Oleh :
ANAKTA HARTANTA SEBAYANG
1809055017
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
PRAKTEK KERJA LAPANGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
DI PT. BERKAT ANUGRAH SEJAHTERA
JOB SITE PT.MULTI HARAPAN UTAMA
KEC.LOA KULU KAB. KUTAI KARTANEGARA
KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
ANAKTA HARTANTA SEBAYANG
1809055017
SAMARINDA
2021
i
PRAKTEK KERJA LAPANGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
DI PT. BERKAT ANUGRAH SEJAHTERA
JOB SITE PT.MULTI HARAPAN UTAMA
KEC.LOA KULU KAB. KUTAI KARTANEGARA
KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
Telah menyelesaikan pada 6 November 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Disahkan Oleh :
Mengetahui,
ii
PRAKTEK KERJA LAPANGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
DI PT. BERKAT ANUGRAH SEJAHTERA
JOB SITE PT.MULTI HARAPAN UTAMA
KEC.LOA KULU KAB. KUTAI KARTANEGARA
KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
Anakta Hartanta Sebayang
1809055017
Disahkan di,
Pembimbing Lapangan
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Ke Perusahaan
Yang dituju yaitu PT. Berkat Anugrah Sejahtera, Kalimantan Timur.
Dalam Menyelesaikan Laporan ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan .
Bimbingan , motivasi , dan arahan serta nasihat kepada penulis. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Pimpinan PT. Berkat Anugerah Sejahtera Jobsite PT. Multi Harapan Utama yang
telah memeberikan penulis sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan
praktek kerja lapangan
2. Bapak Aditya Prison Fatqul Alfiana, S.T selaku pembimbing lapangan, Terima
kasih atas segala ilmu dan arahan yang baik kepada penulis
4. Bapak Muh.Dahlan Balfas, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Mulawarman.
6. Bapak Tommy Trides, ST, MT, sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan petunjuk, masukan dan saran yang membangun dalam penyusunan
proposal ini.
7. Orang tua penulis dan teman-teman yang selalu mendukung dan mendoakan
anaknya sehingga Laporan ini dapat diselesaikan
Sebesar apapun Kemampuan penulis tidak akan bisa menutupi kekurangan dan
keterbatasan dari Laporan ini . Oleh karena itu segala kritik yang membangun dan saran
yang bermanfaat selalu penulis harapkan dengan senang hati agar Laporan ini lebih
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek kerja lapangan adalah merupakan salah satu konsep pelaksanaan pendidikan di
Universitas Mulawarman. Oleh karea itu,disamping teori dan praktikum juga disediakan
waktu untuk mendapatkan praktek kerja lapangan. Tujuan praktek kerja lapangan ini
adalah untuk mendapatkan kemampuan dan keterampilan lanjutan, sehingga mahasiswa
tidak asing lagi bila kelak bekerja di tengah masyarakat.
Sebagai bagian dari Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, Praktek Kerja Lapangan
(PKL) oleh Program Studi S1 Teknik pertambangan mempunyai visi yaitu
Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan teknik dan komitmen
1
yang tinggi dalam mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah bidang
perancangan maupun perbaikan sistem integral yang terdiri atas manusia, material,
informasi, peralatan dan energi yang inovatif terhadap perusahaan industri
pertambangan.
2
1.4 Ruang Lingkup
1. BAB 1 Pendahuluan
Mencakup latara belakang, maksud dan tujuan , ruang lingkup , waktu dan
tempat pelaksanaan, dan sistematika penulisan
Bab ini berisi tentang profil singkat perusahaan,visi dan misi perusahaan , dan
Lokasi kesampaian daerah.
Dalam bab ini membahas teori dasar dan yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
5. BAB V Kesimpulan
Pada bagian penutup berupa hasil yang didapat selama melakukan praktik kerja
lapangan
3
6. Daftar Pustaka
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
Untuk saat ini PT.Berkat Anugerah Sejahtera memiliki beberapa project dari pihak
owner maupun konsesi yaitu dengan PT. Baramulti Suksessarana (PT.BSSR) Tbk,
PT.Mitra Maju Gemilang (PT.MMG) sebagai (konsesi) PT. Bukit Baiduri Energi
(PT.BBE), dan PT. Multi Harapan Utama (PT.MHU).
5
Quantity Survey
6
BAB III
LANDASAN TEORI
Bahan galian merupakan suatu unsur kimia, mineral serta segala macam batuan dalam
endapan alam (tidak termasuk minyak dan gas bumi, batubara,logam,dan bahan
radiokatif). Hasil kegiatan penggalian antara lain, batu gunung , batu kali,batu
kapur,koral,kerikil,batu marmer,pasir ,pasir silica ,pasir kuarsa,kaolin,tanah liat dan
lain-lain.Bahan galian ini umumnya digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong
sector industry maupun konstruksi.(Munandar,2018)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pasal 33 ayat (3) mengatur bahwa
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Norma konstitusi ini
telah memberikan arah pembangunan sumber daya alam nasional, yaitu dikuasai negara
untuk kemakmuran rakyat (Hariyadi,2018)
Batubara adalah zat padat berupa batuan sedimen,berwarna coklat sampai hitam
mengandung karbon lebih dari 50%,hydrogen dan nitrogen serta sedikit sulfur
(belerang) berasal dari akumulais sisa-sisa tumbuhan termasuk vito planton yang
mengalami pembusukan,penimbunan ,pemadatan dan penekanan. Klasifikasi batubara
pada umumnya didasarkan pada derajat metamorfosanya dari yang terendah sampai
yang tertinggi yakni gambut,lignit,sub-bituminus,bituminous,dan antrasit. .
