Buku Panduan Green Office Jonggol 71-15072020040843
Buku Panduan Green Office Jonggol 71-15072020040843
KECAMATAN JONGGOL
Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
sehingga Buku Panduan Green Office: Membangun Kantor Kecamatan Jonggol yang
ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat diselesaikan pada waktunya.
Buku ini sebagai bentuk memberikan kontribusi nyata berupa aksi perubahan
bagi peningkatan kinerja organisasi dalam tata kelola pemerintahan (Good Government)
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat (public service), sekaligus sebagai
langkah nyata di kalangan pemerintahan dalm mendukung upaya melindungi dan
menyelamatkan lingkungan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kami terbuka terhadap berbagai saran dari semua pihak agar kualitas buku ini terus
meningkat. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih bagi kelestarian lingkungan
di sekitar kantor secara khusus dan secara umum di Indonesia yang kita cintai.
Apid Junaedi
III
i
KATA SAMBUTAN CAMAT JONGGOL
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Puji serta
Syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, buku pedoman Green Office dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu sesuai yang direncanakan.
Buku ini disusun selain sebagai bagian dari proses aksi perubahan dalam Pelatihan
kepemimpinan Administratur (PKA) juga dapat menjadi pedoman dalam mewujudkan tata
kelola kantor kecamatan yang efektif dan efisien dengan memperhatikan unsur kelestarian
lingkungan.
Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan kinerja organisasi terutama pelayanan
publik menjadi suatu kehararusan dalam menjaga akuntabilitas lembaga pemerintahan,
sehingga penataan kantor yang baik dan memperhatikan nilai-nilai lingkungan dapat
menjadi bagian proses yang tidak terpisahkan dari upaya mereformasi birokrasi, kemudian
mewujudkan Visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju, nyaman dan berkeadaban
terutama misi yang diemban Kecamatan adalah Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang
Baik (Good Government)
Selanjutnya diharapkan buku ini menjadi pedoman yang dapat dijadukan alat bantu
wujudkan penatausahaan kantor yang ramah lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip
manajemen Green Office yang menekankan pada aspek penghematan energi, air, dan
pengolahan/pemanfaatan sampah dengan semangat PANCAKARSA serta Budaya
‘GERCEP”
Untuk mewujudkan penataausahaan kantor dengan manajemen Green Office tidak
bisa dilakukan dengan hanya tim kerja saja, oleh sebab itu maka saya menghimbau kepada
seluruh pegawai untuk dapat melaksanakannya dengan seksama dan disiplin yang tinggi,
sehingga dalam pelaksanaannya berjalan lancar atas dasar kesadaran yang tinggi dilandasi
semangat JONGGOL BERKAH
Demikian saya sampaikan, semoga Allah SWT dapat memberikan petunjuk dan
memberikan keberkahan dalam pelaksanaanya..amiin
Jonggol, April 2020
CAMAT JONGGOL
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Kata Sambutan Camat Jonggol Ii
Daftar Isi Iii
Daftar Tabel dan Gambar Iv
1 Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 3
2 Konsep Green Office 7
A. Green Office 7
C. Cakupan Green Office 8
3 Penerapan Green Office 11
A. Langkah-Langkah Penerapan Green Office 11
B. Persyaratan Teknis Penerapan Konsep Green 13
Daftar Pustaka 21
Lampiran 22
III
iii
Daftar Tabel dan Gambar
Tabel
Tabel 1 Data sumber pencemaran 2019 1
Gambar
Gambar 1 Grafik Pemakaian Anggaran kantor untuk Air, Listrik dan ATK
TA 2019 3
Gambar 2 Proses kegiatan Green Office 10
Gambar 3 Contoh Komputer yang dapat menghemat Energi 15
Gambar 4 Contoh Instalasi Penampungan Air Hujan 16
Gambar 5 Contoh ruang kerja dengan pencahayaan alami 18
Gambar 6 Contoh Penggunaan Tanaman Hias 18
III
iv
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir ini manusia dihadapkan pada masalah
kerusakan lingkungan yang makin serius dan makin kompleks. Dalam rangka
memberikan solusi atas kerusakan alam yang meningkat setiap harinya ini, diperlukan
aktivitas yang lebih arif dan bijak dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dalam
setiap aktifitas pembangunan. Hal ini juga diamanatkan secara global Agenda 2030
untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau
SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan
yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia
dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup
(www.sdgsindonesia.go.id)
Sebagai suatu aktifitas yang dinamis, maka kegiatan perkantoran dan
administrasi lembaga pemerintahan tentunya banyak menggunakan energi (listrik & air)
dan menghasilkan sampah seperti kertas dan plastik. Sehingga tanpa disadari
perkantoran– perkantoran tersebut telah banyak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan
seperti sampah, polusi, kebisingan, atau mungkin penipisan lapisan ozon akibat
pemakaian zat Freon yang berlebih dari pendingin ruangan.
