Anda di halaman 1dari 12

MODUL, DAFTAR TILIK, JOOB SHEET

IMUNISASI CAMPAK

OLEH
Asrini
PO7124321009

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI S.Tr.Keb

2020/2021
Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi

A. Pengertian
Campak adalah penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan
oleh infeksi morbili yang umumnya menyerang anak. Biasanya penyakit ini
timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup.
B. Cara Penularan Penyakit Campak
Penularannya dengan ludah dan kontak dengan penderita. Melalui udara-
udara, sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala sampai 4 hari setelah timbul ruam
dan sedikit virus sudah dapat menimbulkan infeksi.
C. Penanganan Pada Penyakit Campak
1. Jalani pola hidup yang bersih dan higienis
2. Hindari penularan melalui ciuman, penggunaan handuk
3. Hindari memencet atau memecahkan lepuhan karena dapat menyebabkan
infeksi sekunder
4. Jangan menggosok atau menyentuh mata sehabis menyentuh lepuhan
karena dapat menyebabkan penyebaran virus ke mata yang mengakibatkan
kebutaan.
5. Cucilah tangan setiap kali sesudah menyentuh
6. Banyak minum air putih
7. Makan makanan yang banyak mengandung nutrisi supaya dapat membuat
daya tahan tubuh meningkat
8. Berikan imunisasi campak aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih
D. Vaksin Campak
1. Pengertian
Vaksin Campak adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan,
merupakan vaksin beku kering berwarna kekuningan pada vial gelas, yang
harus dilarutkan hanya dengan pelarut vaksin campak kering produksi PT
Bio Farma yang telah disediakan secara terpisah. Vaksin campak ini
berupa serbuk injeksi.
2. Pemberian
Usia dan jumlah pemberian sebanyak 2 kali; 1 kali diusia 9 bulan, 1
kali di usia 6 tahun. Dianjurkan pemberian campak ke-1 sesuai jadwal.
Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit
campak umumnya menyerang anak usia balita. jika sampai 12 bulan
belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus
diuminisasi MMR (Measles Mump Rubella). Vaksin campak diberikan
dengan cara disuntikkan di bagian lengan atas atau otot paha secara
subcutan dalam.
3. Komposisi vaksin campak
Tiap dosis (0,5 ml) vaksin yang sudah di larutkan mengandung:
Zatt aktif:virus campak strain CAM 70 tidak kurang dri 1.=000 CCID50
dan CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50. Zat tambahan yang
terkandung kanamisin sulfat tidak lebih dari 100 mg. eritromisin tidak
lebih dari 30 mg dari pelarut mengandung air untuk injeksi.
4. Indikasi vaksin
Digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit campak.
5. Cara kerja obat
Merangsang tubuh membentuk antibody untuk memberi perlindungan
terhadap infeksi penyakit campak.
6. Patofisiologi
Vaksin dilarutkan dengan pelarut vaksin campak kering produksi PT
Bio Farma sebanyak 5 ml, pada setiap vial 10 dosis dan 10 ml. pada setiap
vial 20 dosis. Imunisasi campak terdiri dari satu dosis tunggal 0,5 ml
disuntikkan secara subkutan pada lengan bagian atas setelah dilarutkan
dengan pelarutnya, diberikan pada anak umur 9 bulan. Dalam keadaan
wabah imunisasi dapat diberikan mulai umur 6 bulan disusuldengan
suntikan ulangan 6 bulan kemudian dengan 1 dosis 0,5 ml secara
subkutan.
7. Efek samping
Vaksin campak dapat mengakibatkan sakit ringan dan bengkak pada
lokasi suntikan yang terjadi 24 jam setelah aksinasi. Pada 5-15% kasus
terjadi demam (selama1-2 hari), biasanya 8-10 hari setelah vaksinasi. Pada
2 % terjadi kasus kemerahan (selama 2 hari), biasanya 7-10 hari setelah
vaksinasi. Kasus ensefalitis pernah dilaporkan terjadi (perbandingan
1/1.000.000 dosis), kejang demam (perbandingan 1/3000 dosis).
8. Kontraindikasi
Terdapat beberapa kontraindikasi pada pemberian vaksin campak.hal
ini sangat penting, khususnya untuk imunisasi pada anak penderita
malnutrisi. Vaksin ini sebaiknya tidak diberikan bagi orang yang alergi
terhadap dosis vaksin campak sebelumnya, wanita hamil karena efek
vaksin campak terhadap janin belum belum diketahui, orang yang alergi
berat terhadap kanamisin dan eritomisin, anak dengan infeksi akut disertai
demam, anak dengan defisiensi sistem kekebalan, anak dengan
pengobatan interaktif yang bersifat imunosupresif, anak yang mempunyai
kerentanan tinggi terhadap protein telur.
9. Peringatan dan Perhatian
Hindarkan vaksin dari sinar matahari langsung karena vaksin campak
sensitive terhadap sinar ultraviolet. Vaksin hanya boleh disuntikkan secara
subkutan, tidak boleh secara intravena. Bila anak telah diberikan
immunoglobulin atau transfuse darah maka imunisasi harus ditangguhkan
paling sedikit 3 bulan. Setalah imunisasi tes tuberkulin pada anak harus
ditangguhkan sampai 2 bulan karena mungkin terjadi reaksi negatif
palsu.perhatikan petunjuk pemakaian vaksin.
10. Penyimpanan
Vaksin campak beku kering disimpan pada suhu antara +2 oC s/d
+8oC. vial vaksin dan pelarut harus dikirim bersamaan, tetapi pelarut tidak
boleh dibekukan dan disimpan pada suhu kamar. Vaksin harus terlindung
dari cahaya. Waktu kadaluarsa 2 tahun. Vaksin campak yang sudah
dilarutkan, sebaiknya digunakan segera, paling lambat 6 jam setelah
dilarutkan apabila masih bersisa maka harus di musnahkan.
DAFTAR TILIK IMUNISASI CAMPAK

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb:

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom YA, bila kegiatan dilakukan dengan benar
skor 1 Berilah tanda (√) pada kolom TIDAK bila kegiatan tidak dilakukan skor 0

PENILAIAN
NO LANGKAH /
TUGAS YA TIDAK
A SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
B CONTENT
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Mintalah persetujuan untuk melakukan pemeriksaan
6. Menyiapkan alat
a. Vaksin campak
b. Pelarut Vaksin (Aquades)
c. Spuit 5 cc dan 1 cc
d. Kom kecil 1 buah
e. Kapas secukupnya
f. Handscoon
g. Bengkok
h. Larutan clorin 0.5 %

7. Menutup sampiran
8. Mendekatkan alat
9. Posisikan bayi dalam posisi lengan kiri siap untuk diberikan
vaksin
10. Mencuci tangan
11.. Menggunakan handscoon
12. Periksa vaksin kembali untuk kadaluarsa
13. Mematahkan ampul pelarut vaksin dan mencampurkan dengan
bubuk vaksin dengan spuit 5 cc dan mengkocok hingga vaksin
tercampur
14. Menghisap vaksin sebanyak 0,5 cc dengan spuit 1 cc dengan
flakon terbalik diatas jarum suntik
15. Cabut jarum dan arahkan tegak keatas untuk mengeluarkan udara
dan pastikan dosis vaksin 0,5 cc dan tidak terdapat gelembung
udara

16. Desinfeksi lengan kiri bagian deltoid dengan kapas dan pegang
lengan anak agar tidak bergerak
17. Suntikkan vaksin dengan posisi spuit 450 (sub cutan)
18. Tarik piston keatas untuk memastikan tidak terkena pembuluh
darah
19. Setelah dilakukan aspirasi, lakukan penyuntikkan dengan
perlahan
20. Setelah vaksin masuk semua, cabut spuit dan usap bekas suntikan
dengan kapas dengan perlahan
21. Letakkan spuit habis pakai di box yang telah disiapkan
22. Merapikan pasien
23. Merapikan alat dan memasukkan kedalam larutan clorin
24. Melepas handscoon
25. Mencuci tangan
26. Menjelaskan tindakan yang telah dilakukan
27. dokumentasi
C. TEHNIK
28. Menjelaskan secara sistematik tindakan yang dilakukan
29. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
30. Mengadakan kontak mata
31. Bekerja dengan cermat dan teliti
33. Memperhatikan tekhnik septik dan aseptik
JOB SHEET

NAMA PERASAT : MEMBERIKAN SUNTIKAN CAMPAK SUB CUTAN

Mahasiswa dapat:
1. Menyiapkan alat untuk suntikan sub cutan sesuai dengan pedoman yang telah
diberikan.
2. Melakukan suntikan secara sub cutan sesuai dengan prosedur yang ada pada job
sheet.
DASAR TEORI
A. PENGERTIAN
Imunisasi campak adalah suatu proses memasukkan virus campak yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh guna merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
menghasilkan antibodi atau kekebalan terhadap penyakit campak.
B. PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alt-alat yang dibutuhlan dan susun sevara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
C. KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat penyuntikan dan setelah penyuntikan.
3. Pastikan 5 benar dalam prosedur pengobatan (benar ordernya, benat obatnya, benar
cara pemberiannya, benar pasiennya, benar waktu pemberiannya).
4. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaannya.
5. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
6. Penyuntikan ada pemberian imunisasi desinfeksi tidak menggunakan kapas alkohol
tetapi menggunakan kapas air matang ( DTT).
7. Dekontaminasi spuit dengan diiisi larutan chlorin 0,5%, setelh dipakai untuk
menghindari kontaminasi petugas.
D. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi.
2. Bak instrument
3. Kom
4. Perlak dan alasnya
5. Bengkok
6. Wastafel/tempat cuci tangan
7. Handuk/ lap tangan
8. Kapas
9. Obat injeksi dalam vial atau ampul
10. Daftar pemberian obat
11. Waskom berisi larutan chlorin 0,5 %
N
LANGKAH KERJA ILUSTRASI
O
1 PERSIAPAN
Beri penjelasan pada pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan

2 Siapkan alat

3 Menutup sampiran

3 Atur posisi bayi senyaman mungkin


4 Mencuci Tangan dengan sabun dan air yang
mengalir

5 Memakai Handscoon

6 Memeriksa kadaluarsa vaksin

7 Mematahkan ampul pelarut vaksin dan


mencampurkan dengan bubuk vaksin dengan spuit 5
cc dan kocok hingga tercampur

8 Menghisap vaksin sebanyak 0,5 cc dengan spuit 1 cc


dengan flakon terbalik di atas jarum suntik

9 Cabut jarum dan pastikan dosis vaksin 0,5 cc dan


tidak terdapat gelembung udara
10 Disinfeksi lengan kiri bagian deltoid dengan kapas
dan pegang lengan anak agar tidak bergerak

11 Suntikkan vaksin dengan posisi spuit 45 º (sub cutan)


dan tarik piston keatas untuk memastikan tidak
terkena pembuluh darah

12 Setelah aspirasi, lakukan penyuntikan dengan


perlahan

13 Setelah vaksin masuk semua, cabut spuit dan usap


bekas suntikan dengan kapas dengan perlahan
14 Letakkan spuit habis pakai di box yang telah
disiapkan

15 Lepas sarung tangan, rendam dalam larutan chlorin


0,5 % selama 10 menit

16 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


keringkan dengan handuk bersih

17 Lakukan dokumentasi tindakan yang telah


dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai