jika nilai Signifikasi > 0,05, maka tidak berkorelasi

Pedoman Derajat Hubungan :

- Nilai Pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi

- Nilai Pearson Correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah

- Nilai Pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 = korelai sedang

- Nilai Pearson Correlation 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat

- Nilai Pearson Correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna

Jika Nilai Signifikan Tepat Di Angka 0,05 :

- Membandingkan Pearson Correlation dengan r tabel

- Pearson Correlation > r tabel = berhubungan

- Pearson Correlation < r tabel = tidak berhubungan


46

Tabel 4.5

Correlations
hasil panjang
tendangan
vertical jump tungkai
hasil tendangan Pearson Correlation 1 .796 .800
Sig. (2-tailed)
N 30 30 30
vertical jump Pearson Correlation .788 1 .800
Sig. (2-tailed)
N 30 30 30
panjang Pearson Correlation .781 .654 1
tungkai Sig. (2-tailed)
N 30 30 30

Berdasarkan Nilai r hitung dari tabel output diatas. Diketahui nilai r hitung
untuk vertical jump (X1) dengan hasil tendangan (Y) adalah sebesar 0,79 > r tabel
0,78, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel
vertical jump dengan variabel hasil tendangan. Selanjutnya, diketahui nilai r
hitung untuk panjang tungkai (X2) dengan hasil tendangan (Y) adalah sebesar
0,79 < r tabel 0,80, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan korelasi antara
variabel vertical jump dan panjang tungkai dengan variabel hasil tendangan.
Karena r hitung atau Pearson Correlations dalam analisis ini bernilai positif maka
itu artinya hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan
kata lain semakin meningkatnya vertical jump dan panjang tungkai maka
meningkat pula hasil tendangan.

6. Uji Hipotesis Statistika

Setelah data menunjukan berdistribusi normal dan homogen, maka langkah


selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis
ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan kontribusi
panjang tungkai dan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi dalam
olahraga beladiri Taekwondo. Penghitungan penguji hipotesis dilakukan
47

menggunakan uji Independent Simple T Test (uji t). Adapun hasil penghitungan
data secara statistika yang ditampilkan dalam tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hipotesis

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Mean Std. Error


F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Vertikaljump_v1 3.527 ,071 5,164 28 ,000 19,792 3,832 11,941 27,642

7,630 16,623 ,000 19,792 2,594 14,310 25,274

Panjangtungkai_v2 10,814 ,003 3,263 28 ,003 19,375 5,938 7,213 31,537

5,542 24,849 ,000 19,375 3,496 12,172 26,578

Berdasarkan data diatas diketahui nilai signifikan satu pihak (t) dengan taraf
nyata (0,05) dengan dk = n - -1 yaitu sebesar 1,711, maka diperoleh nilai untuk
48

besar t hitung sebesar (7,630) dan (5,542) > (1,711) maka hipotesis Ho di tolak
hasil ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada kelompok
dengan menggunakan panjang tungkai dan power tungkai. Kesimpulannya
terdapat peningkatan yang signifikan kontribusi panjang tungkai dan power
tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri
Taekwondo.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan pengujian menggunakan Independen Sample T Test, hasil tersebut


menunjukan bahwa Ho di tolak Ha di terima. Kesimpulan nya terdapat
peningkatan yang signifikan kontribusi panjang tungkai dan power tungkai untuk
hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo. Penulis
melakukan penelitian ini tanggal 09 – 30 September 2020.

Berdasarkan analisis hipotesis statistika yang menunjukan bahwa adanya


peningkatan hasil kontribusi panjang tungkai dan power tunkai terhadap hasil
tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo, dengan diperoleh
bahwa rata – rata hasil power tungkai dan panjang tungkai pada atlet adalah
270,83 dan 86,00 dan adapun hasil tendangan Dollyo Chagi 8,43. Dengan
demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan kontribusi panjang
tungkai dan power tungkai memberikan efektifitas yang signifikan terhadap
kemampuan hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo.

