Anda di halaman 1dari 63

DRAWING J-HOOK

Laporan ini dibuat sebagai penanggungjawaban penulis selama

Mengikut Praktik Kerja Industri di PT. Citra Tubindo Tbk

Tanggal 1 Agustus 2016 s.d. 30 November 2016

ARSYIL MAJIID
NIS.15005

Paket Keahlihan : TEKNIK PEMESINAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BATAM

Kawasan Industri Terpadu Kabil, Kel Kabil, Kec Nongsa

2016

i
Halaman Pengesahan Industri

DRAWING J-HOOK

Laporan ini telah disahkan dan disetujui

Pada tanggal 30 November 2016 di Batam Oleh :

Pimpinan Perusahaan/
HRD Pembimbing Industri

Ludi Darmawan
HR.Manager Ronaldo TRD
Jabatan

ii
Halaman Pengesahan Sekolah

DRAWING J-HOOK

Laporan ini telah disahkan dan setujui

pada tanggal 30 November 2016 di batam Oleh :

Koor. Prakerin, Pembimbing Laporan

Meky Kurniawan, S. Pd Hendry Yadi,S.T


NIP. 1979082 9201101 1 001 NIP. 198305032011011002

Kepala SMK Negeri 6 Batam

Baharuddin Sitepu,M.Pd.T
NIP. 197202251999031006

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat krunia dan
ridhonyalah laporan ini dapat penulis selesaikan untuk memenuhi dari salah satu program
kurikulum sekolah
Adapaun maksud dan tujuan dari penyusun laporan ini merupakan salah satu
syarat kelengkapaan untuk memenuhi salah satu program dari Dinas Pendidikan Kota
Batam dan tidak lanjut Progran Kerja dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Batam,
dengan harapan dapat menghasilkan Siswa/Siswi yang Mandiri dan berkompeten
khususnya dalam bidang Teknik Mesin Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak
sekali mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa kesempatan, pikiran, tenaga
maupun materi. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada

1) Orang tua karna sudah memotivasikan penulis


2) Pembimbing Industri
3) Guru Pembimbing Laporan
4) Bapak dan Ibu Guru SMK N 6 BATAM
5) Semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna,sehingga
perlu adanya saran-saran ataupun kritikan yang membangun guna untuk kesempurnaannya.
Semoga laporan ini dapat berguna untuk diri penulis maupun bagi pembaca.

Batam, 30 November 2015


Penyusun

Penulis
NIS. 15005
iv
HALAMAN COVER ………………………………………………………………………i
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH ………………………………………………..iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………v

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………1

A. Latar Belakang Judul …………………………………………………...1


B. Tujuan …………………………………………………………………..2
C. Permasalahan …………………………………………………………...2

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ……………………………………..3

A. Sejarah berdirinya perusahaan …………………………………………3


B. Visi dan misi perusahaan .......................................................................4
C. Struktur Organisasi …………………………………………………….5

BAB III JUDUL ……………………………………………………………………..6

A. Landasan Teori........................................................................................6
B. Tujuan ………………………………………………………………..22

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................23

A. Kesimpulan ……………………………………………………………24
B. Saran …………………………………………………………………..24

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….vi


LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Judul


Dalam era globalisasi, khususnya dalam tatanan (perekonomian dunia,
telah mendorong lahirnya organisasi-organisasi pasar bersama ( pasar bebas)
artinya setiap negara akan menjadi ajang persaingan bangsa-bangsa lain. Untuk
dapat bersaing diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
keahlian profesional. Keahlian profesional yang harus diakui pada dasarnya
mengandung unsur ilmu pengetahun, teknik dan kiat (arts). Unsur kiat yang
menjadi faktor utama penentu kadar keprofesinalan seseorang hanya dapat
dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu
sendiri, karena itulah tumbuh suatu ukuran keahlian profesional berdasarkan
jumlah pengalaman kerja.
Mengikuti garis kebijaksanaan serta memperhatikan kondisi yang ada sekarang
dan prinsip-prinsip penguasaan keahlian profesi, nampaknya harus sudah
dipikirkan suatu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan yang
dapat memadukan secara dinamis dan serasi program pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan program pengembangan keahlian lapangan
kerja. Pendekatan dimaksud harus menggambarkan adanya “Sistem Ganda”
yang merupakan perpaduan saling mengisi dan melengkapi antara program
pendidikan di lembaga pendidikan dan program pelatihan untuk peningkatan
keahlian profesi di lapangan kerja.
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
pendidikan Nasional Bab. II Pasal 3 ayat 2 “Pendidikan Menengah Kejuruan
Mengutamakan Penyiapan Calon Peserta Untuk Memasuki Lapangan Kerja
Serta Pengembangan Sikap Profesional”.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah Bab. XI Pasal 29 ayat 1 “Penyelenggaraan Sekolah
Menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia dunia usaha
dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 tahun 1992 Tentang Peran
Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional Bab. III pasal 4 ayat 8 “Peran
serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau
latihan kerja”.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
0490/U/1992 pasal 33 “Kerja sama SMK dengan dunia usaha terutama
bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan
dunia kerja yang diusahakan dengan asas saling menguntungkan”.
e. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistim Ganda pada Sekolah
Menengah Kejuruan bab. VI pasal 12 “Setiap calon peserta SMK yang telah
mengikuti program kejuruan yang bersifat adaptif dan produktif yang berupa
teori kejuruan dan praktik dasar berhak mengikuti praktek kerja di industri
pasangan.

