Anda di halaman 1dari 28

BUKU PANDUAN GREEN OFFICE

KECAMATAN JONGGOL

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR


KECAMATAN JONGGOL
TAHUN 2020
BUKU PANDUAN GREEN OFFICE KECAMATAN JONGGOL
Cetakan ke-1
Disusun oleh:
Tim Kerja Aksi Perubahan Kecamatan Jonggol
Ketua Tim: Apid Junaedi

SEKRETARIAT KECAMATAN JONGGOL, 2020


Jalan Alun-alun Utara No.7 Desa Jonggol Kecamatan Jonggol
Kabupaten Bogor –Jawa Barat,
Kode Pos 16830
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
sehingga Buku Panduan Green Office: Membangun Kantor Kecamatan Jonggol yang
ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat diselesaikan pada waktunya.

Buku ini sebagai bentuk memberikan kontribusi nyata berupa aksi perubahan
bagi peningkatan kinerja organisasi dalam tata kelola pemerintahan (Good Government)
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat (public service), sekaligus sebagai
langkah nyata di kalangan pemerintahan dalm mendukung upaya melindungi dan
menyelamatkan lingkungan.

Menyelematkan lingkungan tidak harus dengan kegiatan yang memerlukan


tenaga, waktu dan biaya yang besar tetapi cukup dengan kegiatan yang biasanya
dianggap sepele tetapi perannya dalam penyelamatan lingkungan sangat signifikan. Hal
ini dapat dilakukan dengan melakukan penghijauan di lingkungan sekitar seperti dengan
menerapkan prinsip green office dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan tempat
bekerja.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kami terbuka terhadap berbagai saran dari semua pihak agar kualitas buku ini terus
meningkat. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih bagi kelestarian lingkungan
di sekitar kantor secara khusus dan secara umum di Indonesia yang kita cintai.

Tim Kerja Aksi Perubahan


Ketua

Apid Junaedi

III

i
KATA SAMBUTAN CAMAT JONGGOL
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Puji serta
Syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, buku pedoman Green Office dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu sesuai yang direncanakan.
Buku ini disusun selain sebagai bagian dari proses aksi perubahan dalam Pelatihan
kepemimpinan Administratur (PKA) juga dapat menjadi pedoman dalam mewujudkan tata
kelola kantor kecamatan yang efektif dan efisien dengan memperhatikan unsur kelestarian
lingkungan.
Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan kinerja organisasi terutama pelayanan
publik menjadi suatu kehararusan dalam menjaga akuntabilitas lembaga pemerintahan,
sehingga penataan kantor yang baik dan memperhatikan nilai-nilai lingkungan dapat
menjadi bagian proses yang tidak terpisahkan dari upaya mereformasi birokrasi, kemudian
mewujudkan Visi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju, nyaman dan berkeadaban
terutama misi yang diemban Kecamatan adalah Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang
Baik (Good Government)
Selanjutnya diharapkan buku ini menjadi pedoman yang dapat dijadukan alat bantu
wujudkan penatausahaan kantor yang ramah lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip
manajemen Green Office yang menekankan pada aspek penghematan energi, air, dan
pengolahan/pemanfaatan sampah dengan semangat PANCAKARSA serta Budaya
‘GERCEP”
Untuk mewujudkan penataausahaan kantor dengan manajemen Green Office tidak
bisa dilakukan dengan hanya tim kerja saja, oleh sebab itu maka saya menghimbau kepada
seluruh pegawai untuk dapat melaksanakannya dengan seksama dan disiplin yang tinggi,
sehingga dalam pelaksanaannya berjalan lancar atas dasar kesadaran yang tinggi dilandasi
semangat JONGGOL BERKAH
Demikian saya sampaikan, semoga Allah SWT dapat memberikan petunjuk dan
memberikan keberkahan dalam pelaksanaanya..amiin
Jonggol, April 2020
CAMAT JONGGOL

ANDRI RAHMAN, S.STP, M.Si


NIP. 197609181996031002
III

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Kata Sambutan Camat Jonggol Ii
Daftar Isi Iii
Daftar Tabel dan Gambar Iv
1 Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 3
2 Konsep Green Office 7
A. Green Office 7
C. Cakupan Green Office 8
3 Penerapan Green Office 11
A. Langkah-Langkah Penerapan Green Office 11
B. Persyaratan Teknis Penerapan Konsep Green 13

