Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pembangunan Perkotaan

Volume 9, Nomor 1, Januari – Juni 2021 p-ISSN 2338-6754


e-ISSN 2581-1304
http://ejpp.balitbang.pemkomedan.go.id/index.php/JPP

KEBIJAKAN KARANTINA KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH


PENULARAN CORONA VIRUS 19 DI KOTA MEDAN
Tetty Yuliaty*, Aldy Rambe, Zulfendri, Beni Satria

Tim Ahli Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Medan, Indonesia
*Penulis Korespodensi : tettyjuliaty@usu.ac.id

Abstrak
Penyakit Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Virus Baru yang belum teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus ini menyebabkan penyakit
saluran pernafasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam dan pada kasus tertentu yang
lebih parah menyebabkan pneumonia. COVID-19 telah menjadi masalah kesehatan dunia. Pada
tanggal 30 januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Emergency of International
Concern (PHEIC)/Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada
tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai Pandemi. Mengingat kasus ini
semakin meningkat dengan cepat dan lebih dari 200 negara telah terinfeks.Bahkan dalam waktu 17
hari terjadi peningkatan kasus sebanyak 174,00% (jumlah kasus per tanggal 7 Maret 2020 sebanyak
47.021 kasus). Dampak wabah COVID-19 yang tumbuh secara cepat ini memerlukan tanggapan yang
sifatnya reaktif, bagi warga Kota Medan khususnya, dan harus difokuskan pada tindakan yang
memberikan manfaat terbesar bagi warga yaitu Pemutusan Rantai Penularan (Transmission).Oleh
sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan mengenai tanggapan cepat sesuai dengan
Prinsip Health before Wealt, pilihan Kesehatan dan Keselamatan Rakyat lebih didahulukan daripada
ekonomi pada saat Pandemi COVID-19 ini.. Sesuai Pembukaan UUD Tahun 1945 yang sudah
mencantumkan bahwa ”Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia"
adalah sebuah kewajiban. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat
uraian dari studi dokumentasi. yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan
dalam bentuk deskriptif. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi
dengan sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
langkah-langkah seperti yang Pengumpulan Data (Data Collection). Reduksi (Data Reduction.
Display Data dan Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kebijakan Karantina kesehatan adalah pilihan
yang paling tepat, sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 sebagi
tanggung jawab bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk perlindungan
terhadap kesehatan masyarakat dari penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang
berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Kata Kunci: Corona Virus, Karantina Kesehatan, Pandemi, Kebijakan

PENDAHULUAN berdampak pada timbulnya penyakit meskipun kita


Coronavirus adalah virus RNA dengan strain memiliki system imun tubuh dengan kondisi normal.
tunggal positif, berkapsul dan tidak memiliki segmen. Orang-orang dengan system imun yang lebih lemah
Coronavirus tergolong ke dalam ordo Nidovirales, atau rentan seperti orang yang sudah tua, wanita
family Coronaviridae. Coronavirus memiliki sifat hamil, dan kondisi-kondisi lainnya, Dapat terserang
sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat dinon- penyakit yang secara progresif lebih cepat dan lebih
aktifkan oleh desinfektan dengan kandungan klorin, parah. Infeksi yang ditimbulkan dari Coronavirus ini
mengakibatkan system kekebalan tubuh melemah
menit, eter, akohol, detergen non-ionik, kloroform, terhadap virus ini, sehingga memiliki kemunginan
oxidizing agent, formalin, dan asam perioksiasetat. untuk terjadinya re-infeksi.
Klorheksidin tidak efektif untuk menon-aktifkan virus. Penyakit Coronavirus Diseases 2019 (COVID-
Coronavirus jenis baru ini dapat terjadi pada pasien 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
dengan status immunocompromis ataupun pasien Virus Baru yang belum teridentifikasi sebelumnya
dengan status normal, Bergantung pada seberapa besar pada manusia. Virus ini menyebabkan penyakit
paparan jumlah virus. Jika dalam satu waktu kita saluran pernafasan (seperti flu) dengan gejala seperti
sudah terpapar virus dalam jumlah besar, akan batuk, demam dan pada kasus tertentu yang lebih