B. Tujuan
Setelah melaksanakan prakerind kerja industri,setiap siswa diwajibkan
membuat laporan yang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebagai bukti
bahwa siswa tersebut telah melaksanakan program PRAKERIND yang
ditentukan oleh pihak sekolah.

Adapun tujuan penulisan laporan ini sebagai berikut ini :

1. Siswa mampu memahami, mantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan


keterampilan yang didapat disekolah dan penerapannya didunia usaha atau
didunia industry
2. Siswa ampu mempertangung jawabkan isi laporan dalam ujian lisan ataupun
tertulis untuk naik ketingkat yang lebih tinggi
3. Sebagai salah satu syarat mengikuti ujian akhir sekolah
Hal 2
C. Permasalahan
Pada penyusun laporan ini , penulis membatasi masalah yang disajikan. Ini
dimaksudkan agar pembahasan tidak terlalu luas dan diarahkan pada tiga
system proses saja. Pada kesempatan ini penulis menyajikan laporan mengenai

“DRAWING 3D J-HOOK”

Pada laporan ini penulis tidak dapat menerangkan pokok bahasan secara
terperinci disebabkan masih dangkalnya pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


Perseroan didirikan pada tanggal 23 agustus 1983 dalam rangka penanaman
Modal dalam Negeri (PMDN) dan berkududukan hokum di batam, Indonesia.
Kantor pusat dan pabrik perseroan berlokasi di Jl. Hang Kesuturi I nomor 2,
kawasan Industry Terpadu Kabil, Batam, Indonesia.

Citra-Main-Building.pdf
(Sumber : Citra Tubindo (2016). Annual Report)
(www.citratubindo.com/investor/Annual report 2015)

Maksud dan tujuan perseroan adalah bergerak dibidang perdagangan dan industri
pemberian jasa dibidang industry minyak & gas bumi dan pertambangan. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut perseroan melaksanakan kegiatan usaha
seperti membuat memberikan pelayanan, memberikan alat-alat dan perlengkapan
untuk menunjang industry perminyakan dan gas bumi pada tanggal 28 november
1989 perseroan telah mencatatkan saham-sahamnya untuk yang pertama kali di
bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya)
Terhitung sejak 3 April 2002, sebanyak 80.000.000 saham perseroan telah
dicatatkan ke dalam penitipan kolektif PT. Kustodia Sentral Efek Indonesia (KSEI),
dan terhitung sejak 12 januari 2009 jumlah saham yang tercatat meningkat menjadi
800.000.000 lembar saham yang disebabkan adanya oelaksanaan corporate action
berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dimana nilai nominal saham
perseroan yang semula Rp. 1.000 (seribu rupiah) Persaham menjadi bernilai
nominal Rp. 100 (seratus rupiah) per saham sehingga mengakibatkan 1 (satu)
saham lama dipecah menjadi 10 (sepuluh) saham baru

Terhitung sejak 20 September 2013 jumlah saham yang tercatat meningkatkan


menjadi 800.371.500 lembar saham dengan nilai nominal saham Rp. 100(seratus
rupiah) Peningkatan ini terjadi oleh karena pelaksanaan Managemen Stock Option
Program & Employee Stock Option Program (MSOP % ESOP) Dari program
MSOP & ESOP tersebut, jumlah hak opsi yang telah dilaksanakan adalah sebanyak
371.500 (tiga ratus tujuh satu ribu lima ratus) saham, sehingga modal ditempatkan
dan disetor penuh perseroan dengan adanya MSOP & ESOP ini yang semula
sebesar 80.000.000.000 (delapan puluh milyar rupiah) menjadi Rp 80.037.150.000
( delapan puluh milyar tiga puluh tuju seratus lima puluh ribu rupiah)

