Anda di halaman 1dari 43

UNIVERSITAS FALETEHAN

Pengkajian 5 M ( Man, Material, Method, Money, Marketing)

Manajemen Keperawatan
Kelompok 3
Tingkat 4B PSIK

1. Reka Triananda N.M 8. Siti Fitroh Rizki Amalia


(1017031076) ( 1017031094)
2. Resti Tritama ( 1017031078) 9. Siti Raudoh ( 1017031098)
3. Rizal Afrizal ( 1017031080) 10. Suaroh (1017031102)
4. Rismala ( 1017031082) 11. Uswatun Hasanah
5. Rohdiatun Ainunnisa ( 1017031106)
( 1017031084) 12. Virasul Husna ( 1017031108)
6. Salina Salsabilla 13. Yudha Restu Nugraha
( 1017031088) ( 1017031112)
7. Sema Riski Ananda 14. Yuliyanti ( 1017031114)
( 1017031090) 15. Yuyun ( 1017031115 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PENGKAJIAN 5 M ( MAN, MATERIAL, METHOD , MONEY,
MARKETING)

A. Unsur Man ( M-1)


1. Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5-30 Juni 2021 yang dikaji
dari buku register mengenai jumlah pasien di ruang Dahlia RSUD
Dradjat Prawiranegara Serang didapatkan hasil dalam 3 bulan terakhir
yaitu Maret-Mei ada sebanyak 376 pasien yang dirawat di ruang
Dahlia. Adapun jumlah pasien setiap bulan pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut.

Tabel 1.1
Jumlah Pasien Bulan Maret-Mei 2021
Ruang Dahlia RSUD dr Dradjat Prawiranegara Kabupaten
Serang

Bulan Jumlah Pasien


Maret 112
April 151
Mei 113
Total 376

Berdasarkan Tabel 2.1 didapatkan hasil jumlah pasien pada bulan


Maret-Mei 2021 di ruang Dahlia RSUD dr Dradjat Prawiranegara
Kabupaten Serang adalah 376 pasien.
Tabel 1.2
Jumlah Terbesar Penyakit Bulan Maret-Mei 2021
Ruang Dahlia RSUD dr Dradjat Prawiranegara Kabupaten
Serang

No Jenis Penyakit Jumlah Kasus


1 Fraktur 15
2 Ca mamae 7
3 APP 20
4 DM ulkus 7
5 Tumor jaringan lunak 23
6 Abses perianal 9
7 Pterigium 8
8 Hemoroid 5
9 Tonsillitis 4
10 Lipoma 9
11 Lain-lain 4
Total 111

Berdasarkan Tabel 2.2 didapatkan hasil jumlah terbesar panyakit pada


bulan Maret- Mei 2021 di ruang Dahlia RSUD dr Dradjat
Prawiranegara Kabupaten Serang berjumlah 111 dengan penyakit yang
paling banyak adalah TJL ( tumor jaringan lunak) dengan jumlah
kasus 23.

Tabel 1.3
Daerah Asal Pasien Bulan Maret-Mei 2021
Ruang Dahlia RSUD dr Dradjat Prawiranegara Kabupaten
Serang
No Daerah Asal Jumlah
1 Kabupaten Pandeglang 25
2 Kabupaten Lebak 20
3 Kota Tanggerang 23
4 Kota Serang 151
5 Kabupaten serang 22
6 Kota Cilegon 18
7 Luar Provinsi Banten 2
Total 261

Berdasarkan tabel 2.3 didapatkan hasil mengenai daerah asal pasien


terbanyak pada bulan Maret-Mei 2021 yang dirawat diruang Dahlia
RSUD Drajat Prawiranega Kota Serang adalah Kota Serang sebanyak
151 orang.

2. Ketenagaan
Berdasarkan hasil pengkajian dari data register pegawai didapatkan data
jumlah tenaga perawat dan yang terdapat diruang Dahlia RSUD dr Dradjat
Prawiranegara Serang adalah sebagai berikut.

Tabel 1. 4
Ketenagaan Perawat Bulan April - Juni 2021
Ruang Dahlia RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang

Tahu
Status n Pelatiha
N Pendidika Jabata
Nama Kepegawai Mula n yang
o n n
an i diikuti
Kerja
1 Ns. Nani BTLS
S1 Kepala
Yunaeni, 2010,
Keperawat PNS 2007 Ruanga
S.Kep BCLS
an + Ners n
2010
2 Ns. Siti S1 PNS 2007 CI Wound
Aisyah, Keperawat Ruanga Care
S.Kep an + Ners n
3 Ns. Iis S1 Perawa
Wound
Komalasar Keperawat PNS 2009 t
Care
i, S.Kep an + Ners primer
4 Ns. Tatang S1 Perawa
Wound
Saepullah, Keperawat PNS 2011 t
Care
S.Kep an + Ners primer
5 Ns. Rina S1 Perawa
ENIL
Anggraeni, Keperawat PNS 2012 t
2014
S.Kep an + Ners primer
6 Ns, Shinta Emergen
S1 Perawa
Amelia, cy
Keperawat PNS 2009 t
S.Kep Nursing
an + Ners primer
2009
7 Ns, Siti S1 Perawa
BTCLS
Rindayani, Keperawat PNS 2006 t
2009
S.Kep an + Ners kolega
8 Saepullah, DIII Perawa BTCLS
Amd.Kep Keperawat PNS 2007 t 2017
an kolega
9 Komalawa DIII Perawa -
ti, Keperawat PNS 2010 t
Amd.Kep an kolega
10 Siti Nur DIII Perawa BTCLS
Rizki, Keperawat BLUD 2016 t 2010
Amd.Kep an kolega
11 Lina DIII Perawa -
Anggraeni, Keperawat BLUD 2014 t
Amd.Kep an kolega
12 Rika DIII Perawa BTCLS
Safitri, Keperawat BLUD 2017 t 2014
Amd.Kep an kolega
13 Nurjanah, DIII BLUD 2018 Perawa -
Amd.Kep Keperawat t
an kolega
14 Siti Tri DIII Perawa BTCLS
Astuti, Keperawat BLUD 2008 t 2017
Amd.Kep an kolega
15 Dadang, DIII Perawa BTCLS
Amd.Kep Keperawat PNS 2006 t 2010
an kolega
16 M. Zikri, DIII Perawa -
Amd,Kep Keperawat BLUD 2014 t
an kolega
17 M. Herdi, DIII Perawa BTCLS
Amd,Kep Keperawat PNS 2019 t 2014
an kolega
18 Sulistia, DIII Perawa BTCLS
Amd. Kep Keperawat PNS 2017 t 2017
an kolega
19 M. Fahmi, DIII Perawa BTCLS
Amd.Kep Keperawat PNS 2009 t 2010
an kolega
20 Dedi DIII Perawa
Sulaiman, Keperawat BLUD 2014 t -
Amd.Kep an kolega
21 Zihan DIII Perawa BTCLS
Salsabila, Keperawat PNS 2019 t 2010
Amd.Kep an kolega
22 Anida DIII Perawa BTCLS
Septiani, Keperawat PNS 2019 t 2017
Amd.Kep an kolega

Analisa:
Berdasarkan tabel diatas jumlah tenaga kesehatan di ruang Dahlia sebanyak
22 orang dengan 1 orang kepala ruangan, 1 orang CI ruangan, 4 orang perawat
primer, dan 14 orang perawat kolega. Jenjang pendidikan perawat lulusan
lulusan DIII sebanyak 15 orang, SI + Ners sebanyak 7 orang. Dilihat dari latar
belakang pendidikan sebagian besar adalah DIII keperawatan. Hal ini menjadi
masalah karena metode keperawatan yang di terapkan di ruang Dahlia adalah
metode primer yang mengacu pada Depkes RI tahun 2005, dimana syarat dari
perawat primer minimal S1.

a. Kebutuhan Tenaga Perawat


Perhitungan tenaga keperawatan menurut Douglas.

Jumlah Klasifikasi Klien


Pasien Minimal Care Parsial Care Total Care
0,17 ; 0,14 ; 0,07 0,27 ; 0,15 ; 0,36 ; 0,30 ;
0,10 0,20

Tabel 1.5 Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Dahlia


Pada Tanggal 22 Juni 2021
Tingkat
Jumlah Kebutuhan Tenaga
ketergantungan
Jml.
Tk. Ktg Pasien Pagi Sore
Hari ke 1
Minimal 5 5 x 0,17 = 0,85 5 x 0,14 = 0,7
Parsial 18 18 x 0,27 = 4,86 18 x 0,15 = 2,7
Total 4 4 x 0,36 = 1,44 4 x 0,30 = 1,2
7,15 4,6
Jumlah 27
= 7 Orang = 5 Orang

Keterangan:
Total tenaga perawat
Pagi : 7 Orang
Sore : 5 Orang +
12 Orang

Perawat yang libur = [(jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif
= [(52 + 12) x 12] / 286 = (64 x 12) / 286 = 2,6 (dibulatkan 3 orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Dahlia adalah:
12 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 CI ruangan + 4 PP + 3 orang libur
= 21 Orang
Jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Dahlia menurut Douglas
adalah 21 orang.

Analisa:
Berdasarkan perhitungan jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di
ruang Dahlia sudah sesuai dengan rumus Douglass.

B. Unsur Material ( M – 2 )
1. Lokasi dan Penataan Gedung / Ruangan
- Ruang dahlia RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang
- Ruang Bedah Kelas 3
2. Sarana / Fasilitas
- 55 Tempat Tidur
- 6 Kamar (4 bedah, 2 perawatan khusus)
- 60 Port humidifier oksigen sentral
- 1 ruang nurse station di depan
- 1 ruang Tindakan
3. Prasarana / peralatan
Peralatan Medis
Nama alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak

Korentang+tempat 4 4

Pinset anatomi 5 5

Tongspatel stenlis 5 5

Pinset sirugis 5 5

Tensi 5 5 3 2

Tabung oksigen 4 4

Thermometer 3 3

Timbangan BB 3 2 1

Bengkok 20 20

Kasa Steril 1 box 1 box

Troli tindakan 3 2 1

Kaca mata google 4 4

Handscoon 5 box 5 box

Masker bedah 5 box 5 box

Upron plastik 2 box 2 box

Boots 3 3

Kapas 2 box 2 box

Gunting 3 3

Plaster 5 5

Almari obat 2 2

Almari alat 1 1

Suction 3 3
Nebulizer 2 2

Resusitasi 1 1

Kursi roda 4 3 1

Bak instrumen 3 3

Hand Rub 60 60

Siringe pump 2 2

Infusion pump 2 2

Cairan infuse 28 28

Box ambil darah 2 2

Nekolar 2 2

Stetoskop 3 3

Lampu tindakan 3 3

Alat Rumah Tangga


Nama alat jumlah Kondisi

Baik Buruk

Gorden set 10 10

Kursi plastik 70 70

AC 15 15

Selimut 60 60

Sarung bantal 60 60

Laken 60 60

Baju pasien 60 60

Tempat sampah 2 2
medis
Tempat sampah 8 8
non medis

Computer 2 2

Lemari 2 2
dokumen

Sofa pertemuan 1 1

Meja serah 1 1
terima pasien

Lemari laken 1 1

C. UNSUR METODE (M-3)


1. Visi dan misi
a) visi
Terwujudnya rumah sakit andal dan terpercaya di Provinsi
Banten.
b) misi
1) memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas.
2) meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan dan penelitian yang berbudi tinggi dibidang
kesehatan.
3) meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen untuk
mendukung kemandirian rumah sakit.
4) melengkapi sarana dan prasarana pelayanan medis dan
penunjangnya secara bertahap

c) motto
memberikan pelayanan prima dan terjangkau
2. struktur organisasi
struktur menggambarkan pengorganisasian ruangan dan
menggambarkan sistem kerja ruangan. struktur organisasi
menggambarkan metode penugasan yang digunakan metode
penugasan, menggambarkan garis komando, dan garis kordinasi yang
jelas.

STRUKTUR ORGANISASI RUANG DAHLIA RSUD DR. DRAJAT


PRAWIRANEGARA KABUPATEN SERANG

KEPALA RUANGAN

Yudha Restu Nugraha


ADMINISTRASI

Reka Triananda NM

KETUA TIM
KETUA TIM
DINAS PAGI DINAS SIANG

Rohdiatun Ainun Nisa Uswatun Hasanah

PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Virasul Husna Sema Rizki Amanda
Siti Raudoh Yuliyanti
Siti Fitroh Yuyun
Resti Tritama Rizal Afrizal
Salina Salsabilla Suaroh

Rismala
a. SAK (standar asuhan keperawatan)
SAK adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesi secara baik agar pekerjaan berhasil dan bermutu yang
berguna sebagai kriteria untuk mengukur keberhasilan dan mutu asuhan
keperawatan SAK yang dimaksud terdiri dari sebagai berikut:
1) standar 1: pengkajian keperawatan
2) standar 2: diagnosa keperawatan
3) standar 3: perencanaan keperawatan
4) standar 4: intervensi keperawatan
5) standar 5: evaluasi keperawatan
6) standar 6: catatan asuhan keperawatan

fungsi SAK untuk mempermudah membuat asuhan keperawatan dan


pendokumentasian. Berdasarkan hasil evaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan dengan menggunakan observasi dokumentasi asuhan
keperawatan didokumentasikan secara lengkap.

a) Standar asuhan keperawatan kategori fisiologis


Subkategori : respirasi
 SAK bersihan jalan nafas tidak efektif
 SAK gangguan penyapihan fentilator
 SAK gangguan pertukaran gas
 SAK fentilasi spontan
 SAK pola nafas tidak efektif
 SAK resiko aspirasi
Subkategori sirkulasi
 SAK penurunan curah jantung
 SAK perfusi perifer tidak efektif
 SAK resiko pendarahan
 SAK resiko perfusi miokard tidak efektif
 SAK perfusi perifer tidak efektif
 SAK resiko perfusi renal tidak efektif
 SAK perfusi srebral tidak efektif

Subkategori : Nutrisi dan cairan

 SAK defisit nutrisi


 SAK diare
 SAK hipovolemi
 SAK menyusui tidak efektif
 SAK resiko defisit nutrisi
 SAK resiko ketidakseimbangan cairan
 SAK resiko ketidakseimbangan elektrolit
 SAK resiko hipovolemi
 SAK resiko ikterik neonatus
 SAK resiko syok

Subkategori Eliminasi :

 SAK gangguan eliminasi urine


 SAK inkontinensia fungsional
 SAK konstipasi
 SAK retensi urine

Subategori aktivitas dan istirahat :

 SAK gangguan mobilitas fisik


 SAK intoleransi aktivitas
 SAK keletihan
Subkategori neurasensori :

 SAK gangguan menelan

Subkategori reproduksi dan seksualitas :

 SAK disfungsi sosial


b) Standar asuhan keperawatan kategori psikologis.
Subkategori nyeri dan kenyamanan :
 SAK gangguan rasa nyaman
 SAK nausea
 SAK nyeri akut
 SAK nyeri kronis

Subkategori integritas dan ego :

 SAK ansietas
 SAK distress spiritual
 SAK gangguan citra tubuh

Subkategori ketidak berdayaan :

 SAK koping tidak efektif


c) Standar asuhan keperawatan kategori prilaku.
Subkategori kebersihan diri :
 SAK defisit perawatan diri
Subkategori penyuluhan dan pembelajaran
 SAK defisit pengetahuan
 SAK ketidakpatuhan
d) Standar asuhan keperawatan kategori relasional.
Subkategori interaksi sosial :
 SAK gangguan komunikasi verbal
e) Standar asuhan keperawatan kategori lingkungan.
Subkategori keamanan dan proteksi :
 SAK gangguan integritas kulit/jaringan
 SAK hipertermi
 SAK hipotermi
 SAK risiko cedera
 SAK risiko infeksi
 SAK risiko jatuh
 SAK risiko luka tekan
 SAK termogulasi tidak efektif
 SAK pelambatan pemulihan pasca bedah
 SAK risiko termogulasi tidak efektif

Asnalisa Data

Berdasarkan hasil pengkajian mengenai standar asuhan


keperawatan didapatkan data bahwa SAK diruang dahlia sudah
ada dan dapat diakses oleh semua perawat dan dokumen SAK
sudah sesuai standar.

3. Definisi metode tim


metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat profesional memimpin seorang kelompok tenaga
perawat. seorang kelompok tenaga kepeerawatan dalam memberikan
askep kelompok pasien melalui upaya kopatif dan kolaboratif ( doGlas
1984). model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota
kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan
askep sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang
tinggi sehingga dihrapkan mutu askep meningkat.

4. Tujuan metode tim


a. untuk memberikan askep sesuai dengan kebutuhan objektif pasien
sehingga pasien merasa puas.
b. dapat meningkatkan kerja sama dan kordinasi perawat dalam
melaksanakan tugas memungkinkan adanya transfer off knowlage
dan transfer off experiences. diantara perawat dalam memberikan
askep.
c. meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat
dalam meberikan askep
5. Kelebihan dan kekurangan metode
a. kelebihan
1) dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif
2) memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan.
3) konflik antar staff dapat dikendalikan melalui rapat dan efektif
untuk belajar.
4) memberi kepuasan anggota tim dalam berhubungan interpersonal
b. kelemahan
1) ketua tim menghabiskan waktu untuk kordinasi dan superfise
anggota tim dan harus mempunyai keterampila yang tinggi baik
sebagai perawat pemimpin maupun perawat klinik.
2) keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan bila
konsepnya tidak diimplentasikan dengan total
3) rapat tim membutuhkan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat
tim diiadakan sehingga komunikasi antar anggota tim terganggu.
6. Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut:
a. tanggung jawab kepala ruangan
1) menetapkan standar kerja yang diharapkan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
2) melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang ada
diruangan.
3) memfasilitasi kolaborasi tim dengan anggota tim kesehatan yang
lainnya.
b. tanggung jawab ketua tim
1) mengatur jadwal dinas timnya yang dikordinasi dengan kepala
ruangan.
2) melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi asuhan
keperawatan bersama sama dengan anggota tim.
3) melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.

D. Unsur Money (M-4)


1. Hasil Pengkajian
a. Identifikasi Pengelolaan Dana Ruangan
Ruangan dahlia RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang, adalah ruang
bedah kelas 3 memiliki kapasitas tempat tidur 55 pasien. Sesuai hasil
wawancara yang dilakukan kepada ketua instalasi rawat inap dan kepala
ruangan sejak tahun 1938. Didapatkan informasi bahwa dana rumah sakit
diperoleh dari pendapatan rumah sakit seluruhnya. Untuk alokasi ruangan
seperti alat-alat kesehatan dan alat-alat rumah tangga atau alat tulis kantor
(ATK) ditanggung seluruhnya oleh bidang keuangan Rumah Sakit dr.
Drajat Prawiranegara Serang.
b. Cara pembayaran rawat inap
1) Umum
Pembayaran tidak diberikan langsung keruangan, tetapi kebagian
administrasi rumah sakit (loket keuangan rumah sakit)
2) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Dengan persyaratan kartu BPJS, surat rujukan, fotokopi KTP dan
KK. BPJS terdiri dari:
1) BPJS Umum
2) BPJS Dinas
3) Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan
berupa uang sebagai penggantian dari penghasilan yang hilang
atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau
keadaan yang dialami oleh tenaga kerja.

4) PBI (Penerima Bantuan Iyuran)


Peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak
mampu.
5) Kemenkes

2. Gaji Pegawai
Gaji pegawai diberikan setiap 1 bulan sekali dan diperoleh dari Rumah
Sakit, gaji disesuaikan dengan status kepegawaian, selain dari rumah sakit
pegawai mendapat uang intensif yang diperoleh dari BPJS.

3. Analisa Data
Berdasarkan data-data dari semua yang didapatkan, kelompok
menganalisa bahwa ruangan tidak melaksanakan manajemen keuangan,
karena untuk pengadaan alat atau alokasi dana, seperti alat-alat medis
maupun non medis lainnya diberikan oleh Rumah Sakit. Tetapi ruangan
juga diberikan kekuasaan untuk pengajuan dana alat-alat yang diperlukan
diruangan kepada bagian keuangan Rumah Sakit, dan untuk pengajuan
tergantung dari kebijakan oleh keuangan dari pihak Rumah Sakit dr.
Drajat Prawiranegara Serang.

E. UNSUR MARKETING (M5)

Menurut American Marketing Association menyebutkan bahwa marketing


adalah suatu kegiatan bisnis yang mengarahkan pemindahan barang dari
produsen ke konsumen. Menejemen pemasaran adalah rangkaian
perenanaan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang
mengunntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud
mencapai target organsasisnya. Kunci utama yang perlu diperhatikan
dalam strategi pemasaran yaitu, sebagai berikut :
 Bagaimana konsumen kita dan mengapa mereka membeli

 Bagaimana mereka membeli

 Bagai mana cara terbaik bagi kita untuk menjual

 Apakah kita punya sesuatu yang dapat ditawarkan yang tidak dipunyai
oleh pesaing kita
 Apakah kita perlu dan mampu memerlukan pelayanan penunjang dari
produk dari apa yang kita hasilkan
 Apalah strategi penetapan harga yang baik bagi kita

 Bagaimana kita dapat melayani konsumen kita secara prima

Faktor - faktor dan pelaksanaan marketing

Adapun hal hal yang mempengaruhi marketik, yaitu provaider atau


jumlah layanan kesehatan, jenis dan kualitas layanan, tarip atau harga,
lokasi, promosi, peran dan system menejemen. Pelaksanaan marketing
meliputi system pemasaran ruangan, penataan ruangan, BOR, LOS, BTI,
BTO, instrumen kepuasan pasien dan penilaian kepuasan kerja perawat.

1. Bed occupancy rate (BOR)

BOR adalah rata rata persentasi dari tempat tidur yang tersedia
dipakai/dihuni oleh penderita selama satu periode waktu atau perhari.
Nilai parameter dari BOR ini idealnya antara 60-85% sedangkan
apabila >85% menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur
yang tinggi.
2. Turn Over Internal (TOI)

TOI adalah rata-rata lamanya waktu (dinyatakan dalam hari) dimana


sebuah tempat tidur tidak dihuni atau dipakai diantara dua perawatan
penderita (antara penderita luar dan yang masuk berikutnya) idealnya
tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.

3. Length Of Stay (LOS)

LOS adalah rata-rata lamanya (dinyatakan dalam hari) seseorang


pemderita menghuni sebuah tempat tidur selama satu periode waktu.
Secara umum LOS idealnya antara 6-9 hari.

4. Bed Turn Over (BTO)

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pad satu periode,


berapa kali tempat tidur dipakai dalam waktu tertentu.

Hasil Pengkajian
a. Sistem Pemasaran
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan bawa
ruangan Dahlia telah melakukan kegiatan promosi. Promosi semua
dilakukan oleh bagian informasi kepada klien dan keluarga klien yang
akan dirawat kemudian pihak informasi akan menginformasikan kepada
ruang dahlia mengenai tersedia atau tidaknya kamar yang bisa
digunakan untuk pasien.

b. Penataan Ruangan
Ruang dahlia merupakan ruang rawat inap bedah kelas 3,yang terdiri
dari 6 kamar dengan 55 tempat tidur, 4 kamar bedah, dan 2 kamar
perawatan khusus hanya terdiri dari 60 port humidifier oksigen sentral,
Humidifire dipasang ketika Bed terisi pasien. Ada 1 ruang Ners station
yang berada diruang dahlia diletakkan di depan, terdapat 1 ruangan
tindakan. sebelah kanan dari pintu masuk ruang dahlia. Ada ruang
tindakan di ruang dahlia.
c. BOR, LOS, TOI, dan BTO
1). BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) adalah
prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit Nilai parameter BOR yang ideal
menurut Depkes (2005) adalah antara 60-85% Berdasarkan data yang
ada, BOR ruangan yang dapat dilaporkan persemester 2 tahun 2021
pada bulan Januari yaitu 72,3%, febuari 52,1% bulan maret 57,2%
April 44,7%, Mei 40,8% Juni 46,9%. Dari hasil nilai BOR semester
2 tahun 2019 data ini menunjukkan nilai penggunaan tempat tidur di
ruang dahlia rata-rata persemester yaitu 52,3% ini menunjukkan BOR
Ruang dahlia belum ideal.
2). LOS
LOS ( Length Of Stay = Rata-Rata Lama Pasien Dirawat) adalah rata-
Rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan
gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan jaminan mutu
pelayanan apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat diamati
lebih lanjut. Secara umum Nilai LOS yang ideal menurut Depkes
(2005) adalah antara 6-9 hari. Berdasarkan hasil dari data yang ada,
nilai LOS diruang dahlia pada bulan Januari 2021 yaitu 5 hari, pada
bulan Febuari 4 hari, Maret 4 Hari, April Mei 4 hari pada bulan Juni 3
hari. Dari hasil nilai LOS ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata lama
rawat scorang pasien di ruang dahlia belum ideal.

3). TOI
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) adalah rata-rata di
mana tempat tidur tidak ditempati dari yang telah diisi saat terisi
berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur tidak terisi menurut
Depkes (2005) adalah kisaran 1-3 hari. Berdasarkan hasil dari data
yang diperoleh, nilai TOI di ruang dahlia semester 2 tahun 2021 pada
bulan januari yaitu 2 hari, Febuari yaitu 4 hari Maret yaitu 3 hari April
yaitu 5 hari, pada bulan Mei yaitu 6 hari, dan Juni 4 hari. Dari hasil
nilai TOI ini adalah nilai tenggang perputaran diruang dahlia sudah
ideal.

4). BTO
BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur) adalah
frekuensi penggunaan tempat tidur pada suatu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satuan waktu, menunjukkan tingkat
efisiensi pemakaian tempat tidur, nilai ideal Depkes (2005) adalah
antara 40-50 kali tahun. Berdasarkan hasil data yang diperoleh diruang
dahlia pada tahun 2020 bulan januari sampai dengan desember 201847
kali.