Daftar Pustaka 21
Lampiran 22

III

iii
Daftar Tabel dan Gambar

Tabel
Tabel 1 Data sumber pencemaran 2019 1

Gambar
Gambar 1 Grafik Pemakaian Anggaran kantor untuk Air, Listrik dan ATK
TA 2019 3
Gambar 2 Proses kegiatan Green Office 10
Gambar 3 Contoh Komputer yang dapat menghemat Energi 15
Gambar 4 Contoh Instalasi Penampungan Air Hujan 16
Gambar 5 Contoh ruang kerja dengan pencahayaan alami 18
Gambar 6 Contoh Penggunaan Tanaman Hias 18

III

iv
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir ini manusia dihadapkan pada masalah
kerusakan lingkungan yang makin serius dan makin kompleks. Dalam rangka
memberikan solusi atas kerusakan alam yang meningkat setiap harinya ini, diperlukan
aktivitas yang lebih arif dan bijak dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dalam
setiap aktifitas pembangunan. Hal ini juga diamanatkan secara global Agenda 2030
untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau
SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan
yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia
dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup
(www.sdgsindonesia.go.id)
Sebagai suatu aktifitas yang dinamis, maka kegiatan perkantoran dan
administrasi lembaga pemerintahan tentunya banyak menggunakan energi (listrik & air)
dan menghasilkan sampah seperti kertas dan plastik. Sehingga tanpa disadari
perkantoran– perkantoran tersebut telah banyak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan
seperti sampah, polusi, kebisingan, atau mungkin penipisan lapisan ozon akibat
pemakaian zat Freon yang berlebih dari pendingin ruangan.
Berdasarkan hal tersebut, makan sangat penting untuk mengambil langkah-
langkah agar aktifitas administrasi di dilingkungan pemerintahan dalam mengurangi
pemakaian energi dan sumber daya untuk keberlanjutan manusia dan lingkungan.
Apabila hal ini dilakukan kegiatan ini dapat dilakukan selain akan berdampak pada
perbaikan lingkungan juga pada penghematan anggaran yang bisa dialihkan untuk
sebesar-besarnya kepentingan masyarakat. Berikut data pencemaran lingkungan

1
Tabel 1
Data Sumber Pencemaran Lingkungan 2019

No Jenis Limbah Besaran


1 Transportasi 25%
2 Kegiatan pembakaran 20%
Domestik/perkantoran
3 Kegiatan Industri 15%
Sumber : www.mongabay.co.id
Tabel tersebut menunjukan kegiatan domestic termasuk perkantoran menjadi
penyumbang polusi dan menjadi penyebab kerusakan lingkungan yang cukup
besar yaitu 20%.
Kondisi tersebut memang sangat memprihatinkan, dimana seharusnya lembaga pemerintah
menjadi yang terdepan dalam menjaga lingkungan tetapi masih menjadi penyebab kerusakan
lingkungan. Sehingga harus upaya yang nyata dalam mengurangi dampak pencemaran
lingkungan dari kegiatan rutin perkantoran lembaga pemerintah
Kecamatan Jonggol sebagai salahsatu organisasi pemerintah atau perangkat daerah
Kabupaten Bogor memandang perlu melakukan langkah perbaikan dalam
penyelenggaraannya sehingga sedikit banyaknya dapat mengurangi dampak negatif dari
kerusakan lingungan dalam penyelenggaraan perkantorannya.
Langkah ini juga dipandang sebagai program peningkatan efisiensi dalam
pengelolaan keuangan daerah sehingga diharapkan lebih efektif dalam penggunaan anggaran
dan akuntabel dalam pelaksanaannya. Berikut data yang menunjukan masih besarnya
anggaran hanya untuk kegiatan yang habis pakai terutama penggunaan listrik air dan ATK