B. Visi dan misi perusahaan


VISI
Sebagai perusahaan kelas dunia yang memproduksi Oli Country ubular
Goods (OCTG), memaksimalkan keuntungan pemegam saham dan memperbaiki
kehidupan masyarakat

MISI

Untuk menjamin keberlanjutan dam mematikan daya saing


 Berkembang dan Berkompetisi secara berkesinambungan
 Mencapai kinerja operasional yang unggul
 Mememnuhi kebutuhan pelanggan dalam hal harga, kualitas dan ketepatan
waktu pengirim
 Memaksimalkan keuntungan pemegang saham
 Mengekspor produk-produk kelas dunia
Memastikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

 Meningkatkan keselamatan dan kesehatan karyawan


 Menyediakan lingkungan kerja yang baik
 Membina dan memotivasi karyawan
 Melaksanakan CSR berkualitas bagi masyarakat setempat
 Memberikan Kesempatan Kepada pemasuk local dan sup kontraktor

Melestarikan Lingkungan

 Menjadi pemuka dalam masalah lingkungan dan mencegah segala


jenis pencemaran,menghematt penggunaan air dan menetralisir
limbah
 Menggunakan teknologi yang bersih dan aman
 Mengurangi emisi karbon dan pembuangan limbah
 Menggunakan energy secara efesien
BAB III

JUDUL

A. Landasan Teori
Gambar kerja merupakan alat komunikasi antara perancang dengan
pelaksana dalam pembuatan produk sehingga sesuai baik bentuk dan ukurannya.
Autodesk Inventor 2015 menerapkan beberapa standard gambar kerja, seperti ISO,
JIS,DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis,
proyeksi,dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita memilih salah satu
jenisstandard gambar kerja yang akan dipakai. Kita masih dapat
mengubahbeberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan
menggunakan fasilitas inventor drawing
1. Mengambil ukuran J-HOOK
2. Menggambar 3D J-HOOK
Setelah mengambil ukuran J-HOOK dilapangan kerja,selanjutnya menggambar 3D di
aplikasi Autodesk Inventor Professional 2015,aplikasi ini memiliki beberapa kelebihan
seperti :
a. Kemampuan design dan pengeditan dalam bentuk solid model (parametric
solid modeling) sehingga engineer dapat memodifikasi design tanpa harus
melakukan design ulang.

b. Kemampuan menganimasikan file assembly.

c. Kemampuan automatic create technical 2D drawing.

d. Material yang disediakan memberikan tampilan suatu part lebih riil.

e. Kemampuan mensimulasikan analisis tegangan dari produk desain.

Gambar Tampilan awal Autodesk Inventor Professional 2015


- Setelah muncul tampilan awal,penulis membuat PROJECTS,PROJECTS
terletak diMenubar Get Started,klik PROJECTS dan akan muncul tampilan
seperti gambar dibawah ini

- Setelah muncul tampilan Projects , penulis membuat projects baru dengan


mengklik New dibagian bawah tampilan Projects
- Kemudian muncul kembali tampilan baru yaitu tampilan Inventor Project
wizard

- Penulis memlih New Single User Project dan mengklik Next


- Setelah mengklik Next,muncul tampilan baru

- Penulis Membuat nama projectnya J-HOOK,Project (Workspace) Folder


disimpan di C:\Users\Arsyil\Documents\Inventor\J-HOOK\
- Kemudian Penulis mengklik Finish
- Setelah membuat Projects penulis membuat file baru dengan mengklik New di
Menubar Get Started dan muncul Tampilan dialog New File
- Selanjutnya muncul dialog New File, pilihlah tab English (satuan inchi) atau
Metric (satuan mm). Pilih salah satu template sesuai kebutuhan.

- Penulis memilih Metric(satuan mm) milimeter


Gambar Tampilan kotak dialog New File

Sebelum menggambar 3D Inventor memiliki beberapa template :

• Standard (mm).ipt adalah template yang digunakan untuk pembuatan


part.

• Sheet Metal (mm).ipt adalah template yang digunakan untuk pembuatan


part berupa pelat.

• Standart (mm).iam adalah template yang digunakan untuk perakitan


(assembly) beberapa file.

