Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIVITAS PEMBELARAN TARI MERAK MENGGUNAKAN MEDIA

YOUTUBE DALAM PEMBELAJARAN DARING


Eva Tania
Universitas Pendidikan Indonesia
Email Koresponden : evatannia33@gmail.com
1. Pendahuluan
Di awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan merebaknya virus corona
(COVID-19) yang kemudian menjangkiti hampir seluruh negara di dunia (Rosali,
2020). Pandemi COVID-19 menjadi kendala bagi seluruh masyarakat di dunia,
tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun dunia pendidikan juga terkena
dampaknya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terhambat karena kejadian ini.
Banyak sekolah yang menghentikan proses pembelajaran tatap muka dan
menggantinya dengan pembelajaran online.
Rosemberg (Fuadi et al., 2020) menjelaskan bahwa pembelajaran online
mengacu pada penggunaan teknologi internet untuk menyampaikan serangkaian
solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pandemi COVID-
19 membuat pembelajaran menjadi tidak efektif. Pembelajaran yang efektif
sebenarnya bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana. Efektivitas dalam
kegiatan pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting bagi siswa. Hal ini
dikarenakan pembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan semangat belajar siswa
baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik serta membuat siswa lebih aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukannya di sekolah.
Dalam hal ini, pendidikan berpikir keras tentang bagaimana mendidik siswa agar
mereka tidak kesulitan belajar secara online. Khusus untuk mata pelajaran “Tari
merak” pada pelajaran seni budaya yang harus dilakukan dengan latihan 80%.
Dengan gerakannya yang indah dan variatif, menjadi tantangan tersendiri bagi
guru untuk mewujudkannya bagi siswa karena tidak diperbolehkan bertatap muka.
Namun dibalik permasalahan tersebut ada pelajaran yang dapat dipetik yaitu agar
siswa dan guru dapat menguasai teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di era industri 4.0 memberikan pengaruh yang besar terhadap proses
belajar mengajar. Kemudahan akses teknologi telah dimanfaatkan oleh para guru
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Keengwe
& Georgina dalam penelitiannya disebutkan bahwa perkembangan teknologi
memberikan perubahan pada pelaksanaan belajar mengajar (Keengwe & Georgina,
2012).
Teknologi informasi dapat diterima sebagai media dalam melaksanakan proses
pendidikan, termasuk membantu proses belajar mengajar, yang juga melibatkan
pencarian referensi dan sumber informasi (Wekke & Hamid, 2013). biasanya
dilakukan secara tatap muka. Meski demikian, masa pandemi ini mampu
mempercepat pendidikan 4.0. Sistem pembelajaran dilakukan dari jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Seni Budaya
pada materi Tari merak, maka perlu dicari metode atau media pembelajaran yang
tepat dan inovatif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dari berbagai hasil
penelitian sebelumnya ditemukan bahwa salah satu media pembelajaran yang
efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan
media youtube. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Rosida, et al.,
2018) yang menggambarkan bahwa melalui video sebagai media pembelajaran
membuat kegiatan belajar bagi siswa lebih terarah. Selain itu media video youtube
dalam hal ini dipandang mampu menyajikan sesuatu yang dapat dilihat dan
didengar sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memberikan
pengalaman belajar kepada siswa sehingga nantinya akan mempengaruhi motivasi
siswa tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perlu
dilakukan penelitian tentang peningkatan motivasi belajar bahasa Inggris siswa di
sekolah dengan menggunakan berbagai pendekatan berbasis media youtube.
Berbagai pendekatan yang dimaksud dalam hal ini adalah guru dapat menggunakan
berbagai model pembelajaran dalam menggunakan media pembelajaran youtube.

Berdasarkan uraian di atas, karya tulis ilmiah ini ditulis sebagai bahan
pembelajaran yang baik untuk persyaratan lulus kegiatan program pengabdian
masyarakat di Universitas Pendidikan Indonesia.
2.Metode
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Subang, Indonesia mulai tanggal 30
Agustus 2021 sampai dengan 1 September 2021. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif Metode yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah metode (pra- desain eksperimen tipe one group pretest-
posttest). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan tes atau tes melalui WhatsApp Group untuk mengetahui
“Efektivitas pembelajaran Tari merak menggunakan media youtube dalam
pembelajaran online”. Populasi yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitian adalah 16 siswa kelas VIII SMP, dan sampel yang digunakan peneliti
adalah 16 siswa kelas VIII D SMP. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yang
dibagi menjadi 2 sesi yaitu pretest pertama sebelum materi disampaikan dan posttest
kedua setelah materi disampaikan melalui video youtube untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman materi. Data yang diperoleh akan diolah kemudian dibandingkan
hingga akhirnya didapatkan kesimpulan.
3.Result And Discusion
3.1 Demografi
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Subang. Kami melakukan penelitian
terhadap 16 siswa dengan rincian 6 laki-laki dan 10 perempuan.
3.2 Fenomena dalam proses pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di SMP dilakukan secara online. Alat dan media yang
digunakan dalam pembelajaran melalui Zoom Meeting dan Grup WhatsApp. Kami
memperkenalkan Zoom Meetings untuk menyampaikan materi melalui media
youtube dan WhatsApp Group untuk memberikan soal-soal ujian atau pre-test dan
post-test test kepada siswa. Metode ini merupakan solusi media pembelajaran
interaktif yang digunakan dalam pembelajaran online di masa pandemi. Pemberian
soal ujian atau ulangan kepada siswa melalui WhatsApp Groups dan Zoom
Meetings untuk menyampaikan materi merupakan upaya untuk mengetahui sejauh
mana “efektifitas pembelajaran Tari merak menggunakan media youtube dalam
pembelajaran online.
Soal ujian atau ulangan pertama yang dibuat adalah soal-soal ujian atau Pre-Test
tes. Soal ini diberikan kepada siswa kelas VIII D SMP yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi tari merak dengan
mengisi 5 soal ujian. Setelah itu peneliti akan memberikan materi “Tari merak”
melalui media pembelajaran youtube dengan menayangkan video “Tari merak”.
Setelah menjelaskan materi melalui media youtube, peneliti memberikan kembali
soal-soal ujian atau tes sejenis yaitu berupa soal-soal ujian Post-Test kepada siswa.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi
tari merak yang disajikan melalui media youtube.
3.3 Analisis data penelitian
Hasil nilai pre-test akan ditampilkan pada Tabel 1 sebagai hasil dari pre-test dan
post-test, dan Gambar 1 peningkatan pengetahuan siswa tentang pembelajaran
“Tari merak” menggunakan media youtube dalam pembelajaran online.
Tabel 1. Menjelaskan hasil penelitian pre-test dan post-test kepada siswa kelas
VIII D SMP. Siswa melaksanakan tes ini sebelum penulis menjelaskan pengetahuan
materi “Tari merak”. Tes ini berlangsung selama 10 menit pre-test 5 soal, 15 menit
pemaparan materi, 10 menit apresiasi “Tari merak” melalui media youtube, dan 10
menit post-test 5 soal.
Tabel 1. Hasil Penelitian