2
Gambar 1
Grafik Pemakaian Anggaran kantor untuk Air, Listrik dan ATK TA 2019

ATK 87,804,000.00
83,304,000.00

2. Pagu Anggaran
Air 12,000,000.00 1. Realisasi
11,714,565.00

Listrik 73,800,000.00
69,843,891.00

0.00 50,000,000.00 100,000,000.00

Sumber : diolah dari LRA Kec. Jonggol 2019


Dari data tersebut menunjukkan belum optimalnya upaya efisiensi anggaran untuk
penggunaan listrik, air dan ATK. Artinya apabila dilakukan langkah-langkah penghematan
besar kemungkinan selisih antara pagu dengan realisasi anggaran bisa besar sehingga
menghasilkan silpa positif.
Keberadaan Kantor Kecamatan Jonggol dalam satu kesatuan ekosistem masyarakat
dan di tengah isu dampak perubahan iklim dan pemanasan global serta degradasi lingkungan
tersebut dipandang perlu bertanggung jawab atas keberlanjutan kualitas lingkungan dan
pemanfaatan sumber daya alam. Bangunan kantor perlu didesain dan dirancang dengan
mengakomodasi pemanfaatan potensi alam secara efisien, sumber daya berbasis alam dan
lingkungan hidup seperti air bersih, energi, kertas dan material lainnya yang merupakan
kebutuhan harian, penggunaannya juga perlu dilandasi oleh prinsip eco-efficiency,
sementara produk sampingannya seperti plastic, kertas perlu diolah sedemikian rupa untuk
memenuhi kaidah reduce, reuse, recycle dan recovery. Adapun sampah basah seperti sisa
makanan/minuman bekas sajian rapat dapat dibuang melalui lubang biopori atau diolah
menjadi pupuk kompos. Intinya bahwa dalam setiap kegiatan perkantoran Kecamatan
Jonggol perlu mempertimbangkan aspek kesehatan, ekonomi, ekologi dan sosial sehingga
prinsip pemenuhan konsep pembangunan berkelanjutan dapat terpenuhi.
Terdapat beberapa alasan yang sangat baik untuk menjadikan kantor tempat yang
hemat energi dan ramah lingkungan menurut Rimantho (2019), yaitu:
Pertama, pembelian dan penggunaan peralatan hemat energi dapat menghemat uang. Selain

3
itu juga dapat memotong 20-30% dari tagihan AC karena telah mengurangi jumlah panas
yang dihasilkan peralatandan yang perlu didinginkan. Biaya kertas dapat dihemat hampir
setengahnya hanya dengan mencetak dua sisi, dan dapat menghemat tinta dengan mengisi
ulang printer dan kartrid toner. Kemudian juga menghemat biaya pembuangan limbah
karena jumlah limbah yang dihasilkan berkurang.
Kedua, manfaat lingkungan dari penggunaan peralatan hemat energi luar biasa. Dengan
mengurangi listrik yang digunakan, akan mengurangi polusi udara dan air dari pembangkit
listrik dan menghemat satu ton gas rumah kaca untuk setiap 1.000 kilowatt-jam listrik yang
dihemat. Pengisian ulang, penggunaan kembali, dan mendaur ulang bahan yang digunakan
akan mengurangi jumlah limbah dan polusi yang dihasilkan. Selain itu, pembuatan peralatan
dari logam daur ulang, plastik dan bahan lainnya menghemat setidaknya dua kilogram gas
rumah kaca per kilogram produk. Menggunakan kertas daur ulang dapat menghemat jutaan
pohon. Setiap 100 rim kantor daur ulang kertas yang dicetak dua sisi menghemat dua pohon,
lebih dari satu ton gas rumah kaca dan hampir satu meter kubik ruang TPA dibandingkan
dengan 100 rim kertas yang tidak didaur ulang atau dicetak dua sisi.
Ketiga, menjadikan kantor "ramah lingkungan" akan melibatkan seluruh karyawan dan staf
dalam melakukan sesuatu untuk lingkungan. Mengetahui bahwa tindakan mereka bisa
benar-benar membuat perbedaan akan meningkatkan motivasi alami untuk bertindak dengan
cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Karena staf yang termotivasi adalah staf
yang produktif, sehingga pada akhirnya dapat mengharapkan peningkatan produktivitas.
Karena sebagian besar tempat kerja berbasis kantor/kampus akan menghabiskan sekitar 100
kali lebih banyak untuk upah daripada energi, kenaikan kecil dalam produktivitas staf dapat
berdampak besar pada profitabilitas dan laba perusahaan Anda.
Maka berdasarkan hal-hal tersebut, konsep yang diterapkan dalam penataausahaan
Kantor Kecamatan Jonggol yang ramah lingkungan dengan manajemen “Green Office”,
yang dalam pelaksanaanya memperhatikan:
1. Jaminan Keamanan, yaitu memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini untuk menjamin
keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas/pekerjaanya
sehingga dapat meningkatkan kinerja secara umum.
2. Jaminan Pelayanan, pelaksanaan Green Office diharapkan dapat menjamin masyarakat
yang datang untuk mendapat pelayanan di Kantor Kecamatan Jonggol terakomodir
dengan baik.
3. Manfaat Efisiensi, penerapan Green Office diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
dalam penggunaan sumber daya dan pembiayaan agar anggaran dapat diprioritaskan

