Anda di halaman 1dari 101

1.

Data Proyek
Kegiatan : Pembangunan Jembatan
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Nomor Kontrak : xxx
Tanggal Kontrak : xxx
Nilai Kontrak : Rp. 4,350,996,196.33
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
Tahun Anggaran : 2021

Pokja : xxx

2. Data Pejabat Penandatangan Kontrak


Pengguna Jasa : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupat
Nama : HENDRA KUSUMA, SH, M. Si
NIP. : 19750909 200312 1 006
Jabatan : Pejabat Penandatangan Kontrak Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Perm
Alamat : Jl. Batu Sisir - Bukit Arai, Gedung A (Pulau Sekatung) Lantai I, Ranai - Natun

3. Data Kontraktor
Kontraktor Pelaksana : CV. CIPTA NATUNA LESTARI
Nama : ICANDRA
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. H. Adam Malik - Ranai

4. Data Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
Nama : OMIYATULLAH, SE
Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Gusti Mohd. Taib RT. 01 / RW. 02 Kec. Bunguran Timur
Email: interdimensi@yahoo.com
5. Data Personil
No. Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman
1. Penanggung Jawab Teknis (PJT) SLTA 2
2. Pelaksana SLTA 2
3. Supervisor/Mandor SLTA 2
4. Kepala Tukang SLTA 2
5. Petugas - K3 Konstruksi S1-Teknik Sipil 0
6. Petugas P3K SLTA 2
7. Juru Gambar/Draftman SLTA 2
8. Logistik SLTA 2
9. Administrasi Proyek SLTA 2
10. Tukang Kayu SLTA 2
11. Tukang Beton S1-Teknik Sipil 2
12. Tukang Pipa SLTA 2
13. Tukang Besi SLTA 2
14. Operator SLTA 2
15. Pekerja SLTA 2
16. Pekerja SLTA 2

6. Data Peralatan
Peralatan Utama Merk & Tipe Lokasi Kapasitas Jumlah Kepemilikan
1. Mesin Penyambung Pipa SHDS 200 L A4 Ranai Range 50-200 mm 1 Unit Milik Sendiri
HDPE (But Fusion)

Peralatan Pendukung
1. Pick Up (L-300) Mitsubishi Ranai 1.5 Ton 1 Unit Sewa
2. Mesin Genset Power Zone Ranai 5 Kva 1 Unit Milik Sendiri
3. Peralatan Tukang Pipa Standar Ranai Disesuaikan 1 Set Milik Sendiri
4. Peralatan Tukang Beton Standar Ranai Disesuaikan 1 Set Milik Sendiri

GAMBARAN UMUM PROYEK


Data Umum Pekerjaan
1. Nama Kegiatan : Pembangunan Jembatan
2. Nama Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
3. Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
4. No. Kontrak : xxx
5. Tanggal Kontrak : xxx
6. No. SPMK : 690/DPRKPP/PERMUKIMAN/SPMK/FISIK/03/VII/2021
7. Tanggal SPMK : xxx
8. Nilai Kontrak : Rp. 4,350,996,196.33
9. Sistem Kontrak : Kontrak Lumsum
10. Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021

Waktu Pelaksanaan
1. Masa Kontrak : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
2. Tanggal Mulai Kerja : xxx 7/19/2021
3. Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender 11/16/2021
4. Tanggal PHO : xxx 11/15/2021
4. Tanggal FHO : xxx 5/13/2022

Pengguna Jasa
1. Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupat
2. PPK : HENDRA KUSUMA, SH, M. Si
3. Alamat : Jl. Batu Sisir - Bukit Arai, Gedung A (Pulau Sekatung) Lantai I, Ranai - Natun

Penyedia Jasa
1. Nama : CV. CIPTA NATUNA LESTARI
2. Alamat : Jl. H. Adam Malik - Ranai

Pengawas Pekerjaan
1. Nama : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
2. Alamat : Jl. Gusti Mohd. Taib RT. 01 / RW. 02 Kec. Bunguran Timur

Lingkup Pekerjaan
1. Lingkup Kegiatan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Timur (1 Paket)

Pertanahan Kabupaten Natuna

akyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Natuna


Lantai I, Ranai - Natuna

Pengalaman Sertifikat
Tahun SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan Umum) - TA-005
Tahun SKT Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya (TT 020)
Tahun SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT 011)
Tahun SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason (Tukang Bangunan Umum) - TA-005
Tahun Petugas - K3 Konstruksi
Tahun -
Tahun SKT Juru Gambar / Draftman-Sipil (TS-003)
Tahun -
Tahun -
Tahun SKT Tukang Kayu (TA-009)
Tahun SKT Tukang Cor Beton (TS-013)
Tahun SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa (TM-039)
Tahun SKT Tukang Besi (TS-012)
Tahun -
Tahun -
Tahun -

Kepemilikan
Milik Sendiri

Sewa
Milik Sendiri
Milik Sendiri
Milik Sendiri

Timur (1 Paket)

7/19/2021
11/16/2021
11/15/2021
5/13/2022

Pertanahan Kabupaten Natuna

Lantai I, Ranai - Natuna


Timur (1 Paket)
RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI
(RMPK)

KEGIATAN :

Pembangunan Jembatan

PAKET PEKERJAAN :

Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)

Pemberi Tugas : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan


Pertanahan Kabupaten Natuna
Nomor Kontrak : xxx
Tanggal Kontrak : xxx
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Waktu Pelaksanaan : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
Tahun Anggaran : 2021

DISUSUN OLEH :

PT. INTERDIMENSI KONSULTAN


RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI


(RMPK)

KEGIATAN :

Pembangunan Jembatan

PAKET PEKERJAAN :

Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)

Tanggal diterbitkan :
Ranai, 20 Juli 2021

Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pekerjaan Pihak Pengguna Jasa

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :


CV. CIPTA NATUNA LESTARI PT. INTERDIMENSI KONSULTAN Pejabat Penandatangan Kontrak
Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kab. Natuna

ICANDRA OMIYATULLAH, SE HENDRA KUSUMA, SH, M. Si


Direktur Direktur NIP. 19750909 200312 1 006
RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)

DAFTAR ISI

I. INFORMASI PEKERJAAN
1.1. Data Umum Pekerjaan
1.2. Lingkup Pekerjaan

II. STRUKTUR ORGANISASI


2.1. Penyedia Jasa

III. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

IV. TAHAPAN PEKERJAAN

V. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS


5.1 Gambar Kerja
5.2. Spesifikasi Teknis

VI. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Work Method Statement)


6.1. Metode Kerja Pelaksanaan
6.2. Tenaga Kerja
6.3. Material
6.4. Peralatan
6.5. Aspek Keselamatan Konstruksi

VII. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)

VIII. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK


BAB I
INFORMASI PEKERJAAN

1.1. Data Umum Pekerjaan


Nama Kegiatan :
Pembangunan Jembatan

Nama Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
No. Kontrak : xxx
Tanggal Kontrak : xxx
No. SPMK : 690/DPRKPP/PERMUKIMAN/SPMK/FISIK/03/VII/2021
Tanggal SPMK : xxx
Nilai Kontrak : Rp. 4,350,996,196.33
Sistem Kontrak : Kontrak Lumsum
Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2021

Waktu Pelaksanaan
Masa Kontrak : 120 (Seratus Dua Puluh) Hari Kalender
Tanggal Mulai Kerja : xxx
Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
Tanggal PHO : xxx
Tanggal FHO : xxx

Pengguna Jasa
Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten
Natuna
PPK : HENDRA KUSUMA, SH, M. Si
Alamat : Jl. Batu Sisir - Bukit Arai, Gedung A (Pulau Sekatung) Lantai I, Ranai - Natuna

Penyedia Jasa
Nama : XXXXX
Alamat : Jl. H. Adam Malik - Ranai

Pengawas Pekerjaan
Nama : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
Alamat : Jl. Gusti Mohd. Taib RT. 01 / RW. 02 Kec. Bunguran Timur
1.2. Lingkup Pekerjaan

A. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI 1.00 Ls

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan Ls
2 Gudang Material M2
3 Pembuatan Papan Nama Proyek Unit
4 Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan Pelaporan Ls
5 Mobilisasi Ls
6 Penggantian Jembatan Sementara

C. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES


I. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Struktur Dengan Kedalaman 0-2 Meter 537.8 M3
2 Timbunan Biasa dari sumber galian 240 M3
3 Timbunan Pilihan dari sumber galian 36 M3
4 Penyiapan Badan Jalan 400 M2
II. PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A

III. PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL


1 Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
2 Laston Lapis Antara (AC-BC)

IV. PEKERJAAN STRUKTUR


1 Beton struktur, fc’25 Mpa
2 Beton strukur, fc’20 MPa
3 Beton , fc’15 Mpa
4 Beton, fc’10 Mpa
5 Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
6 Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 400 mm
7 Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 400 mm
8 Pasangan Batu
9 Sambungan Siar Muai Expansion Joint Tipe butt joint, lebar 50 mm tebal 5 mm
10 Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 600 mm x 600 mm x 100 mm
11 Sandaran (Railing)
12 Pipa Drainase PVC diameter 75 mm
13 Pipa Drainase PVC diameter 50 mm

II. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA


1 Pengecatan
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

2.1. Penyedia Jasa

a. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

sesuai dengan Gambar 2.1 Struktur Organisasi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi terlampir

b. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Pemimpin Tertinggi Pekerjaan Konstruksi
⮚ Memimpin semua pelaksanaan konstruksi dilapangan serta memahami gambar pelaksanaan,
spesifikasi teknik, rencana mutu, metode pelaksanaan, jadwal pelaksanaan K3 atau SMKK
yang antara lain adalah menyiapkan dokumen teknis, pelaksanaan konstruksi yang
diperlukan. Mempelajari dan menguasai dokumen pelaksanaan konstruksi, serta mempelajari
dan memahami pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

⮚ Membuat program mingguan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek yang antra lain adalah
melakukan survey lokasi pekerjaan meliputi jalan masuk, lokasi kerja, lingkungan kerja dan
sosail masyarakat dengan pihak terkait. Menghitung dan menentukan rencana kebutuhan
material, tenaga kerja dan peralatan dalam mingguan dengan bagian terkait. Membuat
rencana kerja pelaksanaan konstruksi mingguan secara rinci, serta menyiapkan formulir-
formulir laporan dan hari kerja.

⮚ Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaan konstruksi yang antara lain adalah


mengkoordinasi, memberi pengarahan dan petunjuk kepada para mandor dan kepala tukang.
Mengajukan mobilisasi tenaga kerja, peralatan dan pengadaan material sesuai rencana
kebutuhan, serta melakukan pengecekan kegiatan lapangan dalam rangka persiapan
pelaksanaan pekerjaan .

⮚ Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar pelaksanaan, spesifikasi teknis, metode


pelaksanaan, prosedur mutu dan K3 yang antara lain adalah menyiapkan ijin mulai
pelaksanaan konstruksi untuk tiap-tiap komponen pekerjaan. Menerapkan quality Assurance
dan K3 sesuai dengan bidangnya, serta memeriksa hasil pekerjaan secara continue.

⮚ Membuat Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan secara kontinue yang antara lain adalah
melakukan pengukuran bersama hasil pelaksanaan pekerjaan dengan bagian dan pihak-pihak
terkait. Membuat dokumentasi visual pelaksanaan pekerjaan.
⮚ Memantau dan mengevaluasi hasil pekerjaan yang antara lain adalah mengidentifikasi hasil
pekerjaan yang tidak mencapai target volume dan waktu. Mengidentifikasi permasalahan yang
timbul dilapangan, mengevaluasi program kerja mingguan. Serta melakukan penilaian
terhadap hasil kerja mandor dan kepala tukang.

2. Pimpinan UKK
⮚ Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan konstruksi.
⮚ Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam penerapan SMKK.
⮚ Menyiapkan prosedur Tanggap Darurat.
⮚ Menyiapkan Sasaran dan Program keselamatan konstruksi untuk ditetapkan oleh Direktur
yang menangani keselamatan konstruksi.
⮚ Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat kerja terlaksana dengan baik.
⮚ Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja.
⮚ Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
3. Petugas - K3 Konstruksi
⮚ Melaksanakan Intruksi Keselamatan Konstruksi.
⮚ Melaksanakan konsultasi dan komunikasi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja.
⮚ Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja.
⮚ Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident kepada Manajer / Koordinator
Keselamatan Konstruksi.

4. Petugas P3K
⮚ Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja.
⮚ Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik.
⮚ Memastikan isi kotak P3K sesuai dengan peraturan.

5. Supervisor/Mandor
⮚ Memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur kerja yang benar
dan ditetapkan.
⮚ Memastikan bahwa peralatan dan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemeriksaan/inspeksi sesuai persyaratan keselamatn konstruksi.
⮚ Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD dan perlengkapan
keselamatan sesuai persyaratan.

6. Kepala Tukang
⮚ Memimpin para tukang agar bisa memahami dan bekerja sesuai dengan arahan pelaksana
atau pemilik pekerjaan.
⮚ Sebagai tempat penitipan gaji tukang secara keseluruhan untuk kemudian membagikanya
kembali kepada para tukang sesuai dengan pendapatan masing-masing.
⮚ Merupakan tukang senior yang telah ahli dibidangnya jadi bisa menjadi tempat bertanya dan
belajar bagi tukang dengan kemampuan dibawahnya, apabila kepala tukang tidak bisa
menjawab maka dapat disampaikan kepada pelaksana untuk diberikan penjelasan.

⮚ Memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan yang baik dan cepat.
⮚ Melaporkan kepada pelaksana mengenai kesulitan atau kendala dalam pelaksanaan untuk
diberikan jalan keluar.
⮚ Memegang keuangan harian untuk operasional tukang seperti uang makan, pembelian
minuman, dan lainya sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan.
⮚ Memberitahukan daftar alat yang dibutuhkan oleh tukang dalam melaksanakan pekerjaan
dilapangan.

7. Tukang
⮚ Melakukan pekerjaan pertukangan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing dengan
berkoordinasi dengan kepala tukang.
⮚ Mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan oleh kepala tukang sesuai dengan keahliannya,
sementara pekerjaan kasar dikerjakan oleh pekerja.

8. Operator
⮚ Menjalankan dan menghentikan alat.
⮚ Memastikan alat berjalan sesuai standar.
⮚ Mengoperasikan alat dengan aman dan produktif.
⮚ Melaporkan temuan kerusakan pada alat kepada pengawas lapangan.
⮚ Bertanggung jawab pengoperasian alat berat.
⮚ Memperbaiki peralatan yang mengalami hambatan selama berlangsungnya kegiatan proyek.
9. Pekerja
⮚ Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif dalam menjaga diri sendiri maupun
kelompok kerjanya.
⮚ Menghadiri orientasi keselamatan konstruksi, safety talk, tool box meeting dan training-
training yang diselenggarakan.
⮚ Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan atau
petugas keselamatan konstruksi.
⮚ Memakai APD dan peralatan keselamatan kerja yang sesuai.
⮚ Segera melaporkan apabila ditemukan kerusakan pada peralatan konstruksi yang digunakan.
⮚ Segera melaporkan apabila terdapat perilaku yang tidak aman di area kerjanya.

10. Logistik
⮚ Mensurvei data jumlah alat dan bahan material yang dibutuhkan. Setelah itu, mencari harga
alat bahan material tersebut ke beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data
untuk memilih harga bahan terbaik dan memenuhi spesifikasi dan kualitas yang telah
ditetapkan.

⮚ Melakukan pembelian alat dan bahan material ke supplier atau toko bahan bangunan.
⮚ Menyiapkan dan mengelola tempat penyimpanan (gudang). Petugas Logistik bertanggung
jawab atas penyimpanan alat dan bahan material yang sudah didatangkan ke area proyek
sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik.
⮚ Menganalisis dan bertanggung jawab atas Sistem Rantai Pasok yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembangunan.
⮚ Melakukan koordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek terkait dengan
jumlah dan jadwal pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing-masing item pekerjaan
konstruksi.

11. Juru Gambar/Draftman


⮚ Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing
⮚ Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan
⮚ Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor
⮚ Membuat gambar akhir pekerjaan/as built drawing

12. Administrasi Proyek


⮚ Mempersiapkan dan menyediakan semua kebutuhan perlengkapan administrasi dan alat-alat
kantor untuk menunjang kelancaran proyek konstruksi.
⮚ Melaksanakan pekerjaan administrasi Teknik/Keuangan untuk kebutuhan pelaksanaan
Teknik/Keuangan di lapangan.
⮚ Membantu Pemimpin Tertinggi Pekerjaan Konstruksi untuk mengkoordinasi serta mengawasi
tata laksana administrasi proyek.
⮚ Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan sebagainya.
⮚ Mengadministrasikan baik laporan kegiatan maupun segala yang timbul yang diakibatkan oleh
selama pelaksanaan di lapangan dan lain-lain.
⮚ Membuat tagihan berdasarkan hasil prestasi pekerjaan di lapangan membayar semua
kegiatan proyek untuk kelancaran pelaksanaan di lapangan.
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

sesuai dengan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan terlampir

BAB IV
TAHAPAN PEKERJAAN

Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk mewujudkan suatu bangunan konstruksi yang
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

MULAI

PERSIAPAN RAPAT PRA


PELAKSANAAN PELAKSANAAN/PCM

PENANDATANGAN PEMBAHASAN
KONTRAK RKK/RMPK

SERAH TERIMA MC-0


LAPANGAN
REVIEW DESIGN
SPMK
Ya
CCO ADA
PENGAJUAN UANG
MUKA Tidak
Ya
ADA
PERUBAHAN GAMBAR /
PERUBAHAN BQ
MOBILISASI
Ya
ADDENDUM DOK. ADDENDUM

PERMINTAAN MULAI
KERJA

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMERIKSAAN HASIL
PEKERJAAN

Tidak Ya
PERBAIKAN CEK

LAPORAN KEMAJUAN
PEKERJAAN

SERAH TERIMA PEKERJAAN

PENCAIRAN

SELESAI

Gambar 5.1 Bagan Alir Tahapan Pekerjaan


BAB V
GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS

5.1 Gambar Kerja

Gambar Kerja sesuai dengan gambar perencanaan dan shop drawing seperti terlampir

5.2. Spesifikasi Teknis


⮚ A i r (bahan A SK SNI S-04-1989 F)
a. Air yang digunakan harus bebas dari bahan-bahan organik atau minyak, asam, alkali, garam–
garam dan bahan lainnya yang dapat merusak beton.
b. Air yang digunakan untuk adukan beton kontruksi harus sesuai dengan persyaratan SNI 1971 –
1990 F.

⮚ Pasir (bahan A SK SNI S-04-1989 F)


a. Pasir yang digunakan dapat berupa pasir alam hasil dari disintegrasi alami batuan atau dapat
berupa hasil pemecahan batu dari alat mekanis.
b. Agregat harus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik matahari dan
hujan.
c. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering)
yang diartikan dengan lumpur adalah bagian_x0002_bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm.
Apabila kadar lumpur melampaui 5% maka agregat halus harus dicuci.
d. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali dengan
petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksa bahan_x0002_bahan yang diakui.
e. Pasir yang dipergunakan harus lolos saringan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini :
Saringan (mm)
Ukuran Saringan 10 5 2.5 10 1.2 0.6 0.15
Prosetase (%) 100 90-100 80-90 50-90 25-65 10-35 2-10

⮚ Kerikil / Agregat kasar (bahan A.SK SNI S-04-1989)


a. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-
batuan atau berupa batu pecah yang diperolah dari pemecahan batu-batu pada umumnya. Yang
dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat-agregat yang besar butirnya lebih dari 5 mm.

b. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat yang
mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butui-butir pipih tersebut tidak
melampaui lebih dari 20% dari berat agregat keseluruhannya. Butir-butir agregat kasar harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca seperti terik
matahari atau hujan.

c. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering)
yang artinya dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila
kadar lumpur melampaui dari 1% maka agregat harus dicuci.
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang
bersifat reaktif alkali.
e. Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari seperlima jarak terkecil antara bidang-
bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tiga perempat dari jarak bersih
minimal di antara batang-batang atau berkas-berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini
diizinkan apabila menurut penilaian Pengawas Ahli. Cara-cara pengecoran beton adalah
sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi sarang-sarang kerikil.
⮚ Semen Portland / PC (bahan A SK SNI S-04-1989 F)
a. Semen Portland / PC (bahan A SK SNI S-04-1989 F) Semen yang digunakan adalah semen portland
tipe I yang bermutu tinggi, berat dan volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercantum pada
kantongnya. Pada semennya tidak terjadi pembatuan atau bongkahbongkah kecil.

b. Semen untuk kontruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan yakni memenuhi persyaratan SII 0013-81 dan PUBI
1982.
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi atau berat ukuran
semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2,5%.

