Data Proyek
Kegiatan : Pembangunan Jembatan
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Nomor Kontrak : xxx
Tanggal Kontrak : xxx
Nilai Kontrak : Rp. 4,350,996,196.33
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
Tahun Anggaran : 2021
Pokja : xxx
3. Data Kontraktor
Kontraktor Pelaksana : CV. CIPTA NATUNA LESTARI
Nama : ICANDRA
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. H. Adam Malik - Ranai
6. Data Peralatan
Peralatan Utama Merk & Tipe Lokasi Kapasitas Jumlah Kepemilikan
1. Mesin Penyambung Pipa SHDS 200 L A4 Ranai Range 50-200 mm 1 Unit Milik Sendiri
HDPE (But Fusion)
Peralatan Pendukung
1. Pick Up (L-300) Mitsubishi Ranai 1.5 Ton 1 Unit Sewa
2. Mesin Genset Power Zone Ranai 5 Kva 1 Unit Milik Sendiri
3. Peralatan Tukang Pipa Standar Ranai Disesuaikan 1 Set Milik Sendiri
4. Peralatan Tukang Beton Standar Ranai Disesuaikan 1 Set Milik Sendiri
Waktu Pelaksanaan
1. Masa Kontrak : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
2. Tanggal Mulai Kerja : xxx 7/19/2021
3. Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender 11/16/2021
4. Tanggal PHO : xxx 11/15/2021
4. Tanggal FHO : xxx 5/13/2022
Pengguna Jasa
1. Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupat
2. PPK : HENDRA KUSUMA, SH, M. Si
3. Alamat : Jl. Batu Sisir - Bukit Arai, Gedung A (Pulau Sekatung) Lantai I, Ranai - Natun
Penyedia Jasa
1. Nama : CV. CIPTA NATUNA LESTARI
2. Alamat : Jl. H. Adam Malik - Ranai
Pengawas Pekerjaan
1. Nama : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
2. Alamat : Jl. Gusti Mohd. Taib RT. 01 / RW. 02 Kec. Bunguran Timur
Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup Kegiatan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Timur (1 Paket)
Pengalaman Sertifikat
Tahun SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan Umum) - TA-005
Tahun SKT Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya (TT 020)
Tahun SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT 011)
Tahun SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan Umum) - TA-005
Tahun Petugas - K3 Konstruksi
Tahun -
Tahun SKT Juru Gambar / Draftman-Sipil (TS-003)
Tahun -
Tahun -
Tahun SKT Tukang Kayu (TA-009)
Tahun SKT Tukang Cor Beton (TS-013)
Tahun SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa (TM-039)
Tahun SKT Tukang Besi (TS-012)
Tahun -
Tahun -
Tahun -
Kepemilikan
Milik Sendiri
Sewa
Milik Sendiri
Milik Sendiri
Milik Sendiri
Timur (1 Paket)
7/19/2021
11/16/2021
11/15/2021
5/13/2022
KEGIATAN :
Pembangunan Jembatan
PAKET PEKERJAAN :
DISUSUN OLEH :
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN :
Pembangunan Jembatan
PAKET PEKERJAAN :
Tanggal diterbitkan :
Ranai, 20 Juli 2021
DAFTAR ISI
I. INFORMASI PEKERJAAN
1.1. Data Umum Pekerjaan
1.2. Lingkup Pekerjaan
Nama Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
No. Kontrak : xxx
Tanggal Kontrak : xxx
No. SPMK : 690/DPRKPP/PERMUKIMAN/SPMK/FISIK/03/VII/2021
Tanggal SPMK : xxx
Nilai Kontrak : Rp. 4,350,996,196.33
Sistem Kontrak : Kontrak Lumsum
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021
Waktu Pelaksanaan
Masa Kontrak : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
Tanggal Mulai Kerja : xxx
Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
Tanggal PHO : xxx
Tanggal FHO : xxx
Pengguna Jasa
Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Natuna
PPK : HENDRA KUSUMA, SH, M. Si
Alamat : Jl. Batu Sisir - Bukit Arai, Gedung A (Pulau Sekatung) Lantai I, Ranai - Natuna
Penyedia Jasa
Nama : XXXXX
Alamat : Jl. H. Adam Malik - Ranai
Pengawas Pekerjaan
Nama : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
Alamat : Jl. Gusti Mohd. Taib RT. 01 / RW. 02 Kec. Bunguran Timur
1.2. Lingkup Pekerjaan
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan Ls
2 Gudang Material M2
3 Pembuatan Papan Nama Proyek Unit
4 Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan Pelaporan Ls
5 Mobilisasi Ls
6 Penggantian Jembatan Sementara
sesuai dengan Gambar 2.1 Struktur Organisasi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi terlampir
⮚ Membuat program mingguan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek yang antra lain adalah
melakukan survey lokasi pekerjaan meliputi jalan masuk, lokasi kerja, lingkungan kerja dan
sosail masyarakat dengan pihak terkait. Menghitung dan menentukan rencana kebutuhan
material, tenaga kerja dan peralatan dalam mingguan dengan bagian terkait. Membuat
rencana kerja pelaksanaan konstruksi mingguan secara rinci, serta menyiapkan formulir-
formulir laporan dan hari kerja.
⮚ Membuat Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan secara kontinue yang antara lain adalah
melakukan pengukuran bersama hasil pelaksanaan pekerjaan dengan bagian dan pihak-pihak
terkait. Membuat dokumentasi visual pelaksanaan pekerjaan.
⮚ Memantau dan mengevaluasi hasil pekerjaan yang antara lain adalah mengidentifikasi hasil
pekerjaan yang tidak mencapai target volume dan waktu. Mengidentifikasi permasalahan yang
timbul dilapangan, mengevaluasi program kerja mingguan. Serta melakukan penilaian
terhadap hasil kerja mandor dan kepala tukang.
2. Pimpinan UKK
⮚ Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan konstruksi.
⮚ Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam penerapan SMKK.
⮚ Menyiapkan prosedur Tanggap Darurat.
⮚ Menyiapkan Sasaran dan Program keselamatan konstruksi untuk ditetapkan oleh Direktur
yang menangani keselamatan konstruksi.
⮚ Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat kerja terlaksana dengan baik.
⮚ Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja.
⮚ Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
3. Petugas - K3 Konstruksi
⮚ Melaksanakan Intruksi Keselamatan Konstruksi.
⮚ Melaksanakan konsultasi dan komunikasi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja.
⮚ Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja.
⮚ Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident kepada Manajer / Koordinator
Keselamatan Konstruksi.
4. Petugas P3K
⮚ Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja.
⮚ Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik.
⮚ Memastikan isi kotak P3K sesuai dengan peraturan.
5. Supervisor/Mandor
⮚ Memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur kerja yang benar
dan ditetapkan.
⮚ Memastikan bahwa peralatan dan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemeriksaan/inspeksi sesuai persyaratan keselamatn konstruksi.
⮚ Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD dan perlengkapan
keselamatan sesuai persyaratan.
6. Kepala Tukang
⮚ Memimpin para tukang agar bisa memahami dan bekerja sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik pekerjaan.
⮚ Sebagai tempat penitipan gaji tukang secara keseluruhan untuk kemudian membagikanya
kembali kepada para tukang sesuai dengan pendapatan masing-masing.
⮚ Merupakan tukang senior yang telah ahli dibidangnya jadi bisa menjadi tempat bertanya dan
belajar bagi tukang dengan kemampuan dibawahnya, apabila kepala tukang tidak bisa
menjawab maka dapat disampaikan kepada pelaksana untuk diberikan penjelasan.
⮚ Memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan yang baik dan cepat.
⮚ Melaporkan kepada pelaksana mengenai kesulitan atau kendala dalam pelaksanaan untuk
diberikan jalan keluar.
⮚ Memegang keuangan harian untuk operasional tukang seperti uang makan, pembelian
minuman, dan lainya sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan.
⮚ Memberitahukan daftar alat yang dibutuhkan oleh tukang dalam melaksanakan pekerjaan
dilapangan.
7. Tukang
⮚ Melakukan pekerjaan pertukangan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing dengan
berkoordinasi dengan kepala tukang.
⮚ Mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan oleh kepala tukang sesuai dengan keahliannya,
sementara pekerjaan kasar dikerjakan oleh pekerja.
8. Operator
⮚ Menjalankan dan menghentikan alat.
⮚ Memastikan alat berjalan sesuai standar.
⮚ Mengoperasikan alat dengan aman dan produktif.
⮚ Melaporkan temuan kerusakan pada alat kepada pengawas lapangan.
⮚ Bertanggung jawab pengoperasian alat berat.
⮚ Memperbaiki peralatan yang mengalami hambatan selama berlangsungnya kegiatan proyek.
9. Pekerja
⮚ Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif dalam menjaga diri sendiri maupun
kelompok kerjanya.
⮚ Menghadiri orientasi keselamatan konstruksi, safety talk, tool box meeting dan training-
training yang diselenggarakan.
⮚ Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan atau
petugas keselamatan konstruksi.
⮚ Memakai APD dan peralatan keselamatan kerja yang sesuai.
⮚ Segera melaporkan apabila ditemukan kerusakan pada peralatan konstruksi yang digunakan.
⮚ Segera melaporkan apabila terdapat perilaku yang tidak aman di area kerjanya.
10. Logistik
⮚ Mensurvei data jumlah alat dan bahan material yang dibutuhkan. Setelah itu, mencari harga
alat bahan material tersebut ke beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data
untuk memilih harga bahan terbaik dan memenuhi spesifikasi dan kualitas yang telah
ditetapkan.
⮚ Melakukan pembelian alat dan bahan material ke supplier atau toko bahan bangunan.
⮚ Menyiapkan dan mengelola tempat penyimpanan (gudang). Petugas Logistik bertanggung
jawab atas penyimpanan alat dan bahan material yang sudah didatangkan ke area proyek
sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik.
⮚ Menganalisis dan bertanggung jawab atas Sistem Rantai Pasok yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembangunan.
⮚ Melakukan koordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek terkait dengan
jumlah dan jadwal pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing-masing item pekerjaan
konstruksi.
BAB IV
TAHAPAN PEKERJAAN
Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk mewujudkan suatu bangunan konstruksi yang
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
MULAI
PENANDATANGAN PEMBAHASAN
KONTRAK RKK/RMPK
PERMINTAAN MULAI
KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMERIKSAAN HASIL
PEKERJAAN
Tidak Ya
PERBAIKAN CEK
LAPORAN KEMAJUAN
PEKERJAAN
PENCAIRAN
SELESAI
Gambar Kerja sesuai dengan gambar perencanaan dan shop drawing seperti terlampir
b. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butui-butir pipih tersebut tidak
melampaui lebih dari 20% dari berat agregat keseluruhannya. Butir-butir agregat kasar harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik
matahari atau hujan.
c. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering)
yang artinya dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila
kadar lumpur melampaui dari 1% maka agregat harus dicuci.
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang
bersifat reaktif alkali.
e. Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari seperlima jarak terkecil antara bidang-
bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak bersih
minimal di antara batang-batang atau berkas-berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini
diizinkan apabila menurut penilaian Pengawas Ahli. Cara-cara pengecoran beton adalah
sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi sarang-sarang kerikil.
⮚ Semen Portland / PC (bahan A SK SNI S-04-1989 F)
a. Semen Portland / PC (bahan A SK SNI S-04-1989 F) Semen yang digunakan adalah semen portland
tipe I yang bermutu tinggi, berat dan volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercantum pada
kantongnya. Pada semennya tidak terjadi pembatuan atau bongkahbongkah kecil.
b. Semen untuk kontruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan yakni memenuhi persyaratan SII 0013-81 dan PUBI
1982.
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi atau berat ukuran
semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2,5%.
o. Meter air
1. Meter air ukuran ½ inchi class B dengan type kering dan multi jet.
2. Badan (body) terbuat dari campuran bahan baku kuningan dan tembaga untuk menjamin
kekuatan serta terhindar dari korosif dan karat.
3. Dilengkapi dengan Adjueter (alat pengukur cepat/lambat jalannya baling-baling kecil dan
angka/jarum pencatat pemakaian air) yang berguna untuk melakukan kalibrasi ulang.
4. Memenuhi standar SNI 05-2547, ISO 4064 dan BS 5728, apabila standar nasional untuk
barang, bahan dan pengerjaan/jasa pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar
internasional atau standar negara asing.
5. Lapisan penutup regrstration unit dapat diputar 360°.
6. Kapasitas minimal 0,5 BAR
7. Standar akurasinya adalah :
Qs = Starting Flowrate harus rendah
Qn =
p. Bahan–bahan lain
1. Semua bahan – bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan
ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan (aanwijzing) atau pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Semua bahan – bahan yang dimasukan dan dipakai harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada
pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.
3. Semua bahan – bahan yang tidak ditunjukan kepada pengawas atau ditolak oleh pengawas
tidak dibenarkan pemakaiannya.
4. Pemakaian bahan – bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan harus dibongkar dan
kerugian yang ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
5. Tidak tersedianya bahan – bahan bangunan yang akan dipakai dipasang dengan ini dinyatakan
tidak dapat sebagai alasan terhentinya / tertundanya pelaksanaan pekerjaan.
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Work Method Statement)
1. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil dari perusahaan
kami yang sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing, sehingga keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan ini akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak.
» Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek ini dikelola oleh satu team manajemen yang dipimpin oleh Pelaksana Lapangan,
dibantu oleh beberapa tenaga terampil, tenaga teknis, staf beserta pembantu-pembantunya. Pelaksana
Lapangan betanggungjawab kepada Pimpinan Perusahaan.
Pelaksana Lapangan memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik dibidang administrasi, teknik,
maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan perincian sebagai berikut :
a. 1 (Satu) orang Pelaksana, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan STM
Bangunan, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya (TT
020).
b. 1 (Satu) orang Petugas - K3 Konstruksi, pendidikan lulusan S1 - Teknik Sipil, pengalaman kerja 0
tahun, Keterampilan Petugas - K3 Konstruksi.
c. 1 (Satu) orang Supervisor/Mandor, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan
SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT 011).
d. 1 (Satu) orang Kepala Tukang, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason (Tukang
Bangunan Umum) - TA-005.
e. 1 (Satu) orang Petugas P3K, pendidikan lulusan SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan
Petugas P3K.
f. 1 (Satu) orang Juru Gambar/Draftman, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan
SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Juru Gambar / Draftman-Sipil (TS-003).
g. 1 (Satu) orang Logistik, pendidikan lulusan SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan
Logistik.
h. 1 (Satu) orang Administrasi Proyek, pendidikan lulusan SLTA, pengalaman kerja 2 tahun,
Keterampilan Administrasi Proyek.
i. 1 (Satu) orang Tukang Kayu, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Kayu (TA-009).
j. 1 (Satu) orang Tukang Beton, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan S1-Teknik
Sipil, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Cor Beton (TS-013).
k. 1 (Satu) orang Tukang Pipa, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa (TM-039).
l. 1 (Satu) orang Tukang Besi, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Besi (TS-012).
Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja sama yang baik dengan
Pihak Owners dan Pihak Pengawas, maka pelaksanaan proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik
dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
» Personil Inti dan Tenaga Pendukung
Personil yang kami tempatkan adalah yang berpengalaman dalam proyek yang sejenis, akan
ditempatkan sebagai personil inti dan tenaga pendukung dalam organisasi proyek. Personil yang akan
ditempatkan dalam penanganan proyek ini seperti yang kami sampaikan susunan struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi seperti terlampir.
SUPERVISI
INPUT OUTPUT
- Bahan CONSTRUCTION - Produk Akhir BMW
- Alat PROCESS (Biaya, Mutu, Waktu)
- Tenaga
KRITERIA KEBERTERIMAAN
- Gambar PELAPORAN +
- Spesifikasi MONITORING
- Mock Up
» Peralatan Utama
Peralatan utama yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan
kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan agar dapat menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Daftar Peralatan Utama
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas seperti terlampir dalam Daftar Isian
Peralatan Utama.
» Bahan
Kebutuhan bahan-bahan akan dikendalikan oleh Bagian Logistik dengan mengikuti pada jadwal
material dan spesifikasi bahan yang ditawar. Bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas seperti yang terdapat pada Daftar Harga Satuan Upan dan
Bahan serta pada Daftar Kuantitas dan Harga.
» Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan penanganan proyek, perusahaan kami akan menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan dilapangan, yang bertugas dalam hal ini :
a. Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
b. Pengamanan terhadap lingkungan sekitarnya
c. Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan kerja untuk mencegah dari pencurian
a. Safety Plan
⮚ Uraian proyek secara garis besar
⮚ Organisasi K3 di proyek
⮚ Sub kontraktor yang dipakai (jika ada)
⮚ Daftar material yang memerlukan penanganan khusus
⮚ Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus
⮚ Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu
⮚ Schedule Waktu, Schedule Bahan, Schedule Alat, Schedule Tenaga Kerja
⮚ Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan
⮚ Site Plan K3
⮚ Program Kebersihan dan SR
c. Prosedur Inspeksi K3
⮚ Inspeksi Harian
⮚ Inspeksi Mingguan
⮚ Inspeksi Bulanan
g. Rapat K3
⮚ Rapat K3 Harian
⮚ Rapat K3 Mingguan
⮚ Rapat K3 Bulanan
4. QUALITY CONTROL
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik dan sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol :
⮚ Seluruh material yang digunakan
⮚ Pemilihan tenaga kerja
⮚ Perawatan peralatan
⮚ Test material di laboratorium dan lapangan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut
diatas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control
yang dikoordinasikan oleh bagian teknik dan melakukan proses Quality Control beserta prosedurnya yang
telah berlaku di proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan kami.
Manajemen Mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan menjamin bahwa
proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang dimintak dalam gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknik (RKS),
pekerjaan pengendalian mutu dapat dilaksanakan dan dijalankan dengan baik, dengan adanya :
⮚ Sasaran mutu yang jelas
⮚ Sumber daya manusia yang profesional dan bertanggungjawab yang jelas
⮚ Organisasi proyek yang handal
⮚ Sistem dan prosedur mutu yang baku
⮚ Penerapan manajemen mutu yang konsisten
6. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan ini perlu dibuat metode pelaksanaan pekerjaan proyek yang secara garis
besar diuraikan sebagai berikut :
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur
(1 Paket) ini adalah seperti tersebut diatas.
Pelaksanaan PCM harus diselengarakan paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK/ Surat
Perintah Mulai Kerja. Rapat PCM dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh 3 (tiga)
pihak; Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa. Berita Acara Rapat Persiapan
Pekerjaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen Kontrak yang berlaku.
Hal-hal yang perlu dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan konstruksi antara lain:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan
Sebelum memulai pekerjaan, maka lokasi yang mau dikerjakan kami bersihkan dari sampah-
sampah yang dapat mengganggu kelancaran dari pelaksanaan pekerjaan.
2. Gudang Material
a. Kami selaku pemborong akan membuat bangunan darurat untuk gudang bahan dan
bangsal kerja.
b. Kami juga akan membuat Direksi Keet yang merupakan bangunan dengan konstruksi
rangka kayu, dinding papan multiplex dicat, pintu / jendela secukupnya untuk
penghawaan / pencahayaan dengan atap seng atau asbes.
KEGIATAN :
PEKERJAAN :
LOKASI :
PEMBORONG : CV. / PT.
SPMK / KONTRAK :
NILAI KONTRAK :
MASA PELAKSANAAN :
PENGAWAS : CV. / PT.
Gambar Ilustrasi
⮚ Rambu-rambu Peringatan
Apabila lokasi pekerjaan berada pada daerah yang padat lalu lintas maka agar dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh lalu lintas maka
harus dilakukan pengaturan terhadap lalu lintas. Semua biaya yang dibutuhkan dalam
pekerjaan ini merupakan tanggung jawab kontraktor dan jika pembangunan berada pada
daerah yang minim arus lalu lintas maka pengaturan lalu lintas tidak perlu dilaksanakan.
5. Mobilisasi
a. Sebelum pekerjaan dimulai maka segala macam peralatan, bahan dan personil yang
dibutuhkan atau yang dapat memperlancar pekerjaan tersebut di mobilisasi ke lokasi
pekerjaan sesuai dengan jadwal mobilisasi yang telah kami buat.
c. Sejauh mungking dan berdasarkan petunjuk Direksi, kami harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang dilalui / digunakan untuk tujuan pengangkutan ke lokasi proyek.
b. Setelah pekerjaan seselai dikerjakan dan diserah terimakan, maka segala macam
peralatan, personil dan sisa bahan akan kami demobilisasi.
6. Pemasangan Bowplank
a. Pekerjaan pengukuran sepenuhnya dilaksanakan pemborong dan disaksikan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
b. Pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan dengan cermat/teliti dengan mempergunakan
alat ukur sudut betul–betul tegak lurus/siku.
c. Untuk titik duga pokok (titik ± 0,00) akan di tentukan oleh Direksi/Pengawas Lapangan
sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan.
d. Patok bouwplank menggunakan kayu lokal, tebal papan minimal 2 Cm, lebar 20 Cm, sisi
atasnya harus diketam halus dan rata.
e. Bowplank ditempatkan disekeliling rencana jembatan pipa.
f. Pasangan bouwplank harus kokoh, kuat dan tidak berubah-rubah dari cuaca atau hal-hal
yang dapat merubah kedudukan bouwplank.
g. Pengukuran peil tinggi / lantai harus dilakukan atau diketahui dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
Secara umum pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1
Paket) akan dilaksanakan dengan urutan / tahapan pekerjaan sebagai berikut :
Seluruh alat yang digunakan sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Pengukuran menggunakan cara
kelipatan dan diulangi dari arah berlawanan jika hasilnya sama berarti pengukuran telah benar.
Pengukuran mengacu pada patok BANCH MARK (BM) yang telah ada untuk menentukan patok
polygon lainnya.
Konstruksi patok polygon berupa balok kayu 5/7 atau kayu bulat yang ditanam kedalam tanah
tepat ditengah balok diberi paku sebagai titik bidik atau diberi tanda cat sebagai tanda. Untuk
konstruksi BM berupa balok beton berpenampang 30.0 cm x 30.0 cm ditanam dalam tanah, tepat
ditengah beton diberi baut sebagai titik bidik dan bacaan untuk menyatakan beda tinggi. Kedua
patok tersebut dipasang pada lokasi yang aman.
Hasil pengukuran dicross check dari arah berlawanan dengan mengambil titik acuan tertentu, jika
hasil yang diperoleh sama berarti sudah benar. Untuk pengukuran didarat langsung dibuat patok
polygon dan untuk titik di air dapat dibuat plat form yang nantinya juga digunakan untuk
pemasangan bowplank.
2. Pengukuran Kembali
a.
Sebelum memulai pekerjaan kami akan mengadakan pengukuran kembali (MC-0) dengan
teliti panjang pipa sesuai jalurnya, lebar jalan atau lainnya sesuai permintaan dari Direksi.
b. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum pekerjaan
dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi, baik dan
jenis maupun dari kondisinya.
c. Cara pengukuran, ketepatan hasil pengukuran dan pembuatan serta pemasangan patok bantu
akan ditentukan oleh Direksi.
d.
Apabila timbul keragu-raguan dari pihak Penyedia dalam menginterpretasikan angka-angka
dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan kepada Direksi untuk dimintakan penjelasan.
e. Apabila terdapat perbedaan antara panjang yang tercantum dalam gambar dengan hasil
pengukuran ulang maka akan kami serahkan keputusannya kepada Direksi.
f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjadi
tanggung jawab Penyedia.
3. Pematokan
a.
Kami akan mengerjakan pematokan untuk menentukan jalur pipa sesuai dengan gambar
rencana, pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Direksi sebelum memulai
pekerjaan selanjutnya. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut
Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi sebelumnya sehingga Direksi dapat
mempersiapkan sesuatunya yang diperlukan untuk pengawasan pekerjaan. Pematokan yang
telah selesai diukur oleh Kontraktor harus telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
b.
Kami akan menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur dan pekerja yang
diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengawasan / pengujian hasil pematokan atau
pekerjaan lain yang serupa. Semua tanda-tanda dilapangan harus disediakan dan dipasang
sendiri oleh Kami selaku penyedia dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang
rusak harus segera diganti dengan yang baru dengan persetujuan dari Direksi.
c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar (bouwplank) termasuk pekerjaan harus dibuat dari
kayu kelas II.
d.
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dan gambar rencana, Kami selaku penyedia akan
mengajukan gambar shop drawing. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan
revisi pada lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia.
II. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan untuk paket ini adalah mengadakan dan menyediakan termasuk pemasangan
seluruh pengadaan bahan termasuk pipa, fitting, meteran air dan accesoriesnya seperti yang
ditentukan dalam daftar kuantitas dan harga, termasuk semua baut-baut, mur, packing karet, ring-
ring, fitting serta bahan-bahan pendukung lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
A. PERSYARATAN UMUM
1. Kualitas Bahan
● Pipa, fitting dan accessories yang telah dapat diproduksi di Indonesia, harus dilampiri
dengan Surat lzin Penggunaan Sll (Standard Industri Indonesia) / SNI (Standard
Nasioial Indonesia) dan Departemen Perindustrian, oleh produsen/pabrik pembuat.
● Seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya harus sesuai dan dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air antara 20° s.d 30° dan derajat keasaman (pH) antara 6
s.d 8. Seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya akan ditanam dalam tanah, kecuali untuk
kebutuhan hal-hal yang khusus.
2. Standard Kualitas
Standard kualitas yang digunakan untuk spesifikasi teknis ini, adalah standard yang
berlaku secara Nasional di Indonesia dan yang diakui secara Internasional.
SII/SNI - Standard Industri Indonesia / Standard Nasional Indonesia
ISO - International Oraganization for Standardization
JIS - Japan Industrial Standard
ANSI - American National Standard Institute
ASTM - American Society for Testing and Materials
AWWA - American Water Works Association
BS - British Standard
AS - Australian Standard
DIN - Duetsche Industrie Norm
Jika terjadi perbedaan antara Standar Indonesia dengan Standar Intemasional, maka
Standar Indonesia yang akan berlaku dan jika standar Indonesia tidak menetapkan
kriteria/persyaratan yang dibutuhkan, maka dapat digunakan persyaratan yang sesuai
dengan Standard Internasional seperti di atas.
Gambar-gambar pabrikasi yang digunakan untuk seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya,
harus meliputi :
a. Jenis material yang digunakan, dimensi, ketebalan, panjang, jenis-jenis khusus,
bentuk berat, kelas, batasan yang diizinkan setiap kualitas.
b. Standar dari Produsen, dimana material dan bahan pipa dipabrikasi.
c. Gambar-gambar pabrikasi secara lengkap termasuk detail-detail khusus, adaptor,
fitting dan desain penyambungan pipa.
d. Prosedur pengujian (jika ada).
e. Metoda pelapisan dan perlindungan material pipa, jika ada.
Setelah dilakukan pengukuran kembali lokasi (MC-0), maka pemesanan pipa sudah dapat
dilaksanakan. Adapun yang terkait dengan pengadaan pipa dan accessories serta sambungan rumah
adalah sebagai berikut :
Pengiriman Perjanjian
Asuransi pengiriman
pipa dan pengiriman
accessories dengan jasa
transportasi
Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang
pada pipa, pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan
pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan. Galian juga bisa mengacu kepada
spesifikasi teknis yang dibuat oleh pihak direksi serta petunjuk dari konsultan pengawas.
b. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan
peralatan pipa. Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan
dengan keperluan untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau
elektrofussion dilakukan di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan
ke dalam galian. Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa
disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian.
Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga samping
Rekomendasi Lebar Galian Berdasarkan Diamater Pipa sebagai berikut :
Diameter Pipa (mm) Lebar Galian (M)
20 0.05
40 – 100 0.10
150 0.15
200 0.20
250 0.25
300 0.30
c. Ruang Penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan dengan baik.
f. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk ancaman
pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan lainnya.
k. Gangguan Pelayanan
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lama harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama
menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daerah pelayanan yang terganggu
seminimal mungkin.
Secara umum bisa di jelaskan bahwa metode penyambungan Butt Fusion adalah proses
termofusi yang melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan di
sambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujung nya. Baru lah kedua ujung tersebut
di tempelkan dengan bantuan tekanan tertentu untuk membuat sambungan yang senyawa.
Bayangkan seperti misalnya anda membakar kedua ujung karet gelang atau plastik untuk
menyambung kedua ujung tersebut setelah terjadi lelehan karet/plastik. Hasil nya kedua
ujung tersebut akan kembali menyatu karena proses lelehan tadi.
Adapun alat - alat yang di butuhkan untuk melakukan metode Butt Fusion ini antara lain :
● Mesin Butt Fusion baik sistem hidrolis maupun tuas manual, yang terdiri dari unit base
clamp, heater, planner dan unit hidrolis.
● Generator (genset).
● Pipa yang akan di sambung, dengan diameter dan SDR yang sama.
● Beberapa tool pendukung seperti kunci pas, kain lap, pemotong pipa, termometer dan
stopwatch.
● Tenda/terpal untuk perlindungan selama menyambung dan juga kabel secukup nya untuk
aliran listrik.
● Lalu letakkan alat pemanas (heating plate) dengan suhu tertentu yang sudah di atur di
antara kedua ujung pipa, tekan dengan pressure tertentu, tunggu hingga terbentuk
lelehan pada ujung kedua pipa, lepaskan alat pemanas nya, lalu segera rekat kan kembali
kedua ujung pipa yang sudah meleleh tadi, dan tunggu sampai mendingin. Proses
pendinginan bisa beragam tergantung diameter dan SDR nya.
● Sambungan ini sangat kuat karena terjadi persenyawaan di kedua ujung pipa yang sudah
di sambung tadi, bahkan kekuatan sambungan nya bisa melebihi kekuatan pipa nya itu
sendiri karena terjadi penambahan ketebalan pada titik sambungannya. Demikianlah
sekilas yang bisa kami jelaskan kepada anda seputar proses penyambungan dengan
menggunakan metode Butt Fusion yang sangat populer di dunia HDPE. Tentu untuk hal-
hal yang lebih spesifik anda bisa menanyakan langsung kepada ahli nya.
d. Fitting-Fitting Pipa
Fitting-fitting dari bahan "Cast Iron", Ductile Iron atau "Grey Iron" yang digunakan untuk
pipa HDPE, harus sesuai dengan SII/SNI 0598-81 atau ISO 2531 dengan sistem hubungan
mekanikal (Mechanical Joint). Flange Socket (ujung-ujung flange dan socket) dipakai untuk
menyambung bagian-bagian dan pipa HDPE ke flange pada pekerjaan pipa.
Fitting-Fitting dari bahan cast iron, ductile iron atau grey iron yang ditanam dalam tanah
harus dilindungi bagian dalam dan luar terhadap karat, dengan lapisan bitumen atau Epoxy
dengan ketebalan untuk bagian dalam minimum 0,04 mm. Pelapis bagian dalam hams
telbebas dari racun dan bau.
Karet Penutup harus tahan terhadap microorganisme dan semua zat-zat yang dikandung oleh
air dan tahan dalam keadaan normal. Cincin-cincin penutup yang dibuat dari styrene
butadience harus sesuai dengan standar yang ada. Cincin karet penutup harus dilengkapi
dengan jumlah yang cukup ditambah 5% cadangan. Pelumas untuk cincin karet harus tidak
membahayakan, tidak menimbulkan rasa atau warna pada air minum disamping juga tidak
akan mempengaruhi kesehatan.
f. Pengujian
Sesuai penyaratan SII/SNI 0344, setiap pipa dan fitting harus mampu terhadap pengujian
tekanan hidrostatis sebesar 4,2 kali dari tekanan kerja pipa selama 1 jam pada 20°
tenperatur air. Pipa dan fitting yang bocor atau yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi, harus
diganti dengan yang ban.
g. Pemberian Tanda
Pada bagian luar setiap pipa fittingnya harus diberi tanda yang meliputi :
● Diameter nominal dalam mm
● Klas Pipa
● Nama pabrik pembuat/manufaktur
● Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaklur/pembuatnya.
Setiap pipa lengkung (Bend dan Elbow) juga diberi tanda seperti tersebut di atas termasuk
besar sudut lengkungnya pada setiap sisi. Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh
mempengaruhi segi kekuatan pipa dan fitting-fittingnya.
b. Tanah urugan harus bebas dari potongan kayu, akar-akar tanaman serta segala macam
kotoran yang mudah lapuk.
c. Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal maximum 30 cm, sambil
dipadatkan.
d. Sisa-sisa tanah/material bekas galian, setelah pengurugan selesai harus diangkat dan dibuang
jauh-jauh sehingga bersih dan rapih atau sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi
a. Umum
Panjang standar pipa harus 6 m, dengan toleransi tidak melebihi 6 mm atau disesuaikan dengan
standar lain yang dapat diterima. Setiap pipa harus diuji di pabrik, dengan pengujian tekanan
hidrolis minimum sebesar 50 atm, jika ada pipa yang gagal atau rusak dalam pengujian tekanan
hidrolis tersebut, harus diganti dengan yang baru.
b. Sambungan Pipa
Agar dapat dilakukan penyambungan pipa dengan cara las temu, maka bidang potong dan ujung-
ujung pipa serta perlengkapannya harus diserongkan. Penyerongan dari ujung-ujung pipa
tersebut harus dengan sudut 30° pada sebelah luarnya, diukur dari garis yang tegak lurus pada
sumbu pipa, dengan toleransi tidak lebih besar dan 5° serta dengan lebar permukaan pada bagian
rata di ujung pipa sekitar 1,6 mm dengan toleransi lebih/kurang 0,8 mm.
Untuk penyambungan pipa GIP dengan menggunakan flange, harus sesuai dengan persyaratan
pada ISO 2531 atau standar lain yang sama. Rekanan harus mengadakan dan melengkapi semua
bahan-bahan untuk penyambungan pipa, termasuk sabuk penumpu, bahan untuk penyelesaian
lapisan pelindung luar dan dalam pipa setelah penyambungan las selesai dilakukan.
Pembuatan bengkokkan pipa (bend) GIP, harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :
• untuk sudut 60° s/d 90°, maksimum terdiri dan lima bagian.
• untuk sudut 45°, maksimum terdiri dan empat bagian.
• untuk sudut 30°, maksimum terdiri dari tiga bagian.
• unluk audut 11 1/4° s/d 22 1/2°, maksimum terdiri dari dua bagian.
d. Pengelasan Pipa
Hasil pengelasan harus diuji selama proses pembuatannya, sesuai dengan ketentuan pada
AWWA C-200 - 86, sebagai berikut :
1. Contoh hasil las, yang berasal dan bagian ujung pipa, diambil tegak lurus atau dapat juga
dari plat yang dibuat dari bahan yang sama digunakan untuk pembuatan pipa. Plat uji
tersebut harus dilas dengan prosedur, operator dan plat yang sama serta berurutan, sesuai
dengan pengelasan yang dilakukan pada pipa.
2. 2 (dua) contoh hasil las untuk uji tegangan harus dilakukan dan harus menunjukkan
tegangan patah (tensile strenght) tidak kurang dan 100 % tegangan patah dan bahan dasar.
3. 2 (dua) contoh uji bengkokkan harus dilakukan dan harus mengalami pembengkokkan 180
pada jig. Jika melakukan uji "Guided Bend" satu contoh hasil las harus dibengkokkan dengan
permukaan yang merupakan permukaan dalam pipa menghadap ke dalam uji bengkokkan,
sedangkan hasil contoh las yang ke dua harus dibengkokkan dengan permukaan yang
merupakan permukaan dalam pipa menghadap keluar pada uji bengkokkan. Contoh hasil las
dianggap memenuhi syarat, apabila :
• Tidak terjadi keretakan atau cacat terbuka lainnya melebihi 1/8 inchi, yang diukur ke
segala arah pada las atau antara las dengan bahan dasar setelah pembengkokkan.
• Contoh hasil las mengalami retak atau patah dan permukaan patah menunjukkan
penetrasi pada seluruh tebal las, dan tidak ada slag yang masuk atau keropos, sampai
pada tidak adanya kantong-kantong gas atau slag yang masuk melebihi 1/16 inchi dan
jumlah ukuran cacat dalam tiap inchi persegi dan las tidak melebihi 3/8 inchi.
4. Apabila pada contoh hasil las terjadi cacat waktu mengerjakan dengan mesin atau terdapat
cacat-cacat lain yang tidak ada hubungannya dengan pengelasan, maka hasil contoh
pengelasan harus diganti dengan yang lain.
1. Umum
a. Water meter yang dibutuhkan mempunyai Type Drinking Multijet, Dry Dial, Magnetic Drive,
Straight Line Reading, dengan Body Coper Alloy / Bronze (untuk ∅ ½ “ stainles spindle). Water
Meter Induk yang diameternya lebih besar dari ∅ 2" harus mempunyai Body Cast Iron.
b. Kemampuan uji Water Meter pada temperatur 40 °C mampu menahan Working Pressure
minimal sebesar 10 Kg/ Cm2.
c. Pada setiap Body Water Meter / bagian yang terlihat dari luar harus jelas kelihatan tanda
panah arah aliran ukuran merk.
d. Persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
Accuracy limit dan starting flow rate adalah maksimum yang diizinkan, sehingga tidak
diperbolehkan lebih besar dari nilai yang tersebut dalam tabel di atas.
2. Kapasitas Kalibrasi
Untuk 1 (satu) kali operasional dapat mengkalibrasi minimal 10 buah meteran air. Test bench ini
dapat digunakan dengan baik pada kapasitas pengaliran minimum 10 - 30 liter/jam dan maximum
4 - 10 m3/jam.
3. Anti Karat
Seluruh bahan besi yang digunakan telah dilakukan proses anti karat dengan pengecatan atau
epoxy pada bagian luar dan dalam.
4. Persyaratan Lainnya
Pengadaan water meter tersebut harus disuplai lengkap dengan brosur dan buku petunjuk
pemakaian.
a. Pengadaan water meter tersebut harus disuplai lengkap dengan jointing materialnya
(coupling, mur baut dan gasket) sesuai dengan sistem sambungan.
b. Pengadaan Water Meter tersebut harus sudah sesuai dengan Undang - Undang No. 2 Tahun
1981 oleh Direktorat Metrologi.
c. Meter air harus dilengkapi tempat penyegelan yang baik, sehingga meteran air tersebut tidak
dapat dibuka atau diubah peralatan dalamnya tanpa merusak segel.
d. Bahan-bahan yang digunakan harus tahan korosi baik langsung maupun tidak langsung.
f. Bahan pada bagian penutup, kepala, dan bahan Water Meter harus memenuhi syarat kadar
tembaga minimal 65 %.
A. UMUM
Kami akan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan
dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini. Pekerjaan
yang tidak tercantum dalam persyaratan-persyaratan yang ditentukan akan dilaksanakan
sesuai dengan praktek-praktek yang bisa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi
/Pemberi Tugas.
5. Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut :
D = 50 mm s/d 300 mm, H= sesuai gambar
Dimana : D = Diameter Nominal Pipa
H = KedalamanTimbunan
C. PENGENDALIAN DAN PERSIAPAN GALIAN
1. Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan
kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya dilakukan sesuai dengan pipa yang akan
dipasang seperti yang diijinkan oleh Direksi/Pemberi Tugas. Galian harus dikeringkan
dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat
aman dan efisien. Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan di bagian
atas pipa harus ditentukan sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan
yang disebabkan oleh pihak lain, dan konstruksi jalan. Jika memungkinkan pipa harus
dipasang pada batas kedalaman minimum seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang
pada pipa; pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan
pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan.
2. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan
peralatan pipa. Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan
dengan keperluan untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau
elektrofussion dilakukan di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan
ke dalam galian. Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa
disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian.
3. Ruang Penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan dengan baik.
6. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk ancaman
pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan lainnya.
E. PEMASANGAN PIPA
1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Kontraktor harus
menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua pipa-pipa
sambungan dan katup diturunkan kedalam galian dengan hati-hati menggunakan derek,
tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan pipa dan lapisan pipa. Pipa
tidak boleh dijatuhkan kedalam galian, jika terjadi kenisakan pada pipa, sambungan,
katup atau peralatan lain sewaktu pengangkutan, harus segera dilaporkan kepada Direksi
untuk dilakukan perbaikan, membuang atau mengganti bahan-bahan yang rusak.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus dikerjakan dengan rapih dan
teliti tanpa meyebabkan kerusakan pipa dan lapisannya serta ujungnya harus halus.
2. Peralatan
● Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada pelat pemanas,
pemotong dan pompa hidrolik.
● Mesin BUTT FUSION dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, pelat pemanas,
pompa hidrolik dan pengatur waktu.
● Roda penyangga pipa.
● Tenda Pengelasan.
● Alat Pembersih (alkohol), kain katun atau handuk, kertas (tissue), kapas
● Alat Ukur Sambungan
● Termometer digital untuk memeriksa suhu pelat pemanas.
● Pipa dan penutupnya.
● Papan Landasan
● Pemotong Pipa
● Termoneter Udara
● Spidol Warna Putih
● Alat Pengukur Waktu
● Meteran Ukuran 12 meter.
3. Metode Penyambungan
Sebelum dimulainya pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
● Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam keadaan yang benar-
nbenar berfungsi. Demikian juga dengan semua perlengkapan-perlengkapan lain
seperti pada poin 2 di atas.
● Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan disambung mempunyai ukuran
diameter dan SDR serta bahan yang sama.
● Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat 180o C dengan
menggunakan potongan pipa dengan ukuran diameter dan SDR serta bahan yang
sama.
● Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa berhadapan dengan
pelat pemotong dalam posisi lurus.
● Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan menggunakan roller.
● Kencangkan penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan kembali pipa.
● Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan pelat oleh masuknya
udara kebagian dalam pipa.
● Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang
kontinu.
● Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit dibuka untuk menghindari
terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
● Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan dengan permukaan
pipa.
● Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
● Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi proses pemotongan.
● Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah permukaan potongan.
Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus diluruskan kembali
dan dipotong lagi.
● Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan
untuk mnggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
● Pindahkan lempengan pemanas dar tempat pelindungnya. Periksa bahwa pelat
tersebut bersih dan baik suhunya.
● Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit supaya bagian permukaan
yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan
mempergunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.
● Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6
mm terbentuk tiap ujungnya.
● Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harud dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian rupa sampai
pertumbuhan lelehan terkontrol selama pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak
bergeser posisinya di penjepit dan ujung pipa harus terus dijaga agar tetap kontak
dengan pelat pemanas.
● Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat pemanas pastikan
bahwa pelat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
● Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-perhitungan yang ada) dan
rekatkan permukaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
● Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan sesuai dengan yang
diindikasikan pada tabel.
● Setelah itu pipa yang disambung bisa dipindahkan dari mesin tapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas.
● Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.
2. Pengujian Tekanan
Air harus perlahan dialirkan kedalam jalur pipa sampai semua udara dikeluarkan dari
jalur pipa dan air mengalir dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik lagi jika air dialirkan
ke jalur pipa dari titik terendah untuk memudahkan pengeluaran udara. Tekanan harus
dinaikkan terus menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpa dikagetkan.
3. Lamanya Pengujian
Sebuah tekanan 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa
sampai 1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve. Tes tekanan pada situasi
ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan diperiksa jika terjadi
penurunan tekanan. Selanjutnya sambungan harus benar-benar di inspeksi secara visual
untuik kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan. Sifat elastis dari pipa PE
seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisa menyebabkan pengembangan pada pipa dan
volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan bacaan tekanan yang tepat.
Penambahan volumen ini hanya 1 % dan dapat diterapkan pada tekanan awal dan
tekanan atersebut harus ditahan pada periode maksimum selama 1 jam atau untuk waktu
yang diperlukan untuk mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.
J. PENIMBUNAN KEMBALI
1. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan
lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.
2. Lokasi Katup
Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentuan dan pengarahan yang diberikan
oleh Direksi.
3. Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)
Surface valve boxes tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan pada valve, jadi
pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Mur dari katup harus dapat
dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembuka dari ruang katup. Penutup dari box
tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada, ataupun harus
memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi.
Gambar di atas menggambarkan bahwa fitting HDPE ini dibuat dengan cara memotong
pipa HDPE sedemikian rupa dan kembali disambung sehingga membentuk fitting.
SEGMENTED FITTING HDPE dapat dibuat dari pipa PN 10 SDR 17 maupun pipa HDPE
dengan ketebalan lainnya. Disarankan sebaiknya mulai dari PN 10, 12,5 dan 16 agar fitting
segmented yang dihasilkan kokoh. Keunggulan segmented HDPE fitting adalah: Ekonomis,
Tahan hingga PN pipa HDPE yang membentuknya, Cepat dan praktis dalam pengadaan,
Banyak tersedia dipasaran dan Memiliki kekuatan yang sama dengan pipa HDPE nya.
fitting HDPE jenis ini dibuat di pabrik dengan pola cetak (molding) yang sudah baku.
Molded HDPE fitting digunakan untuk tekanan diatas 10 bar dan umumnya memiliki
bentuk yang lebih “manis” ketimbang Segemented fitting. untuk ukuran pipa HDPE yang
jarang seperti 225mm, 75mm jarang ada fittingnya. Keunggulannya jelas lebih baik
daripada segmented fitting, tapi persoalannya adalah harganya yang sangat tinggi dan
waktu pemesanan yang lama karena memang produksinya memerlukan waktu yang lama.
COMPRESSION FITTING
Sebenarnya COMPRESSION FITTING HDPE tidak terbuat dari bahan HDPE melainkan dari
bahan yang lebih kaku, yaitu PP (poly Prophylene). Bahan PP dipilih karena sifat kakunya
sehingga dapat mengcompress atau menjepit pipa HDPE yang lebih lentur sifatnya.
Compression fitting banyak digunakan untuk jaringan rumah (house connection) atau
biasa kita sebut sebagai SR (saluran rumah). jenis compression fitting HDPE antara lain:
straight coupler, elbow, male thread adaptor, female thread adaptor, end cap.
ELECTROFUSION FITTING
Fitting ini yang paling high tech dan paling kokoh sambungannya serta paling cepat dalam
pemasangannya. Fitting electrofusion HDPE adalah fitting yang telah dilengkapi dengan
lilitan elemen pemanas dalam fitting tersebut. Sehingga sewaktu penyambungan elemen
pemanas tersebut dapat melelehkan bagian dalam fitting dan juga bagian luar pipa HDPE
hingga bersenyawa (menyatu). Sumber listrik dihasilkan oleh mesin electrofusion berupa
DC (direct current) sebesar 38,5 Volt atau sesuai dengan keinginan fitting tersebut.
MECHANICAL FITTING
Yang termasuk mechanical fitting ada banyak, antara lain adalah FLANGE TO FLANGE
JOIN, DRESSER JOIN, REPAIR JOIN dan sebagainya. Pada prinsipnya mechanical fitting
selalu menggunakan mur dan baut untuk memasangnya. Mechanical Fitting mungkin
adalah jenis sambungan yang sudah sangat familiar bagi anda karena sudah banyak di
aplikasikan untuk penyambungan pipa Steel, Galvanized, atau jenis pipa berbahan serupa
atau sejenis.
● Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian dalam
syarat- syarat umum kontrak.
2. Dokumentasi
● Kami akan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala
dalam bentuk potret-potret dan diserahkan kepada Direksi sesuai uraian dalam
syarat- syarat umum kontrak.
● Judul protret, nomor urut tanggal pengambilan harus dicantumkan dalam album
pada bagian bawah masing-masing potret.
● Foto-foto harus memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari
pekerjaan, peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian sehubungan
dengan Pekerjaan, peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian
sehubungan dengan Pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikitnya tiga
kali, yakni :
Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga posisi (depan, belakang, dan
samping), serta pada posisi yang sama untuk masing-masing kejadian.
● Ukuran dari foto-foto tersebut tidak boleh kurang dari 140 x 90 mm dan empat
lembar hasil cetak masing-masing foto (di albumkan), dengan membubuhkan
nomor seri tanggal pengambilan dan keterangan ringkasnya harus disampaikan
kepada Direksi.
● Negatif film dari potret-potret yang dibuat menjadi milik Pemberi tugas dan
setiap orang yang ingin mendapatkan cetakannya harus dengan persetujuan
tertulis dari Direksi.
PASCA PELAKSANAAN
Pada saat penyerahan pekerjaan yang pertama (PHO), langkah – langkah yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Penyedia jasa mengajukan permintaan kepada pengguna jasa untuk penyerahan
pertama pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100%, didalamnya termuat MC 100,
Amandemen jika ada, As Built Drawing, dan Dokumentasi berupa foto – foto pada
pekerjaan 0%, 50%, 100%.
a. Kami mengajukan permintaan kepada pengguna jasa untuk penyerahan setelah masa pemeliharaan
berakhir.
b. Pengguna jasa memerintahkan kepada panitia penerima pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pemeliharaan pekerjaan selambat – lambatnya 7 hari setelah diteriamnya surat
permintaan dari penyedia jasa.
c. Panitia penerima pekerjaan memeriksa hasil penyempurnaan dari check list penyerahan pertama.
d. Pembuatan daftar cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
e. Pembuatan berita acara penyerahan akhir / ke dua (FHO) pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini kami buat, untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan.
sesuai Tabel 6.1 Tabel Tenaga Kerja dalam Wark Method Stattement, seperti terlampir
6.3. Material
Spesifikasi dan merk material yang kami ajukan dalam pekerjaan ini :
No. Uraian Satuan Jenis/Type/Merk Spesifikasi
1 Semen PC Zak Semen Padang/SCG/TR/setara SNI
2 Kerikil Beton M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
3 Pasir Beton M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
4 Besi Beton Kg Standar SNI/SII
5 Kawat Ikat Beton Kg Standar SNI/SII
6 Pipa Besi Ø 2" Medium M' Krakatau Steel/setara SNI/SII
7 Kayu Kelas III M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
8 Kayu Papan M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
9 Dolken Kayu Ø 8 - 10 Cm Btg Lokal/Standar Lokal, SNI
10 Kayu 5/7 M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
11 Kayu Cerucuk dia. 10-15 Cm Btg Lokal/Standar Lokal, SNI
12 Triplek 4 mm Lbr MRT/Kunci/setara SNI/SII
13 Paku Biasa Kg Standar SNI/SII
14 Seng Gelombang Lbr Standar SNI/SII
15 Air Bersih M³ Lokal/Standar SNI
16 Minyak Bekisting Liter Legotex/setara SNI
17 Benner Lbr Lokal/Standar Lokal, SNI
18 Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 HDPE Ø2'' - 63 mm M' Supralon/Wavin/setara SNI/JIS
19 Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 HDPE Ø3'' - 90 mm M' Supralon/Wavin/setara SNI/JIS
20 Bend HDPE 90° PN 10 Segmented DN 63 mm Unit Supralon/Wavin/HQ/setara SNI/JIS
21 Cap/Dop HDPE Ø2" 63 mm Unit Supralon/Wavin/HQ/setara SNI/JIS
22 Tee HDPE Ø2" DN 75 mm Unit Supralon/HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
23 Tee Reducer HDPE DN 75 mm x 63 mm Unit Supralon/HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
24 Gate Valve DN 63 mm Unit HQ/HOCO/setara SNI/SII
25 Reduser PVC Ø 75 x 63 mm Unit Supralon/Wavin/Power/setara SNI/JIS
26 Soket PVC DN Ø2" Unit Supralon/Wavin/Power/setara SNI/JIS
27 Soket Flange PVC Ø 63 mm Unit Supralon/Wavin/Power/setara SNI/JIS
28 Stub Flange HDPE Ø 63 mm Unit HQ/HOCO/setara SNI/JIS
29 Paking Karet Ø 63 mm Bh Standar SNI/SII
30 Mur Baut DN 5/8" Panjang 3.5" Unit Standar SNI/SII
31 Ventil Udara (Air Valve) CI DN 63 mm (2'') Unit HQ/HOCO/setara SNI/JIS
32 Box Pengaman Gate Valve Ls Standar SNI/JIS
33 Street Box Ø 63 mm Unit Lokal/Standar Lokal, SNI
34 Selang Gantungan Pipa 2 Inchi M' Standar SNI/JIS
35 Water Meter, DN 1/2" (PN 10) Kuningan Unit Incometer/Itron/Barindo/setara SNI
36 Clamp Sadle 2 x 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI
37 Stop kran, CI DN 1/2" (PN 10) Unit HQ/Batleflay/setara SNI
38 Tap Kran Crom DN 1/2'' Unit HQ/Batleflay/setara SNI
39 Elbow DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
40 Female Threated Adaptor (FTA) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
41 Pipa HDPE 1/2" Meter Supralon/Wavin/setara SNI/JIS
42 Male Threated Adaptor (MTA) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
43 Male Threated Elbow (MTE) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
44 Female Threated Elbow (FTE) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
45 Tee HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
46 Dop HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
47 Box Meter PE Unit Standar SNI
sesuai Tabel 6.2 Tabel Material dalam Work Method Statement, seperti terlampir
6.4. Peralatan
sesuai Tabel 6.3 Tabel Peralatan dalam Work Method Statement, seperti terlampir
penyedia jasa wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Konstruksi
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2019. SMKK Konstruksi adalah
merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi (K3) pada setiap
pekerjaan konstruksi. K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada
pekerjaan Konstruksi. Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan dalam rangka menerapkan
prinsip-prinsip kerja sesuai dengan ketentuan K3 di lingkungan proyek antara lain :
BAB VII
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan penjelasan mengenai prosedur dan rencana inspeksi dan
pengujian di lapangan untuk memastikan agar mutu produk yang dihasilkan tetap terjaga, mencakup poin-poin
sebagai berkut :
1. Kriteria keberterimaan (termasuk toleransi penerimaan);
2. Cara pengujian/pemeriksaan; dan
3. Jadwal pengujian (frekuensi pengujian), dan Penanggung jawab/pelaksana pengujian.
BAB VIII
PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK
Pengendalian sub kontraktor dilakukan pada setiap tahapan mulai dari pemilihan, pelaksanaa, dan serah terima
pekerjaan sub kontraktor, untuk pekerjaan ini tidak ada sub kontraktor.
Demikianlah ringkasan dokumen rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi (RMPK) ini dibuat agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya, pada pelaksanaan Pekerjaan Konstuksi pada khususnya.
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pengguna Jasa
Kontraktor
Tukang Kayu Tukang Beton Tukang Pipa Tukang Besi Operator Logistik
- - - - - -
Pekerja
Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan 1.00 Ls 0.092 0.092
2 Gudang Material 6.00 M2 0.794 0.794
3 Pembuatan Papan Nama Proyek 1.00 Unit 0.032 0.032
4 Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan Pelaporan 1.00 Ls 0.242 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
5 Mobilisasi 1.00 Ls 1.307 1.307
6 Pemasangan Bowplank 2.00 M2 0.042 0.042
50
60
3 Pemasangan Fitting
- HDPE Ø2'' - 63 mm 70.00 Unit 0.156 0.039 0.039 0.039 0.039
- HDPE Ø3'' - 90 mm 10.00 Unit 0.033 0.008 0.008 0.008 0.008 30
4 Pembuatan Block Penahan dari Beton 19.83 M3 3.250 0.813 0.813 0.813 0.813
Camp. 1 : 2 : 3 untuk Bend, Tee, Gate Valve, dll
Personil Utama
1. 0 09 Agustus 1969 52 Tahun STM Bangunan Pelaksana 2 Tahun 2.5.020.1.144.31.4032423
Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya (TT 020) 04 OC ou 0015919
2. 0 05 Juli 1969 52 Tahun S1 - Teknik Sipil Petugas - K3 Konstruksi - Tahun Petugas - K3 Konstruksi 1872/BINTEK-SMK3/JABAR/2015
11.635/J22/PP/96
Personil Pendukung
1. 0 06 Nopember 1976 45 Tahun SLTA Supervisor/Mandor 2 Tahun SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT 011) 2.5.011.1.163.31.4037085
09 OB On 0010460
2. 0 16 Agustus 1980 41 Tahun SLTA Kepala Tukang 2 Tahun SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason 2.1.005.1.144.31.4056727
(Tukang Bangunan Umum) - TA-005 10 Mk 210 0017599
3. 0 03 September 1979 42 Tahun SLTA Petugas P3K 2 Tahun Petugas P3K
4. 0 17 September 1981 40 Tahun SLTA Juru Gambar/Draftman 2 Tahun SKT Juru Gambar / Draftman-Sipil (TS-003) 2.2.003.1.158.31.4061566
05 Mk 214 0000599
5. 0 28 Juni 1992 29 Tahun SLTA Logistik 2 Tahun Logistik DN-31 Mk 0005506
6. 0 24 Januari 1997 24 Tahun SLTA Administrasi Proyek 2 Tahun Administrasi Proyek DN-31 Ma/06 0001755
7. 0 19 Desember 1976 45 Tahun SLTA Tukang Kayu 2 Tahun SKT Tukang Kayu (TA-009) 2.1.009.1.091.31.283944
09 OB on 0019412
8. 0 21 September 1981 40 Tahun S1-Teknik Sipil Tukang Beton 2 Tahun SKT Tukang Cor Beton (TS-013) 2.2.013.1.163.31.4791684
117.311.S1.2006
9. 0 13 Maret 1982 39 Tahun SLTA Tukang Pipa 2 Tahun SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa (TM-039) 2.3.039.1.163.31.4106641
09 Mk 0288426
10. 0 05 Juli 1973 48 Tahun SLTA Tukang Besi 2 Tahun SKT Tukang Besi (TS-012) 2.2.012.1.163.31.4032421
19 OB op 0020365
11. 0 05 Juli 1969 52 Tahun SLTA Operator 2 Tahun Operator 09 OC oh 0005313
12. 0 14 Juni 1993 28 Tahun SLTA Pekerja 2 Tahun Pekerja DN-31 Ma 0003018
13. 0 05 Mei 1987 34 Tahun SLTA Pekerja 2 Tahun Pekerja DN-31 Mk 0659647
Tabel 6.1 Tenaga Kerja dalam Work Method Statement
Personil Utama
1. Pelaksana 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Petugas - K3 Konstruksi 1 K3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Personil Pendukung
1. Supervisor/Mandor 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Kepala Tukang 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. Petugas P3K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. Juru Gambar/Draftman 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. Logistik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. Administrasi Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7. Tukang Kayu 1 SKT 1 1
8. Tukang Beton 1 SKT 1 1
9. Tukang Pipa 1 SKT 1 1 1 1 1 1
10. Tukang Besi 1 SKT 1 1
11. Operator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12. Pekerja 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 6 6 6 2 2 2
Tabel 6.2 Tabel Material dalam Work Method Statement
Peralatan Utama
1. Mesin Penyambung Pipa HDPE (But Fusion) 1.00 Unit 1 1 1 1 1 1
Peralatan Pendukung
1. Pick Up (L-300) 1.00 Unit 1 1 1 1 1 1 1
2. Mesin Genset 1.00 Unit 1 1 1 1 1 1
3. Peralatan Tukang Pipa 1.00 Set 1 1 1 1 1 1
4. Peralatan Tukang Beton 1.00 Set 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
MULAI
PENANDATANGAN PEMBAHASAN
KONTRAK RKK/RMPK
PERMINTAAN MULAI
KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMERIKSAAN HASIL
PEKERJAAN
Tidak Ya
PERBAIKAN CEK
LAPORAN KEMAJUAN
PEKERJAAN
PENCAIRAN
SELESAI
RAPAT PRA
LAKSANAAN/PCM
PEMBAHASAN
RKK/RMPK
MC-0
REVIEW DESIGN
ADA
Ya
RUBAHAN GAMBAR /
PERUBAHAN BQ
LAPORAN KEMAJUAN
PEKERJAAN
PENCAIRAN
SELESAI
Daftar Isian Peralatan Utama