1
parah menyebabkan pneumonia. COVID-19 telah Oleh sebab itu usulan tanggapan cepat ini
menjadi masalah kesehatan dunia. World Healt disusun sesuai dengan Prinsip Health before Wealth.
Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 Dalam situasi yang sangat kritis ini maka Mau Tidak
telah menyebutkan adanya kasus kluster Pneumonia Mau, Suka Tidak Suka, pilihan Kesehatan dan
dengan etiologi tidak jelas di Kota Wuhan, Hubei, Keselamatan Rakyat lebih didahulukan daripad
China. Kasus ini terus berkembang hingga adanya ekonomi pada saat Pandemi COVID-19 ini. Dampak
laporan kematian dan terjadi importasi diluar China. dari wabah virus ini membuat keadaan sosial
Perkembangan virus ini sangat cepat. Data dari WHO masyarakat menjadi gaduh sehingga vox populi
menunjukkan bahwa pada tanggal 20 Januari 2020 menyuarakan Salus Populi Sprema Lex (keselamatan
pasien yang positif COVID-19 baru sebanyak 282 rakyat adalah hukum yang tertinggi) kepada
kasus dengan sebaran pada 4 (empat) negara, yakni pemegang kekuasaan melihat epidemi Covid-19 yang
Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan Thailand. Pada semakin tak terbendung di lingkungan masyarakat
tanggal 30 januari 2020, WHO menetapkan COVID- Indonesia.
19 sebagai Public Emergency of International Concern Adagium hukum ini pertama kali dikemukakan
(PHEIC)/Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang oleh filsuf dan ahli hukum romawi Marcus Tullius
Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada tanggal 12 Cicero dalam bukunya 'de legibus' yang bermakna
Februari 2020, WHO resmi menerapkan penyakit bahwa harus ada tindakan oleh pemerintah untuk
infeksi Novel Coronavirus pada manusia ini dengan menyelamatkan rakyat dari suatu keadaan tertentu
sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). Pada karena hal tersebut adalah hukum yang tertinggi dalam
tanggal 2 Maret 2020 Indonesia telah melaporkan 2 suatu negara, jika mengaitkan dengan konteks cita
Kasus Konfirmasi COVID-19. Pada tanggal 11 Maret negara adagium ini ada perwujudan dari tujuan negara
2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai sebagaimana tertuang dalam staatsfundamentalnorm
Pandemi. Namun sampai dengan tanggal 07 April Pembukaan UUD Tahun 1945 yakni ”Melindungi
2020 (dalam waktu 2,5 bulan), jumlah kasus suspect segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
meningkat sangat tajam menjadi 1.214.726 kasus, Indonesia".
dengan sebaran di 209 negara, dan pasien yang Dengan prinsip Solus populi suprema lex esto
meninggal dunia mencapai 67.838 orang. Salah satu (keselamatan rakyat hukum tertinggi), pemerintah
negara yang mengalami peningkatan kasus yang wajib mengutamakan perintah konstitusi "melindungi
sangat tinggi adalah Amerika Serikat. Jumlah kasus di segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah
Amerika Serikat per tanggal 7 Maret baru 213, namun Indonesia". Artinya, pemerintah harus all out
dalam waktu satu bulan saja jumlah kasus melonjak mengerahkan segala kemampuan fokus
tajam menjadi 352.600 kasus (status tanggal 7 April). menyelamatkan hidup setiap orang dari serangan
Jumlah pasien yang meninggal dunia di Amerika covid-19. Untuk itu, semua kekuatan ekonomi dan
Serikat mencapai 9.648 jiwa (tiga kali lipat dari keuangan negara termasuk yang harus diakomodasi
jumlah pasien yang meninggal dunia di Tiongkok). dalam memerangi covid-19.
Negara lain yang mengalami peningkatan jumlah Bila diperlukan, tindakan hukum bagi pihak-
kasus yang sangat tinggi adalah Italia. Negara dengan pihak yang abai terhadap protokol dan imbauan
jumlah penduduk 64.483.973 jiwa ini mulai terinfeksi pemerintah pun dapat diterapkan. Agar imbauan
tanggal 7 Maret 2020. Jumlah kasus yang dilaporkan pemerintah untuk pembatasan sosial dan tidak
per tanggal 7 April 2020 mencapai 128.950 kasus, terjadinya aktivitas kerumunan massa bisa berjalan
dengan jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak dengan mulus. Sehingga jatuhnya korban yang lebih
15.890 jiwa (12,32% dari jumlah kasus). Dalam waktu besar akibat virus corona di Indonesia bisa dikurangi.
17 hari terjadi peningkatan kasus sebanyak 174,00% Berbekal spirit “Salus Populi Suprema Lex Esto”,
(jumlah kasus per tanggal 7 Maret 2020 sebanyak bahwa keselamatan rakyat merupakan hukum
47.021 kasus). tertinggi. Pemerintah dapat mengambil langkah untuk
Dampak wabah COVID-19 yang tumbuh menegakkan keselamatan, keamanan, dan ketertiban
secara cepat ini memerlukan tanggapan yang sifatnya warga di tengah merebaknya wabah virus corona.
reaktif, tidak tersedia waktu untuk menyiapkan Karenanya, Pemerintah dapat melakukan upaya
langkah-langkah Proaktif. Tanggapan Reaktif membubarkan warga yang berkerumun di ruang
(reactive response) untuk wabah yang mengancam publik seperti taman dan kafe guna mengantisipasi
sebuha wilayah dengan populasi penduduk besar penyebaran virus Corona. Semata-mata, untuk
seperti Provinsi Sumatera Utara, khusunya Kota keselamatan publik.
Medan harus memiliki 2 Aksi yaitu (1) Cepat dan (2) Presiden Republik Indonesia telah menyatakan
Tepat Manfaat Dengan kata lain, selain Cepat, status penyakit ini menjadi tahap Tanggap Darurat
Tanggapan terhadap Wabah Covid-19 ini harus pada tanggal 17 Maret 2020. Presiden juga telah
mengusung semnagat utilitarian – artinya harus mengeluarkan Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2020
difokuskan pada tindakan yang memberikan manfaat tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona
terbesar bagi warga yaitu Pemutuasan Ranta yang diketuai oleh Kepala Badan Nasional
Penularan (Transmission). Penanggulangan Bencana (BNPB). Gugus Tugas ini
bertujuan untuk meningkatkan ketahanan nasional di

2 Jurnal Pembangunan Perkotaan 9 (1) (2021) : 1-8


bidang kesehatan; mempercepat penanganan COVID- digunakan dalam penelitian ini melalui FGD. Di luar
19 melalui sinergi antar kementerian/ lembaga dan fungsinya sebagai metode penelitian ilmiah, Krueger
pemerintah daerah, meningkatkan antisipasi & Casey (Krueger, 2002) menyebutkan, FGD pada
perkembangan eskalasi penyebaran COVID-19, dasarnya juga dapat digunakan dalam berbagai ranah
meningkatkan sinergi pengambilan kebijakan dan tujuan, misalnya (1) pengambilan keputusan, (2)
operasional, dan meningkatkan kesiapan dan needs assesment, (3) pengembangan produk atau
kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan program, (4) mengetahui kepuasan pelanggan, dan
merespons terhadap COVID-19. Dengan makin sebagainya. Selanjutnya data dilakukan melalui Direct
meningkatnya eskalasi kondisi darurat yang observation, wawancara dan lain-lain, sepanjang
ditimbulkan wabah ini maka sejak tanggal 13 April masih diperlukan.Wawancara adalah cara
2020 telah dikeluarkan Keputusan Presiden No. 12 menghimpun bahan keterangan yang dilakukan
Tahun 2020 yang menyatakan bahwa Corona Virus dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak
Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang
nonalam karena telah berdampak meningkatnya telah ditetapkan. Anas Sudijono (1996: 82). FGD dan
jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya wawancara telah dilakukan dengan para pejabat
cakupan wilayah yang terkena bencana, serta pemerintah dan Tim ahli gugus tugas percepatan
menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi penangangan Covid-19 kota Medan. Dokumentasi,
yang luas di Indonesia. Suharsimi Arikunto (2002:206) metode dokumentasi
Dalam rangka upaya penanggulangan adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip,
dilakukan penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang legger, agenda dan sebagainya. Nawawi (2005:133)
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara
Kesehatan Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis
merupakan tanggung jawab bersama Pemerintah Pusat terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku
dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk perlindungan mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan
terhadap kesehatan masyarakat dari penyakit dan/atau masalah penyelidikan. Dalam penelitian ini,
faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi dokumentasi diperoleh dari beberapa sumber literature
menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. baik dari artikel dan makalah dari sumber terpercaya
Kekarantinaan Kesehatan dilakukan melalui kegiatan bai dari medaia digital, journal dan dari dinas
pengamatan penyakit dan faktor risiko kesehatan kesehatan dan dokumen pemerintah lainnya.
masyarakat terhadap alat angkut, orang, barang, Observasi juga dilakukan di lapangan baik di rumah
dan/atau lingkungan, serta respons terhadap sakit maupun tempat-tempat relevan lainnya.
kedaruratan kesehatan masyarakat dalam bentuk Keabsahan Data yang dilakukan dengan triangulasi.
tindakan Kekarantinaan Kesehatan. Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan
Selanjutnya pada Keputusan Menteri keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
Kesehatan Nomor 145/MENKES/SK/I/2007 Tentang di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,
Kesehatan, juga disebutkan bahwa pemerintah 2007:330).
provinsi dalam hal ini Dinas Kesehatan membuat Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini
rencana kontijensi (contingency plan) dan dilakukan triangulasi dengan sumber. Menurut Patton,
menyebarluaskan pedoman/protap penanggulangan triangulasi dengan sumber berarti membandingkan
bencana. Berdasarkan kondisi terkini wabah pandemi dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
Covid-19 di kota Medan yang telah dalam status Siaga informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
Darurat, maka kajian ini disusun sebagai Alternatif berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong,
Pilihan Kebijakan Antara PSBB atau Karantina yang 2007:29). Triangulasi dengan sumber yang
dapat menjadi Kebijakan dalam pelaksanaan operasi dilaksanakan pada penelitian ini yaitu
dan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen
wabah pandemi Covid-19 di Kota Medan. yang berkaitan.Data yang telah diperoleh akan
dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam
METODE bentuk deskriptif. Menurut Patton (Moleong,
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, 2001:103), analisis data adalah “proses mengatur
dengan lebih banyak bersifat uraian dari hasil urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pengumpulan data dengan cara wawancara dan studi pola, kategori dan uraian dasar”. Definisi tersebut
dokumentasi. Burhan Bungin (ed) (2003: 42), memberikan gambaran tentang betapa pentingnya.
menjelaskan metode pengumpulan data adalah Kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan
“dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah
dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian menemukan teori dari data.
mampu menyajikan informasi yang valid dan Teknik analalisis Data yang digunakan dalam
reliable”. Cara yang dimaksud adalah wawancara, dan penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah
studi dokumentasi. Metode pengumpulan data yang seperti yang dikemukakan oleh Burhan Bungin