Berdasarkan hal tersebut, makan sangat penting untuk mengambil langkah-
langkah agar aktifitas administrasi di dilingkungan pemerintahan dalam mengurangi
pemakaian energi dan sumber daya untuk keberlanjutan manusia dan lingkungan.
Apabila hal ini dilakukan kegiatan ini dapat dilakukan selain akan berdampak pada
perbaikan lingkungan juga pada penghematan anggaran yang bisa dialihkan untuk
sebesar-besarnya kepentingan masyarakat. Berikut data pencemaran lingkungan
1
Tabel 1
Data Sumber Pencemaran Lingkungan 2019
2
Gambar 1
Grafik Pemakaian Anggaran kantor untuk Air, Listrik dan ATK TA 2019
ATK 87,804,000.00
83,304,000.00
2. Pagu Anggaran
Air 12,000,000.00 1. Realisasi
11,714,565.00
Listrik 73,800,000.00
69,843,891.00
3
itu juga dapat memotong 20-30% dari tagihan AC karena telah mengurangi jumlah panas
yang dihasilkan peralatandan yang perlu didinginkan. Biaya kertas dapat dihemat hampir
setengahnya hanya dengan mencetak dua sisi, dan dapat menghemat tinta dengan mengisi
ulang printer dan kartrid toner. Kemudian juga menghemat biaya pembuangan limbah
karena jumlah limbah yang dihasilkan berkurang.
Kedua, manfaat lingkungan dari penggunaan peralatan hemat energi luar biasa. Dengan
mengurangi listrik yang digunakan, akan mengurangi polusi udara dan air dari pembangkit
listrik dan menghemat satu ton gas rumah kaca untuk setiap 1.000 kilowatt-jam listrik yang
dihemat. Pengisian ulang, penggunaan kembali, dan mendaur ulang bahan yang digunakan
akan mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan. Selain itu, pembuatan peralatan
dari logam daur ulang, plastik dan bahan lainnya menghemat setidaknya dua kilogram gas
rumah kaca per kilogram produk. Menggunakan kertas daur ulang dapat menghemat jutaan
pohon. Setiap 100 rim kantor daur ulang kertas yang dicetak dua sisi menghemat dua pohon,
lebih dari satu ton gas rumah kaca dan hampir satu meter kubik ruang TPA dibandingkan
dengan 100 rim kertas yang tidak didaur ulang atau dicetak dua sisi.
Ketiga, menjadikan kantor "ramah lingkungan" akan melibatkan seluruh karyawan dan staf
dalam melakukan sesuatu untuk lingkungan. Mengetahui bahwa tindakan mereka bisa
benar-benar membuat perbedaan akan meningkatkan motivasi alami untuk bertindak dengan
cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Karena staf yang termotivasi adalah staf
yang produktif, sehingga pada akhirnya dapat mengharapkan peningkatan produktivitas.
Karena sebagian besar tempat kerja berbasis kantor/kampus akan menghabiskan sekitar 100
kali lebih banyak untuk upah daripada energi, kenaikan kecil dalam produktivitas staf dapat
berdampak besar pada profitabilitas dan laba perusahaan Anda.
