Anda di halaman 1dari 23

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8
Anggota:
1. Maharani Aulia Putri; NIM 30101900118
2. Fara Dhiba; NIM 30101900079
3. Febry Annan Pradana; NIM 30101900082
4. Dimas Adrian Pradya Devana; NIM 30101900064
5. Tia Halimatus Sadiyah; NIM 30101900191
6. Mutiara Tri Ananda; NIM 30101900134
7. Penny Ashari; NIM 30101900149
8. Basma Aliya; NIM 30101900043
9. Nisya Oktia Nahdah; NIM 30101900144
10. Sofia Mukromunnisa; NIM 30101900185

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG 2021
Nama Usaha : Masker Kain 3D Double Protection

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belum lama ini, sekitar bulan April 2021 CDC mengeluarkan panduan
mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan efektivitas masker yang dapat
diterapkan oleh masyarakat. Penggunaan masker secara konsisten dengan cara yang
baik dan benar penting dilakukan untuk memutus penyebaran covid-19. Memakai
masker double dengan masker medis terlebih dahulu lalu dilapisi dengan masker kain
terbukti lebih efektif meningkatkan efektivitas masker untuk melindungi diri kita dari
covid-19. Penelitian menyebutkan bahwa penggunnaan masker dengan cara tersebut
mampu menyaring partikel batuk yang dikeluarkan oleh seseorang hingga 85,4%.
Penggunaan double masker bukan hanya menambah jumlah lapisan namun juga
meningkatkan keeratan atau kekencangan masker, dan juga membuat masker lebih
sesuai (fit) terhadap kontur muka kita. Masker medis saja dapat menyaring partikel
hingga 56,1% sementara masker kain saja menyaring partikel sebesar 51,4%.
Penggunaan masker double dengan dua masker bedah ataupun menambah lapisan
pada masker N95, tidak disarankan.

Covid-19 merupakan suatu wabah penyakit yang sangat membahayakan.


Covid-19 menyebabkan banyak korban yang meninggal dunia, perekonomian negara
menjadi tidak stabil, dan membuat aktivitas menjadi terhambat. Covid-19 dapat
menular melalui droplet saat seseorang batuk atau saat berbicara. Untuk
menanggulangi penyebaran infeksi virus corona perlu dilakukan pencegahan secara
serentak baik dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Salah satu
pencegahannya yaitu dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).

Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif langkah


pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyakit-penyakit
virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID-19. Masker dapat digunakan baik
untuk melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri saat
berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai
oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut).

Masker kain sendiri dapat mendorong usaha pribadi dan kesatuan masyarakat.
Selain itu, produksi masker nonmedis dapat menjadi sumber pendapatan bagi orang-
orang yang dapat membuat masker di komunitasnya. Masker kain juga dapat menjadi
bentuk ekspresi budaya, sehingga mendorong penerimaan meluas akan langkah-
langkah perlindungan secara umum. Jika digunakan kembali secara aman, masker
kain akan mengurangi beban biaya dan limbah serta berkontribusi pada keberlanjutan.
Salam sehat!
Tujuan :

1. Tujuan dibuatnya usaha ini adalah untuk memperoleh laba, menyediakan produk yang
dapat membantu menjaga kesehatan masyarakat, serta mengisi waktu luang yang
diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Dengan memberikan kualitas produk yang tidak
mengecewakan dengan harga yang tidak melambung tinggi yang diakibatkan oleh
tingginya permintaan pasar
2. Tetap fashionable meski harus jaga protokol kesehatan diera pandemi Covid 19
3. Untuk mencegah Covid-19 lebih optimal
4. Meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan
5. Menciptakan lapangan kerja sendiri
6. Mengurangi penumpukan limbah masker
7. Mengembangkan jiwa wirausaha dan kemandirian
8. Menambah pengalaman dan pengetahuan
9. Menambah penghasilan
10. Melatih keterampilan dalam pengelolaan keuangan
11. Menciptakan mental yang kuat dalam berwirausaha
12. Melatih kreativitas dalam menciptakan sebuah produk yang berbeda dan bermutu
tinggi
BAB 2

