Anda di halaman 1dari 7

E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp.

141-147 ISSN: 2303-1751


DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2018.v07.i02.p196

PENENTUAN HARGA PREMI ASURANSI PERTANIAN


BERBASIS INDEKS CURAH HUJAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PEMBANGKIT DISTRIBUSI
EKSPONENSIAL CAMPURAN

Sayid Qosim1, Komang Dharmawan2§, Luh Putu Ida Harini3

1
Jurusan Matematika, FMIPA – Universitas Udayana [Email: sayqosim@gmail.com]
2
Jurusan Matematika, FMIPA – Universitas Udayana [Email: dharmawan.komang@gmail.com]
3
Jurusan Matematika, FMIPA – Universitas Udayana [Email: ballidah@gmail.com]
§Corresponding Author

ABSTRACT

Agricultural insurance is an insurance in agriculture sector that is relatively newly introduced in


Indonesia. Agricultural insurance based on rainfall index is one of the risk management tool to keep
farmers in case of crop failure. This study aims to determine the steps in determining the value of
rainfall index on agricultural insurance and calculate the value of agricultural insurance premiums
based on simulated rainfall index by Stochastic weather generator with mixed exponential
distribution. The results of this study provide value if the amount of rainfall 103,71 mm so that the
amount of premium payments equal to Rp19.016, and if the rainfall is high 128.35 mm then the
amount of premium payment equal to Rp1.088.000.
Keywords : Agricultural Insurance, Rainfall Index, Stochastic weather generator, Opsi Put Cash-or-
Nothing

1. PENDAHULUAN Pemerintah Daerah sesuai dengan


Sektor pertanian adalah salah satu jenis kewenangannya berkewajiban melindungi
usaha dengan risiko ketidakpastiannya cukup usaha tani yang dilakukan oleh petani dalam
tinggi. Sumber risiko dan ketidakpastian yang bentuk asuransi pertanian”. Sebagai wujud
bersifat eksternal atau yang tidak dapat dari pelaksanaan undang-undang tersebut,
dikendalikan oleh petani umumnya berasal pemerintah melalui Kementrian Keuangan,
dari lingkungan alam (iklim, bencana alam, Badan Kebijakan Fiskal, Pusat Risiko Fiskal
ataupun organisme penganggu tanaman). telah memulai melakukan kajian implementasi
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh asuransi pertanian secara nasional.
masyarakat dunia khususnya petani adalah Asuransi pertanian ditawarkan sebagai
perubahan iklim. IPCC (2007) mendefinisikan salah satu solusi untuk membantu petani
perubahan iklim adalah setiap perubahan Indonesia. Asuransi pertanian bukan istilah
terhadap iklim yang disebabkan oleh baru dalam sektor pertanian di banyak negara,
variabilitas alami maupun aktivitas manusia. khususnya di negara maju yang telah
Subsektor dari pertanian yang rentan akan menggunakan instrumen kebijakan asuransi
perubahan iklim adalah tanaman pangan, untuk menjaga produksi pertanian dan
karena tanaman pangan umumnya merupakan melindungi petani.
tanaman semusim yang berakar dangkal. Penelitian terkait asuransi pertanian telah
Menurut Undang-Undang No 19 tahun dikaji sebelumnya. Salah satunya adalah
2013, tentang perlindungan dan pemberdayaan (Putri, et al., 2017) dalam penelitiannya yaitu
petani psal 37 ayat (1), “ Pemerintah dan menghitung premi asuransi pertanian berbasis

141
Qosim, S., K. Dharmawan, L.P.I. Harini Penentuan Harga Premi Asuransi Pertanian…

indeks curah hujan menggunakan metode (3)