• Weldment (ISO).iam adalah template yang digunakan untuk assembly


dengan proses pengelasan.

• Standart (mm).ipn adalah template yang digunakan untuk menguraikan


part assembly serta dapat dianimasikan untuk presentasi proses assembly
dan dapat disimpan dalam file AVI.

• ISO.idw adalah template yang digunakan untuk membuat gambar 2D


secara otomatis.
Langkah awal penulis membuat J-HOOK adalah memilih template Standart(mm).iam
untuk perakitan (assembly),Selanjutnya klik tab Create.
- Tampilan selanjutnya akan muncul jendela kerja Autodesk Inventor
Professional 2015 seperti gambar

Gambar 1.1 tampilan Assembly Inventor

- Ada beberapa tampilan kerja di inventor seperti gambar dibawah ini

Tampilan Jendela Kerja Inventor


- Selanjutnya penulis mengklik 2x Assembly1 dibagian Browser bar

dan mengganti namanya menjadi J-HOOK


A. Assembly ADJUSTER J-HOOK
- Kemudian klik Create pada Menu Bar Assemble,dan akan muncul tampilan
seperti ini

Gambar 1.2 Tampilan Create


- Penulis membuat nama Komponen ADJUSTER J-HOOK dan mengganti
templatenya menjadi Metric,lalu memilih Standart (mm).iam , seperti gambar
dibawah ini

Gambar 1.3 Tampilan template


- Setelah membuat Assembly ADJUSTER J-HOOK Penulis mengklik 2x
ADJUSTER J-HOOK dan Penulis membuat PART (ipt)
- Kemudian klik Create Pada Assembly ADJUSTER J-HOOK ,nama
komponen diganti menjadi AISIC dan memilih Metric, Strandart (mm).ipt
selanjutnya klik Ok. Seperti gambar 1.2
- Tampilan akan berubah,dan membuat Sketch secara otomatis karena penulis
sudah mengsetting sketch , seperti gambar dibawah ini

Gambar 1.4 Tampilan Membuat Sketch


- Selanjutnya klik Rectangle di Menubar Sketch setelah diklik memiliki
beberapa pilihan,penulis memilih Two Point Center, contohnya seperti gambar
dibawah ini

Gambar 1.5 Tampian menggunakan Rectangle


- Buat persegi ditengah Sketch dan memasukan ukuran yang diambil dilapangan
Seperti gambar dibawah ini

Gambar 1.6 Tampilan membuat Persegi


- Setelah memasukkan ukuran persegi, kemudian menggunakan Fillet di menubar
sketch , setelah itu klik pada sisi sudut persegi dengan ukuran persegi luar
adalah R 12,7 , Persegi yang dalam adalah R 6,35 hasil yang didapatkan dari
pengambilan ukuran dilapangan
Contohnya seperti gambar dibawah ini

Gambar 1.7 Tampilan Pemberian Fillet


- Setelah selesai , klik Finish Sketch dan langsung otomatis ke menubar 3D
Model
Di menubar 3D Model ada beberapa pilihan , penulis menggunakan Extrude

Gambar 1.8 Tampilan Panel Bar pada Menubar 3D Model


Extrude berfungsi untuk memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah
profil 2D sehingga menjadikan profil tersebut menjadi bentuk 3D dengan
ukuran tertentu. Seperti gambar 1.9
Gambar 1.9 Tampilan Toolbar Extrude
- Kemudian klik Ok, klik return dan selesai part yang petama
- Selanjutnya penulis mengulang membuat PART dengan nama komponen
CLEAVIS LEAVE PART, template masih sama seperti PART yang pertama
- Setelah membuat sketch , penulis menggunakan line (membuat garis lurus)
Line berfungsi membuat garis lurus berbagai arah baik secara vertical, horizontal
maupun dengan arah yang lain. Cara membuatnya dengan mengklik titik awal dan
titik akhir. Selanjutnya memasukin ukuran CLEAVIS LEAVE PART yang
didapatkan dari hasil pengukuran dilapangan.

Gambar 1.10 Tampilan selesai menggunakan line


- Setelah membuat garis dengan line , penulis menggunakan Panel Arc yang brada
di menubar Sketch, dan mengklik di ujung garis kanan atas dan ujung garis kiri
atas dan memasukkan ukurannya.

Gambar 1.11 Tampilan menggunakan Arc Three Point


- Selanjutnya membuat Circle ditengah-tengah setengah bulat diatas dan memasukan
ukuran circle yang udah diukur dilapangan

Gambar 1.12 Tampilan menggunakan Circle


- Kemudian klik Finish Sketch , klik menubar 3D Model pilih Ekstrude dan
masukan ukuran panjang Ekstrudenya/ketebalannya

Gambar 1.13 Tampilan Extrude


- Klik ok , klik Return dan selesailah PART 2
- Selanjutanya mengcopy CLEAVIS LEAVE PART di browser bar dengan cara
klik kanan pada mouse di CLEAVIS LEAVE PART lalu klik kiri pada
mouse/pencet tombol di keyboard CTRL+C dan pastekan didalam Background
biru (Grapic Windows) CTRL+V

Gambar 1.14 Tampilan Cara Mengcopy PART


- Setelah dipaste kan CLEAVIS LEAVE PART menjadi 2
- Selanjutnya membuat part kembali atau part yang ke 3 mengulang kembali
dengan mengklik Create , Nama komponen diganti menjadi PLAT , template
di ganti Metric Standart (mm).ipt lalu klik Ok
- Kemudian Start 2D Sketch seperti gambar 1.4 dan memasukkan ukuran PLAT
yang didapatkan waktu pengukuran dilapangan,dengan menggunakan
Rectangle Two Point

- Setelah dimasukkan ukurannya ,klik finish sketch , kemudian klik menubar 3D


Model pilih Extrude dan memasukkan ukurannya

Gambar 1.16 Tampilan Extrude


- Setelah dimasukkan ukurannya klik ok dan Return,selesailah PLAT yang
dikerjakan
- Assembly ADJUSTER J-HOOK terdiri dari 4 PART
1. AISC
2. CLEAVIS LEAVE PART 2 pcs
3. PLAT

Gambar 1.17 Tampilan Assembly

 Constrain ADJUSTER J-HOOK


- Pertama Klik Assembly ADJUSTER J-HOOK
- Klik Constrain pada menubar Assembly, Constrain adalah menggabungkan
beberapa part menjadi satu ,

Gambar 2.1 Tampilan cara memuka Constrain

- Setelah diklik Constrain akan muncul gambar seperti dibawah ini


Gambar 2.2 Tampilan Constrain

-Setelah muncul tampilan Constrain , penulis menggunakan mate untuk


menggabungkan PART-PART, Selections warna merah adalah target bidang PART
yang mau disatukan.mate adalah membuat plat menyatu

Gambar 2.3 Tampilan Mate selections merah

- Setelah mengklik Selections merah , lanjut dengan klik pada part yang mau
disatukan , yaitu selections hijau
Gambar 2.4 Tampilan mate Selection hijau
- Klik OK
- Contoh gambar selection merah dan hijau

Gambar 2.5 Tampilan Selections


- Setelah PLAT dan AISIC disatukan,penulis menggunakan Flush , Flush adalah
menjajarkan antara bidang PLAT dan AISIC , Flush terletak di tampilan
constrain disamping mate

Gambar 2.6 Tampilan Solution Mate dan Flush


- Setelah di klik Flush , masukan ukuran flush

Gambar 2.7 Tampilan Constrain Flush


- Setelah di flush , penulis menggunakan mate untuk meyatukan PLAT dengan
CLEAVIS LEAVE PART , seperti gambar dibawah ini

Gambar 2.8 Tampilan Setelah di Flush


- Kemudia penulis menggunakan Flush untuk mengsesuai dengan hasil
pengukuran dilapangan
Gambar 2.9 Tampilan Menggunakan Flush
- Mengflush bagian bidang samping agar sama dengan hasil ukuran yang udah
diukur dilapangan

Gambar 2.10 Tampilan samping yang di flush


- Selesailah mengconstrain PART-PART
 Convert To Weldment
Setelah mengconstrain PART menjadi satu penulis menggunakan WELDMENT
agar beberapa part tersambung seperti lem besi,WELDMENT dilakukan agar
PART-PART yang disatukan kuat supaya tidak terjadi kerusakan pada saat di
Analysis
- Convert To Weldment terletak dibagian menubar Environments

Gambar 3.1 Tampilan Menubar Enviroments


- Klik Convert to Weldment , dan akan ada pertanyaan dari inventor

Gambar 3.2 Tampilan pertanyaan inventor


- Klik Yes dan muncul tampilan seperti dibawah ini

Gambar 3.3 Tampilan Convert to weldment


- Penulis menggunakan Standart ANSI, Weld Bead Material yang digunakan
Steel mild welded,BOM Structure Normal
- Klik Ok dan tampilan akan berubah seperti gambar dibawah ini

