Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN E – LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

SKRIPSI

NISA NURHASANAH
NIM. 1808105160

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2021 M / 1442 H
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN E – LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh


gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Tadris Matematika

NISA NURHASANAH
NIM. 1808105160

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATICIREBON
2021 M / 1442 H

i
ABSTRAK

TULISKAN JUDUL DI SINI TIDAK MELEBIHI DUA PULUH KATA


MENCERMINKAN ISI DI DALAMNYA

Tuliskan abstrak di bagian ini. Abstrak yang ditulis harus menarik dan
mencerminkan isi skripsi secara keseluruhan. Abstrak terdiri atas 250 - 800 kata
yang ditulis dengan urutan: masalah yang diteliti/ dikaji, tujuan, metode/
pendekatan/ desain yang digunakan, tesa-tesa (jika ada) yang dikemukakan, ulasan
singkat hasil penelitian terkait temuan/ kontribusi dalam perkembangan keilmuan
yang dikaji, batasan-batasan penelitian, orisinalitas/ nilai/ manfaat/ arti penting
penelitian tersebut. Di dalam abstrak, tidak boleh ada referensi. Abstrak ditulis
dengan satu spasi dan hanya terdiri dari satu paragraf.

Kata kunci: kata kunci terdiri dari 3 – 10 kata, tiap kata diawali huruf kapital dan
dipisahkan dengan koma.

ii
ABSTRACT

TULISKAN JUDUL DI SINI TIDAK MELEBIHI DUA PULUH KATA


MENCERMINKAN ISI DI DALAMNYA

Tuliskan abstrak di bagian ini dalam bahasa inggris. Abstrak yang ditulis
harus menarik dan mencerminkan isi skripsi secara keseluruhan. Abstrak terdiri atas
250 - 800 kata yang ditulis dengan urutan: masalah yang diteliti/ dikaji, tujuan,
metode/ pendekatan/ desain yang digunakan, tesa-tesa (jika ada) yang
dikemukakan, ulasan singkat hasil penelitian terkait temuan/ kontribusi dalam
perkembangan keilmuan yang dikaji, batasan-batasan penelitian, orisinalitas/ nilai/
manfaat/ arti penting penelitian tersebut. Di dalam abstrak, tidak boleh ada
referensi. Abstrak ditulis dengan satu spasi dan hanya terdiri dari satu paragraf.

Keywords: kata kunci terdiri dari 3 – 10 kata dalam bahasa inggris, tiap kata
diawali huruf kapital dan dipisahkan dengan tanda koma.

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

TULISKAN JUDUL DI SINI TIDAK MELEBIHI DUA PULUH KATA


MENCERMINKAN ISI DI DALAMNYA

NISA NURHASANAH
NIM. 1808105160

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

................................................... .................................................
NIP. .......................................... NIP. ........................................

iv
NOTA DINAS

Kepada:
Yth. Ketua Jurusan Tadris Matematika
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
di
Cirebon

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap
penulisan skripsi
Nama : Nisa Nurhasanah
NIM : 1808105160
Judul : PENGARUH METODE PEMBELAJARAN E – LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Kami bersepakat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan untuk


dimunaqosahkan. Atas pertimbangan dan kebijakannya, kami haturkan banyak
terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cirebon, 19 Maret 2021


Pembimbing I Pembimbing II

................................................... ................................................
NIP. .......................................... NIP. .......................................

v
PERNYATAAN KEASLIAN

Bismillahirrahmaanirrahiim

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Nisa Nurhasanah

NIM : 1808105160

Fakultas / Jurusan : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ Tadris Matematika

Judul :PENGARUH METODE PEMBELAJARAN E –


LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya penulis yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) di IAIN Syekh
Nurjati Cirebon.
2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini telah
dicantumkan sesuai ketentuan atau pedoman karya tulis ilmiah.
3. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini sebagian maupun
keseluruhan isinya merupakan karya plagiat, penulis bersedia menerima
sanksi yang berlaku di IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Cirebon, 25 Maret 2021


Pembuat Pernyataan,

Nisa Nurhasanah
NIM. 1808105160

vi
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “ketikan Judul disini” oleh Nisa Nurhasanah NIM.
1808105160 telah dimunaqasyahkan pada hari...... tanggal .............20.. di hadapan
dewan penguji dan dinyatakan lulus.