Kebijakan Karantina Kesehatan dalam Upaya Mencegah Penularan Corona Virus 19 di Kota Medan 3
Tetty Yuliaty, Aldi Rambe, Zulfendri, Beni Satria
(2003:70), yaitu : 1) Pengumpulan Data (Data dengan tindakan DIAGNOSTIK SKALA
Collection); 2) Reduksi Data (Data Reduction); 3) BESAR.
Display Data; 4) Verifikasi dan Penegasan
Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification). 2. Karakteristik Epidemiologi
a. COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN tetesan aerosol penderita dan melalui kontak
Kota Medan merupakan ibukota provinsi langsung. Aerosol kemungkinan
Sumatera Utara dengan jumlah penduduk 1.149.359 ditransmisikan ketika orang memiliki kontak
jiwa, terdiri dari 12 kecamatan dan 83 kelurahan. langsung dengan penderita dalam jangka
Letaknya sangat strategis karena berada di tengah- waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol
tengah Pulau Sumatera dan menjadi pintu gerbang dari di ruang yang relatif tertutup akan semakin
dan ke negara-negara ASEAN. Untuk memasuki Kota tinggi sehingga penularan akan semakin
Medan. Berikut hasil kajian yang telah dilakukan: mudah.
b. Orang Tanpa Gejala (OTG)
1. Karakteristik Ancaman c. Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Coronavirus (COVID-19) adalah keluarga besar d. Seseorang yang mengalami gejala emam
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari (≥38°C) atau memiliki riwayat demam atau
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua ISPA tanpa pneumonia. Selain itu seseorang
jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan yang memiliki riwayat perjalanan ke negara
penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum
seperti Middle East Respiratory Syndrome timbul geja- la juga dikategorikan sebagai
(MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory dalam pemantauan.
Syndrome (SARS-CoV). Novel coronavirus e. Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
(2019-nCoV) adalah virus jenis baru yang belum  Seseorang yang mengalami memiliki
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. riwayat perjalanan ke negara yang
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum
hewan dan manusia). Di kota Medan telah ada timbul gejala-gejala COVID-19 dan
yang positif terjangkit virus Corona. Dari 109 seseorang yang mengalami gejala-gejala,
Orang Dalam Pemantauan (ODP) oleh Dinas antara lain: demam (>38°C); batuk, pilek,
Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah dan radang tenggorokan, pneumonia
(RSUD) Provinsi SUMUT, 85 diantaranya ringan hingga berat berdasarkan gejala
dinyatakan negatif. Sisanya 24 ODP masih dalam klinis dan/atau gambaran radiologis; serta
pemantauan di rumah masing-masing, maupun pasien dengan gangguan sistem kekebalan
RSUD. Sementara 8 orang yang dinyatakan tubuh (immunocompromised) karena
Pasien Dengan Pengawasan (PDP) seluruhnya gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
negatif. Orang yang berstatus ODP belum  Seseorang dengan demam>38°C atau ada
menunjukkan gejala sakit. Namun, orang pada riwayat demam ATAU ISPA ringan
kategori ini sempat bepergian ke negara sampai berat DAN pada 14 hari terakhir
episentrum corona atau sempat melakukan kontak sebelum timbul gejala, memiliki salah
dengan orang diduga positif corona sehingga satu dari paparan berikut: Riwayat kontak
harus dilakukan pemantauan. Sementara, PDP dengan kasus konfirmasi COVID-19,
merupakan orang yang sudah menunjukan gejala bekerja atau mengunjungi fasilitas
sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas kesehatan yang berhubungan dengan
sehingga dilakukan pengawasan ketatSelain itu, pasien konfirmasi COVID-19, memiliki
beberapa agenda penting baik event keagamaan, riwayat per- jalanan ke Provinsi Hubei,
pemerintahaan, maupun pariwisata diundur memiliki sejarah kontak dengan orang
sampai batas waktu yang belum ditentukan. yang memiliki riwayat perjalanan pada 14
Faktor mobilitas manusia merupakan faktor hari terakhir ke Provinsi Hubei - China.
utama penyebaran virus corona. Pergerakan
penduduka Koat Medan sebagai episentrum 3. Karakteritik Klinis
Kasus Positif COVID-19 di Sumatera Utara Berdasarkan penyelidikan epidemiologi saat ini,
sangat besar. Tingginya peningkatan kasus positif masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1
maupun jumlah kematian yang meningkat dan hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi dalam
semakin meluas, disertai dengan tingginya 3 hingga 7 hari. Demam, kelelahan dan batuk
mobilitas penduduk sekitar kota Medan dan kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama.
Penduduk Kota Medan ke Kabupaten/Kota sekitar Gejala seperti hidung tersumbat, pilek,
maka Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang
belum perlu diterapkan, namun upaya alternative terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan / atau
lain adalah melakukan upaya KARANTINA bagi hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu
seluruh Penderita OTG, ODP, dan PDP diikuti setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk

4 Jurnal Pembangunan Perkotaan 9 (1) (2021) : 1-8


dapat dengan cepat berkembang menjadi sindrom kemampuan untuk meredakan berbagai macam
gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis gejala penyakit seperti pilek, mual, radang sendi,
metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi migrain, dan hipertensi. Fakta ini tercantum
perdarahan dan batuk serta kegagalan banyak dalam edisi kedua Herbal Medicine:
organ, dll. Pasien dengan penyakit parah atau Biomolecular and Clinical Aspects. Herbal yang
kritis mungkin mengalami demam sedang hingga lazim dikonsumsi dengan madu ini menawarkan
rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus senyawa anti-inflamasi termasuk antioksidan zat
ringan hanya hadir dengan sedikit demam, yang melindungi tubuh dari kerusakan oleh
kelelahan ringan dan sebagainya tanpa radikal bebas.
manifestasi pneumonia.
Dari kasus yang ditangani saat ini, sebagian besar 5. Kondisi Terkini Pandemi Covid-19 dan
pasien memiliki prognosis yang baik. Orang tua Peningkatakn Jumlah Kasus di kota Medan
dan orang-orang dengan penyakit kronis yang Wabah virus Corona COVID-19 di Kota Medan,
mendasari biasanya memiliki prognosis buruk masih terus mengalami peningkatan. Sampai
sedangkan kasus dengan gejala yang relatif ringan dengan hari Minggu, 18 April 2020, Jumlah
sering terjadi pada anak-anak. Saat ini, diyakini Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 146
bahwa penularan melalui tetesan pernapasan dan orang, Positiv Covid-19 sebanyak 103 orang, 79
kontak adalah rute utama, tetapi ada risiko Orang diantaranya dengan metode Polymerase
penularan fecaloral. Penularan aerosol, penularan Chain Reaction (PCR) dan 24 orang dengan
dari ibu ke anak dan rute lainnya belum metode rapid test. Pasien Meninggal 10 orang,
dikonfirmasi. Transmisi tetesan pernapasan. Ini dan 12 orang pasien dinyatakan sembuh, dan
adalah mode utama transmisi kontak langsung. terdapat pasien yang meninggal sebelum
Virus ditularkan melalui tetesan yang dihasil- kan terverifikasi 8 orang.Perkembangan kasus Covid-
ketika pasien batuk, bersin atau berbicara, dan 19 di kota Medan sejak pertama kali ditemukan
orang yang rentan dapat terinfeksi setelah kasus penderita, mulai tanggal 20 Maret 2020
menghirup tetesan. hingga 18 April 2020, dapat dilihat pada data
Data diperoleh dari laporan dan arahan yang dibawah ini :
diberikan oleh lembaga kebijakan kesehatan,
memungkinkan membagi manifestasi klinis
penyakit sesuai dengan keparahan gambaran
klinis. COVID- 19 dapat muncul dengan penyakit
ringan, sedang, atau berat. Di antara manifestasi
klinis yang parah, ada pneumonia berat, ARDS,
sepsis, dan syok septik. Perjalanan klinis penyakit
ini tampaknya memprediksi tren yang men-
guntungkan pada sebagian besar pasien. Dalam
persentase yang masih harus didefinisikan kasus,
setelah sekitar satu minggu tiba-tiba ada kondisi
klinis yang memburuk dengan kegagalan
pernapasan dan MOD / MOF yang semakin
memburuk. Sebagai referensi, kriteria keparahan
insufisiensi pernapasan dan kriteria diagnostik
sepsis dan syok septik dapat digunakan.

4. Perawatan Pasien Terduga COVID-19


Dalam konteks tradisional Indonesia, pengobatan Sumber :Gugus Tugas Covid-19 Kota Medan (2020)
tradisional diarahkan untuk penguatan daya tahan
tubuh. Menurut Bruce Beutler dan Jules Gambar 1. Kasus Covid-19 Kota Medan
Hoffmann, tubuh manusia dan hewan memiliki 15 April 2020
mekanisme unik untuk menangkal berbagai pato-
gen berbahaya seperti virus, bakteri, jamur, dan Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa dalam
parasit. Mekanisme “penjaga gerbang” dari sistem dua minggu pertama jumlah kasus COVID-19
kekebalan tubuh. Respons imun punya fase baru sekitar 15 kasus. Namun pada minggu ke
bawaan dan adaptif untuk menangkal patogen. tiga sampai dengan minggu kelima meningkat
Seperti dilansir dari laman nature, patogen cukup tinggi menjadi 100 kasus. Data yang
menginvasi tubuh lewat luka terbuka atau diterima dari Dinas Kesehatan Kota Medan
mukosa. Karenanya untuk mencegah penularan menunjukkan bahwa jumlah kasus harian
COVID-19, kita diminta rajin mencuci tangan dan tertinggi terjadi pada tanggal 6 April 2020
menghindari me- megang wajah. Sudah sejak sebanyak 12 kasus dan tanggal 8 April 2020
lama ramuan jahe dipercaya memiliki sebanyak 15 kasus. Dari total 100 kasus sampai

