Anda di halaman 1dari 2

KASUS TRAUMA

Tn S berusia 40 tahun dibawa ke UGD pada tanggal 01 maret 2021 pukul 02.00 dini hari karena
mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cedera kepala dan fraktur di ekstremitas bawah.
Pengantar pasien mengatakan ditempat kejadian pasien sadar dan masih bisa diajak komunikasi.
Selama dalam perjalanan pasien juga masih bisa berkomunikasi, saat akan diturunkan dari
kendaraan di pintu UGD pasien tiba tiba tidak sadarkan diri. Saat perawat melakukan cek respon,
pasien berespon dengan nyeri. Terdengar suara gurgling dan perawat melakukan suction dan
memasang OPA. Bentuk dan pergerakan dada simetris, frekuensi nafas 32 kali per menit dengan
saturasi oksigen 88%. Perawat memberikan oksigen dengan menggunakan NRBM. Tampak
darah yang masih keluar dari kaki kanan yang mengalami fraktur terbuka pada pertengahan tibia.
Perawat menekan luka sampai perdarahan terhenti dan perawat lainnya melakukan pemeriksaan
sirkulasi. Nadi 118 x/menit, akral dingin, pasien tampak pucat. Tekanan darah 80/60. Perawat
memasang infus dan memberikan RL 1000 ml.

Hasil pemeriksan GCS menunjukkan mata membuka setelah rangsangan nyeri di periorbita,
tangan menepis tangan pemeriksa, pasien mengeluarkan kata kata. Pupil 3mm kiri dan kanan,
tidak ada lateralisasi. Hasil eksposure menunjukkan terdapat jejas di temporal kanan, jejas di
paha kanan dan fraktur terbuka di tibia kanan. Perawat melakukan pemeriksaan fisik dengan
hasil: konjungtiva anemis, tidak ada tanda tanda fraktur basis cranii, bentuk dan pergerakan dada
simetris, suara paru vesikuler, perkusi dada sonor suara jantung S1 dan S2 reguler. Abdomen
datar, peristaltic positif tidak ada jejas. Kateter dipasang dengan diuresis 200 ml. menurut yang
mengantar, pasien seorang pengendara sepeda motor, mengalami kecelakaan lalu lintas, tanpa
pelindung kepala, langsung dibawa ke UGD.

Silakan pindahkan data-data ini ke format dan lanjutkan dengan analisis datanya sampai bisa
menegakkan diagnosis dan intervensi yang semestinya dilakukan.
KASUS NON-TRAUMA

Ny R berusia 62 taun dibawa ke UGD oleh keluarga pada tanggal 12 Mei 2021 jam 07.00. Pada
saat di triase perawat melakukan cek respon dengan hasil pasien berespon setelah dipanggil dan
diminta untuk membuka mata oleh perawat pasien tampak gelisah. Hasil pemeriksaan airway
clear, pergerakan dada simetris, frekuensi nafas 30x permenit, suara paru vesikuler, perkusi dada
sonor, saturasi oksigen 87%. Perawat memberikan oksigen 10L/menit dengan menggunakan
NRM. Hasil pemeriksaa nadi 90x/menit, akral dingin, tekanan darah 90/60x/menit. Hasil
pemeriksaan glukosa darah 57gr/dl. Perawat memberikan cairan intravena, Nacl 0.9% dan
memasang kateter urin dengan jumlah urin pertama.

Setelah diberikan oksigen dan cairan, tekanan darah pasien naik menjadi 110/70 mmHg. Nadi
90x/menit , respirasi 26 x/menit dan suhu 37 derajat selsius. Hasil wawancara dengan keluarga
pasien didapatkan data bahwa pasien seminggu yang lalu dirawat di suatu RS dan telah
dinyatakan sembuh. Tetapi di rumah pasien pasien masih mengeluh mual dan tidak mau makan
sehingga kondisi Kembali melemah.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan GCS (E3M5V4), Konjungtiva tidak anemis, bentuk dan
pergerakan dada simetris, suara paru vesikuler, perkusi dada sonor. suara jantung S1 S2 reguler,
abdomen datar, simetris dan peristaltic normal. Tidak terdapat edema di ekstremitas. Pasien
mendapatan terapi OMZ INJ 2X 1 A (40 MG), Ketrolac inj 3x1a k/p, dan Dextrose 40% 2
flakon (50 ml). Glukosa darah post pemberian dextrose 40% adalah 218 gr/dl.

Silakan pindahkan data data ini ke formt dan lanjutkan dengan analisis datanya sampai bisa
menegakkan diagnosis dan intervensi yang semestinya dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai