Jl.Ipda Tut Harsono no 53 NO.DOK : 01/A1.7/005 REVISI : 01 HAL : 1/2
Timoho Yogyakarta TERBIT : 29 April 2019 DITETAPKAN OLEH : Standar Prosedur DIREKTUR Operasional
Dr.,dr., Bondan Agus Suryanto,
SE.,MA.,DLP.,AAK Pengertian Suatu tindakan untuk menilai apakah saluran uterus dan kedua saluran tuba berfungsi baik (paten) Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk dapat diketahui kondisi dan kebutuhan pasien dalam pelayanan hidrotubasi yang tepat sesuai kebutuhan. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Happyland Medical Centre No. 047B/SK/DIR/HLMC/IV/19 tentang Pedoman Pelayanan Kebidanan RS Happyland. 1. Bidan menyapa pasien dan memperkenalkan diri. 2. Bidan melakukan konfirmasi kepada DPJP bahwa pasien sudah datang. 3. Bidan memberikan penjelasan tentang persiapan tindakan hidrotubasi yang akan dilakukan, dan meminta tanda tangan persetujuan tindakan kepada pasien. 4. Bidan meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu bila pasien belum BAK. 5. DPJP menyapa pasien dan kemudian mencuci tangan sementara bidan mengatur posisi pasien dengan posisi litotomi. 6. DPJP memakai APD yang di sediakan dan kemudian memasang duk steril, setelah itu melakukan desinfektan. 7. DPJP meminta pasien untuk bernafas dalam sementara spekulum cocor bebek secara perlahan masuk kedalam vagina, kemudian membersihkan dinding vagina dengan menggunakan kasa dan aquadest. 8. DPJP mengukur panjang uterus dengan menggunakan sonde uterus, kemudian memasukan folley cateter no 8 perlahan kedalam servik, dan bidan mempersiapkan injeksi dexamethasone 1 ampul dan kemudian diberikan pada DPJP. 9. DPJP memasukan dexamethasone secara perlahan – lahan, sementara bidan menyiapkan Kanamycin 1 gr yang sudah dicampurkan dengan WFI dan memberikan kepada DPJP setelah dexamethasone habis.
HIDROTUBASI
NO.DOK : 01/A1.7/005 REVISI : 01 HAL : 2/2
Jl.Ipda Tut Harsono no 53 Timoho Yogyakarta TERBIT : 29 April 2019 Standar Prosedur Operasional