{
black scholes dengan mengambil komoditas
padi sebagai objek penelitiannya. Bulan-bulan basah disimulasikan ketika
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nomor acak kurang dari probabilitas kritis
prosedur penentuan indeks curah hujan dengan (persamaan 4), selain itu disimulasikan
menggunakan Stochastic weather generator sebagai bulan kering.
dan mengetahui nilai premi asuransi pertanian (4)
{
berbasis indeks curah hujan yang fair.
Stochastic weather generator adalah Dua probabilitas pelengkap lainnya untuk
algoritma komputer yang menggunakan bulan kering setelah bulan kering dan bulan
catatan meteorologi yang ada untuk kering setelah bulan basah yakni dapat dilihat
menghasilkan rangkaian panjang data cuaca pada persamaan (5) dan (6).
dan memiliki sifat statistik serupa dengan data , (5)
yang diamati (Chen, et al., 2010). Langkah . (6)
yang dilakukan untuk simulasi Stochastic Probabilitas transisi dapat diperkirakan
weather generator yaitu dengan mencari nilai dari seri curah hujan yang diamati setiap bulan
probabilitas transisi pada rantai Markov seperti pada tabel dibawah ini.
kemudian pemdodelan curah hujannya dengan
menggunakan distrubusi yang umum. Pada Tabel 1 Probabilitas Transisi Curah Hujan
penelitian ini menggunakan distribusi
eksponensial campuran. Bulan ini
Kering Basah Total
Rantai Markov (0) (1)

Rantai Markov dapat dilihat sebagai cara Bulan Kering


Sebelumnya (0)
menggambarkan peluang dari suatu peristiwa
yang terjadi tergantung hanya pada ruang yang Basah
dicapai dalam ruang sebelumnya. Studi ini (1)
telah mengadopsi dua ruang orde pertama dengan:
Markov chain untuk mensimulasikan Jumlah bulan kering didahului bulan-
terjadinya curah hujan. Model ini ditandai bulan kering
dengan dua probabilitas transisi, Jumlah bulan basah didahului bulan-
probabilitas bulan basah didahului dengan bulan kering
bulan kering dan probabilitas bulan basah Jumlah bulan kering didahului bulan-
bulan basah
didahului oleh bulan basah, diungkapkan oleh
Jumlah bulan basah didahului bulan-
persamaan (1) dan (2) masing-masing bulan basah
(Dlamini, et al., 2015). Jumlah total bulan kering
P01 = P {bulan basah pada saat t | bulan (1) Jumlah total bulan basah
kering pada t – 1},
P11 = P {bulan basah pada saat t | bulan (2) Pemodelan Curah Hujan
basah pada t – 1}. Pemodelan untuk menghasilkan jumlah
Mensimulasikan terjadinya curah hujan curah hujan, dalam penelitian ini
pada bulan , nomor acak dihasilkan menggunakan distribusi eksponensial
menggunakan Program MATLAB 2015 dan campuran.
dibandingkan dengan probabilitas transisi (7)
kritis (persamaan 3) yang tergantung pada
curah hujan keadaan bulan sebelumnya Untuk
di mana bulan basah = 1 dan bulan kering = 0. dimana adalah fungsi kepadatan peluang

142
E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp. 141-147 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2018.v07.i02.p196

dan adalah parameternya. Nilai 2. Menghitung nilai-nilai probabilitas


parameter diestimasi dengan maximum transisi curah hujan dan menghitung nilai
likelihood. parameternya.
Selanjutnya, perhitungan permi asuransi 3. Melakukan simulasi data curah hujan
pertanian menggunakan opsi put cash-or- dengan menggunakan Stochastic weather
nothing yang secara umum digunakan yakni generator.
Black Scholes. 4. Penentuan indeks curah hujan
menggunakan data dari hasil simulasi
(8) Stochastic weather generator.
5. Menentukan harga pertanggungan
dengan asuransi pertanian berdasarkan pada biaya
( ) produksi, tenaga kerja dan operasional
(9) lainnya.
√ 6. Menghitung premi asuransi pertanian.
Nilai adalah peluang (risk-neutral)
bahwa nilai akan melebihi . Sehingga,
adalah peluang (risk-neutral) bahwa
harga saham akan lebih kecil dari harga tebus 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada saat , dan mengakibatkan nilai yang Identifikasi Tumbuhan Jagung dengan
fair. (Dharmawan et al., 2016). Cura Hujan
Salah satu faktor iklim adalah curah hujan,
2. METODE PENELITIAN curah hujan berhubungan erat dengan
Sumber Data ketersediaan air. Oleh sebab itu, air merupakan
kebutuhan yang mutlak bagi tanaman jagung.
Sumber data yang digunakan dalam
Tanpa air tanaman jagung akan layu atau
penelitian ini adalah data sekunder yaitu data
bahkan bisa mati. Pertumbuhan jagung sendiri
curah hujan bulanan di Kecamatan Sidemen
memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200
Kabupaten Karangasem selama 20 tahun,
mm/bulan.
mulai tahun 1997 – 2016 yang diperoleh dari
Berikut ini disajikan plot data hasil
Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi
produksi jagung tahun 1997 sampai dengan
Bali. Serta data hasil panen jagung catur wulan
tahun 2016. Plot yang disajikan terbagi
dari produksi pertanian di Kabupaten
menjadi per-catur wulan, artinya plot catur
Karangasem selama 20 tahun mulai, tahun
wulan pertama dimulai dari mulai tahun 1997
1997-2016 dari Dinas Pertanian Provinsi Bali
– 2016, begitupun pada plot catur wulan kedua
dan Badan Pusat Statistika Provinsi Bali.
dan catur wulan ketiga. Deskripsi data historis
Subround atau catur wulan tersebut dari Hasil
Teknis Analisis Data
Produksi Jagung di Kab. Karangasem periode
Langkah-langkah yang dilakukan dalam 1997 – 2016 dapat dilihat pada Gambar 1.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengindentifikasi keterkaitan tumbuhan
jagung dan curah hujan serta memplot
data historis hasil panen jagung.

143
Qosim, S., K. Dharmawan, L.P.I. Harini Penentuan Harga Premi Asuransi Pertanian…

PRODUKSI JAGUNG SUBROUND DI KAB. KARANGASEM


TAHUN 1997-2016
Cawu-I Cawu-II Cawu-III

30,000

25,000
JUMLAH PRODUKSI (TON)

20,000

15,000

10,000

5,000

0
1 9 9 71 9 9 81 9 9 92 0 0 02 0 0 12 0 0 2 0 0 32 0 0 42 0 0 52 0 0 62 0 0 72 0 0 82 0 0 92 0 1 02 0 1 12 0 1 2 0 1 32 0 1 42 0 1 5
TAHUN

Gambar 1. Data Historis Produksi Jagung di Kab. Karangasem tahun 1997 – 2016

program MATLAB 2015. Gambar 2


Simulasi Stochastic weather generator memperlihatkan hasil simulasi dari data curah
Rangkaian simulasi Stochastic weather hujan.
generator, diawali dengan mencari nilai
peluang pada persamaan (1) dan (2). Untuk
mensimulasikan terjadinya curah hujan
pada bulan , nomor acak dihasilkan
menggunakan Program MATLAB 2015 dan
dibandingkan dengan probabilitas transisi
kritis yang tergantung pada curah hujan
keadaan bulan sebelumnya di mana
bulan basah = 1 dan bulan kering = 0.

Tabel 2. Nilai Peluang Transisi


Peluang Nilai
0,5455
0,4545 Gambar 2. Memperlihatkan Hasil Simulasi dari
0,1734 Data Curah Hujan
0,8266
Dari hasil simulasi yang telah dilakukan,
Selanjutnya nilai dari dan akan sehingga dapat ditentukan pemicu atau
disimulasikan dengan ditribusi eksponensial triggernya. Peristiwa pemicu (triggering
campuran untuk menghasilkan jumlah curah event) adalah nilai patokan yang nantinya akan
hujan dengan nilai paramaternya, digunakan sebagai indeks curah hujan.
, , .
Simulasi dihitung dengan menggunakan

144
E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp. 141-147 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2018.v07.i02.p196