4
untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
4. Upaya Pencegahan, kantor yang mampu mengelola dampak lingkungan dan mengontrol
penggunaan sumber dayanya dengan baik akan terhindar dari pelanggaran terhadap
peraturan perundangan lingkungan hidup dan menjadi contoh bagi masyarakat dalam
upaya mencegah pengrusakan alam untuk melestarikan lingkungan.

B. Dasar Hukum
Buku panduan Green Office ini memperhatikan aturan-aturan yang meliputi:
1. Undang-undang Nomor: 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Undang-undang Nomor: 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor: 17 tahun 2018 tentang Kecamatan
4. Peraturan Daerah Nomor: 8 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok
5. Peraturan Daerah Nomor: 12 Tahun 2016 tentang Susunan dan Kedudukan Perangkat
Daerah
6. Peraturan Bupati Nomor: 72 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan
7. Peraturan Kabupaten Bogor Nomor: 13 tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan
Plastik
8. Surat Keputusan Camat Jonggol Nomor 141.1/50.A/Kpts/2019 tentang Budaya Kerja
Kecamatan Jonggol
C. Tujuan, Sasaran dan Manfaat
1. Tujuan Pedoman Green Office di Kecamatan Jonggol ini untuk memberikan gambaran
dan panduan bagi seluruh pegawai dalam menerapkan prinsip-prinsip kantor ramah
lingkungan dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penerapan Green Office ini adalah:
a. Para Pejabat (Camat, Sekcam, Kasi/Kasubag)
b. Seluruh Pegawai (ASN/Non ASN)
c. Masyarakat
3. Manfaat
a. Mendorong terciptanya lingkungan Kantor Kecamatan Jonggol yang berkualitas
(keamanan, kesehatan dan kenyamanan) dan yang mampu memberikan
keteladanan kepada masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan hidup.

5
b. Mendorong semua pegawai untuk dapat berkomitmen dalam penggunaan sumber
daya, teknologi, dan prosedur –prosedur yang terus berkembang secara efektif dan
efisien.

6
Konsep Green Office

A. Green Office
Konsep Green Office adalah sebuah konsep dimana organisasi
(pemerintahan maupun swasta) menerapkan sistem manajemen lingkungan
yang memperhatikan dampak aktivitas operasi perkantoran terhadap
lingkungan. Hal ini juga menunjukan adalah langkah sebagai refleksi
kebijakan kantor yang menerapkan system manajemen lingkungan dalam
upaya menciptakan lingkungan kerja yang bersih, indah, nyaman dan
menyehatkan serta tidak mengganggu lingkungan sekitar (Sugiarto&Dewi,
2016)
Setidaknya ada empat aspek sebuah kantor yang menerapkan atau
memiliki konsep Green Office, diantaranya yaitu:
1. Pertimbangan terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, Hal ini bisa
dilihat dari penerangan ruangan yang menggunakan pencahayaan alami.
2. Tingkat kenyamanan yang tinggi, faktor kenyamanan tersebut meliputi segi
visual, akustik, dan termal bagi yang menempati sebuah ruangan.
3. Desain yang mengikuti perubahan, ketika fungsi sebuah ruangan ingin diganti,
tidak perlu melakukan perombakan secara besar-besaran melainkan perubahan kecil
saja sudah cukup.
4. Pemanfaatan teknologi terkini, Teknologi yang digunakan biasanya merupakan
Teknologi Informasi dan teknologi nirkabel (wireless)
5. Pelatihan sumber daya manusia, pelatihan ini salah satunya bisa berupa
bagaimana cara menggunakan sebuah teknologi tertentu. Hal ini sangat penting
untuk dilakukan karena secanggih apapun teknologinya, jika tidak digunakan
dengan benar maka manfaat dari teknologi tersebut tidak akan maksimal dan bahkan
bisa mengalami kerusakan.