ASPEK HUKUM

2.1. Identitas pemilik usaha

Usaha ini kami jalankan secara berkelompok. Dengan jumlah dalam


satu kelompoknya 10 orang. Berikut untuk identitas masing-masing pelaku
usaha

1. Nama : Maharani Aulia Putri

NIM : 30101900118

Alamat : Jl.Sejahtera II Nomor 17, Purwokerto, Banyumas

No. telpon : 085725134845

No. KTP : 33022066020005

2. Nama : Febry Annan Pradana

NIM : 30101900082

Alamat : Jatisari Asri RT 04/RW 06, Mijen, Semarang

No. telpon : 082211114401

No. KTP : 3374141002010002

3. Nama : Dimas Adrian Pradya Devana

NIM : 30101900064

Alamat : Sugihmanik RT3/RW4, Tanggungharjo, Grobogan

No. telpon : 081234632001

No. KTP : 3315190406010002

4. Nama : Fara Dhiba

NIM : 30101900079

Alamat : Daren RT 04/RW 02, Nalumsari, Jepara

No. telpon : 085817088083


No. KTP : 3320126104010001

5. Nama : Tia Halimatus Sadiyah

NIM : 30101900191

Alamat : Jln.KH.Hasyim Asari no 11, selong , Lombok Timur,


NTB

No. telpon : 081214322830

No. KTP : 5203075909990007

6. Nama : Mutiara Tri Ananda

NIM : 30101900134

Alamat : Perumahan Buaran Indah Blok B No 170, Pekalongan

No. telpon : 081381144678

No. KTP : 3375045812010004

7. Nama : Nisya Oktia Nahdah

NIM : 30101900144

Alamat : Jalan Sidomukti Raya no.16 Semarang

No. telpon : 081326580887

No. KTP : 3374065910010002

8. Nama : Basma Aliya

NIM : 30101900043

Alamat : Mangunsari Rt 07/ Rw 03, Ngadirejo, Temanggung

No. telpon : 081338111873

No. KTP : 3323095308000004

9. Nama : Penny Ashari

NIM : 30101900149

Alamat : jl Batu Besaung No 35 Rt 26, Samarinda


No. telpon : 082297298204

No. KTP : 6408035010010002

10. Nama : Sofia Mukromunnisa

NIM : 30101900185

Alamat : Ds. besowo rt5/rw4, Kec. jatirogo, Tuban , Jawa


Timur

No. telpon : 082228338023

No. KTP : 3523027001010002

2.2. Bentuk badan usaha

Bentuk badan usaha yang kami kehendaki adalah Firma. Firma adalah
suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
badan usaha di bawah satu nama yang digunakan bersama. Firma terdiri dari
anggota minimal sebanyak 2 orang dan setiap anggota firma memiliki
tanggung jawab penuh atas badan usaha ini. Kami memilih badan usaha
berbentuk Firma dikarenakan usaha ini didirikan dan dilaksanakan oleh
sepuluh orang dan langsung bertanggung jawab sepenuhnya terhadap usaha
yang sudah dibentuk.

2.3. Perizinan yang dibutuhkan

Perizinan yang kami butuhkan untuk mengembangkan usaha ini


adalah:

- Akta notaris yang mendapat pengesahan Menteri Kehakiman

- Didaftarkan berdasarkan UU wajib Daftar perusahaan

- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

- Izin Mendirikan Bangunan (IMB) digunakan untuk membangun


toko/tempat usaha

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang


diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya
2.4. Analisa kelayakan usaha

Kami mendirikan usaha ini karena melihat penyebaran covid-19 yang


mudah menyebar melalui droplet udara. Covid-19 dapat menyebar melalui
hanya dengan berbicara sehingga kami memutuskan untuk memutuskan rantai
penyebaran dengan cara menjual masker kain. Kami memilih masker kain
selain memperhitungkan sebagai alat pelindung diri namun juga sebagai
barang yang fashionable meski harus jaga protokol kesehatan diera pandemi
Covid 19.
BAB 3

ASPEK PASAR

3.1 Analisis kondisi pasar saat ini

3.1.1 Perkembangan permintaan pada saat ini

Pada perkembangan ini kebutuhan akan masker menjadi prioritas


masyarakat. Perhatian masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat
sejak era pandemi. namun kata style dan modis tidak tetinggal dalam
pengaplikasianya. Dengan begitu masyarakat tak lagi malu dalam
menggunakan masker karena selain berupaya menjaga kesehatan, mereka
sekaligus menghiasi diri mereka dengan keindahan.

3.1.2 Perkembangan penawaran saat ini

Perkembangan penawaran di sektor pembuatan masker menjadi sangat


berkembang ditandai dengan adanya banyak perusahaan dan yang sudah lebih
dulu merintis usaha bernagai macam jenis masker. Maka dari itu dengan
adanya perkembangan penawaran saat ini dan permintaan yang semakin
berkembang menjadi salah satu peluang untuk bergerak dalam bidang ini.
Perkembangan penawaran saat ini juga sudah mencapai di berbagai daerah di
indonesia .

3.1.3 Perkembangan harga

Untuk perkembangan harga, kami melakukan penaikan dan penurunan


harga sesuai dengan harga pasar. Sebenarnya ini kami lakukan setiap evaluasi
1 bulan karena pentingnya evaluasi itu sendiri adalah untuk kinerja kami yang
lebih baik. Kami juga memberikan potongan harga melalui voucher-voucher
tertentu.

3.1.4 Karakteristik konsumen

Karakteristik konsumen kami terdiri dari berbagai rentang usia. Usia


berkisar 5 tahun sampai 12 tahun akan kami bedakan dengan usia >12 thn.
Konsumen kami rata-rata akan kami fokuskan pada pelajar, dewasa muda,
mahasiswa dan pekerja.
3.1.5 Jumlah konsumen potensial

Jumlah konsumen potensial kami adalah pelajar dan mahasiswa


berkisar 1000 orang.

3.2 Estimasi Kondisi Pemasaran di Masa Mendatang

Peramalan adalah metode untuk memperkirakan suatu nilai di masa depan


dengan menggunakan data masa lalu. Peramalan juga dapat diartikan sebagai seni dan
ilmu untuk memperkirakan kejadian pada masa yang akan datang, sedangkan aktivitas
peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan
dan penggunaan suatu produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam
kuantitas yang tepat (Gaspersz, 2002)

Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti


langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik yang akan menentukan kualitas
atau mutu dari hasil peramalan yang disusun. Pada dasarnya ada 3 langkah peramalan
yang penting, yaitu (Assauri,1984) :

1. Menganalisa data yang lalu, tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada
masa lalu.
2. Menentukan data yang dipergunakan. Metode yang baik adalah metode yang
memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang
terjadi.
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang
dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor
perubahan(perubahan kebijakan-kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk
perubahan kebijakan pemerintah, perkembangan potensi masyarakat.

Moving average merupakan metode yang paling sering digunakan dan paling
standar. Moving average adalah suatu metode peramalan umum dan mudah untuk
menggunakan alat-alat yang tersedia untuk analisis teknis. Moving average
menyediakan metode sederhana untuk pemulusan data masa lalu. Metode ini berguna
untuk peramalan ketika tidak terjadi tren, gunakan estimasi berbeda untuk
mempertimbangkanya. Hal ini disebut dengan “bergerak” karena sebagai data baru
yang tersedia, data yang tertua tidak digunakan lagi (Makridakis dkk, 1999).

Menurut Kotler (2009), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari
suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan/ tersirat”, sedangkan Lupiyoadi (2006) menyatakan bahwa “ Konsumen
akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang
mereka gunakan berkualitas “. Kotler dan Amstrong (2011) menyatakan bahwa jika
pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang
wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian
terhadap produk. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jackson (2013), mengenai
pengaruh kualitas produk, promosi, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian spring bed comforta, hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa kualitas produk ternyata berpengaruh positif dalam keputusan pembelian.

Kata kunci setiap produk untuk tetap bertahan tergantung seberapa inovatif
sebuah produk mengikuti product life cycle (PLC) yang harus diperbaharui
memenuhi selera konsumen yang berubah, berkembang dan tumbuh bersama
dengan pola-pola perilaku dan tuntutan masyarakat. Jasa spa yang ditawarkan
menjalankan PLC secara konsisten dan mempunyai Inovasi-inovasi yang berbeda
dari tempat spa yang lainnya seperti menggunakan tenaga khusus fisioterapi,
menawarkan jasa spa bagi ibu dan bayi. Menggunakan produk rempah-rempah
untuk spa ibu dan produk-produk yang aman untuk spa bayi. Hal ini kami harap
bisa membuat Miracle Baby Spa bisa tetap eksis di masyarakat dan memiliki
potensi pasar yang baik.

3.3 Estimasi Potensi Pasar

Untuk menghitung potensi pasar, kita harus mengalikan jumlah pembeli di pasar
dengan rata-rata jumlah yang dibeli oleh pembeli dan jika diukur dengan nilai
moneter, hasilnya kemudian dikalikan dengan dengan harga satu unit produk.

Estimasi Potensi Pasar : 50% (persentase penjualan) x 3.000.000 (pendapatan


konsumen) = 1.500.000 x 20 (jumlah konsumen) = 30.000.000 : 2 (kompetitor) =
15.000.000

3.4 Strategi Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi jalannya sebuah usaha, oleh karena
itu kami menerapkan strategi pemasaran sebagai berikut :

a. Advertising (iklan), melalui media iklan baik media massa maupun online
seperti iklan cetak, elektronik, filem, brosur, poster, selebaran, billboard dan
sebagainya, diharapkan mampu menarik banyak pelanggan, karena iklan
memiliki keunggulan yang cepat dalam menyebarkan informasi dan
kemampuan iklan untuk diingat dalam waktu singkat bagi baby spa.
b. Personal selling (tatap muka), komunikasi langsung antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk. Bekerjasama dengan perawat
di kampung kampung untuk melakukan sosialisasi.
c. Sales promotion (promosi penjualan), promosi penjualan yang dilakukan baby
spa kami seperti diskon besar-besaran di akhir tahun, special sale untuk
anggota dengan member card, undian berhadiah setiap 5 bulan sekali dan
keuntungan lainnya bagi pemilik member card
BAB 4

Aspek Teknis dan Operasional

4.1 Lokasi

Lokasi yang kami pilih yaitu Semarang, Jawa Tengah karena tingginya jumlah tenaga
kesehatan dan pelajar terutama mahasiswa kedokteran yang akan mengadakan perkuliahan
tatap muka sehingga membutuhkan masker dalam jumlah yang besar.

Semarang juga dipilih karena letaknya yang strategis baik bagi supplier, produsen,
tenaga kerja, maupun untuk kepentingan distribusi masker sehingga akan memudahkan
pemasaran dan mobilisasi.

4.2 Bahan Baku

Bahan baku didapatkan dari supplier kain yang sudah bekerjasama dengan pihak
WeCARE. Kain yang dibutuhkan untuk produksi adalah fine polyester sebanyak 2,5 m/set
x 200 pcs = 500 m yang akan diolah oleh pihak konveksi yang sudah bekerjasama dengan
pihak WeCARE dan 200 box untuk kemasan masker WeCARE.

4.3 Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk usaha kami yaitu 10 orang.

4.4 Sarana Prasarana

Bahan baku produk diolah oleh pihak konveksi yang sudah bekerjasama dengan
WeCARE yang kemudian akan dilakukan quality control dan dilakukan pengemasan oleh
pihak WeCARE di salah satu rumah anggota usaha kami di Semarang

4.5 Pengaturan Layout


4.6 Luas Produksi

Kami mendistribusikan produk WeCARE melalui distributor resmi yang sudah


bekerja sama dengan pihak WeCARE secara online maupun offline.
BAB V

ASPEK ORGANISASI MANAJEMEN

5.1.Jenis Pekerjaan

● Pemilik atau pemegang saham

Yang mempunyai pengalaman, pengetahuan serta keterampilan yang baik yang diakui
oleh organisasi untuk bisa memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur dan juga
mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuannya.

● Ketua

Yang bertugas untuk membimbing, memberi pengarahan, memfasilitasi, dan


menggerakan orang lain untuk bekerja menuju sasaran yang diinginkan.

● Komite urusan budget


● Komite urusan konsumen
● Ka. Bag produksi dan operasional

Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan system transformasi,
perancangan dan desain system, rancangan t

○ Sistem produksi. Menyediakan petugas atau kurir untuk menjalankan proses


pengiriman barang atau jasa.
○ Persediaan. Bertanggung jawab dalam penyediaan pergudangan dan penyediaan
bahan baku
○ Pengawasan. Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat, dan memperbaiki
peralatan mesin-mesin yang ada. Dan mengawasi system pengriman barang atau
jasa
● Ka. Bag pemasaran

Untuk mempromosikan produk dan membuat produk ini terlihat menarik. Merancang
dan melakukan kegiatan pemasaran, Merumuskan strategi dan mengkoordinir
kegiatan promosi dan branding.

○ Periklanan. Bertanggung jawab atas dilakukannya proses pengiklanan atas


perusahaan tersebut untuk mendapatkan konsumen.
○ Penjualan jasa. Merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan
branding.
● Ka. Bag keuangan

Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta


kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. mencari dan mengeksploitasi
sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. mengumpulkan dana
perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut. Bagian yang
dinaungi :

○ Akuntansi. Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan, adapun untuk


mengaudit keuangan perusahaan dilakukan oleh tim audit dari luar
perusahaan
○ Bendahara. Berfungsi sebagai pemegang dana sementara dalam suatu
perusahaan.
○ Perpajakan. Pihak yang mengatur kebutuhan dan anggaran dalam melakukan
pembayaran pajak kepada pemerintah.
● Penjual

5.2. Struktur Organisasi


5.3. Job Description

1. Direktur : Memimpin dan bertanggungjawab terhadap perusahaan


2. Produksi : Memimpin jalannya proses produksi
3. Keuangan : Mengatur dan bertanggungjawab terhadap keuangan
4. Marketing : Memasarkan dan menawarkan barang
5. Keamanan : Mengawasi dan menjaga keamanan selama proses produksi
6. Tim Produksi : Melaksanakan produksi dan membuat produk
7. Penyedia Bahan : Menyediakan bahan-bahan untuk proses produksi
8. Pendataan Produksi : Mendata setiap produk yang terjual dan terproduksi serta
mendata pengeluaran bahan baku

5.4. Job Spesifikasi

1. Direktur : Maharani Aulia Putri

- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

2. Produksi : Fara Dhiba


- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

3. Keuangan : Nisya Oktia Nahdah

- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

4. Marketing : Febry Annan Pradana


- Gender : Laki-Laki
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

5. Keamanan : Dimas Adrian Pradya Devana


- Gender : Laki-Laki
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

6. Tim Produksi
a. Tia Halimatus Sadiyah

- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

b. Penny Ashari
- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

7. Penyedia Bahan
a. Sofia Mukromunnisa
- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

b. Mutiara Tri Ananda


- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-

8. Pendataan Produksi : Basma Aliya


- Gender : Perempuan
- Usia : 20 Tahun
- Pendidikan : Mahasiswa Kedokteran Umum Unissula
- Pengalaman Kerja :-
BAB VI

ASPEK KEUANGAN

6.1. LAPORAN INVESTASI AWAL

Dalam menjalankan usaha ini, Kami akan melakukan investasi awal sebelum masuk
ke tahun pertama. Kami perlu membeli semua kebutuhan yang di perlukan untuk
membuka usahanya sebelum memasuki tahun pertama Selain itu, juga perlu membuat
beberapa laporan-laporan untuk mengetahui neraca, laba rugi, dan lain-lain.