Gambar 3.5 Tampilan Weld


- Klik Preparation, kemudian klik Welds dan akan muncul Menu seperti gambar
dibawah ini

Gambar 3.6 Tampilan setelah kilk Welds


- Klik Fillet dan akan muncul tampilan fillet

Gambar 3.7 Tampilan Fillet


- Masukkan ukuran weld yang udah didapat dari hasil pengukuran

Kemudian klik bidang part menggunakan Selection merah

Gambar 3.8 Tampilan Selection merah

- Klik bagian bidang part yang mau di weld mengunakan selection hijau
Setelah klik , pilih Ok dan part sudah di weld seperti gambar dibawah ini

Gambar 3.9 Tampilan setelah di welding


- Selanjutnya mengwelding bagian bawah plat sama seperti sebelumnya
- Klik Ok,klik Return2x dan selesailah mengwelding PART- PART yang ada
didalam Assembly ADJUSTER J-HOOK
- Kemudian klik Assembly awal yaitu J-HOOK
B. Assembly J-HOOK FEMALE
- Setelah kembali ke tampilan Assembly awal penulis membuat Assembly baru ,
klik Create nama komponen diganti J-HOOK FEMALE , template Metric
Standart (mm).iam klik OK
- J-HOOK FEMALE cara membuatnya sama dengan ADJUSTER J-HOOK
- Perbedaannya PLAT AISIC J-HOOK FEMALE lebih panjang/ Extrudenya
(3250 mm) dan membuat lubang disamping bidang AISIC
- Klik kiri bagian samping bidang AISIC dan pilih create New Sketch

- Setelah di klik muncul sketch 2 , setelah muncul penulis menggunakan

Point,Center Point didalam bagian Menubar Sketch


- Setelah di klik Center Point , klik center point dibagian bidang AISIC dengan
sembarang sebanyak 2 center seperti gambar dibawah ini

- Setelah di klik , klik Dimension untuk mengatur jarak yang udah ditentukan
pada hasil pengukuran

- Kemudian pencet enter di keyboard , selanjutnya atur dimensi yang satunya


dengan ukuran yang didapat dilapangan
- Setelah mengatur kedua Dimensi center point tersebut
- Klik Finish Sketch , dan akan otomatis ke Menubar 3D Model , selanjutnya
klik Hole yang terdapat dibagian 3D Model dan tampilan akan
berubahsepertIgambar dibawah ini

- Masukkan ukuran Hole yang sudah diukur dilapangan,secara otomatis


keduanya langsung bisa dilubangi,Penulis memilih Throught All agar
lubangnnya tembus ke belakang
- Klik Ok,Klik Return selesailah membuat 3D part yang pertama
- Selanjutnya Mengulang constrain kembali seperti ADJUSTER J-HOOK
- Setelah di constrain,penulis kembali mengwelding PLAT-PLAT J-HOOK
FEMALE,sama seperti Assembly ADJUSTER J-HOOK
- Bedanya cuman ketebalan Fillet Weldsnya, J-HOOK FEMALE PLAT atas di
welding dengan ketebalan (6,7 mm) dan PLAT bawah juga (6,7 mm)
- Hasilnya seperti gambar dibawah ini

- Setelah itu klik Return dan kembali ke Assembly awal


- J-HOOK FEMALE terdiri dari 3 PART :
1. AISIC 2
2. CLEAVIS LEAVE PART 2 Pcs
3. PLAT
C. Assembly J-HOOK PLATE
- Setelah selesai mengerjakan J-HOOK FEMALE penulis membuat Assembly
kembali,dengan nama komponen J-HOOK PLATE dan Metric Standart
(mm).iam
- Selanjutnya penulis membuat PART kembali ,nama komponen PLATE J-
HOOK dan menggunakakan template Metric Standart (mm).ipt
- Setelah membuat PART , penulis membuat Sketch untuk memulai menggambar
J-HOOK PLATE
- Kemudian penulis memasukkan ukuran yang didapatkan dilapangan

- Klik Finish Sketch dan di Extrude dengan ketebalan 25 mm


- Setelah selesai di Ekstude , penulis kembali membuat PART di Assembly J-
HOOK PLATE nama komponen dibuat PLATE U CURVE dengan template
yang sama seperti sebelumnya
- Create sketch, dan penulis memulai menggambar dengan ukuran yang
didapatkan dilapangan
- Setelah menggambarnya di sketch , klik Finish Sketch dan mengextrude dengan
ketebalan ( 19 mm)
- Selesailah PART-PART yang terdapat di Assembly J-HOOK PLATE
- Kemudian penulis mengconstrain PART-PART tersebut
dengan menggunakan Mate