7
Data lain mengacu pada sebuah hasil Studi (Pasharibu dkk, 2019) di beberapa
kantor pemerintahan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah menunjukan bahwa telah
mendeteksi tujuh dimensi konsep green office yang telah diterapkan, yaitu dimensi
konservasi energi, konservasi air, bangunan dan perencanaan tata ruang, teknologi
kantor, sumber daya manusia, sistem kerja, dan pedoman operasional kantor, dan tata
kelola dimensi limbah kantor. Namun, tercatat bahwa bila dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya yang cenderung mengungkapkan enam dimensi, penelitian ini
telah mendeteksi dua dimensi baru dengan rincian dalam temuannya, yaitu dimensi
sumber daya manusia dan dimensi sistem kerja serta pedoman operasional kantor.

B. Cakupan Green Office


Maka berdasarkan pertimbangan diatas, penerapan konsep Green
Office dalam penatausahaan kantor Kecamatan Jonggol, ini meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Penghematan Energi
Efisiensi energi dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan cahaya
dan ventilasi alami meliputi:
a) Cahaya alami, penempatan cahaya alami di ruang kerja, pelayanan
dan toilet
b) Pemakaian lampu hemat energi
c) Mematikan Lampu apabila tidak dipergunakan
d) Mematikan Pendingi ruangan saat tidak digunakan/akan keluar
e) Mencabut kabel peralatan elektronik (komputer, printer, dispenser
dll) pada saa tidak dipergunakan atau sesaat setelah pekerjaan
selesai.
2. Penghematan Air
Efisiensi air dilakukan dengan cara,
a. Menutup keran apabila tidak digunakan
b. Mengganti saluran/pipa sambungan yang bocor/kurang baik
c. Membuat penampungan air hujan untuk cadangan air
d. Penggunaan sumber air alternatif, seperti air kondensasi AC

8
3. Peningkatan kenyamanan di dalam Ruang Kerja/Pelayanan, meliputi:
a. Pengendalian Asap Tembakau, Tidak menyediakan ruangan untuk
merokok dengan memasang tanda larangan merokok di seluruh area ruang
kerja
b. Penempatan bunga alami/bunga imitasi dalam setiap suang
kerja/pelayanan
4. Penghijauan dan konservasi air
a. Penanaman bunga/TOGA (tanaman obat keluarga)/pohon buah di
lingkungan sekitar kantor memanfaatkan lahan-lahan kosong di areal
perkantoran
b. Membuat lubang biopori/sumur resapan di sekitar areal kantor
5. Pengelolaan sampah kantor
Hal-hal yang dilakukan untuk pengelolaan sampah kantor meliputi:
Menyediakan tempat sampah terpilah, yaitu untuk sampah kertas, untuk
sampah plastik, sampah botol/besi/aluminium, sampah berbahaya rumah
tangga, seperti batu baterai/dll, dan sampah basah yang dapat
dikomposkan.
1. Memilah sampah sesuai kategori.
2. Membuat kompos dengan metode yang sederhana.
3. Bekerjasama dengan pemulung/lapak untuk sampah yang bisa didaur
ulang.
4. Mengurangi penggunaan plastik untuk acara makan siang atau
hidangan rapat
5. Mencangkan pembentukan Bank Sampah/Sedekah sampah.
6. Penghematan kertas
a. Melakukan pencetakan bolak balik untuk konsep surat/dokumen
yang belum benar
b. Memanfaatkan kertas bekas untuk kegiatan internal (konsep, notulen
rapat internal, memo, pemberitahuan rapat internal, pengumuman
tertulis lainnya)

9
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam menunjang kegiatan Green
Office yaitu dengan pembangunan aplikasi elektronik.