No Soal Pre-Test Post-test Gain


1. Siapakah pencipta tari 25.00% 87.50% 62.50%
merak?

2. Pada tahun berapa tari merak 12.00% 87.50% 75.00%


di ciptakan?

3. Tari merak merupakan ikon 68.75% 75.00% 6.25%


tari dari daerah?

4. Apa yang menjadi ciri khas 50.00% 75.00% 25.00%


dalam kostum tari merak?

5. Apakah tari merak 25.00% 56.25% 31.25%


merupakan tari kreasi baru?
Mengapa?

Hasilnya menunjukkan beberapa poin diskusi:


(i) Untuk soal nomor satu, hasilnya meningkat cukup signifikan sebesar 62,5%
ketika materi tentang sejarah “Tari merak” diberikan.
(ii) Untuk soal nomor dua hasilnya meningkat paling tinggi di antara nomor-nomor
lainnya sebesar 75,0% saat diberikan arti “Tari merak”.
(iii) Untuk soal nomor tiga, hasilnya meningkat sebesar 6,25%, dijelaskan oleh ciri-
ciri “Tari merak”.
(iv) Untuk soal nomor empat hasilnya meningkat 25% setelah diberikan apresiasi
atas penampilan “Tari merak”.
(v) Untuk soal nomor lima, hasilnya meningkat 31,25% ketika diberikan penjelasan
tentang tari kreatif dan non-kreatif, termasuk kategorinya.
Gambar 1. menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa tentang pembelajaran
“Tari merak” menggunakan media youtube dalam pembelajaran online.
Gambar 1. Rata-rata Hasil Pretest dan Posttest

Gambar berikut di atas menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang


pembelajaran “Tari merak” menggunakan media youtube dalam pembelajaran
online saat diberikan Pre-Test adalah 36,15%. Setelah siswa diberikan materi
berupa video youtube tentang materi “Tari Merak” siswa mengalami peningkatan
sebesar 76,25%. Berdasarkan persentase hasil Pre-Test dan Post-test terjadi
peningkatan pengetahuan siswa sebesar 40,10%. Penelitian yang dilakukan dengan
memberikan Pre-test dan Post-test akan meningkatkan metode pembelajaran yang
selama ini menggunakan metode lama (Effendy, 2016). Peningkatan pengetahuan
dipengaruhi oleh pembelajaran “tari merak” melalui media youtube yang membuat
siswa lebih antusias dan mampu memahami materi.
4. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-
rata nilai posttest siswa 76,25% lebih besar dari rata-rata nilai pretest 36,15%,
sehingga selisihnya 40,10%. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan tentang materi Tari merak melalui media youtube. Oleh karena itu, kita
dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari seni budaya. Pemahaman
siswa terhadap materi “Tari merak” dapat lebih ditingkatkan dengan penyampaian
materi melalui video youtube yang dilakukan secara online dari penggunaan
aplikasi Zoom Meeting. Metode ini merupakan sisi positif bagi pendidik dalam
upaya menambah pengetahuan siswa agar hasil proses pembelajaran menjadi
maksimal.
7. Referensi
Effendy, I. (2016). Pengaruh pemberian pre-test dan post-test terhadap hasil
belajar mata diklat HDW.DEV.100.2.A pada siswa SMK negeri 2 Lubuk Basung.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 81-88.
Keengwe, J., and Georgina, D. (2012). The digital course training workshop for
online learning and teaching. Education and Information Technologies, 17(4), 365–
379.
Rosida, A et al., (2018). Efektivitas penggunaan media youtube berbasis various
approachesd dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa inggris. Jurnal
Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 2(2), 1-6.
Rosali, E, S. (2020). Aktifitas pembelajaran daring pada masa pandemi covid
-19. Geography Science Education Journal (GEOSEE), 1(1), 21–30.
Fuadi, T, M., Musriandi, R., and Suryani, L. (2020). Covid-19 : Penerapan
pembelajaran daring di perguruan tinggi. Dedikasi Pendidikan, 8848(2), 193–200.
Wekke, I, S., and Hamid, S. (2013). Technology on language teaching and
learning: A research on Indonesian pesantren. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 83(17), 585–589.

Anda mungkin juga menyukai