(Prodjosoemarto,2000)
7
Batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar pada ketel uap industri semen,
industri kecil, dan untuk rumah tangga juga dapat digunakan sebagai bahan bakar tak
langsung yaitu dengan merubah batubara menjadi bentuk lain melalui berbagai proses
seperti : gasifikasi, pencairan, karbinisasi, pembriketan, suspendi dan lain-
lain.(Prodjosoemarto,2000)
8
Setiap melakukan tahap-tahap kegiatan usaha pertambangan, pengusaha harus
memiliki surat keputusan pemberian Kuasa pertambangan (KP) atau Surat izin
Penambangan Daerah (SIPD) yang sesuai dengan tahap kegiatan yang dilakukan.
(Samanlangi,2016)
1. Penyelidikan Umum (Prospecting)
Kegiatan ini merupakan langkah awal usaha pertambangan yang ditujukan
untuk mencari endapan-endapan metal atauendapan-endapan mineral komersil
batubara atau nonmetal. Penyelidikan umum terbatas pada mineral yang
spesifik (tipe mineral tertentu) atau pada area tertentu (negara atau wilayah)
yang memiliki geologic anomaly (keganjilan geologi) yang mencerminkan
adanya karakteristik dari sebuah endapan bahan galian.(Samanlangi,2016)
Secara umum,prosedur penyelidikan umum mengikuti langkah-langkah
berikut ini:
a. Mencari laporan dan literatur teknik yang sudah dipublikasikan.
b. Mempelajari peta geologi dan peta permukaan yangada.
c. Mempelajari foto udara dan foto satelit.
d. Menyiapkan peta foto geologi dari informasi-informasiyang ada dan data
foto udara terbaru.
e. Melakukan survei geofisik dari udara pada area yangdiselidiki.
f. Membangun pusat operasi (base of operation), mengontrolpemetaan, dan
mengatur pembagian daerah yang diselidiki.
g. Melakukan survei awal mengenai geologi tanah, geofisik, dan/atau
geokimia.
h. Mengumpulkan dan menganalisis data yang didapat.(Sulistianto,2008)
2. Eksplorasi
Jika tujuan dari penyelidikan umum adalah untuk mencari lokasi-lokasi yang
memiliki anomalies karena adanya endapan bahan galian, maka tujuan dari
eksplorasi adalah untuk mendefinisikan dan mengevaluasi endapan bahan galian
tersebut. Eksplorasi menentukan geometri, luas, dan nilai dari sebuah endapan
menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan pada tahap penyelidikan
umum tetapi lebih seksama/teliti. Kegiatan eksplorasi akan berlanjut pada proses
9
pencarian melalui fase taktis dari penilaian detail dan evaluasi serta persiapan
laporan studi kelayakan yang akan menentukan layak-tidaknya endapan tersebut
untuk ditambang (Samanlangi,2016)
Kegaiatan eksplorasi dapat dimulai setelah target endapan yang akan dieksplorasi
telah ditetapkan, prosedur berikut merupakan prosedur umum yang diterapkan
dalam suatu program eksplorasi:
1. Melakukan Pengumpulan data awal mineral dan informasi-informasi yang
berhubungan dengan mineral target , dan melaukan analisis terhadap
infromasi-infromasi tersebut untuk mendapatkan hubungan antara ukuran
(size),keterdapatan(sebaran), Serta kadar endapan tersebut dalam beberapa
kondisi geologi yang berbeda.
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh berupa:
Publikasi ilmiah,
Textbook geologi/ekonoml,
Publikasi dari badan-badan pemerintahan, termasuk berupa petapeta
geologi dan geofisika, serta la porannya,
Data remote sensing seperti foto udara dan citra satelit,
Data hasil survei geofisika udara (airborne geophysics),
Proceeding dan publikasi-publikasi teknik pada konferensi dan
simposium organisasi profesional,
Jurnal teknik dan industri,
Laporan survei yang pernah dilakukan,
Hasil diskusi dengan kontak person dan kolega-kolega seprofesi
2. Melakukan Seleksi data serrta membuat sintesi-sintesis untuk menyusun
model yang menggambarkan endapan pada beberapa kombinasi lingkungan
geologi
3. Menyusun skala prioritas berdasarkan gambaran kondisi daerah target
ekplorasi
11
Tahap III (Finding & Calculation/Evaluation), Yaitu program yang ditujukan
untuk memastikan kondisi endapan yang disusun, berdarakan hasil analisis dan
interpretasi hasil tahap II (Model Genetik). Target awal dipersempit sesuai dengan
anomali geokimia dan geofisika yang ditemukan. Pada umumnya program yang
diirencanakan berupa pemboran dan sampling untuk pemastian anomali-anomali
yang ada. (Gusman,2010)
12
a. Pengantar, kesimpulan, definisi.
