Anda di halaman 1dari 4

LAPIOK BUWUOK

Karya: Hasminur Mino

Pelaku :

1. Buyung, seorang lelaki muda, berumur 20 tahun


2. Lela, istri Buyung, berumur 19 tahun
3. Tuok uwo, seorang bapak tetangga Buyung

Setting:

Pekarangan rumah yang jauh dari keramaian. Terdapat sebuah balai-balai yang digunakan
untuk bersantai. Di sisi kiri terhampar jala. Di sebelah kanan ada beberapa alat menangkap
ikan seperti kaca mata air dan penembak ikan. Di dinding balai-balai tergantung tali jerat …

Hari masih pagi sekali…

Start: Buyung masuk langsung duduk di balai-balai. Ia seperti sibuk membenahi alat-alat
untuk menangkap ikan. Setelah itu ia mempersiapkan alat untuk menyadap karet. Tak lupa
ia juga menyiap kawat yang biasa disebut joghek untuk menjerat kijang di hutan.

Buyung berdiri …Sepertinya ia sedang mempraktikkan sesuatu. Buyung menyusun perangkat


jerat dan ia berkata “ haaaaa…dapat kau….sudah lama kau kuincar…..sekarang kau tak bisa
lagi berlari….kau milikku sekarang….hahaahahaa….”. “Akan kupasang jerat yang lain agar
semakin banyak kijang yang terperangkap…..Nanti kalau semuanya jerat yang kupasang
berhasil , aku akan jual segera ke pasar…..

Buyung kembali menggulung dan merapikan penjerat tersebut. “ Lela…oooo Lela…..Acu mau
berangkat ni”. Sudah kau siapkan bekalku?

Lela : “ Sudah Acu…Goreng ikan pantau dan pongek Kopiek masih hangat…Lela bungkus
pakai daun pisang….Semoga siang nanti masih ada sisa-sisa hangatnya…

Buyung”..Tepat la tu…Pongek Kopiek sangat enak jika dinikmati ketika hangat…..” Acu
Berangkat dulu ya….( Sambil menenteng semua bawaannya)

Lela: “Sebentar …. Acu mau bawa semuanya…..jerat kijang, Penembak ikan, pikek burung
Dan alat penyadap karet ini mau dibawa semua? Untuk apa Cu?”

Buyung: Ya Acu pakai lah Lelllaaa…..

Lela: Maksudnya Acu mau pakai sekaligus ? hari ini?

Buyung: Iyaaaa Lela….Sebelum Acu sampai di kebun getah Mak Ngah…jerat ini akan Acu
pasang di sepanjang hutan itu… Nanti sepulang dari menyadap Acu tinggal menengok ini…
Semoga ada kijang yang tertarik mendekat dan huppppppp…..Acu akan bawa kepasar…..Kita
dapat untung besar Lela….

Lela: “ Getah ini?”

Buyung: Cuaca cerah seperti ini biasanya banyak burung yang bertenggker dipepohonan…
Acu akan bidik yang paling cantikk …getah ini akan merekat dibulu-bulu burung itu… ia akan
jatuh. Sudah lamakan kita tidak makan burung Kuangan?

Lela: “ Setelah itu acu akan menembak ikan?”

Buyung: “ Sebelum Acu pulang ….Acu akan ke sungai Kampar di daerah Teluk….Kabarnya
disana banyak ikan tapa yang sedang bermain…. Acu akan menyelam dan
seeetttttt….Dengan kelihaianku membidik ….tapa-tapa besar itu akan tertembus tajamnya
mata pisau ini…..”

Lela: “ Jangan Cu…..Acu jangan melakukannya sekaligus dalam satu hari ini….sangat
berbahaya…..Pantanggg Acuuuu….

Bukankah acu kemarin bercerita kalau Acu sehabis menembak ikan di teluk tiba-tiba ikan
yang sudah didepan mata Acu tiba-tiba menghilang begitu saja…begitu juga dengan kijang
yang sudah terjerat tiba-tiba lepas , masuk kembali kerimba…..itu sudah tanda-tanda Acu….
Acu jangan mengulanginya lagi….Penunggu sungai dan hutan masih berbaik hati kepada Acu
sehingga acu tidak mendapat celaka…

Buyung: “ tak apalah Lela……Acu hanya mencari kesempatan…..Setiap Acu berjalan menuju
kebun getahnya Mak Ngah untuk menyadap….selalu Acu melihat kijang-kijang yang
berlari….Mereka bergerombolan….banyak sekali…..Acu yakin…dengan beberapa jerat yang
Acu pasang…salah satu dari mereka akan tertangkap…..

Lela: “ Tapi cu….. Orang tetua kita dari dahulunya sudah berpesan agar kita tidak jadi
manusia tamak…Jika Acu masih melakukannya maka Acu akan dapat balanya…..Lela takut
Cu….

Buyung: Haaaa…jangan terlalu percayaa…..ini kesempatan Acu untuk dapat rezeki yang
besar….Kamu bayangkan saja Lela….Hari ini Acu akan memanen getah yang sudah seminggu
disadap…Mak Ngah akan memberi acu upah…Disamping upah..acu juga akan membawa
kijang yang gemuk, burung kuaghan yang cantik dan kemudian ikan tapa yang mahal itu….
akan kita santap utk makan malam….sisanya esok bisa kamu jual kepasar…..

Lela: Bukankah Jerat itu bisa acu letakkan esok hari….menembak tapa disungai kampar hari
esoknya lagi memikek kuangan esoknya lagiiii….Jangan sekalugus acuuu….lela takuttt.

Buyung: Kalau acu menjerat esok hari , menembak ikan esoknya lagi, esoknya lagi baru
memikek…..berati kesempatan acu untuk menyadap karet hilang tiga hari….dapat kamu
bayangkan lela …hanya berapa getah yang bisa ditampung sayak?

Lela: “ Tapi kita tidak boleh tamak Acu…. Nanti acu dapat bencana… Alam akan
murka….Apalagi acu juga akan menembak ikan di Teluk…. Bahaya acu… penunggu telukkk
lapiok buwuok akan marah….
Buyung:.. Sudah lah …. Jangan percaya itu….Acu berangkat dulu….kau siapkan saja cabe
kunyit untuk bumbu masak ikan tapa nanti malam…..

Buyung berangkat….

Buyung masuk dengan wajah gembira…..ia senang upah sudah diterima dan jeratnya pun
mengena kijang….kijang dimasukkan kedalam karung…sambal memikul ia berjalan menuju
sungai Kampar….

Tuok uwo masuk…

Tuok uwo…: “ berat sekali bawaanmu Buyung? Apa isi karung itu?

Buyung: “ Hari ini aku senang sekali tuok uwo… Getah yang kukumpulkan seminggu yang
lalu sudah dijemput toke dan hasilnya aku sudah menerima upah dari Mak Ngah…..lumayan
banyak…ditambah lagi jeratku yang kupasang pagi tadi disepanjang hutan diminati
kijang…..besar…dan untungnya lagi pikekku menenmpel pada bulu kuagan….dan sekarang
aku akan menembak ikan tapa yang sedang bermain-main diteluk itu….Aku sudah
persiapkan semua alat-alat nya….

Tuok Uwo : “ apaaa? … Sebaiknya kau pulang sekarang Buyung..urungkan niatmu untuk
menembak ikan tapa diteluk itu….

Buyung: “ Mengapa? Bukankah ini kesempatannku…aku inginikan tapa itu…Aku akan


menyelam dan membidik ikan tapa yang paling besar….dan aku akan membawanya
pulang…..Lela sudah kuperintahkan untuk menggiling cabe kunyit utuk bumbu makan
malam kami..

Tuok Uwo: Kau tamak Buyung…..Kau inginkan semuanya….padahal sudah jelas-jelas hal itu
dilarang….Itu sangat bertentangan dengan pendapat tetua kita….Kita dilarang melakukan
pekerjaan di air, di darat dan di udara dalam satu waktu….Apalagi kau akan menembak ikan
di teluk….kau akan digulung lapiok buwuok…, dia tidak suka dengan orang yang tamak..

Buyung: “ Tuok uwo iri dengan apa yang kudapat hari ini? Silakan tuok uwo bicara
semaunya….aku tidak tidak akan percaya dengan cerita lapiok buwuok itu…

Buyung memakai kaca mata air dan menyiapkan alat tembak ikan. Kemudian masuk
kedalam sungai dan mulai menembak ikan.

Tiba-tiba angina bertiup kencang dan terlihat sebuah tikar yang mengapung yang datng
mendekati Buyung….perlahan mulai menggulung…Buyung berteriak minta tolong..meronta
melepaskan gulungan tikar..

Perasaan lela yang tidak enak berlalri menuju teluk dan hanya bisa berteriak…Tuok Uwo
berlari kedalam sungai dan menarik Buyung kedarat. Buyung berhasil di bawa kedarat tetapi
sudah meninggal.

Lela kembali berteriak…Ia memanggil-manggil nama buyung.

Anda mungkin juga menyukai