⮚ Baja Tulangan (SII 0136-1984)


a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran, lemak,
kulit gilingan, karet lepas dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap
baja tulangan.
b. Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan dalam
gambar-gambar rencana atau gambar detail ( Besi mutu U-39 dan U-24 ) dengan tegangan leleh
2.400 kg/cm2 dan tegangan maksimal 3.600 kg/cm2.
Baja tulangan deform (ulir) U-39 untuk diameter tulangan lebih besar atau sama dengan 12 mm.
Baja tulangan deform (ulir) U-24 untuk diameter tulangan lebih kecil dari 12 mm.
c. Jika ternyata dalam pemeriksaan pengawas, diameter baja yang masuk tidak sesuai dengan
diameter baja yang akan dipakai, maka pemakainya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
konsultan pengawas.
d. Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak
dapat diterima.

⮚ Kawat Ikat (SNI 0040 – 87 – A)


a. Terbuat dari baja lunak yang telah dipijarkan terlebih dahulu.
b. Tidak bersepuh seng.
c. Diameter minimum 1 mm.
d. Memenuhi persyaratan SNI 0040-87-A.

o. Meter air
1. Meter air ukuran ½ inchi class B dengan type kering dan multi jet.
2. Badan (body) terbuat dari campuran bahan baku kuningan dan tembaga untuk menjamin
kekuatan serta terhindar dari korosif dan karat.
3. Dilengkapi dengan Adjueter (alat pengukur cepat/lambat jalannya baling-baling kecil dan
angka/jarum pencatat pemakaian air) yang berguna untuk melakukan kalibrasi ulang.

4. Memenuhi standar SNI 05-2547, ISO 4064 dan BS 5728, apabila standar nasional untuk
barang, bahan dan pengerjaan/jasa pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar
internasional atau standar negara asing.
5. Lapisan penutup regrstration unit dapat diputar 360°.
6. Kapasitas minimal 0,5 BAR
7. Standar akurasinya adalah :
Qs = Starting Flowrate harus rendah
Qn =

Qmax= Kesalahan tidak melebihi 2%.


8. Dilengkapi dengan anti magnet (eksternal).
9. Mampu menahan tekanan air terkuat (sampai dengan 10 bar)
10. Lapisan penutup regristation unit harus tidak dapat ditembus dengan menggunakan jarum
yang dipanaskan.
11. Memiliki pressure – plate untuk menahan tekanan air yang keras secara tiba-tiba.
12. Mampu beroperasi pada air sampai dengan temperatur maksimal 50°C.
13. Setiap meter air harus memiliki surat tanda lulus tera dari Deperindag Bidang Metrologi.
14. Memiliki ketersediaan atas suku cadang (spare-part).
15. Lapisan penutup terbuat dari kaca dan tidak berkabut jika kena air.

p. Bahan–bahan lain
1. Semua bahan – bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan
ditentukan pada waktu penjelasan pekerjaan (aanwijzing) atau pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Semua bahan – bahan yang dimasukan dan dipakai harus ditunjukkan terlebih dahulu kepada
pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.
3. Semua bahan – bahan yang tidak ditunjukan kepada pengawas atau ditolak oleh pengawas
tidak dibenarkan pemakaiannya.
4. Pemakaian bahan – bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan harus dibongkar dan
kerugian yang ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong.
5. Tidak tersedianya bahan – bahan bangunan yang akan dipakai dipasang dengan ini dinyatakan
tidak dapat sebagai alasan terhentinya / tertundanya pelaksanaan pekerjaan.
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Work Method Statement)

6.1. Metode Kerja Pelaksanaan

1. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil dari perusahaan
kami yang sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing, sehingga keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan ini akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak.

» Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek ini dikelola oleh satu team manajemen yang dipimpin oleh Pelaksana Lapangan,
dibantu oleh beberapa tenaga terampil, tenaga teknis, staf beserta pembantu-pembantunya. Pelaksana
Lapangan betanggungjawab kepada Pimpinan Perusahaan.
Pelaksana Lapangan memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik dibidang administrasi, teknik,
maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan perincian sebagai berikut :

a. 1 (Satu) orang Pelaksana, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan STM
Bangunan, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya (TT
020).
b. 1 (Satu) orang Petugas - K3 Konstruksi, pendidikan lulusan S1 - Teknik Sipil, pengalaman kerja 0
tahun, Keterampilan Petugas - K3 Konstruksi.
c. 1 (Satu) orang Supervisor/Mandor, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan
SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT 011).

d. 1 (Satu) orang Kepala Tukang, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason (Tukang
Bangunan Umum) - TA-005.
e. 1 (Satu) orang Petugas P3K, pendidikan lulusan SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan
Petugas P3K.
f. 1 (Satu) orang Juru Gambar/Draftman, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan
SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Juru Gambar / Draftman-Sipil (TS-003).

g. 1 (Satu) orang Logistik, pendidikan lulusan SLTA, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan
Logistik.
h. 1 (Satu) orang Administrasi Proyek, pendidikan lulusan SLTA, pengalaman kerja 2 tahun,
Keterampilan Administrasi Proyek.
i. 1 (Satu) orang Tukang Kayu, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Kayu (TA-009).
j. 1 (Satu) orang Tukang Beton, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan S1-Teknik
Sipil, pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Cor Beton (TS-013).
k. 1 (Satu) orang Tukang Pipa, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa (TM-039).
l. 1 (Satu) orang Tukang Besi, Kualifikasi tenaga terampil kelas satu, pendidikan lulusan SLTA,
pengalaman kerja 2 tahun, Keterampilan SKT Tukang Besi (TS-012).

Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja sama yang baik dengan
Pihak Owners dan Pihak Pengawas, maka pelaksanaan proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik
dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
» Personil Inti dan Tenaga Pendukung
Personil yang kami tempatkan adalah yang berpengalaman dalam proyek yang sejenis, akan
ditempatkan sebagai personil inti dan tenaga pendukung dalam organisasi proyek. Personil yang akan
ditempatkan dalam penanganan proyek ini seperti yang kami sampaikan susunan struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi seperti terlampir.

» Metode Pencapaian Proyek


Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik, kami dari pihak perusahaan telah
mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem manajemen proyek tersebut diatas dalam pelaksanaannya
ditunjang dengan sarana dan prasarana lainya, berupa sumber daya manusia, perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali dan perangkat keras (hardware) yang merupakan peralatan-
peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

» Metode Pengendalian Proyek


Metode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini :

PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL


Rencana Mutu terdiri dari : - Manual - Standar Peraturan
- Metode Pelaksanaan - Administrasi Perpres, Kepmen,
- Instruksi Kerja - Prosedur Perda, dll
- Jadwal Waktu Pelaksanaan - Organisasi
- Prosedur Kerja dll - Personil
- Keuangan

SUPERVISI

INPUT OUTPUT
- Bahan CONSTRUCTION - Produk Akhir BMW
- Alat PROCESS (Biaya, Mutu, Waktu)
- Tenaga

INSPECTION & TEST EVALUASI

KRITERIA KEBERTERIMAAN
- Gambar PELAPORAN +
- Spesifikasi MONITORING
- Mock Up

» Peralatan Utama
Peralatan utama yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan
kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan agar dapat menjamin tercapainya
sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Daftar Peralatan Utama
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas seperti terlampir dalam Daftar Isian
Peralatan Utama.
» Bahan
Kebutuhan bahan-bahan akan dikendalikan oleh Bagian Logistik dengan mengikuti pada jadwal
material dan spesifikasi bahan yang ditawar. Bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas seperti yang terdapat pada Daftar Harga Satuan Upan dan
Bahan serta pada Daftar Kuantitas dan Harga.

» Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan penanganan proyek, perusahaan kami akan menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan dilapangan, yang bertugas dalam hal ini :
a. Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
b. Pengamanan terhadap lingkungan sekitarnya
c. Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan kerja untuk mencegah dari pencurian

2. RENCANA PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (PROGRAM K3)


Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk unit
K3 yang akan membuat program seperti tersebut diatas dan akan diawasi. Sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai maka harus dibuat buku Program K3 yang sekurang-kurangnya berisi :

a. Safety Plan
⮚ Uraian proyek secara garis besar
⮚ Organisasi K3 di proyek
⮚ Sub kontraktor yang dipakai (jika ada)
⮚ Daftar material yang memerlukan penanganan khusus
⮚ Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus
⮚ Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu
⮚ Schedule Waktu, Schedule Bahan, Schedule Alat, Schedule Tenaga Kerja
⮚ Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan
⮚ Site Plan K3
⮚ Program Kebersihan dan SR

b. Prosedur Investigasi dan Analisa Kecelakaan Kerja


⮚ Flowchart : Investigasi Kecelakaan Kerja
⮚ Analisis Kecelakaan Kerja
⮚ Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja

c. Prosedur Inspeksi K3
⮚ Inspeksi Harian
⮚ Inspeksi Mingguan
⮚ Inspeksi Bulanan

d. Prosedur Pelaporan Kecelakaan


⮚ Kecelakaan Ringan
⮚ Kecelakaan Berat
⮚ Kecelakaan Mati
⮚ Daftar Telepon / Personil yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan.

e. Prosedur Pelatihan / Penyuluhan


⮚ Penyuluhan Awal
⮚ Pelatihan Pekerja Baru
⮚ Pelatihan secara periodik
f. Rencana Tindakan Darurat
⮚ Menyusun prosedur tindak darurat
⮚ Mengatur sistem komunikasi dalam keadaan darurat
⮚ Menetapkan tanggungjawab penetapan keadaan darurat
⮚ Penindakan keadaan darurat
⮚ Peta situasi dalam keadaan darurat
⮚ Program ecakuasi dalam keadaan darurat

g. Rapat K3
⮚ Rapat K3 Harian
⮚ Rapat K3 Mingguan
⮚ Rapat K3 Bulanan

3. KOORDINASI ANTAR DISIPLIN (INTERFACE)


Dalam penyelesaian secara keseluruhan proyek, banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang kegiatannya saling
berkaitan. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari
terjadinya bentrokan dan kesimpangsiuran pelaksanaan pekerjaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya
hambatan-hambatan yang tidak diinginkan.

Untuk mengatur kegiatan Koordinasi antar disiplin akan dilakukan :


» Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi ini dilakukan tiap hari, dan berfungsi membahas dan mengkoordinasikan
pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta program pelaksanaan dilapangan.

» Program dan Scheduling


Jadwal pekerjaan akan dijabarkan lebih detail (bulanan dan mingguan) dan akan dimonitor secara
cermat menggunakan laporan harian dan mingguan. Sementara ini pengontrolan secara keseluruhan
akan dituangkan dalam bentuk Bar Chart seperti tersebut diatas.

4. QUALITY CONTROL
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik dan sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain
mengontrol :
⮚ Seluruh material yang digunakan
⮚ Pemilihan tenaga kerja
⮚ Perawatan peralatan
⮚ Test material di laboratorium dan lapangan

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut
diatas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control
yang dikoordinasikan oleh bagian teknik dan melakukan proses Quality Control beserta prosedurnya yang
telah berlaku di proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan kami.

Manajemen Mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan menjamin bahwa
proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan
persyaratan mutu yang dimintak dalam gambar-gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknik (RKS),
pekerjaan pengendalian mutu dapat dilaksanakan dan dijalankan dengan baik, dengan adanya :
⮚ Sasaran mutu yang jelas
⮚ Sumber daya manusia yang profesional dan bertanggungjawab yang jelas
⮚ Organisasi proyek yang handal
⮚ Sistem dan prosedur mutu yang baku
⮚ Penerapan manajemen mutu yang konsisten

5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung sejak
diterbitkanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh)
hari kalender sejak Serah Terima Pertama Pekerjaan.

6. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan ini perlu dibuat metode pelaksanaan pekerjaan proyek yang secara garis
besar diuraikan sebagai berikut :

A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur
(1 Paket) ini adalah seperti tersebut diatas.

B. RENCANA PERSIAPAN PENANGANAN PEKERJAAN

Pre Construction Meeting (PCM)


Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (Pre Construction Meeting) merupakan pertemuan yang
diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi
Pekerjaan sebagai unsur pengendalian, Konsultan Pengawas sebagai pengawas teknis, dan penyedia
jasa sebagai pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat dan instansi terkait (jika ada) guna
menyamakan presepsi tersebut seluruh dokumen kontrak dan membuat kesepakatan tersebut hal-hal
penting yang belum terdapat dalam dokumen kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala
yang akan terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pelaksanaan PCM harus diselengarakan paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK/ Surat
Perintah Mulai Kerja. Rapat PCM dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh 3 (tiga)
pihak; Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa. Berita Acara Rapat Persiapan
Pekerjaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen Kontrak yang berlaku.

Hal-hal yang perlu dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan konstruksi antara lain:

1. Stuktur organisasi proyek dan Jadwal Pelaksanaan.


2. Penyamaan presepsi tentang pasal-pasal yang tertuang dalam dokumen kontrak.
3. Usulan-usulan perubahan mengenai isi dalam pasal-pasal dokumen kontrak.
4. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja.
5. Pembahasan prosedur administrasi penyelenggaraan pekerjaan.
6. Presentasi Konsultan Pengawas tentang prosedur pengawasan pekerjaan berdasarkan uraian
kegiatan pekerjaan penyedia jasa.
7. Pembahasan kendala yang diperkirakan akan timbul, dan rencana penanganannya.
8. Masalah-masalah lapangan terkait lokasi pekerjaan.
9. Rencana pemeliharaan dan pengaturan lalu-lintas.
10. Pembahasan tentang tanggungjawab masing-masing unsur yang terkait dalam pelaksanaan
pekerjaan.
11. Hal-hal yang belum jelas tertuang dalam kontrak.
Rapat pra konstruksi dilakukan untuk membahas tentang pekerjaan yang akan dilakukan serta
persiapan – persiapan yang harus dilakukan oleh penyedia jasa atau kontraktor. Dalam rapat ini juga
ada pembahasan tentang administrai proyek dan teknik. Bila dilapangan terdapat pekerjaan yang
harus berubah karena berbagai hal, maka baik Pengguna, Konsultan Pengawas dan Pelaksana, harus
memutuskan perubahan tersebut dan dituangka dalam Berita Acara PCM dan setelah dilakukan MC-0,
maka dibuatkan CCo untuk menyesuaikan volume yang ada dilapangan. Kelengkapan Administrasi
pelaksanaan pekerjaan harus dipenuhi oleh kontraktor yaitu diantaranya : Pembuatan Jadwal
Pelaksanaan, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Dokumentasi selama pekerjaan,
Request gambar atau Soft Drawing sebelum pekerjaan dilakukan, untuk masing-masing pekerjaan
(bila dibutuhkan) serta pembuatan Asbuild Drawing untuk pekerjaan yang dikerjakan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan
Sebelum memulai pekerjaan, maka lokasi yang mau dikerjakan kami bersihkan dari sampah-
sampah yang dapat mengganggu kelancaran dari pelaksanaan pekerjaan.

2. Gudang Material
a. Kami selaku pemborong akan membuat bangunan darurat untuk gudang bahan dan
bangsal kerja.
b. Kami juga akan membuat Direksi Keet yang merupakan bangunan dengan konstruksi
rangka kayu, dinding papan multiplex dicat, pintu / jendela secukupnya untuk
penghawaan / pencahayaan dengan atap seng atau asbes.

3. Pembuatan Papan Nama Proyek


⮚ Papan Nama Proyek
a. Papan nama proyek dibuat dari kayu meranti atau sejenisnya kayu kelas III yang
dilapisi triplek yang berisi informasi tentang kegiatan / pekerjaan.
b. Bentuk dan ukuran papan nama proyek adalah :
Ukuran : 45 Cm x 180 Cm
Tinggi : bagian bawah papan nama kegiatan minimal 80 Cm dari permukaan
tanah

Papan Nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat.


DINAS/INSTANSI TERKAIT

KEGIATAN :
PEKERJAAN :
LOKASI :
PEMBORONG : CV. / PT.
SPMK / KONTRAK :
NILAI KONTRAK :
MASA PELAKSANAAN :
PENGAWAS : CV. / PT.

Gambar Ilustrasi
⮚ Rambu-rambu Peringatan
Apabila lokasi pekerjaan berada pada daerah yang padat lalu lintas maka agar dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi permasalahan yang diakibatkan oleh lalu lintas maka
harus dilakukan pengaturan terhadap lalu lintas. Semua biaya yang dibutuhkan dalam
pekerjaan ini merupakan tanggung jawab kontraktor dan jika pembangunan berada pada
daerah yang minim arus lalu lintas maka pengaturan lalu lintas tidak perlu dilaksanakan.

4. Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan Pelaporan


a. Kami akan membuat as built drawing sebelum pekerjaan dimulai untuk diajukan dan
disetujui oleh PPK.
b. Kami akan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala dalam bentuk
foto-foto dan diserahkan kepada Direksi sesuai uraian dalam syarat-syarat umum
kontrak.
c. Foto-foto harus memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan,
peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan
tersebut, dibuat yakni :
● Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan;
● Selama berlangsung pekerjaan;
● Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode pemeliharaan;
● Kejadian dan keadaan yang khusus atau yang diminta oleh Direksi.
d. Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga posisi (depan, belakang, dan samping),
serta pada posisi yang sama untuk masing-masing kejadian.
e. Kami akan membuat laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap satu minggu
kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan sesuai petunjuk Direksi.
Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengerahan
tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat yang dipergunakan, jumlah
pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan
yang telah selesai, masalah – masalah yang timbul di lapangan serta pemecahan, dan
rencana kerja minggu berikutnya.
f. Laporan kami buat dalam bentuk Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan serta lain-lain
sesuai dengan uraian dalam syarat-syarat umum kontrak.

5. Mobilisasi
a. Sebelum pekerjaan dimulai maka segala macam peralatan, bahan dan personil yang
dibutuhkan atau yang dapat memperlancar pekerjaan tersebut di mobilisasi ke lokasi
pekerjaan sesuai dengan jadwal mobilisasi yang telah kami buat.
c. Sejauh mungking dan berdasarkan petunjuk Direksi, kami harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang dilalui / digunakan untuk tujuan pengangkutan ke lokasi proyek.

b. Setelah pekerjaan seselai dikerjakan dan diserah terimakan, maka segala macam
peralatan, personil dan sisa bahan akan kami demobilisasi.
6. Pemasangan Bowplank
a. Pekerjaan pengukuran sepenuhnya dilaksanakan pemborong dan disaksikan oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
b. Pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan dengan cermat/teliti dengan mempergunakan
alat ukur sudut betul–betul tegak lurus/siku.
c. Untuk titik duga pokok (titik ± 0,00) akan di tentukan oleh Direksi/Pengawas Lapangan
sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan.
d. Patok bouwplank menggunakan kayu lokal, tebal papan minimal 2 Cm, lebar 20 Cm, sisi
atasnya harus diketam halus dan rata.
e. Bowplank ditempatkan disekeliling rencana jembatan pipa.
f. Pasangan bouwplank harus kokoh, kuat dan tidak berubah-rubah dari cuaca atau hal-hal
yang dapat merubah kedudukan bouwplank.
g. Pengukuran peil tinggi / lantai harus dilakukan atau diketahui dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan.

C. RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN UTAMA/PEKERJAAN SPESIFIK

Secara umum pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1
Paket) akan dilaksanakan dengan urutan / tahapan pekerjaan sebagai berikut :

PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


1. Survey Topografi
Survey topografi dilakukan bertujuan untuk meninjau kembali jalur pipa yang telah ditetapkan
dan Survey topografi menggunakan alat ukur antara lain :
● Water Pass untuk pengukuran beda tinggi
● Meteran Roll 50 m / 100 m untuk mengukur jarak

Seluruh alat yang digunakan sudah dikalibrasi terlebih dahulu. Pengukuran menggunakan cara
kelipatan dan diulangi dari arah berlawanan jika hasilnya sama berarti pengukuran telah benar.
Pengukuran mengacu pada patok BANCH MARK (BM) yang telah ada untuk menentukan patok
polygon lainnya.

Konstruksi patok polygon berupa balok kayu 5/7 atau kayu bulat yang ditanam kedalam tanah
tepat ditengah balok diberi paku sebagai titik bidik atau diberi tanda cat sebagai tanda. Untuk
konstruksi BM berupa balok beton berpenampang 30.0 cm x 30.0 cm ditanam dalam tanah, tepat
ditengah beton diberi baut sebagai titik bidik dan bacaan untuk menyatakan beda tinggi. Kedua
patok tersebut dipasang pada lokasi yang aman.
Hasil pengukuran dicross check dari arah berlawanan dengan mengambil titik acuan tertentu, jika
hasil yang diperoleh sama berarti sudah benar. Untuk pengukuran didarat langsung dibuat patok
polygon dan untuk titik di air dapat dibuat plat form yang nantinya juga digunakan untuk
pemasangan bowplank.

2. Pengukuran Kembali
a.
Sebelum memulai pekerjaan kami akan mengadakan pengukuran kembali (MC-0) dengan
teliti panjang pipa sesuai jalurnya, lebar jalan atau lainnya sesuai permintaan dari Direksi.

b. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum pekerjaan
dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi, baik dan
jenis maupun dari kondisinya.

c. Cara pengukuran, ketepatan hasil pengukuran dan pembuatan serta pemasangan patok bantu
akan ditentukan oleh Direksi.

d.
Apabila timbul keragu-raguan dari pihak Penyedia dalam menginterpretasikan angka-angka
dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan kepada Direksi untuk dimintakan penjelasan.

e. Apabila terdapat perbedaan antara panjang yang tercantum dalam gambar dengan hasil
pengukuran ulang maka akan kami serahkan keputusannya kepada Direksi.

f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjadi
tanggung jawab Penyedia.

3. Pematokan
a.
Kami akan mengerjakan pematokan untuk menentukan jalur pipa sesuai dengan gambar
rencana, pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Direksi sebelum memulai
pekerjaan selanjutnya. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut
Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi sebelumnya sehingga Direksi dapat
mempersiapkan sesuatunya yang diperlukan untuk pengawasan pekerjaan. Pematokan yang
telah selesai diukur oleh Kontraktor harus telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

b.
Kami akan menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur dan pekerja yang
diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengawasan / pengujian hasil pematokan atau
pekerjaan lain yang serupa. Semua tanda-tanda dilapangan harus disediakan dan dipasang
sendiri oleh Kami selaku penyedia dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang
rusak harus segera diganti dengan yang baru dengan persetujuan dari Direksi.

c. Pembuatan dan pemasangan papan dasar (bouwplank) termasuk pekerjaan harus dibuat dari
kayu kelas II.

d.
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dan gambar rencana, Kami selaku penyedia akan
mengajukan gambar shop drawing. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan
revisi pada lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada Penyedia.
II. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan untuk paket ini adalah mengadakan dan menyediakan termasuk pemasangan
seluruh pengadaan bahan termasuk pipa, fitting, meteran air dan accesoriesnya seperti yang
ditentukan dalam daftar kuantitas dan harga, termasuk semua baut-baut, mur, packing karet, ring-
ring, fitting serta bahan-bahan pendukung lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

A. PERSYARATAN UMUM
1. Kualitas Bahan
● Pipa, fitting dan accessories yang telah dapat diproduksi di Indonesia, harus dilampiri
dengan Surat lzin Penggunaan Sll (Standard Industri Indonesia) / SNI (Standard
Nasioial Indonesia) dan Departemen Perindustrian, oleh produsen/pabrik pembuat.

● Bahan pipa yang diadakan/ditawarkan dapat berlainan dengan bahan yang


tercantum dalam spesifikasi teknis ini, dengan persyaratan bahwa kualitasnya
secara keseluruhan sekurang-kurangnya harus sama dengan yang tercantum dalam
persyaratan teknis bahan untuk Pipa HDPE.

● Seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya harus sesuai dan dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air antara 20° s.d 30° dan derajat keasaman (pH) antara 6
s.d 8. Seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya akan ditanam dalam tanah, kecuali untuk
kebutuhan hal-hal yang khusus.

2. Standard Kualitas
Standard kualitas yang digunakan untuk spesifikasi teknis ini, adalah standard yang
berlaku secara Nasional di Indonesia dan yang diakui secara Internasional.
SII/SNI - Standard Industri Indonesia / Standard Nasional Indonesia
ISO - International Oraganization for Standardization
JIS - Japan Industrial Standard
ANSI - American National Standard Institute
ASTM - American Society for Testing and Materials
AWWA - American Water Works Association
BS - British Standard
AS - Australian Standard
DIN - Duetsche Industrie Norm

Jika terjadi perbedaan antara Standar Indonesia dengan Standar Intemasional, maka
Standar Indonesia yang akan berlaku dan jika standar Indonesia tidak menetapkan
kriteria/persyaratan yang dibutuhkan, maka dapat digunakan persyaratan yang sesuai
dengan Standard Internasional seperti di atas.

3. Gambar Pabrikasi (Shop Drawing)


Sebelum pipa, fitting, dan accessories, dipabrikasi atau dikirim, rekanan harus
menyerahkan gambar-gambar pabrikasi (Shop Drawing) kepada Direksi/Pemberi tugas
untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

Gambar-gambar pabrikasi yang digunakan untuk seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya,
harus meliputi :
a. Jenis material yang digunakan, dimensi, ketebalan, panjang, jenis-jenis khusus,
bentuk berat, kelas, batasan yang diizinkan setiap kualitas.
b. Standar dari Produsen, dimana material dan bahan pipa dipabrikasi.
c. Gambar-gambar pabrikasi secara lengkap termasuk detail-detail khusus, adaptor,
fitting dan desain penyambungan pipa.
d. Prosedur pengujian (jika ada).
e. Metoda pelapisan dan perlindungan material pipa, jika ada.

B. PENGADAAN PIPA, FITTING DAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)

1. Pipa HDPE-HIGH DENSITY POLI ETHYLENE PIPE, Fitting dan Perlengkapannya


a. Bahan dan Material Pipa
Untuk Pipa HDPE dalam pekerjaan ini kami menggunakan HDPE PE-100, SDR 17 (PN
10) standar SNI / SII atau standar Internasional lain yang dapat diterima dengan
kualitas sama / setara atau lebih tinggi, yang kami ajukan kali ini adalah produk dari
PT. TJAKRINDO MAS dengan merk "SUPRALON" (Brosur dan Katalog terlampir),
dengan Jenis pipa sebagai berikut :

- Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 - HDPE Ø2'' - 2,350.00 M'


- Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 - HDPE Ø3'' - 600.00 M'

b. Bahan dan Material Accessories (Fitting)


Untuk Accessories (Fitting) dalam pekerjaan ini kami menggunakan standar SNI / SII
atau standar Internasional lain yang dapat diterima dengan kualitas sama / setara
atau lebih tinggi, yang kami ajukan saat ini adalah produk dari
PT. TJAKRINDO MAS dengan Merk "SUPRALON" dan Merk "HQ / HOCO", (Brosur
dan Katalog terlampir) dengan jenis Accessories sebagai berikut :

1 Bend HDPE 90° PN 10 Segmented DN 63 mm 85.00 Unit


2 Cap/Dop HDPE Ø2" 63 mm 30.00 Unit
3 Tee HDPE Ø2" DN 75 mm 5.00 Unit
4 Tee Reducer HDPE DN 75 mm x 63 mm 8.00 Unit
5 Gate Valve DN 63 mm 5.00 Unit
6 Reduser PVC Ø 75 x 63 mm 4.00 Unit
7 Soket PVC DN Ø2" 4.00 Unit
8 Soket Flange PVC Ø 63 mm 4.00 Unit
9 Stub Flange HDPE Ø 63 mm 4.00 Unit
10 Paking Karet Ø 63 mm 10.00 Bh
11 Mur Baut DN 5/8" Panjang 3.5" 16.00 Unit
12 Ventil Udara (Air Valve) CI DN 63 mm (2'') 3.00 Unit
13 Box Pengaman Gate Valve 5.00 Ls
14 Street Box Ø 63 mm 1.00 Unit
15 Selang Gantungan Pipa 2 Inchi 600.00 M'

c. Bahan dan Material Pipa Galvanis


Untuk pipa Galvanis dan Accessories dalam pekerjaan ini kami menggunakan standar
SNI / SII atau standar Internasional lainnya yang dapat diterima dengan kualitas
sama atau lebih tinggi yang terdapat dipasaran dengan bahan sebagai berikut :

1. Pipa Besi Ø 63 mm 66.00 M'


2. Sambungan Rumah (SR) dan Accessories
a. Pengadaan Materan Air dan Accessories
Water meter yang dibutuhkan mempunyai Type Drinking Multijet, Dry Dial, Magnetic
Drive, Straight Line Reading, dengan Body Coper Alloy / Bronze / Kuningan (untuk Ø
½ “ stainles spindle), yang kami ajukan saat ini adalah produk dari PT. MULTIPAR
SAPTA TAMA dengan Merk "Itron" (Brosur terlampir) dan dari PT. BARINDO
ANGGUN INDUSTRI dengan Merk "Barindo" (Brosur terlampir) atau yang setara
dengan jumlah sbb :
1 Water Meter, DN 1/2" (PN 10) Kuningan 227.00 Unit
2 Clamp Sadle 2 x 1/2" 227.00 Unit
3 Stop kran, CI DN 1/2" (PN 10) 227.00 Unit
4 Tap Kran Crom DN 1/2'' 227.00 Unit
5 Elbow DN 1/2" 454.00 Unit
6 Female Threated Adaptor (FTA) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit
7 Pipa HDPE 1/2" 5,750.00 Meter
8 Male Threated Adaptor (MTA) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit
9 Male Threated Elbow (MTE) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit
10 Female Threated Elbow (FTE) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit
11 Tee HDPE DN 1/2" 227.00 Unit
12 Dop HDPE DN 1/2" 227.00 Unit
13 Box Meter PE 227.00 Unit

Setelah dilakukan pengukuran kembali lokasi (MC-0), maka pemesanan pipa sudah dapat
dilaksanakan. Adapun yang terkait dengan pengadaan pipa dan accessories serta sambungan rumah
adalah sebagai berikut :

Surat persetujuan Volume pipa


beserta Surat pesanan ke
material yg akan
accessories Supplier
digunakan dari owner

Pengiriman Perjanjian
Asuransi pengiriman
pipa dan pengiriman
accessories dengan jasa
transportasi

III. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES

1. Galian Tanah Biasa untuk Pemasangan Pipa


a. Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan
kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya dilakukan sesuai dengan pipa yang akan
dipasang seperti yang diijinkan oleh Direksi/Pemberi Tugas. Galian harus dikeringkan
dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat
aman dan efisien. Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan di bagian
atas pipa harus ditentukan sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan
yang disebabkan oleh pihak lain, dan konstruksi jalan. Jika memungkinkan pipa harus
dipasang pada batas kedalaman minimum seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
GALIAN TANAH
Ø Pipa (mm)
h1 (M) h2 (M) H (M) W (M)

20 0.02 0.03 0.10 0.05


40 0.05 0.10 0.20 0.10
50 0.05 0.10 0.20 0.10
75 0.05 0.10 0.25 0.10
100 0.05 0.10 0.30 0.10
150 0.05 0.10 0.35 0.15
200 0.05 0.10 0.40 0.20
250 0.05 0.10 0.45 0.25
300 0.05 0.10 0.50 0.30

Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang
pada pipa, pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan
pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan. Galian juga bisa mengacu kepada
spesifikasi teknis yang dibuat oleh pihak direksi serta petunjuk dari konsultan pengawas.

Contoh Gambar Galian Pipa

b. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan
peralatan pipa. Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan
dengan keperluan untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau
elektrofussion dilakukan di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan
ke dalam galian. Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa
disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian.

Lebar galian minimum harus mencakup untuk pemadatan bahan penyangga samping
Rekomendasi Lebar Galian Berdasarkan Diamater Pipa sebagai berikut :
Diameter Pipa (mm) Lebar Galian (M)

20 0.05

40 – 100 0.10

150 0.15

200 0.20

250 0.25

300 0.30

c. Ruang Penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan dengan baik.

d. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa


Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki, untuk membuat dasar
pipa yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap tempat diantara
ruang penyambung. Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan harus diganti dengan
bahan yang disetujui oleh Direksi.

e. Penggalian Pada Tanah yang Jelek


Jika dasar galian temyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan seperti debu,
sampah dan sebagainya yang menurut Direksi harus disingkirkan, maka kami harus
mengadakan penggalian dan membuang bahan-bahan tersebut. Jika menurut Direksi
diperlukan pondasi khusus seperti penggalian tanah atau penimbunan, kami harus
menyelesaikannya dengan petunjuk Direksi.

f. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk ancaman
pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan lainnya.

g. Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan


Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk memperbaiki permukaan
bekas galian harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan lainnya.

h. Penimbunan Bahan-Bahan Galian


Semua bahan-bahan galian ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan, jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-
bangunan perorangan lainnya.

i. Barikade dan Petunjuk Direksi


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade, papan-
papan penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya selama pekerjaan
berlangsung. Semua bahan-bahan penyangga peralatan dan pipa yang mengganggu lalu
lintas harus dilindungi dengan pagar atau barikade serta penerangan lampu seperlunya.
j. Pengamanan Lalu Lintas
Kami harus mengatur perkerjaan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan
kemacetan lalu lintas. Jika lalu lintas terpaksa lewat diatas galian, kami harus
menyediakan jembatan plat baja atau semacam penutup yang sesuai dengan panjang
galian. Disamping itu kami juga harus mengatur lalu lintas.

k. Gangguan Pelayanan
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lama harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama
menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daerah pelayanan yang terganggu
seminimal mungkin.

2. Pemasangan Pipa HDPE lengkap dengan Accessories


a. Bahan dan Material Pipa
● Untuk Pipa HDPE dalam pekerjaan ini kami menggunakan HDPE PE-100, SDR 17 (PN 10)
standar SNI / SII atau standar Internasional lain yang dapat diterima dengan kualitas
sama atau lebih tinggi, dengan Jenis pipa sebagai berikut :
- Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 - HDPE Ø2'' - = 2,350.00 M'
- Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 - HDPE Ø3'' - = 600.00 M'

b. Bahan dan Material Accessories (Fitting)


● Untuk Accessories (Fitting) dalam pekerjaan ini kami menggunakan standar SNI / SII atau
standar Internasional lain yang dapat diterima dengan kualitas sama atau lebih tinggi,
dengan jenis Accessories sebagai berikut :
1 Bend HDPE 90° PN 10 Segmented DN 63 mm = 85.00 Unit
2 Cap/Dop HDPE Ø2" 63 mm = 30.00 Unit
3 Tee HDPE Ø2" DN 75 mm = 5.00 Unit
4 Tee Reducer HDPE DN 75 mm x 63 mm = 8.00 Unit
5 Gate Valve DN 63 mm = 5.00 Unit
6 Reduser PVC Ø 75 x 63 mm = 4.00 Unit
7 Soket PVC DN Ø2" = 4.00 Unit
8 Soket Flange PVC Ø 63 mm = 4.00 Unit
9 Stub Flange HDPE Ø 63 mm = 4.00 Unit
10 Paking Karet Ø 63 mm = 10.00 Bh
11 Mur Baut DN 5/8" Panjang 3.5" = 16.00 Unit
12 Ventil Udara (Air Valve) CI DN 63 mm (2'') = 3.00 Unit
13 Box Pengaman Gate Valve = 5.00 Ls
14 Street Box Ø 63 mm = 1.00 Unit
15 Selang Gantungan Pipa 2 Inchi = 600.00 M'
c. Jenis Sambungan
Seluruh sambungan harus menggunakan system penyambungan BUT FUSION. Metode
penyambungan pipa HDPE. Pada umumnya bahwa mekanisme penyambungan pipa HDPE ada
beberapa jenis sesuai kebutuhan masing-masing. Tetapi yang umum di gunakan dan paling
sering menarik perhatian adalah metode penyambungan Butt Fusion.

Secara umum bisa di jelaskan bahwa metode penyambungan Butt Fusion adalah proses
termofusi yang melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan di
sambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua ujung nya. Baru lah kedua ujung tersebut
di tempelkan dengan bantuan tekanan tertentu untuk membuat sambungan yang senyawa.
Bayangkan seperti misalnya anda membakar kedua ujung karet gelang atau plastik untuk
menyambung kedua ujung tersebut setelah terjadi lelehan karet/plastik. Hasil nya kedua
ujung tersebut akan kembali menyatu karena proses lelehan tadi.

Adapun alat - alat yang di butuhkan untuk melakukan metode Butt Fusion ini antara lain :

● Mesin Butt Fusion baik sistem hidrolis maupun tuas manual, yang terdiri dari unit base
clamp, heater, planner dan unit hidrolis.
● Generator (genset).
● Pipa yang akan di sambung, dengan diameter dan SDR yang sama.
● Beberapa tool pendukung seperti kunci pas, kain lap, pemotong pipa, termometer dan
stopwatch.
● Tenda/terpal untuk perlindungan selama menyambung dan juga kabel secukup nya untuk
aliran listrik.

Adapun prosedur kerjanya sebagai berikut :


● Sebelum nya pastikan dulu semua peralatan yang di gunakan berfungsi dengan baik dan
dalam kondisi siap pakai.
● Lalu tempatkan kedua ujung pipa yang akan di sambung pada base clamp dengan posisi
berhadap-hadapan. Jepit body pipa dengan clamp penjepit, luruskan dan kencangkan.
Bersihkan kedua ujung pipa dari debu dan kotoran yang menempel.
● Nyalakan alat pemotong/perata (planner) di antara kedua ujung pipa, untuk meratakan
kedua ujung pipa agar simetris dan lurus sejajar. Tempelkan kedua ujung pipa dengan
pressure hidrolis (atau tuas manual) hingga menempel pada unit planner sampai kedua
sisi sama rata. Lalu lepaskan lagi hingga kedua ujung pipa berpisah. Pindahkan alat
pemotong (planner).

● Lalu letakkan alat pemanas (heating plate) dengan suhu tertentu yang sudah di atur di
antara kedua ujung pipa, tekan dengan pressure tertentu, tunggu hingga terbentuk
lelehan pada ujung kedua pipa, lepaskan alat pemanas nya, lalu segera rekat kan kembali
kedua ujung pipa yang sudah meleleh tadi, dan tunggu sampai mendingin. Proses
pendinginan bisa beragam tergantung diameter dan SDR nya.

● Hasil nya akan terlihat seperti ini :

● Sambungan ini sangat kuat karena terjadi persenyawaan di kedua ujung pipa yang sudah
di sambung tadi, bahkan kekuatan sambungan nya bisa melebihi kekuatan pipa nya itu
sendiri karena terjadi penambahan ketebalan pada titik sambungannya. Demikianlah
sekilas yang bisa kami jelaskan kepada anda seputar proses penyambungan dengan
menggunakan metode Butt Fusion yang sangat populer di dunia HDPE. Tentu untuk hal-
hal yang lebih spesifik anda bisa menanyakan langsung kepada ahli nya.

d. Fitting-Fitting Pipa
Fitting-fitting dari bahan "Cast Iron", Ductile Iron atau "Grey Iron" yang digunakan untuk
pipa HDPE, harus sesuai dengan SII/SNI 0598-81 atau ISO 2531 dengan sistem hubungan
mekanikal (Mechanical Joint). Flange Socket (ujung-ujung flange dan socket) dipakai untuk
menyambung bagian-bagian dan pipa HDPE ke flange pada pekerjaan pipa.
Fitting-Fitting dari bahan cast iron, ductile iron atau grey iron yang ditanam dalam tanah
harus dilindungi bagian dalam dan luar terhadap karat, dengan lapisan bitumen atau Epoxy
dengan ketebalan untuk bagian dalam minimum 0,04 mm. Pelapis bagian dalam hams
telbebas dari racun dan bau.

e. Bahan Penyambung Pipa


Penyedia harus melengkapi dan menyediakan bahan pelumas dan cairan pembersih, sesuai
dengan jumlah yang direkomendasikan oleh pabrikasi pembuatnya/manufaktur. Jumlah yang
harus disediakan ditambah dengan 15 % sebagai cadangan untuk kelebihan pemakaian dan
harus disebutkan jumlah per paketnya.

Karet Penutup harus tahan terhadap microorganisme dan semua zat-zat yang dikandung oleh
air dan tahan dalam keadaan normal. Cincin-cincin penutup yang dibuat dari styrene
butadience harus sesuai dengan standar yang ada. Cincin karet penutup harus dilengkapi
dengan jumlah yang cukup ditambah 5% cadangan. Pelumas untuk cincin karet harus tidak
membahayakan, tidak menimbulkan rasa atau warna pada air minum disamping juga tidak
akan mempengaruhi kesehatan.

f. Pengujian
Sesuai penyaratan SII/SNI 0344, setiap pipa dan fitting harus mampu terhadap pengujian
tekanan hidrostatis sebesar 4,2 kali dari tekanan kerja pipa selama 1 jam pada 20°
tenperatur air. Pipa dan fitting yang bocor atau yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi, harus
diganti dengan yang ban.

g. Pemberian Tanda
Pada bagian luar setiap pipa fittingnya harus diberi tanda yang meliputi :
● Diameter nominal dalam mm
● Klas Pipa
● Nama pabrik pembuat/manufaktur
● Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaklur/pembuatnya.
Setiap pipa lengkung (Bend dan Elbow) juga diberi tanda seperti tersebut di atas termasuk
besar sudut lengkungnya pada setiap sisi. Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh
mempengaruhi segi kekuatan pipa dan fitting-fittingnya.

3. Penimbunan dan Pemadatan Bekas Galian


a. Urugan tanah yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa sesuai dengan ukuran-ukuran yang
tercantum pada gambar perencanaan.

b. Tanah urugan harus bebas dari potongan kayu, akar-akar tanaman serta segala macam
kotoran yang mudah lapuk.

c. Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal maximum 30 cm, sambil
dipadatkan.

d. Sisa-sisa tanah/material bekas galian, setelah pengurugan selesai harus diangkat dan dibuang
jauh-jauh sehingga bersih dan rapih atau sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi

Adapun volumen timbunan adalah sebagai berikut :


- Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 - HDPE Ø2'' - 63 mm 1,600.00 M'
- Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 - HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M'
IV. PEKERJAAN PIPA GIP

a. Umum
Panjang standar pipa harus 6 m, dengan toleransi tidak melebihi 6 mm atau disesuaikan dengan
standar lain yang dapat diterima. Setiap pipa harus diuji di pabrik, dengan pengujian tekanan
hidrolis minimum sebesar 50 atm, jika ada pipa yang gagal atau rusak dalam pengujian tekanan
hidrolis tersebut, harus diganti dengan yang baru.

1. Pipa Besi Ø 63 mm 66.00 M'

b. Sambungan Pipa
Agar dapat dilakukan penyambungan pipa dengan cara las temu, maka bidang potong dan ujung-
ujung pipa serta perlengkapannya harus diserongkan. Penyerongan dari ujung-ujung pipa
tersebut harus dengan sudut 30° pada sebelah luarnya, diukur dari garis yang tegak lurus pada
sumbu pipa, dengan toleransi tidak lebih besar dan 5° serta dengan lebar permukaan pada bagian
rata di ujung pipa sekitar 1,6 mm dengan toleransi lebih/kurang 0,8 mm.

Untuk penyambungan pipa GIP dengan menggunakan flange, harus sesuai dengan persyaratan
pada ISO 2531 atau standar lain yang sama. Rekanan harus mengadakan dan melengkapi semua
bahan-bahan untuk penyambungan pipa, termasuk sabuk penumpu, bahan untuk penyelesaian
lapisan pelindung luar dan dalam pipa setelah penyambungan las selesai dilakukan.

c. Perlengkapan Pipa (Bend All Flange)


Seluruh perlengkapan pipa GIP harus sesuai dengan persyaratan dan standar pada AWWA C 201 &
202, ISO 2531 atau standar Internasional yang sama atau lebih tinggi. Semua pembuatan
perlengkapan pipa GIP harus dilakukan di bengkel pipa (pipe shop) sesuai dengan ketentuan,
tekanan yang diizinkan serta ketebalan minimum yang dipersyaratkan untuk batang pipa GIP. Jika
diperlukan, cincin penguat atau pelana harus disediakan dan diadakan oleh Penyedia.

Pembuatan bengkokkan pipa (bend) GIP, harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :

• untuk sudut 60° s/d 90°, maksimum terdiri dan lima bagian.
• untuk sudut 45°, maksimum terdiri dan empat bagian.
• untuk sudut 30°, maksimum terdiri dari tiga bagian.
• unluk audut 11 1/4° s/d 22 1/2°, maksimum terdiri dari dua bagian.

d. Pengelasan Pipa
Hasil pengelasan harus diuji selama proses pembuatannya, sesuai dengan ketentuan pada
AWWA C-200 - 86, sebagai berikut :
1. Contoh hasil las, yang berasal dan bagian ujung pipa, diambil tegak lurus atau dapat juga
dari plat yang dibuat dari bahan yang sama digunakan untuk pembuatan pipa. Plat uji
tersebut harus dilas dengan prosedur, operator dan plat yang sama serta berurutan, sesuai
dengan pengelasan yang dilakukan pada pipa.

2. 2 (dua) contoh hasil las untuk uji tegangan harus dilakukan dan harus menunjukkan
tegangan patah (tensile strenght) tidak kurang dan 100 % tegangan patah dan bahan dasar.
3. 2 (dua) contoh uji bengkokkan harus dilakukan dan harus mengalami pembengkokkan 180
pada jig. Jika melakukan uji "Guided Bend" satu contoh hasil las harus dibengkokkan dengan
permukaan yang merupakan permukaan dalam pipa menghadap ke dalam uji bengkokkan,
sedangkan hasil contoh las yang ke dua harus dibengkokkan dengan permukaan yang
merupakan permukaan dalam pipa menghadap keluar pada uji bengkokkan. Contoh hasil las
dianggap memenuhi syarat, apabila :

• Tidak terjadi keretakan atau cacat terbuka lainnya melebihi 1/8 inchi, yang diukur ke
segala arah pada las atau antara las dengan bahan dasar setelah pembengkokkan.

• Contoh hasil las mengalami retak atau patah dan permukaan patah menunjukkan
penetrasi pada seluruh tebal las, dan tidak ada slag yang masuk atau keropos, sampai
pada tidak adanya kantong-kantong gas atau slag yang masuk melebihi 1/16 inchi dan
jumlah ukuran cacat dalam tiap inchi persegi dan las tidak melebihi 3/8 inchi.

4. Apabila pada contoh hasil las terjadi cacat waktu mengerjakan dengan mesin atau terdapat
cacat-cacat lain yang tidak ada hubungannya dengan pengelasan, maka hasil contoh
pengelasan harus diganti dengan yang lain.

V. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


Bahan :
1 Water Meter, DN 1/2" (PN 10) Kuningan = 227.00 Unit
2 Clamp Sadle 2 x 1/2" = 227.00 Unit
3 Stop kran, CI DN 1/2" (PN 10) = 227.00 Unit
4 Tap Kran Crom DN 1/2'' = 227.00 Unit
5 Elbow DN 1/2" = 454.00 Unit
6 Female Threated Adaptor (FTA) HDPE DN 1/2" = 227.00 Unit
7 Pipa HDPE 1/2" = 5,750.00 Meter
8 Male Threated Adaptor (MTA) HDPE DN 1/2" = 227.00 Unit
9 Male Threated Elbow (MTE) HDPE DN 1/2" = 227.00 Unit
10 Female Threated Elbow (FTE) HDPE DN 1/2" = 227.00 Unit
11 Tee HDPE DN 1/2" = 227.00 Unit
12 Dop HDPE DN 1/2" = 227.00 Unit
13 Box Meter PE = 227.00 Unit

1. Umum
a. Water meter yang dibutuhkan mempunyai Type Drinking Multijet, Dry Dial, Magnetic Drive,
Straight Line Reading, dengan Body Coper Alloy / Bronze (untuk ∅ ½ “ stainles spindle). Water
Meter Induk yang diameternya lebih besar dari ∅ 2" harus mempunyai Body Cast Iron.

b. Kemampuan uji Water Meter pada temperatur 40 °C mampu menahan Working Pressure
minimal sebesar 10 Kg/ Cm2.

c. Pada setiap Body Water Meter / bagian yang terlihat dari luar harus jelas kelihatan tanda
panah arah aliran ukuran merk.
d. Persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

Accuracy limit dan starting flow rate adalah maksimum yang diizinkan, sehingga tidak
diperbolehkan lebih besar dari nilai yang tersebut dalam tabel di atas.

2. Kapasitas Kalibrasi
Untuk 1 (satu) kali operasional dapat mengkalibrasi minimal 10 buah meteran air. Test bench ini
dapat digunakan dengan baik pada kapasitas pengaliran minimum 10 - 30 liter/jam dan maximum
4 - 10 m3/jam.

3. Anti Karat
Seluruh bahan besi yang digunakan telah dilakukan proses anti karat dengan pengecatan atau
epoxy pada bagian luar dan dalam.

4. Persyaratan Lainnya
Pengadaan water meter tersebut harus disuplai lengkap dengan brosur dan buku petunjuk
pemakaian.

a. Pengadaan water meter tersebut harus disuplai lengkap dengan jointing materialnya
(coupling, mur baut dan gasket) sesuai dengan sistem sambungan.

b. Pengadaan Water Meter tersebut harus sudah sesuai dengan Undang - Undang No. 2 Tahun
1981 oleh Direktorat Metrologi.

c. Meter air harus dilengkapi tempat penyegelan yang baik, sehingga meteran air tersebut tidak
dapat dibuka atau diubah peralatan dalamnya tanpa merusak segel.

d. Bahan-bahan yang digunakan harus tahan korosi baik langsung maupun tidak langsung.

e. Bahan-baban yang digunakan harus tahan terhadap temperatur air, 40 °C.

f. Bahan pada bagian penutup, kepala, dan bahan Water Meter harus memenuhi syarat kadar
tembaga minimal 65 %.

g. Baut, skrup harus terbuat dari bahan tahan korosi.


5. Box Meter
Pembuatan Box Meter disesuaikan dengan ukuran gambar bestek yang dapat terbuat dan Fiber
Glass atau pelat baja penutup, sedangkan untuk bahan fiber glass lidah kunci terbuat dan besi plat.
Ketebalan untuk Fiber Glass 3 mm dan untuk lidah kunci 2 mm dengan dilengkapi 1 (satu) buah
kunci slot untuk setiap Box Meter. Setiap lidah kunci besi plat dari Box Meter harus dilengkapi
dengan cat anti karat.

PERSYARATAN KHUSUS PEMASANGAN PIPA

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


Penyedia akan memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.

1. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA

A. UMUM
Kami akan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan
dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini. Pekerjaan
yang tidak tercantum dalam persyaratan-persyaratan yang ditentukan akan dilaksanakan
sesuai dengan praktek-praktek yang bisa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi
/Pemberi Tugas.

B. LINTASAN DAN SUDUT BELOKAN


1. Tanggung Jawab Kontraktor
Kami akan bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa dipasang sesuai
dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan sambungan (fitting). Katup-
katup (Valves) dan penguras (Drain) pada tempat yang diperlukan.

2. Penyimpangan-Penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur Lain


Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan mengganggu
kemajuan pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-perubahan maka Direksi/Pemberi
Tugas berhak untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.

3. Berhati-hati dalam Penggalian


Kontraktor harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga lokasi
yang tepat dan struktur-struktur lain dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-kerusakan
yang terjadi atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

4. Eksplorasi Bawah Tanah


Jika dikehendaki oleh Direksi/Pemberi Tugas, Kontraktor harus mengadakan penelitian
dan penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yang ada atas biaya
dibawah pengawasan Direksi/Pemberi Tugas.

5. Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman sebagai berikut :
D = 50 mm s/d 300 mm, H= sesuai gambar
Dimana : D = Diameter Nominal Pipa
H = KedalamanTimbunan
C. PENGENDALIAN DAN PERSIAPAN GALIAN
1. Umum
Galian harus dibuat sedemikian, sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan
kedalaman yang dikehendaki. Penggalian hanya dilakukan sesuai dengan pipa yang akan
dipasang seperti yang diijinkan oleh Direksi/Pemberi Tugas. Galian harus dikeringkan
dan dijaga selama pelaksanaan, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dalam galian dapat
aman dan efisien. Untuk pipa PE, jika kedalaman galian tidak ditentukan, lapisan di bagian
atas pipa harus ditentukan sehingga mampu melindungi pipa dari beban luar, kerusakan
yang disebabkan oleh pihak lain, dan konstruksi jalan. Jika memungkinkan pipa harus
dipasang pada batas kedalaman minimum seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Kondisi Pemasangan Kedalaman Minimum (mm)

Tak ada benda/material di atas yang 300


menyebabkan timbulnya beban
Terdapat beban/material di atas Bukan
jalan raya 450

Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi


pendukung di atasnya 600

Pada jalan raya yang dilengkapi konstruksi 750


pendukung di bawahnya
Pipa yang terletak dibawah jalan raya atau
pada kondisi konstruksi bangunan berat di 750
atasnya

Kedalaman di atas hanya berlaku untuk pemasangan khusus seperti beban memanjang
pada pipa; pemadatan tambahan dari bahan penimbun sekitar pipa atau timbunan
pelindung, standar AS 2566 harus dipergunakan.

2. Lebar Galian
Lebar galian harus cukup untuk meletakkan pipa dan sambungannya secara baik.
Timbunan harus ditempatkan seperti yang disyaratkan. Galian harus dibuat dengan lebar
ekstra, jika diperlukan seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga galian dan
peralatan pipa. Lebar galian untuk keperluan pipa PE dapat berkurang dibandingkan
dengan keperluan untuk pemasangan pipa jenis lain, karena pengelasan “butt” atau
elektrofussion dilakukan di atas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan
ke dalam galian. Demikian juga dengan pipa berdiameter kecil ke dalam bentuk coil bisa
disambung di atas tanah dan kemudian diletakkan di dalam galian.

3. Ruang Penyambungan
Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan dengan baik.

4. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa


Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki, untuk membuat dasar
pipa yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap tempat diantara
ruang penyambung. Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan harus diganti dengan
bahan yang disetujui oleh Direksi.
5. Penggalian Pada Tanah yang Jelek
Jika dasar galian temyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan seperti debu,
sampah dan sebagainya yang menurut Direksi harus disingkirkan, maka Kontraktor
harus mengadakan penggalian dan membuang bahan-bahan tersebut. Jika menurut
Direksi diperlukan pondasi khusus seperti penggalian tanah atau penimbunan, Kontraktor
harus menyelesaikannya dengan petunjuk Direksi.

6. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk ancaman
pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan lainnya.

7. Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan


Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk memperbaiki permukaan bekas
galian harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan lainnya.

8. Penimbunan Bahan-Bahan Galian


Semua bahan-bahan galian ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan, jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh merusak bangunan-
bangunan perorangan lainnya.

9. Barikade dan Petunjuk Direksi


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade, papan-
papan penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya selama pekerjaan
berlangsung. Semua bahan-bahan penyangga peralatan dan pipa yang mengganggu lalu
lintas harus dilindungi dengan pagar atau barikade serta penerangan lampu seperlunya.

10. Pengamanan Lalu Lintas


Kontraktor harus mengatur perkerjaan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan
kemacetan lalu lintas. Jika lalu lintas terpaksa lewat diatas galian, Kontraktor harus
menyediakan jembatan plat baja atau semacam penutup yang sesuai dengan panjang
galian. Disamping itu Kontraktor juga harus mengatur lalu lintas.

11. Gangguan Pelayanan


Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lama harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama
menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daerah pelayanan yang terganggu
seminimal mungkin.

12. Crossing Jalan


Pekerjaan crossing jalan akan dilakukan dengan membobok material jalan (aspal atau
beton) sesuai dengan gambar perencanaan, teknis pelaksanaan akan dilakukan sesuai
dengan petunjuk dan arahan Konsultan pengawas atau Direksi Lapangan.

13. Boring Jalan


Pekerjaan boring jalan akan dilakukan dengan cara mengebor atau mebuat lobang
dibawah permukaan jalan sesuai dengan gambar perencanaan, teknis pelaksanaan akan
dilakukan sesuai dengan petunjuk dan arahan Konsultan pengawas atau Direksi
Lapangan.
D. PEMOTONGAN PIPA
Pemotongan pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan dapat dilakukan
Kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan dengan alat yang sesuai/khusus untuk
jenis atau bahan pipa yang dipasang agar benar-benar terjamin penyambungannya. Yang baik
yaitu ujung yang smooth, sudut yang betul terhadap sumbu pipa. Pemotongan ujung-ujung
pipa yang dilaksanakan di lapangan harus sama pelaksanaannya bila dikerjakan di dalam
pabrik. Pemotongan harus dengan mesin pemotong yang sesuai yang memberi bekas yang
licin pada yang ditentukan terhadap sumbu pipa.

E. PEMASANGAN PIPA
1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian
Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Kontraktor harus
menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua pipa-pipa
sambungan dan katup diturunkan kedalam galian dengan hati-hati menggunakan derek,
tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan pipa dan lapisan pipa. Pipa
tidak boleh dijatuhkan kedalam galian, jika terjadi kenisakan pada pipa, sambungan,
katup atau peralatan lain sewaktu pengangkutan, harus segera dilaporkan kepada Direksi
untuk dilakukan perbaikan, membuang atau mengganti bahan-bahan yang rusak.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan


Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak dan
kerusakan lain pada waktu pipa berada diatas galian sebelum pemasangannya. Ujung
pipa harus diperiksa dengan seksama, karena bagian ini yang paling mudah rusak pada
waktu pengangkutan.

3. Pembersihan Pipa dan Peralatan


Pastikan bahwa ujung-ujung pipa dan fitting-fitting, flanges dan perlengkapannya tidak
menyentuh tanah aslinya.

4. Peletakan dan Penyangga Pipa


Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipa diletakkan pada
waktu peralatan pipa berada dalam galian. Bahan yang digunakan untuk penyangga harus
disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan pelindung. Untuk pipa PE bahan penyangga
harus dipadatkan dengan rata setebal 75 mm untuk pipa sampai dengan diameter 250 mm
dan 150 mm untuk pipa dengan diamater 300 mm ke atas.

5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup harus dikerjakan dengan rapih dan
teliti tanpa meyebabkan kerusakan pipa dan lapisannya serta ujungnya harus halus.

6. Arah Ujung Pipa Pada Pemasangan


Pipa harus dipasang pada ujung pipa yang menghadap kearah depan dan pemasangan.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan dimulai pada
bagian atas dan diawali dengan ujung pipa yang bersudut.

7. Kondisi yang Tidak Sesuai untuk Pasangan Pipa


Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan jika menurut Direksi kondisi didalam galian
tidak memungkinkan.
F. SAMBUNGAN FLENS PIPA CI/STEEL (FLANGE JOINT)
Setelah flens pipa sudah bersih permukaannya, semua alat-alat bantu harus disetel dan dibaut
dengan putaran secukupnya. Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan mur harus
diberi gemuk dengan sempurna. Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehingga
dapat menjamin kesamarataan baut- baut pipa dengan kedudukan flens pipa, sehingga
terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.

G. SAMBUNGAN DENGAN PENGELASAN PIPA CI/STEEL


Permukaan yang akan dilas harus tanpa sisik lepas, karat, cat dan kotoran-kotoran lainnya.
Semua pekerjaan las di bawah tata cara pengawasan yang mengikuti tata cara sesuai dengan
AWWA C-2000. Semua pengelasan harus sesuai dengan praktek pengelasan yang baik dengan
memperhatikan ketebalan unsur-unsurnya yang akan dilas dan bahannya. Setelah pengelasan
setiap jalur las, logam yang tertinggal harus dipapras atau diketok-ketok untuk membebaskan
tegangan susut, lalu disikat dengan kuas baja untuk membersihkan terak, kotoran, cairan las,
sebelum las berikutnya dilakukan. Semua hasil las harus menunjukkan bagian-bagian yang
seragam, logam yang halus, pinggiran yang berbentuk bulu tanpa ada yang tumpang tindih,
tanda ada yang keropos atau tidak berarang. Pemeriksaan dengan mata pada pinggiran dan
ujung hasil harus tampak kesatuan yang baik pada logam induknya (dasarnya). Pada waktu
penggabungan dan pengelasan, unsur-unsur yang akan disusun harus ditempatkan pada
tempatnya dengan menggunakan jepitan yang cukup atau dengan cara lain yang dapat
memegang bagian-bagiannya pada kedudukan yang tepat dan bersentuhan.

H. PEKERJAAN SAMBUNGAN PIPA PE


1. Umum
Penyambungan pipa dengan metoda “BUTT FUSSION” adalah proses termofusi yang
melibatkan pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung sampai
kondisi leleh tercapai pada kedua ujungnya. Lalu kedua ujung pipa digabungkan pada
tekanan tertentu untuk waktu yang tertentu sehingga terbentuk sambungan yang
senyawa. Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik dan mempunyai
kekuatan yang sebanding dengan pipa itu sendiri. Metoda penyambungan jenis ini
membutuhkan plat pemanas elektrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu
yang dipergunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 80 dan PE 100 untuk ukuran 90 mm ke
atas dengan SDR yang sama.

2. Peralatan
● Generator dipergunakan untuk memberikan daya listrik kepada pelat pemanas,
pemotong dan pompa hidrolik.
● Mesin BUTT FUSION dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, pelat pemanas,
pompa hidrolik dan pengatur waktu.
● Roda penyangga pipa.
● Tenda Pengelasan.
● Alat Pembersih (alkohol), kain katun atau handuk, kertas (tissue), kapas
● Alat Ukur Sambungan
● Termometer digital untuk memeriksa suhu pelat pemanas.
● Pipa dan penutupnya.
● Papan Landasan
● Pemotong Pipa
● Termoneter Udara
● Spidol Warna Putih
● Alat Pengukur Waktu
● Meteran Ukuran 12 meter.
3. Metode Penyambungan
Sebelum dimulainya pengelasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
● Adanya bahan bakar yang cukup pada generator dan dalam keadaan yang benar-
nbenar berfungsi. Demikian juga dengan semua perlengkapan-perlengkapan lain
seperti pada poin 2 di atas.

● Periksa dan pastikan pipa dan fitting-fitting yang akan disambung mempunyai ukuran
diameter dan SDR serta bahan yang sama.
● Pembuatan sambungan percobaan dengan temperatur pelat 180o C dengan
menggunakan potongan pipa dengan ukuran diameter dan SDR serta bahan yang
sama.

● Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) di mana ujung-ujung pipa berhadapan dengan
pelat pemotong dalam posisi lurus.
● Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan menggunakan roller.
● Kencangkan penjepit untuk memegang pipa dan membulatkan kembali pipa.
● Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan pelat oleh masuknya
udara kebagian dalam pipa.
● Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa perlahan sehingga ujung pipa
tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang
kontinu.

● Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit dibuka untuk menghindari
terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
● Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan dengan permukaan
pipa.
● Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.
● Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak ulangi proses pemotongan.

● Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah permukaan potongan.

● Maksimum selisih diameter yang diijinkan


Selisih Diameter Diameter Pipa
1.0 mm 90 – 315 mm
2.0 mm 355 – 800 mm
2.5 mm > 800 mm

Jika ketidaksesuaian tersebut lebih daripada di atas pipa harus diluruskan kembali
dan dipotong lagi.
● Buka dan kemudian tutup penjepit dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan
untuk mnggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.
● Pindahkan lempengan pemanas dar tempat pelindungnya. Periksa bahwa pelat
tersebut bersih dan baik suhunya.
● Tempatkan pelat pemanas pada mesin dan tutup penjepit supaya bagian permukaan
yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan
mempergunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.

● Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 – 6
mm terbentuk tiap ujungnya.
● Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harud dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian rupa sampai
pertumbuhan lelehan terkontrol selama pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak
bergeser posisinya di penjepit dan ujung pipa harus terus dijaga agar tetap kontak
dengan pelat pemanas.

● Setelah pemanasan selesai, buka penjepit dan pindahkan pelat pemanas pastikan
bahwa pelat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
● Segera tutup penjepit (mengacu kepada perhitungan-perhitungan yang ada) dan
rekatkan permukaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
● Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan sesuai dengan yang
diindikasikan pada tabel.
● Setelah itu pipa yang disambung bisa dipindahkan dari mesin tapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas.
● Periksa sambungan untuk kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan
sesuai dengan batasan yang ditentukan.

I. PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS


1. Umum
Uraian berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk pengujian sambungan pipa
dalam menjamin, tingkat kebocoran dapat ditekan sekecil mungkin. Semua valve harus
ditempatkan pada posisi terbuka dan penempatan valve pada ujung pipa untuk
mengeluarkan udara dari jalur pipa selama pengisian berlangsug. Sesudah pipa dipasang
dan sebagian ditimbun, pipa-pipa yang telah terpasang harus diuji terhadap tekanan
hidrostatis.

2. Pengujian Tekanan
Air harus perlahan dialirkan kedalam jalur pipa sampai semua udara dikeluarkan dari
jalur pipa dan air mengalir dengan bebas pada ujung pipa. Lebih baik lagi jika air dialirkan
ke jalur pipa dari titik terendah untuk memudahkan pengeluaran udara. Tekanan harus
dinaikkan terus menerus secara bertahap ke jalur pipa tanpa dikagetkan.

3. Lamanya Pengujian
Sebuah tekanan 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus diterapkan pada jalur pipa
sampai 1000 meter panjang dan untuk test penempatan valve. Tes tekanan pada situasi
ini harus ditahan minimal 15 menit dan alat pencatat tekanan diperiksa jika terjadi
penurunan tekanan. Selanjutnya sambungan harus benar-benar di inspeksi secara visual
untuik kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan. Sifat elastis dari pipa PE
seperti yang diuraikan pada tes tekanan, bisa menyebabkan pengembangan pada pipa dan
volume perlu sedikit ditambah untuk mendapatkan bacaan tekanan yang tepat.
Penambahan volumen ini hanya 1 % dan dapat diterapkan pada tekanan awal dan
tekanan atersebut harus ditahan pada periode maksimum selama 1 jam atau untuk waktu
yang diperlukan untuk mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.

J. PENIMBUNAN KEMBALI
1. Bahan Timbunan
Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-bahan
lain yang tidak sesuai sebagai bahan timbunan.

2. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan


Jika jenis bahan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun gambar, maka
Kontraktor dapat menimbun dengan galian yang terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung lempung, pasir, kerikil, atau bahan lainnya yang dapat dipakai sebagai bahan
timbunan.
3. Penimbunan Pasir dan Kerikil
Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar dan menurut rencana
Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai dengan petunjuk Direksi
sebagai suatu pekerjaan tambahan.

K. PEMASANGAN KATUP (VALVE) DAN PENYAMBUNGAN FITTING)


1. Persyaratan Umum
Katup dan perlengkapan pipa lainnya, harus diatur dan dipasang pada pipa seperti yang
diisyaratkan pada bagian sebelumnya mengenai pembersihan peletakan dan
penyambungan pipa.

2. Lokasi Katup
Lokasi katup dijalur pipa harus sesuai dengan ketentuan dan pengarahan yang diberikan
oleh Direksi.

3. Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)

Surface valve boxes tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan pada valve, jadi
pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Mur dari katup harus dapat
dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembuka dari ruang katup. Penutup dari box
tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada, ataupun harus
memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi.

4. Pemasangan Air Valve (Katup pembuang udara)


Air valve yang akan dipasang pada pipa baja dilaksanakan seperti tertera di dalam gambar
dan seperti ditentukan di dalam pasal ini. Pipa baja untuk kedudukan air valve tercantum
di dalam gambar setelah plat pembalut (Clamp Saddle) tersebut selesai dilas dengan pipa,
baru valve dipasang. Air valve harus dibaut dan dikunci dengan sempurna pada Clamp
Saddle sehingga kedap air.

5. Pipa Penguras (Wash Out)


Cabang penguras tidak boleh terendam alir sungai, saluran atau dipasang sedemikian
sehingga menyebabkan sifon balik ke sistem distribusi. Parit-parit pengeluaran dari
pengurasan pada saluran pipa harus digali ke parit terbuka yang terdekat atau ke saluran
air seperti tampak di gambar atau sebagaimana diperintahkan lain oleh Direksi. Pada pipa
pengeluaran dari pipa pengurasan, ruangan terbuat dari beton pra-cetak atau bangunan
pelindung parit mungkin diperlukan untuk dibangun yang rincian tipikalnya adalah
seperti tampak dalam gambar.

Saluran pembuangan (blow of branches) tidak diperbolehkan dipasang dan


disambung terendam di dalam air sungai kecil ataupun saluran/gorong- gorong
pembuangan air kotor. Cara-cara pemasangan blow of brances dengan cara-cara lain
harus meminta petunjuk dan ijin dari Direksi. Bila seandainya hal-hal tersebut di atas
diperbolehkan harus dijaga, agar jangan sampai terjadi pencemaran air di dalam pipa.
6. FITTING PIPA HDPE – PE 100 FITTING
Pipa HDPE dapat menggunakan berbagai jenis fitting antara lain :
a. Butt fusion fitting yang terdiri dari :
● Segmented fitting
● Mold fitting
b. Compression fitting
c. Electro fusion fitting
d. Mechanical Fitting

HDPE SEGMENTED BUTT FUSION FITTING

Gambar di atas menggambarkan bahwa fitting HDPE ini dibuat dengan cara memotong
pipa HDPE sedemikian rupa dan kembali disambung sehingga membentuk fitting.
SEGMENTED FITTING HDPE dapat dibuat dari pipa PN 10 SDR 17 maupun pipa HDPE
dengan ketebalan lainnya. Disarankan sebaiknya mulai dari PN 10, 12,5 dan 16 agar fitting
segmented yang dihasilkan kokoh. Keunggulan segmented HDPE fitting adalah: Ekonomis,
Tahan hingga PN pipa HDPE yang membentuknya, Cepat dan praktis dalam pengadaan,
Banyak tersedia dipasaran dan Memiliki kekuatan yang sama dengan pipa HDPE nya.

INJECTION MOLDED HDPE FITTING

fitting HDPE jenis ini dibuat di pabrik dengan pola cetak (molding) yang sudah baku.
Molded HDPE fitting digunakan untuk tekanan diatas 10 bar dan umumnya memiliki
bentuk yang lebih “manis” ketimbang Segemented fitting. untuk ukuran pipa HDPE yang
jarang seperti 225mm, 75mm jarang ada fittingnya. Keunggulannya jelas lebih baik
daripada segmented fitting, tapi persoalannya adalah harganya yang sangat tinggi dan
waktu pemesanan yang lama karena memang produksinya memerlukan waktu yang lama.
COMPRESSION FITTING

Sebenarnya COMPRESSION FITTING HDPE tidak terbuat dari bahan HDPE melainkan dari
bahan yang lebih kaku, yaitu PP (poly Prophylene). Bahan PP dipilih karena sifat kakunya
sehingga dapat mengcompress atau menjepit pipa HDPE yang lebih lentur sifatnya.
Compression fitting banyak digunakan untuk jaringan rumah (house connection) atau
biasa kita sebut sebagai SR (saluran rumah). jenis compression fitting HDPE antara lain:
straight coupler, elbow, male thread adaptor, female thread adaptor, end cap.

ELECTROFUSION FITTING

Fitting ini yang paling high tech dan paling kokoh sambungannya serta paling cepat dalam
pemasangannya. Fitting electrofusion HDPE adalah fitting yang telah dilengkapi dengan
lilitan elemen pemanas dalam fitting tersebut. Sehingga sewaktu penyambungan elemen
pemanas tersebut dapat melelehkan bagian dalam fitting dan juga bagian luar pipa HDPE
hingga bersenyawa (menyatu). Sumber listrik dihasilkan oleh mesin electrofusion berupa
DC (direct current) sebesar 38,5 Volt atau sesuai dengan keinginan fitting tersebut.
MECHANICAL FITTING

Yang termasuk mechanical fitting ada banyak, antara lain adalah FLANGE TO FLANGE
JOIN, DRESSER JOIN, REPAIR JOIN dan sebagainya. Pada prinsipnya mechanical fitting
selalu menggunakan mur dan baut untuk memasangnya. Mechanical Fitting mungkin
adalah jenis sambungan yang sudah sangat familiar bagi anda karena sudah banyak di
aplikasikan untuk penyambungan pipa Steel, Galvanized, atau jenis pipa berbahan serupa
atau sejenis.

L. PEMASANGAN PIPA MENEMBUS BETON ATAU PASANGAN BATU


Permukaan luar dari semua pipa yang dipasang ke dalam bangunan penahan air harus
disediakan dengan flens pudel dan harus dibersihkan secara menyeluruh dari karat, serpihan,
minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang mungkin menghambat pelekatan yang baik antara
pipa dan beton. Dimanapun tidak dibenarkan terjadinya kontak logam antara pipa dengan
tulangan atau batangan yang tidak terisolasi. Dimana pipa dipasang menembus dinding maka
sambungan antara pipa dan dinding harus dibuat kedap air.

Pelaporan dan Dokumentasi


1. Laporan
● Kami akan membuat laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk setiap satu
minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan sesuai
petunjuk Direksi. Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan
cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat-
alat yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi
pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah selesai, masalah – masalah
yang timbul di lapangan serta pemecahan, dan rencana kerja minggu berikutnya.

● Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian dalam
syarat- syarat umum kontrak.

2. Dokumentasi
● Kami akan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala
dalam bentuk potret-potret dan diserahkan kepada Direksi sesuai uraian dalam
syarat- syarat umum kontrak.

● Judul protret, nomor urut tanggal pengambilan harus dicantumkan dalam album
pada bagian bawah masing-masing potret.
● Foto-foto harus memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari
pekerjaan, peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian sehubungan
dengan Pekerjaan, peralatan atau hal-hal lain yang menarik perhatian
sehubungan dengan Pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikitnya tiga
kali, yakni :

a. Sebelum memulai pekerjaan pelaksanaan pekerjaan;


b. Selama berlangsung pekerjaan;
c. Setelah selesai pekerjaan atau setelah selesai periode pemeliharaan;
d. Kejadian dan keadaan yang khusus atau yang diminta oleh Direksi.

Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga posisi (depan, belakang, dan
samping), serta pada posisi yang sama untuk masing-masing kejadian.

● Ukuran dari foto-foto tersebut tidak boleh kurang dari 140 x 90 mm dan empat
lembar hasil cetak masing-masing foto (di albumkan), dengan membubuhkan
nomor seri tanggal pengambilan dan keterangan ringkasnya harus disampaikan
kepada Direksi.

● Negatif film dari potret-potret yang dibuat menjadi milik Pemberi tugas dan
setiap orang yang ingin mendapatkan cetakannya harus dengan persetujuan
tertulis dari Direksi.

● Semua klise/negatif filmnya harus diberi nomor, ditempatkannya dalam


arsip dan disimpan di lokasi dan menjadi milik Pemberi Proyek. Biaya foto-foto
tersebut seperti ditentukan harus ditanggung oleh penyedia dan harus dianggap
termasuk dalam Lump Sum disajikan dalam Daftar Pengajuan Biaya.

3. Pemindahan Data Gambar Asli sebagai “ As Built Drawing”


Semua data perubahan yang terlihat pada perangkat kerja Gambar Catatan harus
dipindahkan secara seksama pada gambar asli yang bersangkutan dari Gambar
Catatan Akhir. Suatu Uraian lengkap dari semua perubahan yang dibuat selama
pembangunan dan lokasi yang sebenarnya dari semua jenis harus ditunjukkan
dengan jelas. Perhatian harus diberikan pada setiap catatan dengan tanda di sekitar
daerah atau daerah-daerah yang dipengaruhi. Semua catatan perubahan harus dibuat
pada gambar asli secara rapi dan konsisten dengan menggunakan tinta (bukan
pensil).

PASCA PELAKSANAAN
Pada saat penyerahan pekerjaan yang pertama (PHO), langkah – langkah yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Penyedia jasa mengajukan permintaan kepada pengguna jasa untuk penyerahan
pertama pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100%, didalamnya termuat MC 100,
Amandemen jika ada, As Built Drawing, dan Dokumentasi berupa foto – foto pada
pekerjaan 0%, 50%, 100%.

b. Pengguna jasa memerintahkan kepada panitia penerima pekerjaan untuk melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan selambat – lambatnya 7 hari setelah diterimanya
surat permintaan dari penyedia jasa.
c. Penilaian terhadap hasil pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
d. Pembuatan daftar kekurangan dan atau cacat hasil pekerjaan oleh panitia penerima
pekerjaan.
e. Penyedia jasa dan pengguna jasa mengadakan pemeriksaan pekerjaan secara
bersama – sama berdasarkan check list pemeriksaan.
f. Penyedia jasa mengadakan perbaikan terhadap kekurangan – kekurangan pekerjaan
sesuai check list pekerjaan jika ada.
g. Pemeriksaan kembali hasil penyelesaian / perbaikan oleh panitia penerima
pekerjaan.
h. Pembuatan berita acara penyerahan pertama pekerjaan oleh panitia penerima
pekerjaan.
i. Penyerahan pertama pekerjaan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa.
j. Penyerahan jaminan pemeliharaan oleh penyedia jasa.
k. Pembayaran sebesar 100% dari nilai kontrak oleh pengguna jasa.

IV. TAHAP PEMELIHARAAN


Pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi hasil pekerjaan tetap berada
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. Jika terdapat kekurangan-kekurangan atau kerusakan-
kerusakan akan kami perbaiki atau kami ganti sehingga pekerjaan tersebut tetap sesuai dengan persyaratan
yang dimintak dalam kontrak kerja. Sedangkan pada saat penyerahan pekerjaan yang kedua (FHO), langkah
– langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Kami mengajukan permintaan kepada pengguna jasa untuk penyerahan setelah masa pemeliharaan
berakhir.
b. Pengguna jasa memerintahkan kepada panitia penerima pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pemeliharaan pekerjaan selambat – lambatnya 7 hari setelah diteriamnya surat
permintaan dari penyedia jasa.
c. Panitia penerima pekerjaan memeriksa hasil penyempurnaan dari check list penyerahan pertama.

d. Pembuatan daftar cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
e. Pembuatan berita acara penyerahan akhir / ke dua (FHO) pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.

f. Penyerahan akhir pekerjaan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa.


g. Pengembalian jaminan pemeliharaan oleh pengguna jasa kepada penyedia jasa.
h. Pengguna jasa menggambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam waktu 7 hari setelah diterbitkan
berita acara serah terima akhir pekerjaan.

Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini kami buat, untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan.

6.2. Tenaga Kerja

sesuai Tabel 6.1 Tabel Tenaga Kerja dalam Wark Method Stattement, seperti terlampir
6.3. Material
Spesifikasi dan merk material yang kami ajukan dalam pekerjaan ini :
No. Uraian Satuan Jenis/Type/Merk Spesifikasi
1 Semen PC Zak Semen Padang/SCG/TR/setara SNI
2 Kerikil Beton M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
3 Pasir Beton M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
4 Besi Beton Kg Standar SNI/SII
5 Kawat Ikat Beton Kg Standar SNI/SII
6 Pipa Besi Ø 2" Medium M' Krakatau Steel/setara SNI/SII
7 Kayu Kelas III M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
8 Kayu Papan M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
9 Dolken Kayu Ø 8 - 10 Cm Btg Lokal/Standar Lokal, SNI
10 Kayu 5/7 M³ Lokal/Standar Lokal, SNI
11 Kayu Cerucuk dia. 10-15 Cm Btg Lokal/Standar Lokal, SNI
12 Triplek 4 mm Lbr MRT/Kunci/setara SNI/SII
13 Paku Biasa Kg Standar SNI/SII
14 Seng Gelombang Lbr Standar SNI/SII
15 Air Bersih M³ Lokal/Standar SNI
16 Minyak Bekisting Liter Legotex/setara SNI
17 Benner Lbr Lokal/Standar Lokal, SNI
18 Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 HDPE Ø2'' - 63 mm M' Supralon/Wavin/setara SNI/JIS
19 Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 HDPE Ø3'' - 90 mm M' Supralon/Wavin/setara SNI/JIS
20 Bend HDPE 90° PN 10 Segmented DN 63 mm Unit Supralon/Wavin/HQ/setara SNI/JIS
21 Cap/Dop HDPE Ø2" 63 mm Unit Supralon/Wavin/HQ/setara SNI/JIS
22 Tee HDPE Ø2" DN 75 mm Unit Supralon/HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
23 Tee Reducer HDPE DN 75 mm x 63 mm Unit Supralon/HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
24 Gate Valve DN 63 mm Unit HQ/HOCO/setara SNI/SII
25 Reduser PVC Ø 75 x 63 mm Unit Supralon/Wavin/Power/setara SNI/JIS
26 Soket PVC DN Ø2" Unit Supralon/Wavin/Power/setara SNI/JIS
27 Soket Flange PVC Ø 63 mm Unit Supralon/Wavin/Power/setara SNI/JIS
28 Stub Flange HDPE Ø 63 mm Unit HQ/HOCO/setara SNI/JIS
29 Paking Karet Ø 63 mm Bh Standar SNI/SII
30 Mur Baut DN 5/8" Panjang 3.5" Unit Standar SNI/SII
31 Ventil Udara (Air Valve) CI DN 63 mm (2'') Unit HQ/HOCO/setara SNI/JIS
32 Box Pengaman Gate Valve Ls Standar SNI/JIS
33 Street Box Ø 63 mm Unit Lokal/Standar Lokal, SNI
34 Selang Gantungan Pipa 2 Inchi M' Standar SNI/JIS
35 Water Meter, DN 1/2" (PN 10) Kuningan Unit Incometer/Itron/Barindo/setara SNI
36 Clamp Sadle 2 x 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI
37 Stop kran, CI DN 1/2" (PN 10) Unit HQ/Batleflay/setara SNI
38 Tap Kran Crom DN 1/2'' Unit HQ/Batleflay/setara SNI
39 Elbow DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
40 Female Threated Adaptor (FTA) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
41 Pipa HDPE 1/2" Meter Supralon/Wavin/setara SNI/JIS
42 Male Threated Adaptor (MTA) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
43 Male Threated Elbow (MTE) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
44 Female Threated Elbow (FTE) HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
45 Tee HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
46 Dop HDPE DN 1/2" Unit HOCO/Pinguin/setara SNI/JIS
47 Box Meter PE Unit Standar SNI

sesuai Tabel 6.2 Tabel Material dalam Work Method Statement, seperti terlampir
6.4. Peralatan

sesuai Tabel 6.3 Tabel Peralatan dalam Work Method Statement, seperti terlampir

6.5. Aspek Keselamatan Konstruksi

penyedia jasa wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Konstruksi
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2019. SMKK Konstruksi adalah
merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi (K3) pada setiap
pekerjaan konstruksi. K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada
pekerjaan Konstruksi. Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan dalam rangka menerapkan
prinsip-prinsip kerja sesuai dengan ketentuan K3 di lingkungan proyek antara lain :

1. Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3 terdiri dari :


a. Pendaftaran dan Pembayaran Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)
b. Pendaftaran dan Pembayaran asuransi lainnya, mis: CAR, PA bila disyaratkan dalam proyek.
c. Izindari kantor Kimpraswil tentang penggunaan jalan/jembatan yang menuju lokasi untuk lalu
lintas alat berat.
d. Keterangan laik pakai untuk alat berat/ringan memerlukan rekomendasi dari Depnaker atau
insatansi berwenang.
e. Pemberitahuan kepada pemerintah/lingkungan setempat.

2. Penyusunan Safety Plan (rencana K3) untuk proyek terdiri dari :


a. Dokumentasi gambar proyek dan pokok perhatian untuk kegiatan K3
b. Risiko kecelakaan dan pencegahan (risiko yang mungkin terjadi di proyek tersebut)
c. Tata cara pengoperasian peralatan.

3. Melaksanakan Kegiatan K3 di lapangan terdiri dari :


a. Safety patrol
b. Safety supervisor
c. Safety meeting
d. Pelaporan serta penanganan kecelakaan

4. Pelatihan Program K3 terdiri dari :


Pelatihan secara umum, materi pelatihan bersifat umum yaitu panduan tentang K3 di proyek
misalnya :
a. Pedoman praktis pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek
b. Penanganan, Penyimpanan dan Pemeliharaan Material
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjan Persiapan
d. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pembongkaran Buis Beton
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pembuatan Buis beton K-225
f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pemasangan Buis Beton
g. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Pengisian Buis Beton.
h. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan geotextile non woven.
i. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan pancang kayu kelas II.
j. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Galian Pasir.
k. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan Timbunan atau urugan pasir

Pelatihan Khusus Proyek diberikan pada :


a. Saat Awal Proyek
b. Saat di tengah periode pelaksanaan proyek (sebagai penyegaran)
5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3
a. Penyiapan RKK
Pembuatan Dok. rencana keselamatan Kerja, Prosedur, Instruksi Kerja, Formulir
b. Sosialisasi dan Promosi K3
- Pengarahan K3
- Spanduk (banner)
- Poster
- Papan Informasi K3
c. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri :
- Pembatas Area
- Helm Pelindung (safety helmet)
- Pelindung Mata
- Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker)
- Sarung Tangan
- Sepatu Keselamatan (safety Shoes)
- Rompi Keselamatan Kerja
d. Asuransi dan Perizinan
- BPJS Ketenagakerjaan Dan Kesehatan : 9 Bulan masa pelaksanaan dikali jumlah pekerja
e. Personel K3
- Petugas K3 Konstruksi : 1 Org
f. Fasilitas sarana kesehatan dan sanitasi meliputi :
- Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, Perban,dll)
g. Rambu-rambu
- Rambu Petunjuk
- Rambu Peringatan
- Rambu Informasi
h. Lain-lain terkait penyelenggaraan K3
- Bendera K3
- Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP)

BAB VII
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)

Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan penjelasan mengenai prosedur dan rencana inspeksi dan
pengujian di lapangan untuk memastikan agar mutu produk yang dihasilkan tetap terjaga, mencakup poin-poin
sebagai berkut :
1. Kriteria keberterimaan (termasuk toleransi penerimaan);
2. Cara pengujian/pemeriksaan; dan
3. Jadwal pengujian (frekuensi pengujian), dan Penanggung jawab/pelaksana pengujian.

Laporan hasil pengujian pipa HDPE PE 100 Φ 63 mm dan 90 mm terlampir

BAB VIII
PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK

Pengendalian sub kontraktor dilakukan pada setiap tahapan mulai dari pemilihan, pelaksanaa, dan serah terima
pekerjaan sub kontraktor, untuk pekerjaan ini tidak ada sub kontraktor.

Demikianlah ringkasan dokumen rencana Mutu Pelaksanaan Konstruksi (RMPK) ini dibuat agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya, pada pelaksanaan Pekerjaan Konstuksi pada khususnya.
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI

Kegiatan : Pembangunan Jembatan


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Pengguna Jasa

Direksi Lapangan Konsultan Pengawas

Kontraktor

Pemimpin Tertinggi Pekerjaan Konstruksi


-

Juru Gambar/Draftman Administrasi Proyek Pimpinan UKK


- - -
Supervisor/Mandor
-
Petugas - K3 Konstruksi Petugas P3K
- -
Kepala Tukang
-

Tukang Kayu Tukang Beton Tukang Pipa Tukang Besi Operator Logistik
- - - - - -

Pekerja
Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi


JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan : Pembangunan Jembatan
Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Waktu pelaksanaan 120 hari kalender


Bobot Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga Bulan Keempat
No. Uraian Pekerjaan Volume (%) Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-5 Mg-6 Mg-7 Mg-8 Mg-9 Mg-10 Mg-11 Mg-12 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17 Keterangan
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-120

A. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI


1. Penyiapan Rencana Keselamatan Kerja (RKK)
100
a Pembuatan Dokumen RKK, RKPPL, RMLLP, RMPK 1.00 Set 0.052 0.052
b Pembuatan Prosedur dan Instruksi Kerja 1.00 Set 0.052 0.052
c Penyusunan Pelaporan Penerapan SMKK 1.00 Set 0.024 0.024
2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan
a Spanduk (Bunner) 1.00 Lembar 0.044 0.044
3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
a Alat Pelindung Kerja (APK)
b Alat Pelindung Diri (APD)
1 Topi pelindung (Safety Helmet) 10.00 Buah 0.077 0.077
2 Pelindung Pernapasan dan mulut (Masker, masker respirator) 1,500.00 Buah 0.131 0.131
3 Sarung Tangan (Safety Gloves) 50.00 Pasang 0.070 0.070
4 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes, Rubber Safety Shoes, and toe 10.00 Pasang 0.111 0.111 90
cap)
4. Asuransi dan Perizinan
a Asuransi (Construction all risk/car) 1.00 Ls 0.145 0.145
5. Personil Keselamatan Konstruksi
a Petugas P3K 1.00 Orang 0.047 0.047
6. Fasilitas Keselamatan Konstruksi
a Peralatan P3K 1.00 Set 0.046 0.046
b Biaya protokol kesehatan wabah menular (misal: tempat cuci 1.00 Ls 0.087 0.087
tangan, swab, vitamin di masa
7. Rambu-Rambu yang diperlukan pandemi covid-19)
a Rambu Peringatan 2.00 Buah 0.009 0.009
b Rambu Informasi 1.00 Buah 0.004 0.004
8. Kegiatan dan Peralatan Terkait Pengendalian Resiko Keselamatan Konstruksi
80
a Bendera K3 1.00 Buah 0.014 0.014

B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan 1.00 Ls 0.092 0.092
2 Gudang Material 6.00 M2 0.794 0.794
3 Pembuatan Papan Nama Proyek 1.00 Unit 0.032 0.032
4 Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan Pelaporan 1.00 Ls 0.242 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
5 Mobilisasi 1.00 Ls 1.307 1.307
6 Pemasangan Bowplank 2.00 M2 0.042 0.042

C. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


I. PENGADAAN PIPA 70
1 Pengadaan Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10
- HDPE Ø2'' - 63 mm 2,350.00 M' 15.587 1.732 1.732 1.732 1.732 1.732 1.732 1.732 1.732 1.732
- HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M' 5.722 0.636 0.636 0.636 0.636 0.636 0.636 0.636 0.636 0.636

II. PENGADAAN ACCESSORIES


1 Bend HDPE 90° PN 10 Segmented DN 63 mm 85.00 Unit 1.934 0.215 0.215 0.215 0.215 0.215 0.215 0.215 0.215 0.215
2 Cap/Dop HDPE Ø2" 63 mm 30.00 Unit 0.639 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071 0.071
3 Tee HDPE Ø2" DN 75 mm 5.00 Unit 0.189 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021
4 Tee Reducer HDPE DN 75 mm x 63 mm 8.00 Unit 0.232 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026
5 Gate Valve DN 63 mm 5.00 Unit 1.017 0.113 0.113 0.113 0.113 0.113 0.113 0.113 0.113 0.113
6 Reduser PVC Ø 75 x 63 mm 4.00 Unit 0.079 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009
7 Soket PVC DN Ø2" 4.00 Unit 0.029 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 60
8 Soket Flange PVC Ø 63 mm 4.00 Unit 0.194 0.022 0.022 0.022 0.022 0.022 0.022 0.022 0.022 0.022
9 Stub Flange HDPE Ø 63 mm 4.00 Unit 0.145 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016
10 Paking Karet Ø 63 mm 10.00 Bh 0.024 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
11 Mur Baut DN 5/8" Panjang 3.5" 16.00 Unit 0.015 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
12 Ventil Udara (Air Valve) CI DN 63 mm (2'') 3.00 Unit 0.392 0.044 0.044 0.044 0.044 0.044 0.044 0.044 0.044 0.044
13 Box Pengaman Gate Valve 5.00 Ls 0.339 0.038 0.038 0.038 0.038 0.038 0.038 0.038 0.038 0.038
14 Street Box Ø 63 mm 1.00 Unit 0.019 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002

Masa Pemeliharaan 180


15 Selang Gantungan Pipa 2 Inchi 600.00 M' 0.552 0.061 0.061 0.061 0.061 0.061 0.061 0.061 0.061 0.061

50
60

Waktu pelaksanaan 120 hari kalender


Bobot Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga Bulan Keempat
No. Uraian Pekerjaan Volume (%) Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-5 Mg-6 Mg-7 Mg-8 Mg-9 Mg-10 Mg-11 Mg-12 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17 Keterangan
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-

Masa Pemeliharaan 180 HK


1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-120

D. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES


I. PEKERJAAN TANAH
50
1 Galian Tanah Biasa untuk Pemasangan Pipa
- HDPE Ø2'' - 63 mm 1,600.00 M' 5.727 1.432 1.432 1.432 1.432
- HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M' 3.139 0.942 0.785 0.785 0.628

2 Urugan Tanah Kembali Bekas Galian Pipa


- HDPE Ø2'' - 63 mm 1,600.00 M' 2.407 0.963 0.722 0.722
- HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M' 1.010 0.404 0.303 0.303

3 Galian Tanah Berbatu untuk Pemasangan Pipa


- HDPE Ø2'' - 63 mm 100.00 M' 0.609 0.304 0.304

II. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES 40


1 Transport Pipa dari Gudang Penyimpanan ke Lokasi
Pemasangan
- HDPE Ø2'' - 63 mm 2,350.00 M' 0.569 0.228 0.171 0.171
- HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M' 0.203 0.102 0.102

2 Pemasangan Pipa Lengkap Accessories


- HDPE Ø2'' - 63 mm 2,350.00 M' 8.499 1.275 1.700 2.550 1.275 0.850 0.850
- HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M' 3.177 0.477 0.635 0.953 0.635 0.159 0.318

3 Pemasangan Fitting
- HDPE Ø2'' - 63 mm 70.00 Unit 0.156 0.039 0.039 0.039 0.039
- HDPE Ø3'' - 90 mm 10.00 Unit 0.033 0.008 0.008 0.008 0.008 30

4 Pembuatan Block Penahan dari Beton 19.83 M3 3.250 0.813 0.813 0.813 0.813
Camp. 1 : 2 : 3 untuk Bend, Tee, Gate Valve, dll

III. PEKERJAAN BOBOK BETON


1 Bobok Beton 500.00 M' 1.694 0.678 0.847 0.169

IV. PEKERJAAN JEMBATAN PIPA


1 Pek. Beton Camp. 1 : 2 : 3 12.00 M3 1.967 1.967
2 Pek. Pembesian 1,440.00 Kg 2.644 1.851 0.793
3 Pek. Bekisting 21.00 M2 0.513 0.359 0.154
20
4 Pipa Besi Ø 63 mm 66.00 M' 1.301 1.301
5 Pek. Pemasangan Cerucuk 36.00 M' 0.142 0.142

E. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


I. PENGADAAN MATERIAL
1 Water Meter, DN 1/2" (PN 10) Kuningan 227.00 Unit 8.132 0.904 0.904 0.904 0.904 0.904 0.904 0.904 0.904 0.904
2 Clamp Sadle 2 x 1/2" 227.00 Unit 1.286 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143 0.143
3 Stop kran, CI DN 1/2" (PN 10) 227.00 Unit 1.545 0.172 0.172 0.172 0.172 0.172 0.172 0.172 0.172 0.172
4 Tap Kran Crom DN 1/2'' 227.00 Unit 1.055 0.117 0.117 0.117 0.117 0.117 0.117 0.117 0.117 0.117
5 Elbow DN 1/2" 454.00 Unit 0.857 0.095 0.095 0.095 0.095 0.095 0.095 0.095 0.095 0.095
6 Female Threated Adaptor (FTA) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 0.330 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037
7 Pipa HDPE 1/2" 5,750.00 Meter 5.233 0.581 0.581 0.581 0.581 0.581 0.581 0.581 0.581 0.581 10
8 Male Threated Adaptor (MTA) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 0.330 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037
9 Male Threated Elbow (MTE) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 0.330 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037
10 Female Threated Elbow (FTE) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 0.330 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037 0.037
11 Tee HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 0.528 0.059 0.059 0.059 0.059 0.059 0.059 0.059 0.059 0.059
12 Dop HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 0.275 0.031 0.031 0.031 0.031 0.031 0.031 0.031 0.031 0.031
13 Box Meter PE 227.00 Unit 2.308 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256

II. PEMASANGAN MATERIAL


1 Pemasangan 1 Unit SR, termasuk ; Pembobokan, Seal Tape, 227.00 Unit 9.891 3.956 4.451 1.484
Clamp untuk Dudukan Box Meter, Pemasangan Box Meter,
Foto Dokumentasi
0
JUMLAH BOBOT 100.00
RENCANA BOBOT KEMAJUAN FISIK / MINGGUAN 3.23 5.52 5.52 5.52 5.56 5.52 5.52 5.52 5.56 5.52 5.71 6.40 7.01 7.89 8.09 7.34 4.58
RENCANA BOBOT KOMULATIF KEMAJUAN FISIK / MINGGUAN - 3.23 8.75 14.26 19.78 25.34 30.86 36.38 41.89 47.46 52.97 58.68 65.08 72.08 79.98 88.07 95.42 100.00
RENCANA BOBOT KOMULATIF KEMAJUAN FISIK / BULAN 19.78 41.89 65.08 100.00
REALISASI BOBOT KEMAJUAN FISIK / MINGGUAN
REALISASI BOBOT KOMULATIF KEMAJUAN FISIK / MINGGUAN
Waktu pelaksanaan 120 hari kalender
Bobot Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga Bulan Keempat
No. Uraian Pekerjaan Volume (%) Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-5 Mg-6 Mg-7 Mg-8 Mg-9 Mg-10 Mg-11 Mg-12 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17 Keterangan
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-120

REALISASI BOBOT KOMULATIF KEMAJUAN FISIK / BULAN


DEVIASI (+/-)

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Daftar Isian Personil Manajerial

Tgl/Bln/Thn Jabatan Pengalaman Profesi/ Sertifikat /


No. Nama Umur Pendidikan
Lahir dalam Proyek Kerja Keahlian No. Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Personil Utama
1. 0 09 Agustus 1969 52 Tahun STM Bangunan Pelaksana 2 Tahun 2.5.020.1.144.31.4032423
Pelaksana Lapangan Perpipaan Air Madya (TT 020) 04 OC ou 0015919

2. 0 05 Juli 1969 52 Tahun S1 - Teknik Sipil Petugas - K3 Konstruksi - Tahun Petugas - K3 Konstruksi 1872/BINTEK-SMK3/JABAR/2015
11.635/J22/PP/96

Personil Pendukung
1. 0 06 Nopember 1976 45 Tahun SLTA Supervisor/Mandor 2 Tahun SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih (TT 011) 2.5.011.1.163.31.4037085
09 OB On 0010460
2. 0 16 Agustus 1980 41 Tahun SLTA Kepala Tukang 2 Tahun SKT Tukang Pasang Batu/Stone (Rubble) Mason 2.1.005.1.144.31.4056727
(Tukang Bangunan Umum) - TA-005 10 Mk 210 0017599
3. 0 03 September 1979 42 Tahun SLTA Petugas P3K 2 Tahun Petugas P3K
4. 0 17 September 1981 40 Tahun SLTA Juru Gambar/Draftman 2 Tahun SKT Juru Gambar / Draftman-Sipil (TS-003) 2.2.003.1.158.31.4061566
05 Mk 214 0000599
5. 0 28 Juni 1992 29 Tahun SLTA Logistik 2 Tahun Logistik DN-31 Mk 0005506
6. 0 24 Januari 1997 24 Tahun SLTA Administrasi Proyek 2 Tahun Administrasi Proyek DN-31 Ma/06 0001755
7. 0 19 Desember 1976 45 Tahun SLTA Tukang Kayu 2 Tahun SKT Tukang Kayu (TA-009) 2.1.009.1.091.31.283944
09 OB on 0019412
8. 0 21 September 1981 40 Tahun S1-Teknik Sipil Tukang Beton 2 Tahun SKT Tukang Cor Beton (TS-013) 2.2.013.1.163.31.4791684
117.311.S1.2006
9. 0 13 Maret 1982 39 Tahun SLTA Tukang Pipa 2 Tahun SKT Tukang Las Konstruksi Plat dan Pipa (TM-039) 2.3.039.1.163.31.4106641
09 Mk 0288426
10. 0 05 Juli 1973 48 Tahun SLTA Tukang Besi 2 Tahun SKT Tukang Besi (TS-012) 2.2.012.1.163.31.4032421
19 OB op 0020365
11. 0 05 Juli 1969 52 Tahun SLTA Operator 2 Tahun Operator 09 OC oh 0005313
12. 0 14 Juni 1993 28 Tahun SLTA Pekerja 2 Tahun Pekerja DN-31 Ma 0003018
13. 0 05 Mei 1987 34 Tahun SLTA Pekerja 2 Tahun Pekerja DN-31 Mk 0659647
Tabel 6.1 Tenaga Kerja dalam Work Method Statement

Kegiatan : Pembangunan Jembatan


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Waktu pelaksanaan 120 hari kalender


Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga Bulan Keempat
No. Personil Jumlah SKA/SKT Keterangan
Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-5 Mg-6 Mg-7 Mg-8 Mg-9 Mg-10 Mg-11 Mg-12 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17
Orang
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-120

Personil Utama
1. Pelaksana 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Petugas - K3 Konstruksi 1 K3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Personil Pendukung
1. Supervisor/Mandor 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Kepala Tukang 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. Petugas P3K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. Juru Gambar/Draftman 1 SKT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. Logistik 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. Administrasi Proyek 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7. Tukang Kayu 1 SKT 1 1
8. Tukang Beton 1 SKT 1 1
9. Tukang Pipa 1 SKT 1 1 1 1 1 1
10. Tukang Besi 1 SKT 1 1
11. Operator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12. Pekerja 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 6 6 6 2 2 2
Tabel 6.2 Tabel Material dalam Work Method Statement

Kegiatan : Pembangunan Jembatan


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Waktu pelaksanaan 120 hari kalender


Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga Bulan Keempat
No. Material / Bahan Volume Satuan Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-5 Mg-6 Mg-7 Mg-8 Mg-9 Mg-10 Mg-11 Mg-12 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17 Keterangan
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-120

1. Semen PC 260.00 Zak 90.00 37.00 59.00 37.00 37.00 SNI


2. Kerikil Beton 27.01 M³ 9.31 3.84 6.17 3.84 3.84 Lokal, SNI
3. Pasir Beton 17.36 M³ 5.98 2.47 3.97 2.47 2.47 Lokal, SNI
4. Besi Beton 1,512.00 Kg 1,058.40 453.60 SNI/SII
5. Kawat Ikat Beton 21.60 Kg 15.12 6.48 SNI/SII
6. Pipa Besi Ø 2" Medium 66.00 M' 66.00 SNI/SII
7. Kayu Kelas III 0.84 M³ 0.59 0.25 Lokal, SNI
8. Kayu Papan 0.02 M³ 0.01 0.01 Lokal, SNI
9. Dolken Kayu Ø 8 - 10 Cm 20.00 Btg 20.00 Lokal, SNI
10. Kayu 5/7 1.14 M³ 0.86 0.11 0.11 0.06 Lokal, SNI
11. Kayu Cerucuk dia. 10-15 Cm 10.00 Btg 10.00 Lokal, SNI
12. Triplek 4 mm 1.00 Lbr 1.00 SNI/SII
13. Paku Biasa 13.00 Kg 5.00 3.50 3.50 1.00 SNI/SII
14. Seng Gelombang 9.00 Lbr 9.00 SNI/SII
15. Minyak Bekisting 2.10 Liter 1.00 1.00 0.10 SNI
16. Benner 1.00 Lbr 1.00 Lokal, SNI
17. Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 HDPE Ø2'' - 63 mm 2,350.00 M' 352.50 470.00 705.00 352.50 235.00 235.00 SNI/JIS
18. Pipa HDPE SNI SDR 17 PN 10 HDPE Ø3'' - 90 mm 600.00 M' 90.00 120.00 180.00 120.00 30.00 60.00 SNI/JIS
19. Bend HDPE 90° PN 10 Segmented DN 63 mm 85.00 Unit 21.00 22.00 21.00 21.00 SNI/JIS
20. Cap/Dop HDPE Ø2" 63 mm 30.00 Unit 7.00 8.00 8.00 7.00 SNI/JIS
21. Tee HDPE Ø2" DN 75 mm 5.00 Unit 1.00 2.00 1.00 1.00 SNI/JIS
22. Tee Reducer HDPE DN 75 mm x 63 mm 8.00 Unit 2.00 2.00 2.00 2.00 SNI/JIS
23. Gate Valve DN 63 mm 5.00 Unit 1.00 1.00 2.00 1.00 SNI/SII
24. Reduser PVC Ø 75 x 63 mm 4.00 Unit 1.00 1.00 1.00 1.00 SNI/JIS
25. Soket PVC DN Ø2" 4.00 Unit 1.00 1.00 1.00 1.00 SNI/JIS
26. Soket Flange PVC Ø 63 mm 4.00 Unit 1.00 1.00 1.00 1.00 SNI/JIS
27. Stub Flange HDPE Ø 63 mm 4.00 Unit 1.00 1.00 1.00 1.00 SNI/JIS
28. Paking Karet Ø 63 mm 10.00 Bh 2.00 3.00 3.00 2.00 SNI/SII
29. Mur Baut DN 5/8" Panjang 3.5" 16.00 Unit 4.00 4.00 4.00 4.00 SNI/SII
30. Ventil Udara (Air Valve) CI DN 63 mm (2'') 3.00 Unit 1.00 1.00 1.00 SNI/JIS
31. Box Pengaman Gate Valve 5.00 Ls 1.00 1.00 2.00 1.00 SNI/JIS
32. Street Box Ø 63 mm 1.00 Unit 1.00 Lokal, SNI
33. Selang Gantungan Pipa 2 Inchi 600.00 M' 150.00 150.00 150.00 150.00 SNI/JIS
34. Water Meter, DN 1/2" (PN 10) Kuningan 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI
35. Clamp Sadle 2 x 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI
36. Stop kran, CI DN 1/2" (PN 10) 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI
37. Tap Kran Crom DN 1/2'' 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI
38. Elbow DN 1/2" 454.00 Unit 181.00 204.00 69.00 SNI/JIS
39. Female Threated Adaptor (FTA) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI/JIS
40. Pipa HDPE 1/2" 5,750.00 Meter 2,300.00 2,587.00 863.00 SNI/JIS
41. Male Threated Adaptor (MTA) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI/JIS
42. Male Threated Elbow (MTE) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI/JIS
43. Female Threated Elbow (FTE) HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI/JIS
44. Tee HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI/JIS
45. Dop HDPE DN 1/2" 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI/JIS
46. Box Meter PE 227.00 Unit 90.00 102.00 35.00 SNI
Tabel 6.3 Contoh Tabel Peralatan dalam Work Method Statement

Kegiatan : Pembangunan Jembatan


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Waktu pelaksanaan 120 hari kalender


Jumlah Bulan Pertama Bulan Kedua Bulan Ketiga Bulan Keempat
No. Nama Peralatan Alat Mg-1 Mg-2 Mg-3 Mg-4 Mg-5 Mg-6 Mg-7 Mg-8 Mg-9 Mg-10 Mg-11 Mg-12 Mg-13 Mg-14 Mg-15 Mg-16 Mg-17 Keterangan
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1-7 8-14 15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 92-98 99-105 106-112 113-120

Peralatan Utama
1. Mesin Penyambung Pipa HDPE (But Fusion) 1.00 Unit 1 1 1 1 1 1

Peralatan Pendukung
1. Pick Up (L-300) 1.00 Unit 1 1 1 1 1 1 1
2. Mesin Genset 1.00 Unit 1 1 1 1 1 1
3. Peralatan Tukang Pipa 1.00 Set 1 1 1 1 1 1
4. Peralatan Tukang Beton 1.00 Set 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
MULAI

PERSIAPAN RAPAT PRA


PELAKSANAAN PELAKSANAAN/PCM

PENANDATANGAN PEMBAHASAN
KONTRAK RKK/RMPK

SERAH TERIMA MC-0


LAPANGAN
REVIEW DESIGN
SPMK
Ya
CCO ADA
PENGAJUAN UANG
MUKA Tidak
Ya
ADA
PERUBAHAN GAMBAR /
PERUBAHAN BQ
MOBILISASI
Ya
ADDENDUM

PERMINTAAN MULAI
KERJA

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMERIKSAAN HASIL
PEKERJAAN

Tidak Ya
PERBAIKAN CEK

LAPORAN KEMAJUAN
PEKERJAAN

SERAH TERIMA PEKERJAA

PENCAIRAN

SELESAI
RAPAT PRA
LAKSANAAN/PCM

PEMBAHASAN
RKK/RMPK

MC-0

REVIEW DESIGN

ADA

Ya

RUBAHAN GAMBAR /
PERUBAHAN BQ

ADDENDUM DOK. ADDENDUM

LAPORAN KEMAJUAN
PEKERJAAN

SERAH TERIMA PEKERJAAN

PENCAIRAN

SELESAI
Daftar Isian Peralatan Utama

Kapasitas Merk, Type


No. Jenis/Macam/Alat Jumlah atau Output dan No. Mesin
pada saat ini Peralatan
1 2 3 4 5

I. PERALATAN UTAMA
1. Mesin Penyambung Pipa HDPE (But Fusion) 1 Unit Range 50-200 mm SHDS 200 L A4

II. PERALATAN PENDUKUNG


1. Pick Up (L-300) 1 Unit 1.5 Ton Mitsubishi
2. Mesin Genset 1 Unit 5 Kva Power Zone
3. Peralatan Tukang Pipa 1 Set Disesuaikan Standar
4. Peralatan Tukang Beton 1 Set Disesuaikan Standar
Tahun Keadaan Lokasi Pemilikan
Pembuatan Baik/Rusak Sekarang (Milik Sendiri/Sewa)

6 7 8 9

2019 Baik Ranai Milik Sendiri Invoice No. IN-ITJB/19-042

2011 Baik Ranai Sewa Surat Perjanjian Sewa BP 8256 NY


2019 Baik Ranai Milik Sendiri Invoice No. 0000271
2019 Baik Ranai Milik Sendiri Invoice No. 0000269
2019 Baik Ranai Milik Sendiri Invoice No. 0000268

Ranai, 01 Juli 2021

CV. CIPTA NATUNA LESTARI

ICANDRA
Direktur
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)

Kegiatan : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan : Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
Pekerjaan : Pengembangan SPAM Pamsimas Kel. Serasan Kec. Serasan
Lokasi Pekerjaan : Kelurahan Serasan - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Jenis Pekerjaan : Pembuatan Gudang


Satuan : M2
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 2.0000 110,000.00
2 Tukang Kayu L.02 OH 2.0000 130,000.00
3 KepalaTukang L.03 OH 0.3000 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0500 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Dolken Kayu q 8-10/400 cm Btg 1.2500 34,000.00
2 Kayu 5/7 Kelas III M3 0.1800 2,750,000.00
3 Paku Biasa 2" - 5" Kg 0.8500 20,800.00
4 Seng Gelombang Lbr 1.5000 64,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M2 (D+E)

Jenis Pekerjaan : Papan Nama Proyek


Satuan : Unit
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.3735 110,000.00
2 Tukang Kayu L.02 OH 0.0373 130,000.00
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.0062 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0013 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Kayu 5/7 Btg 0.6139 34,000.00
2 Paku Biasa 2" - 5" Kg 0.0980 20,800.00
3 Triplek 4 mm Lbr 1.0000 69,500.00
4 Benner M2 1.0000 148,500.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - Unit (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Satuan : M2
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.4600 110,000.00
2 Tukang Kayu L.02 OH 0.1300 130,000.00
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.0130 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0026 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Kayu 5/7 Kelas III M3 0.0300 2,750,000.00
2 Paku Biasa 2" - 5" Kg 0.3600 20,800.00
3 Kayu Papan 3/20 M3 0.0100 2,750,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M2 (D+E)

Jenis Pekerjaan : Galian TANAH BIASA untuk Pemasangan Pipa Ø2" - 63 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.2804 110,000.00
2 Mandor L.04 OH 0.0093 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Galian TANAH BIASA untuk Pemasangan Pipa Ø3" - 90 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.4097 110,000.00
2 Mandor L.04 OH 0.0137 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Galian TANAH BERBATU untuk Pemasangan Pipa Ø2" - 63 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.4766 110,000.00
2 Mandor L.04 OH 0.0159 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)
Jenis Pekerjaan : Urugan Tanah Kembali Bekas Galian Pipa Ø2" - 63 mm
Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.1178 110,000.00
2 Mandor L.04 OH 0.0039 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Urugan Tanah Kembali Bekas Galian Pipa Ø3" - 90 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.1318 110,000.00
2 Mandor L.04 OH 0.0044 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pemasangan Pipa Besi Ø2" - 63 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.3450 110,000.00
2 Tukang Las L.02 OH 0.1720 170,000.00
3 Mandor L.04 OH 0.0340 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Pipa GIP Medium 50 mm M' 1.0000 105,000.00
2 Perlengkapan % 0.3500 367.50
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pemasangan Cerucuk


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.1000 110,000.00
2 Tukang Kayu L.02 OH 0.1000 130,000.00
3 Kepala Tukang L03 OH 0.0100 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0050 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Cerucuk Dia 15 cm Btg 0.2000 45,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pemasangan Pipa HDPE Ø2" - 63 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.0350 110,000.00
2 Tukang Pipa L.02 OH 0.0170 130,000.00
3 Mandor L.04 OH 0.0030 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00
Pengelasan Pipa PE Jam 0.1500 140,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pemasangan Pipa HDPE Ø3" - 90 mm


Satuan : M'
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.0400 110,000.00
2 Tukang Pipa L.02 OH 0.0200 130,000.00
3 Mandor L.04 OH 0.0040 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00
Pengelasan Pipa PE Jam 0.2500 140,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - M' (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pemasangan Fitting Pipa HDPE Ø2" - 63 mm


Satuan : Unit
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Tukang Pipa L.02 OH 0.1152 130,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - Unit (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pemasangan Fitting Pipa HDPE Ø3" - 90 mm


Satuan : Unit
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Tukang Pipa L.02 OH 0.1920 130,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Alat Bantu Ls 1.0000 5,000.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan per - Unit (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pembuatan Beton Campuran 1PC : 2PS : 3KR


Satuan : M³
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1.6500 110,000.00
2 Tukang Batu L.02 OH 0.2750 130,000.00
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.0280 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0830 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Semen Portland (PC) Kg 371.0000 2,200.00
2 Pasir Beton (PB) Kg 698.0000 165.63
3 Kerikil (KR) maksimum 30 mm Kg 1047.0000 287.88
4 Air Liter 215.0000 24.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan pe - M³ (D+E)

Jenis Pekerjaan : Pembesian dengan Besi Polos atau Ulir


Satuan : Kg
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.0070 110,000.00
2 Tukang Besi L.02 OH 0.0070 130,000.00
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.0010 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0010 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Besi Beton (Besi Polos / Ulir) Kg 1.0500 13,500.00
2 Kawat Ikat Beton Kg 0.0150 21,600.00
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan pe - M³ (D+E)

Jenis Pekerjaan : Bekisting / Cetakan


Satuan : M2
Harga
No. Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0.5200 110,000.00
2 Tukang Kayu L.02 OH 0.2600 130,000.00
3 Kepala Tukang L.03 OH 0.0260 170,000.00
4 Mandor L.04 OH 0.0260 140,000.00
Jumlah Harga Tenaga Kerja
B Bahan
1 Kayu Kelas III (Bekisting) M3 0.0400 2,750,000.00
2 Paku Biasa Kg 0.3000 20,800.00
3 Minyak Bekisting Ltr 0.1000 40,000.00
4
Jumlah Harga Bahan
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan
D
Peralatan (A+B+C)

E Overhead + Profit 15% x D


F Harga Satuan Pekerjaan pe - M2 (D+E)

Ranai, 01 Juli 2021

CV. CIPTA NATUNA LESTARI

ICANDRA
Direktur
AHSP)

di Daerah Kabupaten/Kota

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

220,000.00
260,000.00
51,000.00
7,000.00
538,000.00

42,500.00 6.00 7.50


495,000.00 6.00 1.08
17,680.00 6.00 5.10
96,000.00 6.00 9.00
651,180.00

1,189,180.00

178,377.00
1,367,557.00

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

41,085.00
4,849.00
1,054.00
182.00
47,170.00

20,872.60 1.00 0.61


2,038.40 1.00 0.10
69,500.00 1.00 1.00
148,500.00 1.00 1.00
240,911.00

288,081.00

43,212.15
331,293.15

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

50,600.00
16,900.00
2,210.00
364.00
70,074.00

82,500.00 2.00 0.06


7,488.00 2.00 0.72
27,500.00 2.00 0.02
117,488.00

187,562.00

28,134.30
215,696.30

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

30,838.50
1,308.30
32,146.80
-

32,146.80

4,822.02
36,968.82

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

45,069.75
1,912.05
46,981.80

46,981.80

7,047.27
54,029.07

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

52,425.45
2,224.11
54,649.56

54,649.56

8,197.43
62,846.99
Jumlah
Harga
(Rp.)
7

12,960.75
547.65
13,508.40

13,508.40

2,026.26
15,534.66

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

14,498.00
612.61
15,110.61

15,110.61

2,266.59
17,377.20

Jumlah
Harga
(Rp.)
7
37,950.00
29,240.00
4,760.00
71,950.00

105,000.00 66 66 11
128.63
105,128.63

177,078.63

26,561.79
203,640.42

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

11,000.00
13,000.00
1,700.00
700.00
26,400.00

9,000.00 36 7.2
9,000.00

35,400.00

5,310.00
40,710.00

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

3,850.00
2,210.00
420.00
6,480.00

5,000.00
21,000.00
26,000.00

32,480.00

4,872.00
37,352.00

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

4,400.00
2,600.00
560.00
7,560.00

5,000.00
35,000.00
40,000.00

47,560.00

7,134.00
54,694.00

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

14,976.00
14,976.00

5,000.00
5,000.00

19,976.00

2,996.40
22,972.40

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

24,960.00
24,960.00

5,000.00
5,000.00

29,960.00

4,494.00
34,454.00

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

181,500.00
35,750.00
4,760.00
11,620.00 19.83
233,630.00 12.00
31.83 0.55 0.3 0.08 0.0132 3.00
816,200.00 34.83 12,920.59 258.41 1,111.66
115,606.25 34.83 24,308.83 17.36 2,091.49
301,409.09 34.83 36,463.24 27.01 3,137.23
5,160.00 34.83 7,487.68 644.23
1,238,375.34
19.83 7,356.93 147.14
- 13,841.34 9.89
20,762.01 15.38
1,472,005.34
4,263.45 4,263.45
-
220,800.80 12.00 4,452.00 89.04
1,692,806.14 8,376.00 5.98
12,564.00 9.31
2,580.00 2,580.00

Jumlah 3.00 1,111.66 22.23


Harga 2,091.49 1.49
(Rp.) 3,137.23 2.32
7 644.23 644.23

770.00 258.41
910.00 17.36
170.00 27.01
140.00 7,487.68
1,990.00

14,175.00 1440 1512


324.00 1440 21.6
14,499.00

16,489.00

2,473.35
18,962.35

Jumlah
Harga
(Rp.)
7

57,200.00
33,800.00
4,420.00
3,640.00
99,060.00

110,000.00 21.00 0.8400


6,240.00 21.00 6.3000
4,000.00 21.00 2.1000

120,240.00
-

219,300.00

32,895.00
252,195.00

anai, 01 Juli 2021

TA NATUNA LESTARI

ICANDRA
Direktur
22.23
1.49
2.32
Tabel 2-2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang (IBPRP)

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENGENDALIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO AWAL
1. Pekerja 1. Pekerja 1. Eliminasi
PERUNDANGAN ATAU NILAI TINGKAT NILAI TINGKAT PENGENDALIAN RISIKO
NO. 2. Peralatan 2. Peralatan PERSYARATAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN RISIKO (F 2. Substitusi KEMUNGKINAN KEPARAHAN RISIKO LANJUTAN KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN (F) (A) RISIKO (F) (A) RISIKO SISA
3. Material 3. Material x A) AWAL (TR) 3. Rekayasa Teknik (F x A) (TR)
4. Lingkungan/Publik 4. Lingkungan/Publik 4. Administrasi
5. APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI
B. PEKERJAAN PERSIAPAN