b. Umum: lokasi, iklim, topografi, histori, kepemilikan, status lahan,
trasportasi.
c. Lingkungan: kondisi saat ini, standar, perlindungan lingkungan yang
diperlukan, reklamasi lahan, studi khusus,ijin.
d. Faktor geologi: letak dan terbentuknya endapan, struktur, mineralogi dan
petrografi.
e. Cadangan mineral: prosedur eksplorasi, penemuan, kalkulasi tonase dan
kadar endapan, geometri dan luasendapan.
f. Perencanaan penambangan: development dan eksploitasi.
g. Pengolahan: fasilitas on-site yang dibutuhkan.
h. Pabrik pengolahan untuk permukaan dan bawah tanah: lokasi dan
rencana produksi.
i. Fasilitas tambahan dan pendukung: listrik, penyediaan air, akses jalan,
pembuangan limbah, perumahan.
j. Pekerja: buruh dan pengawas.
k. Pemasaran: survei ekonomi dari supply dan demand, harga, kontrak
jangka panjang.
l. Biaya: perkiraan biaya langsung dan tidak langsung untuk biaya
pembangunan (development) dan eksploitasi, biaya pengolahan,
transportasi, dan peleburan.
m. Valuasi ekonomi: valuasi endapan, klasifikasi cadangan atau
sumberdaya, perhitungan nilai keekonomian endapan saat ini.
n. Estimasi keuntungan: penentuan batas keuntungan, berdasarkan kisaran
cut-off grade, harga.(Sulistianto,2008)
4. Persiapan Penambangan
Kegiatan ini meliputi penyiapan infrastruktur dan lahan kerja penambangan yang
antara lain meliputi pembuatan jalan, pembabatan semak/pohon, pengupasan
topsoil, pembangunan kantor, gedung, bengkel dll. .(Samanlangi,2016)
5. Penambangan Batubara
Kegiatan penambangan yang dimaksud adalah kegiatan yang ditujukan untuk
membebaskan dan mengambil batubara dari dalam kulit bumi, kemudian dibawa
ke permukaan untuk dimanfaatkan. Dalam tahapan ini terdapat kegiatan
13
pengeboran dan peledakan tanah penutup, penggalian tanah penutup, pengambilan
batubara, apabila batubara sangat tebal dan padat dapat dilakukan pengeboran dan
peledakan batubara.(Samanlangi,2016)
6. Pengolahan / Persiapan Batubara
Merupakan salah satu proses dimana dalam tahapan ini terdapat kegiatan
peremukan batubara sampai ukuran yang diinginkan, pencucian batubara untuk
membersihkan batubara kotor yang diambil dari roof dan floor batubara, dan
pencampuran (blending) batubara agar sesuai dengan keiinginan pasar. .
(Samanlangi,2016)
14
b. Konsentrasi
Merupakan suatu proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral
tak berharga sehingga didapatkan kadar yang lebih tinggi dan
menguntungkan. Ada beberapa cara pemisahan yang mendasarkan pada sifat
fisik mineral, diantaranya adalah :
a. Warna,Kilap dan Bentuk krsital
b. Specific gravity
c. Sifat kemagnitan
d. Daya hantar listrik
e. Sifat permukaan mineral
c. Dewatering
Merupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini dapat
dilakukan sekaligus tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan cara :
1. “Thickening” Yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang
mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut
dalam suatu “pulp”. Alat yang digunakan adalah Thickener, yang mana
alat mencapai % solid = 50% (solid factor = 1).
2. “Filtrasi” Adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan
cara menyaring (dengan filter) sehingga didapatkan “solid factor” sama
dengan empat (% solid = 80%). 14
3. “Drying” Adalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara
pemanasan sehingga padatan benar-benar bebas dari cairan (% solid =
100%). (Nugroho,2016)
7. Pengangkutan Batubara
Segala usaha untuk memindahkan batubara dari tempat persiapan batubara hingga
ke tempat pemasaran atau pemanfaatan selanjutnya dari batubara. Dalam tahapan
ini, biasa digunakan conveyor, truck ataupun tongkang.
8. Pemasaran
Kegiatan untuk memperdagangkan atau menjual hasil-hasil penambangan
batubara.