Gambar 2.
Proses kegiatan Green Office

Pimpinan/Camat

Sekcam/Kasi/
Evaluasi
Kasubbid

Monitoring
Pegawai

10
3 Penerapan Green Office

A. Langkah-langkah Penerapan Green Office

Langkah I: Kebijakan

Kecamatan menyusun kebijakan tertulis tentang komitmen


penatausahaan kantor dengan

1. Menerapkan prinsip-prinsip kantor ramah lingkungan

2. Berupaya keras untuk melindungi kesehatan, keselamatan dan


menciptakan kenyamanan bagi pegawai.

3. Melaksanakan prinsip efisiensi penggunaan sumber daya energi, air


dan material (ATK)

Langkah II: Perencanaan

Membuat/Menyusun Tim Internal (Green Team) yang akan


melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap program kantor ramah
lingkungan. Tim ini bisa memiliki struktur organisasi dan
mencantumkan garis koordinasi lintas program dan lintas sektoral
serta uraian tugas dan kewenangan yang jelas.

1. Menyusun program kerja

2. Mengidentifikasi dan menyusun data untuk penghematan energy


dalam penatausahaan kantor yang ramah lingkungan (lampu LED,
Alat elektronik lainnya)

3. Mengidentifikasi dan menyusun data untuk efisisensi penggunaan


air dan Kertas

4. Menyusun atau memperbaiki SOP penggunaan Energi, Air dan


ATK dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan

11
5. Membuat/menyusun desain penataan ruang kerja yang ramah
lingkungan

6. Mengidentifikasi dan menyusun RAB pembangunan Aplikasi


elektronik dalam kegiatan mengurangi penggunaan kertas
(paperless) sebagai bagian dari pemanfaatan Teknologi Informasi
untuk penunjang Gree Office

Langkah III: Operasionalisasi,

yaitu melaksanakan kegiatan Green Office, meliputi:

1. Membangun Komitmen, yaitu dengan membuat baner


pernyataan dukungan untuk ditandatangani bersama sebagai
wujud tertulis dukungan kepada program Green Office di
Kecamatan Jonggol.

2. Melakukan Sosialisasi membuat baner yang bertema “Green


office” untuk dipasang di tempat yang strategis dan mudah
dibaca.

3. Melakukan advokasi

• Membuat himbauan untuk tidak merokok di ruang


publik seperti di ruang kerja dan pelayanan

• Membuat dan menempelkan stiker-stiker di lokasi


startegis yang menghimbau melakukan penghematan.

4. Melakukan penggantian lampu penarangan yang hemat energy


secara bertahap

5. Perbaikan saluran air bersih dan melakukan pembuatan lubang


biopori/sumur resapan

6. Melakukan Dokumentasi

12
Langkah IV : Pengecekan dan Upaya Perbaikan

Pada tahap ini, tim yang bertanggung jawab pada perlu melakukan
monitoring atas kemajuan dan kinerja program dengan penekanan
pada pengukuran dan pemantauan aspek-aspek pada input, proses dan
output kegiatan. Apabila ditemukan permasalahan, maka selanjutnya
perlu melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan. Semua
hasil kegiatan harus dilakukan pencatatan melalui manajemen
kearsipan yang baik dan bila diperlukan dilakukan audit internal.

Langkah V: Mengkaji Kembali Manajemen Green Office.

Tahap ini merupakan kegiatan evaluasi menyeluruh atas semua


program yang disusun dan dilaksanakan di lapangan, guna
mengidentifikasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan
program dan menemukan solusi yang perlu dilaksanakan serta
mengembangkan inovasi yang ramah lingkungan. Dengan Menyusun
ulang kebijakan berbentuk Surat Keputusan atau bentuk dokumen
formal lainnya agar langkah perbaikan dapat berjalan sesuai hasil
evaluasi serta mensosialisasikan kembali kepada seluruh pegawai dan
masyarakat.

B. Persyaratan Teknis Penerapan Konsep Green Office

1. Ketepatan Tata Guna Lahan

a. Membuat/mengembangkan ruang terbuka hijau, seperti area


penghijauan berbentuk taman, hydroponic, atau taman di
dinding

b. Menyediakan area parkir termasuk parkir sepeda sesuai


kebutuhan.

c. Menyediakan lahan limpasan air untuk mengurangi banjir dan


area untuk pembuatan sumur resapan/lubang biopori dan
penanaman pohon.

