Rumput Laut
Rumput Laut
SKRIPSI
DINA ANBIANI
L241 13 001
SKRIPSI
OLEH:
DINA ANBIANI
L 241 13 001
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan
Pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan
Departemen Perikanan
Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar
RIWAYAT HIDUP
melanjutkan pendidikan di SMA Budi Mulia Tangerang dan berhasil lulus pada
tahun 2013 sebagai siswi Jurusan IPA. Pada tahun 2013 di terima sebagai
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten untuk mata kuliah
2016-2017. Dan ikut berpastisipasi sebagai Lasion Officer pada kegiatan Pekan
ABSTRAK
ABTRACT
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, pemilik segala kesempurnaan, pemilik segala ilmu dan kekuatan yang tak
selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Kajian
Hasanuddin.
banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan yang sangat berharga yang telah
diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Oleh karena itu melalui skripsi ini
menjaga dan mendukung apa yang penulis lakukan selama ini. Dan bantuan dari
menyumbangkan pikiran, tenaga, dan inspirasi bagi penulis. Dan segala ikhlas
dan tulus, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Ayahanda Subo Karsono dan Ibunda Diana Burhamin selaku orang tua
baik materi maupun moril,serta Kakak Ervina Angarani dan Adik Yoga
viii
2. Ibu Dr. Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Kelautan
Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Dr. Ir. Gunarto Latama, M.Sc selaku ketua Jurusan Fakultas Ilmu
5. Bapak Dr. Andi Adrie Arief, S.Pi, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosial
6. Ibu Prof. Dr. Ir. Sutinah Made, M.Si selaku Pembimbing utama yang telah
8. Bapak Dr. Hamzah, S.Pi, M.Si dan Ibu Dr. Sri Suro Adhawati, S.E, M.Si
serta Ibu Dr. Sitti Fakhriyyah, S.Pi, M.Si selaku penguji yang telah
memberikan pengetahuan baru dan masukan saran dan kritik yang sangat
membangun.
10. Bapak Indrawianto selaku manufactur Seawead SRC PT. Wahyu Pradana
11. Kepada Muh. Dalvi Mustafa, S.Pi., M.Sc yang telah membantu saya dan
(Revolus13) yang tidak dapat disebut namanya satu persatu, terima kasih
penulis dari tahun 2013 susah senan telah kita lewati sampai
terselesaikannya skripsi ini. Kalian teman adalah rasa saudara bagi penulis.
14. Seluruh teman dan senior yang ada di UKM Sepak Bola Unhas, yang selalu
menghibur penulis disaat lelah dan selalu menjadi tempat untuk tertawa
Dina Anbiani
x
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ................................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
B. Ekspor ........................................................................................ 8
C. Pemasaran Ekspor..................................................................... 10
D. Keuntungan ............................................................................... 27
F. Analisis Data............................................................................... 34
B. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
No Halaman
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Peta Lokasi .......................................................................................67
2. Kuisioner ......................................................................................... 68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumput laut merupakan salah satu komoditi budidaya laut yang potensial
karena mudah dibudidayakan dan mempunyai prospek pasar yang baik serta
rumput laut di Indonesia terdapat di 15 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi Utara,
daya plasma nutfah rumput laut (menurut ekspedisi oleh Van Bosse 1899-1900
mencapai 555 jenis), membuat komoditas rumput laut menjadi salah satu hasil
wilayah perairan Indonesia (mencapai 384,73 ribu ha) dengan target produksi
pada tahun 2014 sebesar 10 juta ton. Berdasarkan data di samping, tahun 2010
833.327 ton, kemudian diikuti oleh Provinsi Sulawesi Selatan (750.134 ton),
Nusa Tenggara Timur (596.348 ton), Jawa Timur (383.580 ton) dan Nusa
Potensi rumput laut indonesia yang angat menjanjikan dan dapat menjadi
Terbukti, indonesia menjadi salah satu produsen terbesar rumput laut jenis
Eucheuma cotonii dan menguasai 50% pangsa pasar dunia untuk mememenuhi
permintaan pasar ekspor dari industri kosmetik dan farmasi. Namun demikian,
2
produk yang diekspor 80% masih dalam bentuk bahan mentah (raw material)
berada pada posisi yang mempunyai peluang besar dalam memasok kebutuhan
bahan baku rumput laut. Sebagai gambaran pada tahun 2010 peluang
kebutuhan rumput laut Eucheuma cotonii dunia mencapai 274.100 ton, dimana
atau sekitar 29,19%, sedangkan peluang kebutuhan dunia akan rumput laut jenis
kontribusi sebesar 57.500 ton atau sekitar 49,67% (Cocon, 2012 dalam jurnal
Hikmah, 2013).
laut meningkat sekitar 10% setiap tahun untuk keragian semirefine (SRC), agar,
dan alganiat untuk industri (industrial grade). Adapun alginate untuk makanan
(food grade) meningkat sebesar 7,5% dan karaginan refine sebesar lima persen.
baku rumput laut penghasil karaginan pada tahun 2010 sebesar 322.500 ton
yang terdiri dari Euchema sp. sebesar 274.100 ton dan jenis selain Eucheuma
sp. Sebesar 48.400 ton. Asumsi yang digunakan untuk mengestimasi kebutuhan
pasar tersebut adalah 25 persen karaginan diekstrak dari bahan baku Eucheuma
sp dalam skala industri dan 15 persen dari kebutuhan bahan baku karaginan
diperoleh dari jenis rumput laut selain Eucheuma sp. Selain itu, asumsi yang
rumput laut dunia masih sangat besar, baik untuk pasar bahan baku mentah (raw
laut terbesar, sehingga sangat besar peluang bagi provinsi lain untuk menjual
hasil budidaya rumput lautnya yang kemudian diolah dan diekspor ke berbagai
negara lain melalui perusahaan rumput laut yang ada di Provinsi Sulawesi
Selatan. Kawasan industri makassar (KIMA) merupakan sentral industri yang ada
mengekspor khusus rumput laut. Salah satu perusahaan yang mengelola dan
kekeringan 35-37% ) gracillaria (16% + / -2) Zargasum kadar air 18% lebar
daun 75% , dan Spinosum kadar air 35%. Perkembangan pemasaran rumput
beberapa negara.