Maka berdasarkan hal-hal tersebut, konsep yang diterapkan dalam penataausahaan
Kantor Kecamatan Jonggol yang ramah lingkungan dengan manajemen “Green Office”,
yang dalam pelaksanaanya memperhatikan:
1. Jaminan Keamanan, yaitu memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini untuk menjamin
keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas/pekerjaanya
sehingga dapat meningkatkan kinerja secara umum.
2. Jaminan Pelayanan, pelaksanaan Green Office diharapkan dapat menjamin masyarakat
yang datang untuk mendapat pelayanan di Kantor Kecamatan Jonggol terakomodir
dengan baik.
3. Manfaat Efisiensi, penerapan Green Office diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dalam penggunaan sumber daya dan pembiayaan agar anggaran dapat diprioritaskan
4
untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
4. Upaya Pencegahan, kantor yang mampu mengelola dampak lingkungan dan mengontrol
penggunaan sumber dayanya dengan baik akan terhindar dari pelanggaran terhadap
peraturan perundangan lingkungan hidup dan menjadi contoh bagi masyarakat dalam
upaya mencegah pengrusakan alam untuk melestarikan lingkungan.
B. Dasar Hukum
Buku panduan Green Office ini memperhatikan aturan-aturan yang meliputi:
1. Undang-undang Nomor: 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Undang-undang Nomor: 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor: 17 tahun 2018 tentang Kecamatan
4. Peraturan Daerah Nomor: 8 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok
5. Peraturan Daerah Nomor: 12 Tahun 2016 tentang Susunan dan Kedudukan Perangkat
Daerah
6. Peraturan Bupati Nomor: 72 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan
7. Peraturan Kabupaten Bogor Nomor: 13 tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan
Plastik
8. Surat Keputusan Camat Jonggol Nomor 141.1/50.A/Kpts/2019 tentang Budaya Kerja
Kecamatan Jonggol
C. Tujuan, Sasaran dan Manfaat
1. Tujuan Pedoman Green Office di Kecamatan Jonggol ini untuk memberikan gambaran
dan panduan bagi seluruh pegawai dalam menerapkan prinsip-prinsip kantor ramah
lingkungan dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penerapan Green Office ini adalah:
a. Para Pejabat (Camat, Sekcam, Kasi/Kasubag)
b. Seluruh Pegawai (ASN/Non ASN)
c. Masyarakat
3. Manfaat
a. Mendorong terciptanya lingkungan Kantor Kecamatan Jonggol yang berkualitas
(keamanan, kesehatan dan kenyamanan) dan yang mampu memberikan
keteladanan kepada masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
5
b. Mendorong semua pegawai untuk dapat berkomitmen dalam penggunaan sumber
daya, teknologi, dan prosedur –prosedur yang terus berkembang secara efektif dan
efisien.
6
Konsep Green Office
A. Green Office
Konsep Green Office adalah sebuah konsep dimana organisasi
(pemerintahan maupun swasta) menerapkan sistem manajemen lingkungan
yang memperhatikan dampak aktivitas operasi perkantoran terhadap
lingkungan. Hal ini juga menunjukan adalah langkah sebagai refleksi
kebijakan kantor yang menerapkan system manajemen lingkungan dalam
upaya menciptakan lingkungan kerja yang bersih, indah, nyaman dan
menyehatkan serta tidak mengganggu lingkungan sekitar (Sugiarto&Dewi,
2016)
Setidaknya ada empat aspek sebuah kantor yang menerapkan atau
memiliki konsep Green Office, diantaranya yaitu:
1. Pertimbangan terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, Hal ini bisa
dilihat dari penerangan ruangan yang menggunakan pencahayaan alami.
2. Tingkat kenyamanan yang tinggi, faktor kenyamanan tersebut meliputi segi
visual, akustik, dan termal bagi yang menempati sebuah ruangan.
3. Desain yang mengikuti perubahan, ketika fungsi sebuah ruangan ingin diganti,
tidak perlu melakukan perombakan secara besar-besaran melainkan perubahan kecil
saja sudah cukup.