Selanjutnya penulis mengemukakan tinjauan hasil penelitian yang relavan


sebagai penguat hasil penelitian ini, sebagai berikut : seperti dalam beberapa para
penelitian oleh (Rizki, 2019) dengan judul penelitian : Kontribusi Daya Ledak
Otot Tungkai Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Tendangan Dollyo
Chagi.
Sebagaimana pemaparan hasil penelitian yang relavan diatas, maka diperoleh
hasil analisis bahwa penelitian menunjukan penerapan kontibusi panjang tungkai
49

dan power tungkai memberikan efektifitas yang sangat baik terhadap kemampuan
hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo.

D. Limitasi Penelitian

Limitasi atau kelemahan pada penelitian terletak pada proses penelitian.


Peneliti menyadari bahwa dalam suatu penelitian pasti terjadi banyak kendala dan
hambatan. Salah satu faktor yang menjadi hambatan dalam penelitian ini adalah
situasi pandemi covid-19. Situasi tersebut menyebabkan sulitnya akses peneliti
untuk bertatap muka langsung dengan sampel atau responden. Karena
keterbatasan tersebut akhirnya peneliti melakukan penelitian dengan jumlah atlet
yang sangat terbatas, karena terhambat covid dan daerah yang dinyatakan zona
merah kembali.
Selain itu, kekurangan penelitian ini terletak pada pengambilan data. Pada
penelitian ini, peneliti hanya mengambil data dari sudut pandang atlet club
Jayamekar Padalarang. Sehingga data yang didapatkan hanya memaparkan
seputar judul yaitu kontribusi panjang tungkai dan power tungkai terhadap hasil
tendangan dollyo chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis yang telah dilakukan, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa : korelasi setelah diberikan kontribusi panjang
tungkai dan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi dalam olahraga
beladiri Taekwondo telah menunjukan peningkatan yang kuat terhadap hasil
tendangan dollyo chagi dalam cabang olahraga Taekwondo. Artinya proses
kontribusi panjang tungkai dan power tungkai terhadap hasil tendangan dollyo
chagi dalam olahraga beladiri Taekwondo meningkat.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas ada beberapa saran yang dapat
disampingkan, yaitu :
a. Bagi Atlet
Dapat mengetahui hubungan antara panjang tungkai dan power tungkai
terhadap tendangan dollyo chagi sehingga ketika bertanding dapat
memaksimalkan tendangan dollyo chagi melalui panjang tungkai dan power
tungkai.
b. Bagi Pelatih
Hasil penelitian dapat di gunakan untuk mengetahui sejauh mana panjang
tungkai dan power tungkai dengan hasil tendangan dollyo chagi.
c. Bagi Club
Bagi club, dapat di jadikan sebagai acuan dalam mencermati pentingnya
mencermati unsur tendangan dollyo chagi terutama pada kecepatan hasil
tendangan dollyo chagi.
d. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan acuan untuk meneliti lebih lanjut
dengan jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak lagi mengenai panjang
tungkai terhadap hasil tendangan dollyo chagi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (2012). Kontribusi. 20–51.

Anggraini, I., & Setiawan, A. R. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi dan


Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dan Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma.
https://doi.org/10.18202/jamal.2011.08.7122

Äüôú, Ö. (2003). metode penelitian. 6–8.


https://doi.org/10.16309/j.cnki.issn.1007-1776.2003.03.004

Bruno, L. (2019). skripsi tanpa bab 2. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Budiarsa, I. N., Kanca, I. N., Putu, N., & Sri, D. (2014). Pengaruh Pelatihan
Single Leg Hops Terhadap Kekuatan dan Daya Ledak Otot Tungkai. E-
Journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha, I, 9.

48
49

Daya, D. A. N., & Otot, L. (2007). Dengan Kecepatan Renang Gaya Dada
( Breaststroke ) 25 Meter Pada Mahasiswa Putra Pklo Angkatan 2004 /
2006.