Kebijakan Karantina Kesehatan dalam Upaya Mencegah Penularan Corona Virus 19 di Kota Medan 5
Tetty Yuliaty, Aldi Rambe, Zulfendri, Beni Satria
tanggal 08 April 2020, 95 diantaranya merupakan COVID-19 yaitu demam, batuk, pilek, dan sesak
Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 55 orang masih nafas.
dirawat, 36 orang sembuh dan 4 orang pasien
meninggal dunia. Sedangkan dari 5 kasus pasien 8. Upaya Yang Sudah Dilakukan
positif, 1 orang diantaranya sudah sembuh dan 4 Dalam upaya memutus rantai penyebaran
orang sedang dirawat di rumah sakit rujukan di COVID-19, Pemerintah Kota Medan telah
Kota Medan. Peningkatan jumlah kasus di Kota melakukan berbagai langkah sebagai berikut :
Medan cukup tinggi, hanya dalam 60 (enam 1. Membentuk Gugus Tugas Percepatan
puluh) hari saja sudah mencapai 700 kasus. Penanganan COVID-19 DI Kota Medan
Sementara itu penyebaran Jumlah Kasus COVID- dengan Keputusan Walikota Medan Nomor
19 menurut waktu di kota Medan, pada awal 306 Tahun 2020 tanggal 21 Maret 2020 dan 1
ditemukan kasus COVID-19 di Kota Medan April 2020 perihal menindaklanjuti Surat
(tanggal 3 Maret 2020) hanya sebanyak 1 kasus , Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :
Dalam waktu 5 (lima) minggu, penyebaran kasus 440/2622/SJ tanggal 29 Maret 2020.
sudah meliputi seluruh Kecamatan yang ada di 2. Melaksanakan rapat antara Pemerintah Kota
Kota Medan. Medan bersama Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah pada tanggal 21 Maret
6. Kejadian Transmisi Lokal 2020, membahas langkah-langkah
Sampai dengan tanggal 8 April 2020, jumlah pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota
pasien yang posistif COVID-19 di Kota Medan Medan.
berjumlah 5 (lima) kasus, dengan rincian : 3. Melaksanakan rapat antara Pemerintah Kota
1) Sebanyak 3 (tiga) orang pasien diketahui Medan dengan Forum Komunikasi Pimpinan
pernah melakukan perjalanan ke luar Daerah dan tokoh-tokoh agama serta tokoh
negeri/daerah zona merah, disebut Generasi masyarakat pada tanggal 23 Maret 2020,
kesatu (G-1); membahas langkah-langkah yang perlu
2) Sebanyak 2 (dua) orang pasien diketahui diambil terkait dengan pelaksanaan kegiatan
pernah bertemu di Medan dengan orang yang keagamaan terkait pencegahan COVID-19.
datang dari zona merah, disebut Generasi 4. Penetapan status Kota Medan Tanggap
kedua (G-2). Darurat COVID-19 melalui Surat Keputusan
Data di atas, menunjukkan bahwa sampai saat ini Walikota Medan Nomor : 283 tahun 2020
belum terdata terjadinya transmisi lokal di Kota tanggal 21 Maret 2020.
Medan, karena belum adanya pasien generasi 5. Menerbitkan Surat Edaran Walikota Medan
ketiga yang terdata. Namun demikian, bukan Nomor : 100/SETDA- TAPEM/86/III/2020
berarti Kota Medan nihil kejadian transmisi lokal, tanggal 26 Maret 2020 perihal Penegakan
karena dari seluruh pasien PDP yang telah Hukum terhadap Pelanggaran/ Menghambat
dilakukan pengujian SWAB, hasilnya belum Upaya Pencegahan Penyebaran COVID- 19
keluar dari Laboratorium. di Kota Medan.
6. Himbauan bekerja dari rumah/ Work From
7. Tingkat Kematian Home (WFH) bagi ASN Kota Medan melalui
Tingkat kesembuhan pasien Positif COVID-19 di Surat Edaran Walikota Medan Nomor :
Kota Medan relative rendah, dan termasuk 800/BKPSDM- PKAP/640/2020 tanggal 19
tertinggi di Sumatera Utara dan juga di Indonesia Maret 2020 Tentang Penyesuaian Sistem
yaitu 12 dari 100 kasus (11,6 %). Adapun Case Kerja Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Fatality Rate (CFR) atau Keganasan suatu Pemerintah Kota Medan dan Surat Edaran
penyakit hingga menyebabkan kematian karena Walikota Medan Nomor : 800/BKPSDM-
COVID-19 di Wilayah Kota Medan pada periode PKAP/693/2020 tanggal 30 Maret 2020
30 Maret – 20 April 2020 sebesar 11,6 % yaitu 12 Tentang Perpanjangan Pelaksanaan Tugas
Kematian dari 100 Kasus Positif. Jika Kedinasan Di Rumah/ Tempat Tinggal
dibandingkan dengan CFR Provinsi Sumatera (WFH) bagi ASN di Lingkungan Pemerintah
Utara sebesar 9,2 % maupun Nasional 8,6 %, Kota Medan.
angka CFR masih sangat tinggi, dan tertinggi di 7. Memerintahkan kegiatan belajar mengajar
Indonesia. CFR yang cukup tinggi ini bagi siswa/siswi mulai dari PAUD/TK
menunjukkan ancaman terhadap Populasi berisiko sampai dengan Perguruan Tinggi agar
COVID-19 yaitu orang lanjut usia, orang dengan dilaksanakan di rumah dengan menggunakan
komorbiditas seperti penyakit kardiovaskuler, metode daring melalui Surat Edaran Walikota
diabetes mellitus, gagal ginjal menahun, dan Medan Nomor: 100/Sektda-Tapem/661/2020
orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. tanggal 23 Maret 2020.
Oleh karenanya, populasi beresiko ini 8. Pembatasan Kegiatan berpergian ke luar
seyogyangya silakuykan tes COVID-19 sebagai daerah dan/atau Kegiatan Mudik bagi ASN di
Skrining bilamana menunjukkan gejala awal Lingkungan Pemerintah Kota Medan melalui