Skripsi ini telah memenuhi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Jurusan
Dr. Muhamad Ali Misri, M. Si
NIP. 19811030 201101 1 004

Sekretaris Jurusan
Hendri Raharjo, M. Kom
NIP. 19741212 200604 1 003

Penguji I
................................................
NIP. .......................................

Penguji II
.................................................
NIP. ........................................

Pembimbing I
.................................................
NIP. ........................................

Pembimbing II
.................................................
NIP. ........................................

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dr. H. Farihin, M. Pd
NIP. 19610805 199003 1 004

vii
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Nisa Nurhasanah


Tempat/
: Kuningan, 9 September 2000
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Bapak : Surdi
Nama Ibu : Niah Masniah
Telp./ HP : 0895359423850
e-mail : nisanurhasanah909@gmail.com

Rt.17Rw.03 Ds. Gndasoli Kec. Kramatmulya Kab.


:
Alamat Lengkap Kuningan Prov. Jawa Barat

Riwayat Pendidikan:

1. SD Negeri Cibentang, lulus tahun 2012


2. SMP Negeri 1 Jalaksana, lulus tahun 2015
3. SMA Negeri Jalaksana, lulus tahun 2018
4. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Tadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, lulus tahun .....

Pengalaman menyajikan makalah/ Hasil Karya/ prestasi akademik


1. Menyajikan makalah dengan judul...... pada seminar/ konferensi nasional/
internasional, di ...., tanggal ... tahun ...
2. Menulis artikel dengan judul .... pada jurnal .... vol.... no..... hal. ... - ....
3. Menulis buku dengan judul ... diterbitkan di ....
4. Mendapatkan juara/ penghargaan .... pada kejuaraan/ kegiatan ....

viii
ix

Riwayat Organisasi Kemahasiswaan


Sekretaris Keredaksian LPM FatsOen IAIN SyekhNurjati Cirebon periode
2020 -2021.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


karena berkat rahmat, kehendak, kekuatan, pertolongan dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah


SAW, keluarga dan para sahabat yang telah memberikan penerangan bagi umat
Islam.

Skripsi dengan judul “ PENGARUH METODE PEMBELAJARAN E –


LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ” ini
disusun untuk memenuhi syarat kelulusan serta untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Penulis
menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, iringan do’a dan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Sumanta, M. Ag., Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.


2. Dr. H. Farihin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Tadris Matematika
3. Hendri Raharjo, M.Kom., sekretaris jurusan Tadris Matematika
4. ................................, Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan,
petunjuk, bantuan dan kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini.
5. ................................, Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan,
petunjuk, bantuan dan kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Segenap dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, khususnya dosen Matematika
yang telah memberikan ilmunya dengan sabar dan tanpa pamrih kepada penulis
sehingga penulis mempunyai masa depan dan wawasan yang lebih dalam.
7. ........................................................................................................................
8. ........................................................................................................................

x
xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca sehingga dapat menyempurnakan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yang membutuhkan.

Cirebon, 25 Maret 2021


Penulis
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel III.1 Tabel Populasi dan Sampel ..........................................................32

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ..........................................................................................................
Lampiran 2 ......................................................... .................................................
Lampiran 3 ........................................................ ..................................................