(Samanlangi,2016)
15
3.4 Metode-Metode Penambangan
Secara garis besar, Metode Penambangan Dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Tambang terbuka (surface mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan diatas ( atau relative dekat
dengan permukaan bumi), dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan
udara luar
16
3. Tambang bawah air (underwater mining) adalah metode penambagngan yang
kegiatan penggaliannya dilakukan dibawah permukaan air atau endapan
mineral berharganya terletak di bawah permukaan air. (Samanlangi,2016)
17
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penambangan :
19
Bagian Keempat dari Peraturan Menteri tersebut khusus mengatur tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pertambangan, Reklamasi, dan Pasca Tambang, serta Pascaoperasi.
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Permen ESDM No. 7 tahun 2014
tentang Pelaksaaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara, Kepmen ESDM No. 1211.K/008/M.PE/1995 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan Pada Usaha
Pertambangan Umum, dan KepMen ESDM No. 1457 K/28/MEM/2000 tentang
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUO Operasi Produksi, dan IUPK Operasi
Produksi, Pemegang IUJP, Pemegang IPR (selanjutnya dalam buku ini disebut sebagai
„izin pertambangan‟) yang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dapat dikenakan sanksi administratif, berupa peringatan terutulis,
penghentian sementara sebagai atau keseluruhan kegiatan usaha, atau pencabutan izin.
Sanksi ini diberikan oleh Menteri atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya.
NO KEGIATAN SUBTANSI
20
Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan
lingkungan
Pengamanan, pengelolaan tanah zona perakaran
Penambangan Jarak aman penambangan/penimbunanterhadap
fasilitas umum
Pengutamaan backfilling
3
Pengelolaan air larian permukaan, air tambang
Integrasi pencegahan dan penanggulanganAAT
dalam penambangan
Tambang bawah tanah: kajian, identifikasi, dan
pemantauan subsidence
Tambang semprot, kapal keruk darat: airkerja
sirkulasi tertutup
Tambang kapal keruk laut: pencegahan dan
penanggulangan tumpahan hidrokarbon dan
bahan kimia
Tambang ekstraksi cair: daur ulang air kerja,
pemantauan subsidence
Pengendalian debu, pencegahan kebocoran,
4 Pengangkutan pencegahan dan penanggulangan tumpahan
hidrokarbon dan bahan kimia
Air kerja sirkulasi tertutup atau air keluaran
yangmemenuhi baku mutu
5 Pengolahan/Pemurnian Larangan menggunakan merkuri
Sirkulasi air kerja tertutup dan fasilitas
minimum untuk pelindian timbunan
bijih
21
BAB IV
Kegiatan-Kegiatan mine survey pada PT. Berkat Anugerah Sejahtera Site Beruaq.
Dilakukan bersamaan dengan proses kegiatan Penambangan. Divisi ini menjalankan tugas
langsung turun lapangan dengan tujuan mengukur, dan Mengambil data untuk progress
situasi pit ,yang dimana nantinya untuk mengarahkan pihak produksi penambangan dapat
target prosuksi sesuai desain dari Mineplan
Di PT. Berkat Anugerah Sejahtera dalam divisi Mine survey memiliki anggota dengan
Kualifikasi tugas sebagai berikut :
a. Surveyor
Surveyor memiliki tugas identik dengan data. Kemampuan dalam aplikator desain
baik teknis dan non teknis menjadi tugas utama dalam pembuatan proyek. Setiap
Tahapan kerja di pertanggung jawabkan secara rill dan penuh baik dalam pembuatan
design harian dengan target yang ada. Surveyor merupakan anggota tim paling depan,
maka dari itu seluruh tahapan pekerjaan , baik pengukuran hingga bentuk daya yang akan
di validasi atau dilaporkan kepada pemilih proyek dalam hal ini adalah PT. Multi
Harapan Utama, yang nantinya untuk menentukan kemajuan dan keberhasilan dari
pertambangan
b. Asisten Surveyor
Dalam Hal in Tugas dari assiten surveyor yaitu menjadi pelaksana dilapangan
dengan persetujuan dari surveyor, Lebih tepatnya Assiten surveyor adalah pengaplikasian
hasil putusan surveyor. Disini Juga bisa memberikan masukan kepada surveyor terhadap
Kondisi yang ada dilapangan
c. Helper/Crew
Bertugas membantu dalam pengukuran dilapangan dengan memobilisasi insturment
survey dan alat pendukung lainnya.
22
Macam-Macam Pengukuran Di areal Tambang
23
c. Pengukuran Situasi Pit
Pada Pengukuran situasi pit adalah pengukuran yang dilakukan secara detail untuk bentuk-
bentuk permukaan tambang, baik itu timbunan ataupun galian :
a. Pengukuran Bench, pada pengukuran ini merupakan salah satu pengukuran untuk
mengetahui progress mingguan yang mengalami perubahan tiap minggunya.
b. Pengukuran Disposal adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui
perolehan dumpingan hasil bahan galiannya High Dump (HD) dan Dump Truck
(DT) yang mana data yang diterima untuk mengetahui situasi area dumpingan dan
elevasi dan di lakukan pengecekan ulang sesuai dengan design yang dibuat
mineplan.
c. Pengukuran Jalan , pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui perubahan pada
jalan tambang dan merencanakan untuk pembuatan jalan sesuai grade yang di
tentukan agar jalan akses tambang sesuai syarat yang di penuhi.
24
yaitu 0,2arc second Per 100m , dengan batas yang ditentukan pihak owner yaitu 0,10
Arc Second per 100m
b. Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak oleh total station memanfaatkan teknologi inframerah yang
sudah termodulasi, sinyal ini dipancarkan oleh komponen pemancar kecil yang berada
didalam instrumen optik, lalu direfleksikan kembali oleh prisma reflektor atau objek
yang berada pada titik survey. Pola yang terdapat dakan gelombang sinyal yang
dipantulkan akan diterjemahkan oleh komputer yang ada pada total station.
c. Pengukuran Koordinat
sebuah titik koordinat yang tidak dikenal yang terhubung dengan koordinat yang
jelas, dapat diperkirakan letak koordinatnya. Menggunakan instrumen total station.
Titik Koordinat (titik X,Y, danZ ) dapat diketahui melalui rumus perhitungan
trigonometri dan triangulasi pada titik survey.
d. Pengumpulan dan Pemrosesan data
Total station Di PT. Berkat Anugerah Sejahtera dapat meyimpan file survey yang
diambil dalam format SDR yang berisi Kode, Koordinat X,Y dan Z. Setelah itu data
diperbaiki melalui excel dan di Aplikasikan Ke software untuk mengetahui
Hasil/Ouput data yang diambil dari lapangan.
25
2. Tripod/Statif
Tripod/Statif pada Pengukuran digunakan sebagai tempat meletakan Total Station dan juga
berguna untuk menyeimbangkan Total Station agar pengukuran lebih detail.
26
4.2 Divisi Drilling dan Blasting
Pada Divisi Ini terbagi Menjadi 2 Kegiatan yaitu kegiatan Pemboran (Drilling) dan
Peledakan (Blasting). Pada Divisi ini melakukan pengecekan lapangan tiap harinya untuk
mengetahui Situasi atau kondisi langsung Suatu Pit sebelum diadakan Drilling dan
Blasting. Pada Divisi Drilling dan Blasting Di PT.Berkat Anugerah Sejahtera
Berkerjasama dengan PT. Anharu Mitra Barokah dan PT.Powertrak Perkasa di Bagian
Pemboran, dan untuk Kegaiatan Peledakan Berkerjasama dengan PT. DAHANA
Pemboran (Drilling)
Pada Pemboran Sendiri PT.Berkat Anugerah Sejahtera Dilakukan dengan 2 Sub-
contractor yaitu PT.Anharu Mitra Barokah dan PT.Powertrak Perkasa dengan jenis Alat
Bor yang berbeda. Pada Pemilihan Alat Bor yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
Suatu PIT yang akan Diledakan Sesuai Rancangan Pengawas Drilling dan Blasting.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi Penegeboran yaitu :
1. Lokasi Pengeboran
Pengaruh pada pemboran yaitu lokasi yang biasa tergenang dengan air menyulitkan
alat untuk travel dan melakukan pemboran, dan lokasi yang tidak datar
mempengaruhi pemboran dan peledakan. Lokasi yang baik untuk dilakukan
pemboran yaitu lokasi yang Flet atau datar dan tidak tergenang oleh air
2. Geometeri Lubang Ledak
Geometri dalam lubang ledak bepengaruh besar terhadap hasil dari peledakan,
Geometri lubang yang paling sering diperhatikan yaitu burden, spacing, kedalaman
lubang ledak, Steaming dan Diameter lubang ledak.
3. Kondisi Alat yang Digunakan
Pengaruh pada pemboran yang juga sering terjadi yaitu kondisi alat yang
digunakan, lamanya waktu pengeboran biasa dikarenakan alat yang digunakan
mengalami breakdown atau mesin Aus hal ini biasa di pengaruhi oleh mesin yang
sudah tua atau alat yang tidak diperiksa sebelum dilakukan pengeboran.
4. Kondisi Material
Pengaruh Material pada pengeboran dilihat dari beberapa hal seperti struktur
batuan, Sifat Fisik dan Mekanik Batuan. Biasa Material yang susah untuk
27
dilakukan pemboran yaitu batupasir yang tergenang oleh air karena alat bor tidak
dapat menopang beban yang dimiliki.
5. Keterampilan Operator/Manusia
Pada Operator sendiri yang paling sering dialami yaitu pengalaman yang kurang,
dan kurangnya kedisiplinan saat kerja. Maka dari itu sering dilakukan training
untuk menambah Skill operator.