13
2. Efisiensi Energi dan Refrigeran
a. Menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar
30% lebih hemat (lampu LED),
b. Mematikan lampu dan pendingin ruangan pada saat tidak
digunakan serta pastikan jendela dan pintu tertutup saat
pendingin udara menyala
c. Melakukan Pemeriksaan secara berkala seluruh peralatan
listrik dan lampu untuk memastikan bahwa tidak ada
kerusakan maupun peralatan listrik yang mati yang tetap
terpasang.
d. Menggunakan peralatan Air Conditioning (AC) dengan
COP (Coefficient Of Performance / koeffisien
performansi untuk pendinginan sesuai standar nasional
dan tidak menggunakan Chloro Fluoro Carbon (CFC)
sebagai refrigerant
e. Menggunakan peralatan kantor yang hemat energi,
sebagai berikut;
1) Komputer
- Gunakan komputer atau laptop yang
menggunakan listrik hingga 90% lebih hemat
daripada komputer desktop.
- Pastikan komputer dimatikan di malam hari,
kecuali komputer yang berfungsi sebagai server
jaringan, namun pastikan untuk mematikan
monitor.
- Mengurangi tingkat kecerahan layar monitor ke
tingkat kenyamanan terendah

14
Gambar 3
Contoh Komputer yang dapat menghemat Energi

Sumber: www.google.com
2) Printer
- Mengupayakan penggunaan printer jenis inkjet
yang dapat menggunakan listrik sekitar 90% lebih
sedikit daripada printer jenis laser.
- Melakukan Advokasi untuk mendidik dan melatih
staf untuk mematikan printer saat tidak digunakan.
3) Kertas
• Pencetakan dua sisi Dorong semua orang di kampus untuk
mengedit di komputer sebelum mencetak. Langkah ini akan
membantu mengurangi jumlah draf salinan dokumen yang
akan dicetak. Jika masih menganggap draf pencetakan
diperlukan, cetaklah di sisi yang tidak terpakai dari lembaran
kertas yang seharusnya dibuang.
• Menyimpan seluruh file secara digital.
• Menggunakan potongan kertas kecil untuk memo pendek.
• Menggunakan kertas yang lebih ringan sedapat mungkin.
• Aktifkan penggunaan kembali amplop kertas bekas dengan
meletakkan label di atas alamat lama.
• Memanfaatkan elektronik mail untuk menghindari surat

15
kertas sedapat mungkin.
• Membagikan dan edarkan dokumen, memo, laporan, dan
semua publikasi internal lainnya dengan grup media social
4) Plastik
• Mencanangkan pengurangan plastik dalam kemasan
makan/minun jamuan rapat/kegiatan
• Menggunakan tas untuk membawa barang-barang belanjaan
kantor untuk mengindari pemakaian kantong plastik

f. Pemasangan trafo isolasi atau genset atau UPS


(Uninterruptible Power Supply)

g. Melakukan perbaikan sumber listrik dalam ruangan untuk


menghindari pemasangan kabel colokan yang berlebihan pada satu
saklar listrik untuk menghindari potensi terjadinya kebakaran
karena arus pendek.

3. Konservasi Air

a. Monitoring alat ukur/meteran air dari PDAM untuk melakukan


penghematan dalam pemakaian air PDAM

b. Penggunaan Tabung/penampungan air bersih dari PDAM

c. Membuat Tabung penampungan air hujan untuk cadangan air

Gambar 4

Contoh Instalasi Penampungan Air Hujan

16
Sumber:Modul Sosialisasi PUSKIM Balitbang Kemen-PU,
2014

d. Efisiensi air, seperti tidak menggunakan air bersih (PDAM)


untuk menyiram tanaman.

4. Sumber dan Siklus Material.

a. Penggunaan bahan Non-ODS (Ozone Depleting Substances)

b. Tidak menggunakan bahan perusak ozon pada seluruh sistem


bangunan

c. Penggunaan kembali material bekas untuk bangunan

d. Menggunakan kembali semua material bekas yang masih dapat


digunakan dan masih memenuhi persyaratan agar dapat
mengurangi jumlah sampah konstruksi

e. Pada proses renovasi bangunan, sedapat mungkin memanfaatkan


gedung dan material lama serta menggunakan produk
lokal/dalam negeri

f. Perbaikan (reparasi) furniture, melakukan penghematan dengan


melakukan perbaikan furniture dan sedapat mungkin
menghindari daripada membeli produk baru dengan
memanfaatkan potensi masyarakat lokal.