Berdasarkan hasıl perbincangan dan wawancara dengan wakil kepala


rumah dahlia diberikan saat pasien akan pulang sesuai kuesioner
kepuasan pasien dalam 3 bulan terakhir, diperoleh data yang Kotak
saran juga telah tersedia di ruang dahlia dan dari kuesioner dan saran
tersebut diambil 20 sampel untuk dievaluasi setiap 1 bulan sekali Dari
20 sampel pasien yang diambil pada bulan Februari 2021, sebanyak
95,5% mengatakan bahwa layanan diruang dahlia sudah baik, namun
kurang ramah dan kurang sopan. Dari kuesioner kepuasan kerja
perawat, di dapatkan hasil bahwa perawat di ruang dahlia kurang puas
dengan pekerjaannya.

Kuisioner Kepuasan Pasien

No. Pertanyaan Jawaban Keterangan


1 Bangunan RS terlihat indah dan bersih.
RS memiliki ruang tunggu yng cukup,
2
nyaman, WC da air.
3 Ruang di Rs memiliki peralatan yg legkap
Tenaga Medis dan Karyawan
4
berpenampilan rapih dan bersih.
5 RS memiliki pap.an petunjuk yg jelas
Dokter memberikan waktu pelayanan yang
6
cukup pada pasien
Perawat memberikan pelayanan sesuai
7 dengan keinginan dan memahami kebutuhan
pasien.
Perawat memperhatikan sungguh – sungguh
8
kepada pasien
9 Dokter mendengarkan keluhan tentang
penyakit yg anda derita serta
memberikanjalan keluar dalam konsultasi.
Perawat dalam melayani bersikap sopan dan
10
ramah.
Tenaga Medis memberikan pelayanan teliti,
11 Hati – hati dan tepat waktu sesuai dengan
yang di-janjikan
Tenaga edis dan petugas lainnya, membantu
12
jika ada permasalahan pasien.
Perawat memberitahu jenis penyakit secara
13 lengkap, memberitahu cara perawatan dan
cara minum obat.
Tenaga medis memberikan informasi
14
kepada pasien sebelum pelayanan diberikan.
Tenaga medis menerangkan tindakan yang
15
akan dilakukan.
Tenaga medis bersedia menanggapi keluhan
16
pasien.
17 Perawat tanggap melayani pasien.
Tenaga medis menerima dan melayani
18
dengan baik.
Tenaga medis melakukan tindakan secara
19
tepat dan cepat.
Tenaga medis melakukan tindakan sesuai
20
prosedur.
Dokter mempunyai kemampuan dan
pengetahuan dalam menetapkan diagnose
21 penyakit anda cukup, sehingga mampu
menjawab setiap pertanyaan pasien secara
meyakinkan.
Tenaga medis menyediakan obat-obatan /
22
alat-alat medis yang lengkap.
Tenaga medis bersifat cekatan serta
23
menghargai pasien.
Dokter melayani dengan sikap meyakinkan
24
sehingga pasien merasa aman.
Tenaga medis mempunyai catatan medis
25
pasien.

Nilai : Total Skor 25x100


Keterangan :
Tinggi : Jika nilai ≥ 60
Rendah : Jika nilai ≤ 60

Analisa Data

Berdasarkan data dari instrument evaluasi kepuasan pasien dengan mengambil


sampel sebanyak 8 orang pasien yang ada diruang Dahlia, didapatkan hasil
kepuasan pasien dengan hasil belum terlalu memuaskan, dengan presentasi
48%.

INSTRUMEN EVALUASI
Kepuasan Kerja Perawat
No Komponen 1 2 3 4 5
Pembagian tugas mengelola
pasien di Ruang Dahlia saat
1
ini sudah merata dan tidak
mengganggu aktivitas anda
Bagaimanakah beban kerja
anda dengan model asuhan
2 Keperawatan yang
diterapkan saat ini di
ruangan
3
Kualitas atau jumlah tenaga
keperawatan di Dahlia saat
ini sudah sesuai standar
ketenagaan menurut Depkes
Tenaga medis yang ada di
Ruang Dahlia turut
mendukung dan memberi
4
kesempatan pada
pengembangan model asuhan
keperawatan profesional
Metode Asuhan Keperawatan
Profesional yang diterapkan di
5 ruangan sudah dipahami oleh
seluruh perawat di Ruang
Dahlia
Metode dokumentasi yang
dilaksanakan sudah sesuai
6
dengan prinsip Lengkap,
Akurat, Relevan dan Baru
Ronde keperawatan (tim
mendiskusikan masalah
keperawatan pasien yang sulit
diatasi dengan perawat lain
dan disiplin ilmu lain seperti
7
dokter, ahli gizi dll) sudah
dilaksanakan di Ruang Dahlia
sesuai dengan standar acuan
yaitu melibatkan disiplin ilmu
lain
8
Penyediaan fasilitas pasien
dapat membantu atau
mengidentifikasi proses
kerja perawat
Penyediaan peralatan yang
tersedia di Ruang Dahlia
9
sudah memenuhi persyaratan
/ standar Depkes
Inventarisasi alat tenun di
10 Ruang Bougenville sudah
mencukupi kebutuhan
Jumlah dan kualitas tempat
11 tidur di Ruang Bougenville
sudah memadai
Perlakuan atasan terhadap
12
saudara selama bekerja
Kepala Ruangan pernah
melakukan supervisi kepada
13
Ketua Tim dan anggota tim
lainnya
Model keperawatan Tim
(Ketua Tim bertanggung jawab
penuh selama Shift terhadap
pasien yang dikelola termasuk
14
mendelegasikan tugas kepada
perawat pelaksanan)
memungkinkan untuk
diterapkan di Ruang Dahlia
15 Penerapan timbang terima
yang dilaksanakan sudah
sesuai dengan standar acuan
yang ditetapkan seperti
mengacu pada masalah
keperawatan yang ditemukan
selama asuhan keperawatan
diberikan
Jumlah

