Anda di halaman 1dari 49

KALKULUS I O

(MATA4110)

(Rangkuman/Ikhtisar/Overview)

8
Warsito

JURUSAN MATEMATIKA – FMIPA UT


Kompetensi

Umum: mereview, merangkum, menentukan bagian-bagian yang penting


di antara materi Inisasi 1 sampai dengan Inisiasi 7 (Modul 1 s/d 9).

Khusus: mereview, merangkum, menentukan bagian yang penting:

 Inisiasi 1 (Modul 1 KB1,KB2);

 Inisiasi 2 (Modul 2 KB1,KB2 dan Modul 3 KB1,KB2);

 Inisiasi 3 (Modul 4 KB1,KB2);

 Inisiasi 4 (Modul 5 KB1,KB2);

 Inisiasi 5 (Modul 6 KB1,KB2);

 Inisiasi 6 (Modul 7 KB1,KB2 dan Modul 8 KB1); dan

 Inisiasi 7 (Modul 8 KB2 dan Modul 9 KB1,KB2).


Inisiasi 1
Pengertian Himpunan

Operasi Himpunan
Inisiasi 1
Sistem Bilangan Real
Inisiasi 1

Urutan
Himpunan bilangan real R dapat diurutkan dan dipisahkan oleh 0 menjadi himpunan bilangan
real negatif (<0) dan himpunan bilangan real positif (>0)

–––––––––––––– ++++++++++++++
–∞ ∞
0
Inisiasi 1

Himpunan semua bilangan real R dengan hukum-hukum: aksioma field,


aksioma urutan,
Sistem Bilangan dan aksioma kelengkapan secara lengkap tersebut yang
Real
mendeskripsikan Sistem Bilangan Real.
Inisiasi 1

Pertidaksamaan

Nilai Mutlak

Sistem Bilangan Real nilai mutlak selalu ≥ 0


Inisiasi 1

Fungsi dan Grafiknya


Definisi: (Fungsi)

Definisi: (Grafik Fungsi)


Inisiasi 1
Beberapa Fungsi dan Grafiknya y

Fungsi konstan (-13) (0,3) (1,3) y =3

x -1 0 1 ...
x
y 3 3 3 ... 0
y
(x,y) (-1,3) (0,3) (1,3) ...
y = 12 x + 1
Fungsi linear (0,1) (1,2)
x -2 0 1 ... x
(-2,0) 0
y 0 1 2 ...
y
(x,y) (-2,0) (0,1) (1,2) ...
(-2,3) (2,3)
Fungsi kuadrat
y = x2 - 1
x -2 -1 0 1 2 ... x
y 3 0 -1 0 3 ... (-1,0) 0 (1,0)
(x,y) (-2,3) (-1,0) (0,-1) (1,0) (2,3) ... (0,-1)
y
Fungsi akar (9,3)
(-2,0)
x 0 1 4 9 ... (4,2)
(1,1) y= x
y 0 1 2 3 ...
(x,y) (0,0) (1,1) (4,2) (9,3) ...
x
(0,0)
Inisiasi 2
Limit Fungsi

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 2

Limit Kiri (mendekati dari arah kiri)

y = f(x)
f(x)
ε
L
ε
Limit Kanan (mendekati dari arah kanan) f(x)
δ δ
x x0 x X
0
Inisiasi 2
Limit di Tak Hingga (x menuju ∞ atau menuju -∞)
Y

f(x)

x X
k 0 K x

g(x)

Limit Tak Hingga (nilai limit ∞ atau -∞) f(x)


K y = g(x)

x0 x0 X
0

Sistem Bilangan Real


y = f(x) L

g(x)
Inisiasi 2

Kekontinuan

Kekontinuan Titik

Kekontinuan Selang
Inisiasi 2

Limit Fungsi Trigonometri dan Eksponensial

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 2

Dari rumus (3.1) s/d (3.4) dapat diturunkan rumus-


rumus berikut:
Inisiasi 3
Derivatif (Turunan): derivatif titik dan derivatif selang

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 3

Pada kenyataannya menentukan


derivatif dengan menggunakan
definisi sangat sukar dan
memerlukan waktu. Untuk itu,
setelah Kegiatan Belajar 1
Modul 4, lebih banyak digunakan
rumus-rumus untuk menentukan
derivatif. Khusus mahasiswa
matematika dituntut dapat
membuktikan rurmus-rumus yang
sederhana. Tabel sebelah kanan
rumus-rumus derivatif yang
dambilkan dari BMP Kalkulus I/
MATA4110 halaman 4.33 – 4.34.
Selain rumus dasar, juga
diberikan rumus (aljabar)
derivatif di bawah ini.
Inisiasi 3