Dengan melihat uraian diatas mengenai potensi rumput laut yang sangat
memiliki prospek dalam dunia usaha dan besarnya potensi rumput laut yang ada
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alur pemasaran ekspor rumput laut (Eucheuma cottonii) yang ada
C. Tujuan Penlitian
2. Untuk mengetahui prosedur ekspor rumput laut (Eucheuma cottoni) yang ada
D. Kegunaan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumput Laut
Rumput laut merupakan salah satu komoditi budidaya laut yang potensial
karena mudah dibudidayakan dan mempunyai prospek pasar yang baik serta
rumput laut di Indonesia terdapat di 15 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi Utara,
rumput laut nasional. Peningkatan produksi tercapai karena lahan yang luas
untuk pengembangan rumput laut di daerah ini, yakni 250 ribu hektare.
produksi rumput laut nasional mencapai 1.728.475 ton basah pada tahun 2013
lalu atau setara 172.847,5 ton kering. Sementara produksi rumput laut Sulawesi
Selatan telah mencapai 670.740 ton basah atau setara dengan 63.074 ton kering
sumberdaya perikanan pantai yang cukup besar, teknologi budidaya dan pasca
dan Sargassum. Dari kelima jenis rumput laut tersebut yang paling potensial
6
secara luas diperdagangkan, baik untuk keperluan bahan baku industri di dalam
Divisio : Rhodophyta
Phyllum : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Solierisceace
Genus : Eucheuma
aluminium, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor, silicon,
sangat luas dalam pemanfataan rumput laut mulai dari berbagai bahan makanan
sebagai bahan pakan organisme di laut; sebagai pupuk tanaman dan penyubur
tanah; sebagi pengemas transportasi yang sangat baiak untuk lobster dan daur
hidup (khususnya jenis Ascophyllum dan focus), sebagai stabilizer larutan dan
lain-lain. Pada saat ini industri rumput laut sudah sangat berkembang dan
spectrum penggunannya sangat luas. Produk turunan dari rumput laut digunakan
mulai dari industri tekstil, kertas, cat, kosmetik, bahan laboratorium, pasta gigi, es
berikut data produksi rumput laut Indonesia bisa dilihat pada Tabel 1.1
Sulawesi selatan, Sulawesi tengah, dan Sulawesi tenggara. Produksi rumput laut
yang meningkat harus diikuti dengan kualitas rumput laut Indonesia yang dapat
masuk ke dalam kulaifikasi rumput laut dunia. Keunggulan rumput laut Indonesia
8
B. Ekspor
pasar internasional. Terutama untuk entri pertama kali. Tak jarang motivasi
ekspor karena permintaan tak terduga, misalnya ada pesanan dari pembeli
tertentu di luar negeri atau ada pelanggan domestik yang berekspansi ke pasar
Namun, tak jarang dijumpai pula perusahaan yang secra agresif melakukan
operasi bisnis berbasis diljuar negeri. Dalam berbagai pembeli di seluruh dunia
jumlah dan tipe perantaranya. Seperti halnya dalam perdagangan grosir, agen
maupun jasa dari satu negara ke negara yang lain, ekspor adalahkegiatan
negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan
skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di
modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya.
Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi. Kegiatan ekspor adalah sistem
total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk
diantara barangbarang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Amir
MS, 2006)
1. Tujuan Ekspor
membuka pasar baru yang lebih luas di luarnegeri karena akan terjalin
penjualan.
C. Pemasaran Ekspor
komitmen paling kecil. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika ekspor paling
pemasaran global. Dalam bab ini akan dikupas sejumlah isu penting, diantaranya
pemasaran ekspor, dan praktik pemasaran ekspor yang sukses selain itu,
determinan dan ukuran kinerja ekspor juga akan dibahas tersendiri. Di bagian
akhir akan di bahas accidental exporter yang merupakan trend sendiri dalam
pemasaran ekspor.
perdagangan dunia, baik dalam ekspor maupun impor. Yang menarik adalah
RRC yang semakin menanjak dalam aktivitas ekspor maupun impor dengan
Thailand dalam hal ekspor maupun impor. Secara umum, transaksi ekspor impor
ekonomi Asia dan akibat perubahan iklim politik dan keamanan tanah air pada
periode bersangkutan.
11
perusahaan yang ragu dan enggan melakukan ekspor. Secra umum ada dua
kurangnya insentif pada skala makro dan kurangnya kebijakan nasional yang
berpihak pada ekspor. Kedua, kendala yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri, yaitu sikap para pemimpin dan manajer perusahaan terhadap ekspor,
pemasaran ekspor, sikap yang acuh tak acuh (indifference) terhadap ekspor,
kelompok besar faktor yang merupakan penentu perusahaan untuk terlibat dalam
fluktuasi kurs mata uang asing, juga tercemin dalam kegiatan manajemen
merupakan hal penting, terutama karena banyak aktivitas ekspor mrupakan hal
penting, terutama karena banyak aktivitas ekspor merupakan hal yang bau bagi
pemasaran.
(2004) ini tercemin dalam rerangka konseptual yang tersaji dalam Gambar 1.
Keunggulan Tingkat komitmen
perusahaan Terhadap pemasaran
ekspor
Perilaku pemasaran
ekspor
Aspirasi manajemen Ekspektasi maanjemen
Terhadap pencapaian Pada pengaruh ekspor
Tujian bisnis Terhadap tujuan bisnis
13
untuk memasuki pasar luar negeri. Hal ini karena ada dua faktor utama,
Akan tetapi, memasuki pasar luar negeri kerap kali melibatkan risiko,
familiaritas terhadap lingkungan bisnis asing yang heterogen dan cepat berubah
tarik pasar asing dan untuk memutuskan apakah perusahaan akan masuk ke
pasar asing tersebut atau tidak. Secara garis besar, kebutuhan informasi ini
dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, dari jenis informasi yang dibutuhkan
perusahaan sebelum memasuki pasar asing. Kedua, sumber dari informasi yang
di butuhkan.
konsumen d=luar negeri adalah jenis informasi yang terpenting. Ini menandai
dan spesifikasi yang diharuskan oelh peraturan asing ). Ketiga, informasi tentang
terpenting buat eksportir. Kedua dan ketiga terpentimg adalah kontak personal
pasar internasional adalah ekspor karena metode ini melibatkan risiko bisnis
fleksibilitas dan keleluasan untuk bergerak. Namun, ada banyak pula faktor-
Selain itu, ada juga faktor penghambat penting lainnya yang membuat aktivitas
ekspor menjadi sulit dan kurang efektif, baik itu pada tingkat pembuat keputusan,
maupun lingkungan.
Yang menjadi perhatian para peneliti di bidang ini adalah peranan faktor
1) Persaingan yang ketat di pasar saing, baik dari pesaing domestik maupun
pesaing asing.
4. Perdagangan Inetrnasional
negeri. Dalam duadekade terakhir ini hampir seluruh negara sepakat bahwa
sejak tahun 1980 dan modernisasi sistem pajak sekitar tahun 1983 dan 1985.
Hal ini dilakukan karena Indonesia merupakan anggota dari AFTA (Asian Free
produksi dan faktor teknologi. Di samping itu, Sukinto dalam Amir (2003) juga
produksi di dalam negeri relatif lebih rendah dibandingkan dengan barang yang
denganbarang yang sama di luar negeri. Sehingga selisih antara penawaran dan
yang dimasuki. Posisi kompetitif perusahaan di pasar luar negeri yang diperoleh
kemampuan yang diharapkan itu. Posisi perusahaan saat ini di pasar luar negeri
akan menentukan berbagai alternatif posisi yang tersedia dan pilihan strategi
yang relevan dengan posisi tersebut. Dengan kata lain, pilihan strategi
perusahaan dalam industri yang dimasuki pada waktu tertentu. Bab ini akan
a) Dokumen-dokumen Ekpsor
1) Packing list
isi barang-barang yang telah di bungkus ataudipak dalam peti atau kardus dan
2) Invoice
mengapalkan barang
5) Bill of Lading
di atas kapal
6) Air waybill
yang di kirim melalui udara untuk orangdan dalam alamat yang ada, fungsi air
waybill sama dengan bill oflading hanya saja air waybilluntuk tnansportasi udara
perindustrian .
(Amir M.S.2004) :
1. Kelompok Indentor
20
dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, maka terpaksa diimpor dari luar
negeri. Diantara barang-barang kebutuhan itu ada yang diimpor untuk konsumsi
sendiri dan adakalanya untuk dijual kembali. Perlu dikemukakan bahwa tidak
semua peminat barang impor melaksanakan impornya sendiri langsung dari luar
negeri, tapi malah sebagian besar pelaksanaan impor itu mereka serahkan pada
perusahaan yang sudah biasa mengimpor jenis barang yang dibutuhkan itu.
importir yang sudah biasa. Para indentor ini pada umumnya terdiri dari :
konsumsi tenaga asing yang bekerja di Indonesia. Begitu pula pabrik-pabrik yang
b. Para Pedagang
pihak sebaikna
sangat berhati-hati. Dalam praktek tidak jarang kontrak kontrak indent membawa
kericuhan, dan bahkan seringkali dijadikan alat manipulasi impor, baik oleh
2. Kelompok Importir
kontraktual atas terlaksananya dengan baik barang yang diimpor. Hal ini berarti
importir memikul resiko atas segala sesuatu mengenai barang yang diimpor baik
menyusun kontrak dalam menilai indentor dan pensuplai serta dalam mengambil
sebagainya.
yang diimpor sebagai mata dagangnya sendiri, tapi termasuk juga barang-barang
yang diimpor atas dasar indent, maupun barang-barang atas dasar penunjukkan
kepada badan usaha lain. Pelimpahan ini misalnya kerusakan dan kerugian
dilimpahkan pada maskapai asuransi. Para Importir ini umumnya terdiri dari :
a. Pengusaha Impor
badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk TAPPI (Tanda
dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk barang lain diluar yang disebut
untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu pula yang dipandang
perlu oleh pemerintah. Approved importers ini misalnya importir cengkeh, importir
Importir terbatas
Importir Umum
ini kebanyakan hanyalah persero niaga atau perusahaan dagang Negara yang
lazirn juga disebut sebagai Trading House atau Wisma Dagang yang mengimpor
pabrik.
Agent Importers
perwakilan atau menunjuk suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil
yang bertugas mengimpor mesin dan suku cadangnya dari negara asalnya. Ad.
23
3. Kelompok Promosi
sudah merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari masalah ekonomi
terbatas menjadi masalah importir maupun eksportir, tapi telah menjadi masalah
kembali pada sumber devisa non migas yang terdiri dari komoditi tradisional,
hasil industri dan pariwisata yang memerlukan penjajakan, rintisan dan promosi
di luar negeri. Penjajakan, rintisan dan promosi ini tidak saja dilakukan para
eksportir tetapi juga badan-badan khusus serta merta oleh perintah sendiri.
4. Kelompok Eksportir
Kalau Importir dengan kata lain disebut pembeli (buyer) maka eksportir
lazim pula disebut sebagai penjual (seller) ataupun juga sebagai pensuplai
a. Produsen – Eksportir
untuk pasar luar negeri, yang ekspornya diurus sendiri oleh produsen yang
b. Confirming House
atau subsidiary company didalam negeri. Kantor cabang atau anak perusahaan
yang semacam ini bekerja atas perintah dan untuk kepentingan kantor induknya
24
badan usaha yang diberi izin pemerintah dalam bentuk surat pengakuan
Eksportir dan diberi Kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan diperkenankan
Bila Confirming House bekerja atas perintah dan untuk kepentingan konsumen
yaitu Kantor Induknya sendiri yang ada diluar negeri, maka Export – Merchant
lebih banyak bekerja untuk dan atas kepentingan produsen dalam negeri yang
diwakilinya.
hanya sebagai rekanan biasa, tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan
perjanjian keagenan, maka dalam hal ini Export – Merchant itu juga disebut
tidak lagi terbatas pada suatu atau dua komoditi, tapi sudah aneka komoditi
Eksportir umum. Di Negara yang maju dan yang menerapkan prinsip spesialisasi
antara sektor produksi industri dagang seperti korea dan jepang, maka
dalam nilai valuta tertentu diberikan fasilitas dan status sebagai general
juga mempunyai status general importers inilah yang lazim disebut dengan
25
Trading House atau Wisma Dagang, jadi Wisma Dagang adalah suatu
perusahaan ekspor – impor yang besar yang dapat mengimpor dan mengekspor
Perpajakan.
5. Kelompok Pendukung.
badan usaha lain yang mempunyai peranan yang besar pula dalam menunjang
a. Bank-Bank Devisa
perkreditan, baik dalam bentuk kredit ekspor maupun uang muka jaminan L/C
impor. Disamping itu bank devisa juga sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan
b. Badan Usaha
perombakan dalam bidang angkutan baik di darat laut maupun udara, khususnya
transportasi yang lazim dikenal dengan nama Freight Forwarder atau forwarding
agent. Tugas feight fowarder ini lebih luas dari tugas EMKL, EMKU, atau EMKA
(Ekspedisi Muatan Kapal Laut/Udara/Kereta Api) yang kita kenal tugas ini dapat
26
c. Maskapai Pelayaran
internasional.
d. Maskapai Asuransi
Resiko atas barang baik di darat maupun di laut tak mungkin dipukul
sendiri oleh para eksportir maupun importir. Dalam hal ini maskapai asuransi
f. Surveyor.
dalam jarang yang berjauhan dalam arti geografis sehingga bonafiditas dan
ketiga yang netral dan objektif dapat memberikan kesaksian atau mutu, jenis,
kuantum, keaslian, kondisi harga dan tarif bea dari komoditi atau produk yang
diperdagangkan. Dalam hal ini dapat dijalankan oleh badan usaha / juru periksa
atau juru timbang yang disumpah dalam perdagangan internasional. Dewasa ini
dapat dilihat bahwa juru periksa ini tidak saja penting mengecek bonfiditas
27
periksa ini untuk mengamankan bea masuk impor maupun Sertifikat. Ekspor
g. Pabean
negara bagi kepentingan APBN juga membantu eksportir dan importir dalam
D. Keuntungan
lembaga pemasaran (dengan asumsi harga jual tetap atau semakin tinggi).
diperoleh dengan harga jual rumput laut (Soeharno, 2007). Total penerimaan
TR = Y x Py
Dimana:
TR = Total Penerimaan
Py = Harga Jual
Y = Jumlah Produksi
28
Keuntungan yaitu selisih dari penerimaan (Total Revenue, TR) dan biaya
Dimana:
Π = Pendapatan
dikurangi dengan biaya total ( total cost ) terbesar. Penerimaan total adalah
perkalian antar tingkat harga dengan jumlah output yang dijual. Sedangkan biaya
total adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam menghasilkan output
tersebut.
pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli terakhir (margin) setelah dikurangi
Laba merupakan sisa lebih dari hasil penjualan dikurangi dengan harga
pokok barang yang dijual dan biaya-biaya lainnya. Untuk mencapai laba yang
biaya penjualan yang ada, menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai
E. Kerangka Berfikir
Potensi Rumput Laut (Eucheuma cottoni)
KIMA : 1). Perusahaan X
2). Perusahaan Y
EKSPOR
F. Penelitian Terdahulu
sebagai berikut :
32
BAB III
METEDOLOGI
yang terdapat beberapa perusahaan yang mengekspor rumput laut yang dikirim
keberbagai negara.