6 Jurnal Pembangunan Perkotaan 9 (1) (2021) : 1-8


SE Nomor 800/BKPSDM-PKAP/714/2020 19. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan
Tanggal 1 April 2020. kesehatan terhadap masyarakat/ pendatang
9. Himbauan yang dikeluarkan oleh Majlis yang masuk ke Kota Medan baik melalui
Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Nomor jalur udara, jalur sungai dan jalur darat.
: 02/MUI-PBR/III/2020 tanggal 23 Maret
2020 tentang Tindak Lanjut Pencegahan KESIMPULAN
Penyebaran COVID-19 dengan BEKERJA Coronavirus (COVID-19) adalah keluarga
DI RUMAH, BELAJAR DI RUMAH DAN besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
BERIBADAH DI RUMAH. gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
10. Menghentikan sementara kegiatan Car Free coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
Day (CFD) untuk menghindari berkumpulnya yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle
masyarakat, melalui surat Kepala Dinas East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe
Perhubungan Kota Medan Nomor : Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel
551.21/MNI-MKL/III/2020/121 tanggal 15 coronavirus (2019-nCoV) adalah virus jenis baru yang
Maret 2020. belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
11. Menginstruksikan kepada Camat dan Lurah manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
se Kota Medan untuk Membentuk antara hewan dan manusia).
SISKAMLING TERPADU TANGGAP Peningkatan Jumlah kasus COVID-19 di Kota
COVID-19 di setiap RW, melalui surat Medan saat ini sedemkikian Massive, terus meningkat
nomor : 100/Setda-Tapem/102/2020 tanggal baik karena imported case maupun transmisi local
6 April 2020. dengan case Fatality rate (cFr) tertinggi di Indonesia
12. Tim Gugus Tugas melakukan sosialisasi ke mencapai 11,6 % jauh diangka Nasional sebesar 8,6 %
pemukiman masyarakat bekerja sama dengan dan Dunia hanya 5,2 %.. Tingginya pola pergerakan
aparat kecamatan dan kelurahan serta dengan orang dalam beraktifitas (mobilita penduduk) dan
beberapa instansi terkait, menggunakan mobil mayoritas masyaralat Kota Medan bersifat bergerak
patrol dan pengeras suara. memberi pengaruh pada peningkatan penyebaran
13. Melakukan strerilisasi melalui penyemprotan COVID-19.
disinspektan ke berbagai tempat pelayanan Faktor mobilitas manusia merupakan faktor
umum dan perkantoran bekerjasama dengan utama penyebaran virus corona. Pergerakan penduduk
Polri tanggal 1 April 2020 dan TNI AU pada antar kota Medan sebagai episentrum Kasus Positif
tanggal 3 April 2020. COVID-19 di Sumatera Utara sangat besar. Tingginya
14. Menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah peningkatan kasus positif maupun jumlah kematian
milik Pemerintah Kota Medan yakni Rumah yang meningkat dan semakin meluas, disertai dengan
Sakit Daerah Pirngadi melalui Keputusan tingginya mobilitas penduduk sekitar kota Medan dan
Walikota Nomor 568/III/2020 Tanggal 16 Penduduk Kota Medan ke Kabupaten/Kota sekitar .
Maret 2020 dan Keputusan Walikota Medan Saat ini kebijakan pembatasan – pembatasan di Kota
Nomor 324 tahun 2020 Tanggal 9 April 2020 Medan sudah dilakukan, tetapi masih berupa
sebagai Rumas Sakit konsentrasi khusus himbauan dan edaran sehingga belum memiliki
melayani pasien COVID-19 dari Provinsi kekuatan memaksa yang menjadikan warga bisa
Riau dengan kapasitas 70 tempat tidur, yang mengikuti pengaturan dan protocol pemerintah.
saat ini telah merawat pasien positif COVID- Berdasarkan uraian diatas maka Pembatasan Sosial
19. Skala Besar (PSBB) belum perlu diterapkan, namun
15. Melakukan konferensi pers setiap hari dalam upaya alternative lain adalah melakukan upaya
rangka mensosialisasikan informasi Karantina bagi seluruh Penderita OTG, ODP, dan PDP
perkembangan penyebaran COVID-19 dan diikuti dengan tindakan Diagnostik Skala Besar. Dan
untuk sinkronisasi data, yang dapat diakses penerapannya akan berpedoman pada peraturan
melalui : ppc-19.Medan.go.id pelaksanaan yang dikeluarkan segera oleh Walikota
16. Bekerjasama dengan BUMN/BUMD dan Medan, Pelanggaran terhadap pelaksanaan Karantina
badan usaha serta lembaga sosial partai Rumah dan Pelaksanaan Karantina Rumah Sakit
politik melakukan sterilisasi melalui dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan
penyemprotan rumah Ibadah dan tempat perundang-undangan yang berlaku.
pelayanan umum.
17. Mengambil kebijakan pengurangan UCAPAN TERIMA KASIH
pelayanan angkutan umum massal Terimakasih kepada Allah SWT yang telah
Transmetro Medan, baik jumlah armada memberikan kemudahan hingga terselesaikannya
maupun koridor yang dilayani. penelitian ini. Terimakasih juga kepada Pemerintah
18. Mengaktifkan Call Center 112 sebagai media Kota Medan yang telah memberikan kesempatan
penyampaian pengaduan dari masyarakat jika kepada kami untuk melakukan kajian yang sangat
terjadi kasus yang memerlukan penanganan bermakna bagi kesehatan dan keselamatan warga kota
darurat. Medan pada saat pandemi ini.

