R (64 tahun) masuk ICU dengan kesadaran compos mentis, tampak gelisah sekali, napas
klien tampak cepat dan dangkal disertai batuk–batuk, setiap batuk mengeluarkan sputum encer
agak berbusa dan kadang-kadang disertai percikan kemerahan. Pasien seorang penderita
hipertensi selama 15 tahun dan dalam 3 tahun terakhir mulai adanya gangguan pada jantung.
Saat dikaji keringat dingin banyak sekali, akral teraba dingin dan tampak kebiruan disekitar
mukosa mulut dan kuku-kuku jari tangan dan kaki klien. Tanda – tanda vital klien ; TD 80 / 60
mmHg, Nadi 120 x/menit, Respirasi 32 x/menit. Pada pemeriksaan auskultasi terdengar crackles
paru, bunyi gallop di atrial dan ventrikel (S4 & S3). Klien kemudian dipasang infuse Dextrose 10
% + Dobujek 1 ampul 7 Mikron via infusion pump, O2 5 liter/menit binasal canule, Folley
catheter urine dengan produksi urine 50 cc. Posisi tidur klien yaitu fowler dan kadang-kadang
bagian depan bersandar pada tumpukan bantal yang disusun di depan dada klien. Terapi yang
diberikan yaitu furosemid ampul 4 x 2 ampul, lanoxin 1 ampul selanjutnya tablet 3 x 1 dan
morfin 3 mikrogram/kgBB via syringe pump. EKG monitor menunjukkan takhikardi dan
disritmia, sementara dari hasil ronsen dada tampak adanya gambaran kongesti vaskuler
pulmonal. Diet Jantung Cair 2500 Kcal dan intake cairan maksimal 1000 cc / 24 jam (dari
makanan, minuman, infuse dan obat-obatan)