B. Jenis Penelitian
pasar ekspor.
persyaratan sampel yang diperlukan atau dapat dikatakan secara sengaja sesuai
Keuntungan menggunakan metode ini adalah cepat dan mudah serta relevan
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan
informan mengenai masalah dan tujuan dari penelitian ini. Dengan teknik ini
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, catatan, dan penelitian
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data yang bersumber dari
Selatan dan Badan Pusat Statistik. Data sekunder yang akan dikumpulkan
meliputi data keadaan fisik daerah, keadaan ekspor rumput laut dan pelaku
ekspor, keadaan perusahaan, serta data lain yang relevan dengan tujuan
penelitian.
2. Kuesioner (angket)
dijawab. Data yang diambil menggunakan angket adalah data kualitatif yang
3. Wawancara
data atau informasi dengan cara bertatap muka, diskusi dan tanya jawab
dengan informan.
membaca literatur atau hasil hasil penelitian yang dianggap relevan dengan
tema penelitian.
D. Analisis Data
untuk menekankan pada aspek alur pemasaran serta prosedur ekspor rumput
laut (Eucheuma cottoni), bentuk alur pemasaran dan prosedur ekspor di kaji
sebagai berikut:
35
TR = P x Q
Dimana:
TR = Total Penerimaan
Keuntungan yaitu selisih dari penerimaan (Total Revenue, TR) dan biaya
Π = TR – TC,
Dimana:
Π = Pendapatan
F. Konsep Operasional
suatu produk.
36
A. Kondisi Geografis
Makassar dengan luas wilayah 48,22 km2. Kecamatan ini bebatasan dengan
Daya dengan pusat Kota Makassar adalah ± 15 km. Luas Keselurhan Daya
tanah 1,5 derajat. Terhadap pemukiman, kawasan pertokoan serta pusat industri.
memulai bisnisnya pada tahun 2001 dengan mendirikan perusahaan jual beli
rumput laut dengan nama UD. X begitu banyak suka dan duka yang di alami
yang pemilik perusahaan, jatuh bangun dan pada akhirnya tahun 2010 statusnya
Fattah Maskur yang dikenal sebagai pak Fattah konsisten dengan komunitas
yang ia perdagangkan, yaitu rumput laut. Rumput laut yang di kumpulkan pak
ternyata cukup tinggi, sehingga banyak cara yang harus disiapkan Pak Fattah
untuk memastikan persediaan bahan baku atau rumput laut itu sendiri tetap
mencukupi. Sebagai saksinya adalah gudang milik Pak Fattah yang berlokasi di
ton, dan Selama ini untuk memenuhi pasar buyer, Pak Fattah harus senantiasa
perikanan yang didirikan pada tahun 1989 oleh Bapak Herman Santosa yang
juga merupakan direktur utama pada perusahaan ini dengan akte pendirian No.
37 Tanggal 7 April 1989 dengan akte notaris Sikkerimoa, SH. Perusahaan ini
38
terletak di Kawasan Industri Makassar dan memiliki dua pabrik di lokasi yang
ikan terbang.
suatu usaha untuk memberikan nilai tambah pada produk perikanan sehingga
Internasional”.
yang ada pada suatu organisasi, sehingga visi dan misi tersebut harus
mempunyai misi yang jelas dan terarah pada suatu tujuan organisasi dan
sasaran yang ingin di capai. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa
yang di lakukan dan bagaimana melakukannya (Irfan, 2007). Adapun Misi dari
Perusahaan X, yaitu :
harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang jelas dan tegas, sehingga
wewenang dan tanggung jawab dari tiap bagian yang ada dalam lingkup
wewenang, tugas serta tanggung jawab yang dapat di lakukan dalam organisasi
sebagai berikut :
DIREKTUR
ABDUL FATTAH MASKUR
PENIMBANGAN BARANG
MUCHTAR
PENGERINGAN BARANG
ANWAR
PENGEPRESAN
NASRULLAH
PENGEMASAN/LABEL
RUKIYAH
sebagai berikut :
41
Direktur Utama
Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif
Periknan (Fish Frozen) Rumput Laut(Seaweed)
1. Direktur Utama
2. Manajer Produksi
42
bawahannya.
Tugas dari manajer HRD dan admin yaitu melakukan persiapan dan
4. Manajer Pemasaran
5. Pengadaan
6. Ekspor
(PPC) dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi, Bertanggung jawab atas
7. Acoounting
8. Penerimaan barang
untuk mengecek barang yang tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan.
9. Penimbangan barang
11. Pengepresan
digunakan dan Menulis deskripsi terhadap barang yang akan dikirim untuk
kostumer.
44
yang bernilai ekonomis tinggi dengan peluang pasar yang luas, baik nasional
maupun orientasi ekspor. Komoditi rumput laut yang dapat dibudidayakan secara
dunia, dan bahkan menduduki posisi ketiga produsen dunia berdasarkan data
dari FAO. Indonesia sudah mampu memproduksi sebesar 1,733,705 ton yang
dunia.
produksi rumput laut di seluruh daerah Indonesia mencapai 11.000.000 ton yang
Hal ini didukung dengan masih besarnya lahan siap pakai yang dapat
mendukung produksi rumput laut di Indonesia. Rumput laut sebagai salah satu
perwakilan komoditi dari bidang perikanan selain Tuna dan Udang merupakan
salah satu andalan dalam penyumbang devisa Negara dari sektor ekspor. Pada
tahun 2016 rumput laut menyumbang sebesar 121.500 ton atau setara dengan
USD 80 juta dari bahan baku rumput laut, sedangkan pada olahan rumput laut,
komoditi rumput laut dimana berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sulawesi Selatan (2017) , pada tahun 2016 jumlah produksi komoditi
45
rumput laut Nasional sebesar 11.269.342 ton dan sumbangan komoditi rumput
laut yang berasal dari Sulawesi Selatan adalah sebesar 3.409.048,20 ton atau
bidang Dried Seaweed. Kota Makassar itu sendiri sebagai pintu gerbang menuju
yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional.Dengan adanya hal ini maka
sebagai salah satu produk unggulan ekspor dari komoditi perikanan selain tuna
dan lobster memberikan peluang pemasaran rumput laut yang besar khususnya
di Kota Makassar.
46
laut bukan hanya melihat dari tingkat kuantiti saja tetapi juga lebih
Kota Makassar melibatkan beberapa Stage holder atau lembaga yang baik itu
MODEL PEMASARAN EKSPOR RUMPUT
panen rumput laut dari petani di jual ke pedagang pengumpul, adapun asal
Kalimatan, Maluku.
47
sehingga untuk masalah bahan baku tanpa melalui supplier mengambil ru,put
laut yang berasal dari Maluku, NTT, Nunukan, dan sekitar Sulawesi.
atau perantara dari perusahaan X yang ingin membeli rumput laut untuk
suplier rumput laut yang berasal dari Kalimantan, Maluku, NTT, dan sekitar
petani rumput laut untuk modal budidaya rumput laut yang hasilnya harus di
rumput laut yang berasal dari Kalimantan, Maluku, NTT, dan sekitar Sulawesi.
dalam bentuk kering atau Dried seaweed, perusahaan X menjual rumput laut
4) Negara tujuan ekspor rumput laut meliputi terbanyak berada di Negara asia
seperti, China, Jepang, Korea, Philipina, Vietnam, Hongkong, Chili, dan juga
rumput laut yang diinginkan sehingga itu yang membedakan harga jual dan
volume ekspor.