I. PERALATAN UTAMA
1. Mesin Penyambung Pipa HDPE (But Fusion) 1 Unit Range 50-200 mm SHDS 200 L A4
6 7 8 9
ICANDRA
Direktur
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
Kegiatan : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
Pekerjaan : Pengembangan SPAM Pamsimas Kel. Serasan Kec. Serasan
Lokasi Pekerjaan : Kelurahan Serasan - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021
ICANDRA
Direktur
AHSP)
di Daerah Kabupaten/Kota
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
220,000.00
260,000.00
51,000.00
7,000.00
538,000.00
1,189,180.00
178,377.00
1,367,557.00
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
41,085.00
4,849.00
1,054.00
182.00
47,170.00
288,081.00
43,212.15
331,293.15
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
50,600.00
16,900.00
2,210.00
364.00
70,074.00
187,562.00
28,134.30
215,696.30
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
30,838.50
1,308.30
32,146.80
-
32,146.80
4,822.02
36,968.82
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
45,069.75
1,912.05
46,981.80
46,981.80
7,047.27
54,029.07
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
52,425.45
2,224.11
54,649.56
54,649.56
8,197.43
62,846.99
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
12,960.75
547.65
13,508.40
13,508.40
2,026.26
15,534.66
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
14,498.00
612.61
15,110.61
15,110.61
2,266.59
17,377.20
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
37,950.00
29,240.00
4,760.00
71,950.00
105,000.00 66 66 11
128.63
105,128.63
177,078.63
26,561.79
203,640.42
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
11,000.00
13,000.00
1,700.00
700.00
26,400.00
9,000.00 36 7.2
9,000.00
35,400.00
5,310.00
40,710.00
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
3,850.00
2,210.00
420.00
6,480.00
5,000.00
21,000.00
26,000.00
32,480.00
4,872.00
37,352.00
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
4,400.00
2,600.00
560.00
7,560.00
5,000.00
35,000.00
40,000.00
47,560.00
7,134.00
54,694.00
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
14,976.00
14,976.00
5,000.00
5,000.00
19,976.00
2,996.40
22,972.40
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
24,960.00
24,960.00
5,000.00
5,000.00
29,960.00
4,494.00
34,454.00
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
181,500.00
35,750.00
4,760.00
11,620.00 19.83
233,630.00 12.00
31.83 0.55 0.3 0.08 0.0132 3.00
816,200.00 34.83 12,920.59 258.41 1,111.66
115,606.25 34.83 24,308.83 17.36 2,091.49
301,409.09 34.83 36,463.24 27.01 3,137.23
5,160.00 34.83 7,487.68 644.23
1,238,375.34
19.83 7,356.93 147.14
- 13,841.34 9.89
20,762.01 15.38
1,472,005.34
4,263.45 4,263.45
-
220,800.80 12.00 4,452.00 89.04
1,692,806.14 8,376.00 5.98
12,564.00 9.31
2,580.00 2,580.00
770.00 258.41
910.00 17.36
170.00 27.01
140.00 7,487.68
1,990.00
16,489.00
2,473.35
18,962.35
Jumlah
Harga
(Rp.)
7
57,200.00
33,800.00
4,420.00
3,640.00
99,060.00
120,240.00
-
219,300.00
32,895.00
252,195.00
TA NATUNA LESTARI
ICANDRA
Direktur
22.23
1.49
2.32
Tabel 2-2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang (IBPRP)
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENGENDALIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO AWAL
1. Pekerja 1. Pekerja 1. Eliminasi
PERUNDANGAN ATAU NILAI TINGKAT NILAI TINGKAT PENGENDALIAN RISIKO
NO. 2. Peralatan 2. Peralatan PERSYARATAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN RISIKO (F 2. Substitusi KEMUNGKINAN KEPARAHAN RISIKO LANJUTAN KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN (F) (A) RISIKO (F) (A) RISIKO SISA
3. Material 3. Material x A) AWAL (TR) 3. Rekayasa Teknik (F x A) (TR)
4. Lingkungan/Publik 4. Lingkungan/Publik 4. Administrasi
5. APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pemasangan 1 Unit SR, UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan
termasuk ; Pembobokan, Seal tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
Tape, Clamp untuk Dudukan Terluka terkena alat Terkena alat kerja lainnya tentang memadai dan benar (Helm Kerja, Sepatu
1 bantu (Luka Ringan) 1 2 2 (Kecil) 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
Box Meter, Pemasangan Box SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode
Meter, Foto Dokumentasi Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19
#REF!
#REF!
Tabel 2-4 Pengisian Format Sasaran Khusus dan Program Khusus
1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
A. KONTRUKSI
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Gudang Material menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
3 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pembuatan Papan Nama menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Proyek Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
6 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pemasangan Bowplank menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Galian Tanah Biasa untuk menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pemasangan Pipa Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan,
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Urugan Tanah Kembali Bekas menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Galian Pipa Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN
II. ACCESSORIES
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pemasangan Pipa Lengkap menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Accessories Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi Pembuatan Block Penahan dari SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
4 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Beton Camp. 1 : 2 : 3 untuk menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Bend, Tee, Gate Valve, dll Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Bobok Beton menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
5 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pek. Pemasangan Cerucuk menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)
###
Ranai, 20 Juli 2021
#REF!
#REF!
Perhitungan Biaya Penerapan SMKK
b Biaya protokol kesehatan wabah menular (misal: tempat Ls 1.00 900,000.00 900,000.00 Sesuai kebutuhan
cuci tangan, swab, vitamin di masa pandemi covid-19)
Jumlah Sub 5 1,375,000.00
7. Rambu-Rambu yang diperlukan
a Rambu Peringatan Buah 2.00 45,000.00 90,000.00 Mengikuti spek
b Rambu Informasi Buah 1.00 45,000.00 45,000.00 Mengikuti spek
Jumlah Sub 7 135,000.00
8. Kegiatan dan Peralatan Terkait Pengendalian Resiko
a Keselamatan
Bendera K3 Konstruksi Buah 1.00 140,000.00 140,000.00 Sesuai kebutuhan
Jumlah Sub 8 140,000.00
JUMLAH TOTAL ( 1 s/d 8 ) 9,440,000.00
PPN ( 10% ) 944,000.00
TOTAL + PPN ( 10% ) 10,384,000.00
Analisis Keselamatan Konstruksi (Construction Safety Analysis)
Identifikasi Bahaya
No. Uraian Langka Pekerjaan Pekerja, Peralatan, Material, Lingkungan / Pengendalian Penanggung Jawab
Keselamatan Publik
A. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan Kecelakaan akibat kelalaian dalam bekerja Petugas K-3 Konstruksi
Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan
menggunakan metode kerja yang benar
2 Gudang Material Terluka terkena alat bantu dan tertimpa material kayu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
3 Pembuatan Papan Nama Proyek Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
4 Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan
Pelaporan
5 Mobilisasi Terjadi kecelakaan lalu lintas saat mobilisasi dan Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
demibilisasi menggunakan metode kerja yang benar
6 Pemasangan Bowplank Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
2 Urugan Tanah Kembali Bekas Galian Pipa Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
3 Galian Tanah Berbatu untuk Pemasangan Pipa Terluka terkena alat bantu dan material galian Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
Identifikasi Bahaya
No. Uraian Langka Pekerjaan Pekerja, Peralatan, Material, Lingkungan / Pengendalian Penanggung Jawab
Keselamatan Publik
II. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
1 Transport Pipa dari Gudang Penyimpanan ke Lokasi Kecelakaan pada saat lalulintas pekerjaan, penggunaan Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
Pemasangan dan cara pengikatan yang tidak standar, metode dan cara menggunakan metode kerja yang benar
kerja yang salah
2 Pemasangan Pipa Lengkap Accessories Tersengat listrik dan terluka terkena alat bantu/alat Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
sambung pipa dan alat pemotong pipa menggunakan metode kerja yang benar
3 Pemasangan Fitting Tersengat listrik dan terluka terkena alat bantu/alat Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
sambung pipa dan alat pemotong pipa menggunakan metode kerja yang benar
4 Pembuatan Block Penahan dari Beton Camp. 1 : 2 : Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
3 untuk Bend, Tee, Gate Valve, dll menggunakan metode kerja yang benar
Ya
Ya A
Buat Laporan
Kejadian
Pemimpin Tertinggi
Pelaksanaan Konstruksi
ENDIONO
Pemimpin Tertinggi
Pelaksanaan Konstruksi
ENDIONO