Tabel 6.1 Tabel Biaya Sewa

SEWA
No. Nama Kuantitas Harga Total
1 Toko 1 8000000 8000000
TOTAL BIAYA SEWA Rp 8.000.000

Tabel 6.2 Tabel Biaya Pembelian Mesin


MESIN
No. Nama Kuantitas Harga Total
1 Komputer 1 3000000 3000000
TOTAL BIAYA PENGADAAN MESIN Rp 3.000.000

Tabel 6.3 Tabel Aset Tetap Perusahaan


FIX ASSETS
No. Nama Kuantitas Harga Total
1 Kursi 2 300000 600000
2 Meja 2 300000 600000
3 Rak 2 120000 240000
4 Bohlam 2 120000 240000
5 Alat Kebersihan 1 50000 50000
TOTAL BIAYA ASET TETAP Rp 1.730.000

Tabel 6.4 Tabel Aset Tetap Perusahaan


No. Nama Total
1 Sewa 8.000.000
2 Mesin 3.000.000
3 Fixed Asset 1.730.000
Total investasi awal Rp 12.730.000

6. 2 LAPORAN NERACA

NERACA
Masker Kain double
protection
ASET LIABILITAS
Kas Rp 1.500.000 Hutang Bank Rp 0
Perlengkapan Rp 44.220.000
Dana Darurat Rp 20.000.000 EKUITAS
Aset Tetap Modal Rp 150.000.000
Kursi Rp 100.000
Meja Produksi Rp 8.000.000
Rak Penyimpanan Rp 10.000.000
Alat Produksi Rp 15.000.000
Bohlam Rp 840.000
CCTV Rp 6.000.000
APD Rp 2.500.000
Toko Rp 8.000.000
TOTAL ASSET Rp 116.160.000 Rp 150.000.000

6. 3 LAPORAN PROYEKSI LABA RUGI

LAPORAN LABA RUGI

Pendapatan
Penjualan Rp 97.500.000
Biaya Jasa Penjualan -Rp 1.250.000
Penjualan Bersih Rp 96.250.000
Biaya- Biaya
Beban Operasi
Beban Penjualan Rp 6.250.000
Biaya Gaji Rp 19.000.000
Biaya Operasional Rp 6.500.000
Biaya Sewa Rp 8.000.000
Biaya Marketing Rp 7.000.000
Biaya Mesin Rp 3.000.000
Biaya Penyusutan Rp 13.000.000
Biaya Lain-lain Rp 1.730.000
Total Biaya Rp 64.480.000
Pajak Rp 5.000.000
Laba Bersih Operasional Rp 26.770.000
BAB VII
ASPEK LINGKUNGAN

7.1. Zona Lingkungan Awal


1) Kondisi lingkungan Biotik
Kota Semarang dikelilingi oleh banyak industry/pasar tradisional. Sehingga bahan
baku yang utama, yaitu bahan-bahan pokok seperti kain akan mudah didapatkan.
2) Kondisi Lingkungan Abiotik
Kondisi lingkungan di sekitar tempat produksi tergolong stabil, baik sumber daya
air, tanah, udara, dan lain-lain. Namun seiring dengan pendemi banyak virus yang
menyebar melalui udara sehingga masker sangat penting dan dibutuhkan.
3) Kondisi Lingkungan Sosial, Budaya, Ekonomi
Masyarakat di Semarang dan setitarnya mayoritas termasuk dalam golongan
ekonomi yang mapan serta memiliki pengetahuan tentang pentingnya
mengunakan masker. Hal ini menjadi peluang menguntungkan bagi usaha ini.

7.2. Analisa Dampak Lingkungan


 Dampak Positif
- Menciptakan makanan yang berinovasi dan menyehatkan
- Menciptakan lapangan kerja baru
- Meningkatkan gaya hidup sehat

 Dampak Negative
- Menghasilkan limbah paska pembuatan masker kain
- Menimbulkan pencemaran lingkungan

7.3. Upaya Kelola Lingkungan


Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Upaya
Kain Pencemaran Sedang Dijadikan bahan
lingkungan dari pembuatan masker
limbah hasil
pembuatan
Bungkus Plastik Pencemaran tanah Sedang Meminimalisir
dan air penggunaan
bungkus plastic &
limbah plastic
dibakar
Kardus dan Pencemaran Sedang Limbahnya dibakar
Sterofoam lingkungan

7.4. Upaya Pemantauan Lingkungan


Salah satu perintis usaha ini, yaitu mahasiswa kedokteran FK Unissula. Setiap
anggota/sie yang bertugas akan mengawasi kondisi lingkungan sekitar tempat
produksi sehingga pencemaran lingkungan dari usaha ini akan diminimalisir.
BAB VIII
ASPEK PERSAINGAN

8.1. Analisa faktor internal yang dimiliki perusahaan


 Strengths (kekuatan)
Dalam usaha ini kita memiliki kekuatan yaitu tempat yang strategis karena berada
dilingkungan mahasiswa kesehatan. Seiring dengan adanya pandemi dan mulainya
masuk secara offline,hal ini menguntungkan kami dalam menjual masker kain. Di
sekitar kampus juga masih jarang pedagang yg menjajakan masker kain.
 Weaknesses (kelemahan)
Dalam usaha ini memiliki kelemahan yaitu harga bahan pokok yang relative
mahal, pengolahannya membutuhkan kemampuan tertentu seperti menjahit. Harus
memiliki kreatifitas yang tinggi dan juga harus memiliki selera fashion yang
mumpuni agar diminati oleh pembeli.
8.2. Analisa faktor eksternal yang ada diluar perusahaan
 Opportunities (peluang)
Pertumbuhan daerah: di daerah kampus Unissula memiliki banyak fakultas dan
mahasiswa, sehingga peluang untuk kita menjual masker kain lebih besar dan
didaerah Genuk juga merupakan daerah padat penduduk yang banyak berisi
mahasiswa, sehingga akan lebih mudah, Target pertumbuhan pasar: Pelajar, dan
warga lokal yang terus bertumbuh.
 Threats (ancaman)
Kompetisi: penjual masker kain melalui situs penjualan seperti shopee dll, penjual
masker medis serupa yang telah memiliki pelanggan setia
masalah pada saat pembukaan: pelanggan mungkin tidak kembali lagi,
masalah pembuatan laporan keuangan: belum menggunakan software akuntansi.

8.3. Analisa SWOT

Strengths Weaknesses Opportunities Threats

Lokasi: Kekurangan Pertumbuhan daerah: Kompetisi:


Berada modal: di daerah kampus penjual masker
dilingkungan Persetujuan Unissula memiliki kain serupa dan
kampus dan pinjaman dari banyak fakultas dan penjual masker
berada bank mahasiswa, sehingga medis yang
diperumahan peluang untuk kita telah memiliki
yang padat menjual masker kain pelanggan
penduduk lebih besar dan setia,
didaerah Genuk juga
merupakan daerah
padat penduduk yang
banyak berisi
mahasiswa, sehingga
Strengths Weaknesses Opportunities Threats

akan lebih mudah,

Kurangnya Target pertumbuhan masalah pada


Keunikan:
reputasi: pasar: Pelajar, dan saat
masker kain
Bisnis belum warga lokal yang terus pembukaan:
yang sesuai
stabil bertumbuh. pelanggan
dengan
mungkin tidak
fashion.
kembali lagi,

Pengelolaan: Kurangnya alat masalah


Memiliki penunjang pembuatan
kemampuan dalam bisnis: laporan
dalam masih keuangan:
menjahit dan menggunakan belum
memiliki proses menggunakan
selera fashion akuntansi software
yang bagus. manual akuntansi.
BAB IX
PENUTUP