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Kini, internet sudah menjadi kebutuhan sehari - hari banyak sekali aktivitas yang
bisa terhubung ke internet salah satunya adalah dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Pengguna internet berdasarkan riset terbaru Hootsuite dan We Are Social
menyebut bahwa hingga bulan Januari 2021 menyebut pengguna internet di
indonesia mengalami peningkatan menjadi 73,7%. Hal tersebut menunjukkan rata -
rata penduduk di indonesia sudah menggunakan internet. Tak heran, jika saat ini
banyak sekali proses pembelajaran yang dilakukan dengan terhubung ke internet
yaitu e - learning sebagai salah satu upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan
system pembelajaran sistematis dan teratur.

Sebagian besar literature tentang e – learning hanyalah deskripsi tentang apa yang
dapat atau telah dilakukan guru secara online, sementara pengalaman siswa dari
aktivitas tersebut sebagian besar tidak terdokumentasi. Literatur apa yang ada,
melaporkan variasi yang signifikan dalam pengalaman itu seperti yang diharapkan.
E-learning adalah proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online
melalui web tertentu. Dimana siswa bisa mendapatkan materi maupum pengerjaan
tugas dengan link tersebut. Penggunaan e-learning tentunya memberikan dampak
positif dalam proses belajar mengajar karena dapat diakses kapan pun dan di mana
pun tanpa menegenal batas. Namun, yang perlu diperhatikan adalah konsistensi
dalam menggunakan e-learning. Jangan sampai ketika sedang belajar menggunakan
e-learning ia malah berasosial media untuk hal yang kurang bermanfaat yang
mengakibatkan tujuan pembelajaran menggunakan e-learning menjadi terhambat.
Dan terlepas dari definisi, e-learning mendapat perhatian dari akademisi karena
mampu menawarkan kualifikasi pendididkan. Sementara, kemajuan teknologi telah
memperluas akses dan menyediakan apa yang pada dasarnya adalah platform

17
18

pendidikan baru, masih ada batasan kemampuan teknologi untuk menanggapi


tuntutan pembelajaran individu (Lanrillard, 1995).

E-learning menjadi salah satu sarana laternatif yang dapat memfasilitasi siswa
agar bisa mengakses materi pembelajaran secara berulang dan sistematis sesuai
keinginannya

1. 2. Rumusan Masalah

1. Apakah penggunaan e-learning memberikan pengaruh terhadap hasil belajar


matematika siswa ?
2. Apakah proses pembelajaran menggunakan e-learning memberikan dampak
yang positif ?

1. 3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh


penggunaan e – learning terhadap hasil belajar matematika siswa dan apakah pengaruh
tersebut memberikan dampak yang positif atau negatif.

1. 4. Manfaat Penelitian

1. Untuk siswa
Dapat meningkatkan minat serta hasil belajar siswa di sekolah
2. Untuk guru
Guru berusaha menciptakan proses pembelajaran yang menarik guna
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah
Dari penelitian ini akan memeberikan perbaikan sistem pembelajaran di SMAN
Jalaksana terkait upaya peningkatan hasil belajar siswa.
4. Untuk peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman berharga bagi peneliti dalam mengetahui
konsep pembelajaran yang baik agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
19

BAB II
TELAAH PUSTAKA

2. 1. Kajian Teori

2.1.1. Hakikat Model Pembelajaran

Hakikat Model Pembelajaran Model merupakan suatu rencana atau


pola yang digunakan dalam menyusun langkahlangkah dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan desain atau pola yang
menggambarkan proses pembelajaran secara sistematis yang digunakan sebagai
pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas yang disesuaikan dengan
kondisi perkembangan siswa. Model pembelajaran dapat membantu peserta
didik untuk mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir dan
mengekspresikan ide serta menjadi pedoman bagi guru dalam merencanakan
suatu pembelajaran.

Menurut Istarani (dalam Agus,2010) bahwa model pembelajaran adalah


seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum
sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar
mengajar.

Menurut Mills dalam (Suyadi,2013) menyatakan bahwa model


pembelajaran merupakan bentuk respresentasi akurat sebagai proses aktual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak
berdasarkan model itu. Menurut Soekamto bahwa model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
20

2.1.2. Pembelajaran e–learning

E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan


siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran
elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson,
2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan
tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: onlinelearning, internet-
enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.

Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-
learning), yaitu:

a. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal


ini dibatasi pada penggunaan internet,
b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh
peserta belajar, misalnya External Harddisk, Flaskdisk, CD-ROM, atau
bahan cetak, dan
c. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar
apabila mengalami kesulitan.
Istilah e-learning banyak memiliki arti karena bermacam penggunaan
elearning saat ini. Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous
dan asynchronous. Synchronous berarti pada waktu yang sama. Proses
pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta didik. Hal
ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara
online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan
peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan
materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta
didik dapat mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Peserta
didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun
melalui chat window. Synchronous training merupakan gambaran dari kelas
nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui
internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual classroom.
Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik dapat
21

mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi.


Asynchronous training popular dalam e-learning karena peserta didik dapat
mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat
melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang
jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi,
simulasi, permainan edukatif, tes, quis dan pengumpulan tugas.
Berikut ini beberapa manfaat e-learning menurut Rohmah (2016) yaitu
sebagai berikut:
a. Dengan adanya e-learning maka dapat mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis
b. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan
materi
c. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-
bahan belajarsetiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang
demikian itu peserta didikdapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran
d. Dengan e-learning proses pengembangan pengetahuan tidak hanya
terjadidi dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan peralatan
komputer danjaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam
proses belajar-mengajar.

Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono (2008)


adalah infrastruktur e-learning,Sistem dan aplikasi e-learning dan konten e-
learning. Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-
learning yang dapat berupa Personal Computer (PC) yaitu komputer yang
dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah
perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya
yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu., internet yang
merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang diartikan sebagai
komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia dan perlengkapan
multimedia yaitu alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
22

media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara
terintegrasi. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference yaitu pertemuan
jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda
secara geografis apabila kita memberikan layanan synchronouslearning yakni
proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang
mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference. Sistem dan aplikasi
e-learning, Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning
Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang
memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi,
dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa
online, program e-learning, dan konten pelatihan, misalnya, segala fitur yang
berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana
manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem
penilaian, serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
Konten e-learning, Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang
ada pada e-learning sistem (LMS). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk
misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia
interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita
menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based
Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di
wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb. Biasa disimpan dalam Learning
Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan
pun dan dimana pun. Sedangkan pelaku utama yang ada dalam pelaksanakan e-
learningdapat dimaksudkan sama dengan proses belajar mengajar konvensional,
yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing siswa (peserta didik)
yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan
proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran secara online dapat diselenggarakan dalam berbagai cara


berikut:
23

a. Proses pembelajaran secara konvensional (lebih banyak face to face


meeting)dengan tambahan pembelajaran melalui media interaktif komputer
melalui internet atau menggunakan grafik interaktif komputer.
b. Dengan metode campuran, yakni sebagian besar proses
pembelajarandilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan
face to face meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan
ajar.
c. Metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan
secaraonline, metode ini sama sekali tidak ditemukan face to face meeting.
Model pembelajaran yang dikembangkan melalui e-learning menekankan
pada resource based learning, yang juga dikenal dengan learner-centered
learning.Dengan model ini, peserta didik mampu mendapatkan bahan ajar
daritempatnya masing-masing (melalui personal computerdi rumah masing-
masing atau di kantor). Keuntungan model pembelajaran seperti ini adalah
tingkat kemandirian peserta didik menjadi lebih baik dan kemampuan
teknik komunikasi mereka yang menunjukkan kemajuan yang
menggembirakan.Dengan model ini, komunikasi antar peserta didik dengan
staf pengajar berlangsung secara bersamaan atau sendiri-sendiri melalui
dukungan jaringan komputer. Model pembelajaran berbasis teknologi
informasi dengan menggunakan e-learning berakibat pada perubahan
budaya belajar dalam kontek pembelajarannya.
Setidaknya ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar
dengan menggunakan model e-learning di sekolah, keempat komponen itu
ialah :
1) Peserta didik dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai
pendekatanyang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi,
mengatur dirinyasendiri dalam pembelajaran.
2) Pendidik mampu mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan,memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-
hal yangdibutuhkan dalam pembelajaran.
3) Tersedianya infrastruktur yang memadai
24