4. Pemanfaatan teknologi terkini, Teknologi yang digunakan biasanya merupakan
Teknologi Informasi dan teknologi nirkabel (wireless)
5. Pelatihan sumber daya manusia, pelatihan ini salah satunya bisa berupa
bagaimana cara menggunakan sebuah teknologi tertentu. Hal ini sangat penting
untuk dilakukan karena secanggih apapun teknologinya, jika tidak digunakan
dengan benar maka manfaat dari teknologi tersebut tidak akan maksimal dan bahkan
bisa mengalami kerusakan.
7
Data lain mengacu pada sebuah hasil Studi (Pasharibu dkk, 2019) di beberapa
kantor pemerintahan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah menunjukan bahwa telah
mendeteksi tujuh dimensi konsep green office yang telah diterapkan, yaitu dimensi
konservasi energi, konservasi air, bangunan dan perencanaan tata ruang, teknologi
kantor, sumber daya manusia, sistem kerja, dan pedoman operasional kantor, dan tata
kelola dimensi limbah kantor. Namun, tercatat bahwa bila dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya yang cenderung mengungkapkan enam dimensi, penelitian ini
telah mendeteksi dua dimensi baru dengan rincian dalam temuannya, yaitu dimensi
sumber daya manusia dan dimensi sistem kerja serta pedoman operasional kantor.
8
3. Peningkatan kenyamanan di dalam Ruang Kerja/Pelayanan, meliputi:
a. Pengendalian Asap Tembakau, Tidak menyediakan ruangan untuk
merokok dengan memasang tanda larangan merokok di seluruh area ruang
kerja
b. Penempatan bunga alami/bunga imitasi dalam setiap suang
kerja/pelayanan
4. Penghijauan dan konservasi air
a. Penanaman bunga/TOGA (tanaman obat keluarga)/pohon buah di
lingkungan sekitar kantor memanfaatkan lahan-lahan kosong di areal
perkantoran
b. Membuat lubang biopori/sumur resapan di sekitar areal kantor
5. Pengelolaan sampah kantor
Hal-hal yang dilakukan untuk pengelolaan sampah kantor meliputi:
Menyediakan tempat sampah terpilah, yaitu untuk sampah kertas, untuk
sampah plastik, sampah botol/besi/aluminium, sampah berbahaya rumah
tangga, seperti batu baterai/dll, dan sampah basah yang dapat
dikomposkan.
1. Memilah sampah sesuai kategori.
2. Membuat kompos dengan metode yang sederhana.
3. Bekerjasama dengan pemulung/lapak untuk sampah yang bisa didaur
ulang.
4. Mengurangi penggunaan plastik untuk acara makan siang atau
hidangan rapat
5. Mencangkan pembentukan Bank Sampah/Sedekah sampah.
6. Penghematan kertas
a. Melakukan pencetakan bolak balik untuk konsep surat/dokumen
yang belum benar
b. Memanfaatkan kertas bekas untuk kegiatan internal (konsep, notulen
rapat internal, memo, pemberitahuan rapat internal, pengumuman
tertulis lainnya)
9
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam menunjang kegiatan Green
Office yaitu dengan pembangunan aplikasi elektronik.
Gambar 2.
Proses kegiatan Green Office
Pimpinan/Camat
Sekcam/Kasi/
Evaluasi
Kasubbid
Monitoring
Pegawai
10
3 Penerapan Green Office
Langkah I: Kebijakan
11
5. Membuat/menyusun desain penataan ruang kerja yang ramah
lingkungan
3. Melakukan advokasi
6. Melakukan Dokumentasi
12
Langkah IV : Pengecekan dan Upaya Perbaikan
Pada tahap ini, tim yang bertanggung jawab pada perlu melakukan
monitoring atas kemajuan dan kinerja program dengan penekanan
pada pengukuran dan pemantauan aspek-aspek pada input, proses dan
output kegiatan. Apabila ditemukan permasalahan, maka selanjutnya
perlu melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan. Semua
hasil kegiatan harus dilakukan pencatatan melalui manajemen
kearsipan yang baik dan bila diperlukan dilakukan audit internal.
