Anda di halaman 1dari 3

Penyakit diare adalah penyakit yang sangat berbahaya dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di

dunia dan bisa menyerang seluruh kelompok usia baik laki – laki maupuun perempuan, tetapi penyakit
diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka kematian paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan
balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali per tahun
dan hal ini yang menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% dari semua penyebab kematian (Depkes
RI, 2010).

Penyakit diare di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Hal ini
disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan banyak kematian terutama
pada balita. Angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ketahun cenderung meningkat, pada tahun
2006 jumlah kasus diare sebanyak 10.980 penderita dengan jumlah kematian 277 (CFR 2,52%). Secara
keseluruhan diperkirakan angka kejadian diare pada balita berkisar antara 40 juta setahun dengan
kematian sebanyak 200.000 sampai dengan 400.000 balita (Depkes RI, 2006).

Rotavirus adalah penyebab utama yang menyebabkan diare dengan dehidrasi berat pada anak-anak.
Rotavirus sangat infektif dan kebanyakan infeksi terjadi melalui fekal dan oral. Pada orang dewasa bisa
terinfeksi setelah kontak langsung dengan bayi yang terinfeksi, tapi biasanya hanya berupa diare ringan.
Kebanyakan infeksio terjadi pada musim dingin setiap tahun di Amerika. Masa inkubasinya adalah 1-3
hari.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air
bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis,
kebersihan perorangan dan lingkungan yang kurang baik, serta pengolahan dan penyimpanan makanan
yang tidak semestinya. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor
pendorong terjadinya diare, terdiri dari faktor agent penjamu, lingkungan dan perilaku (Depkes RI,
2005).

Faktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat
karena tercemar bakteri penyebab diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat
pula, maka penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Depkes RI, 2005)

Untuk menurunkan kematian dan kesakitan akibat diare cukup dengan oralit. Cairan oralit ini berguna
sebagai pengganti cairan yang hilang akibat dehirasi. Bila seseorang kekurangan cairan (dehidrasi) bisa
berakibat kematian. Namun apabila diare tidak dehidrasi, cukup dengan pemberian cairan rumah tangga
seperti air putih, air teh hangat, air tajin, kuah sayuran bening. Kalau diarenya berat baru diberi cairan
melalui intravena (infus) dan dirujuk ke Puskesmas/Rumah Sakit.

Selain oralit, zinc bisa menyembuhkan diare lebih cepat. Di dalam tubuh itu ada pastikel zinc yang
berguna untuk mengganti sel-sel yang sudah aus. Pada anak yang malnutrisi sangat kekurangan zinc
sehingga menambah parah penyakit diarenya. Karena itu zinc dapat mempercepat penyembuhan,
meningkatkan kekebalan, mencegah berulangnya diare tiga bulan ke depan, dan mengurangi
penggunaan infus.
No
Langkah-langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
.
1. Pendahuluan 5 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam.
menit 2. Memperkenalkan diri. 2. Menjawab pertanyaan.
3. Menjelaskan maksud dan
tujuan.
4. Kontrak waktu.
5. Apersepsi .
2. Penyajian 25 1. Materi: 1. Mendengarkan.
menit a. Pengertian diare. 2. Mencatat dengan seksama.
b. Penyebab diare.
c. Tanda dan gejala diare.
d. Cara pencegahan diare.
e. Penanganan diare.
2. Demonstrasi membuat larutan
oralit.
3. Evaluasi 10 1. Tanya jawab setelah 1. Partisipasi aktif.
menit penyampaian materi mengenai
diare.
2. Re-demonstrasi membuat
larutan oralit.
4. Penutup 5 1. Meminta/memberi kesan dan 1. Memberikan kesan dan pesan.
menit pesan. 2. Menjawab salam.
2. Memberi salam.

13. Daftar Pustaka :


a. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Diare. Tersedia online di
https://www.alodokter.com/diare.
b. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Oralit. Tersedia online di
https://www.alodokter.com/oralit
c. dr. Erick Caesarrani, Sp.OG. 2018. Cara Sederhana untuk Mencegah Terjadinya Diare.
Tersedia online di https://www.halodoc.com/artikel/cara-sederhana-untuk-mencegah-
terjadinya-diare.
d. Amal, Surya. 2017. BUKU SAKU PETUGAS KESEHATAN : LINTAS DIARE (Lima
Langkah Tuntaskan Diare). Tersedia online di
https://www.slideshare.net/SuryaAmal/buku-saku-lintas-diare-edisi2011.
e. Puji Indriyani, Yuniar Deddy Kurniawan dkk. 2017. PENGARUH ORALIT 200
TERHADAP LAMA PERAWATAN BAYI DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI
RINGAN-SEDANG. Banyumas : Universitas Muhammadiyah Semarang.
f. Sunoto dan kawan-kawan. 2010. Pendidikan Medik Pemberantasan Diare. Departemen
Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP.
g. Ramaiah,safitri. 2007. All You Wanted To Know About Diare. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu
Popular
h. Suryadi,dkk, 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Percetakan Penebar
Swadaya
i. Widjaja. 2007. Penyakit Trop. Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan
Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga
16. Lampiran
a. Lampiran 1 : Materi.
b. Lampiran 2 : Evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai