Cerpen Hanya Ikan Tuna Karya Pinky Nur Annisa
Cerpen Hanya Ikan Tuna Karya Pinky Nur Annisa
NIM: 201010700114
Aku mulai melempar kail ku dan duduk di dekat pancingan sambil meminum soda.
“Hari ini harus tuna aku ingin tuna” celetuk kak desta. Aku menyeringai melihat kelakuan
kakak ku, namun tiba-tiba pancinganku bergerak “kak, kak desta...” Teriak ku, kak desta yang
melihatku panik segera menarik pancinganku “lihat ini ayin wah kau wah benar-benar wah
sangat hebat baru 10 menit kau sudah wah kau ini moana apa bagaimana” “apa sih ini cepat
tarik aku ingin lihat ada apa” perintah ku, kak desta pun segera menarik pancinganku ke atas
dan ternyata seekor gurita terjerat di sana “wah gurita” teriak ku senang “lepaskan, guritanya
kasihan” perintah kak desta “hah? Kenapa? Guritanya besar jadi tidak apa-apa” aku pun
terheran “kau tahu gurita ini bisa saja sedang mengandung, kau tega menguliti ibu dari anak
anaknya?” Celoteh kak desta sambil melepaskan guritanya. Aku pun hanya diam tercengang.
“Nih” kak desta mengembalikan alat pancingku, dan aku segera melemparkannya ke laut
kembali.
Setelah hampir 6 jam di atas kapal aku pun mulai mengantuk dan mabuk “kak desta
ayo pulang kau ini dari tadi mencari apa sih” pintaku “aku mencari ikan yang ku cari tunggulah
aku pasti mendapatkannya kalau kau lapar kau bisa makan kalau lelah tidur” jawab kak desta
“kau ini aku dari tadi sudah menghabiskan 2mie cup, 3 nasi kepal, 4botol air minum, 7kali
bolak balik kamar mandi, tidur selama 1 jam. Aku lelah ingin pulang aku rindu kasur ku”
jawabku sambil marah kepada kak desta “ya sudah ini baru jam 8 malam, nanti aku belikan
kau sushi” pintanya “aku sudah muak dengan makanan laut. 6 jam di sini. Dari tadi kita
mendapatkan gurita kau lepaskan katanya dia ibu hamil, dapatkan ikan layur kau lepaskan
katanya kurang panjang, lalu lobster kau lepaskan padahal tadi sangat besar kau bilang lobster
itu kepala rumah tangga dan akan pergi ke ajang mma what? Lalu kita sudah mendapatkan
1kilo rumput laut. Lalu apa lagi?” Aku pun berteriak kepada kak desta “aku hanya ingin ikan
tuna tahu” ka desta meneriaki ku kembali. Tiba-tiba seorang bapak-bapak paruh baya datang
menemui kami “ada apa kenapa sangat berisik?” Tanyanya “ini aku ingin pulang tapi kakak ku
aneh dia tak ingin pulang” jawab ku “aku hanya ingin ikan tuna” pangkas kak desta. Namun
tiba-tiba bapak itu tertawa dan membuat kita kebingungan. “Ada apa pak?” Tanya ku. “Kalian
pasti pemancing baru, harusnya kalian membaca peta laut terlebih dahulu” jawabnya “maksud
bapak apa, aku sudah memancing selama 3bulan” jawab kak desta marah “ikan tuna itu di laut
Jawa utara sedangkan ini laut selatan dik” jawab bapak itu. Aku pun melirik kesal ke arah kak
desta “ah seperti itu ya pak, maafkan kami sudah berisik, terima kasih pak atas infonya” jawab
kak desta sembari menunduk malu dan bapak itu pergi meninggalkan kami “kalau saja kau
bukan kakak ku sudah ku lempar kau ke laut” kataku sambil marah “he he jangan marah adikku
yang cantik ayo kita pulang” jawab kak desta dan aku pun tetap diam dan marah kepadanya.