Insecure - FULDFK
Insecure - FULDFK
ض ِعيفًا
َ س ُن ِ ْ َعن ُك ْۚ ْم َو ُخ ِلق
َ َٰ ٱْلن َ ٱَّللُ أَن يُخ َِف
َ ف َّ ِري ُد
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia
diciptakan (bersifat) lemah." [QS 4:28]
Mekanisme Koping
• Koping: upaya sadar seseorang untuk mengatasi stres atau stresor
• Berbagai jenis koping, dari yang aman (adaptif, matang) hingga yang
berbahaya (maladaptif, primitif)
• Contoh: agama, sosial, kosmetik, makan, tidur, belanja, Napza, seksual
• Di antara yang paling baik: agama dan sosial
dalam konsep islam: hablum minallaah wa hablum minannaas
• Tidak bisa dipaksakan!
Agama Sebagai Koping
• Agama adalah koping yang baik untuk mengatasi masalah
• Islam mengajarkan berbagai cara koping
• Puasa dan zakat sebagai cara melatih supresi dan altruisme
• Zuhud menjadi pengejawantahan asketisisme
• Syukur dan qona’ah mempertahankan citra diri
• Majelis dan jama’ah untuk memperkuat identitas dan identifikasi
• Setiap orang memiliki kecocokan dengan amalan tertentu,
menjadikan keutamaan bagi dirinya
Insecurity
• Dalam bahasa sehari-hari, penggunaannya berbeda
• Mengarah ke “Kepribadian Narsisistik” (kepribadian yang
membutuhkan asupan narsisisme yang konstan dari lingkungannya)
• Disebut sebagai tandanya:
• Tidak Percaya Diri dan Memandang Rendah Diri Sendiri
• Menghindari Interaksi dengan Lingkungan
• Merasa Tidak Ingin Keluar dari Zona Nyaman
• Kerap Membandingkan Diri dengan Orang Lain
• Haus Akan Pujian dan Pengakuan Dari Orang Lain
Kepribadian dan Narsisisme
• Pola perasaan, pikiran, dan perilaku yang unik bagi orang tersebut
dalam beradaptasi terhadap lingkungannya
• Kepribadian -- Akhlaq
• Narsisisme adalah salah satu konsep penting dalam psikodinamika
• Dinamika Kepribadian: antara niat dan amalan
• Satu perilaku bisa dilandasi berbagai dinamika
• Melihat perilaku saja tidak cukup untuk menentukan kepribadiannya,
karena itu sikap dasar dalam menilai kepribadian adalah netral (tidak
menghakimi/judgmental)
Narsisisme dan Superego
• Setiap orang memiliki narsisisme: keinginan dan kebutuhan diakui
• Dalam psikoanalitik, kebutuhan narsisistik (narcissistic need) dipenuhi
secara mandiri (self-supply) oleh superego
• Dalam psikodinamika, narsisisme berkembang dari interaksi dalam
diri dan figur orang tua
• Superego: nilai dan norma yang diasup (terutama) dari figur orang
tua, melalui modelling (anak mencontoh orang tua)
• Nilai dan norma, di antara yang menonjol, adalah agama; dalam hal
ini, bagi seorang muslim, superegonya adalah Dinul Islam
َص َرا ِن ِه ْ علَى ْال ِف
ِ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِو َدا ِن ِه أ َ ْو يُن، ط َر ِة َ ُك ُّل َم ْولُو ٍد يُولَ ُد
“Setiap manusia yang lahir, mereka lahir dalam keadaan fitrah. Orang
tuanya lah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani” (HR. Bukhari-
Muslim
Superego adalah nilai dan norma yang diserap dari figur orang tua
Salah satu superego yang menonjol adalah agama
ين
َ صا ِب ِر َ َّ ص َال ِة ْۚ ِإ َّن
َّ َّللا َم َع ال َّ صب ِْر َوال َ يَا أَيُّ َها الَّ ِذ
َّ ين آ َمنُوا ا ْست َ ِعينُوا ِبال
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS. Al-Baqarah 2:153)
Bila kita insecure...
Temui seorang psikoterapis profesional
ُُ سََ َو َه َول ْ
ْ َ ن
َ ُ ُ ه ل ُجللر َ
د َ
ه اُج
َ ُ ي ْ
ن َ أ د
ِ اه ْ
َ ِ ُ أ
ُجل ل ل َ
ض ْ
ف َ
(Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan
dirinya dan hawa nafsunya)
Hadits ini derajatnya shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzarr
Radhiyallahu anhu. Juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ad-Dailami.
Hadits ini juga dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-
Jami’ush-Shaghîr, no 1099, dan beliau menjelaskannya secara rinci dalam
Silsilah Ash-Shâhihah, no. 1496.
Bila kita insecure...
Defek bukan serta-merta berarti kerugian atau kemalangan, melainkan
bisa menjadi berkah
1. Menghadapi hawa nafsu sendiri adalah jihad yang utama; jihad
adalah amalan yang utama pula
2. Menahan diri dari mengamalkan niat buruk diganjar pahala
3. Cobaan dibuat untuk meningkatkan iman, frustasi untuk
mematangkan kepribadian
Pandanglah cobaan sebagai apa adanya cobaan itu, suatu kesempatan
untuk meningkatkan derajat keimanan
َّللا يَ ْغ ِف ُر ِ َّ طوا ِم ْن َر ْح َم ِة
َ َّ َّللا ِإ َّن ُ َعلَى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم َال ت َ ْقن َ ين أ َ ْس َرفُوا َ ي الَّ ِذ َ قُ ْل يَا ِعبَا ِد
)53( الر ِحي ُم َّ ور ُ ُوب َج ِميعًا ِإنَّهُ ُه َو ْالغَف َ ُالذُّن
)54( ون َ ص ُر ُ َوأ َ ِنيبُوا ِإلَى َر ِب ُك ْم َوأ َ ْس ِل ُموا لَهُ ِم ْن قَ ْب ِل أ َ ْن يَأ ْ ِتيَ ُك ُم ْالعَ َذ
َ اب ث ُ َّم َال ت ُ ْن
ً ُغف
ورا َر ِحي ًما َ َّللا َ َّ سهُ ث ُ َّم يَ ْست َ ْغ ِف ِر
َ َّ َّللا يَ ِج ِد ْ َسو ًءا أ َ ْو ي
َ ظ ِل ْم نَ ْف ُ َو َم ْن يَ ْع َم ْل
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan
menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun
kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’:
110).
Bila dia insecure...
Sikap psikoterapis: netral, non-judgmental
Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu mengatakan:
Sungguh aku telah melayani Rasûlullâh selama sepuluh tahun. Beliau tidak
pernah berkata kepadaku sekalipun, “Aah”, tidak pernah berkomentar
tentang apa yang aku lakukan, “Mengapa kamu lakukan (ini)”, dan tentang
apa yang tidak aku lakukan, “Mengapa kamu tidak melakukan demikian
(saja)”. (Muttafaqun ‘alaih)
Bila dia insecure...
Pribadi psikoterapis: suportif
وال خير فيمن، « المؤمن يألف ويؤلف: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: عن جابر قال
» وخير الناس أنفعهم للناس، وال يؤلف، ال يألف
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-
hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.
Hadits untuk Penutup
ٍَ ْيء َّ َوا ْست َ ِع ْينُ ْوا ِبا ْلغَ ْد َوةِ َو، َوأ َ ْب َِ ُر ْوا،اربُ ْوا
َ الر ْو َح ِة َو َ َ ف،ُِإ َّن ال ِديْنَ يُ ْسر َولَ ْن يََُا َّد ال ِديْنَ ِإالَّ َغلَبَه
ِ َس ِدد ُْوا َوق
.ِمنَ ال ُّد ْل َج ِة
“Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah. Tidaklah seseorang mempersulit
(berlebih-lebihan) dalam agamanya kecuali akan terkalahkan (tidak dapat
melaksanakannya dengan sempurna). Oleh karena itu, berlaku luruslah,
sederhana (tidak melampaui batas), dan bergembiralah (karena memperoleh
pahala) serta memohon pertolongan (kepada Allah) dengan ibadah pada
waktu pagi, petang dan sebagian malam.”
HR. Al-Bukhari (no. 39), Kitabul Iman bab Addiinu Yusrun, dan an-Nasa-i
(VIII/122), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
Ayat untuk Penutup
ت َّ ع ِملُوا ال
ِ صا ِل َحا َ ِإ َّال الَّ ِذ. ين
َ ين آ َ َمنُوا َو َ ث ُ َّم َر َد ْدنَاهُ أ َ ْسفَ َل. س ِن ت َ ْق ِو ٍيم
َ سافِ ِل َ ان فِي أ َ ْح
َ س ِ ْ لَقَ ْد َخلَ ْقنَا
َ اْل ْن
ٍ ُغي ُْر َم ْمن
ون َ فَلَ ُه ْم أ َ ْجر
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-
putusnya.”
(QS. At Tiin: 4-6)