Penggunaan Alat Pada Tiap Sub Contractor yang berkerja sama dengan PT.Berkat
Anugerah Sejahtera memiliki perbedaan Masing-Masing. Pada PT.Anharu Mitra Barokah
Menggunakan Alat bor Atlas Copco DM30 Dengan Spesifikasi :
No Spesifikasi Keterangan
1 Metode Pemboran Rotary drill atau DTH multipass
2 Kedalaman Lubang Bor 8.7 – 9 Meter
3 Diamter Lubang Bor 5.5 – 7 Inch
4 Mata Bor Tricone Bit
5 Spacing x Burden 8-9 x 5
(A) (B)
Gambar 4.5 (A) Alat Bor Atlas Copco DM30 dan (B) Mata Bor Roller Cone Bit
( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
28
Peledakan (Blasting)
Peledakan adalah suatu pemisahan atau pemecahan batuan padat yang bersifat masive dari
batuan induknya untuk memudahkan proses tahapn produksi. Peledakan sendiri merupakan
kegiatan yang mempunyai resiko cukup tinggi. Pada Peledakan PT.Berkat Anugerah
Sejahtera berkerja Sama dengan Dahana. Beberapa Parameter yang mempengaruhi suatu
peledakan adalah
a. Pola Pengeboran / Geometri Lubang bor
b. Jumlah Lubang Ledak
c. Jumlah lubang kosong,dan
d. Jumlah bahan peledak
e. Kedalaman Lubang ledak
Untuk menunjang keberhasilan suatu peledakan maka digunakan beberapa alat yang
membantu dalam proses peledakan tersebut :
1. Truck Pengisi Bahan Peledak
Kegunaan pada Truck tersebut membawa isi bahan peledak yaitu Emulsion dengan
berat kisaran kurang lebih 2-20 Ton
2. Booster
Dayaprime Pentolite Booster bertujuan memberikan energi inisiasi yang tinggi
pada proses peledakan baik elektrik dan non elektrik. Pada Lokasi Peledakan Di
PT.Berkat Anugerah Sejahtera menggunakan 2 Dayaprime pentolite Booster
dengan spesifikasi Berbeda :
29
No Produk Berat Produk Warna Prodduk Densitas
1 DayaPrime-400 400 g Light Orange
1.60-1.65 gr/ml
2 DayaPrime-200 200 g Light Green
(a) (b)
Gambar 4.7 DayaPrime Pentolite Booster (a) DayaPrime-400, dan (b) DayaPrime-200
( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
3. Detonator Nonel
Detonator Nonel dirancang untuk mengatasi kelemahan pada detonator listrik
yang mudah bereaksi terhadap petir dan sebagainya. Detonator Nonel Sendiri tidak
Terpisahkan dengan Kabel Inhole Delay yang memiliki Delay 500 ms dengan
Panjang 10 Meter
4. Surface Delay (Relay Connector)
Relay connector merupakan meruapakan salah satu perlengkapan yang
digunakan untuk waktu tunda diatas permukaan. Waktu tunda sendiri memiliki
tujuan agar meminimalisir getaran tanah (Ground Vibration) , Mengurangi suara
dari Ledakan (Noise), dan juga mengurangi batuan Terbang (Fly Rock). PT Dahana
Menggunakan Surface Delay yang beragam Relay Connector-67ms Berwarna
Orange, dan Relay Connector-25ms berwarna Merah.
InHole Delay
Surface Delay (Connector)
Surface Delay
30
Untuk geometri peledakan sendiri terdiri dari beberapa parameter yaitu Burden,
Steamming, Spacing, Subdrilling dan Kedalam Lubang Ledak
1. Burden
Burden didefinisikan sebagai jarak tegak lurus dari lubang ledak terhadap bidang
bebas yang terdekat saat terjadi peledak. Burden merupakan komponen yang sangat
penting dalam mendesain peledakan. Pada burden yang dipakai untuk lokasi
peledakan untuk samping bench yaitu 4-5 meter dengan memperkirakan kajian
geotek yang di rancang oleh PT.Multi Harapan Utama yaitu dengan lebar bench 5
meter
2. Steamming
Steaming sendiri merupakan bagian lubang ledak yang tidak terisi bahan peledak.
Fungsi dari Steamming ini adalah untuk mengurangi gas hasil proses peledakan,
dan menyebarkan energi yang maksimal ke sekitaran lubang ledak, sehingga
peledakan tidak terjadi MissFire. Proses pembuatan steaming yaitu dengan
memasukan kabel sesuai dengan panjang yang diminta lalu disesuaikan. Untuk
pengecekan Steaming sendiri dilakukan setelah dilakukan pengisian (Charging)
Selama 15 Menit.
3. Spacing
Spacing adalah jarah antar lubang ledak satu ke lubang ledak yang lainnya.Spacing
sendiri sangat tergantung pada Burden. Pada PT. Berkat Anugerah Sejahtera
dengan menggunakan alat bor yang berbeda tentuya memiliki jarak antar lubang
bor. Pada Penggunaan bor besar dari PT. Anharu Mitra Barokah jarak lubang
bornya yaitu 7-8 meter dan untuk mata bor yang kecil dari PT. Powertrak perkasa
jarak spacing antar lubang bor yaitu sekitar 3-4 Meter.
4. Subdrilling
Subdrilling adalah kelebihan dari kedalaman yang berada paling bawah lubang
ledak. Tujuannya dari Subdrilling yaitu agar batuan dapat meledak secara
keseluruhan atau Full tanya meninggalkan Toe.
31
5. Kedalaman Lubang Ledak
Kedalam lubang ledak merupakan kedalaman lubang yang akan diledakan.
Kedalaman lubang ledak sendiri merupakan penjumplahan dari tinggi jenjang dan
subdrilling.
Pola Peledakan Dan Peledakan
Pada PT.Berkat Anugerah Sejahtera menggunakan Pola Peledakan corner cut atau
Excelon araha peledakan ini akan mengumpulkan material pada satu titik agar
Flyrock hasil ledakan tidak terlalu jauh. Berikut contoh gambar pola peledakan
Corner Cut atau excelon.
33
4.3 Divisi Operation
Divisi Operation adalah salah satu divisi yang memiliki tugas dan tanggu jawab besar
dalam mengelola lokasi tambang. Divisi ini menekankan pada Target produksi yang ingin
dicapai dengan melaksanakan secara Efisien , efektif , serta Keselamatan. Pada proses
pelaksaanaan selama di lapangan Divisi Opertation terbagi menjadi 3 bagian dalam ruang
lingkup kerja dengan tugas yang berbeda , tiga peran tersebut yaitu :
1. Supervisor
Supervisor memiliki tanggung jawab paling besar dilokasi pertambangan / PIT. Tugas dari
supervisor yaitu bertanggung jawab terhadap keselamatan, kesehatan ,dan kenyamanan
semua pekerja yang berada di lokasi tambang selama dua shift kerja. Supervisor juga
memiliki tugas untuk untuk merencanakan jangka pendek dan jangka panjang target
produksi.
2. Coordinator Foreman
Dalam lokasi pernambangan yang terbagi menjadi beberapa blok-blok. Dalam hal ini
coordinator foreman memastikan seluruh blok-blok yang dipegang mine foreman dalam
keadaan baik dan sesuai arahan yang diberikan oleh supervisor, baik itu dalam seluruh
front kerja, jalan, penyaliran, dan lain-lain. Coordinator foreman sendiri berkerja per-shift,
maka dari itu pelaporan dilakukan tiap pergantian shift.
3. Mine Foreman
Tugas dari Mine Foreman yaitu menentukan lokasi dumpingan , menghitung waktu siklus
kerja (Cycle Time), bertanggung jawab terhadap bentuk pit, saluran air, hingga bentuk
jalan, agar dapat digunakan baik untuk karyawan, dan juga mengawasi dan mengarahkan
pengopersian alat yang aman dan benar sehingga dapat mengoptimalkan produksi.
4. Operator dan Driver
Tugas dari Operator dan Driver yaitu mengoperasikan alat sesuai dengan peruntukannya,
seperti Driver Heavy Duty (HD) atau Dump Truck (DT) untuk mengangkut material dari
tempat satu ke tempat yang lain, begitu juga dengan operator excavator,Dozzer,Grader,dan
lain-lain.
34
Dalam Mencapai Terget produksi yang sudah di susun oleh Mineplan Engineer terdapat
beberapa aspek penting dalam mencapai target yang diinginkan, aspek-aspek tersebut
yaitu:
a. Target Maksimal
b. Waktu Efektif
c. Sumber daya Manusia
d. Peralatan yang sesuai,dan
e. Biaya Yang Efisien
Beberapa hal yang menjadi pembahasan pada manajemen Produksi adalah merancang
suatu sistem operational yang yang baik dan benar. Berikut beberapa yang ada didalam
departement Operation yaitu :
A. Overburden Removal
1. Pembongkaran
Pada Proses pembongkaran material tanah penutup/overburden sendiri biasa dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara blasting jika material overburden keras dan non
blastingbila material overburden lunak. Untuk penentuan pemilihan metode
pembongkaran juga melihat dari target produksi dan fuel ratin yang digunakan agar
cos yang keluar tidak melebihi rencana yang dibuat. Untuk metode non blasting
sendiri biasa dilakukan dengan bantuan alat Excavator dan grader (Ripping). Untuk
batubara sendiri biasa dilakukan dengan bantuan Excavator.
35
2. Loading Activity
Pada Proses Pemuatan material overburden dan batubara menggunakan jenis unit
yang berbeda. Untuk material overburden menggunakan Excavator komatsu PC
1250, PC 400 , dan PC 200. Untuk Material batubara menggunakan alat Kobelco SK
480 . Selama proses loading atau pemuatan excavator dibantu dengan dozzer untuk
mendorong material agar lebih mudah dijangkau oleh excavator. Pada Excavator PC
1250 Melaukan waktu edar (Cycle Time) pemuatan kurang lebih 1.40 Menit / 1 Unit
HD dengan jumlah muatan sebanyak 5x. Untuk Menggunakan alat gali muat dengan
PC yang lebih rendah akan memakan waktu lebih lama dari PC 1250. Pada Proses
Pemuatan menggunakan metode Top Loading yang diharapkan lebih cepat dalam
melakukan swing dengan sudut yang tidak terlalu jauh.
