Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan ...

Masalah:

1. Bagaimana Model Persamaan Prey Predator (Lotka Voltera),

2. Mencari Titik Kesetimbangan persamaan Prey Predator

3. Mencari Kestabilan Titik Kesetimbangan Prey Predator

1. Model Persamaan Prey-Predator (Lotka-Voltera)

Diberikan sebuah sistem prey-predator sebagai berikut:

dx
dt
dy
dt
=αx−βxy

=δxy−γy }
(1.1)

Sistem prey-predator merupakan suatu sistem persamaan yang nonlinear.

Untuk menentukan sifat solusi dari sistem tersebut dapat didekati dengan

meninjau sifat solusi sistem linear maka dilakukan linearisasi disekitar titik

kesetimbangan.

2. Titik Kesetimbangan

Titik kesetimbangan diperoleh jika

dx
dt
dy
dt
=0

=0 }
(2.1)

Berdasarkan Persamaan (2.1) maka Persamaannya (1.1) dapat dituliskan menjadi

¿
Nilai x dan y yang memenuhi Persamaan (2.2) disebut titik kesetimbangan,

untuk menentukan titik kesetimbangan persamaan diatas dapat dilihat sebagai

berikut:

α
αx −βxy ¿ 0 ⟹ x ( α −βy )=0 diperoleh x=0 atau y=
β

γ
δxy−γy=0 ⟹ y ( δx −γ )=0 diperoleh y=0 atau x=
δ

γ α
Sehingga diperoleh 2 titik kesetimbangan yaitu (0,0 ¿ dan( , )
δ β

3. Kestabilan Titik Kesetimbangan


3.1. Linearisasi di sekitar titik kesetimbangan

Kestabilan dari titik kesetimbangan dapat ditentukan dengan linearisasi

ẋ= A x. Sifat solusi dari sistem nonlinear ẋ ¿ f ( x ) dapat didekati dengan meninjau

sifat solusi sistem linear ẋ= A x, dengan matriks A disebut bagian linear dari f ( x )

disekitaran titik ( x 1 , y 1 ). Deret taylor dari persamaan prey-predator disekitaran

titik kesetimbangan ( x 1 , y 1 ) adalah :

∂ ( αx−βxy ) ∂ ( αx−βxy ) 1 ∂ ( αx−βxy ) 1 ∂ ( αx


( αx−βxy )=( α x1 −β x 1 y 1 ) + ( x−x 1 )+ ( y − y 1 )+ ( x−x 1 )2 +
∂x ∂y 2! 2
∂ x 2! ∂

1 1 1
¿ ( α x 1−βx y 1 ) + ( α −β y ) ( x−x 1 ) + (−β x ) ( y− y 1 ) + ( 0 ) ( x−x 1 )2 + ( β ) ( x−x 1 ) ( y− y1 ) + ( β ) ( y− y 1 ) ( x
2! 2! 2!

¿ ( α x 1−βx y 1 ) + ( α −β y ) ( x−x 1 ) + (−β x ) ( y− y 1 ) + ( β ) ( x−x 1 )( y− y 1 ) +…

∂(δxy−γy ) ∂(δxy−γy) 1 ∂(δxy−γy ) 1 ∂(δx


(δxy−γy)=(δ x1 y 1−γ y 1)+ ( x−x 1 )+ ( y− y 1 ) + 2 ( x −x1 )2 +
∂x ∂y 2! ∂ x 2! ∂

1 1 1
¿ ( δ x 1 y 1−γ y1 ) + ( δ y ) ( x −x1 ) + ( δx−γ ) ( y− y 1 ) + ( 0 ) ( x−x 1 )2 + ( δ ) ( x−x 1 ) ( y− y 1 ) + ( δ ) ( y− y 1 ) (
2! 2! 2!
¿ ( δ x 1 y 1−γ y1 ) + ( δ y ) ( x −x1 ) + ( δ x−γ ) ( y− y 1 ) + ( δ ) ( x −x1 ) ( y− y 1) + …

Karena diambil nilai x yang cukup dekat dengan x 1. Demikian pula dengan

nilai y yang di ambil cukup dekat dengan y 1 maka nilai dari ( x−x 1 ) dan ( y− y 1)

nilainya sangat kecil akibatnya nilai ( y− y 1)( x−x 1) bernilai jauh lebih kecil dari

sebelumnya maka dengan demikian dapat diabaikan. Jika persamaan diatas

dibawa dalam bentuk matriks diperoleh:

dx

[ ][
¿
dt = ( α −β y 1) (− β x 1) δ x −γ
dy
dt
¿ ¿
¿
( 1 )
x−x 1
¿ y− y 1][ ] (3.1)

 Titik kesetimbangan (0,0)

Berdasarkan persamaan (1.4) untuk titik kesetimbangan (0,0) diperoleh :

dx

[ ][
¿
dt = α 0 x
dy
dt
0 −γ y ][ ] (3.2)

 Titik kesetimbangan ( ma , rb )
Dengan cara yang sama diperoleh matriks untuk titik kesetimbangan ( ma , rb ):
dx −bm r

[ ] [ ][ ]
dt =
dy
dt
0
ar
b
a
0
x−

y−
b (3.3)
m
a

3.2. Kestabilan Titik Kesetimbangan Berdasarkan Nilai Eigen


Sifat kestabilan dari suatu titik kesetimbangan dilihat dari nilai eigen. Dalam

menentukan nilai eigen digunakan persamaan berikut:

|λI − A|=0 ( 3.4 )

 Nilai eigen titik kesetimbangan (0,0)

det λ 1 0 − r 0 =0
([ ][
0 1 0 −m ])
det λ 0 − r 0 =0
([ ] [
0 λ 0 −m ])
det λ−r 0 =0
([
0 λ+ m ])
( λ−r )=0 atau ( λ+ m ) =0

maka λ=r atau λ=−m

dengan Solusi:

x ( t )=x ( 0 ) e r(t ),

y ( t ) = y ( 0 ) e−m (t), (3.5)

 Nilai eigen titik kesetimbangan ( ma , rb )


Dengan menggunakan persamaan (3.4) diperoleh:

−bm

( [ ] [ ])
det λ 1 0 −
0 1 ar
b
0
a
0
=0
−bm

([ ] [ ])
det λ 0 −
0 λ ar
b
0
a
0
=0

bm
det
([ ])
λ
−ar
b
a =0
λ

λ 2+ mr=0

Sehngga diperoleh nilai eigen λ 1=i √ mr dan λ 2=−i √ mr.

Dengan solusi:

( ) (
y (t ) )
cos ( √ mr t ) +sin ( √ mr t )()
x ( t ) =P cos ( √ mr t )−sin ( √mr t ) + a ( 3.6 )
r
b

Perlu di ketahui bahwa bentuk-bentuk umum dan tipe-tipe kesetimbangan yaitu:

a. Nilai eigen real :

1. Jika semua nilai eigen bernilai positif, maka menghasilkan simpul node tak

stabil (unstable node).

2. Jika semua nilai eigen bernilai negatif, maka menghasilkan simpul node

stabil (stable node).

3. Jika terdapat nilai eigennya positif dan yang lainnya bernilai negatif, begitu

pun sebaliknya maka menghasilkan titik pelana (saddle point).


b. Nilai eigen kompleks :

1. Jika bagian real bernilai positif, menghasilkan spiral tak stabil (unstable

node).

2. Jika bagian real bernilai nol, menghasilkan trayektori pusat sentral atau

stabil netral (neutral center atau neutral stable atau stable node).

3. Jika bagian real bernilai negatif, menghasilkan spiral stabil (stable spiral).

Jadi untuk titik kesetimbangan (0,0) yang mempunyai nilai eigen bilangan real

positif dan real negatif maka menghasilkan bentuk titik pelana, sedangkan untuk

titik kesetimbangan ( ma , rb ) menghasilkan trajektori pusat sentral.

Anda mungkin juga menyukai