Aturan Rantai Derivatif

Aturan Rantai Derivatif Diperluas


Inisiasi 3

Derivatif Fungsi Implisit


F(x,y) = 0 fungsi implisit jika variabel x dan y tidak dapat dipisah pada ruas yang berbeda,
misalnya: F(x,y) = xy + y – x2 – 6 = 0 atau F(x,y) : xy + y – x2 = 6
dy
Cara menentukan f ¢( x) atau berbeda dengan pada fungsi eksplisit. Contohnya,
dx
sebagai berikut.

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 3

Derivatif Fungsi Parameter


Inisiasi 4

Derivatif Tingkat Tinggi


Inisiasi 4

Garis Singgung

Garis Normal

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 4

Kecepatan Sesaat
Inisiasi 4

Teorema L’Hospital

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 4
Inisiasi 5

Deret Taylor dan Deret Maclaurin


Inisiasi 5
Nilai Ekstrem (Maksimum/Minimum)
Perhatikan kurva y = f(x)
berikut: f(a), f(x2), dan f(b) adalah maksimum
y relatif f di [a,b].
f(b) f(x1) dan f(x3) adalah minimum relatif f
di [a,b].
f(x2)
f(a) f(b) adalah maksimum mutlak f di [a,b],
karena f(b) ≥ f(x) untuk setiap x ϵ [a,b] .
x1 x3
x2 x f(x3) adalah minimum mutlak f di [a,b],
a b
f(x1) karena f(x3) ≤ f(x) untuk setiap x ϵ [a,b] .
y = f(x)
Mutlak dibandingkan untuk seluruh
f(x3) daerah definsi, sedangkan relatif
dibandingkan dengan daerah
sekitar titik kritis atau batas.
Nilai x1, x2, dan x3 memberikan titik-titik kritis,f ¢( x) = 0.
yang
Inisiasi 5

Maksimum/Minimum Relatif

Ada 2 cara menentukan maksimum/minimum relatif, yaitu:


(1)Uji derivatif/turunan pertama dan
(2)(2) Uji derivatif/turunan kedua.
Inisiasi 5

Sebelum membahas Uji Derivatif/Turunan Pertama, terlebih dahulu dibahas fungsi naik dan
fungsi turun yang akan mendukung Uji tersebut.

Definisi (fungsi naik/turun)

Teorema (fungsi naik/turun)


Inisiasi 5

Sebelum membahas Uji Derivatif/Turunan Pertama, terlebih dahulu dibahas fungsi naik dan
fungsi turun yang akan mendukung Uji tersebut.

Uji Derivatif/Turunan Pertama


Inisiasi 5

Uji Derivatif/Turunan Kedua

Maksimum/Minimum
Mutlak

Jadi, menentukan maksimum/minimum mutlak berarti membandingkan nilai-nilai maksimum/minimum relatif


dengan nilai-nilai pada batas.
Inisiasi 6

Pengertian Kecembungan/Kecekungan

garis singgung Pada interval (a,b) dan (b,c) , setiap


garis singgung terletak di bawah grafik y
= f (x). Sedangkan pada interval (c,d)
y = f (x) dan (d,e) , setiap garis singgung terletak
di atas kurva y = f (x)

garis singgung
a b
Sistem c d Reale
Bilangan

Kurva y = f (x) pada interval (a,b) dan (b,c) disebut cembung ke bawah (cekung ke atas), sedangkan
kurva y = f (x) pada interval (c,d) dan (d,e) disebut cembung ke atas (cekung ke bawah).
Inisiasi 6

Definisi: Kecembungan/Kecekungan

Teorema: Kecembungan/Kecekungan
Sistem Bilangan Real
Inisiasi 6

Definisi: (Titik Balik)

Teorema: (Titik Balik)

Sistem Bilangan Real


Inisiasi 6

Definisi
Garis lurus L disebut Asimtot kurva f jika jarak dari titik M pada kurva tersebut ke garis L
mendekati nol untuk M jauh mendekati tak berhingga

y L y
y = f(x)

L
y = f(x)
0Sistem Bilangan Realx
x
0

L = asimtot tegak L = asimtot datar

Sebenarnya ada 3 macam asmtot yaitu, asimtot tegak, asimtot datar, dan asimtot miring tetapi dalam
kesempatan ini hanya dibahas asimtot tegak dan asimtot datar saja.
Inisiasi 6