5. Kualitas dan Kenyamanan Udara

a. Maksimalkan penggunaan pencahayaan alami (cahaya


matahari dapat memasuki kedalam ruangan kerja.

17
Gambar 5.

Contoh ruang kerja dengan pencahayaan alami

Sumber: www.google.com

b. Jendela dapat ditutup dengan rapat di musim hujan

c. Maksimalkan penggunaan jendela dan ventilasi alami.

d. Larangan merokok di dalam kantor, gunakan area taman


untuk merokok (pemasangan peringatan berupa baner dan
stiker larangan merokok dalam ruangan)

e. Menempatkan tanaman hidup/tanaman hias di setiap ruangan.

Gambar 6

Contoh Penggunaan Tanaman Hias

Sumber: www.google.com

18
6. Manajemen Lingkungan Bangunan

a. Pemilahan Sampah, semua jenis kertas, plastik daur ulang


termasuk kantong plastik, polystyrene, kaca, aluminium,
dan kardus harus ditempatkan di tempat sampah khusus.
Hindari mencampurkannya dengan bahan yang tidak
dapat didaur ulang.

b. Adanya usaha atau kegiatan pengomposan limbah organik

c. Melakukan daur ulang limbah anorganik secara mandiri


atau bekerja sama dengan pihak ketiga di luar sistem
jaringan persampahan dari dinas/UPT kebersihan.

d. Pencanangan Bank Sampah atau Sedekah Sampah untuk


Pegawai Kantor Kecamatan Jonggol

e. Melaksanakan kebersihan kantor secara rutin dan mandiri

• Mengadvokasi pegawai agar dapat mengatur kertas


kerja/dokumen, merapihkan dokumen yang menumpuk
di meja kerja atau dalam ruangan dan mengamankan
dokumen penting dalam tempat tertutup (laci/lemari
yang terkunci) Pastikan area publik rapi.

• Membersihkan meja agar tetap nampak rapi dan bersih.

• Manfaatkan tempat pensil, baki kertas, rak buku,


keranjang dan laci untuk menyimpan semua yang ada di
atas meja. Bersihkan meja dari debu, remah makanan,

19
dan noda.

• Melakukan Kebersihan kamar mandi

• Melindungi barang elektronik dengan menjaganya tetap


bersih dan bebas debu.

• Membersihkan Dapur.

7. Penggunaan Teknologi Informasi dan Pengembangan SDM

a. Merancang Aplikasi untuk surat menyurat elektronik (e-surat,


e-jadwal kegiatan e-laporan, dll) yang dapat mengurangi
penggunaan kertas (paperless)

b. Peningkatan SDM untuk pelaksanaan penggunaan Teknologi


Informasi

20
Referensi
Buku/Modul/Jurnal
Pasharibu, Yusepaldo, Sugiarto, Agus, Ariarsanti, Tutuk & Wijayanto, Petrus.
2019, Dimensions of Green Office Evidence From Regency/City
Government Offices in Central Java, Indonesia, Journal Verslas: Teorija
Ir Practicka/Business: Theory and Practice, Vol 20, pp 391-402
Rimantho, Dino. 2019. Buku Panduan Green Office: Membangun Kantor yang
Ramah Lingkugan dan Berkelanjutan.
Setyawaty, Lya Meilany & Anggraini, Fitrijani. 2014. Penampungan Air Hujan,
Modul sosiaslisasi dan Diseminasi Standard dan Pedoman, PUSKIM
Kemen-PU, Bandung
Sugiarto, Agus & Dewi, Yustina Ertie. 2016. Green Office: Manajemen Kantor,
Berkonsep Ramah Lingkungan, Gava Media, Yogyakarta.
Website
http://sdgsindonesia.or.id (diunduh 15 April 2020
http://www.google.com (diunduh 19 april 2020)
http://www.mongabay.co.id (diunduh 15 april 2020)

21
22

Anda mungkin juga menyukai