36
Gambar 4.13 Pengangkutan Material Overburden
( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
4. Aktivitas Disposal
Pada material overburden aktivitas disposal merupakan hal yang penting dalam
merancangkan agar sesuai dengan lokasi dan sesuai kapasitas, adapun beberapa
akrtivitas disposal yaitu :
Perencanaan area Disposal
Pada perancangan area disposal yang perlu diperhatikan adalah volume
Overburden yang akan di buang dan keamanan area disposal yang baik untuk
Alat angkut dumping material.
Tahapan Pembentukan Disposal
Dalam Pembentukan Disposal dilakukan secara bertahap mulai dari
pembentukan lift 1 , lift 2, dan lift 3. Pada Disposal seam 19 dilakukan masih
pada tahap lift ke 2, dengan di bantu oleh Dozzer.
Mengatur zona Dumping
Dalam pengaturan zona dumping harus sesuai dengan putaran arah jarum jam
agar tidak berdekatan antara unit satu dengan unit yang lain. Jarak dumping
antar unit dengan tanggul atau Bundwall untuk area berair yaitu 7-9 meter ,
dan untuk area yang tidak berair/kering berkisar sekitar 3 meter
37
B. Pit Service
1. Pembersihan Lahan
2. Maintenance Jalan
a. Penyiraman jalan
Dalam pertambangan kesehatan dan keselamatan merupakan hal yang pertama
harus dilakukan. Penggunaan jalan yang menghasilkan debu yang berlebih
membuat jarak pandang yang kurang baik bagi driver maka dilakukanlah
penyiraman jalan. Ada 2 hal dalam penggunaan water Truck yaitu Water Filling
dan Water Road. Water filling adalah proses pengisian air kedalam water truck
dan Water Road adalah penyiraman jalan dengan tujuan mengurangi intensitas
debu.
38
Lokasi Pit PT.Berkat Anugerah Sejahtera site beruaq sering dilakukan perbaikan
jalan dikarenakan material yang lemah, maka dilakukan perbaikan jalan baik mulai
dari perataan jalan hingga pelebaran sesuai dengan lebar unit yang melintas.
39
C. Coal Getting
Pada lokasi pengambilan batubara menggunakan excavator kobelco dan diangkut
menggunakan dumptruck merk Scania dengan Kapasitas, pada proses pengambilan
batubara hanya terdapat 2 sampai 3 flit. Pada proses pengangkutan batubara sesuai
dengan beberapa stockpile yang diarahakan oleh PT.Mullti Harapan Utama untuk
diproses.
40
Gambar 4.21 Job Pending dengan Pengawas/Supervisor
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
41
Gambar 4.22 Flowchart Mine Scheduling
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Berkat Anugerah Sejahtera, dapat
ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Tahapan Kegiatan pertamabangan yang dilakukan oleh PT.Berkat Anugerah
Sejahtera adalah mulai dari pembersihan Lahan (Land Cleaning) oleh PT.PPA ,
Pengupasan lapisan tanah penutup (Overburden), Pemuatan dan Pengangkutan tanah
penutup (overburden), Penimbunan tanah penutup (Overburden),Pengambilan dan
Pengangkutan batubara menuju Stockpile oleh PT. Multi Harapan Utama
2. Sistem penambangan PT.Berkat Anugerah Sejahtera yaitu menggunakan sistem
penambangan terbuka (Surface Mining) dengan Metode Open pit dengan arah
Penambangan dari arah selatan ke utara
3. Departement Engineering memiliki beberapa Divisi dalam melakukan pekerjaan,
divisi tersebut yaitu Mine Survey,Drilling dan Blasting, dan Mineplan. Pada divisi
Mine Survei Melakukan pengukuran tambang dengan tujuan untuk mengetahui peta
kemajuan atau peta situasi tambang tiap harinya. Untuk divisi Drilling dan Blasting
melakukan pembongkaran batuan yang keras dengan cara diledakan dengan
Perhitungan biaya yang ekonomis , dan untuk Mineplan bertugas untuk
merencanakan tambang mulai dari mendesign tambang montly, weekly, hingga
daily, dan juga merencanakan produktivitas material, alat, dan Karyawan. Untuk
deparement Operation bertugas untuk memenuhi pencapaian terget produksi yang
sudah direncanakan oleh mineplan dengan proses operasioanl yang aman,efisein,
dan efektif.
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis perlunya Komunikasi yang baik antar Departement dan
juga Komunikasi antara PT.Berkat Anugerah Sejahtera dengan Pihak Universitas
Mulawarman.
43
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi, Dwi. 2018. Pengantar Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara. UBB
Press: Bangka Belitung.
Nugroho, W., 2016, Diktat Mata Kuliah Pengolahan Bahan Galian, Program Studi Teknik
Pertambangan Universitas Mulawarman, Samarinda
44