Asimtot Tegak:

Asimtot Datar:
Inisiasi 6
Melukis grafik fungsi dengan memanfaatkan karakteristik/perilaku fungsi tersebut.
Kita telah belajar menggambar grafik fungsi dengan menggunakan Definisi 2.2 pada Modul 2.
Pada pembahasan Melukis Grafik Fungsi berikut ini adalah cara lain menggambar grafik dengan
mengetahui komponen karakteristik/perilaku fungsi, antara lain:
• domain atau daerah definisi fungsi tersebut;
• titik-titik kritis;
• titik-titik ketakkontinuan;
• titik-titik potong grafik dengan sumbu-sumbu koordinat;
• daerah atau himpunan nilai-nilai x dimana positif/negatif;
• daerah naik/turun fungsi;
• nilai maksimum/minimum relatif fungsi;
• daerah kecembungan/kecekungan dan koordinat titik balik kurva; dan
• asimtot-asimtot.
Tentu saja, untuk setiap fungsi memiliki karakteristik/perilaku yang berbeda, sehingga tidak semua komponen diperlukan.
Inisiasi
7

Untuk menentukan penyelesaian akar persamaan secara


numerik diperlukan penguasaan materi turunan (derivatif)
pertama fungsi .

Untuk menggunakan Teorema L’Hospital diperlukan pengua-


saan materi turunan pertama, turunan tingkat tinggi, dan limit
fungsi.
,

Inisiasi 7

Apabila y = f ( x ) = 0 memiliki akar persamaan (memotong sumbu-x) tetapi


nilainya tidak dapat ditentukan secara eksak, maka akar persamaan tersebut
dapat ditentukan secara hampiran (numerik) sebagai berikut:

f ( xn )
xn+ 1 = xn - ; f ¢( xn ) ¹ 0 , n = 0,1,2,....
f ¢( xn )

Yang penting dalam mencari akar persamaan dengan hampiran adalah:


-Nilai hampiran pertama (nilai awal) x1
-Ketelitian yang diharapkan (sampai berapa desimal di belakang koma)
,

Inisiasi 7

Contoh 1.

Contoh 2. Dengan soal Contoh 1, tetapi diambil nilai hampiran pertama x = 1.


,

Inisiasi 7

0
Teorema L’Hospital bentuk :
0

f ¢( x) 0
Kalau turunan pertama masih xlim ® c g ¢( x )
=
0 maka dilanjutkan ke turunan
f ¢¢( x) f ¢¢¢( x)
kedua xlim , ketiga lim , dst.
® c g ¢¢( x ) x® c g ¢¢¢( x )
,

Inisiasi 7

Contoh 3.
cos x - 1
Hitung lim 2
x® 0 x
Jawab: 0 0
cos x - 1 0 (- sin x)
0 (- cos x) 1
lim 2
= lim = lim =- .
x® 0 x x® 0 2x x® 0 2 2
Inisiasi 7

Contoh
4.
,

Inisiasi 7

¥
Teorema L’Hospital bentuk ¥
:

f ¢( x) ¥
Kalau turunan pertama masih xlim ® c g ¢( x )
=
¥ maka dilanjutkan ke turunan
f ¢¢( x) f ¢¢¢( x)
kedua lim , ketiga lim dst.
x® c g ¢¢( x ) x® c g ¢¢¢( x )
,

Inisiasi 7

Contoh 5. 3 2
2x + 4x
Hitung xlim
® ¥ 3x3 + 3x

Jawab:
3 2 ¥¥ 2 ¥ ¥
2x + 4x 6 x + 8x¥ 12 x + 8
¥ 12 2
lim 3
= lim 2
= lim = lim = .
x® ¥ 3 x + 3 x x® ¥ 9 x + 3 x® ¥ 18 x x® ¥ 18 3
Inisiasi 7

Contoh
6.
Inisiasi 7

Contoh
7.
Penutup

Inisiasi 8 ini sebagai rangkuman dari Inisiasi 1 s/d 7. Oleh karena


itu, dalam kesempatan lain, mahasiswa masih dituntut untuk
mempelajari bagian atau referensi lain yang berkaitan dengan
buku materi pokok MATA4110/Kalkulus I edisi 2.

Selamat Menempuh UAS, Semoga Sukses!


Terima Kasih
2017

Anda mungkin juga menyukai