Eka, G., Darmawan, B., & Ganesha, U. P. (2014). Gede Noviada , I Nyoman
Kanca, Gede Eka Budi Darmawan Jurusan PKO Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja, Indonesia. 1(2).

Fuadi, W., & Meliala, S. (2016). Perancangan Sistem Pengidentifikasi Tinggi


Badan Dan Tendangan Taekwondo Menggunakan Metode Chess Board.
Journal of Electrical Technology, 1(1), 66–70.

Hepy Karin, A. (2019). Hubungan Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai
Dengan Kecepatan Lari Atlet Sprint.

Hubungan Bentuk Telapak Kaki, Panjang Tungkai Dengan Daya Ledak Otot
Tungkai Terhadap Atlet Kids Athletics Putri 11-14 Tahun Rawamangun
50

Iwan Hermawan, Tarsono. (n.d.). 25–34.

Iii, B. A. B. (2005). Kegiatan Akhir Postes. 25–37.

Jibriel, K. (2013). Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, dan


Kelentukan Pergelangan Kaki Terhadap Tendangan Jarak Jauh Pemain U-
15 SSB Tunas Muda Banyubirukab. Semarang Tahun 2012.

Keolahragaan, F. I., & Yogyakarta, N. (n.d.). Pengaruh Latihan Dollyo Chagi


Menggunakan Gawang Taekwondo SMA Kolese De Britto Yogyakarta The
Effect Of Dollyo Chagi Training Using Wicket Modifikation And Pyongyo
To Dollyo Chagi Kicking Technique On Member Of Taekwondo
Extraculicular. 1–11.

latihan beban menggunakan pemberat kaki. (2015).

Latihan hurdle jump. (n.d.). 1274–1282.


51

Magee, R. V., Magee, R. V., Crowder, R., Winters, D. E., Beerbower, E., …
Gorski, P. C. (2017). bab tanpa pembahasan. ABA Journal, 102(4), 24–25.
https://doi.org/10.1002/ejsp.2570

Muhammad, R., Nasrullah, A., Kesehatan, P., & Uny, F. I. K. (2016). daya ledak
otot tungkai. Urnal of Physical Education and Sports, VX(1), 97–107.

Putra, T., & Kerinci, K. (2019). Jurnal Stamina Jurnal Stamina. 2, 254–266.

Rizki, D. (2019). Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Pinggang
dengan Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi. 2(3), 39–43.

Studi, P., Jasmani, P., Rekreasi, K., & Pattimura, F. U. (2014). Journal of
Physical Education , Health and Sport. 1(1), 41–47.

Tapia J. (2013). hubungan panjang tungkai.

Tinggi, H. L. (n.d.). atau t. 666–678.


52

Waluyo, R. M. (2012). Hubungan Berat Badan Tinggi Badan Dan Panjang


Tungkai Dengan Kelincahan. Journal of Sport Sciences and Fitness, 1(2),
26–31.

Won, T., Di, D. O., & Nan, S. (2019). Jurnal Stamina Jurnal Stamina. 2, 35–46.
Lampiran A

Hasil Tes Akhir Untuk Power Tungkai Dan Panjang Tungkai Terhadap
Hasil Tendangan Dollyo Chagi

Panjang Hasil Tendangan


No Nama Vertikal Jump
Tungkai Dollyo Chagi
1. Leo 275 98 12
2. Wibawa 280 100 14
3. Ali 275 98 12
4. Zulfa 290 110 16
5. Aduy 280 99 13
6. Yudha 260 70 6
7. Rizal 250 80 2
8. Hamzah 270 85 12
9. Reja 285 95 14
10 Sulaiman 255 70 2
11. Rendi 265 70 3
12. Hendrik 250 65 2
13. Andi 260 70 4
14. Irvan 290 110 18
15. Putri 280 100 15
16. Nazwa 255 68 2
17. Alif 260 70 4
18. Aulia 275 80 8
19. Fia 285 98 10
20. Santi 270 85 9
21. Faiza 260 65 2
22. Dea 260 65 2
23. Dena 270 84 5
24. Dema 280 96 10
25. Deli 280 95 12
26. Aris 265 60 4
27. Anas 275 97 8
28. Dimas 280 105 14
29. Zahra 280 105 14
30. Tedi 265 67 4