Tabel 3. Nilai Trigger Penentuan Harga Premi Asuransi


Pertanian
Trigger
Tahapan selanjutnya adalah menghitung
Persentil ke-5 103,71
besarnya premi asuransi pertanian yang harus
Persentil ke-10 112,81
di bayarkan oleh petani menggunakan opsi put
Persentil ke-15 117,51 cash-or-nothing. Pemilik kontrak opsi put
Persentil ke-20 123,17 cash-or-nothing akan menerima sejumlah
Persentil ke-25 128,35 rupiah saat kontrak jatuh tempo saat nilai
Sumber : Data diolah tahunn 2017
< K, atau akan
menerima 0 (tidak menerima apapun) saat
Uji Log Normalitas
Uji log normalitas digunakan untuk . Implementasi perhitungan premi
mengetahui data berdistribusi log normal atau dengan penyesuaian di antaranya adalah
tidak. Pembahasan ini akan menggunakan uji harga mula-mula, dan adalah nilai trigger
Anderson Darling dengan taraf signifikan (K) diperoleh dari persentil data hasil simulasi
0,05. Data yang dinyatakan berdistribusi log komoditas jagung selama 20 tahun.
normal jika signifikansi lebih besar 5% atau Perhitungan premi asuransi yang dapat
0,05. Berikut grafik plot peluang pormal log digunakan adalah dengan cara menghitung
data simulasi curah hujan. menggunakan persamaan (8). Penentuan harga
premi pada asuransi pertanian ini, akan
dihitung untuk persentil ke-5, persentil ke-10,
persentil ke-15, persentil ke-20, dan persentil
ke-25. Pengambilan nilai persentil kecil bahwa
diasumsikan jagung akan mati Karena
kekurangan air. Nilai trigger ditentukan dari
nilai persentil data curah hujan yang telah
disimulasikan. Sehingga perhitungannya
sebagai berikut :

dengan
( )

Gambar 3. Plot Kenormalan Data Simulasi √


Curah Hujan Hal yang harus dilakukan yakni terlebih
dahulu menghitung fungsi distribusi kumulatif
Penentuan Harga Pertanggungan . Diasumsikan suku bunga bebas risiko
Menentukan suatu harga konstan per tahun, , dan
pertanggungan pada asuransi pertanian . Variabel merupakan nilai
terhadap petani akibat perubahan curah patokan yang didefinisikan sebagai indeks
hujan dapat dihitung berdasarkan biaya yang dipilih. Nilai dari persentil dari
produksi seperti pembelian benih, biaya hasil data simulasi adalah 103,71 mm.
Senhingga perhitugannya menjadi :
pupuk, tenaga kerja dan operasional
lainnya. Berdasarkan biaya input tersebut, ( )
maka petani tersebut akan memperoleh √
nilai pertanggungan pada produksi jagung
sebesar Rp7.735.000/Ha.