Kebijakan Karantina Kesehatan dalam Upaya Mencegah Penularan Corona Virus 19 di Kota Medan 7
Tetty Yuliaty, Aldi Rambe, Zulfendri, Beni Satria
DAFTAR PUSTAKA dari rumah/ Work From Home (WFH) bagi
Covid19.pemkomedan.go.id ASN Kota Medan
Covid19.go.id Surat Edaran Walikota Medan Nomor :
Covid19.sumutprov.go.id 800/BKPSDM-PKAP/693/2020 tanggal 30
WHO. Novel Coronavirus-2019 (2019-nCoV). Maret 2020 Tentang Perpanjangan Pelaksanaan
Situations Report. Januari. 2020. Tugas Kedinasan Di Rumah/ Tempat Tinggal
Pembukaan UUD 1945 (WFH) bagi ASN di Lingkungan Pemerintah
Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Kota Medan.
Tugas Percepatan Penanganan Corona yang Surat Edaran Walikota Medan Nomor: 100/Sektda-
diketuai oleh Kepala Badan Nasional Tapem/661/2020 tanggal 23 Maret 2020.
Penanggulangan Bencana (BNPB) Tentan Kegiatan belajar mengajar bagi
Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2020 siswa/siswi mulai dari PAUD/TK sampai
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang dengan Perguruan Tinggi agar dilaksanakan di
Kekarantinaan Kesehatan rumah dengan menggunakan metode daring
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor melalui SE Nomor 800/BKPSDM-
145/MENKES/SK/I/2007 Tentang Pedoman PKAP/714/2020 Tanggal 1 April 2020.
Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan Tentang Pembatasan Kegiatan berpergian ke
Bungin, Burhan. 2003. Pornomedia; Konstruksi Sosial luar daerah dan/atau Kegiatan Mudik bagi ASN
Teknologi Telematika dan Perayaan Seks di di Lingkungan Pemerintah Kota Medan
Media Massa. Jakarta: Prenada Media. Himbauan yang dikeluarkan oleh Majlis Ulama
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Indonesia (MUI) Kota Medan Nomor :
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta 02/MUI-PBR/III/2020 tanggal 23 Maret 2020
Hadari Nawawi. 2005. Penelitian Terapan. tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran
Yogyakarta : Gajah Mada University Press. COVID-19 dengan BEKERJA DI RUMAH,
Moleong (2007:330) Moleong, Lexy J. (2007) BELAJAR DI RUMAH DAN BERIBADAH
Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT DI RUMAH.
Remaja Rosdakarya Offset, Bandung Surat Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Nomor
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian : 551.21/MNI-MKL/III/2020/121 tanggal 15
Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Maret 2020. Tentang Menghentikan sementara
Offset, Bandung kegiatan Car Free Day (CFD) untuk
Moleong Lexy J., 2001Metodologi Penelitian menghindari berkumpulnya masyarakat,
Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya: Bandung melalui Surat nomor : 100/Setda-
Dinas Kesehatan Kota medan, Tapem/102/2020 tanggal 6 April 2020.
dinkes.pemkomedan.go.id Menginstruksikan kepada Camat dan Lurah se
Laporan Gugug Tugas Covid 19 Pemerintah Kota Kota Medan untuk Membentuk SISKAMLING
Medan TERPADU TANGGAP COVID-19 di setiap
Keputusan Walikota Medan Nomor 306 Tahun 2020 RW, melalui Tim Gugus Tugas melakukan
tanggal 21 Maret 2020 dan 1 April 2020 sosialisasi ke pemukiman.
perihal menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Erlina B, Fathiyah I, Agus D S. 2020. Pneumonia
Dalam Negeri Nomor : 440/2622/SJ tanggal 29 COVID-19 : Diagnosis dan Penatalaksanaan Di
Maret 2020. Indonesia. Perhimpuanan Dokter Paru
Surat Keputusan Walikota Medan Nomor : 283 tahun Indonesia (PDPI): Jakarta.
2020 tanggal 21 Maret 2020. Tentang Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases (Covid-19) :
Penetapan status Kota Medan Tanggap Darurat Sebuah Kajian Literatur. Wellness and Healthy
COVID-19 Magazine: Lampung.
Surat Edaran Walikota Medan Nomor : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
800/BKPSDM- PKAP/640/2020 tanggal 19 Penyakit. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi
Maret 2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Infeksi Novel Coronavirus-2019 (2019-nCoV).
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kemenkes RI : Jakarta. 2020.
Pemerintah Kota Medan Himbauan bekerja

8 Jurnal Pembangunan Perkotaan 9 (1) (2021) : 1-8

Anda mungkin juga menyukai