B. Prosedur Ekspor
merupakan suatu rangkaian yang menunjukkan tata cara atau pedoman dalam
1. Purchase Order
akan membuat Trade Contract atau perjanjian kontrak antara perusahaan dan
a. Trade Contract
atau perjanjian kontrak dagang, hal yang ada di dalam Trade Contract itu sendiri
1.500/Ton – US 2500/Ton.
3) Kualitas kadar air yang di minta buyer, biasanya antara 35%, 37%, 40% tapi
pada umumnya buyer meminta rumput laut dengan kadar air 35%.
4) Sumber rumput laut, berdasarkan kualitas rumput laut terbaik berasal dari
NTT atau Nusa Tenggara Timur namun rumput laut yang berasal dari NTT
7) Sistem pembelian dan sistem membayaran menurut (Amir, MS. 2004) antara
lain:
50
- FOB atau Free On Board yaitu sistem pembelian barang dimana semua
- CIF atau Cost Insurance & Freight adalah sistem pembelian barang
b. Dokumen Ekspor
barang yang telah di bungkus ataudipak dalam peti atau kardus dan juga berisi
Karung saja semua tergantung kesepakatan yang ada di Trade Contract antara
ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan
software PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke
Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk
akan bisa mengekspor produknya tanpa ada PEB ini karna merupakan surat
KEMENU).
jaminan atau pengamanan. Asli B/L menunjukkan hak pemilikan atas barang-
barang dan tanpa B/L seseorang atau pihak lain yang ditunjuk tidak dapat
pihak ketiga sebagai Intermediary. Pihak ketiga sangat membantu dalam proses
freight forwarder, custom broker dan stevedore tidak terlibat dalam kontrak
jawab setelah barang sampai di negara tujuan sedangkan pihak ketiga yang
terlibat dalam proses pengiriman barang ekspor ini adalah pihak expedisi,
perusahan X memakai jasa expedisi dalam mengirim rumput laut yaitu expedisi
SITC Indonesia.
dimana dia memakai jasa expedisi dalam mengirim rumput laut yang sudah di
sebagai penyerta barang yang di Ekspor dari wilayah Hukum RI. Adapun Jenis
SKA sesuai dengan kebutuhan kegiatan ekspor menurut (Direktort Jendral Bea
SKA Perferensi :
Form AK, ASEAN KOREA Free Trade Area Preferential Tariff (AKFTA).
yang di pakai Perusahan X adalah SKA non Preferensi Product into ECC, Form
B. Dan juga SKA Preferensi seperti; Form A, From E,Form IJEPA, dan From D.
dalam Proses Ekspor SKA yang di gunakan SKA Preference seperti; Form A,
Form GSTP,Form D, Form AK, Form IJEPA. Dan SKA Non-Preferensi seperti;
c. Proses Produksi
atau menyiapkan rumput laut yang akan di ekspor. Proses produksi yang ada di
berikut :
54
Pengemasan
Penerimaan bahan baku
Penimbangan Penimbangan
Pengeringan
Pengepresan
Penyimpanan
Pemuatan
negara tujuan ekspor rumput laut, tahun 2014 dan 2015 terdiri dari 26 negara
tujuan ekspor rumput laut, serta pada tahun 2016 dan 2017 berkembang kembali
menjadi 29 negara. Berikut ini merupakan sepuluh negara tujuan ekspor komoditi
rumput laut Sulsel terbesar, yaitu : Australia, Chili, China, Denmark, Hongkong,
Jerman, Francis, Philipina, Spanyol, dan Taiwan yang dapat di lihat pada tabel
berikut :
55
kebutuhan industri dalam negeri baik untuk industri makanan, komestik, dan
farmasi.
saat berjumlah 14 negara. Tabel berikut mengenai 5 negara utama tujuan ekspor
di perusahaan X.
Tabel 4. Lima Negara Tujuan Ekspor Utama Perusahaan X pada Tahun 2015-
2017
Volume Ekspor (Ton)
Negara Tujuan
2015 2016 2017
Amerika Serikat 12.668 9.033 11.384
Denmark 5.410 8.455 6.593
China 28.199 30.316 33.645
Philipina 6.952 4.721 8.766
Spanyol 8.921 6.913 6.178
Berdasarkan tabel diatas jumlah permintaan ekspor rumput laut mulai dari
berbagai produk.
40.000
35.000
30.000
VOLUME (TON)
25.000
20.000
2015
15.000
2016
10.000
5.000 2017
0
Amerika Denmark China Philipina Spanyol
Serikat
NEGARA TUJUAN EKSPOR
Di lihat dari tabel diatas volume ekspor rumput laut yang ada di
perusahaan rumput laut pada Negara China lah Volume ekspor terbanyak
diantara negara lain tetapi terjadi naik turun volume penjualan pada tahun 2015-
2017, dimana volume ekspor terendah pada tahun 2015 dan volume ekspor
tertinggi pada tahun 2016 kemudian di tahun 2017 mengalami penuruan volume
Jepang, Amerika serikat, China, Korea, Negara Bekas Uni Soviet, Pakistan,
Belanda, Australia dan sebagainya. Berikut adalah tabel uraian Volume ekspor
dengan tujuan negara china, kemudian neraga Eropa, Jepang, Amerika Serikat
12.000
10.000
VOLUME (TON)
8.000
6.000
2015
4.000 2016
2017
2.000
0
Eropa Jepang Amerika China Korea
Serikat
NEGARA TUJUAN EKSPOR
Pada Grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan yang tertinggi dari
negara china pada tahun 2015 sedangkan volume ekspor yang terendah dengan
memberikan penghasilan yang tinggi bagi perusahaan tetapi pada sisi lain
58
perusahaan tersebut memerlukan pengeluaran atau modal yang besar mulai dari
serta kebijakan yang ketat. Berikut rincian daftar biaya yang di gunakan
perusahaan X dalam kegiatan perdagangan ekspor rumput laut yang tersaji pada
tabel berikut :
Dapat di ketahui dari tabe rincian biaya pemasaran ekspor rumput laut di
buruh isi kontainer, timbangan kontainer, dan biaya tarik kontainer ke pelabuhan.
khusus dengan ukuran tertentu yang dapat dipakai berulangkali, dan bisa untuk
KONTAINER adalah muatan bisa “dibungkus” dalam peti – peti dengan ukuran
yang sama sehingga semua moda transportasi kargo (kapal laut, truk, kereta api)
bisa mengangkutnya secara cepat, aman, dan efisien (Amir, MS. 2004).
20′ (20 feet), kapasitas angkut kurang lebih 33 CBM dan 20 ton
40′ (40 feet), kapasitas angkut kurang lebih 60 CBM dan 27 ton
40′ High Cube (40 feet HC), kapasitas angkut kurang lebih 76 CBM dan
29 ton
45′ High Cube (45 feet HC), kapasitas angkut kurang lebih 86 CBM dan
30 ton
400 feet dengan muatan ± 26 Ton, sedangkan kontainer dengan 200 feet bisa
bisa memuat hingga ± 30 ton, dan biasanya juga di bantu dengan kontainer yang
40 dan 20 feet.
Biaya buruh atau upah buruh untuk membantu proses bongkar muat
dalam membayar buruh kontainer Rp. 6.000.000 untuk satu kontainer biasanya
buruh yang berkerja 4-6 orang jadi hitungannya Rp. 6.000.000/Rp.24.000= Rp.
Rp.5.000.000 dengan jumlah buruh sekitar 5-8 orang untuk satu kontainer 45
cukai. Jasa pengelolaan container memberi tarif untuk kontainer 20 feet sebesar
diperoleh dengan harga jual rumput laut (Rahim dan Hastuti, 2007). Untuk lebih
1. Perusahaan X
satu kali ekspor ke negara tujuan total penerimaan seluruhnya yang diperoleh
ekspor dengan negara tujuan China, dan yang terendah dari negara Denmark.
Dan harga jual rumput laut bervariasi dari harga $ 900 - $ 1050.
ekspor rumput laut berdasarkan negara tujuan ekspor terbanyak berasal dari
dengan Total biaya pemasaran $225,900 dan total keuntungan yang di dapat
2. Perusahaan Y
satu kali ekspor ke negara tujuan total penerimaan seluruhnya yang diperoleh
62
dengan negara tujuan China sebanyak $800.000, dan yang terendah dari negara
$100.000. Dan harga jual rumput laut bervariasi dari harga $ 900 - $ 1500.
berasal dari negara China. Dengan Total penerimaan yang diperoleh sebanyak
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
China, Korea).
seperti;
$ 708,240 dengan jumlah ekspor 800 Ton sehingga diketahui 7,7% yang di
industry yang menfaatkan rumput laut sebagai bahan tambahan baik dari
B. Saran
baku.
65
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.S. 2006. Prosedur Ekspor Impor. PT. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
Anggadiredja, J.T,. A. Zatnika, H. Purwoto dan Sri Istini. 2006. Rumput Laut
(Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Perikanan
Potensial) ; Seri Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Anggadireja, J.T., Zatnika, A., Purwato, H., Istini. S. 2009. Rumput Laut. Penebar
Swadaya. Jakarta.
BBKIPM, 2017. Prosedur Karantina Rumput Laut. Balai Besar Karantina Ikan
dan Pengendalian Mutu Kota Makassar.
Jumria, 2017. Kajian Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma cottoni) dari Maluku
ke Kawasan Industri Makassar (KIMA) [Skripsi]. Universitas Hasanuddin
Makassar.
Kementrian kelautan dan Perikanan . 2012. DKP Dorong Rumput Laut Sebagai
Sumber Pangan dan Energi. Siaran Pers. Jakarta: Kementrian Kelautan
dan Periakanan..
PERUSAHAAN X
PERUSAHAAN Y
DINA ANBIANI
L241 13 001
QUISIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
1. Nama :......................................................................................
2. Umur :......................................................................................
3. Pendidikan :......................................................................................
4. Agama :......................................................................................
5. Status Perkawinan
a. Menikah
b. Belum Menikah
6. Pekerjaan :...................................................................................................
7. Lama Bekerja
:…………………………………………………………………..
8. Jumlah Tanggungan :.................................................................................
9. Pendapatan:.................................................................................................
B. Indikator Pertanyaan
1. Bagaimana kondisi rumput laut yang akan di ekspor.
Jenis rumput laut yang sering di ekspor ?
1. Eucheuma cottonii
2. Gracillaria sp.
3. Eucheuma spinossum
Penjelasan:........................................................................................................
Berasal dari mana komoditi rumput laut yang di ambil perusahaan ?
1. Sulawesi
2. Kalimantan
Penjelasan:..........................................................................................................
Berapa harga rumput laut yang di ambil dari pengumpul?
……………….…../kg
Penjelasan:..........................................................................................................
Kendala apa saja yang sering di alami dalam pengadaan bahan baku
(Rumput Laut)?
Penjelasan:..........................................................................................................
.........
70
Penjelasan:..........................................................................................................
Penjelasan:..........................................................................................................
Berapa biaya yang di keluarkan dalam mengekspor rumput laut?
Tabel. 3 biaya pengeluaran dalam mengekspor rumput laut
Tujuan Negara Jenis Biaya Jumlah Harga(Rp)
Penjelasan:..........................................................................................................
Rumput laut yang akan di ekspor dalam bentuk mentah atau sudah di olah?
Penjelasan:
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
Apakah ada kendala pada saat pemasaran?
Jelaskan……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berapa kali mengekspor dalam satu minggu, bulan, tahun ?
Penjelasan:..........................................................................................................
...........………………………………………………………………………
Berapa banyak tenaga kerja yang di butuhkan dalam proses ekspor hingga
pengiriman?
Penjelasan
:..................................................................................................................
……………………………………………………………………………………
Apakah dalam gudang penyimpanan rumput laut di gabung dengan
komoditi lain /bahan lain?
1. Ya
2. Tidak
Penjelasan
:…………………………………………………………………………..
Berapa lama waktu penyimpanan rumput laut dalam gudang?
1. Kurang dari 1 bulan
2. Lebih dari 3 bulan
3. 1-3 bulan
4. …………….
Penjelasan
:…………………………………………………………………………
Apakah perusahaan memiliki transportasi pendukung dalam mengekspor
rumput laut?
1. Ya
2. Tidak
72
Penjelasan
:………………………………………………………………………….
Tahap-tahap apa saja yang di lakukan pada saat proses pengiriman rumput
laut ke Negara tujuan?
Penjelasan
:………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Apakah ada kendala-kendala yang dialami pada saat pengiriman rumput
laut ke Negara-negara tujuan?
Penjelasan
:……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
Negara mana yang paling banyak menghasilkan keuntungan untuk
perusahaan?
Penjelasan:
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
……..
73
Lampiran 3 :
DAFTAR NAMA PERUSAHAAN DALAM KAWASAN INDUSTRI MAKASSAR
NO NO. NAMA LUAS KAV JENIS USAHA/ ALAMAT
STATUS KET
KAV. URUT PERUSAHAAN (M²) PRODUKSI KODE KAVLING
Ades alfindo Putra
164 1 Setia 10.372,95 Kemasan Air Minum Jl. Kima 10/A-2a Non Fas BM
52 2 ADM Cocoa 20.000,00 Coklat Jl. Kima 8/BB-1 Non Fas SP
Jl. Kima 8/Kav. SS-
175 3 Aftech Adiperkasa 10.643,41 Kemasan Plastik 23b Non Fas BM
57 4 Agung Jaya 10.000,00 Wood Working Jl.kima 6/G-4c Non Fas SP
107 39 Cipta Perkasa sejati 5.180,00 Alat berat Jl.Kima 3/K-3a Non Fas BM
74
158 58 Gas Alam Sulawesi 10.000,00 Gas Jl.Kima 16/BB-4 Non Fas BM
58 59 Gatradima Wood 15.391,13 Moulding Jl. Kima 13/L-9b Non fas BM
Jl. Kima Raya 2/S-
100 60 Glasindo Utama 3.810,59 Fiber 1a Non Fas SPI
Jl. Kima Raya 2/N-
71 61 Hanura Sejahtera 10.000,00 Moulding 2a Non Fas SP
104 62 Haripin Utama 11.932,95 Workshoop Jl.Kima Raya 1/C-5 PMDN SP
Jl. Kima 17/Kav. DD
177 63 Hengky Gosal 6.637,55 Pengolahan Kayu - 2a Non Fas SM
105 64 Hexindo Adi Perkasa 5.581,00 Workshop Alat Berat Jl. Kima 3/K-1a PMA SP
171 92 Makassar Mega Prima 3.846,39 Cold Storage Jl. Kima 10/T-2a1 Non Fas BM
66 93 Makassar Mega Prima 6.073,00 Foam/Karet busa Jl. Kima 10/A-1a1 Non Fas SP
70 99 Meridian Indotama 15.907,00 Pengolahan Kayu Jl. Kima 3/N-4c Non Fas SP
Mina Celebes Jl. Kima Raya 1/T-
149 100 Bersaudara/Mahameru 7.800,00 Agrobisnis 1b Non Fas BM
81 101 Mina Lestari Mulia Hati 5.298,00 Es Balok Jl. Kima 7/R-4c Non Fas SP
26 102 Mina Samudera 4.510,00 Cold Storage Jl. Kima 5/E-3a Non Fas SP
Jl. Kima Raya 1/D-
21 103 Mitra Kartika Sejati 12.445,21 Cold Storage 1b PMA SP
Multi Monodon Jl. Kima Raya 1/D-
20 104 Indonesia 12.000,00 Cold Storage 2b Non Fas SP
39 105 Multi Sari Fisindo 8.829,65 Cold Storage Jl. Kima 12/SS-12 Non Fas SP
Jl.Kima 14/Kav.SS-
172 106 Multisari Makassar 9.394,27 Cold Storage 3a Non Fas SP
123 107 New Era Footwear 5.126,00 Distributor Alas Kaki Jl.Kima 3/N-4b2 Non Fas SPI
14 108 Niagatama Inti Mulia 18.156,00 Mie Instan Jl. Kima 8/AA-7/9 Non Fas SP
Nojorono Tobacco Jl.Kima Raya 2/N-
126 109 Indonesia 5.162,12 Distributor 4a1 Non Fas BM
Jl.Kima Raya 2/N-
128 110 Nojorono Tobacco 3.733,00 Distributor 4a2 Non Fas BM
Nusadwipa Citra
23 111 Tunggal 2.054,32 Fillet Ikan Jl. Kima 7/J-4a1 Non Fas SP
86 112 Nusantara Polytama 11.777,00 Kemasan Plastik Jl. Kima Raya 1/B-6 Non Fas SPI
88 113 Pasatu 7.948,12 Karet Busa Jl. Kima 10/C-3b Non Fas SP
138 114 PDR Prop.Sul-Sel 9.062,31 Pusat Distribusi Jl. Kima 8/Kav.UU-7 Non Fas SM
139 115 PDR Prop.Sul-Sel 6.060,61 Pusat Distribusi Jl.Kima. 8/UU-8 PMDN SM
140 116 PDR Prop.Sul-Sel 7.407,00 Pusat Distribusi Jl. Kima 8/UU-5 PMDN SM
Pelayaran Nusantara
162 117 Meratus 13.264,74 Pabrik Container Jl. Kima 10/C-1 Non fas BM
Penegak Panji
151 118 Nusantara 4.494,00 Hasil Bumi Jl. Kima 10/T-1e PMA BM
Perusahaan Listrik
166 119 Negara 7.815,00 Instalasi Listrik Jl.Kima Raya 2 BUMN SP
Pratama Indocont Jl. Kima 19/Kavling
186 120 Celebes 3.000,00 Gypsum EE-2a Non Fas BM
76
Prima Aditiya
118 121 Gemilang 2.275,00 Gudang Jl. Kima 8 Non Fas BM
Jl. Kima 16/Kav. BB-
170 122 Prima Aditya Gemilang 6.081,81 Gudang 7 Non Fas BM
Prima Bahari Inti
31 123 Lestari 2.394,00 Cold Storage Jl. Kima 12/K-5c Non Fas SP
Prima Logistik Jl.Kima Raya 2/N-
129 124 Distribusi Utama 4.150,00 Distributor 4a3 Non Fas SP
Polwood F. I. / Citra
55 125 Serayu 32.100,75 Pengolahan Kayu Jl. Kima 6/G-1,2 PMDN SPI
Purna Karya
97 126 Manunggal 6.000,00 Concrete Beton Jl. Kima 8/S-9 Non Fas SP
Jl. Kima Raya 2/L-
62 127 Puskud Hasanuddin 11.042,52 Rotan Polish 2a Non Fas SPI
Pyramid Megah Sakti,
1 128 PT. 10.834,25 Biskuit & Roti Jl. Kima 5/E-1 Non Fas SP
117 129 Rajawali Hiyoto 2.855,00 Gudang Cat Jl. Kima 10/T-1c Non Fas SP
Jl.Kima 10/T-1d & T-
140a 130 Rajawali Hiyoto 2.855,00 Gudang 1d1 Non Fas SP
10 131 Ratnasari 3.945,00 Distribusi Susu Jl. Kima 10/T-2a Non Fas SP
Ricky, Bpk./Ilyana
173 132 Limoa 10.000,00 Cold Storage Jl.Kima 8/Kav.AA-15 Non Fas BM
Jl.kima 4 kav.P3A
3a 133 Rika Rayhan Mandiri 3.200,00 Dried Seaweed Makassar Non Fas SP
154a 134 Roda Mas Baja Inti 49.749,00 Bahan Bangunan Jl.Kima Raya 2/R-1 PMDN SP
Jl.Kima Raya 2/R-2
154b 135 Roda Mas Baja Inti 66.103,00 Bahan Bangunan & R-3 PMDN BM
116 136 Ronny 3.000,00 Gudang Jl. Kima 8 Non Fas BM
Rotan
54 137 Sulawesi/Polepare 34.236,34 Furniture Rotan Jl. Kima 6/G-3 PMDN SPI
153 138 Sama Maju Prima 65.992,06 Business Centre Jl. Kima 10 Non Fas BM
157 139 Samator Group 11.012,01 Pengolahan Gas Jl.Kima 3/N-1b1 Non Fas BM
83 140 Sampurna Sputnik 9.129,32 Minyak Goreng Jl. Kima 5/E-2 Non Fas SP
Jl. Kima 16/Kav. FF-
179 141 Sang Tunas 2.500,00 Gudang Aluminium 22 Non Fas BM
127 142 Sari Hasil Utama 10.045,00 Gudang Jl.Kima.8/AA-11 Non Fas. BM
Sari Sehat Sejati
42 143 (Ex.Supreme) 17.817,66 Coklat Jl.Kima 10/A-5b Non fas SPI
79 144 Satelit Indah 5.232,42 Es Balok Jl. Kima 10/A-1c Non fas SP
Satelit Palapa
75 145 Indonesia 1.200,00 Telekomunikasi Jl.Kima13/L-X PMA SP
161 146 Sehati/Wonokoyo 6.000,00 Hot Dipgalvanized Jl. Kima 10/C-3a Non fas SPI
145 147 Sejarah Inti Nusantara 10.201,86 Kopi Jl. Kima Raya 2/H-3 Non fas SP
63 148 Sekishin Farina Wood 20.904,20 Industri Kayu Jl. Kima 6/I-1,2 PMA SP
Pengolahan Biji
144 149 Setia jita Pratama 11.606,81 Mente Jl. Kima 6/F-1 PMDN SPI
148 150 Setia Unggul Mandiri 11.938,00 Pabrik Kopi Jl. Kima 4- 5/P-1,2a PMDN SP
142 151 Shell Raya 2.000,00 Indistri Kancing Jl. Kima 15/R-4a PMA SP
120 152 Simon 3.527,00 Gudang Elektronik Jl. Kima 4/Q-1c Non Fas BM
6 153 Sinarek Putra 9.456,32 Kecap/Saus Jl. Kima 10/B-2b Non Fas SP
Singvlar Furniture
59 154 Indonesia 13.863,64 Furniture Jl. Kima Raya 1/B-5 PMA SP
17 155 Sittomas Mulia Sakti 5.539,20 Cold Storage Jl. Kima 7/J-2 Non fas SP
35 156 Sitto Lestari 9.506,00 Cold Storage Jl.Kima 17/DD-9 Non Fas SP
Pengeringan Biji
45 157 Socomex Indonesia 10.880,00 Coklat Jl. Kima 10/A-5a PMA SP
16 158 South Suco 19.599,00 Cold Storage Jl. Kima 6/G-4a,4b PMDN SP
Starindo Omega
108 159 Lestari/Sugianto 4.003,20 Workshoop Jl. Kima 3/K-2b Non Fas SP
119 160 Sugiron Citra 3.322,00 Gudang Hasil Bumi Jl.Kima 3 Non Fas SM
Sukses Tedmon, Jl.Kima Raya 2/N-
101 161 PT./Bpk.Ferry 5.233,00 Gudang Fiber 4a3 Non Fas SP
49 162 Sula Kasamira 3.645,00 Coklat Jl. Kima 10/B-1b Non Fas SM
77
50 163 Sulkomas/Olam 31.873,00 Pengolahan Coklat Jl. Kima 4/K-6 & K-7 Non Fas SP
4 164 Sumber Baru 1.641,61 Cold Storage Jl. Kima 7/J-3a Non fas SPI
JL. Kima Raya 2/L-
18 165 Sumber Baru 5.645,94 Kecap/Saus 3a Non Fas SP
111 166 Sumber Murni 5.957,00 Kulit Ular Jl. Kima 4/K-9a Non Fas SP
110 167 Sun Jin Industries 9.975,00 Pengolaha Kulit Jl. Kima 15/R-4d,4e PMA SPI
Jl. Kima Raya 2/H-
68 168 S.N.T.C 22.425,93 Ebony Art 1,2 PMA SP
28 169 Taeho Bumi Abadi 3.724,00 Cold Storage Jl. Kima 4/K-4b PMA SP
106 170 Taspi Co 11.509,00 Workshop Jl.Kima 3/K-1b Non Fas SP
102 171 Tifunindo Raya 11.338,40 Vulkanisir Jl. Kima Raya 2/C-4 Non fas SP
Tiga Saudara
47 172 Indonusa 6.935,00 Pangolahan Coklat Jl. Kima 4/M-3 Non Fas SP
Tirta Abadi Anugrah
115 173 Cipta 4.189,00 Es Batu Jl. Kima Raya 2/Kav. Non Fas SP
37 174 Tjan Erica Indri 5.325,40 Cold Storage Jl. Kima 14/SS-16 Non Fas BM
24 175 Toyomas Mulia Sejati 4.700,00 Cold Storage Jl. Kima 4/P-3b Non Fas SP
109 176 TRD 4.969,00 Workshoop Jl. Kima 3 Non Fas SM
80 177 Trijaya Sakti Indonesia 7.049,10 Es Balok Jl. Kima 10/C-2a Non fas SP
Tunggal Agung
165 178 Sejahtera 2.844,44 Pakan Ternak Jl. Kima 7/J-3b Non Fas SPI
125 188 Wira Eka Pratama 3.614,00 Distributor Jl.Kima 3/K-3c Non Fas SP
Stasiun Pengisian
156 189 Yudhaguna Sari Tirta 14.612,89 LNG Jl. Kima 10/T-3b PMDN SP
78
Lampiran 4. Biaya Karantina Rumput Laut di Balai Besar Karantina Ikan dan
Pengendalian Mutu
Perusahaan Y 2017
Nama Jumlah
Pedagang Asal Bahan Baku
No Pengumpul Daerah (Kg)
1 Joko Nunukan 130.672
2 Asar Nunukan 45.589
3 Eko Prabowo Nunukan 7.234.492
4 Hilham Mamolo 9.32.245
5 H. Ssa Mansapa 220.878
6 Yudi Tanjung 89.765
7 H. Abdullah Nunukan 462.890
Jumlah 8.699.930
81
Harga Pembelian Rumput Laut (Rp/Kg)
Perusahaan
Terendah Tertinggi Saat Survei Rata‐Rata
Perusahaan X 5000 25000 11000‐19000
Perusahaan Y 7000 28000 11000‐22000
Harga Produk Rumput Laut Indonesia
Perusahaan Produk ($/Kg)
Saat Ini Minimum
Perusahaan X Dried Seaweed $ 16‐19 $16
Perusahaan Y Pure SRC $ 21‐22 $19
Sumber : hasil survei tahun 2017
82
Perusahaan X
Perusahaan Y
Negara Tujuan Total Biaya ($/ton) Jumlah Ekspor Total Pengeluaran
Eropa $ 43,90 400 $17.570
Jepang $ 51,80 300 $15.555
Amerika $ 41,60 100 $4.162
Keterangan :
NB :
Total Penerimaan
Perusahaan X
Negara Tujuan Total Penjualan (TON) Harga ($/ton) Total Penerimaan
Philipina 200 900 $180.000
Denmark 200 1000 $200.000
Amerika 300 1050 $315.000
Perusahaan Y
Negara Tujuan Total Penjualan (TON) Harga ($/ton) Total Penerimaan
Eropa 400 1500 $600.000
Jepang 300 1500 $450.000
Amerika 100 1000 $100.000
China 800 1000 $800.000
Korea 200 900 $180.000
TOTAL 1800 5900 $2.130.000
Keterangan :
TC = P x Q
Dimana TC = Total Penerimaan
P = Harga Jual Rumput Laut ( US$/TON)
Q = Jumlah Ekspor
Perusahaan X
Perusahaan Y
Keterangan :
Pd = TC – TR
Dimana PD = Pendapatan
TC = Total Penerimaan
TR = Total Biaya (Biaya Pemasaran)
90
91
92
Perusahaan X
Ukuran PT. Rika Rayhan Ket
SNI Standar Mandiri
Kadar Air 35 - 38 35% - 38% Tercapai
Benda Asing Maksimal 5 3% - 5% Tercapai
Perusahaan Y
PT. Wahyu
Ukuran Pradana Ket
SNI Standar Binamulia
Kadar Air 35 - 37 35% - 38% Tercapai
Benda Asing Maksimal 5 3% - 5% Tercapai
93