- Setelah di Mate , penulis menggunakan Flush yang terletak di samping Mate


- Setelah di constrain,penulis kembali mengwelding PART-PART J-HOOK
PLATE
- Bagian depan di welding dengan ukuran (10mm)

- Selanjutnya mengwelding bagian belakang dengan ukuran yang sama

- Welding bagian bawah kanan dengan ukuran 10 dan bagian bawah kiri 10
- Hasilnya seperti gambar dibawah ini

- Setelah itu klik Return dan kembali ke Assembly awal


- J-HOOK PLATE terdiri dari 2 PART :
1. PLATE J-HOOK
2. PLATE U CURVE
D. Assembly J-HOOK PLATE 2
- Tidak usah membuat ngulang kembali,tinggal dicopy karena ukurannya sama
- Mengulang kembali lebih bagus
- Pastekan di Assembly awal yaitu Assembly J-HOOK
- Setelah dipastekan selesailah J-HOOK PLATE 2

E. Assembly PIN & COTTER_A1


- Membuat Assembly baru dengan satuan yang sama seperti sebeumnya
- Selanjutnya membuat PART dengan nama komponen PIN dan menggunakan
satuan Metric
- Setelah membuat PART, Klik Start 2D sketch dan pilih X-Y PLANE
- Masukkan ukuran PIN yang didapat dilapangan

- Selanjutnya di Extrude dengan kepanjangan (115 mm)


- Klik origin di Browser bar ,klik XY PLANE , dan akan muncul gambar Create
sketch

- Klik Creat sketch , dan membuat lingkaran dengan ukuran yang didapatkan
dilapangan

- Di Extrude sampe tembus , terserah dengan ukuran berapa saja , asalkan tembus
, menggunakan Cut dan Symmetric
- Klik OK , Klik Return
- Klik PLACE yang terdapat di samping Create, dan pilih Place Form Content
Center

- Selanjutnya muncul tampilan seperti gambar di bawah ini


- Klik JIS B dan pilih ukuran yang sesuai dengan hasil pengukuran
- Klik Ok

- Place 2 COTTER
GRAPIC WINDOWS
- Selesailah Assembly PIN & COTTER_A1
- Kemudian penulis mengconstrain PART-PART tersebut
- Selesailah PIN & COTTER_A1
F. Assembly PIN COTTER_A1
- Copy PIN & COTTER sebelumnya
G. Assembly PIN & COTTER_B1
- Sama seperti PIN & COTTER_A1
- Perbedaannya cuman PIN panjang EXTRUDNYA adalah (67 mm)
H. Assembly PIN & COTTER_B1
- Copy PIN & COTTER sebelumnya
I. PIN & COTTER 137
- Sama seperti PIN sebelunnya perbedaannya cuman di EXTRUDNYA
- COTTER sudah tersedia di Aplikasi INVENTOR
J. PART PLAT KECIL
- Penulis membuat PART di Assembly J-HOOK
- Selanjutnya membuat sketch dan memasukkan hasil pengukuran

- Kemudian di Ekstrude ketebalannya ( 6 mm )


- Kemudia mengcopy PART PLAT KECIL dan paste kan di GRAPIC
WINDOWS hingga menjadi 4 PART PLAT KECIL
Setelah menggambar 3D J-HOOK , Penulis mengconstrain semua Assembly
dan PART agar menjadi J-HOOK

 Material semua Assembly dan PART Steel,Mild, Material Welds


Steel,Mild,Welded

2. Hasil DRAWING 2D J-HOOK


- Macam-macam toolbar Orthogonal DRAWING 2D
1. Base View befungsi untuk mengambil Pndangan dasar
2. Projcted View berfungsi mengambil view dari atas,bawah, dan
samping .syaratnya harus memiliki Base View terlebih dahulu

3. Auxiliary View fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan


salah satu garis pada view yang telah kita ambil

4. Sectiom View fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat


memperjelas bagian bagian tersembunyi
5. Detail View fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang
kelihatan kecil dan rumit agar menjadi lebih besat

6. Break berfungsi memotong view yang terlalu panjang dan konstan

Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita


membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk memperlengkap dan
memperjelas apa yang akan kita tampilkan.