4) Adanya administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam


memfasilitasi pembelajaran

Faktor yang perlu dipertimbangkan dan syarat-syarat dalam


memanfaatkan e-learning, yaitu sebagai berikut :
a. Analisis kebutuhan (need analysis)

Pemanfaatan e-learning sangat tergantung pada pengguna dalam memandang


atau menilai e-learuing tersebut. Digunakannya teknologi terscbut jika e-
learning itu sudah merupakan kebutuhan. Untuk menentukan apakah
seseorang ataulembaga pendidrkan membutuhkan atau tidak e-learning itu,
maka diperlukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang muncul, yaitu apakah fasilitas pendukungnya
sudah memadai, apakah didukung oleh dana yang memadai; dan apakah ada
dukungan dari pembuat kebijakan. Jika berdasarkan analisis kebutuhan itu
diputuskan bahwa e-learning diperlukan, maka perlu membuat studi kelayakan
(fasibility study). Ada beberapa komponen penilaian dalam studi kelayakan
yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

1) Secara teknis, apakah jaringan internet bisa dipasang beserta infrasruktur


pendukungnya, sepeti jaringan komputer, instalasi listrik, saluran telepon,
dan sebagainya.
2) Sumber daya manusianya yang memiliki pengetahuan dan kemampuan atau
ketetampilan (skill dan knowledg) yang secara teknis bisa
mengoperasikannya.
3) Secara ekonomis apakah kegiatan vang dilakukan dengan elearning ini
menguntungkan atau tidak, apakah akan membutuhkan biaya yang besar
atau kecil.
4) Secara sosial, apakah sikap (attitude) masyarakat dapat menerimanya atau
menolak terhadap penggunaan e-learning sebagai bagian dari teknologi dan
omunikasi. Untuk itu perlu diciptakan sikap (attitude) yang positif terhadap
elearning, khususnya. Dan teknologi informadi dan komunikasi pada
25

umumnya, agar bisa mengerti potensi dan dampaknya bagi pembelajar dan
masyarakat.

b. Rancangan Pembelajaran
Dalam menentukan rancangan pembelajaran perlu dipertimbangkan beberapa
hal, antara lain
1) Course content and learning unit analysis (Analisis isi pembelajaran)
2) Learner analysis (analisis pemberajar)
seperti : latar belakang pendidikan, usia, status pekerjaan, dan sebagainya.
3) Learning context analysis (analisis berkaitan dengan pembelajaran)
seperti : kompetensi pembelajaran yang akan dan ingin dibahas secara
mendalam pada rancangan ini.
4) Intructional analysis (analisis pembelajaran)
seperti : materi pembelajaran yang akan dikelompokkan menurut
kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit,
dan seterusnya.
5) state instructional objectives (tujuan pembelajaran) yang disusun
berdasarkan hasil dari analisis pembelajaran.
6) contruct criterion test items, (penyusun tes) yang didasarkan dari tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
7) select instructional strategt (strategi pemilihan pembelajaran) yang dapat
ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.

c. Tahap Pengembangan
Pengembangan e-learning dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia. selain itu, pengembangan
prototype materi pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang akan
digunakan pun perlu di pertimbangkan dan di evaluasi secara terus menerus.
26

2.1.3. Hasil Belajar Mayematika Siswa

Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan


terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata ‘hasil’ dan
‘belajar’. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan
oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan belajar adalah
perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Adapun yang dimaksud dengan belajar Menurut Usman adalah


“Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara satu
individu dengan individu lainnya dan antara individu dengan lingkungan.