145
Qosim, S., K. Dharmawan, L.P.I. Harini Penentuan Harga Premi Asuransi Pertanian…

Berdasarkan pada hasil perhitungan 4. KESIMPULAN DAN SARAN


nilai patokan curah hujan atau
persentil 5 yaitu sebesar 0,0025, maka Kesimpulan
perhitungan premi yang harus dibayarkan saat Hasil penelitian dalam menentukan premi
nilai patokan curah hujan 5 persentil adalah asuransi pertanian dapat disimpulkan sebagai
sebagai berikut : berikut:
Stochastic weather generator digunakan
untuk mensimulasi data curah hujan.
Kemudian dari hasil simulasi ditentukan nilai
trigger-nya, pada penelitian ini mengambil
Jadi premi yang harus dibayarkan saat
persentil 5 adalah sebesar Rp19.016. nilai persentil ke-5, 10, 20, dan 25. Data hasil
simulasi juga di uji terlebih dahulu, karena
Sedangkan untuk harga premi yang harus
pada penentuan premi dengan Black-Scholes
dibayarkan dengan nilai persentil yang
berbeda dapat dilihat pada Tabel 4. berikut. mensyaratkan bahwa data berdistribusi log
normal. Selanjutnya melakukan perhitungan
Tabel 4. Nilai Premi untuk Trigger yang premi dari nilai persentil-persentil yang
Berbeda-beda diambil.
Perse- Kajian penelitian Asuransi Usaha Tani
Pertanggu Premi
ntil Trigger % Padi (AUTP) oleh pemerintah menetapkan
ngan(Rp) (Rp)
Ke- nilai premi sebesar 3%, maka pembayaran
5 103,71 7.735.000 19.016 0,25
preminya sebesar Rp.232.050. Sedangkan nilai
10 112,81 7.735.000 129.200 1,67
premi asuransi pertanian menggunakan opsi
15 117,51 7.735.000 289.730 3,75
put cash-or-nothing dengan simulasi
20 123,17 7.735.000 610.7300 7,89
25 128,35 7.735.000 1.088.000 14 Stochastic weather generator memberikan
Sumber: Data diolah tahun 2017 nilai premi yang lebih fair. Artinya apabila
pertani memilih persentil ke-5 dengan nilai
Menurut Insyafiah dan Wardhani (2014), 103,71 sebagai nilai patokan trigger-nya,
Premi yang ditetapkan oleh pemerintah maka nilai premi yang dibayarkan sebesar
melalui uji coba yang dilakukan oleh Asuransi Rp.19.016, kemudian apabila persentil ke-10
Usaha Tani Padi (AUTP) adalah sebesar 3%. dengan nilai 112,81 maka premi yang
Sehingga apabila biaya total produksi sebesar dibayarkan sebesar Rp.129.200. Sehingga
Rp7.735.000, maka nilai preminya adalah dapat dilihat bahwa perhitungan premi pada
Rp232.050. Namun pada perhitugan Tabel 4.4 penelitian ini memberikan nilai yang fleksibel,
dapat dilihat, bahwa nilai preminya lebih semakin tinggi nilai trigger-nya maka semakin
fleksibel. Artinya pada persentil 5 memberikan tinggi juga nilai premi yang dibayarkan.
persentase 0,25% dengan nilai premi
Rp19.016, pada persentil 10 memberikan Saran
presentase 1,67% dengan nilai premi 129.200, Hal-hal yang dapat disarankan oleh
dan semakin tinggi nilai persentil semakin penulis yaitu :
tinggi juga nilai presentasenya serta nilai 1. Pemerintah khususnya pihak asuransi
preminya. pertanian harus mampu berkordinasi
dengan pihak BMKG. Karena asuransi ini
berkaitan dengan curah hujan
2. Petani mampu memilih produk asuransi
pertanian dengan baik, sesuai dengan
kondisi yang ada pada daerah masing-
masing.

146
E-Jurnal Matematika Vol. 7 (2), Mei 2018, pp. 141-147 ISSN: 2303-1751
DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2018.v07.i02.p196

DAFTAR PUSTAKA

Chen, J., Brissette, F. P. & Leconte, R., 2010. Insyafiah & Wardhani, I., 2014. Kajian
A daily Stochastic weather generator for Implementasi Asuransi Pertanian Secara
preserving low-frequency of climate Nasional. Kementrian Keuangan
variability. Journal of Hydrology , pp. Kebijakan Fiskal Pusat Pengelolaan Risiko
480-490. Fiskal.
Dharmawan, K., I W. Widia, & Eswaryanti IPCC, 2007. Climate Change 2007: The
K.Y., L.P. 2016. Penerapan Metode Physical Science Basis. Summary for
Penilaian Kontrak Opsi dalam Penentuan Policymakers. Geneva: Intergovermental
Premi Asuransi Pertanian Berbasis Indeks Panel on Climate Change.
Curah Hujan. Makalah Invited Speaker Putri, I.A.G.K., Dharmawan, K. & Tastrawati,
Pada Seminar Nasional Matematika XVIII N.K.T., 2017. Perhitungan Harga Premi
Pekanbaru, Riau, 2-3 November 2016. Asuransi Pertanian Berbasis Indeks Curah
Dlamini, N., Lai, S., Rowshon, M. & Hujan Menggunakan Metode Black
Syazwan, F., 2015. Developing And Scholes. E-jurnal Matematika, Volume
Calibrating Sthocastic Rainfall Generator 6(2), pp. 161-167.
Model For Simulating Daily. Jurnal
Teknologi (Sciences & Engineering),
Volume 76:15(2015), pp. 13-19.

147

Anda mungkin juga menyukai