Keterangan :
Sangan tidak puas : 1
Tidak puas :2
Cukup puas :3
Puas :4
Sangat puas :5
Kategori :
0 – 20 : Sangat rendah

21 – 40 : Rendah

41 – 60 : Cukup

61 – 80 : Tinggi

81 – 100 : Sangat tinggi

Analisa Data

Berdasarkan data instrument evalusi kepuasan kerja perawat dengan


mengambil sampel 12 orang perawat dari jumlah 22 perawat yang ada diruang
Dahlia, didapatkan hasil kepuasan kerja perawat rendah sebanyak 7 orang atau
58,3%, dan kepuasan kerja perawat cukup sebanyak 5 orang atau 41,7%.
ANALISA SWOT

1. Man (M1)

No Anali Strength (Kekuatan) Weakness Opportunity (Kesempatan) Threatened (Ancaman)


sa (Kelemahan)
1. a.
Ketenaga  Kepala Ruangan :  Dari 22  Sebagian besar  Adanya tuntutan yang
an 1 Orang perawat yang pegawai sudah lebih tinggi dari
 CI : 1 Orang ada berpengalaman masyarakat untuk
 Perawat primer : 4 diruangan bekerja Mendapatkan pelayanan
Orang dahlia, belum  Adanya komunikasi yang lebih professional.
 Perawat kolega : semua melalui status pasien
14 Orang perawat sebagai penghubung
 DIII : 15 Orang ruangan profesi lain, misalnya
 S1+Ners : 7 Orang memiliki dokter.
 Memiliki kepala sertifikat  Adanya kerjasama
ruangan, ketua tim wound care. dengan berbagai
dan perawat Hanya ada 3 institusi pendidikan,
pelaksana. orang yang  Adanya kesempatan
memiliki untuk penambahan
 Kepala ruangan
sertifikat ketenaga kerja
mampu mengatur
wound care. perawat sehingga
ruangan
 Kepala ruangan, jumlah tenaga kerja
ketua tim dan perawat diruang
perawat pelaksana dahlia sesuai dengan
membina hasil perhitungan
mahasiswa yag menggunakan rumus
mempunyai atau dougless
mengalami
kesulitan dalam
melakukan tugas,
 Jumlah tenaga
kerja perawat
pelaksana yang
dinas pagi, siang
dan sore sesuai
dengan jumlah
hasil perhitungan
menggunakan
rumus douglass.
b. tenaga
non  Tenaga  Petugas bertanggung
keperaw administrasi : 2 jawab terhadap tugas
atan orang masing-masing
 Pos : 1 orang
c. status
tenaga  Status Tenaga  Ada kesempatan bagi
perawat PNS : 7 perawat non PNS
TKS :15 unntuik meningkatkan
statusnya.
d. tingkat 1. D III :15 Orang
pendidik 2. S1+Ners : 7 Orang  Belum  Kesempatan untuk  Tuntutan kualitas asuhan
an dan Yang mempunyai meratanya memperoleh dan keperawatan yang harus
pelatihan sertifikat kesempatan melanjutkan sesuai dengan teori
BHD : 22 orang perawat pendidikan yang lebih keperawatan.
mempunyai sertifikat BHD dalam tinggi  Adanya tuntutan yang
Wound Care : 3 Orang mengikuti  Adanya kesempatan lebih tinggi dari
pendidikan untuk mengikuti masyarakat untuk
dan pelatihan pelatihan BTCLS, mendapatkan pelayanan
 Sebagian PPGD, dan Wound yang lebih professional.
besar perawat Care General.
ruangan  Dengan semakin
dahlia belum banyaknya diberikan
mengikuti kesempatan untuk
wound care mengikuti pelatihan
general maka pengetahuan
dan keterampilan
perawat akan
bertambah.
2. Material ( M – 2 )

No Analisa Streangth (Kekuatan) Weakness Opportunity Threatened


(Kelemahan) (kesempatan) (Ancaman)
1
a. Alat-alat  Ada buku daftar  Wastafel  Instrumen yang  Adanya
inventaris alat untuk cuci cukup memadai tuntutan
alat tertulis tangan pasien bisa tinggi dari
rapih dan keluarga memberikan masyarakat
 Alat-alat pasien tidak pelayanan yang untuk
tindakan ada sesuai dengan pelayanan
tersimpan di  Penomoran standar yang lebih
dalam lemari kamar dan  Peningkatain profesional
 Mempunyai tempat tidur pelayanan
sarana dan klien belum keperawatan
prasarana untuk efisien
pasien dan
tenaga
Kesehatan
 Sudah tersedia
tempat sampah
medis, tempat
sampah ampul,
tempat spuit
 Tersedia nya
lemari alat
tenun

b. Obat-obatan  Pengambilan  Peningkatan  Kesalahan


obat dilakuikan pelayanan informasi
oleh petugas keperawatan bisa terjadi
farmasi yang bila informasi
mengantar mengenai
obatnya pasien kurang
langsung kepada jelas
perawat ruangan