Kesimpulan
Masker kain yang beredar di masyarakat menjadi salah satu bentuk perilaku
konsumtif masyarakat. Terdapat beberapa alasan masyarakat untuk memilih masker
kain kami yakni Pemerintah diseluruh dunia mengeluarkan kebijakan tentang upaya
pencegahan penularan yang beragam. Salah satu upaya yang telah disepakati dunia
adalah penggunaan masker oleh seluruh masyarakat. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) Amerika Serikat dan WHO
(World Health Organization) telah merekomendasikan pemakaian masker kain utuk
masyarakat umum, hal ini diikuti oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan
Covid-19 melalui droplet yang mengandung virus ataupun aliran udara (aerosol)
menjadi jalur utama yang menyebabkan virus menyebar dan memiliki daya penularan
tinggi, saat pandemi terjadi sangat penting untuk mengontrol sumber infeksi.
Pencegahan penularan dapat menggunakan masker kain yang tetap menjadi
penunjang dalam fashion. Penyebaran rantai covid-19 dapat menggunakan 2 masker
kain yang tentu hal ini juga dapat menguntungkan dari bisnis kami. Toko ini
berbentuk Firma yang didirikan oleh 10 orang anggota yang memiliki tugas yang
berbeda. Target pasar kami yaitu mahasiswa Unissula dan masyarakat Genuk serta
masyarakat di daerah semarang sehingga sangat berpeluang besar mendapatkan
konsumen dan masih cukup relatif sedikit jumlah kompetitornya. Bahan-bahan yang
kami gunakan juga kain dengan berkualitas baik serta tetap memperhatikan masker
sesuai dengan sasaran pasar. Firma ini dipimpin oleh seorang direktur yang kemudian
dari sepuluh anggota dibagi menjadi dua bagian tugas yaitu lima orang bertugas
membeli bahan baku dan lima orang lainya bertugas untuk penjualan produk. Hasil
penjualan produk kami selalu dicatat mulai dari awal biaya sewa lahan lokasi hingga
penjualan produk sehingga didapatkan laba bersih. Laba bersih kemudian
dialokasikan ke modal usaha kembali dan dibagi rata ke semua anggota. Dari aspek
lingkungan, firma kami cenderung sedikit menghasilkan limbah dan dari limbah
tersebut masih dapat diperbarui kembali seperti kain, kardus, sterofoam ataupun
plastik.
Di dalam faktor internal terdapat kekuatan diantara kualitas dan pelayanan
yang baik, tenaga kerja yang mumpuni, serta adanya pengawasan proses produksi.
untuk kelemahan pada penjualan alat yang digunakan canggih untuk mengelola
pemasukan dan pengeluaran. untuk yang berhubungan dengan faktor eksternal
terdapat peluang diantaranya ada sumber tenaga kerja dan ancaman karena terdapat
pesaing yang menjualkan masker kain. penjualan masker kain layak diperjualbelikan
karena bisa memperbaiki pola hidup sehat dimasyarakat agar masyarakat tidak mudah
tertular penyakit covid-19.
Sumber
1. Dewi, N. A., & Utami, S. (2020). The PERANCANGAN MASKER KAIN
SEBAGAI ALAT PELINDUNG DIRI DALAM SISTEM SUSTAINABLE
FASHION. Jurnal Da Moda, 1(2), 32-41 : https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-
konteks-covid-19-june-20.pdf?sfvrsn=d1327a85_2
2. Husein, B. et al. (2020) ‘Tinjauan Etik Prioritas Alat Pelindung Diri (APD) untuk
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) Kedokteran dan Kesehatan’, Jurnal Etika
Kedokteran Indonesia, 4(2), p. 47. doi: 10.26880/jeki.v4i2.47.
3. Kementerian Keseharan RI. Covid-19 Update. 24 Juni 2021.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19
4. Brooks JT, Beezhold DH, Noti JD, et al. Maximizing Fit for Cloth and Medical
Procedure Masks to Improve Performance and Reduce SARS-CoV-2 Transmission
and Exposure, 2021. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2021;70:254–257. DOI:
http://dx.doi.org/10.15585/mmwr.mm7007e1external icon.
5. Centre for Disease Control and Prevention (CDC). Improve How Your Mask Protects
You, 2021. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/your-health/effective-
masks.html
6. Eugenia O’Kelly et al. ‘Comparing the fit of N95, KN95, surgical, and cloth face
masks and assessing the accuracy of fit checking.’ PLoS ONE, 2021. DOI:
10.1371/journal.pone.0245688

Anda mungkin juga menyukai