51
52

Lampiran B

Analisis Data Nilai Rata – Rata, Simpangan Baku, Uji Normalitas, Uji
Homogenitas, Uji Korelasi, Uji Hipotesis Statistika

Hipotesis
53

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Mean Std. Error


F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper

Vertikaljump_v1 3.527 ,071 5,164 28 ,000 19,792 3,832 11,941 27,642

7,630 16,623 ,000 19,792 2,594 14,310 25,274

Panjangtungkai_v2 10,814 ,003 3,263 28 ,003 19,375 5,938 7,213 31,537

5,542 24,849 ,000 19,375 3,496 12,172 26,578

Homogenitas
54

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Vertikaljump_v1 ,911 5 16 ,498

Panjangtungkai_v2 1,816 5 16 ,167

Normalitas
55

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Vertikaljump_v1 ,153 30 ,070 ,947 30 ,138

Panjangtungkai_v2 ,192 30 ,006 ,891 30 ,005

Hasiltendangan_v3 ,172 30 ,023 ,903 30 ,010

Rata-Rata

Statistics

Vertikaljump_v1 Panjangtungkai_v2 Hasiltendangan_v3


56

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 270,83 86,00 8,43

Median 272,50 85,00 8,50

Mode 280 70 2

Std. Deviation 11,528 15,017 5,144

Variance 132,902 225.517 26,461

Skewness -,182 ,012 ,110

Std. Error of Skewness ,427 ,427 ,427

Kurtosis -,994 -1,553 -1,440

Std. Error of Kurtosis ,833 ,833 ,833

Range 40 45 16

Minimum 250 65 2

Maximum 290 110 18


57

Sum 8125 2580 253

Simpangan Baku

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Vertikaljump_v1 30 40 250 290 8125 270,83 11,528 132,902

Panjangtungkai_v2 30 45 65 110 2580 86,00 15,017 225,517

Hasiltendangan_v3 30 16 2 18 253 8,43 5,144 26,461

Valid N (listwise) 30

Correlations
hasil panjang
tendangan
vertical jump tungkai
hasil tendangan Pearson Correlation 1 .796 .800
Sig. (2-tailed)
N 30 30 30
vertical jump Pearson Correlation .788 1 .800
Sig. (2-tailed)
58

N 30 30 30
panjang Pearson Correlation .781 .654 1
tungkai Sig. (2-tailed)
N 30 30 30

Lampiran C

Dokumentasi Gerakan Vertical Jump


59
60
61
62

Lampiran D

Dokumentasi Ukur Panjang Tungkai


63
64
65

Lampiran E

Dokumentasi Hasil Tendangan Dollyo Chagi


66
67
68
69

Lampiran F

Dokumentasi Surat Observasi


70
71

Lampiran G

Surat Keputusan SKRIPSI


72
73

Lampiran H

Kartu Bimbingan
74
75

Lampiran I

Curiculum Vitae

● Data Pribadi

Nama : Sintia Rahayu

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 23 Tahun

TTL : Bandung, 24 Juli 1997

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Alama : Komp. Pos Giro Rt 07/03 Ds. Laksanamekar Kec.


Padalarang

Kewarganegaraan : Indonesia

No telepon : 089502241989

Email : sintiarahayu2407@gmail.com

 Riwayat Pendidikan
76

Pendidikan Formal :

2003 – 2009 Mi Abdul Malik

2009 – 2012 SMP Negeri 1 Batujajar

2012 – 2015 SMA Negeri 1 Batujajar

2016 – Sekarang STKIP Pasundan Cimahi (PJKR)

 Kemampuan :

Olahraga : Taekwondo

Anda mungkin juga menyukai