Menggunakan alat dan


UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
Membersihkan Lapangan dan Kecelakaan akibat Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
1 Perataan kelalaian dalam bekerja (Luka Ringan) lainnya tentang 1 1 1 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar
Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


Terluka terkena alat tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
bantu dan tertimpa Terkena alat kerja lainnya tentang memadai dan benar (Helm Kerja, Sepatu
2 Gudang Material (Luka Ringan) 1 2 2 (Kecil) 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
material kayu SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode
Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
3 Pembuatan Papan Nama Terluka terkena alat Terkena alat kerja lainnya tentang 1 1 1 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) benar (Helm Kerja, Sepatu
Proyek bantu (Luka Ringan) SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Boot, Sarung Tangan, Masker,
Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

- Pembuatan As Built Drawing,


4 Dokumentasi dan Pelaporan

Menggunakan alat dan


Terjadi tabrakan, UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
Terjadi kecelakaan lalu Tertimpa alat kerja, tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
5 Mobilisasi lintas saat mobilisasi dan Terjatuh alat lainnya tentang 2 3 6 (Sedang) memadai dan 1 2 2 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
demibilisasi (Luka Ringan, Luka SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Sedang) Konstruksi kerja yang benar Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
Terluka terkena alat Terkena alat kerja lainnya tentang memadai dan benar (Helm Kerja, Sepatu
6 Pemasangan Bowplank bantu (Luka Ringan) 1 1 1 (Kecil) 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode
Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

C. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


D. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
I. PEKERJAAN TANAH

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
Galian Tanah Biasa untuk Terluka terkena alat Terkena alat kerja lainnya tentang memadai dan benar, menjaga jarak antara
1 Pemasangan Pipa bantu dan material galian (Luka Ringan) 1 2 2 (Kecil) 1 1 1 (Kecil)
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode pekerja serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
2 Urugan Tanah Kembali Bekas Terluka terkena alat Terkena alat kerja lainnya tentang 1 1 1 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) benar, menjaga jarak antara
Galian Pipa bantu (Luka Ringan) SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode pekerja serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


Galian Tanah Berbatu untuk Terluka terkena alat Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
3 Pemasangan Pipa bantu dan material galian (Luka Ringan) lainnya tentang 1 2 2 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) benar, menjaga jarak antara
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode pekerja serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENGENDALIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO AWAL
1. Pekerja 1. Pekerja 1. Eliminasi
NO. 2. Peralatan 2. Peralatan PERUNDANGAN ATAU NILAI TINGKAT 2. Substitusi NILAI TINGKAT PENGENDALIAN RISIKO KETERANGAN
PERSYARATAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN LANJUTAN
URAIAN PEKERJAAN (F) (A) RISIKO (F RISIKO (F) (A) RISIKO RISIKO SISA
3. Material 3. Material x A) AWAL (TR) 3. Rekayasa Teknik (F x A) (TR)
4. Lingkungan/Publik 4. Lingkungan/Publik 4. Administrasi
5. APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
II. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES

Kecelakaan pada saat


lalulintas pekerjaan, Terjadi tabrakan, UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan
Transport Pipa dari Gudang penggunaan dan cara Tertimpa material, tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
1 Penyimpanan ke Lokasi pengikatan yang tidak Terjatuh material lainnya tentang 2 3 6 (Sedang) memadai dan 1 2 2 (Kecil) benar melakukan pengikatan
Pemasangan standar, metode dan cara (Luka Ringan, Luka SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode yang benar dan standar serta
kerja yang salah Sedang) Konstruksi kerja yang benar Pencegahan Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


Tersengat listrik dan Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
2 Pemasangan Pipa Lengkap terluka terkena alat (Luka Ringan, Luka lainnya tentang 2 3 6 (Sedang) memadai dan 1 2 2 (Kecil) benar (Helm Kerja, Sepatu
Accessories bantu/alat sambung pipa Sedang) SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Boot, Sarung Tangan, Masker,
dan alat pemotong pipa Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

Menggunakan alat dan


Tersengat listrik dan UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
terluka terkena alat Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
3 Pemasangan Fitting bantu/alat sambung pipa (Luka Ringan, Luka lainnya tentang 2 3 6 (Sedang) memadai dan 1 2 2 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
dan alat pemotong pipa Sedang) SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


Pembuatan Block Penahan dari tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
Beton Camp. 1 : 2 : 3 untuk Terluka terkena alat Terkena alat kerja, lainnya tentang memadai dan benar (Helm Kerja, Sepatu
4 bantu (Luka Ringan) 1 2 2 (Kecil) 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
Bend, Tee, Gate Valve, dll SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode
Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

III. PEKERJAAN BOBOK BETON

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
1 Bobok Beton Terluka terkena alat dan Terkena alat kerja lainnya tentang 2 2 4 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) benar (Helm Kerja, Sepatu
material bobokan (Luka Ringan) SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Boot, Sarung Tangan, Masker,
Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

IV. PEKERJAAN JEMBATAN PIPA

Menggunakan alat dan


UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
Terluka terkena alat dan Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
1 Pek. Beton Camp. 1 : 2 : 3 material beton (Luka Ringan) lainnya tentang 1 3 3 (Kecil) memadai dan 1 2 2 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

Menggunakan alat dan


UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
Terluka terkena alat Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
2 Pek. Pembesian pembengkok besi dan (Luka Ringan) lainnya tentang 1 3 3 (Kecil) memadai dan 1 2 2 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
material besi SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

Menggunakan alat dan


UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
Terluka terkena alat dan Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
3 Pek. Bekisting material (Luka Ringan) lainnya tentang 1 1 1 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19

Menggunakan alat dan


UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, metode kerja serta APD yang
Terkena alat kerja tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang benar (Helm Kerja, Sepatu
4 Pipa Besi Ø 63 mm Kesetrum alat las (Luka Ringan) lainnya tentang 2 2 4 (Kecil) memadai dan 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode Kaca Mata) serta Pencegahan
Konstruksi kerja yang benar Covid 19
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENGENDALIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO AWAL
1. Pekerja 1. Pekerja 1. Eliminasi
NO. 2. Peralatan 2. Peralatan PERUNDANGAN ATAU NILAI TINGKAT 2. Substitusi NILAI TINGKAT PENGENDALIAN RISIKO KETERANGAN
PERSYARATAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN LANJUTAN
URAIAN PEKERJAAN (F) (A) RISIKO (F RISIKO (F) (A) RISIKO RISIKO SISA
3. Material 3. Material x A) AWAL (TR) 3. Rekayasa Teknik (F x A) (TR)
4. Lingkungan/Publik 4. Lingkungan/Publik 4. Administrasi
5. APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan


tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
Terluka terkena alat dan Terkena alat kerja lainnya tentang memadai dan benar (Helm Kerja, Sepatu
5 Pek. Pemasangan Cerucuk material (Luka Ringan) 1 2 2 (Kecil) 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode
Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

E. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


I. PENGADAAN MATERIAL
II. PEMASANGAN MATERIAL

Pemasangan 1 Unit SR, UU No. 1 Tahun 1970 Administrasi, Menggunakan alat dan
termasuk ; Pembobokan, Seal tentang K3 dan aturan penggunaan APD yang metode kerja serta APD yang
Tape, Clamp untuk Dudukan Terluka terkena alat Terkena alat kerja lainnya tentang memadai dan benar (Helm Kerja, Sepatu
1 bantu (Luka Ringan) 1 2 2 (Kecil) 1 1 1 (Kecil) Boot, Sarung Tangan, Masker,
Box Meter, Pemasangan Box SMK3/K3 Pekerjaan menggunakan metode
Meter, Foto Dokumentasi Konstruksi kerja yang benar Kaca Mata) serta Pencegahan
Covid 19

Ranai, 20 Juli 2021


Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
CV. CIPTA NATUNA LESTARI

#REF!
#REF!
Tabel 2-4 Pengisian Format Sasaran Khusus dan Program Khusus

SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. PENGENDALIAN AWAL JADWAL BENTUK INDIKATOR


URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
A. KONTRUKSI
B. PEKERJAAN PERSIAPAN

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang Membersihkan Lapangan dan menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Perataan Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Gudang Material menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
3 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pembuatan Papan Nama menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Proyek Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

Pembuatan As Built Drawing,


4 Dokumentasi dan Pelaporan

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
5 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Mobilisasi Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
6 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pemasangan Bowplank menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

C. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


D. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
I. PEKERJAAN TANAH

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Galian Tanah Biasa untuk menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pemasangan Pipa Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan,
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Urugan Tanah Kembali Bekas menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Galian Pipa Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang Galian Tanah Berbatu untuk menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
3 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pemasangan Pipa Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. PENGENDALIAN AWAL JADWAL BENTUK INDIKATOR


URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN
II. ACCESSORIES

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang Transport Pipa dari Gudang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Penyimpanan ke Lokasi Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Pemasangan Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pemasangan Pipa Lengkap menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Accessories Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
3 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pemasangan Fitting Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi Pembuatan Block Penahan dari SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
4 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Beton Camp. 1 : 2 : 3 untuk menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Bend, Tee, Gate Valve, dll Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

III. PEKERJAAN BOBOK BETON

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Bobok Beton menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

IV. PEKERJAAN JEMBATAN PIPA

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pek. Beton Camp. 1 : 2 : 3 Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
2 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pek. Pembesian Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
3 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pek. Bekisting Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap

Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan,


Administrasi, penggunaan APD yang metode kerja yang benar dan metode kerja yang menggunakan ADP berupa (Helm Sebelum pekerjaan
4 memadai dan menggunakan metode kerja serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Pipa Besi Ø 63 mm Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata) sudah lengkap
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. PENGENDALIAN AWAL JADWAL BENTUK INDIKATOR


URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB

1 2 3 4 5 6 7 9 8 10

Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
5 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Pek. Pemasangan Cerucuk menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Masker, Kaca Mata)

E. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)


I. PENGADAAN MATERIAL
II. PEMASANGAN MATERIAL

Pemasangan 1 Unit SR,


Administrasi, penggunaan APD yang Tersedianya instruksi dan Sesuai dengan instruksi termasuk ; Pembobokan, Seal SDM sesuai kebutuhan, Sebelum pekerjaan
1 memadai dan menggunakan metode kerja metode kerja yang benar dan metode kerja yang Tape, Clamp untuk Dudukan menggunakan ADP berupa (Helm di mulai harus Chek list Sesuai standar Petugas K-3 Konstruksi
yang benar serta memperhatikan telah ditetapkan sesuai Box Meter, Pemasangan Box Kerja, Sepatu Boot, Sarung Tangan, sudah lengkap
keselamatan kerja spek Meter, Foto Dokumentasi Masker, Kaca Mata)

###
Ranai, 20 Juli 2021

CV. CIPTA NATUNA LESTARI

#REF!
#REF!
Perhitungan Biaya Penerapan SMKK

Kegiatan : Pembangunan Jembatan


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket)
Lokasi Pekerjaan : Kec. Bunguran Timur - Kabupaten Natuna
Tahun Anggaran : 2021

Satuan Harga Satuan Total Harga


No. Uraian Pekerjaan Kuantitas Keterangan
Pembayaran (Rp) (Rp)
a b c d e f g
I. Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi
1. Penyiapan Rencana Keselamatan Kerja (RKK)
a Pembuatan Dokumen RKK, RKPPL, RMLLP, RMPK Set 1.00 540,000.00 540,000.00 Memperhatikan
b Pembuatan Prosedur dan Instruksi Kerja Set 1.00 540,000.00 540,000.00 jumlah dan jenis
yang dikerjakan
c Penyusunan Pelaporan Penerapan SMKK Set 1.00 245,000.00 245,000.00
Jumlah Sub 1 1,325,000.00
2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan
a Spanduk (Bunner) Lembar 1.00 450,000.00 450,000.00 Memperhatikan
jumlah pekerja serta
jumlah dan jenis
pekerjaan

Jumlah Sub 2 450,000.00


3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri
a (APD)
Alat Pelindung Kerja (APK)
b Alat Pelindung Diri (APD)
1 Topi pelindung (Safety Helmet) Buah 10.00 80,000.00 800,000.00 Memperhatikan
jumlah pekerja, tamu
dan staf
2 Pelindung Pernapasan dan mulut (Masker, masker Buah 1,500.00 900.00 1,350,000.00 Sesuai kebutuhan
3 respirator)
Sarung Tangan (Safety Gloves) Pasang 50.00 14,500.00 725,000.00 Sesuai kebutuhan
4 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes, Rubber Safety Shoes, Pasang 10.00 115,000.00 1,150,000.00 Memperhatikan
and toe cap) jumlah pekerja, tamu
dan staf
Jumlah Sub 3 4,025,000.00
4. Asuransi dan Perizinan
a Asuransi (Construction all risk/car) Ls 1.00 1,500,000.00 1,500,000.00 -
Jumlah Sub 4 1,500,000.00
5. Personil Keselamatan Konstruksi
a Petugas P3K Orang 1.00 490,000.00 490,000.00 Memperhatikan
perkiraan jumlah
pekerja dan resiko
K3 pekerjaan

Jumlah Sub 5 490,000.00


6. Fasilitas Keselamatan Konstruksi
a Peralatan P3K Set 1.00 475,000.00 475,000.00 Memperhatikan
perkiraan jumlah
pekerja dan resiko
K3 pekerjaan

b Biaya protokol kesehatan wabah menular (misal: tempat Ls 1.00 900,000.00 900,000.00 Sesuai kebutuhan
cuci tangan, swab, vitamin di masa pandemi covid-19)
Jumlah Sub 5 1,375,000.00
7. Rambu-Rambu yang diperlukan
a Rambu Peringatan Buah 2.00 45,000.00 90,000.00 Mengikuti spek
b Rambu Informasi Buah 1.00 45,000.00 45,000.00 Mengikuti spek
Jumlah Sub 7 135,000.00
8. Kegiatan dan Peralatan Terkait Pengendalian Resiko
a Keselamatan
Bendera K3 Konstruksi Buah 1.00 140,000.00 140,000.00 Sesuai kebutuhan
Jumlah Sub 8 140,000.00
JUMLAH TOTAL ( 1 s/d 8 ) 9,440,000.00
PPN ( 10% ) 944,000.00
TOTAL + PPN ( 10% ) 10,384,000.00
Analisis Keselamatan Konstruksi (Construction Safety Analysis)

Nama Pemohon Izin Kerja : No. :


Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Sungai Pauh Kec. Bunguran Timur (1 Paket) Pengawas Pekerjaan :
Tanggal Pekerjaan : Departemen :

Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


√ Helm / Safety Helmet Rompi Keselamatan / Safety Vest Pelindung Wajah / Face Shield
√ Sepatu / Safety Shoes Pelindung diketinggian / Full Body Harness Penutup Telinga / Ear Mufs
√ Sarung Tangan / Safety Gloves Kacamata Pengaman / Safety Glasses Penyumbat Telinga / Ear Plug
√ Masker Pernafasan / Respiratory Baju Kerja Las / Appron Lain-lain / Others

Identifikasi Bahaya
No. Uraian Langka Pekerjaan Pekerja, Peralatan, Material, Lingkungan / Pengendalian Penanggung Jawab
Keselamatan Publik
A. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Membersihkan Lapangan dan Perataan Kecelakaan akibat kelalaian dalam bekerja Petugas K-3 Konstruksi
Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan
menggunakan metode kerja yang benar
2 Gudang Material Terluka terkena alat bantu dan tertimpa material kayu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
3 Pembuatan Papan Nama Proyek Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
4 Pembuatan As Built Drawing, Dokumentasi dan
Pelaporan
5 Mobilisasi Terjadi kecelakaan lalu lintas saat mobilisasi dan Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
demibilisasi menggunakan metode kerja yang benar
6 Pemasangan Bowplank Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar

C. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES


D. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
I. PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Biasa untuk Pemasangan Pipa Terluka terkena alat bantu dan material galian Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar

2 Urugan Tanah Kembali Bekas Galian Pipa Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
3 Galian Tanah Berbatu untuk Pemasangan Pipa Terluka terkena alat bantu dan material galian Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
Identifikasi Bahaya
No. Uraian Langka Pekerjaan Pekerja, Peralatan, Material, Lingkungan / Pengendalian Penanggung Jawab
Keselamatan Publik
II. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
1 Transport Pipa dari Gudang Penyimpanan ke Lokasi Kecelakaan pada saat lalulintas pekerjaan, penggunaan Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
Pemasangan dan cara pengikatan yang tidak standar, metode dan cara menggunakan metode kerja yang benar
kerja yang salah

2 Pemasangan Pipa Lengkap Accessories Tersengat listrik dan terluka terkena alat bantu/alat Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
sambung pipa dan alat pemotong pipa menggunakan metode kerja yang benar
3 Pemasangan Fitting Tersengat listrik dan terluka terkena alat bantu/alat Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
sambung pipa dan alat pemotong pipa menggunakan metode kerja yang benar
4 Pembuatan Block Penahan dari Beton Camp. 1 : 2 : Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
3 untuk Bend, Tee, Gate Valve, dll menggunakan metode kerja yang benar

III. PEKERJAAN BOBOK BETON


1 Bobok Beton Terluka terkena alat dan material bobokan Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar

IV. PEKERJAAN JEMBATAN PIPA


1 Pek. Beton Camp. 1 : 2 : 3 Terluka terkena alat dan material beton Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
2 Pek. Pembesian Terluka terkena alat pembengkok besi dan material besi Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
3 Pek. Bekisting Terluka terkena alat dan material Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
4 Pipa Besi Ø 63 mm Kesetrum alat las Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
5 Pek. Pemasangan Cerucuk Terluka terkena alat dan material Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
menggunakan metode kerja yang benar
E. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)
I. PENGADAAN MATERIAL
II. PEMASANGAN MATERIAL
1 Pemasangan 1 Unit SR, termasuk ; Pembobokan, Terluka terkena alat bantu Administrasi, penggunaan APD yang memadai dan Petugas K-3 Konstruksi
Seal Tape, Clamp untuk Dudukan Box Meter, menggunakan metode kerja yang benar
Pemasangan Box Meter, Foto Dokumentasi

Disahkan Oleh, Ditinjau Ulang Oleh, Penyedia Jasa


Pengguna Jasa Ahli K3 Kostruksi Ahli Teknik Terkait CV. CIPTA NATUNA LESTARI
Pejabat Penandatangan Kontrak Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Natuna

HENDRA KUSUMA, SH, M. Si 0 0 ICANDRA


NIP. 19750909 200312 1 006 Petugas - K3 Konstruksi Pelaksana Direktur
Ditemukan kondisi yang bisa
menimbulkan keadaan darurat
(Kebakaran, kebocoran gas, gas
beracun dll.

Pantau Situasi Tidak


(Teratasi)

Ya

Singkirkan barang-barang yang


mudah terbakar atau
membahayakan. Beritahu atasan
dan rekan pekerja lainnya.
Pergunakan peralatan yang
tersedia seperti Apar dll.
Beritahu Petugas K3 dan
Keadaan Darurat, dan Pihak
lainnya yang dilibatkan.
(Pemadam Kebakaran Team SAR,
Polisi dll). Ikuti Petunjuk Petugas
untuk akses aman. Evakuasi ke
Pantau Situasi Tidak Assembly Point
(Teratasi)

Ya A
Buat Laporan
Kejadian

Tidak Jumlah pekerja


cukup lengkap

PPencarian oleh Team SAR / Buat Laporan Kejadian


Petugas Kebakaran
Pemimpin Tertinggi
Pelaksanaan Konstruksi
ENDIONO

Pemimpin Tertinggi
Pelaksanaan Konstruksi
ENDIONO

Pemimpin Tertinggi
Pelaksanaan Konstruksi
ENDIONO

Operator Operator Operator Operator Petugas K3 Kon


IWAN SUTRISNO IWAN SUTRISNO IWAN SUTRISNO IWAN SUTRISNO SURATMA
Petugas K3 Konstruksi Logistik 1600 4 400 7 57
SURATMAN NEKO PRANOTO 600 4 150 7 21
74
27 Besi 8
47 Besi 6

Anda mungkin juga menyukai