13
2. Efisiensi Energi dan Refrigeran
a. Menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar
30% lebih hemat (lampu LED),
b. Mematikan lampu dan pendingin ruangan pada saat tidak
digunakan serta pastikan jendela dan pintu tertutup saat
pendingin udara menyala
c. Melakukan Pemeriksaan secara berkala seluruh peralatan
listrik dan lampu untuk memastikan bahwa tidak ada
kerusakan maupun peralatan listrik yang mati yang tetap
terpasang.
d. Menggunakan peralatan Air Conditioning (AC) dengan
COP (Coefficient Of Performance / koeffisien
performansi untuk pendinginan sesuai standar nasional
dan tidak menggunakan Chloro Fluoro Carbon (CFC)
sebagai refrigerant
e. Menggunakan peralatan kantor yang hemat energi,
sebagai berikut;
1) Komputer
- Gunakan komputer atau laptop yang
menggunakan listrik hingga 90% lebih hemat
daripada komputer desktop.
- Pastikan komputer dimatikan di malam hari,
kecuali komputer yang berfungsi sebagai server
jaringan, namun pastikan untuk mematikan
monitor.
- Mengurangi tingkat kecerahan layar monitor ke
tingkat kenyamanan terendah
14
Gambar 3
Contoh Komputer yang dapat menghemat Energi
Sumber: www.google.com
2) Printer
- Mengupayakan penggunaan printer jenis inkjet
yang dapat menggunakan listrik sekitar 90% lebih
sedikit daripada printer jenis laser.
- Melakukan Advokasi untuk mendidik dan melatih
staf untuk mematikan printer saat tidak digunakan.
3) Kertas
• Pencetakan dua sisi Dorong semua orang di kampus untuk
mengedit di komputer sebelum mencetak. Langkah ini akan
membantu mengurangi jumlah draf salinan dokumen yang
akan dicetak. Jika masih menganggap draf pencetakan
diperlukan, cetaklah di sisi yang tidak terpakai dari lembaran
kertas yang seharusnya dibuang.
• Menyimpan seluruh file secara digital.
• Menggunakan potongan kertas kecil untuk memo pendek.
• Menggunakan kertas yang lebih ringan sedapat mungkin.
• Aktifkan penggunaan kembali amplop kertas bekas dengan
meletakkan label di atas alamat lama.
• Memanfaatkan elektronik mail untuk menghindari surat
15
kertas sedapat mungkin.
• Membagikan dan edarkan dokumen, memo, laporan, dan
semua publikasi internal lainnya dengan grup media social
4) Plastik
• Mencanangkan pengurangan plastik dalam kemasan
makan/minun jamuan rapat/kegiatan
• Menggunakan tas untuk membawa barang-barang belanjaan
kantor untuk mengindari pemakaian kantong plastik
3. Konservasi Air
Gambar 4
16
Sumber:Modul Sosialisasi PUSKIM Balitbang Kemen-PU,
2014
17
Gambar 5.
Sumber: www.google.com
Gambar 6
Sumber: www.google.com
18
6. Manajemen Lingkungan Bangunan
19
dan noda.
• Membersihkan Dapur.
20
Referensi
Buku/Modul/Jurnal
Pasharibu, Yusepaldo, Sugiarto, Agus, Ariarsanti, Tutuk & Wijayanto, Petrus.
2019, Dimensions of Green Office Evidence From Regency/City
Government Offices in Central Java, Indonesia, Journal Verslas: Teorija
Ir Practicka/Business: Theory and Practice, Vol 20, pp 391-402
Rimantho, Dino. 2019. Buku Panduan Green Office: Membangun Kantor yang
Ramah Lingkugan dan Berkelanjutan.
Setyawaty, Lya Meilany & Anggraini, Fitrijani. 2014. Penampungan Air Hujan,
Modul sosiaslisasi dan Diseminasi Standard dan Pedoman, PUSKIM
Kemen-PU, Bandung
Sugiarto, Agus & Dewi, Yustina Ertie. 2016. Green Office: Manajemen Kantor,
Berkonsep Ramah Lingkungan, Gava Media, Yogyakarta.
Website
http://sdgsindonesia.or.id (diunduh 15 April 2020
http://www.google.com (diunduh 19 april 2020)
http://www.mongabay.co.id (diunduh 15 april 2020)
21
22