3. Metode (M3)

No Analisis Strenght Weakness Opportunity Threatend


3.
a. Visi Misi  Memiliki visi misi dan  Penyimpanan  Adanya mahasiswa  Adanya persaingan
dan motto yang telah disepakati motto masih profesi ners yang sedang antara rumah sakit baik
Struktur oleh setiap anggota ruangan belum terlihat praktek managemen rumah sakit negeri
Organisasi dan menjadi sebagai acuan  Struktur keperawatan. maupun swasta.
melaksanakan kegiatan organisasi belum  Ada kerja sama yang baik  Adanya tuntutan yang
pelayanan terpampang di antara mahasiswa profesi lebih tinggi dari
 Metode penugasan nurse station dan dengan perawat ruangan. masyarakat untuk
menggunakan metode masih belum di  Ada kerjasama antara mendapatkan
keperawatan primer perbaharui institusi profesi ners pelayanan yang
dengan rumah sakit. professional.

b. Keberadaan  Standar asuhan  Masih terdapat  Berkembangnya indikator,


dokumen keperawatan didapatkan ketidaklengkapan standard dan kriteria
metode/stan data bahwa SAK di ruang dalam penomoran terhadap berbagai system
dar/ Dahlia sudah ada dan dapat dokumen. Tanggal pelayanan di RS dan
pedoman di akses oleh semua terbit dan nomor ruangan
SAK & perawat revisi.
SOP  SOP di ruang Dahlia
memuat seluruh tindakan-
tindakan dan prosedur yang
sering dilakukan diruangan.

c. Proses  Memiliki standar  Dalam


Asuhan Operasional Prosedur pendokumentasia
Keperawatan (SOP) n pada tahap
 Memiliki Standar Asuhan implementasi
Keperawatan (SAK) sebagian besar
 Format pengkajian yang sudah
mudah di pahami menggunakan
 Pengisian pengkajian metode cheklist,
pasien dan diagnose namun masih ada
keperawatan beberapa
menggunakan metode diagnose yang
cheklist belum memakai
metode checklis.

d. Proses  Adanya planning jangka  Tersedianya  Adanya kordinasi yang Adanya tuntutan yang
Manajemen panjang dan pendek lifleat atau media baik antara mahasiswa lebih tinggi dari
pelayanan yang terdokumentasi publikasi yang dengan perawat ruangan masyarakat untuk
 Adanya timbang terima, berkaitan dengan  Adanya kemajuan pasien mendapatkan
dan timbang terima perawatan di atau keluarga mengikuti pelayanan yang
dilakukan di nurse rumah khususnya anjuran perawat profesional
station untuk kasus 23
 Pengambilan keputusan besar penyakit
secara musyawarah yang ada diruang
 Pelaksanaan orientasi Dahlia.
pasien baru sudah sesuai
SOP
 Pelaksanaan serah terima
tugas juga atau operan
sudah sesuai deengan
standar
 Pengelolaan persiapan
pemulangan pasien atau
discharge planning sudah
sesuai dengan SOP
 Pelaksanaan universal
precaution sudah sesuai
dengan langkah-langkah
pencegahan resiko
penyakit TJL .
4. Money (M4)

NO Analisa Strength (kekuatan) Weakness(kelemahan) Opportunity Threatened( Ancaman)


(kesempatan)
4. Money
 Pendanaan  System keuangan masih  Ruangan dahlia  Adanya tuntutan
ruangan sebagian di kelola sepenuhnya oleh telah melakukan yang lebih
besar diatur oleh pihak pengelola rumah promosi tinggi dari
pihak rumah sakit sakit  Pengeluaran masyarakat
 Pihak rumah sakit sebagian besar untuk
membagi 2 bagian dibiayai oleh mendapatkan
yaitu biaya rumah sakit pelayanan
langsung dan kesehatan yang
biaya tidak lebih
langsung professional
sehingga
membutuhkan
pendanaan yang
lebih besar
untuk menandai
sarana dan
prasarana
5. Marketing (M-5)

NO Analisa Strength (kekuatan) Weakness(kelemahan) Opportunity Threatened( Ancaman)


(kesempatan)
5.
a. System  Ruang dahlia sudah  Namun promosi semua  Adanya kebijakan  Adanya tuntutan
pemasaran melakukan kegiatan dilakukan oleh bagian rumah sakit untuk yang lebih tinggi
ruangan promosi informasi kepada klien memperbaharui tata dari masyarakat
atau keluarga klien yang tertib pengunjung untuk mendapatkan
akan dirawat kemudian yang jelas pelayanan
pihak informasi akan  Letak RSUD Dradjat kesehatan yang
mengkonfirmasi kepada Prawiranegara lebih professional
ruangan dahlia mengenai Serang terletak di  Semakin maraknya
tersedia atau tidak nya tengah kota sehingga rumah sakit swasta
kamar yang bisa memudahkan pasien
digunakan untuk pasien dating dan berobat
b. Penataan  Kamar pasien ruang  penataan kamar  perbaikan ruangan
ruang dahlia tidak jauh cukup rapih harus melalui
dengan nurse station mekanik pengajuan
dan mudah di jangkau sesuai anggaran
sehingga waktu
perbaikan tidak
bisa cepat.

Anda mungkin juga menyukai