Warga negara adalah peneduduk sebuah negara atau bangsa yang berdsarkan
keturunan ,tempat,kelahiran,dan atau orang-orang lain yang di sahkan dengan
undang-undang sebagai waganegara yang mempunyai kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga negara dalam suatu negara tertentu.
Dilihat dari prinsip-prinsip wawasan negara berdasar atas hukum sebagai mana
di katakan oleh Zippelius.konsitusi merupakan alat untuk membatasi kekuasan
negara.
B.PENDEKATAN DARI ASPEK POLITIK
Ada dua hal yang menarik dalam pendekatan aspek politik ini,yaitu peryataan
hukum sebagai produk politik dan bagai mana hubungan hukum dengan
kekuasaan.
Dapat di tarik benang merah nya,yaitu dengan pendekatan politis maka hukum
adalah produk politik yang telah menjadikan bandan konstituante seagai badan
perumus dan pembuat konsitusi suatu negara ,kemudian peran itu di
lanjutkan leh lembaga legislatif sebagai pemuat undang-undang.
Dan tujuan pokoknya sebagai mana tercantum pada pembukaan UUD 1945
yaitu :
Kembali pada pokok bahasan ini, ada dua pertanyaan yang relevan sekali untuk
diketengahkan, dan kedua duanya merupakan suatu kerekaitan yang erat,
yaitu :
Kedua,fungsi dan peranan UUD 1945 secara opeasional artinya apa yang
telah tercermin didalam peran UUD 1945 secara konsepsional di atas, benar
benar terealisir secara nyata dalam kehidupan bangsa dan bernegara, bukan
hanya itu saja, tapi mampu dilestarikan serta peningkatan usaha usaha
pelestariannya.
Ada dua sasaran yang dapat di kategorikan sebagai tokoh tokoh bangsa dalam
kaitanya dengan lahirnya UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis yang ditetapkan
dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945.
Pertama, tokoh-tokoh bangasa yang terdiri dari orang atau kelompok yang
mempunyai perhatian besar terhadap undang undang sebagai konstitusi untuk
sebuah Negara yang sudah merdeka. Dalam bagian ini dapat dibentuk menjadi
tokoh-tokoh dari angkatan 28 yang mempunyai saham besar dalam proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945. Mereka itulah yang mempunyai
pemikiran pemikiran serta gagasan gagasan yang sudah terakumulasi sejak
jaman kolonial, dan baru pada tanggal 17 agustus 1945 tersebut cita-cita
mereka tewujud dalam membentuk Negara yang merdeka yaitu dengan UUD
1945 sebagai landasan dasar nya, diantara tokoh-tokoh yang dimaksud adalah
Agus Salim, Moh. Natsir, Moh. Yamin, Soekarno, Hatta.
Dalam kaitan dengan judul penulisan ini adalah mereka yang tercantum dalam
ke anggotaan BPUPKI maupun sebagai anggota PPKI .Keangotaan BPUPKI
berjumlah 62 orang,terdiri dari : Soekarno,moh.yahmin, R. Koesoemah
atmadja dan lain-lain
Secara sepintas UUD 1945 telah mengatur seruan paham konstitusi yaitu
anatomi kekuasaan tunduk pada hukum (supremasi hukum), adanya jaminan
dan perlindungan atas hakhak asasi manusia, adanya prinsip peradilan yang
bebas, dan menganut atas kedaulatan rakyat. Namun dalam kenyataannya,
prinsip-prinsip tersebut belum dikolaborasikan secara proporsional dalam
praktik ketatanegaraan di Indonesia baik pada masa Orde Lama, Orde Baru,
dan di “Orde Reformasi”. Atau kalaulah sudah diterapkan dalam tataran riil,
tetapi masih belum menyentuh substansinya.
Atas dasar argumentasi di atas, dapatlah dikatakan bahwa UUD 1945 itu
diamandemen karena ruh dan pelaksanaan konstitusinya jauh dari paham
konstitusi itu sendiri. Hal ini sejalan bahkan diperkokoh oleh hasil Tim Kajian
Amandemen Fakultas Hukum Unibraw yang mencoba mengklasifikasi
beberapa kelemahan UUD 1945, antara lain: UUD 1945 telah memposisikan
kekuasaan Presiden begitu besar (executive power), sistem check and balances
tidak diatur secara tegas di dalamnya, ketentuan UUD 1945 banyak yang tidak
jelas dan multi tafsir, tentang minimnya pengaturan masalah hak-hak asasi
manusia, sistem kepresidenan dan sistem perekonomian yang kurang jelas.