Untuk lebih memperjelas Mardianto memberikan kesimpulan tentang


pengertian belajar:

a) Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang
dimiliki, baik fisik maupun mental
b) Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam diri antara lain
perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.
c) Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap
negatif menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain
sebagainya.
d) Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan
buruk, menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang dirubah tersebut
untuk menjadi bekal hidup seseorang agar ia dapat membedakan mana yang
dianggap baik di tengah-tengah masyarakat untuk dihindari dan mana pula
yang harus dipelihara.
e) Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai
bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca, tidak
dapat menulis jadi dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi tahu
berhitung dan lain sebagainya.
27

f) Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan, misalnya


keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian, bidang tekhnik dan
sebagainya.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses


belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar
disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu
yang berasal dari dalam peserta didik yang belajar (faktor internal) dan ada pula
yang berasal dari luar peserta didik yang belajar (faktor eksternal).

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta


didik yaitu:

a. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu:


1) Aspek fisiologis
2) Aspek psikologis
b. Faktor eksternal meliputi:
1) Faktor lingkungan sosial
2) Faktor lingkungan nonsosial

Hasil abelajar tentu memebrikan banyak manfaat seperti menurut (Nana


Sudjana dan Ibrahim,2009) Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan
tingkah laku seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar tertentu. Pendidikan
dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak
pada siswa merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu
proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan
dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar
siswa, dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat
keberhasilan pendidikan. Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan
menjadi lebih baik, sehingga bermanfaat untuk:
28

a. Menambah pengetahuan,
b. Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya,
c. Lebih mengembangkan keterampilannya,
d. Memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal,
e. Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.

Dapat disimpulkan bahwa istilah hasil belajar merupakan perubahan dari


siswa sehingga terdapat perubahan dari segi pegetahuan, sikap, dan
keterampilan.
29

2. 2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Levie & Levie (dalam Arsyad, 2006:9), menyimpulkan bahwa stimulus visual lebih
baik untuk mengingat, mengenal, mengingat kembali, dan menghubungkan kata dengan
konsep. Namun apabila pembelajaran melibatkan ingatan yang berurutan (sekuensial)
akan lebih baik jika menggunakan stimulus verbal.

Menurut Shirley, Alexander (2001) sebagaimana yang dikemukakan oleh


(Fredericken et al, 2000, Hara dan Kling, 1999) mengatakan bahwa "Siswa melaporkan
bahwa tingkat keterampilan mereka sendiri dengan teknologi informasi dan komunikasi
memiliki dampak yang signifikan terhadap partisipasi mereka dalam kegiatan e-learning"

2. 3. Kerangka Pemikiran

Biasanya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hanya dilakukan di sekolah


pada waktu tertentu saja, hal ini menyebabkan terdapat keterbatasan ruang dan waktu bagi
siswa maupun guru dalam proses pembelajaran. Matematika merupakan salah satu mata
pelajaran kurang diminati karena mata pelajaran tersebut bersifat abstrak, hal tersebut
mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Dengan menggunakan metode pembelajaran
berbasis e- learning diharapkan dapat memberikan pengaruh ke arah yang lebih baik
dalam hasil belajar matematika siswa.

Media pembelajaran yang akan disajikan di dalam e – learning ini dapat berupa
tesk dan animasi agar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi.
Dalam penggunaan media ini memungkinkan mengajarkan seorang siswa mencari dan
mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih luas di dunia internet. Selain itu dengan
pembelajaran e – learning juga diharapkan pengetahuan siswa terhadap hasil belajar dapat
mudah tercapai terutama pada mata pelajaran matematika yang bersifat abstrak.

2. 4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis uji berarah
(Pengaruh), yaitu :
30

Ho : Tidak ada pengaruh antara pembelajaran dengan e-learning dengan hasil belajar
matematika siswa

Ha : Ada pengaruh antara pembelajaran e-learning dengan hasil belajar siswa


31

BAB III
METODE PENELITIAN

3. 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini di rancang berupa penelitian kuantitatif dengan menggunakan


pendekatan sebab-akibat (cause - effect ) untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
dengan e –learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Sehingga, desain penelitian
ini adalah causal - komparatif research (ex post facto )

3. 2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri Jalaksana yang beralamat di Jl.
Padamenak, Jalaksana, Kec. Kramatmulya Kab. Kuningan pada tanggal 11 Januari – 11
Februari 2021.

3. 3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah objek yang akan diteliti. Populasi yang peneliti
ambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri Jalaksana
kelas VII.

3.3.2. Sampel

Dari populasi 10 kelas siswa-siswi kelas X, yang akan diambil sampelnya


adalah sebanyak 2 kelas, yaitu kelas X A dan X B dengan jumlah siswa sebanyak
35 orang X A dan 37 orang X B.
32

Tabel.3.1. Populasi dan Sampel

 Populasi dan Sampel

 Populasi  Siswa kelas X SMA Negeri Jalaksana

 Sampel Siswa kelas X

  Perempuan :26 orang

  Laki – laki : 6 orang

 Jumlah  32 orang

3. 4. Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari


kesalahan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, definisi operasional
variabelnya adalah sebagai berikut

1. E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa


untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012)
2. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar
berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya

3. 5. Instrumen dan Tekik Pengumpulan Data

Sumber data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang dihasilkan dari siswa itu sendiri. Untuk Instrumen pengambilan data tersebut
adalah dengan menggunakan tes, berupa pemberian 10 soal PG dan 5 soal essay . Materi
yang akan diujikan adalah materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak . Tes
tersebut akan diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran e-learning selama kurang
33

lebih 1 bulan. Jika sudah didapat data hasil dari tes tersebut. Kemudian,akan diuji
validitas apakah berpengaruh atau tidak terhadap hasil belajar siswa dari pembelajaran e-
learning.

3. 6. Validitas dan Reabilitas Instrumen

3.6.1. Validitas

Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan
untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuaidengan faktor
yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu cara
mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item. Untuk menghitung
validitas digunakan rumus koefisien korelasi productmoment sebagai berikut:
N ∑ xy − (∑ x ∑ y)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥2 ) }{𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2}

𝑟𝑥𝑦= koefiisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y


𝑁 =banyaknya respond
𝑥 = skor item tiap nomor
𝑦 = jumlah skor total
∑ 𝑥𝑦= jumlah perkalian 𝑥 dan 𝑦
Jika 𝑟ℎi𝑡𝑢𝑛g> 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item yang diujikan valid.

3.6.2. Reabilitas

Untuk menguji suatu instrumen, yakni sejauh mana suatu instrumen dapat
dipercaya untuk enghasilkan skor yang relatif tidak berubah walaupun diteskan
pada situasi yang berbeda-beda maka peneliti menggunakan reliabilitas dengan
rumus koefisien alpha. Hal ini dikarenakan koefisien alpha cocok untuk estimasi
reliabilitas pengukuran variabel dengan skala interval atau rasio. Koefisien alpha
dihitung dengan rumus berikut:
34

|𝑛| ∑ σi
𝑟11 = |1 − 2
𝑛−1 σj

di mana:

𝑟11 = reabilitas tes secara keseluruhan

𝑛 = jumlah item

∑ 𝜎 i2 = jumlah varians responden untuk item

𝜎j2 = jumlah varians skor total

Untuk penghitungannya menggunakan aplikasi spss 16.00 for windows.

3. 7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan merupakan uji t, karena model hubungan antar
variabelnya ( x = pembelajaran menggunakan e – learning dan y = hasil belajar
matematika ) merupakan hubungan sebab-akibat yang mana variabel bebasnya tidak
dimanipulatif , sehingga penelitian ini termasuk kedalam causal-comparative research (
ex post facto ).

Anda mungkin juga menyukai