Beberapa tool Annotate :


a. Dimension fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran
seperti Horizontal,Vertical,Radius,Diameter dan Angle
b. Baseline Dimension berfungsi untuk membuat ukuran secara
berkelompok

c. Ordinate Dimension fungsinya untuk membuat ukuran dengan


sistem koordinat secara berkelompok

d. Hole / Thread Notes berfungsi untuk membuat catatan lubang


e. Chamfer Notes berfungsi membuat catatan chamfer

f. Center Mark berfungsi membuat tanda titik pusat liangkaran

g. Welding Symbol berfungsi untuk membuat simbol pengelasan

h. Text berfungsi membuat tulisan atau catatan tambahan untuk


menambah keterangan dalam gambar kerja
i. Leader Text berfungsi membuat catatan dengan garis panas
sebagai petunjuk

j. Ballon berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa


nomor urut yang akan terhubung dengan nomor Part List

k. Part List berfungsi membuat part berdasarkan Ballon yang telah


kita buat sebelumnya

- Selanjutnya penulis tidak menjelaskan secara tidak terperinci , cuman hasil


DRAWING 2D
- template Metric ANSI (mm).Idw
- Langkah awal membuat 2D adalah membuat table PART LIST J-HOOK
terlebih dahulu
- J-HOOK mempunyai 4 PART dengan ukuran yang sama

- Selanjutnya penulis membuat Presentation , caranya masih sama


menggunakan Metric Standart (mm).Ipn

- Setelah membuat Presentation,Penulis membuat PART LIST yang terdapat di


Assembly J-HOOK
- Pertama adalah PART LIST ADJUSTER J-HOOK,terdiri dari 3 PART yaitu:
1. PART AISIC
2. PART CLEAVIS LEAVE
3. PART PLATE

- Hasil 2D PART AISIC adalah seperti gambar dibawah ini

- Hasil 2D PART CLEAVIS LEAVE adalah seperti gambar dibawah ini


- Hasil 2D PART PLATE adalah seperti gambar dibawah ini

- Kedua adalah PART LIST J-HOOK FEMALE , yang terdiri dari beberapa
PART yaitu:
1. PART AISIC 2
2. PART CLEAVES LEAVE 2
3. PART PLATE 2
- Hasil 2D AISIC 2 adalah
- Hasil 2D CLEAVIS LEAVE 2 adalah

- Hasil 2D PLATE 2 adalah


- Ketiga adalah PART LIST J-HOOK PLATE,terdiri dari beberapa PART yaitu
1. PART PLATE J-HOOK
2. PART PLATE U CURVE

- Hasil 2D PLATE J-HOOK


- Hasil 2D PLATE U CURVE

- Keempat adalah PART LIST PIN & COTTER 2, cumannya mempunyai 1


PART , yaitu PART PIN , PART COTTER tidak perlu di drawing 2D karena
sudah ada di Aplikasi Inventor
- Hasil 2D PART PIN

- Kelima adalah PART LIST PIN & COTTER 137 , sama seperti sebelumnya
cuman terdiri 1 PART yaitu PART PIN
- Hasil 2D PART PIN 137

- Keenam adalah PART LIST PIN & COTTER 1, mempunyai 1 PART yaitu
PIN 2
- Hasil 2D PART PIN 2

- Assembly J-HOOK mempunyai 4 PART dengan ukuran yang sama


- Hasil PART PLATE
3. Analysis J-HOOK
- Analysis terletak di Menubar Environments

- Klik Stress Analysis,tampilan akan berubah

- Klik Creat Simulation


BAB IV

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Mutakin, Alit Jaenal. “ Contoh Latar Belakang judul.’’ 1 oktober 2015.


http://jasapengetikancibinong.blogspot.co.id/2015/10/laporan-pkl-praktek-kerja-lapangan-
yang.html

“Citra-Main-Building.pdf.’’ Sumber : Citra Tubindo (2016). Annual Report


www.citratubindo.com/investor/Annual report 2015

Hidayat, N., Shanhaji, A., Autodesk Inventor Mastering 3D Mechanical


Design, INFORMATIKA, Bandung, 2011.

Alchazin, S., Modul Traning Autodesk Inventor 2012, Lembaga


Penerbangan dan Antariksa Nasional Pusat Teknologi Roket Rumpin,
Bogor, 2011.

Inventor , Autodesk, Learning Autodesk Inventor 2010, Jakarta, 2014.

Anda mungkin juga menyukai