PERHITUNGAN PRODUKSI
A. MEMPERKIRAKAN PRODUKSI BULLDOZER
7. Efisiensi Kerja
Dimana :
P = Produksi bulldozer
a. P = PMT x FK
b. PTM = KB x T
c. T = 60/ Ct
Dimana :
P = Produksi bulldozer
m2/jam
T = Lintasan/jam
Dalam pekerjaan pembabatan, pepohonan yang harus dirobohkan mempunnyai ukuran yang
bermacam-macam, oleh karenaitu untuk memperkirakan waktu yang diperlukan oleh
bulldozer untuk merubuhkan pepohonan dipergunakan persamaan :
Dimana :
Tertentu
datar
- Jarak tempuh
- Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut
- “Swell Factor”
Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan
terhadap waktu edar.
1. Waktu Tetap
Waktu tetap terdiri dari waktu mengisi, mengosongkan, membelok dan waktu untuk
mencapai kecepatan maksimum.
2. Waktu Untuk Mengangkut Muatan
Sebelum menghitung waktu mengangkut muatan, maka harus terlebih dahulu mengetahui
data-data sebagai berikut:
- Berat kendaraan
- Berat muatan
-
Waktu untuk mengangkut muatan diperoleh dengan menjumlakan waktu yang dibutuhkan
untuk mengangkut muatan pada jarak dan kemiringan tertentu yang sudah di klasifikasikan
dalam jalur terlebih dahulu, misalnya: jalur AB diketahui mempunyai jarak 1600 ft dengan
kemiringan 0%. Jalur BC mempunyai lintasan dengan jarak 1200 ft dengan kemiringan -9%
(jalur turun), maka tiap-tiap jalur tersebut harus dihitung waktu yang dibutuhkan oleh dump
truk untuk kembali kosong dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana :
I = Swell Factor
H = Kapasitas bak truck
Ada dua metrode yang digunakan untuk menghitung produksi Beckhoe, yaitu :
Pehitungan dengan mengguanakan metode tabel agak berbeda dengan metode tang
sebelumnya karena haru mengguanakan tabel khusus yang dibuat oleh para pembuat alat
yang digunakan. Tabel tabel tersebut dibuat dengan mengingat adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi prodeksinya, yaitu:
- Kedalaman penggalian
- Sudut putar
- Kondisi kerja
- Kondisi pengolahan
Wheel loader adalah salah satu alat muat yang kini dipergunakan karena gerakannya yang
lincah dan gesit. Tetapi apabila dipergunakan untuk pekerjaan di daerah berlumpur atau
berbatu tajam seperti Quarry andesit, maka sebaiknya roda-roda karet dilindungi dengan
rantai baja (stell beats).
Wheel loader memiliki sebuah bucket yang dipergunakan untuk menggali, mengangkat dan
mengangkut ke suatu tempat. Yang tak jauh atau langsung dimuatkan ke alat anggkut yang
letaknya sama tinggi dengan tempat wheel loader bekerja. Daya jangkau mangkuknya
terbatas (tidak terlalu tinggi).
Untuk melakukan pekerjaan menggali, maka bucket harus di dorong kearah permukaan kerja.
Jikabucket telah penuh “primer mover” mundur dan bucket di angkut ke suatu tempat
penimbunan atau dimuatkan ke atas alat anggkut. Bila gerakan pemuatan itu berbentuk huruf
“V” maka cara pemuatan ini di sebut :” V- shape loading “. Cara pemuatan yang lain disebut
“cross loading” yaitu bila gerakan wheel loader hanya maju mundur, dan gerakan trucknya
juga maju mundur tetapi memotong arah gerak wheel loader.
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif dengan waktu kerja yang di
sediakan oleh perusahaan. Efesiensi kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Untuk melakukan penilaian terhadap efektifitas dan kondisi alat mekanis, perlu dilakukan
terhadap masing-masing komponen berikit:
1. Avaibility Index
Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis alat yang sesunggunya dari alat
yang sedang dipergunakan
Persamaan yang digunakan adalah :
Perbaikan
Keterangan :
alat yang dalam kondisi padat dioprasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap
hambatan yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu untuk pulang pergi
ke front kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar, hambatan karena
keadaan cuaca.
menunggu saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang serta waktu
perawatan preventif.
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan.
Persamaannya adalah:
Dimana :
3. Use Of Avaibillity
Menunjukan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroprasi pada
saat alat tersebut dapat di pergunakan (Avaibillity). Persamaan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Angka “Use Of Avaibillity” biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif suatu alat yang
tidak sedang rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi ukuran seberapa baik
menejemen peralatan.
4. Effective Utilization
Menunjukan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dipergunakan untuk
kerja efektif. Efective Utilization sebenarnya sama dengan pengertian efesiensi kerja.
Dimana :
W+R+S+T = “Total hours available” atau “schedule
Untuk menyatakan keserasian (synchronization) kerja alat muat dengan alat angkut dapat
dilakukan penilaian terhadap faktor keserasian (match factor), yaitu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dimana :
c. Faktor keserasian = 1. Maka alat angkut dan alat muat akan sama-sama sibuk ( sudah
serasi ) dan tidak ada yang menunggu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam menghitung ongkos produksi suatu alat
mekanis yaitu:
b. Bunga, pajak dan asuransi. Diambil 10% ( bunga 6%, pajak 2% dan asuransi 2%), dari
penanaman modal tahunan yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
a. Ongkos penggantian ban, yaitu harga ban baru dibagi dengan umurnya
c. Ongkos reparasi umum, termasuk harga suku cadang (spare parts) dan ongkos pasang
serta ongkos perawatan.
d. Ongkos bahan bakar. Cara menghitung pemakaian bahan bakar adalah sebagai berikut:
untuk mesin disel rata-rata dibutuhkan 0,04 galon/HP/jam.
Dimana :
Jumlah ongkos pemilikan (ownership cost) dan ongkos operasi (operation cost) tersebut di
atas hanya merupakan ongkos alat tiap jam tidak termasuk keuntungan, danoverhead cost.
Untuk mengetahui berapa ongkos produksi yang dikeluarkan perusahaan penambangan untuk
pemuatan dalam satu bulan adalah dengan mengalikan ongkos perjamnya dengan jumlah jam
kerja dalam satu bulan.